HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 10 MARET 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 8 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
DPRD Kota Mataram Siap Sambut Peserta Munas V Adeksi Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram kembali dipercaya sebagai tuan rumah Munas V Adeksi (Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia) tahun 2020. Berbagai persiapan terus dilakukan demi memberikan pelayanan prima kepada peserta Munas Adeksi yang akan dibuka Rabu (11/3) besok. Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., kepada wartawan, di Mataram, Senin (9/3) sore menyatakan, pihaknya siap menyambut kedatangan peserta Munas V Adeksi yang digelar di Hotel Lombok Raya.
tambah, karena banyak yang mengkonfirmasi akan hadir,’’ ujar organizing committee Munas V Adeksi ini. Jumlah peserta itu, lanjut Didi, tidak termasuk unsur pendamping yang jumlahnya diperkirakan 200 orang. ‘’Unsur pendamping ini dari Sekretariat Dewan dan juga eksekutif,’’ sebutnya. Peserta Munas V Adeksi yang dijadwalkan tiba di Mataram, Selasa (10/3) siang hari ini, akan menginap di lima hotel di Kota Mataram. Masing-masing Hotel Lombok Raya, Hotel Lombok Garden, Hotel Aston Inn, Golden Palace Hotel dan
Didi mengaku, persiapan Munas V Adeksi ini sudah mencapai seratus persen. Tiga kali menjadi tuan rumah Adeksi, membuat Kota Mataram jauh lebih siap. ‘’Sekarang ini persiapannya lebih panjang, jadi kita bisa siapkan dengan matang,’’ ucapnya. Munas Adeksi yang dijadwalkan 10 – 13 Maret ini, diikuti oleh unsur pimpinan dan anggota DPRD kota se-Indonesia yang berjumlah 90 kota. Hingga sore kemarin, jumlah peserta yang sudah mengkonfirmasi kehadiran sebanyak 1.357 orang. ‘’Data ini dinamis dan kecenderungannya ber-
Hotel Grand Legi. Dalam penyelenggaraan Munas V Adeksi dan Seminar Nasional tahun 2020 serangkaian materi dan penyaji (narasumber). Materi kegiatan Seminar Nasional meliputi: Respons Daerah Menyambut Omnibus Law: Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju. Materi Omnibus Law sebagai momentum strategi percepatan penataan hukum dan pemerintahan di Indonesia rencananya akan disampaikan oleh Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. (Menkopolhukam).
“Omnibus Law sebagai strategi percepatan pertumbuhan ekonomi UMKM, Cipta Lapangan Kerja, dan mendorong investasi, akan disampaikan oleh Dr. Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. (Menko Perekonomian) ‘’Konsep Omnibus Law sebagai terobosan hukum untuk menjawab persoalan tumpang tindih peraturan perundangundangan di Indonesia, disampaikan oleh Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D. (Menkumham),’’ kata Didi. Sedangkan Omnibus Law sebagai terobosan penyeraga-
man/sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah dalam menunjang iklim investasi di daerah akan disampaikan oleh Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian., M.A., Ph.D. (Mendagri) Namun demikian, kata orang nomor satu di DPRD Kota Mataram ini, jadwal narasumber sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Bersambung ke hal 15
H. Didi Sumardi, SH (Suara NTB/ist)
Lewati Prosedur Ketat
Wagub Pastikan Kapal Pesiar yang Sandar Aman
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menegaskan izin sandar kapal pesiar telah melewati serangkaian prosedur ketat. Terutama untuk memastikan geliat pariwisata tetap berjalan tanpa mengesampingkan proteksi masyarakat NTB dari kemungkinan penyebaran virus corona (Covid-19). “Kita juga protektif supaya tidak ada yang kita sesali di kemudian hari. Kita Tolak Viking Sun (kapal pesiar dari Italia, red) yang punya indikasi (penyebaran Corona),” ujar Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, MPd., saat memberikan keterangan pers di ruang kerjanya, Senin (9/3). Menurut Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi tersebut, dalam mengizinkan masuknya
