Edisi Kamis 12 Desember 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 12 DESEMBER 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 229 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Sukseskan NTB ’’Zero Waste’’

Tegakkan Sanksi Denda dan Pidana Buang Sampah Sembarangan Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mendorong Pemda Kabupaten/Kota menegakkan pemberian sanksi denda dan pidana kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Langkah Pemda Lombok Barat yang mulai menerapkan pemberian sanksi kurungan penjara tiga bulan atau denda Rp50 juta kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan mendapatkan dukungan penuh Pemprov NTB. ‘’Itu bagus, kita apresiasi. Karena harus ada penerapan itu (sanksi) baru orang mindset-nya berubah,’’ ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc. F, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (11/12). Ia mengatakan, Pemda Kabupaten/Kota di NTB sudah memiliki Perda tentang pengelolaan sampah. Bahkan dalam Perda tersebut

juga sudah diatur mengenai pemberian sanksi pidana atau denda bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan. ‘’Cuma pelaksanaannya belum dijalankan. Kalau dijalankan, pasti bagus,’’ katanya. Dalam rapat koordinasi dengan kabupaten/kota, ungkap Madani, pihaknya sering menyampaikan agar penegakan hukum bagi masyarakat yang membuang sampah dite-

gakkan. Sehingga dapat memberikan efek jera kepada orang yang sering membuang sampah sembarangan. ‘’Sekarang sudah bagus, cuma pelaksanaannya yang harus dilakukan. Kami mendukung penuh. Bila perlu seluruh kabupaten/kota melakukannya,’’ ujarnya. Madani melihat, kabupaten/ kota sudah m u l a i m e m berikan atensi terhadap persoalan sampah di masing-masing wilayahnya. Bersambung ke hal 15

Madani Mukarom (Suara NTB/dok)

LPJ Dana Gempa Masih Rendah Mataram (Suara NTB) Selain diingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dana gempa juga jadi temuan. Rendahnya progres dokumen laporan jadi catatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). ‘’Ya, sampai dengan saat ini, progres LPJ masih sangat rendah,’’ kata Kepala BPKP RI Perwakilan NTB, Dr. Agus Puruhita Arga Purnomo Widodo menjawab Suara NTB, Rabu (11/12). Bersambung ke hal 15

TO K O H Andalan Penggerak Ekonomi KECENDERUNGAN ekonomi NTB yang mengalami peningkatan disebut menjadi modal utama untuk menyusun strategi untuk 2020 mendatang. Terutama jika melihat bahwa peningkatan tersebut hanya ditopang oleh dua motor penggerak, yaitu sektor pertanian dan pariwisata. Kepala Badan Pusat Statistik NTB, Suntono, menerangkan bahwa sampai dengan triwulan tiga 2019, ekonomi NTB berada pada persentase 6,26 persen. Secara kumulatif, persentase tersebut diharapkan terus meningkat sampai dengan akhir tahun mendatang. Terkait dua motor pengger(Suara NTB/bay) ak ekonomi NTB saat ini, SunSuntono tono sendiri memberikan atensinya pada sektor pariwisata. Di mana jika dilihat dari beberapa indikator, sektor tersebut memiliki potensi yang cukup bagus untuk menjadi andalan tahun 2020 mendatang. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R Pencairan Jadup Tahap Dua PENCAIRAN jaminan hidup (Jadup) tahap dua di NTB, masih membutuhkan proses lebih lanjut. Pasalnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pengelola anggaran disebut belum menyetujui pencairan dana yang membutuhkan alokasi hingga Rp423 miliar lebih tersebut. ‘’Kami sudah bersurat ke Kemenkeu sesuai surat dari Gubernur NTB ke Kementerian Sosial (Kemensos).Kemenkeu memberikan balasan bahwa itu belum bisa dipenuhi,’’ ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi saat dikonfirmasi, Rabu (11/12) dalam kunjungannya ke Mataram. Rachmat sendiri menerangkan bahwa Kemensos, dalam hal ini selaku eksekutor, Bersambung Rachmat Koesnadi ke hal 15 (Suara NTB/bay)

(Suara NTB/ist)

TINJAU - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, meninjau langsung lokasi tiga proyek besar di KLU.

Wagub Tinjau Pembangunan Fasilitas Objek Wisata Dunia di KLU Tanjung (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., meninjau langsung lokasi tiga proyek besar

di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Masing-masing rest area Bangsal, Dermaga Meno dan Dermaga Trawangan. Ketiganya dibiayai dari APBN

5.728 Keluarga Miskin Dikeluarkan dari Penerima PKH di NTB Mataram (Suara NTB) Sebanyak 5.728 keluarga miskin dikeluarkan dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di NTB. Mereka dikeluarkan karena sudah meningkat kesejahteraannya. Selain itu, ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini, sudah tidak memenuhi syarat lagi menerima PKH.

