HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 14 JULI 2020
Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Aksi Bela Beli Produk Lokal
Membuka Jalan Baru Atasi Pengangguran dan Kemiskinan
Pemprov NTB sedang menyusun Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau Aksi Bela dan Beli Produk Lokal NTB. Pemberdayaan UMKM melalui kebijakan bela dan beli produk lokal bertujuan mengatasi pengangguran dan mempercepat pengentasan kemiskinan. ‘’KARENA kami yakin betul untuk mengatasi pengangguran, kita bebas dari kemiskinan harus berani meretas jalan baru dengan langkah yang tak biasa. Jadi kami berani, pakai produk UMKM,’’ ujar Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. Dalam Rapergub yang sedang disusun, ada beberapa prinsip yang menjadi pertimbangan Pemprov membuat H. Zulkieflimansyah
Serap Produk Lokal, Potensi Pasar PNS Terbuka Lebar PNS menjadi pasar yang sangat potensial untuk penyerapan produk lokal yang dihasilkan IKM dan UMKM NTB. Data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, jumlah PNS aktif lingkup Pemprov NTB sebanyak 13.831 orang. Jika ditambah PNS seluruh kabupaten/ kota di NTB, maka ada ratusan ribu PNS yang dapat menjadi pasar produk IKM dan UMKM lokal. Kepala BKD NTB, Drs. Muhammad Nasir mengatakan, penggunaan produk lokal sudah mulai digalakkan di kalangan PNS lingkup Pemprov Muhammad Nasir NTB. Setiap Selasa dan Kamis, PNS diwajibkan menggunakan seragam dari kain tenun khas NTB. Bersambung ke hal 8
regulasi aksi bela dan beli produk lokal NTB. Pertama, UMKM memiliki peranan penting bagi perluasan kesempatan kerja dan peluang berusaha. Kemudian penciptaan nilai tambah produk dan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat di NTB. Kedua, UMKM di NTB belum memiliki kapasitas berproduksi yang memadai. Ketiga, sejak Maret 2020 terjadi pandemi Covid-19 yang telah memberikan dampak terhadap terhambatnya UMKM. Sehingga mengancam terjadinya
penurunan kesejahteraan pelaku usaha dan stagnannya pertumbuhan ekonomi wilayah. Keempat, dalam rangka meningkatkan kapasitas berproduksi dan daya saing pasar dari UMKM sekaligus mengatasi dampak pandemi Covid-19, Pemprov NTB mengambil kebijakan pemberdayaan UMKM secara efisien, efektif, produktif dan berkelanjutan. Baik sebagai objek perlindungan sosial maupun subjek stimulus ekonomi dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Bersambung ke hal 8
Pemasaran Produk Diharapkan Jadi Lebih Baik KALANGAN Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyambut baik rencana Aksi Bela dan Beli Produk Lokal NTB. Program itu diharapkan dapat membantu UMKM. Terutama dalam pemasaran produk, yang selama ini jadi salah satu hal urgen dalam pengembangan UMKM lokal.
