Edisi Kamis 13 Desember 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 13 DESEMBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 232 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Sinergi Unram-Bank NTB Syariah dan Australia

Sukses Tingkatkan Produktivitas Petani Jagung di Lahan Kering dan Tekan Pengaruh Rentenir Mataram (Suara NTB) Universitas Mataram (Unram) dan PT. Bank NTB Syariah didukung Pemerintah Australia sukses mendongkrak produktivitas petani jagung di lahan kering. Dengan program ARISA, hasil produksi meningkat, biaya produksi lebih efisien. Keuntungan jauh lebih tinggi. ARISA atau Aplied Research and Innovation System in Agriculture adalah sebuah program kemitraan untuk meningkatkan pendapatan petani jagung di

lahan kering. Program ini didanai oleh Pemerintah Australia yang dimulai sejak tahun 2017 lalu di NTB. Sasarannya di Lombok Utara, Lombok Timur dan Sumbawa, berakhir tahun 2018 ini Tim penelitinya diketuai Prof. Ir. I Komang Damar Jaya, M. Sc, Agr., Ph.D. Anggotanya Ir. Sudirman, M. Sc.,Ph.D, Ir. I Wayan Suadnya M. Agr., Ph.D, Ir. Rosmilawati, MS dan Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/bul)

Dari kiri ke kanan, Ir. I Komang Damar Jaya, M. Sc, Agr., Ph.D, Kukuh Rahardjo dan Prof. L. Husni

Ketergantungan Dana Pusat Tinggi

Pemprov Genjot PAD, Perjalanan Dinas Pejabat Diperketat Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengakui bahwa NTB masih sangat bergantung dari dana pusat. Kondisi fiskal daerah yang demikian, justru membuat Pemprov dan Pemda Kabupaten/Kota semakin semangat menggali dan memaksimalkan potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ketergantungan NTB terhadap dana pusat sebesar 68 persen. Kontribusi PAD dalam APBD masing-masing Pemda, baik provinsi dan kabupaten/kota rata-rata sebesar 32 persen.

‘’Memang benar, memang kondisi kita begitu dan banyak provinsi se - Indonesia seperti itu kondisinya. Tapi justru memberikan semangat bagi kita bahwa ke depan harus lebih semangat lagi memaksimalkan semua potensi yang ada,’’ kata Wagub

dikonfirmasi usai menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Belanja Modal 2018 di Kantor BPK RI Perwakilan NTB, Rabu (12/12) siang. Wagub mengatakan, Pemprov dan Pemda Kabupaten/ Kota akan terus berupaya

meningkatkan PAD. Sehingga ketergantungan terhadap dana pusat semakin diperkecil. Dengan kondisi APBD yang dominan dari dana pusat, Wagub mengatakan efisiensi anggaran dilakukan. Supaya anggaran yang terbatas tersebut benar-benar digunakan untuk belanja-belanja yang prioritas. Bahkan perjalanan dinas pejabat ke luar daerah semakin diperketat. ‘’Selama saya dan Pak Gub ada, mereka pergi harus izin

saya dulu. Kalau ndak ada izin saya, ndak boleh pergi. Selama ini mungkin sudah ketat. Kita lanjutin yang bagus. Ndak ada kepala dinas ke luar daerah tanpa sepengetahuan saya,’’ tegas Wagub. Menurutnya, izin keluar daerah hanya akan diberikan kepada kepala OPD jika perjalanan dinas tersebut penting. Artinya, mereka ke luar daerah melakukan perjalanan dinas bukan sekadar pergi tanpa hasil yang jelas. (nas)

Pemeriksaan Belanja Modal

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp1,3 Miliar

TO K O H Tutup Tambang Emas Ilegal Prabu BUPATI Lombok Tengah (Loteng), H.M. Suhaili FT, SH mengaku khawatir dengan aktivitas tambang emas ilegal di Gunung Prabu akan berdampak terhadap sektor pariwisata di wilayah selatan. Untuk itu, ia menegaskan tambang emas ilegal tersebut akan segera ditutup oleh Pemda. ‘’Kita akan carikan jalan keluar terbaik. Kita tutup, itu sebuah keniscayaan. Penutupan itu tidak terlalu berdampak luas kepada masyarakat,’’ kata Suhaili dikonfirmasi usai menerima LHP BPK RI atas pemeriksaan belanja modal dan pengelolaan keuangan desa di Mataram, Rabu (12/12) siang. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/nas)

TERIMA LHP - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima LHP Belanja Modal 2018 dari BPK RI Perwakilan NTB.

