SUARA NTB
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SELASA, 14 MEI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 57 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Berkah Ramadhan Pemprov NTB Gelontorkan Bantuan untuk KLU Tanjung (Suara NTB) Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc melanjutkan Safari Ramadhan 1440 H ke Kabupaten Lombok Utara (KLU). Dalam kesempatan itu, gubernur bersama rombongan menyerahkan sejumlah bantuan bertempat di Masjid Jami’ Ikhwanul Muttaqin, Gondang, Kecamatan Gangga, Minggu (12/5) malam. Gubernur dan rombongan diterima Bupati KLU, H. Najmul Akhyar dan pejabat OPD, pengurus masjid serta masyarakat Desa Gondang. Gubernur menyempatkan diri ikut Salat Tarawih bersama warga, kemudian diikuti tausyiah Ramadhan. Untuk mendukung gerakan ‘’NTB Gemilang’’ Tahun 2019, Pemprov NTB melalui gubernur, menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada Pemda KLU
yang diterima langsung Bupati KLU Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH. Adapun sumber dan jumlah bantuan dana yang diterima yaitu, dari Baznas NTB sebesar Rp10.000.000, untuk Pembangunan Masjid Jami Ihwanul Muttaqien yang diserahkan kepada Ta’mir Masjid Jami Ihwanul Muttaqien. Kemudian dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB sebesar Rp495.000.000, untuk mendukung program “NTB Gemilang” tahun 2019 yang diserahkan kepada Bupati Lombok Utara. Sementara dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, diserahkan bantuan sebesar Rp1.480.000.000, yaitu untuk pengembangan usaha pangan masyarakat, pemberdayaan pekarangan, pengembangan desa mandiri, dan pengembangan koperasi usaha tani. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
SERAHKAN BANTUAN - Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah menyerahkan bantuan diterima Bupati KLU H. Najmul Akhyar saat Safari Ramadhan di Masjid Jami’ Ikhwanul Muttaqin, Gondang, Kecamatan Gangga, Minggu (12/5).
Input Kebutuhan Pegawai Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1440 H/2019 M 04:51
05:01
12:16
15:36
18:09
19:20
Mataram (Suara NTB) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) akan membuka 100.000 lowongan CPNS 2019. Pemprov NTB melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mengatakan telah melakukan input data kebutuhan pegawai lewat sistem e-formasi Kemen PANRB.
TO K O H Klarifikasi Ulang Dana Porprov SUBDIT III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB mematangkan penyelidikan dana Porprov X NTB tahun 2018. Penyidik mengagendakan klarifikasi Ketua KONI NTB untuk dimintai keterangan, Senin (13/5) kemarin. Tapi yang bersangkutan tidak hadir. Undangan klarifikasi Ketua KONI NTB, H. Andy Hadianto tersebut berkenaan dengan pengelolaan anggaran Porprov X yang totalnya sebesar Rp13,3 miliar. Syamsudin Baharuddin Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
Pemprov Tunggu Penetapan Kuota CPNS 2019
(Suara NTB/dok)
Intervensi 20 Desa Wisata GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah menandatangani SK penetapan 99 desa wisata yang fokus dikembangkan dalam lima tahun ke depan. Tahun 2019 ini, Pemprov fokus melakukan intervensi terhadap 20 desa wisata yang tersebar di NTB. Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. L. Moh. Faozal, S. Sos, M. Si mengatakan, SK penetapan 99 desa wisata sudah ditandatangani gubernur. ‘’Dari 99 desa wisata itu yang sekarang kita memulai intervensi tahun ini ada 20 desa,’’ sebut Faozal dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (13/5). H. L. Moh. Faozal Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Selanjutnya, Pemprov tinggal menunggu jumlah kuota CPNS yang akan diberikan untuk Pemprov NTB dalam rekrutmen CPNS 2019. Kepala BKD NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si mengatakan pihaknya siap melaksanakan rekrutmen CPNS 2019. Untuk penyampaian formasi yang dibutuhkan, Fathurrahman mengatakan sudah ada data kebutuhan pegawai seperti data-data sebelumnya sesuai hasil analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK). ‘’Data masih ada sesuai kebutuhan kita yang dulu. Dan itu sudah ter-input dalam sistem e-formasi Kemen
PANRB. Jadi, tinggal berapa kuota yang diberikan kita saja,” kata Fathurrahman dikonfirmasi Suara NTB, Senin (13/5) siang. Fathur mengatakan, posisi Pemprov saat ini menunggu kuota yang akan diberikan Kemen PANRB. Pasalnya, jumlah kebutuhan pegawai atau formasi jabatan yang dibutuhkan sudah disampaikan ke Kemen PANRB lewat sistem e-formasi. ‘’Tinggal prosesnya sama dengan dulu menunggu kuota,’’ terangnya. Setelah memperoleh kuota CPNS 2019, selanjutnya akan dilakukan penyesuaian dengan jabatan-jabatan yang dibutuhkan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
Jabatan Sekda NTB Segera Berakhir
Seleksi Tunggu Perintah Gubernur Mataram (Suara NTB) Masa jabatan Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D akan segera berakhir. Sekda akan genap berusia 58 tahun atau memasuki masa purna tugas sebagai birokrat pada 8 Juni mendatang. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin
(13/5) mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan atau perintah dari gubernur terkait dengan seleksi terbuka jabatan Sekda NTB. Jika belum ada Panitia Seleksi (Pansel) yang dibentuk, sementara Sekda yang sekarang sudah berusia 58 tahun per 8 Juni 2019. Maka kemungkinan akan ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Sekda NTB. Bersambung ke hal 15
H. Fathurrahman
Jenazah TKI asal Mataram Telantar di Malaysia Mataram (Suara NTB) Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Mataram meninggal di Malaysia dua pekan lalu. Hingga saat ini, jenazahnya telantar di negeri jiran. Keluarga tak mampu menanggung biaya tebus dan mengangkut jenazah yang nilainya hingga Rp30 juta. TKI itu diketahui bernama Herman Mahsun (35) asal Lingkungan Batu Ringgit Selatan, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Mataram. Almarhum berangkat lima bulan lalu, namun melalui jalur tidak resmi. Ia berangkat menggunakan paspor pelancong tanggal 13 Mei 2016 lalu. ‘’Meninggalnya sudah dua minggu yang lalu. Sampai sekarang kami dari pihak keluarga belum mampu menebus biaya pemulangan,’’ kata Taufik, keluarga almarhum.
