Edisi Kamis 14 Februari 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 14 FEBRUARI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 281 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

TP4D Kawal Dua Proyek Strategis Daerah

(suara NTB/inspektorat)

Inspektur Inspektorat NTB Ibnu Salim didampingi anggota TP4D Kejaksaan saat memberi pengarahan terkait pengajuan permintaan dari RSUP NTB. Mataram (Suara NTB) Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) mengawal dua proyek strategis daerah bernilai puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Proyek pertama

terkait pengadaan alat alat kesehatan (Alkes) di Rumah Sakit Umum (RSUP) Provinsi NTB dan proyek pengadaan sembilan kapal latih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

(Dikbud) Provinsi NTB. Dua proyek ini menurut Inspektur pada Inspektorat NTB, Ibnu Salim, SH.,M.Si, masih dalam kategori kegiatan strategis daerah. Karena dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Proses pendampingan diawali dengan permintaan dari dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan gelar telaah melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian. Bertindak sebagai Koordinator TP4D, Asintel Kejati NTB, Sucipto, SH.,MH dan Inspektur Inspektorat Ibnu Salim SH.,M.Si sebagai Wakil Ketua. Dalam catatan Ibnu Salim, pendampingan RSUP NTB terkait pengadaan alat - alat kesehatan (Alkes) senilai Rp127 miliar tahun 2019. Pihaknya sudah memberi masukan kepada RSUP untuk lebih teliti dan hati hati, ter-

(Suara NTB/kejati ntb)

Kapal latih SMK yang diawasi TP4D sudah tuntas dikerjakan dan siap dilakukan ujicoba. utama kaitan dengan penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). ‘’Pengadaan Alkes itu dalam rangka peningkatan sarana penunjang medis di RSUP NTB. Guna menjamin pelaksanaan proyek sesuai aturan, Peja-

bat Pembuat Komitmen (PPK) meminta pendampingan TP4D yang terdiri dari unsur Intelijen Kejati NTB, Inspektorat Provinsi NTB dan Ditreskrimsus Polda NTB,’’ kata Ibnu Salim. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/ist)

DISKUSI - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah berdiskusi dengan Kepala BPS NTB terkait dengan angka buta aksara di NTB. Berdasarkan hasil Susenas Maret 2018, angka buta aksara di NTB tidak mengkhawatirkan.

TO K O H Tidak Ada Masalah HINGGA kini berkas dan tersangka kasus pengadaan sampan fiberglass Kabupaten Bima belum juga dilimpahkan Polda NTB ke Kejati NTB. Ditreskrimsus Polda NTB membantah sungkan memanggil tersangka TR atas alasan jabatannya yang masih Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). ‘’Tidak ada itu sungkan. Tidak ada masalah. Kan tinggal panggil saja untuk pelimpahan,’’ kata Dir Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol. Syamsudin Baharuddin, Rabu (13/2). Berkas penyidikan dugaan korupsi pengadaan sampan fiberglass Kabupaten Bima yang menggantung sejak tahun 2012 dinyatakannya sudah tuntas. Hanya tinggal dilimpahkan ke Kejaksaan. Kasus yang diambil alih dari Polres Bima Kota itu, hanya menyeret ] TR yang saat itu posisinya sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Bersambung ke hal 15

Syamsudin Baharudin

KO M E N TTAA R Fokus Perbaiki Kinerja PEMPROV NTB saat ini sedang fokus memperbaiki kinerja keuangan dan perusahaan PT. Gerbang NTB Emas (GNE). Kalaupun ada sorotan terkait kinerjanya yang dinilai negatif, bagi Pemprov NTB itu sebagai masukan yang membangun. ‘’Kalaupun ada sorotan kinerja seperti itu kita anggap sebagai masukan yang sifatnya membangun untuk introspeksi diri. Dan bahan evaluasi teman-teman di perusahaan khususnya GNE. Kita berupaya terus memperbaiki ke depan,’’ kata Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (13/2) sore. Dijelaskan, Pemprov sudah melakukan sejumlah langkah untuk memperbaiki kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khususnya PT. GNE. Supaya kinerja keuangan maupun kinerja organisasi perusahaan tersebut semakin baik. Bersambung H. Wirajaya Kusuma ke hal 15

Wagub: Angka Buta Aksara di NTB Tidak Mengkhawatirkan Mataram (Suara NTB) Mencermati data BPS dari hasil Susenas Maret 2018 yang menyebutkan, bahwa angka buta aksara atau buta huruf di NTB sebesar 12,58 persen itu ternyata banyak disumbang oleh penduduk usia non produktif. Melihat hal ini, Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan, angka buta aksara dari penduduk NTB usia 15 tahun ke atas yang dikeluarkan oleh BPS tersebut angkanya tidak mengkhawatirkan. ‘’Mencermati data yang dikeluarkan BPS, kita tidak khawatir dengan angka buta aksa-

ra di NTB. Pasalnya, dari 12,58 persen tersebut, mayoritas berasal dari usia non produktif,’’ jelas Wagub di ruang kerjanya hari ini, Rabu, (13/2). Berdasarkan distribusi penduduk usia 15 tahun ke atas yang buta huruf menurut kelompok umur, lanjut wagub, sebesar 33 persen masyarakat buta huruf itu yang usianya 55-

64 tahun. Sementara itu, 32 persen itu berada pada usia 65 tahun ke atas. ‘’Jadi kita tidak khawatir dengan angka yang ada karena penyumbang terbesarnya berasal dari penduduk yang usianya tidak produktif lagi. Meski demikian, kita akan terus melakukan pendampingan sehingga angka buta aksara di NTB