yang terjadi di masyarakat. Di mana muncul kesan bahwa seluruh kapal pesiar yang terjadwal berlabuh di Lombok pasti akan menularkan Covid-19. “Ada di masyarakat sekarang seolah-olah kapal pesiar itu membahayakan. Padahal sama saja seperti dengan pesawat, mobil, atau yang lain-lain,” ujarnya. Untuk itu masyarakat diharapkan dapat membangun kepercayaan pada seluruh mekanisme dan prosedur penanganan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram bersama-sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) NTB dan Dinas Kesehatan (Dikes) NTB. “Tidak semua kapal pesiar itu bahaya. Orang sehat kenapa kita mesti ribut? Kecuali kalau ada suspect di sana, pasti kita tolak lah. Kita juga tidak mau seandainya ada kapal pesiar yang mau sandar ada yang panas, batuk. Pasti kita tolak,” tegasnya. Bersambung ke hal 15
kapal pesiar pemerintah daerah memperhatikan beberapa aspek. Antara lain asal negara kapal pesiar dan rute pelayaran yang dilalui. “Yang hari ini datang kan dari Australia. Bukan dari Iran, Italia, Korea Selatan, China, dan lain-lain. Itu semua jadi satu kesatuan (instrumen) pengecekan di KKP,” ujarnya. Di sisi lain, Ummi Rohmi menyayangkan kepanikan
TO K O H Belum Ada Positif
(Suara NTB/bay)
KETERANGAN - Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah memberikan keterangan terkait kapal pesiar yang sandar di Lombok di ruang kerjanya, Senin (9/3).
Pemeriksaan Penumpang Kapal Pesiar Dilakukan Berlapis
NTB dipastikan masih terbebas dari penyebaran virus Corona (Covid-19). Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dari seluruh pemeriksaan terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pengawasan (ODP) menunjukkan hasil negatif. “PDP ada tujuh orang semua negatif. ODP 107 orang, 85 orang sudah lepas (dinyatakan sehat, red). Masih ada 22, dan ada yang sudah mau selesai juga (masa karantinanya),” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, saat dikonfirmasi, di Mataram Senin (9/3). Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/her)
PERIKSA - Tim KKP dipimpin langsung Kepala KKP I Wayan Diantika, Kepala Dishub NTB Lalu Bayu Windya dan KSOP memantau langsung pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang kapal pesiar MS Albatros di Pelabuhan Gili Mas, Senin (9/3).
Giri Menang (Suara NTB) Di tengah merebaknya virus Corona yang sudah merambah ke Indonesia, Pemprov NTB tetap menerima kunjungan kapal pesiar yang singgah melalui Pelabuhan Gili Mas Kecamatan Lembar Lombok Barat. Senin (9/3), Kapal Pesiar Albatros yang berlayar dari Benoa Bali ini singgah di Pelabuhan Gili Mas. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram bersama instansi terkait seperti KSOP, pihak Pelindo dan pihak terkait lainnya. Untuk mencegah potensi virus Corona masuk melalui penumpang dan kru kapal, pihak KKP yang dipimpin langsung Kepala KKP Kelas II
Mataram, dr. I Wayan Diantika memberlakukan kebijakan pemeriksaan berlapis. Hadir juga Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB Drs. Lalu Bayu Windya, MSi, GM Pelindo Baharudin dan Kepala KSOP Lembar serta instansi terkait turun memantau pemeriksaan penumpang dan ABK kapal pesiar yang bermuatan 377 orang tersebut. Pihak KKP pun memastikan wisatawan kapal pesiar yang turun aman dari virus Corona. Kepala KKP I Wayan Diantika menerangkan, pemeriksaan terhadap kapal pesiar MS Albatros sesuai SOP tidak ada perbedaan dengan kapalkapal lain yang masuk dari luar negeri. Bersambung ke hal 15
Nurhandini Eka Dewi
Tambahan Penyertaan Kesehatan Ratusan Jaksa Diperiksa Modal GNE Ditolak Pusat Industrialisasi Sejumlah Fraksi ’’Zero Waste’’
(Suara NTB/bay)
KO M E N TTAA R
Perjuangan Nurani Rakyat DPRD NTB, H. Junaidi Arif menjelaskan alasan penolakan pembahasan Raperda Perubahan Penyertaan Modal PT. GNE. Pertama, gubernur diminta memberikan laporan secara rinci terkait kegiatan operasional atau perkembangan usaha PT.GNE dengan modal dasar awal yang telah diberikan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist_penkum)
PERIKSA - Tim Medis Rumah Sakit Siloam saat memeriksa suhu tubuh Kajati NTB Nanang Sigit Yulianto dan jajaran, Senin (9/3).