Almarhum diketahui meninggal setelah mengidap penyakit radang paru paru. Sempat dirawat di Hospital Sungai Buloh, Petaling District, Selangor, Malaysia. Namun sekitar dua pekan lalu meninggal dunia. ‘’Sampai hari ini tidak jelas, karena biaya tebus di rumah sakit sampai 13.000 ringgit, sekitar 24 juta. Belum termasuk ongkos pemulangan,’’ kata Taufik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Selangor, namun belum juga ada kejelasan. Laporan juga disampaikan pekan lalu ke BP3TKI NTB dan sudah direspons meski belum ada kepastian. ‘’Pada saat datang pertama, BP3TKI meminta kelengkapan dokumen. Kemudian kedatangan kedua minta buat pernyataan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PASPOR - Parpor Herman Mahsun (35) asal Lingkungan Batu Ringgit Selatan, Kota Mataram.
Dinamika Efek Ekor Jas Pilpres 2019 di NTB Efek ekor jas Pilpres di NTB memberikan pengaruh yang dinamis bagi Parpol-parpol yang mengalaminya. Sebagian Parpol mampu mengkapitalisasi sentimen Pilpres untuk mendongkrak perolehan suara mereka. Sebagian lainnya, seperti tidak merasakan dampak apapun. Ada pula yang sukses menghindari anjloknya perolehan suara akibat sentimen Pilpres. DI Pemilu 2019, efek ekor jas atau coat-tail effect, digunakan untuk menyebut dampak elektoral dari dukungan Parpol untuk kandidat di Pilpres, terhadap perolehan suara parpol tersebut di Pemilu Legislatif. Hal ini terlihat dalam perolehan suara parpol pengusung pasangan Capres/Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dan pasangan Prabowo-Sandi di NTB. Namun, tidak semua partai sukses
menikmati efek ini. Di Pilpres dan Pemilu 2009 misalnya, terdapat cukup banyak partai politik yang mendukung figur Capres SBY. Meski demikian, efek ekor jas rupanya diborong sendirian oleh Partai Demokrat. Sementara, hampir seluruh parpol lain yang mendukung SBY, suaranya justru mengalami penurunan di Pemilu 2009. Dinamika serupa juga terjadi pada Pemilu 2019. Di NTB, yang menjadi
lumbung suara pasangan PrabowoSandi, efek ekor jas sepertinya hanya dinikmati oleh dua parpol saja, yaitu Gerindra dan PKS. Dua partai ini berhasil mengkapitalisasi perolehan suara mereka baik untuk tingkat DPR RI maupun DPRD Provinsi. PAN dan Demokrat yang juga mendukung Prabowo-Sandi, mengalami nasib yang justru kurang mengenakkan. PAN masih terselamatkan oleh besarnya dukungan pribadi untuk H. M. Syafrudin, ST, MM di Dapil NTB I. Syafrudin sukses terpilih kembali karena suara pribadinya menjadi yang terbesar diantara seluruh Caleg DPR RI Dapil NTB I, dengan 66.902 suara. Di Dapil NTB II, PAN harus tersingkir dari daftar peraih kursi DPR
RI. Sementara Demokrat, gagal di NTB I dan berhasil mengamankan satu kursi DPR RI di NTB II. Tidak Otomatis Kemenangan yang diraih pasangan Prabowo-Sandi di NTB memang tidak lantas mengantarkan partai pengusungnya keluar sebagai pemenang Pemilu. Demikian juga sebaliknya, kekalahan Jokowi-Ma’ruf juga tidak lantas membuat partai pengusungnya menelan pil pahit kekalahan. Diketahui, perolehan dukungan yang diraih Prabowo-Sandi di NTB berdasarkan hasil pleno rekapitulasi KPU, sebesar 2.011.319 suara. Sementara Jokowi-Ma’ruf hanya mendapatkan dukungan sebesar 951.242 suara. Bersambung ke hal 15