Kembangkan STIP, DRD Siap Bantu Pemprov NTB Mataram (Suara NTB) DewanRisetDaerah(DRD)NTB siap membantu Pemprov NTB dalam mengembangkan Science Technology Industrial Park (STIP) yangberlokasidiBanyumulekLombok Barat. DRD siap memberikan pemikiran atau saran bagi pemerintah daerah agar STIP bisa berkembang seperti diharapkan. Demikian disampaikan Ketua DRD NTB Prof. Ir. H. Yusuf Akhyar Sutaryono, PhD., menjawab Suara NTB usai bertemu Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., MSc., di Kantor Gubernur NTB, Rabu (13/2). Menurutnya, dari hasil pertemuan dengan gubernur, bagaima-

na STIP ini mampu menghasilkan teknologi yang kemudian dikembangkan. Setelah itu teknologi ini menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki nilai komersial tinggi. Termasuk bagaimana riset dan dan industri yang dihasilkan menjadi pasar. ‘’Jangan sampai STIP menjadi tempat pembuatan mesin saja. Bukan seperti itu yang diinginkan, tapi bagaimana teknologi ini dijual bagaimana dia komersial. Ini yang paling penting. Itu yang DRD mendukunggubernurdisitu.Komersial ini bagaimana hasil industri ini bisa diserap oleh pasar. Bisa dijual dandibeliolehmasyarakat,’’terangnya. Bersambung ke hal 15

H. Yusuf Akhyar Sutaryono (Suara NTB/ham)

semakin mengecil,’’ jelas Wagub yang juga Ketua BKOW NTB ini. Untuk memperkecil jumlah masyarakat buta aksara ini, sambung wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini, tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah daerah semata. Perlu ada keterlibatan dari se-

mua pihak termasuk juga kampus atau perguruan tinggi. ‘’Kampus atau perguruan tinggi yang ada bisa menurunkan mahasiswanya yang sedang KKN untuk juga terlibat dalam menuntaskan masalah buta aksara ini,’’ ungkap Wagub. Bersambung ke hal 15

123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Ketua DPD PDI-Perjuangan Provinsi NTB, H. Rachmat 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Hidayat, SH angkat bicara soal dugaan adanya kebocoran 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 anggaran di PT Gerbang NTB Emas (GNE) senilai Rp3,1 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 miliar. Ia mendesak agar kasus ini tidak selesai di Inspek123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 torat, melainkan diusut Aparat Penegak Hukum (APH). 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Kepada Suara NTB akhir pekan lalu, Rachmat Hi123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 dayat menduga kebocoran anggaran di PT GNE menjadi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 indikasi kuat bahwa di dalam perusahaan daerah terse123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 but telah terjadi praktik korupsi. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 ‘’Memang dari dulu GNE itu persoalannya banyak. Dari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 dulu bermasalah, saya sebagai mantan pimpinan Dewan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 juga tahu. Perusahaan itu (terindikasi) dikelola oleh or123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 ang-orang yang tidak profesional,’’ katanya. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Rachmat menduga bahwa PT GNE dikelola untuk menjadi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 ladang korupsi oleh oknum tertentu. Hal itu bisa dilihat dari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 kebijakan penempatan dalam jajaran pengurus perusahaan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 tersebut yang menurutnya diisi oleh orang-orang yang sama 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 sekali tidak memiliki kompetensi mengelola perusahaan. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Anggota DPR RI Fraksi PDI-P itu membeberkan sejumlah 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 dugaan praktik korupsi yang selama ini telah berlangsung 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 dalam perusahaan pelat merah milik Pemprov NTB itu. Sep123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 erti adanya pengelolaan perusahaan dalam perusahaan. Ia 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 juga menemukan dugaan adanya aliran pengiriman uang mi123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 lik perusahaan ke rekening pribadi. Bersambung ke hal 15 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212

PDIP Desak Kasus GNE Diusut Penegak Hukum

Baperjakat Godok Mutasi Pejabat

Jabatan Kepala Biro Humas dan Biro AP Dipansel Mataram (Suara NTB) Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) sedang menggodok nama-nama pejabat eselon III dan IV yang akan dimutasi dalam waktu dekat ini. Selain itu, Pemprov juga membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Tinggi Pratama untuk menyeleksi Calon Kepala Biro Humas dan Protokol serta Kepala Biro Adminisrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (AP dan LPBJP) Setda NTB. ‘’Jadi, pra untuk mengisi jabatan-jabatan kosong di OPD. Intinya, apakah kita akan

melakukan mutasi pejabat sebelum enam bulan (jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur) atau meminta rekomendasi ke Kemendagri. Jadi dua langkah bisa kita lakukan,’’ kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si dikonfirmasi, Rabu (13/2) siang. Dijelaskan, masa pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah akan genap enam bulan setelah 17 Maret mendatang. Ia mengatakan, mutasi dapat dilakukan kapan saja asalkan ada rekomendasi dari Kemendagri.

Fathurrahman mengatakan, pengisian jabatan lowong eselon III dan IV memang mendesak. Karena berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Seperti di RS HL. Manambai Abdul Kadir Sumbawa, ada beberapa jabatan yang masih dijabat pelaksana

tugas (Plt). Kemudian pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Science Technology Industrial Park (STIP), personelnya perlu segera diisi untuk akselerasi penyerapan keuangan. Bersambung ke hal 15

’’

Kita utamakan mengisi jabatan yang kosong. Termasuk juga mempanselkan dua jabatan eselon II. Pansel sudah dibuat. Mungkin satu atau dua hari ini dibuka untuk pendaftaran

H. Fathurrahman


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.