HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 12 APRIL 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 34 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Dukcapil ’’Go Digital’’
DPMPD Dukcapil NTB Bimtek 40 Operator SIAK Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil) mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada 40 operator Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) se - NTB. Tujuannya menyamakan persepsi antara semua operator SIAK sebagai ujung tombak pelayanan perekaman kependudukan dan pencatatan sipil di kabupaten/ kota yang ada di NTB. Kepala Seksi Informasi Administrasi Kependudukan
DPMPD Dukcapil NTB, L. Moh. Tesa mengatakan, saat ini ada pembarian sistem yakni SIAK versi 7.3. Dalam sistem ini semua pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil diharapkan serba digital. ‘’Artinya, ini juga sebagai salah satu visi Dukcapil. Yaitu Dukcapil Go Digital,’’ kata Tesa dikonfirmasi Suara NTB di sela-sela Bimtek di Hotel Golden Pallace Kota Mataram, Kamis (11/4) siang. Tesa menjelaskan, dengan sistem SIAK 7.3 akan memangkas birokrasi penguru-
Sebulan Seratusan TKI Ilegal Berangkat ke Timur Tengah
H. Muhammadun
ASOSIASI Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) tak menampik masih maraknya pengiriman tenaga kerja secara ilegal ke negara-negara di Timur Tengah. Angkanya bahkan diperkirakan sampai lebih dari 100 orang setiap bulan keluar dari NTB. Kebanyakan ke Timur Tengah adalah pekerja perempuan. ‘’Pokoknya yang keluar dari NTB sebulan di atas 100 orang,’’ sebut Ketua Apjati Provinsi NTB, H. Muhammadun kepada Suara NTB, Kamis (11/4) kemarin. Mengapa masih marak pemberangkatakan ke Timur Tengah, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
san administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Artinya, pengurusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil tidak lagi melalui proses manual dan berteletele, yang membutuhkan tandatangan basah dari pimpinan atau kepala dinas. ‘’Sehingga nanti ruang kerja kami di Dukcapil ini bisa dimana saja selama 24 jam. Jadi pelaksanaan registrasi kependudukan termasuk verifikasi dan tandatangan pimpinan itu dilaksanakan secara digital,’’ jelasnya. Tesa mengatakan, pelayan-
an tidak lagi terfokus pada ruang kerja. Tetapi pelayanan bisa dilaksanakan di mana saja. ‘’Ruang kerja kami tidak lagi konvensional,’’ katanya. Rencana besarnya pengurusan masalah administrasi kependudukan dan pencatatan sipil bisa dilaksanakan secara online. Tetapi sistem ini membutuhkan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Saat ini, persiapan menuju Dukcapil Go Digital sudah mulai dilakukan. Tesa mengatakan, biasanya tandatangan basah kepala dinas untuk
KTP, KK dan lainnya secara manual. Hal itulah yang akan dipangkas menjadi tandatangan digital. ‘’Sehingga dimanapun nanti. Kalau Pak Kadis berada tugas di luar daerah, pelayanan tetap jalan. Tidak menunggu untuk tandatangan ketika beliau ada di tempat,’’ terangnya. Namun, Tesa mengatakan untuk pengurusan KTP, pelayanannya pemohon harus datang ke tempat pelayanan. Karena orang yang memohon KTP harus dilakukan perekaman. Bersambung ke hal 15
Kadis Nakertrans dan Kepala BP3TKI Dipanggil ke Jakarta
Diduga 500 Warga NTB Korban TPPO
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mendapatkan informasi bahwa jumlah warga NTB yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebanyak 500 orang. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap sindikat TPPO dengan jumlah korban para calon TKI yang akan dikirim ke Timur Tengah sebanyak 1.200 orang. Staf Khusus Gubernur Bidang Ketenagakerjaan dan Perburuhan NTB, Imalawati Daeng Kombo menyebutkan, korban TPPO asal NTB bukan 200 orang. Tetapi informasi
yang diperoleh, jumlah korban mencapai 500 orang. ‘’Korban TPPO itu bukan 200 orang tapi kurang lebih 500 orang dari NTB. Dari 1.200 orang itu, kurang lebih 500 orang kita,’’
kata Daeng dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (11/4). Daeng mengatakan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Dr. M. Agus Patria, SH, MH
Calo TKI Diduga Merajalela di NTB
TO K O H Aman Jelang Pencoblosan PEKAN depan, tepatnya Rabu 17 April merupakan puncak pesta demokrasi Pemilu 2019. Personel keamanan sudah disebar ke berbagai titik pengamanan. Beda pilihan bukan soal selagi tetap menjaga persaudaraan. Demikian disampaikan, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menekankan, demokrasi dibangun dengan menghormati setiap pilihan warga negara. Baik itu dalam Pileg maupun Pilpres. ‘’Intinya kita harus sukseskan Pemilu. Berbeda pilihan itu biasa. Persaudaraan dan kondusivitas NTB ini yang harus kita kedepankan,” ujarnya ditemui Kamis (11/4) usai rapat Forkompimda NTB Kamis (11/4) di Mapolda NTB. Bersambung ke hal 15 Hj. Sitti Rohmi Djalillah
(Suara NTB/nas)
BIMTEK - Pejabat Ditjen Dukcapil Kemendagri saat pemberian Bimtek kepada 40 operator SIAK seluruh kabupaten/kota se - NTB di Hotel Golden Pallace Kota Mataram, Kamis (11/4) siang.
Mataram (Suara NTB) Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) marak, diduga akibat calo Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merajalela di NTB. Mereka dengan mudah merekrut orang dengan modus dipekerjakan di luar negeri tanpa dokumen resmi. Pemerintah didesak membuat regulasi memangkas ruang gerak percaloan. Para pegiat Buruh Migran Indonesia (BMI) mencurigai, tidak hanya 200 warga NTB yang jadi korban TPPO ke Timur Tengah. Diperkirakan lebih, akibat tum-
buh suburnya praktik percaloan. Untuk mendapati praktik itu, Pemprov NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) disarankannya turun cek ke lapangan. Selain percaloan, akan didapati juga lemahnya pengawasan di tingkat kabupaten dan kota. Calo berani menggratiskan biaya pemberangkatan atau bahkan memberi uang saku Rp1 juta sampai Rp2 juta kepada calon korban. Karena setelah pemberangkatan, pelaku akan diganjar upah berlipat.
‘’Kalau mereka mau turun dan bekerja, pasti akan melihat proses percaloan merajalela di tingkat bawah, dan pemerintah di tingkat bahwa belum bekerja maksimal mencegah,’’ kata Direktur PBHBM (Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran), Muhammad Shaleh kepada Suara NTB, Kamis (11/4). Lalu lalang TKI khususnya perempuan ke Timur Tengah jumlahnya sangat besar, tak peduli keluarnya kebijakan moratorium dari pemerintah. Bersambung ke hal 15
dan Kepala BP3TKI Mataram pada Jumat (12/4) dipanggil ke Jakarta oleh Bareskrim Polri. Pemanggilan Disnakertrans dan BP3TKI tersebut berkaitan dengan pemulangan korban TPPO yang mayoritas berasal dari Pulau Sumbawa. ‘’Besok pagi (hari ini, red)
Pak Kadis dan Kepala BP3TKI ke Jakarta sesuai permintaan Bareskrim Polri. Dari Polda NTB juga akan ikut ke sana sebagai penjamin, pertanggungjawaban akan dipulangkannya calon TKI korban TPPO itu,’’jelasnya. Bersambung ke hal 15
’’Blacklist’’ Kontraktor IC
Peringatan Kejaksaan Tak Diindahkan Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB melalui Tim Pengawal, Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) sempat memberikan peringatan soal penunjukan pelaksana proyek Islamic Center (IC). Alasannya, kontraktor pelaksana PT. A terbelit kasus pada proyek lain. Namun peringatan tak diindahkan, akhirnya rekanan masuk daftar hitam (blacklist). Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Diprediksi 18 Titik Rawan POLDA NTB mengidentifikasi ada 18 titik yang diprediksi rawan, seperti kecurangan yang berpotensi menyebabkan konflik. Langkah yang dilakukan, pengamanan dengan pola tertutup dan terbuka, statis dengan penyiagaan personel dan dinamis dengan berpatroli. Kapolda NTB, Irjen Pol Achmat Juri menjelaskan hal itu terkait hasil evaluasi yang dilakukan secara umum membahas kesiapan penyelenggaraan Pemilu. ‘’Semua elemen baik penyelenggara maupun pengawas sudah siap,’’ tegasnya, Kamis (11/4). ‘’Yang 18 titik tentu lebih kita intensifkan. Kita sudah antisipasi. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ula)
KAREKU KANDEI - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah bersama istri Hj.Niken Saptarini Zulkieflimansyah, Staf Ahli Menteri Pariwisata RI Bidang Multi Kultur Pemasaran, Esti Eko Astuti, Bupati Dompu, H.Bambang M.Yasin dan istri serta pejabat lainnya memeragakan kareku kandei menandai pelaksanaan puncak FPT (Festival Pesona Tambora) di Ndoro Canga, Pekat, Dompu, Kamis (11/4). Berita selengkapnya di halaman 3.
Jadi Kantong TKI Achmat Juri (Suara NTB/dok)
Di Malaysia Pun Ada Kampung Korleko Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu desa yang merupakan kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Disebut demikian karena desa dengan jumlah penduduk 8.700 jiwa ini banyak mengirim TKI ke luar negeri. Khususnya ke negeri jiran Malaysia. Karena banyaknya warga Korleko yang bekerja di Malaysia, sehingga di negeri Mahathir Muhammad itupun sudah ada wilayah bernama Kampung Korleko. KEPALA Desa Korleko Wildan yang didampingi Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Korleko, Krisma, menyebutkan saat ini ada sekitar 1.000-1.500 warga Korleko men-
jadi TKI di luar negeri. Terbanyak ke Malaysia karena warga Korleko ini terhitung sejak 1980an sudahberbondong-bondong menjadi TKI. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/rus)
PURNA TKI - Melalui program Desa Migran Produktif, warga yang purna TKI yang juga banyak di Korleko ini diberikan pelatihan-pelatihan.