Edisi 11 September 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SENIN, 11 SEPTEMBER 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Rompi tahanan terdakwa tipikor yang tak terpakai diletakkan di dalam mobil tahanan.

Indikasi perlakuan berbeda dirasakan tahanan tindak pidana umum (Pidum) dengan tahanan tindak pidana khusus (Pidsus)—korupsi. Perbedaan menonjol itu terlihat dalam persidangan. Terdakwa kasus pencurian, narkoba, penganiayaan, dan perkara pidum lainnya diperlakukan laiknya tahanan. Diborgol, dikenakan baju tahanan khas berwarna merah, serta dikerangkeng. Lain halnya dengan terdakwa pidana korupsi yang diperlakukan istimewa. Mereka masih bisa santai mengobrol dengan keluarga yang datang menemani sidang. Tanpa batas jeruji besi ataupun tangan borgol. SEJUMLAH orang duduk setengah melingkar dengan kursi plastik di bawah pohon rindang, awal Juni 2017 lalu. Di depan mereka, meja plastik mini, tergeletak rokok kretek dan beberapa gelas kopi

hitam yang sudah diminum. Ada diantaranya EK (tahanan kasus pidana korupsi), duduk bersama dua Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati NTB dan tiga pengacara. EK sedang menunggu jadwal

sidang perdana dalam kasus dugaan korupsi yang membelitnya. Sampai akhirnya dia dijatuhi vonis penjara 1 tahun penjara, pria bertubuh gempal ini tetap dengan setelan rapi. Bersambung ke hal 15

TO K O H Sumbawa dan Dompu Paling Rendah DUA kabupaten di NTB memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik paling rendah pada triwulan II 2017 ini. Dua kabupaten itu, Kabupaten Sumbawa hanya Rp 14,3 miliar atau 9 persen dan Kabupaten Dompu sebesar Rp 16,5 miliar atau 18 persen. Seharusnya, pada triwulan II, Pemda baik provinsi dan kabupaten/kota mendapatkan transfer DAK Fisik sebesar 25 persen. Taukhid (Suara NTB/dok)

Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/why)

TURUNKAN - Tahanan pidum saat diturunkan dari mobil tahanan jaksa di gedung Pengadilan Negeri Mataram mengenakan rompi.

BNPB Sebut Kekeringan di NTB Tergolong Parah Mataram (Suara NTB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat NTB sebagai salah satu daerah yang terdampak kekeringan parah. Daerah dengan gugus pulau Lombok dan Sumbawa ini, termasuk dalam 2.726 desa / kelurahan dan 3,9 juta jiwa yang mengal-

ami kekeringan. Padahal musim kemarau pada periode 2017 ini termasuk normal, namun telah menyebabkan kekeringan dan krisis air di Pulau Jawa termasuk NTB dan NTT. Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusda-

lops) BNPB, terdapat sekitar105 kabupaten/kota, 715 kecamatan dan 2.726 kelurahan/desa yang mengalami kekeringan. ‘’Sekitar 3,9 juta jiwa masyarakat terdampak kekeringan sehingga memerlukan bantuan air bersih. Bersambung ke hal 15

156 Desa Kena Sanksi

Pemprov Tuntut Kewenangan Khusus Monev Dana Desa Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD dan Dukcapil) menuntut supaya monitoring

dan evaluasi (monev) dapat dilakukan provinsi. Selama ini, pemerintah desa hanya melaporkan penggunaan dana desa (DD) ke Pemda kabupaten. Bersambung ke hal 15

Tabel realisasi pertanggungjawaban DD Tahap I di NTB per 7 September 2017.

(Sumber : Kanwil DJPB NTB)

(Suara NTB/why)

Online :http://www.suarantb.com

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 151 TAHUN KE 13

Mencoreng Citra Penegak Hukum TATA kelola tahanan jadi sorotan. Ini tidak lepas dari indikasi perbedaan perlakuan antara tahanan tindak pidana korupsi dengan tindak pidana umum. Jika situasi ini berlarut, justru dianggap akan mencoreng citra penegak hukum. ‘’Misalnya orang yang mencuri hanya untuk kebutuhan sehari-hari, jauh lebih tidak manusiawi, dibandingkan dengan mereka yang koruptor yang merugikan keuangan negara dan perekonomian. Nah inilah ketidakadilan. Makanya dorongan ke depan agar jauh lebih memperhatikan hal tersebut,’’ ujar Kriminolog dari Fakultas Hukum Unram, Dr. H. Muhammad Nasir, SH, M. Hum pada Suara NTB, Minggu (10/9). Selain itu, ia menambahkan bahwa perlu ada perbedaan perlakukan dan juga tempat bagi setiap jenis kejahatan tersebut. Misalnya dari pelaku pencurian ringan dengan yang berat harus jelas dibedakan. Termasuk dengan perlakuan terhadap para koruptor, yang dinilai perbedaannya mencolok. Bersambung ke hal 15 Jumasih (Suara NTB/dok)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.