Edisi Selasa 11 Juni 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 11 JUNI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 74 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemprov Siap Lakukan FS Pembangunan Jembatan Lombok-Sumbawa

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyambut baik rencana pembangunan jembatan penyeberangan Lombok - Sumbawa yang diinisiasi Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Jika hasil kajian awal atau pre-feasibility study (preFS), masuk akal. Maka Pemprov akan siap melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan soal rencana pembangunan jembatan penghubung sepanjang 16 kilometer. ‘’Iya (disambut baik). Apapun kalau jembatan itu, bukan saja Lombok-Sumbawa. Koneksi antar pulau-pulau penting. Kalau memang pra FS kelihatannya masuk akal, kenapa nggak (FS oleh provin-

si),’’ kata Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (10/6) siang. Gubernur mengatakan, ide mengenai pembangunan jembatan Lombok - Sumbawa

sudah lama terdengar. Jika betul ada investor yang berminat membangun jembatan tersebut, gubernur mengatakan itu sangat bagus sekali. Namun ia masih mempertanyakan asal pendanaan dan

investor yang akan membangun. Termasuk mengenai studi kelayakannya. Gubernur menambahkan, ia sudah menanyakan ke Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), rencana pembangunan jembatan Lombok - Sumbawa masih sebatas pre-FS. “Saya cek ke Bappeda, belum ada feasibility study-nya, masih pra. Tapi kita kalau misalnya bagus, mantap sekali,’’ tandas orang nomor satu di NTB ini. Investor asal Korea Selatan

yang tergabung dalam Korindo Group telah merampungkan pre-feasibility study (preFS) rencana pembangunan jembatan penghubung Lombok - Sumbawa di Selat Alas. Berdasarkan hasil pre-FS yang dilakukan akhir 2018 lalu, pembangunan jembatan penyeberangan sepanjang 16 Km tersebut layak secara teknis. Asisten II Perekonomian

dan Pembangunan Setda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si. Amry Rahkman yang dikonfirmasi Suara NTB, Bersambung ke hal 15

H. Zulkieflimansyah (Suara NTB/dok)

Berharap Terwujud, Dampaknya bagi NTB akan Dahsyat KAMAR Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi NTB tak cukup yakin, pembangunan jembatan penghubung Pulau Lombok-Sumbawa di atas laut sepanjang 16 Km akan menjadi prioritas. Meskipun, sebenarnya Kadinpun sangat berharap, ini akan terwujud. Sejumlah alasan dikemukakan Ketua Kadin Provinsi NTB, L. Heri Prihatin IR atas rencana besar membangun jembatan di

M. Firmansyah

selat Lombok ini. Seperti diketahui, mengemuka rencana pembangunan jembatan di atas laut menghubungkan dua pulau di NTB. Investor asal Korea Selatan yang tergabung dalam Korindo Group disebut-sebut telah merampungkan pre-feasibility study (pre-FS) dan dinyatakan jembatan laut ini layak secara teknis. Nantinya, Lombok-Sumbawa akan terhubung hanya dalam waktu tempuh 15 menit. L. Heri mengatakan, dua hal yang sangat penting adalah layak ekonomi dan layak teknis. Soal layak teknis ini, menurutnya apa saja bisa dengan mudah secara teknis dilakukan. Apalagi dengan teknologi masa kini, membangun konstruksi di atas laut bukanlah

perkara sulit. Menggunakan dana dari mana? Apakah pinjaman luar negeri? Dan bentuknya bagaimana? Jangka pendek? Menengah? Atau panjang? Jika pinjamannya dalam jangka panjang, tentunya pembahasannya dilaksanakan di tingkat pusat. Tidak semudah yang direncanakan. Nawaitu, menurutnya boleh-boleh saja dan seluruh warga NTB sangat mengharapkan, serta mendukung hal ini terwujud. Bersambung ke hal 15

L. Heri Prihatin

Gubernur Usulkan Iswandi Jadi Penjabat Sekda NTB Mataram (Suara NTB) Mulai 10 Juni 2018, Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D telah beralih menjadi tenaga pendidik atau dosen di Universitas Mataram (Unram). Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo telah menandatangani Keppres pemberhentian Sekda NTB pada 20 Mei lalu. Untuk mengisi kekosongan jabatan Sekda, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah menunjuk

Asisten I Pemerintahan Setda NTB, Dra. Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, M. Si sebagai Pelaksana Tugas (Plt) sampai dilantiknya Penjabat Sekda. Gubernur juga sudah mengajukan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB, Ir. H. Iswandi, M. Si sebagai Penjabat Sekda NTB ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). ‘’Kita sudah mengajukan Pak Iswandi sebagai Penjabat Sekda. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

TO K O H Respons Luar Biasa MASKAPAI AirAsia, resmi mengoperasikan rute penerbangan yang menghubungkan Lombok dengan Australia. Hal ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat AirAsia jurusan Perth - Lombok di Bandara Internasional Lombok (BIL), Minggu (9/6) malam. Pendaratan perdana ini tidak saja menandai terbukanya rute baru untuk wisatawan dari Australia ke NTB. Lebih dari itu, rute baru ini juga memperlihatkan kuatnya komitmen Pemprov NTB untuk men(Suara NTB/ist) dongkrak arus kunjungan Hj. Sitti Rohmi Djalilah wisatawan ke NTB. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah ikut serta dalam rombongan pendaratan perdana pesawat bernomor QZ471 itu. Bersambung ke hal 15

Sensasi Wisata Alternatif Jalur ’’Offroad’’ Gunung Tambora

KO M E N TTAA R 34 ASN Disanksi Ganda PASCALIBUR Lebaran 1440 H, sebanyak 307 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB tidak masuk kerja pada Senin (10/6). Dari jumlah tersebut, sebanyak 34 ASN kena sanksi ganda berupa pemotongan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) 50 persen dan teguran atau sanksi ringan. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si menjelaskan 307 ASN yang tidak masuk kerja terdiri dari 143 orang cuti, TD 54 orang, TB 29 orang, terlambat 10 orang, sakit 47 orang dan tanpa keterangan 34 orang. Disebutkan, total ASN Pemprov NTB sebanyak 6.851 orang, Bersambung ke hal 15 H. Fathurrahman (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ars)

INDAH - Pemandangan indah Gunung Tambora dilengkapi hamparan vegetasi, flora dan fauna. Ini yang membuat takjub para rider yang melewati jalur Piong, Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.