Ketua Kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) Manfaat Nyiuh Daya (MND), Raden Sukawati menyambut baik pemberdayaan UMKM dari Pemprov NTB itu. Ia berharap program itu benar terlaksana. ‘’Alhamdulillah setelah sekian tahun, baru hari ini ada cetusan luar biasa dari Pemprov, khususnya guber-
nur. Kami menanggapinya, sangat berterima kasih dan sangat positif,’’ katanya. MND sudah sudah berdiri sejak tahun 2014 dan berdomisili di Kabupaten Lombok Utara. Jenis Usaha MNS yaitu olahan kelapa berupa minyak kelapa murni atau virgin coconut oil dan minyak goreng. Kapasitas produksi
untuk minyak kelapa murni sebanyak 2 ton per bulan, sementara untuk minyak goreng sebanyak 2,5 ton per bulan. MND juga dilibatkan sebagai salah satu penyedia sembako untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Bersambung ke hal 8
Raden Sukawati
Bela UMKM, dari Hulu hingga Hilir KEBIJAKAN bela dan beli produk lokal yang sedang dirancang Pemprov NTB bertujuan menekan angka pengangguran dan mempercepat penurunan angka kemiskinan. Dengan menyerap produk IKM dan UMKM lokal, maka semakin banyak masyarakat yang mendapatkan pekerjaan. ‘’Uang kita tidak lari keluar daerah. Dengan membeli produk IKM dan UMKM lokal, uang akan berputar di dalam daerah. Sehingga kalau bela dan beli produk lokal diterapkan, dampaknya terhadap penurunan kemiskinan akan lebih cepat,’’ ujar Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, H. Amry Rakhman
M.TP dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (10/7) lalu. Permasalahan utama yang dihadapi di NTB sama seperti daerah lain, yaitu persoalan pengangguran dan kemiskinan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB pada Februari 2020 berdasarkan data BPS sebesar 3,14 persen atau 78.220 orang. TPT tertinggi merupakan lulusan SMK sebesar 6,97 persen, diploma I, II dan III sebesar 6,27 persen, SMA 5,12 persen, universitas 4,06 persen, SD 1,63 persen dan SMP 1,14 persen. Sedangka angka kemiskinan di NTB berdasarkan rilis BPS yang terakhir pada September 2019 sebesar 13,88 persen atau 705.680 jiwa. Bersambung ke hal 8
Jadikan Produk Lokal Perlu Reorientasi Dorong Pemberdayaan Lebih Terarah Tuan di Rumah Sendiri Produksi UMKM dan Kepastian Pasar
H. Wirajaya Kusuma
Nuryanti
telah dilakukan juga dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan, Pengembangan, dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Kecil. “Itu sudah kita ikuti pelaksanaannya, tapi dengan Pergub yang sekarang ini (nantinya) pemberdayaan bisa lebih terarah. Ada tim forum koordinasi dan tim pengendali,” ujar Wirajaya, Minggu (12/7). Bersambung ke hal 8
H.Fathurrahman
Abdul Rauf
PROGRAM Aksi Bela dan Beli Produk Lokal dinilai cukup bagus untuk menggairahkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jika rencana itu berhasil dan skala produksi UMKM lokal bisa meluas, maka akan berpengaruh juga pada upaya pengentasan kemiskinan. Pemerhati Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram (Unram), Dr. M. Firmansyah, M.Si, menyampaikan, program Aksi Bela dan Beli Produk Lokal dinilai tepat di masa pandemi Covid-19 untuk menggairahkan kembali UMKM yang pasarnya hilang. Bersambung ke hal 8
(SuaraNTB/dok) NTB/dok) (Suara
PENYUSUNAN Pergub Bela Beli Produk Lokal diproyeksikan dapat memberikan beberapa manfaat dalam pegembangan IKM/UKM lokal. Di antaranya menjadi acuan pengembangan, serta memberi kepastian pasar yang dapat mendorong produksi pelaku usaha. Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) NTB, H. Wirajaya Kusuma, SH.MH menerangkan, upaya serupa sebelumnya
PEMPROV NTB tengah menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Bela dan Beli Produk Lokal. Pergub tersebut diyakini sebagai salah satu setrategi jitu dalam mengurangi angka kemiskinan di NTB. Mendengar rencana Pemprov NTB akan melahirkan Pergub Bela dan Beli Produk Lokal tersebut mendapat respons positif dari kalangan anggota wakil rakyat di DPRD NTB. Mereka memberikan dukungan penuh terkait rencana tersebut, terutama dari sisi penganggaran dalam pelaksanaan Pergub tersebut. ‘’Sekali lagi ini adalah kabar sangat baik bagi UMKM dan IKM kita. Bersambung ke hal 8
M. Firmansyah