HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 10 AGUSTUS 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 124 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Gubernur Jamin Kapabilitas Investasi Sungdong di NTB Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc., membantah bahwa masalah keuangan yang sedang dialami Sungdong Industry Holding, investor asal Korea, akan berdampak buruk bagi proses investasi perusahaan itu di NTB. Menurutnya, permasalahan keuangan memang umum dialami oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia.
NTB Tuan Rumah Pertemuan Internasional Jaringan Cagar Biosfer Dunia Mataram (Suara NTB) Selain menjadi tuan rumah simposium internasional jaringan Geopark Asia Pasifik, September mendatang. NTB kembali akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional Jaringan Cagar Biosfer Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada 2020 mendatang. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Syamsudin, S.
Hut, M. Si mengatakan, NTB ditunjuk menjadi tuan rumah pada acara The International Coordinating Council Of The Man, And The Biosphere Programme, Unesco di Paris, 17 – 21 Juni 2019 lalu. ‘’Sekitar bulan Juni-Juli tahun depan, kita dipercaya oleh Unesco sebagai tuan rumah pertemuan internasional jaringan cagar biosfer dunia kawasan ASEAN,’’ kata
Syamsudin dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (9/8) siang. Ia mengatakan, negara ASEAN akan menghadiri pertemuan internasional tersebut. Seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Timor Leste dan negara-negara lainnya. Ia menyebut akan datang delegasi dari 15 negara. ‘’Lokasinya masih diidenti-
TO K O H
ih spesifik di kawasan inti, penyangga dan transisi. Kemudian pada lokasilokasi yang menjadi tempat pemulihan tanaman-tanaman endemik baik di Cagar Biosfer Rinjani maupun Samota. Ia mengatakan, di Cagar Biosfer Rinjani, ada sejumlah tanaman endemik seperti anggrek dan jamur yang hanya bisa tumbuh di Rinjani. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat NTB untuk mewaspadai sebaran titik panas dipicu kemarau panjang. Waspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sebab berdasarkan hasil peman-
PEMPROV NTB segera akan menetapkan status tanggap darurat kekeringan. Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang penetapan NTB berstatus tanggap darurat kekeringan sudah berproses di Biro Hukum dan Sekda, tinggal diteken atau ditandatangani gubernur. ‘’Sudah masuk di Pak Sekda, proses di Biro Hukum. Tinggal kita nunggu ditandatangani Pak Gubernur,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH Bersambung ke hal 11
tauan selama dua minggu terakhir, sedikitnya BMKG mengidentifikasi terdapat 18.895 titik panas (hot spot). ‘’BMKG mengingatkan pada musim kemarau dengan kondisi curah hujan yang rendah, diperingatkan akan kerawanan kebakaran hutan dan lahan,’’ Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/humas polda NTB)
(Suara NTB/dok)
fikasi apakah di Tambora atau Rinjani. Mungkin di Lombok tempat acaranya, tapi kegiatan lapangannya di Tambora. Kita masih identifikasi, mana yang memungkinkan,’’ ujarnya. Syamsudin menjelaskan, Pemprov memiliki waktu untuk melakukan perbaikan dan pembenahan sarana prasarana pendukung. Seperti papan informasi atau signboard pada lokasi tertentu yang leb-
BMKG Ingatkan Hutan dan Lahan di NTB Rawan Terbakar
Usulkan 100 Sumur Bor
H. Ahsanul Khalik
Son Son Diamar Diamar
H.Najmul Akhyar
Anggota Polsek Sambelia Lombok Timur saat memadamkan api di kawasan hutan yang terbakar Kamis (8/8).