H.M. Suhaili FT (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Tunggakan Kerugian Negara

Ibnu Salim

Mataram (Suara NTB) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu belanja modal atau infrastruktur dan pengelolaan dana desa 2018. Khusus untuk belanja modal Pemprov NTB, BPK menemukan potensi kerugian negara sebesar Rp1,3 miliar. Kepala BPK RI Perwakilan NTB, Hery Purwanto mengatakan secara umum ada beberapa temuan. ‘’Pertama, adanya kemahalan dalam pengadaan barang dan jasa. Kemudian kekurangan volume pekerjaan, lalu keterlambatan penyelesaian pekerjaan, dan adanya pengelolaan dana desa yang belum sesuai ketentuan yang ada,’’ kata Hery saat penyerahan LHP BPK RI terhadap belanja modal dan pengelolaan keuangan desa di kantornya, Rabu (12/12). Terkait pengelolaan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) ditemukan penggunaannya bukan untuk kepentingan desa. Ada DD dan ADD yang digunakan untuk kepentingan yang lain. Bersambung ke hal 15

SELAIN menindaklanjuti rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat NTB juga mencatat temuan kerugian negara dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebagian sudah melunasi, selebihnya masih menunggak hingga menyisakan Rp17,134 miliar. Hal itu terungkap dalam laporan akhir tahun Inspektorat terkait progress penyelesaian kerugian negara sejak Januari sampai November 2018. Total temuan mencapai Rp 51.936.012.442 dan sudah diselesaikan Rp 34.801.194.792. ‘’Sehingga masih ada tersisa Rp 17.134.817.650. Bersambung ke hal 15

Pemerintah Perbanyak Pilihan dan Model Rumah Tahan Gempa Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan percepatan pembangunan rumah akibat gempa tidak bisa secepat yang diinginkan. Karena ada klausul di Inpres No. 5 Tahun 2018 bahwa rumah yang akan dibangun dengan dana negara itu harus tahan gempa. ‘’Jadi bukan rumah biasa. Nah, agar tahan gempa ini harus melalui serangkaian ujian dari Kementerian PUPR,’’ jelas gubernur dalam akun media sosialnya, yang dikutip Suara NTB, Rabu (12/12) sore kemarin. Gubernur bersama Kepala BPBD NTB, Ir. Mohammad Rum, MT dan Kepala Dinas Perkim NTB, Ir. IGB. Sugihartha, MT sedang menemui Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR kaitan

dengan usulan pilihan rumah tahan gempa model lainnya. Gubernur menjelaskan, alasan Kementerian PUPR cukup hati-hati merekomendasikan model rumah tahan gempa. Karena tak ada jaminan bahwa gempa sudah selesai dan tak datang lagi. Sehingga, jika gempa datang kembali, rumah yang dibangun sudah teruji cukup kuat untuk berdamai dengan gempa tersebut. ‘’Minimal mengurangi risiko akibat bencana,’’ katanya. Dikatakan, model rumah yang sudah lulus uji tahan gempa belum banyak. Baru rumah model Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan Rumah Instan Baja (Risba) yang lulus uji tahan gempa. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ist)

BERTEMU - Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat bertemu Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Rabu (12/12) di Jakarta.

Perbaikan Infrastruktur Akibat Bencana Tunggu Usulan Pemprov PEMPROV NTB mengaku anggarannya terbatas untuk perbaikan jalan dan jembatan akibat bencana. Sehingga satu satunya harapan dialokasikan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam catatan Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB, banjir dan tanah longsor di NTB pada 2018 menyebabkan ruas jalan dan jembatan rusak parah. Dibutuhkan anggaran sekitar Rp120 miliar. Namun karena defisit, harapan sumber anggaran dari BNPB. Kepala BPBD NTB Ir. H. Mohammad Rum menegaskan, mekanisme untuk meminta bantuan anggaran pusat adalah permohonan. Tentu saja, katanya, permohonan itu dilengkapi dengan data titik kerusakan, volume dan data detail terkait kerusakan. ‘’Kita menunggu pengajuan permintaan, baru diteruskan ke BNPB,’’ ujarnya menjawab Suara NTB kemarin. Karena domain masalah bencana ada di pihaknya, maka data tentu disiapkan juga. Disinkronkan dengan

catatan atau hasil asesmen PUPR. Sementara juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho dihubungi terpisah Suara NTB menjelaskan, untuk pencairan anggaran dari pihaknya tentu ada mekanisme, meskipun sifatnya kebencanaan. ‘’Nggak bisa diajukan langsung diberikan. Ada mekanismenya,’’ jawabnya via ponsel. Pemprov NTB dan kabupaten/kota disarankannya menyiapkan rencana aksi pada Rehab Rekon (RR) pascabencana gempa maupun banjir serta longsor yang menjadi penyebab jalan serta jembatan rusak. Diketahuinya, rencana aksi itu sedang disusun. Dari perencanaan itu, akan diketahui berapa kebutuhan anggaran dan unit yang akan dilakukan perbaikan total atau pemeliharaan. ‘’Nanti akan diketahui berapa banyak kebutuhan untuk jalan dan jembatan itu,” tandasnya. Kepala Bidang Bina Marga PUPR, Ir.H. Syahdan sebelumnya mengatakan, Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.