Edisi Selasa 9 Oktober 2018 | Suara NTB

Page 1

SUARA NTB

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SELASA, 9 OKTOBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 176 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Diproses, Pencairan Dana Bantuan Perumahan untuk 19.100 Korban Gempa Giri Menang (Suara NTB) Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Kementerian Keuangan sedang memproses pencairan bantuan untuk korban gempa di Lombok dan Sumbawa. Sebanyak 19.100 calon penerima bantuan dinyatakan telah clean and clear verifikasinya.

Sri Mulyani Indrawati

Sebelumnya, kementerian Keuangan juga telah mencairkan bantuan kepada 23.000 korban gempa. ‘’Bantuan ini sasarannya untuk seluruh kebutuhan korban gempa. Termasuk bantuan untuk rumah yang sudah ditetapkan Rp50 juta untuk rumah

rusak berat, Rp25 juta untuk rusak sedang dan Rp10 juta untuk rusak ringan. Mungkin tahap awal, 6.000 sasaran penerima yang sudah dicair-

kan,’’ kata Sri Mulyani dalam kunjungannya Senin (10/8) kemarin ke Desa Guntur Macan, Gunung Sari, Lombok Barat. Pemerintah menurut Sri Mulyani, masih memberikan perhatian penuh dan terus mendukung proses pemulihan. Melibatkan lintas kementerian dan lembaga. Pemerin-

tah daerah sedang menginventarisir dan telah mengajukan by name by address mereka yang terdampak gempa, yang kemudian diverifikasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hingga saat ini, Kementerian Keuangan telah mencairkan Rp2,1 triliun anggaran untuk korban gempa di Lom-

bok dan Sumbawa. Sri Mulyani mengatakan, hingga saat ini masih menghitung total kebutuhan untuk penanganan gempa. “Kalau verifikasi sudah komplit, diajukan anggarannya, kita cairkan. Karena kita semua harus bertanggung jawab. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/bul)

(Suara NTB/bul)

DUKUNGAN - Direktur IMF Christine Lagarde memberikan dukungan moril kepada para korban gempa di Guntur Macan, Lombok Barat. Christine didampingi Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menkeu Sri Mulyani, Gubernur NTB. H.Zulkieflimansyah dan pejabat lainnya.

IMF Galang Dana untuk Korban Gempa

TO K O H Jamin Bantuan untuk NTB PEMERINTAH pusat menjamin bantuan stimulan perbaikan rumah bagi korban gempa bumi di NTB akan tetap diberikan. Meskipun terjadi bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng), itu tidak akan mempengaruhi bantuan yang akan diberikan kepada korban gempa di NTB. ‘’Dananya sudah ada, tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah mungkin nanti administrasi. Pemerintah akan tetap konsisten untuk membantu,’’ kata Menko Kemaritiman, Bersambung ke hal 15 Luhut Binsar Panjaitan (Suara NTB/bul)

KO M E N TTAA R

Masyarakat Butuh Huntara GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc meminta bantuan pemerintah pusat tidak hanya hunian tetap (huntap). Tetapi juga pemerintah pusat diharapkan memberikan bantuan untuk pembangunan hunian sementara (huntara). Hal tersebut disampaikan gubernur pada saat kunjungan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Direktur IMF di Desa Guntur Macan Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, Senin (8/ 10) siang. Pada kesepatan tersebut, gubernur melaporkan bahwa situasi NTB secara umum, terutama Lombok sudah mulai pulih kembali. Bersambung H. Zulkieflimansyah ke hal 15 (Suara NTB/nas)

Giri Menang (Suara NTB) Pertemuan tahunan World BankIMF yang berlangsung di Nusa Dua Bali, akan dimanfaatkan untuk pengumpulan dana kepada korban gempa yang ada di Lombok-Sumbawa dan Palu. Selain akan dilakukan penghimpunan dana lagi, IMF juga telah memberikan bantuan dana sebesar Rp 2 miliar.

Penegasan ini disampaikan Direktur IMF, Christine Lagarde saat berkunjung ke Guntur Macan, Gunung Sari, Lombok Barat bersama Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani siang Senin (8/10) kemarin. “Jadi yang akan kita lakukan dalam

pertemuan tahunan ini, dengan telah melihat secara langsung kondisi di Lombok dan Palu, maka seluruh peserta dari pertemuan tahunan ini akan meminta kedermawanan mereka untuk untuk berbagi dan memberikan bantuan,’’ jelas Christine. Diketahui, sekitar 30 ribu peserta hadir pada pertemuan tahunan World Bank- IMF yang memperte-

mukan para anggota bank sentral, menteri keuangan dan pembangunan, eksekutif sektor swasta, lembaga masyarakat sipil. Kemudian media serta akademisi untuk membahas masalah-masalah global, termasuk prospek ekonomi dunia, stabilitas keuangan global. Bersambung ke hal 15