GUNUNG Tambora dengan segala potensinya layak menyandang status geopark dunia. Kaldera pada ketinggian 2.850 Mdpl jadi favorit bagi wisatawan melalui tiga jalur yang dibuka. Salah satu alternatif adalah jalur offroad Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima menyajikan sensasi bagi wisatawan yang gemar trial adventure. Tambora diklaim sebagai satu satunya gunung di Indonesia yang membuka dua akses sekaligus menuju kawah. Selain dua jalur di Pancasila Kabupaten Dompu dan Kawinda Toi Kabupaten Bima yang sudah biasa dilalui pendaki setapak, Taman Nasional setempat membuka khusus akses untuk wisatawan jalur offroad melalui Desa Piong. Menuju desa ini, butuh waktu sekitar dua jam

perjalanan darat dari Kota Dompu hingga ke gapura menuju jalur offroad Desa Piong. Jalur ini memang dibuka khusus taman nasional untuk kendaraan ground clereance tinggi seperti motor trail dan mobil dengan system penggerak Four Wheel Drive 4x4. Jarak dari pos 1 menuju pos V mencapai 21 Km, dengan rata rata waktu tempuh hingga empat jam, dilanjutkan jalan kaki sekitar 1,5 jam menanjak menuju kawah. Suara NTB yang menjajal jalur ini pada Kamis (6/5) lalu, merasakan sensasi dan tantangan jauh berbeda dengan jalur trabas pada umumnya. Mulai start dari pintu masuk pukul 08.30 Wita, setelah melakukan registrasi di Resort Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) dan membayar tarif Rp 5.000 per sepeda motor. Bersambung ke hal 15

Gubernur Tantang Pansus Buka Dugaan Penyimpangan Proyek Jalan Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menantang Panitia Khusus (Pansus) membuka secara gamblang dugaan penyimpangan proyek percepatan jalan. Sebelumnya, Pansus Percepatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi DPRD NTB mensinyalir adanya dugaan permainan proyek percepatan jalan dan mendorong dilakukan audit investigasi terhadap permasalahan tersebut. ‘’Saya kira wajar, minta saja audit BPK. Tapi mestinya teman-teman di Pansus, karena bukan orang-orang baru juga. Ini orang-orang lama, terlibat di situ sudah lama sekali. Kalau mereka melihat penyim-

pangan, kasih tahu saja,’’ tegas gubernur dikonfirmasi usai halal bihalal dengan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin (10/6) siang. Dr. Zul menegaskan, ia tidak punya beban apa-apa karena baru menjabat sebagai Gubernur NTB. Sebagai gubernur baru, Dr. Zul mengatakan tak punya beban moral terkait hal tersebut. Ia menantang Pansus yang di dalamnya orang-orang yang sudah lama duduk di gedung Udayana untuk membuka jika ada penyimpangan. ‘’Apa masalahnya, kasih tahu saja kita. Siapa yang bermain. Jangan sampai kesannya di

masyarakat, untuk bergaining position saja, ribut-ribut. Tapi kalau ada, buka dong,’’ katanya. Mantan anggota DPR RI tiga periode ini mengatakan, jika ada permainan dalam pengerjaan proyek percepatan jalan silakan dibuka. Begitu juga jika ada jalan yang baru dibangun kemudian rusak lagi, ia minta agar diperlihatkan. ‘’Jangan ngomong-ngomong saja. Jangan sampai nunggununggu di lobi seseorang, kacau jadinya,’’ tandas gubernur. Proyek perbaikan jalan yang cepat rusak di Pulau Sumbawa mendapatkan sorotan dari Pansus Percepatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi DPRD NTB. Dewan mendorong dilakukan

audit investigasi terhadap permasalahan tersebut. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB mengakui memang ada beberapa titik jalan yang rusak akibat persoalan kualitas. Namun, Dinas PUPR NTB menyatakan persoalan utama yang menyebabkan jalan yang rusak adalah minimnya biaya pemeliharaan yang dianggarkan tiap tahun. ‘’Ya memang, kita kan dana rutin tidak ada. Jadi, rutin itu ditujukan untuk pemeliharaan jalan-jalan yang mantap. Ketika ndak dirawat, jalan itu akan mengalami penurunan kondisi,’’ kata Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. H. Azhar, MM.

Diungkapkan, pada akhir tahun 2018, laju penurunan kondisi jalan provinsi berada dikisaran 5-6 persen per tahun. Hal ini berarti bahwa setiap tahun 62-75 kilometer jalan yang berada dalam kondisi mantap akan mengalami penurunan kondisi menjadi jalan rusak atau tidak mantap. Tingkat kemantapan jalan provinsi pada akhir tahun 2018 sebesar 83,65 persen. Masih terdapat 242,71 Km jalan provinsi yang berada dalam kondisi tidak mantap. Terdiri atas jalan aspal rusak berat sepanjang 53 Km, jalan kerikil sepanjang 28,76 Km, jalan tanah sepanjang 35,92 Km. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.