Oknum Pemborong Diduga Bawa Kabur Uang Proyek RTG Mataram (Suara NTB) Ada saja hambatan di tengah upaya pemerintah mempercepat pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG). Kelompok masyarakat (Pokmas) di Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU) diduga ditipu. Uang puluhan juta diduga dibawa kabur oknum pemborong. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) NTB menyarankan Pokmas melaporkan ke polisi atau Kejaksaan. Kejadian di Dusun Luk Timur, Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga. Seorang pemborong asal
Mandura diduga kabur beberapa waktu lalu membawa uang Rp80 juta. Uang itu harusnya digunakan untuk membayar upah tukang. Diceritakan Julianto, salah seorang warga penerima bantuan, kronologinya ketika oknum pemborong mengajukan pencairan ke aplikator. ‘’Alasan pencairan karena progres sudah cukup sesuai target. Karena aplikatornya tidak mengecek lapangan, ya langsung dibayar. Padahal ditipu,’’ kata Julianto ditemui di dusun setempat, Jumat (9/8) kemarin. Bersambung ke hal 11
MACET - Inaq Rumi duduk di bangunan RTG yang belum tuntas di Dusun Luk Timur Desa Sambik Bangkol. Tiga bulan pengerjaan rumah macet akibat kekurangan material dan tukang.
(Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Dua rumah sakit (RS) di NTB terancam turun kelas menjadi klinik utama. Satu RS milik Pemkot Bima dan satu milik swasta, yakni RS Cahaya Medika. Sementara itu, protes atau keberatan yang dilayangkan sejumlah RS milik Pemda di NTB akan dijawab Kementerian Kesehatan (Kemenkes), akhir Agustus ini. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH, menyatakan pihaknya sudah keliling ke RS yang ada di NTB. Bersambung ke hal 11
DIREKTUR PT. Diamar Mitra Kayangan (SMK) selaku pemegang izin Bandar Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) memberi tanggapan terkait isu miring yang menyentil PT. Sungdong Shipbuilding & Marine Engineering Co., selaku calon investor Global Hub. Menurut dia, perusahaan asal Korea yang sudah melakukan MoU (Nota Kesepahaman) dengan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Utara itu, sudah berkomitmen untuk berinvestasi di Lombok Utara. “Kalimat pendek, cerdas dan bijaksana, Sungdong memang menghadapi masalah di Korea, ingin pindah ke Lombok. Setelah memilih di antara beberapa provinsi, bahkan negara, mereka ingin bangkit kembali dengan sumber dana sudah jelas tersedia. Bersambung ke hal 11
‘’Mana ada sih perusahaan yang tidak ada utangnya. Jadi kalau shipyard (perusahaan galangan kapal) itu memang ada life-cycle-nya (dinamika perusahaan, Red),’’ ujar gubernur yang akrab disapa Dr. Zul, Jumat (9/8) di Mataram. Diterangkan orang nomor satu di NTB itu, Sungdong Industry Holding adalah perusahaan yang telah memiliki pengalaman bisnis luas dan jaringan industri yang masih terjaga. Sehingga tidak perlu diragukan lagi kapabilitasnya dalam berinvestasi. “Bukan berarti mereka ada masalah keuangan kemudian kita tidak welcome (terbuka, Red) terhadap investasi,’’ tegasnya. Dicontohkan Dr. Zul seperti yang terjadi kepada Sungdong ketika berinvestasi di Glasgow, Skotlandia. Di mana Sungdong mengalami bangkrut dan memutuskan pindah ke Korea. ‘’Korea bagus ekonominya. Nanti bangkrut lagi, dia nyari daerah (lain lagi),’’ sambungnya. Dr. Zul sendiri menekankan bahwa NTB adalah daerah yang terbuka terhadap investor. Karena itu, masalah keuangan dari perusahaan yang ingin berinvestasi bukan menjadi fokus perhatian dari Pemprov saat ini. Justru ketika berinvestasi di NTB, perusahaan-perusahaan tersebut juga diharapkan bisa mendapatkan hasil yang setimpal dari segi ekonomi. ‘’Kalau orang ada utang kemudian kita tidak welcome keliru itu caranya. Itu tidak ngerti bisnis,” tegas H. Zulkieflimansyah Dr. Zul. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/bay)
Dua RS di NTB Terancam Turun Jadi Klinik
Son Diamar Tanggapi Isu Miring Sungdong