Dikes Catat 359 Warga Korban Jaksa Temukan Gempa Terserang Malaria Aliran Dana Diduga Hasil TPPU Mataram (Suara NTB) Tim penyidik Kejati NTB berhasil melacak aliran dana dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) salah satu BUMD Pemprov NTB. Miliaran rupiah dugaan hasil pencucian uang itu mengalir ke oknum pejabat BUMD dan diterima juga pihak swasta. Dalam waktu dekat, kasus ini naik ke penyidikan. Modus kasus ini berdasarkan hasil penyelidikan hingga Senin (8/10) kemarin, dana Rp6,2 miliar awalnya dicairkan secara tidak sah atas persetujuan oknum pejabat

BUMD tersebut. Uang kemudian diterima bertahap pihak swasta atau rekanan mitra perusahaan milik daerah tersebut. Lantas uang tidak digunakan sesuai kontrak, tapi diduga ditransfer lagi ke oknum pejabat BUMD tersebut. ‘’Penggunaan uang itu kemana, sudah terlacak. Sudah terlacak jumlah dan transaksinya,’’ kata juru bicara Kejati NTB, Dedi Irawan, SH.,MH kepada Suara NTB Senin kemarin, namun masih enggan menyebut perusahaan daerah dan identitas pejabat dimaksud. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB mencatat jumlah warga korban gempa di Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat yang terserang malaria sudah mencapai 259 orang. Penanganan penyakit malaria yang menyerang ratusan warga ini dilakukan seperti Kejadian Luar Biasa (KLB). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dikes NTB, Marjito, S.Si, SKM, M. Kes yang dikonfirmasi disela-sela kunjungan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Desa Guntur Macan Lombok Barat, Senin (8/10) menjelaskan kasusnya sudah mulai menurun sejak akhir September lalu. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/nas)

KORBAN - Masyarakat korban gempa di Desa Guntur Macan memeriksa kesehatan di Layanan Kesehatan Keliling yang dibuka Palang Merah Indonesia (PMI).

Proses Tender Sempat Bermasalah

Dewan Sepakat Kerusakan Gedung Sekretariat DPRD NTB Didalami Mataram (Suara NTB) Gedung Sekretariat DPRD NTB merupakan salah satu gedung yang diberikan tanda merah oleh tim asesmen Indonesia-Australia, karena dinilai mengalami kerusakan parah akibat gempa beberapa waktu lalu. Karena kondisinya itu, sehingga direkomendasikan gedung itu tidak boleh ditempati, karena harus direhab total. Kini gedung tersebut menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya gedung lama di sebelahnya tempat berkantornya anggota DPRD, yang dihubungkan oleh jembatan penghubung, hanya mengalami kerusakan ringan. Bahkan, saat ini gedung lama itu sudah dapat digunakan kembali. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Abdul Hadi sepakat agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait gedung tersebut. Sehingga dike-

tahui penyebab kerusakannya. Apakah murni lantaran diguncang gempa, atau ada hal lain. ‘’Ya saya rasa harus begitu. Bagus juga diungkapkan apa sebabnya gedung itu rusak parah. Mungkin kalau dia sesuai spek tidak akan separah itu kerusakannya,’’ katanya. Menurutnya dalam perencanaan pembangunan gedung tentu sudah melalui kajian-kajian. Terutama terkait dengan konstruksinya. Jika dua gedung diguncang gempa dengan kekuatan yang sama, namun kerusakan yang ditim(Suara NTB/dok)

bulkannya berbeda, maka tentu ada perbedaan konstruksi. ‘’Ini kan kita maklumi pascagempa yang cukup dahsyat. Hampir semua gedung pemerintahan mengalami kerusakan. Tapi ada yang berat dan ringan. Nah tingkat kerusakan yang berbedabeda itu tentu ada penyebab. Itulah yang harus dicari

’’

tahu,’’ ujarnya kepada Suara NTB. Sementara itu, Sekretaris DPRD NTB, Mahdi Muhammad menyerahkan semua pemeriksaan gedung tersebut kepada tim asesmen. Sehingga pihaknya belum berani berkesimpulan terkait kondisi gedung yang baru setahun ditempati itu. Sebab pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan dari tim asesmen. Bersambung ke hal 15

Ya saya rasa harus begitu. Bagus juga diungkapkan apa sebabnya gedung itu rusak parah. Mungkin kalau dia sesuai spek tidak akan separah itu kerusakannya Abdul Hadi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.