Edisi Rabu 11 September 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 11 SEPTEMBER 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 151 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Mendaftar ke PDIP

H.Yuhasmin Ismail Komit Jadikan Partai sebagai Mitra Membangun Daerah Dompu (Suara NTB) H.Yuhasmin Ismail, SIP, MSI secara resmi mendaftarkan diri ke DPC PDIP Kabupaten Dompu sebagai bakal calon Bupati Dompu pada Pilkada tahun 2020. Ini merupakan bentuk keseriusan H. Yuhasmin maju di Pilkada Dompu. Ia pun berkommitmen menjadikan partai politik tidak hanya sebagai pengantar sebagai bupati, tapi akan menjadikan mitra selama kepemimpinan di Dompu. H.Yuhasmin Ismail ke Kantor Sekretariat DPC PDIP Dompu di Karijawa Dompu, Selasa (10/9) kemarin, didampingi timnya dan diterima langsung Ketua DPC PDIP Dompu, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ula)

FORMULIR - H Yuhasmin Ismail, SIP, MSi., bakal calon Bupati Dompu periode 2021 – 2026 menerima penyerahan formulir pendaftaran bakal calon Bupati yang diserahkan Ketua DPC PDIP Dompu, Subarno yang didampingi jajaran pengurusnya di kantor Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Dompu, Selasa (10/9) kemarin. H Yuhasmin Ismail foto bersama dengan jajaran pengurus DPC PDIP Kabupaten Dompu dan timnya (Foto kanan).

Aset Wanprestasi

Jadi Dasar Pembenahan Program Beasiswa LN Mataram (Suara NTB) – Munculnya dugaan maladministrasi yang ditemukan Ombudsman RI Perwakilan NTB pada program pengiriman calon mahasiswa ke Korea, tidak menyurutkan semangat Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SH. M.Sc untuk terus melanjutkan program tersebut. Menurut orang nomor satu di NTB itu, program yang baru saja diusung itu memang semestinya belajar dari kesalahan-kesalahan untuk menjadi lebih baik. Bersambung ke hal 15

BPKP Dorong Peran Audit Inspektorat Mataram (Suara NTB) Selain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), aset wanprestasi yang dikelola pihak ketiga juga jadi atensi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dua institusi ini membahas khusus aset bermasalah Pemprov NTB dan didorong untuk segera dilakukan inventarisasi. ‘’Memang beberapa kali koordinasi dengan KPK soal ini,’’ kata Kepala BPKP RI Perwakilan NTB, Dr. Agus Puruhita Arga Purnomo Widodo kepada Suara NTB Selasa (10/9). Hasil koordinasi itu sudah diteruskan ke Pemprov NTB agar segera ditindaklanjuti. Menurut Agus, untuk penuntasan aset bermasalah harus segera dilakukan inventarisasi, ditindaklanjuti de-

TO K O H

ngan review. Selanjutnya, Pemprov harus bisa memilah sesuai aspek akuntabilitas. Inspektorat Provinsi NTB sebagai Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP) didorong ada di depan untuk proses inventarisasi dan memastikan tidak jadi temuan berlanjut. ‘’Tentunya, yang lebih tahu mengenai aset Pemprov yang bermasalah

adalah Pemprov NTB itu sendiri. Sehingga kami mendorong APIP Pemprov NTB untuk bisa menjalankan peran assurance dan consulting-nya,’’ saran Agus. Peran quality assurance atau monitoring dan pemeriksaan aset ini menurutnya dapat membantu Gubernur NTB menemukan solusi atas masalah aset yang berkepanjangan. Ditambahkan Agus, Pemprov NTB seyogyanya melakukan inventarisasi aset bermasalah dan melakukan kajian dari aspek legal. Dalam kasus lahan wanprestasi di Kota Mataram maupun Gili Trawangan, APIP ataupun BPKP bisa melalukan audit jika

ada indikasi merugikan keuangan negara atau daerah. lebih dari itu, dapat juga perbaikan tata kelola aset. ‘’Kalau kita (BPKP, red) diminta untuk inventarisasi atau pun review tentu akan kita lakukan,’’ tandasnya. Ditanya lebih jauh soal peluang audit investigasi untuk menemukan kerugian daerah dalam aset wanprestasi ini, menurut Agus perlu kajian regulasi dan kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Menurutnya, harus dilihat konteks wanprestasi yang berarti perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya. ‘’Mesti dilihat perjanjiannya seperti apa? Ada pasal denda, misalnya. Bersambung ke hal 15

