Edisi Rabu 12 Juni 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 12 JUNI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 75 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/her)

PELABUHAN – Mahalnya harga tiket pesawat berpengaruh terhadap jumlah penumpang di Pelabuhan Lembar. Masyarakat yang sebelumnya biasanya menggunakan pesawat untuk mudik dan balik ke kampung halaman beralih menggunakan jasa penyeberangan. Kondisi ini berdampak pada penumpukan penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Lembar, sehingga membuat otoritas pelabuhan memberlakukan extra trip untuk mengatasinya. Berita selengkapnya di halaman 5.

Jalur Logistik Nasional

Jembatan Lombok - Sumbawa Lebih Prospektif Dibandingkan Suramadu

Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP mendorong rencana pembangunan jembatan penghubung Lombok - Sumbawa dapat terealisasi. Menurutnya, jembatan Lombok-Sumbawa memiliki prospek yang lebih tinggi dibandingkan jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) di Jawa Timur. Aceh - Nusa Tenggara Timur (NTT). ‘’Intinya, kalau itu bisa terealisasi maka bagus. Bisa

meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas. Dan pastinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi,’’ jelas Ardhi dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Gubernur, Selasa (11/ 6) siang. Sesuai hasil pre-feasibility study (pre-FS), rencana pembangunan jembatan penghubung sepanjang 16 kilometer (Km) tersebut layak secara

Siapkan Dua Skema PEMPROV menyiapkan dua skema untuk membiayai perbaikan jalan dan jembatan yang rusak di Pulau Sumbawa. Dana yang dibutuhkan untuk memuluskan jalan provinsi di Pulau Sumbawa mencapai Rp1 triliun. Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP mengatakan bahwa memang jika melihat kemampuan fiskal daerah sangat terbatas. Sehingga, Pemprov membuat dua skema untuk membiayai pembangunan infrastruktur dasar tersebut. Wedha Magma Ardhi Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Mataram (Suara NTB) Pemprov lewat program beasiswa NTB kembali akan mengirim anak-anak muda terutama para aktivis untuk kuliah S2 di Malaysia. Sebanyak 120 aktivis NTB siap “mengguncang” negeri Jiran Malaysia dan diberangkatkan secara bertahap mulai September mendatang. Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB, Sri Hastuti, Selasa (11/6) di Mataram menjelaskan program beasiswa ke Malaysia dikhususnya untuk para aktivis organisasi kema-

hasiswaan, yayasan, foundation dan NGO yang ada di NTB. Dengan persyaratan calon penerima beasiswa adalah aktif di kepengurusan organisasi dan mendapatkan rekomendasi dari pimpinan organisasi. Hastuti mengatakan animo anak muda NTB mengikuti program beasiswa aktivis ini sangat tinggi. Sebanyak 413 orang mendaftar selama 10 hari pendaftaran dibuka sejak 8-18 Mei lalu. Dari hasil seleksi administrasi dan wawancara sebanyak 253 orang yang lulus. Bersambung ke hal 15

ator, Pemprov kata Ardhi, berharap Pemda KSB melakukan studi kelayakan lebih lanjut mengenai rencana pembangunan jembatan Lombok Sumbawa tersebut. ‘’Saya pikir kalau pre-FS layak, silakan dilakukan FS terus. Biar mereka yang melakukan. Karena dia inisitornya, lanjut saja,’’ tandasnya. Realisasi pembangunan jembatan Lombok-Sumbawa mendapatkan respons dari masyarakat di Pulau Sumbawa. Salah seorang PNS Pemprov NTB asal Bima, Safrudin mendorong Pemda dapat merealisasikannya. Bersambung ke hal 15

GELIAT pariwisata di Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur mulai menggeliat. Gempa yang mengguncang Agustus 2018 lalu sempat membuat sek-

tor ini terpuruk. Sejak akhir pekan kemarin, sejumlah spot wisata mulai dibuka. Penantian panjang wisatawan pun mulai berakhir dengan dibukanya

Rekrutmen P3K Juli

Pemprov Ajukan Formasi CPNS Dua Kali Lipat

kembali bukit bukit untuk kegiatan trekking dan camping ground. Paling menantang, wisata udara menggunakan paralayang. Bersambung ke hal 15

Kegiatan perkemahan wisatawan lokal di Bukit Tanah Abang Sembalun dengan latar keindahan Gunung Rinjani.

(Suara NTB/ist_kambar sembalun)

PENANGANAN kasus dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB digeser. Awalnya penyelidikan dilakukan Ditreskrimsus Polda NTB, belakangan digeser ke Inspektorat Provinsi NTB. Temuan awal, ada indikasi kelalaian secara administrasi. Pelimpahan audit kasus dana KONI itu dibenarkan Inspektur Inspektorat Provinsi NTB, Ibnu Salim, SH.,M.Si. Audit sesuai kewenangan pihaknya selaku Aparatur Pengawas Interen Pemerintah (APIP), sebab KONI mengelola dana hibah untuk penyelenggaraan Porprov 2018 yang sumbernya dari pemerintah daerah. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/nas)

KETERANGAN - Sekretaris LPP NTB, Sri Hastuti saat memberikan keterangan pers terkait pengiriman 120 aktivis NTB kuliah S2 di Malaysia mulai September mendatang.

