HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 15 AGUSTUS 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 128 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Waspadai Spekulan Tanah Berkedok Investor Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mewaspadai spekulan tanah yang berkedok investor. Jangan sampai kemudahan investasi dimanfaatkan untuk kepentingan (interest) yang lain. ‘’Katakanlah hanya untuk menjual surat izin berinvestasi. Ini yang tidak kita inginkan. Dan kita kontrol yang begitu,’’ tegas Kepala DPMPTSP NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (14/8). Gita mengatakan, modus operansi seperti ini ada yang ditemukan. Mereka seolaholah melakukan investasi di NTB, setelah mendapatkan fasilitas permodalan perban-
kan. Kadang-kadang mereka melakukan relokasi investasi ke daerah lain. Apakah modal yang didapatkan dari perbankan setelah mendapatkan izin investasi diinvestasikan ke daerah lain? Gita mengatakan ada modusmodus operansi seperti itu. ‘’Seperti itu yang kita akan keras untuk menuntut mereka. Sehingga aset yang ada di sini seolah menunggu waktu baik baru dia (realisasikan
investasi). Ini sama dengan modus operandi spekulan tanah,’’ ujar Gita. Pemprov berharap kemudahan investasi yang diberikan bermuara pada ada sebuah realisasi investasi. Namun, investor punya otoritas tersendiri untuk menentukan kapan dia berinvestasi. Untuk itu, perlu ada jaminan kesungguhan berinvestasi. Ia mencontohkan seperti di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Mandalika, ada jaminan kesungguhan berinvestasi yang diberlakukan. Apabila investor sudah menandatangani Land Utilization and Development Agreement (LUDA), maka jelas realisasi rencana investasinya. Jika mereka menunda-nunda realisasi investasinya, maka investor tersebut yang akan rugi. Karena argo sewa lahan tetap jalan. ‘’Satu sisi kita memfasilitasi, tetapi satu sisi kita membutuhkan, ada instrumen untuk ‘’memaksa’’ agar investor bersungguh-sungguh,’’ ujarnya. Mantan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB ini menjelaskan, Bersambung ke hal 15
H. L. Gita Ariadi (Suara NTB/bay)
Bahas RAPBD 2020 secara Maraton Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc dan Pimpinan DPRD NTB telah menyetujui Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2020. KUA PPAS 2020 ditetapkan sebesar Rp5,6 triliun lebih. Bersambung ke hal 15
TO K O H Semua Sesuai Jadwal
(Suara NTB/kir)
Ngurah Wirawan
PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menegaskan persiapan pembangunan sirkuit MotoGP di Kawasan The Mandalika Kuta tetap berjalan. Kendati pembebasan sisa lahan belum seluruhnya tuntas sampai saat ini. Demikian ditegaskan Direktur Kontruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan, kepada Suara NTB, Rabu (14/8) kemarin. Ia menjelaskan, rencana pembangunan sirkuit MotoGP sampai sejauh ini tetap sesuai jadwal yang ada. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
AMATI - Ketum Dekranas, Hj. Mufida Jusuf Kalla didampingi Ketum Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengamati kain tenun dan kerajinan ketak pada stand di Kantor Dekranasda NTB, Rabu (14/8) siang.
Ketum Dekranas Dorong Perajin NTB Giat Bersaing Mataram (Suara NTB) Ketua Umum (Ketum) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Hj. Mufidah Jusuf Kalla mengatakan, industri kerajinan kriya merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat hampir di seluruh pelosok tanah air. Tidak terkecuali di NTB yang memiliki potensi sangat besar. Ia mengatakan, kehadiran Bale Kriya NTB ini membuktikan keseriusan Dekra-
Isu Gelaran MotoGP Diundur
Diduga Terkait Persaingan Bisnis PEMPROV NTB membantah isu miring MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika batal digelar pada 2021 dan harus diundur sampai tahun 2022. Komisaris Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Drs.H.Lalu Gita Ariadi, M.Si menegaskan bahwa hal tersebut adalah berita lama dan telah diklarifikasi oleh pihak ITDC sendiri.
‘’ITDC NTB membantah MotoGP Indonesia bakal digelar pada 2022. Itu berita lama dan tidak akurat,’’ ujar Gita kepada Suara NTB, Rabu (14/ 8) di Mataram. “Sudah dibantah Direktur ITDC dua minggu yang lalu,” sambungnya. Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bersambung ke hal 15
nasda NTB dalam menjalankan tugasnya. Dikatakan, persaingan regional maupun internasional sangat ketat. Sehingga diperlukan upaya-upaya nyata untuk mendorong para UMKM dan perajin yang ada di NTB agar lebih giat lagi dan bersaing di pasaran. Karena perajin yang skala usahanya kecil dan menengah memiliki keterbatasan dari segi pemasaran, permodalan, dan manajemen usaha. Bersambung ke hal 15
Pemprov akan Evaluasi Kinerja Pegawai Kontrak Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyusun program evaluasi kinerja pegawai kontrak di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sekda NTB, Ir. H. Iswandi, M. Si menerangkan bahwa evaluasi tersebut dibutuhkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah devisit anggaran yang sedang terjadi. Disebutkan Iswandi, masalah yang saat ini terjadi adalah alokasi dana untuk pembayaran honorarium pegawai kontrak sangatlah besar. Sementara jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima tidak mengalami peningkatan. ‘’Untuk mengefisienkan belanja rutin pegawai itu memang salah satu yang akan diefisienkan adalah soal-soal pe-
gawai kontrak itu,’’ ujar Iswandi saat dikonfirmasi, Rabu (14/8) di Mataram. “Itu akan jadi perhatian untuk kita lihat SKPD mana yang perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian dan pengurangan,” sambungnya. Evaluasi sendiri akan menjaring pegawai yang sifatnya menjalani kontrak tahunan. Untuk itu, Iswandi menerangkan akan dilihat beban kerja yang diisi apakah masih bisa dilaksanakan oleh pegawai negeri atau memang membutuhkan bantuan pegawai kontrak. ‘’Jadi kalau dilihat pekerjaannya itu masih bisa dilakukan oleh PNS, ya kita ingin optimalkan PNS dulu,’’ tegasnya. Bersambung ke hal 15
Konsep Promosi Pariwisata BPPD NTB Dipertanyakan
(Suara NTB/bay)
Dewantoro Umbu Joka
Mataram (Suara NTB) – Program promosi pariwisata NTB yang digawangi oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB dipertanyakan pelaku pariwisata. Sampai saat ini, BPPD dianggap belum menunjukkan arah yang jelas dalam menjalankan program-program promosinya. Ketua Asita NTB, Dewantoro Umbu Joka, menerangkan dalam pertemuan antara pelaku pariwisata dengan pihak BPPD tidak ditemukan konsep yang jelas dalam rencana promosi pariwisata NTB. Untuk itu, Dewantoro menyebut bahwa sampai sekarang BPPD belum menunjukkan kinerja yang maksimal.
Menurut Dewantoro, pertemuan para pelaku pariwisata dengan BPPD membuahkan ide pembuatan voucher bagi wartawan luar negeri untuk meliput ke NTB. Hal itu dinilai tidak memiliki urgensi dan cenderung mengambil tugas dari para pelaku pariwisata sendiri. ‘’Programnya (program promosi BPPD, Red) sendiri kita belum terlalu tahu apa. Saya belum paham soal voucher itu tujuannya apa,’’ ujar Dewantoro kepada Suara NTB, Rabu (14/8) di Mataram. Pembuatan paket wisata sendiri disebut Dewantoro terus dilakukan oleh para pelaku wisata, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/bay)
Anita Achmad