Pemprov Somasi GTI Soal Pemanfaatan Aset Gili Trawangan
(Suara NTB/nas)
(Suara NTB/nas)
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyiapkan langkah somasi kepada PT. Gili Trawangan Indah (GTI) terkait pemanfaatan aset di Gili Trawangan. Sejak penandatanganan kerjasama antara Pemprov NTB dengan GTI pada 1995 silam, hingga saat ini investor belum melakukan pembangunan sesuai dengan kontrak yang telah dibuat. Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si yang dikonfirmasi Senin (9/3) siang menjelaskan langkah somasi yang dilakukan Pemprov NTB merupaH. Ruslan Abdul Gani
kan hasil rapat tim terpadu yang dibentuk Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. Sesuai UU, kata sekda, tahapan-tahapan yang harus dilalui memang harus seperti itu. “Itu hasil dari rapat, (melakukan) somasi. Tahapan-tahapannya memang seperti itu. UU mengatur seperti itu. Bersamaan dengan itu, dari BPN juga akan memberi warning tentang status tanah,” jelasnya. Sebagai bagian dari tim terpadu, Badan Pertanahan Negara (BPN) memberikan pertimbangan. Lahan-lahan investasi yang sudah lama tak diman-
faatkan perlu diusulkan menjadi lahan terindikasi telantar. Atas dasar itulah, nantinya BPN Pusat akan menetapkan menjadi tanah telantar. “Sehingga kita mengikuti peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ada,” katanya. Sesuai ketentuan, sebut Gita, Pemda akan melayangkan somasi sebanyak tiga kali. Apabila gugatan pertama tak diindahkan, maka berlanjut ke somasi kedua. Apabila somasi kedua tak diindahkan, maka dilakukan somasi ketiga. Bersambung ke hal 15 H. Lalu Gita Ariadi
(Suara NTB/nas)
Madani Mukarom
Mataram (Suara NTB) Sejumlah fraksi di DPRD NTB menolak pembahasan Raperda tentang perubahan penyertaan modal PT. Gerbang NTB Emas menjadi Rp80 miliar. Sementara itu, Pemprov NTB dan manajemen PT. GNE mengatakan tambahan penyertaan modal merupakan perintah UU. Juru Bicara Fraksi Bintang
PEMPROV NTB akan menjadikan TPA Rincung menjadi pusat industrialisasi zero waste. Di mana, tempat tersebut akan dijadikan pusat pengolahan sampah skala besar menjadi pelet untuk bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si mengatakan produksi sampah menjadi bahan bakar PLTU akan ditingkatkan jadi 100 ton per hari. Saat ini, uji coba yang dilakukan di TPA Kebon Kongok, produksi peletnya baru 60 ton per hari. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Kesadaran dalam upaya antisipasi penyebaran virus Corona menyasar Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Senin (9/ 3) kemarin, seluruh pejabat, jaksa hingga pegawai Kejati NTB jalani pemeriksaan suhu tubuh, dilanjutkan sosialisasi pencegahan virus Covid 19. Pemeriksaan berlangsung sejak Pukul 09.00 hingga Pukul 11.00 Wita di Aula Kantor Kejati NTB di Jalan Langko Mataram. Pemeriksaan kesehatan dan sosialisasi pencegahan penyebaran Virus Corona melibatkan tim dari Rumah Sakit Siloam Mataram. Bersambung ke hal 15