Kepala Dinas Sosial NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah yang dikonfirmasi Rabu (11/12) siang merincikan 5.728 keluarga miskin yang sudah tidak lagi menerima PKH karena sudah terentaskan dari kemiskinan. Sebanyak 911 KPM mengundurkan diri secara mandiri dari penerima PKH. Bersambung ke hal 15

dan berperan strategis dalam menunjang fasilitas dan kelancaran arus kunjungan wisatawan ke tiga gili (Trawangan, Meno dan Air). Dalam kunjungannya, Wagub didampingi Kadis Pariwisata NTB, , H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos. M. Si., Asisten I Setda NTB Dra. Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, Asisten III Setda NTB Hj. Hartina dan Kepala Dinas Perhubungan NTB Drs. L. Bayu Windya. Wagub disambut oleh Kepala UPT Syahbandar Jasra Yuzi Irawan, SE., MM, Kepala Dinas Perhubungan KLU, Kepala Dinas Pariwisata KLU dan beberapa pejabat lainnya. Usai memantau lokasi proyek di terminal Bangsal, Wagub dan rombongan meninjau proyek Dermaga Gili Meno dan Dermaga Gili Trawangan. Di sela-sela kunjungan, Wagub Sitti Rohmi Djalilah menegaskan peninjauan lapangan untuk memastikan kesiapan sarana sebelum dioperasionalkan awal tahun 2020 mendatang. Fasilitas tersebut strategis dan dianggap memberi dampak kesan bagi pengun-

jung dari berbagai negara. Pembangunan terminal ini juga menjadi bagian dari recovery dan pembenahan destinasi wisata internasional tersebut. ‘’Yang perlu dan sangat penting yang harus kita perhatikan terkait destinasi kita adalah tata kelola serta menjaga kebersihannya,’’ ujarnya. Ia melanjutkan, pascagempa tidak hanya infrastruktur saja yang perlu diperbaiki. Tempat pariwisata juga harus menjadi prioritas. Sebab seperti yang diketahui, sektor pariwisata adalah penyumbang PAD terbesar di Lombok Utara. ‘’Kaitannya dengan pariwasata ini, Pemda harus segera memperbaikinya. Dan memang yang perlu di perbaiki pariwasata kita itu adalah tata kelola dan kebersihan pariwasatanya,’’ ujarnya lagi. Wagub menyimpulkan, berdasarkan pemantauannya progres proyek Terminal Bangsal cukup bagus. Sehingga ia optimis, ketiga sarana yang baru nanti akan mendukung arus kunjungan sekaligus memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di NTB. Bersambung ke hal 15

Antisipasi Keppres Belum Terbit

Kemendagri Persiapkan Opsi Perpanjangan Penjabat Sekda NTB Mataram (Suara NTB) Masa jabatan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M. Si akan berakhir, Jumat (13/12) besok. Pemprov NTB melalui Badan Kepagawaian Daerah (BKD) mengaku sudah berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mengantisipasi belum terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) penetapan Sekda NTB definitif. Pemprov mendapatkan informasi Kemendagri mempersiapkan opsi perpanjangan masa jabatan Penjabat Sekda NTB. ‘’Sudah ada komunikasi dengan Kemendagri. Mereka juga mempersiapkan. Sudah mempersiapkan itu, opsinya mempersiapkan perpanjangan Penjabat Sekda. Artinya, dia mengantisipasi ketika Perpres belum terbit,’’ kata Kepala BKD NTB, Drs. H. Fathurrahman, M.

Si dikonfirmasi Rabu (11/12). Iswandi akan genap enam bulan menjadi Penjabat Sekda. Ia ditunjuk kembali menjadi Penjabat Sekda NTB periode kedua, 13 September lalu. Sesuai ketentuan, masa jabatan Penjabat Sekda maksimal tiga bulan. Menjelang berakhirnya masa jabatan periode kedua, Keppres soal penetapan Sekda NTB definitif belum juga terbit. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah mengajukan tiga nama calon Sekda NTB ke Kemendagri sesuai hasil seleksi terbuka yang dilakukan beberapa waktu lalu. Informasi yang dihimpun, tiga nama yang diajukan Gubernur adalah Kepala Bappenda NTB yang saat ini menjadi Penjabat Sekda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, MTP dan

Kepala DPMPTSP NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si. Sesuai ketentuan, tiga nama yang diajukan Gubernur akan digodok di Tim Penilai Akhir (TPA) Kemendagri untuk menetukan Sekda definitif. TPA diketuai Presiden, Wakil Ketua adalah Wakil Presiden dan Sekretaris adalah Seskab. Kemudian anggota tetap adalah Mensesneg, Menpan dan Kepala BKN. Anggota tidak tetapnya menteri teknis/pimpinan instansi pengusul. Termasuk juga ada unsur Badan Intelijen Negara (BIN). ‘’Kalaupun belum terbit Kep-

’’

pres, tentunya harus ada perpanjangan Penjabat Sekda. Karena tidak boleh ada kevakuman,’’ kata Fathurrahman. Ia menjelaskan aturan mengenai penunjukan Penjabat Sekda Provinsi maupun Sekda kabupaten/kota telah terbit aturan terbaru. Yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 91 Tahun 2019. Dalam pasal 9 dikatakan bahwa Penjabat Sekda Provinsi ditunjuk oleh menteri sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 2 huruf a, menjabat paling lama tiga bulan atau berhenti pada saat dilan-

Kalaupun belum terbit Keppres, tentunya harus ada perpanjangan Penjabat Sekda. Karena tidak boleh ada kevakuman.

tiknya Sekda provinsi definitif. Bersambung ke hal 15

H. Fathurrahman


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.