Edisi Rabu 14 Agustus 2019 | Suara NTB

Page 1

dok)

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 14 AGUSTUS 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 127 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Lahan Ditelantarkan Investor

DPMPTSP Usulkan Cabut Izin Investasi Senilai Rp2,479 Triliun Mataram (Suara NTB) Sekitar 21.467,675 hektare lahan investasi terindikasi ditelantarkan investor di NTB. Di sisi yang lain, Pemprov NTB melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengusulkan pencabutan izin investasi senilai Rp2,479 triliun dari puluhan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang telah diberikan izin di NTB. Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S.STP, ME menjelaskan, Pemprov telah membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA), salah satu tugasnya menyelesaikan masalah lahan investasi yang ditelantarkan investor di NTB. Sehingga apa yang sudah menjadi perjanjian pengelolan lahan baik

berupa Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan bentuk lainnya dimanfaatkan dengan baik demi kemaslahatan masyarakat. ‘’Sehingga masyarakat merasakan dampak pemanfaatan lahan itu. Dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi NTB,’’ kata Irnadi dikonfir-

masi Suara NTB, Selasa (13/8) siang. Berdasarkan data Biro Pemerintahan Setda NTB sebelumnya, seluas 21.467,675 hektare lahan terindikasi ditelantarkan investor di NTB. Pemprov NTB bersama BPN menjalin komunikasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ BPN Pusat mengenai penetapan lahan terindikasi telantar tersebut. Usulan penetapan tanah telantar yang telah diusulkan Kanwil BPN NTB ke Kementerian ATR, yakni tanah telantar pemegang HGB seluas 1.607,337 hektar. Kemudian tanah telantar pemegang HGU seluas 16.602,746 hektar, tanah telantar pe-

megang hak pakai seluas 155,131 hektar dan tanah telantar pemegang izin lokasi seluas 3.102,421 hektar. Tahun 2014, seluas 36,468 hektar lahan ditelantarkan oleh empat perusahaan di Lombok Barat dan 10,9834 hektar oleh satu perusahaan di Lombok Tengah. Tahun 2015, seluas 9,1720 hektar lahan terindikasi ditelantarkan dua perusahaan di Sumbawa Barat. Tahun 2016, terdapat 10 objek penertiban lahan terindikasi telantar. Mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda NTB ini menjelaskan, Kementerian ATR yang menetapkan suatu lahan disebut telantar atau tidak. Bersambung ke hal 15

BONGKAR MUAT Investor nasional ditemani Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, bersama sejumlah Kepala OPD, investor tersebut melihat kesiapan bongkar muat di Pelabuhan Lembar, Lobar, Selasa (13/8).

Validasi Korban Gempa Lamban Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan peringatan kepada pemerintah daerah di NTB agar segera menuntaskan masalah data anomali korban gempa. Seharusnya

data itu tuntas pada Juni 2019 lalu, namun hingga Agustus tak kunjung beres. Teguran pemerintah pusat itu diteruskan Kepala Pelaksana BPBD NTB H. Ahsanul Khalik S.Sos.,MH kepada pemerintah kabupaten Bersambung ke hal 15

TO K O H Tak Abaikan Sapi Lokal PETERNAKAN, khususnya sapi menjadi salah satu komoditas yang akan dikembangkan di NTB. Untuk mengembangkan sektor ini, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc., pun memaparkan gambaran terobosan yang akan ditempuh Pemprov NTB. Gubernur mengatakan, Pemprov NTB akan memberikan kemudahan bagi pengusaha yang ingin mengelola usaha pengembangbiakan sapi di NTB. Bersambung ke hal 15 H. Zulkieflimansyah

Bisnis Penggemukan Sapi Australia

Investor Cek Kesiapan Bongkar KPK Limpahkan Muat Pelabuhan Lembar Berkas Liliana Hidayat ke PN Mataram

Mataram (Suara NTB) Investor nasional akan berinvestasi penggemukan sapi Australia di NTB. Ditemani Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc., bersama sejumlah Kepala OPD, investor tersebut melihat kesiapan bongkar muat di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lobar), Selasa (13/8) siang. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, Drs. H. L. Bayu

Windya, M. Si mengatakan, investor nasional akan melakukan bisnis penggemukan sapi di NTB. Mereka akan mendatangkan sapi dari Australia, kemudian digemukkan di NTB. ‘’Dia mengimpor sapi dari Australia, digemukkan di sini, baru diolah dan dikirim lagi. Pelabuhan kita siap, nanti Pelabuhan Gili Mas juga bisa, Pelabuhan Lembar juga bisa (untuk bongkar muat),’’ kata