Tutup Total Peti KOREM 162/WB turun tangan membantu polisi menutup aktivitas tambang ilegal di sejumlah titik di NTB. Jika ada yang backing, tak terkecuali aparat, akan ‘’disikat’’ dengan tindakan tegas. ‘’Kalau ada anggota yang backing, siapapun, kita tindak. Tidak bisa lagi sekarang mainmain dengan tambang ilegal ini,’’kata Danrem 162/WB Kol.CZI. Ahmad Rizal Ramdhani Selasa (10/9). Jika ada keterlibatan anggota TNI dari satuan manapun, baginya tidak ada ampun. Mengambil keuntungan dari aktivitas ilegal baginya pelanggaran berat. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

NCC - Lahan milik Pemprov NTB di Jalan Bung Karno Mataram bekas bangunan instansi kesehatan. Di atas lahan ini direncanakan pembangunan NTB Convention Center (NCC) namun pihak ketiga wanprestasi.

Ahmad Rizal Ramdhani

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Kelangkaan semen yang terjadi di NTB beberapa beberapa pekan terakhir dikhawatirkan berpengaruh terhadap macetnya pengerjaan proyek-proyek pemerintah. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB sedang melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan OPD lainnya terkait kelang-

Jauh dari Ideal ALOKASI anggaran untuk penanganan bencana harus ditingkatkan. APBD pada daerahdaerah di NTB hanya 0,02 persen. Angka ini masih jauh dari ideal untuk memaksimalkan penanggulangan bencana yang kompleks di NTB. Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, H.Ahsanul Khalik saat menghadiri workshop dengan tema Strengthening National Natural Disaster Preparedness : Perspectives from Local Governments di Jakarta, Selasa (10/9). Acara dihadiri Kepala BPBD se Indonesia yang rawan gempa. Bersambung ke hal 15

Semen Langka, Proyek Pemerintah Terancam Macet kaan semen yang terjadi belakangan ini. ‘’Sampai saat ini belum macet. Tapi akan mengarah ke situ (pengerjaan proyek akan macet). Kalau dalam minggu-minggu ini semen terus langka. Tapi harapan kita pasokan semen normal kembali,” kata Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. H. Azhar, MM dikonfirmasi Suara NTB, Se-

lasa (10/9) siang. Azhar mengatakan, pihaknya sedang melakukan evaluasi. Karena kejadian seperti ini tidak terjadi tahun sebelumnya. Evaluasi tersebut untuk mengetahui kebutuhan semen di NTB. Dikatakan, saat ini proyekproyek konstruksi sedang berjalan. Sehingga, kelangkaan semen ini otomatis akan berpengaruh terhadap pelaksan-

aan pekerjaan konstruksi di lapangan. Namun, ia mengatakan untuk proyek-proyek skala besar biasanya rekanan melakukan kontrak pengadaan semen secara langsung dengan pabrik. Tetapi untuk pekerjaan yang dilakukan rekanan skala kecil, mereka membeli semen secara eceran. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

H. Azhar

’’Benih’’ Itu, Tumbuh Subur di Kota Warsawa H. Ahsanul Khalik (Suara NTB/dok)

‘’Kenapa anak-anak NTB perlu dikuliahkan ke luar negeri?’’ Entah kenapa, beberapa waktu ini, pertanyaan demikian menjadi sangat sering saya dengar dari media massa NTB. Saya berusaha untuk berpikir positif. Bahwa perhatian media massa terhadap program Bapak Gubernur Dr. H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc menguliahkan masyarakat NTB ke luar negeri adalah dalam rangka membantu gubernur dan tim pengelola beasiswa untuk terus meningkatkan kualitas layanannya. Bukan karena skeptis bahkan pesimis terhadap program ini, seperti seakan program ini tidak memiliki manfaat yang berarti.

Oleh: Win Ariga Mansur Malonga (Mahasiswa Warsaw University of Life Science/Awardee Beasiswa NTB)

AYA percaya, semakin jauh kita merantau, semakin kuatlah rasa rindu terhadap segala hal yang kita tinggalkan. Kita mulai mengingat-ingat hal yang sebenarnya ‘’biasa’’ dan sering kita rasakan/lakukan dulu saat di tanah air, ternyata halhal tersebut dirasa sangat luar biasa ketika di luar negeri. Kita seperti kembali jatuh cinta dengan segala hal yang ‘’biasa’’ itu. Membuat segalanya terlihat sangat berarti dan harus dilindungi, memunculkan motivasi untuk merawat Indonesia. Saya jadi teringat pengalaman mendapatkan perkuliahan tentang Manajemen Lingkungan Berbasis Alam dari Prof. Maire dari University of Antwerp (beliau dosen tamu di Warsaw University of Life Science). Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.