Edisi 12 Oktober 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

E-mail: suarantbnews@gmail.com

SUARA NTB

KAMIS, 12 OKTOBER 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 177 TAHUN KE 13

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kemenag NTB Rancang Simulator Pesawat dan Klinik Kesehatan Mataram (Suara NTB) Kementerian Agama Provinsi NTB berencana menambah fasilitas untuk Asrama Haji Embarkasi Lombok. Fasilitas itu berupa klinik dan simulator pesawat. Dua fasilitas ini dinilai krusial yang peruntukannya memberi jaminan kesehatan dan rasa aman bagi jamaah haji. ‘’Mudah-mudahan tahun 2018, dua fasilitas ini segera terealisasi,’’ kata Kasi Pengelolaan Keuangan Haji Bidang PHU, Kanwil Kemenag NTB, H. Abu Arif Aini, S.Pd, M.Pd kepada Suara NTB, Rabu (11/10). Untuk klinik dirancang dengan konsep sangat memadai dan pelayanan langsung.

sendiri dan pendamping saat rencana terjun dari asrama, prosesi manasik, tawaf dan akibat stres berat,” ungkapnya. Dengan pengadaan klinik, berbagai rangkaian lainnya. Karena pendamping bidang potensi masalah bisa diminikesehatan sebenarnya hanya malisir untuk menjamin kesetersedia tiga orang. Jumlah ini hatan jamaah saat di Mekkah sangat minim, karena tahun dan Madinah. Selain klinik, prioritas bagini dari Embarkasi Lombok harus melayani kesehatan 450 inya adalah simulator pesawat. Ini diyakini menjadi kacalon jamaah haji. Selama ini penyakit yang bar baik bagi para calon jamaah haji. didapati dari jamaah seperti Pengalamanjantung, asma, bahkan ada nya beryang pikun. Pengalaman betahun tahun berapa waktu lalu, ada mendampjamaah yang harus dituntda ingi calon keberangkatannya sampai di jamaah, kloter terakhir karena harus jadi kemendapat perawatan medis priyang intensif. ‘’Banyak hayang pikun dan sempat ditunda kemudian diberangkatkan kloter terakhir. Ada yang masuk asrama dan stres. Padahal sehat dari rumah, sampai asrama jadi stres. Bahkan Abu Arif Aini ada juga yang

Jamaah begitu masuk ke asrama haji, langsung mendapat pemeriksaan kesehatan di klinik. Pelayanan diberikan kepada mereka untuk sakit ringan, sampai dengan rawat inap pun dilayani sampai dengan kesembuhan. ‘’Untuk itu kita usulkan klinik yang memadai. Sehingga ada penundaan jika ada jamaah yang sakit dan tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan. Atau dilanjutkan perjalanan pada kloter berikutnya,’’ kata Abu Arif. Menurutnya, untuk melalui semua prosesi haji, kesehatan yang paling utama. Faktor fisik dan kesehatan menjadi wajib bagi jamaah agar tidak menjadi kendala bagi diri

tinan karena banyak yang tidak pernah naik pesawat. Saat take off, atau ketika pesawat dalam posisi turbulence, banyak jamaah yang stres dan sakit. Ada cerita miris, seorang jamaah sampai buang kotoran di seat karena tidak berani beranjak ke toilet. ‘’Apa yang terjadi? Seat itu tidak bisa dibersihkan. Akhirnya oleh maskapai itu, seat itu dibongkar dan diganti,’’ kenangnya. Simulator pesawat ini diyakininya akan menjadi kabar baik bagi jamaah calon haji di Embarkasi Lombok. Pihaknya akan mengusulkan simulasi pesawat yang mereplikasi aslinya. Sistem kerja dalam pesawat seperti koridor seat penumpang akan dirancang semirip mungkin. ‘’Sehingga ketika mencoba simulator ini, calon jamaah haji benar-benar merasa seperti di dalam pesawat,’’ jelasnya. Mengenai total anggaran yang dibutuhkan, dia belum tahu persis karena masih dalam rancangan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

Kanwil DJPB NTB akan Panggil 12 Bank Penyalur KUR Demikian disampaikan Kepala Kanwil DJPB NTB, Taukhid, S.E., M.Sc.IB., M.B.A yang dikon-

Prijono

TO K O H

Telusuri Dugaan Penyaluran KUR Tak Tepat Sasaran

Paling Siap Beroperasi HASIL evaluasi pemerintah pusat, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika paling siap beroperasi dibandingkan empat KEK lainnya yang ada di Indonesia. Persoalan ditundanya operasi KEK Mandalika lantaran masih menunggu jadwal Presiden Joko Widodo untuk meresmikannya. ‘’Peresmian mulai beroperasinya yang secara resmi oleh presiden itu yang belum, sambil menunggu waktunya Presiden. Dari segi evaluasi, kita yang terbaik dan siap untuk diresmikan,’’ kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. HL. Gita Ariadi, M. Si ketika dikonfirmasi di Mataram, Rabu (11/10) siang kemarin. Meskipun KEK Mandalika belum beroperasi, kata Gita, namun pelayanan investasi sudah mulai difasilitasi. Ia mengatakan, Bersambung HL. Gita Ariadi ke hal 15

KO M E N TTAA R

PEMPROV NTB meminta SKPD dan instansi terkait menelusuri penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diduga tidak tepat sasaran. Diharapkan, penyaluran KUR di daerah ini diberikan kepada masyarakat yang benarbenar memenuhi kriteria mendapatkannya. ‘’Diharapkan dengan adan-

ya KUR ini masyarakat tak terjerat rentenir, ada bank subuh dan apalagi namanya yang menyusahkan rakyat kita. Makanya KUR ini merupakan kebijakan pemerintah supaya masyarakat tak terjerat ren tenir. Makanya kita minta ditelusuri lebih lanjut,” kata Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M. Si ketika

firmasi Suara NTB, Rabu (11/10) siang. Pemanggilan seluruh bank penyalur ini katanya, untuk mengkonsolidasikan data penyaluran KUR yang ada di SIKP dengan perbankan yang terdapat perbedaan sangat mencolok mencapai Rp 1,8 triliun. ‘’Insya Allah pekan depan (dipanggil),’’ katanya. Sebelumnya, Taukhid mengungkapkan realisasi penyaluran KUR terjadi perbedaan data antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan perbankan yang ada di NTB mencapai Rp 1,8 triliun. Versi Kemenkeu melalui SIKP, Bersambung ke hal 15 Taukhid

dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (11/10) siang kemarin. Seperti diketahui, terjadi perbedaan data yang cukup mencolok mengenai realisasi penyaluran KUR di NTB. Perbedaan data penyaluran KUR di SIKP dengan perbankan di NTB sampai 30 September lalu mencapai Rp 1,8 triliun. Wagub mengatakan Pemprov juga akan mengundang pihak-pihak terkait mengenai hal ini. Baik itu Kanwil DJPB, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun SKPD H. Muh. Amin terkait seperti Dinas

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, akan memanggil seluruh bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) di NTB pekan depan. Langkah ini dilakukan untuk mengkonsolidasikan data penyaluran KUR yang ada di SIKP dengan perbankan, menyusul ditemukannya perbedaan yang sangat mencolok hingga mencapai Rp 1,8 triliun.

Koperasi dan UMKM. Menurutnya, penyaluran KUR harus benar-benar tepat sasaran. ‘’Tapi kalau tidak tepat sasaran maka saya kira kemanfaatannya tidak bisa dirasakan oleh masyarakat sebagai penerima manfaat. Maka perlu ditelusuri lagi,” katanya. Amin menyatakan, pihaknya berencana mengundang pihak terkait untuk memperjelas masalah ini. Sejauh mana hal ini bisa terjadi. ‘’Ini penting bagi kita. Karena penyaluran KUR ini kan tidak semua bank menyalurkannya. Bank-bank yang NPL-nya rendah yang bisa menyalurkan,’’ tandasnya. (nas)

(Suara NTB/nas)

DISITA Jaksa penyidik kasus merger PT. BPR menunjukkan server yang tersimpan di PD. BPR Lombok Tengah. Pengadaan senilai Rp 600 juta lebih ini sudah disita sebagai barang bukti.

(Suara NTB/dok)

Satgas Kontra Terorisme PEMERINTAH pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) segera membentuk Satgas Kontra Terorisme di NTB. Selain itu, Satgas Kontra Terorisme juga akan dibentuk di Sulawesi Tengah (Sulteng). Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), G. Gautama Wiranegara menyatakan, Menkopolhukan sesuai dengan Surat Keputusan No. 77 (Suara NTB/nas) Tahun 2016, meminta sinerGautama Wiranegara gitas penanggulangan terorisme dilakukan lintas kementerian/lembaga. Semula ada 17 kementerian/lembaga yang perlu terlibat, sekarang bertambah menjadi 32 kementerian/lembaga. Selama ini, katanya pelaksanaan program dilakukan masingmasing kementerian/lembaga dari hulu ke hilir. ‘’Sekarang lebih diimplementasikan pencegahan dalam bentuk Satgas Kontra Terorisme,” Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

Kasus Merger BPR

Tiga Saksi Diperiksa untuk Bidik Tersangka

‘’

Ini sifatnya mematangkan penyidikan untuk menentukan siapa tersangka nanti.

(Suara NTB/ars)

Dedi Irawan Mataram (Suara NTB) Saksi - saksi secara maraton terus diperiksa dalam kasus dugaan korupsi merger PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB. Tiga saksi para petinggi BPR diperiksa Rabu (11/10) kemarin, sebagai bagian dari proses mematangkan penyidikan untuk menetapkan tersangka. Di antara saksi tambah-

an yang diperiksa itu, Ibrahim,SH selaku Kepala Divisi Operasional PD BPR NTB Lombok Tengah (Loteng). BPR Kota Mataram yang selama ini belum terdengar, juga tak luput dari pemeriksaan. ‘’Saksi kedua kita, Johariah selaku Dirut PD BPR NTB Mataram,’’ jelas juru bicara Kejati NTB, Dedi Irawan SH., MH sesuai informasi dari Kasi Penyidikan Pidsus, Zulkifli Said, SH., MH, Rabu (11/10). Dua saksi lainnya, Idham, SE selaku staf Perusda & BUMD Setda Provinsi NTB.

Tiga saksi ini menurut Dedi merupakan tambahan dari permintaan keterangan sejumlah pihak sebelumnya. Di mana sejak beberapa pekan kemarin, saksi dari kalangan internal BPR diperiksa bergilir. Tambahan keterangan digali setelah kasus ditingkatkan menjadi penyidikan. ‘’Ini sifatnya mematangkan penyidikan untuk menentukan siapa tersangka nanti, ‘’ kata Dedi, kemudian memberi gambaran penetapan tersangka akan dilakukan dalam hitungan hari. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.