Pariwisata Sembalun Mulai Bangkit Pascagempa

Ada Kelalaian Administrasi

(Suara NTB/dok)

Selama ini, kata Ardhi arus ke luar masuk barang di Penyeberangan KayanganPoto Tano karena tak seimbangnya dermaga penyeberangan. Seharusnya di Pelabuhan Kayangan dan Poto Tano, jumlah dermaganya sama yakni tiga. Dua dermaga operasional dan satu sebagai cadangan ketika penyeberangan membeludak. ‘’Sekarang kan baru dua. Ketika satu terganggu, maka penyeberangan terhambat,’’ katanya. Terkait dengan FS, Ardhi mengatakan pihaknya mendorong Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melakukannya. Sebagai inisi-

120 Aktivis NTB Raih Program Beasiswa di Malaysia

TO K O H

Ibnu Salim

‘’Ini agak beda dengan Jembatan Suramadu. Kalau ini kan jalur nasional. Sehingga prospeknya sebenarnya lebih tinggi dibandingkan Suramadu,’’ kata mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini. Cuma sekarang, kata Ardhi, kapan jembatan Lombok-Sumbawa dibangun dengan melihat aspek ekonominya. Menurutnya, harus dilihat juga lalu lintas harian rata-rata (LHR) dari Lombok ke Sumbawa. ‘’Kalau secara teknis masuk, saya pikir cukup strategis. Dengan adanya itu ketimpangan antar wilayah bisa diatasi dengan lancarnya tansportasi,’’ imbuhnya.

Mataram (Suara NTB) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB akan membuka rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sekitar Juli 2019 mendatang. Sedangkan rekrutmen CPNS akan dilakukan sekitar Oktober mendatang. Kepala BKD NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si yang dikonfirmasi Selasa (11/6) kemarin mengatakan, untuk formasi CPNS 2019, Pemprov NTB akan mengajukan sekitar 866 formasi. Jumlah formasi yang diusulkan ini dua kali lipat dari kuota CPNS Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

Pasalnya, keberadaan jembatan Lombok-Sumbawa berada di jalur logistik nasional

teknis. Ia berharap, rencana pembangunan jembatan tersebut juga layak secara ekonomi. Menurutnya, realisasi pembangunan jembatan Lombok-Sumbawa akan ditentukan oleh benefit cost ratio. Yakni perhitungan biaya yang dikeluarkan investor untuk membangun dengan manfaat yang akan diperoleh. Menurutnya, tidak masalah jika nanti jembatan Lombok-Sumbawa berbayar seperti melewati jalan tol. Karena Lombok-Sumbawa merupakan jalur logistik nasional, maka prospeknya lebih tinggi dibandingkan Jembatan Suramadu.

Mantan Kadis Perkim Kota Bima Dipanggil Jaksa Mataram (Suara NTB) Mantan Kepala Dinas (Kadis) Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Bima, Ir. Hamdan dipanggil sebagai saksi, Selasa (11/6). Pemanggilan terkait kasus dugaan korupsi lahan relokasi banjir senilai Rp 4,9 miliar. Hamdan dipanggil sebagai saksi dalam kapasitas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Selain KPA, dipanggil juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Adhy Aqwan. Namun hingga sore kemarin, keduanya belum hadir. ‘’Kita panggil mereka sebagai saksi untuk mendalami penyelidikan proyek lahan relokasi ini. (Mantan) Kadis dan PPK nya. Tapi sampai sekarang belum hadir,’’ kata Aspidsus Kejati NTB, Ery Ariansyah Harahap, SH.,MH, Selasa kemarin. Pihaknya menemukan indikasi tindak pidana pada proyek pembebasan lahan relokasi dampak banjir Kota

Bima. Dalam pembebasan lahan mencapai Rp 4,9 miliar itu terindikasi bermasalah karena diduga ada mark up harga. Lahan seluas 4,2 hektar lebih itu berada pada kontur perbukitan, dilakukan pembebasan oleh Dinas Perkim mencapai Rp 11,5 juta per are. Penyidik mengindikasikan, untuk lahan miring, harga itu terlalu mahal. Harga lahan dinilai di atas normal untuk struktur tanah di perbukitan, warga menyebut lokasi itu So Doro Ndano Wau Kelurahan Sambinae, Kecamatan Rasanae Barat. Lahan itu dihajatkan untuk relokasi korban banjir bandang Kota Bima Desember tahun 2016 lalu. ‘’Total nilai pembebasan lahan mencapai Rp 4.934.075.000,’’ sebutnya. Jikatidakhadir,akandilayangkanpanggilan ulang kepada dua saksi tersebut. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

LAHAN RELOKASI - Lahan relokasi korban banjir Kota Bima yang diduga bermasalah. Sedianya lahan 4,2 hektar itu untuk membangun rumah warga di bantaran sungai yang jadi korban banjir 2016 lalu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.