Bayu dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (13/8) siang. Tahap awal, mereka akan mendatangkan sapi dari Australia sekitar 500 ekor. Sapisapi tersebut kemudian digemukkan di NTB. Kedatangan investor tersebut ke Pelabuhan Lembar, kata Bayu untuk mengecek fasilitas-fasilitas yang tersedia di Pelabuhan, seperti fasilitas karantina. Bersambung ke hal 15

NTB Harus Selektif terhadap Investor Asing LAHAN investasi yang terindikasi ditelantarkan investor di NTB dinilai merugikan masyarakat dan pemerintah daerah. Untuk itu, Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota harus selektif terhadap masuknya investasi terutama dari investor asing. Pemerhati Ekonomi Universitas Mataram, Dr. Firmansyah, SE, M. Si mengatakan, dari telantarnya lahan investasi di daerah ini, maka dapat dilihat motif dari investor yang menanamkan modalnya. Ada investor yang tidak jadi berinvestasi karena sudah hilang momentum bisnisnya. Ada juga yang memang dari awal tidak membangun atau broker. ‘’Yang jelas ini (investor menelantarkan lahan) merugikan Pemda karena menghalangi investor yang serius masuk NTB,’’ kata Firmansyah dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (13/8) siang. Menurut Firmansyah, perlu dilihat kontrak kerjasama pemanfaatan lahan untuk investasi tersebut. Bersambung ke hal 15

M.Firmansyah

Mataram (Suara NTB) – Kasus suap penghentian kasus keimigrasian di Imigrasi Mataram masuk meja Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Mataram. KPK melimpahkan berkas terdakwa Liliana Hidayat. Direktur PT Wisata Bahagia Indonesia itu didakwa memberi suap sebesar Rp1,2 miliar. KPK melimpahkan berkas perkara Liliana Selasa (13/8) kemarin. Ketua Pengadilan Negeri Mataram Isnurul Syamsul Arif mengonfirmasi pelimpahan tersebut. “Perkara sudah terregistrasi,” ucapnya. Perkara itu terdaftar dengan nomor 30/Pid.Sus-TPK/2019/ PN Mtr. KPK bakal mengerahkan penuntut umum Bayu Satriyo. Sidang akan digelar pekan depan. Terdakwa dalam kondisi pembantaran dari

penahanan karena alasan sakit. “Dari KPK terdakwa ini dibantarkan dari penahanan. Nanti jika diperlukan kami akan terbitkan penahanan baru untuk terdakwa,” jelasnya. Isnurul mengatakan bahwa sudah menandatangani penetapan komposisi majelis hakim yang akan menyidangkan perkara tersebut. Antara lain, Isnurul sebagai ketua majelis hakim, didampingi dengan hakim anggota Fathurrauzi dan Abadi. “Pada dasarnya kami sudah berpengalaman dalam menyidangkan perkara dari KPK. Majelis sudah siap,” imbuh Juru Bicara Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram Fathurrauzi. KPK sebelumnya membongkar kasus itu pada akhir Mei lalu. Kasus setop kasus itu menyeret mantan Kepala Kantor Imigrasi Kelasi I Mataram, Kurniadie. Bersambung ke hal 15

NTB Masuk Fase Puncak Kekeringan Ekstrem Mataram (Suara NTB) Hampir seluruh daerah di NTB sedang masuk fase puncak musim kemarau atau kekeringan ekstrem. Pada situasi kekeringan meteorologi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan dampak kebakaran hutan, krisis air bersih, kekeringan lahan irigasi. Dengan masuknya periode puncak musim kemarau di NTB, masyarakat diimbau agar waspada dampak kekeringan, kekurangan ketersediaan air bersih

dan potensi kebakaran lahan di sebagian besar wilayah NTB. Potensi ini khususnya di daerah – daerah rawan kekeringan dengan fase Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 60 hari. Catatan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, peluang terjadinya hujan pada dasarian (waktu 10 hari) II pada Agustus 2019 sangat rendah. Peluang terjadi hujan kurang dari 20 mm per dasarian atau hanya sebesar 10 sampai 20 persen di seluruh wilayah NTB. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/kodim 1608/bima)

PADAMKAN API - Anggota Posramil 1608-05/Donggo berusaha memadamkan api di kawasan hutan Desa Piong Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Rabu 14 Agustus 2019 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu