HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 9 MARET 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 6 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
TP4D Terima Permintaan Pendampingan Enam Paket Proyek
(Suara NTB/ist_irbansus)
PRESENTASI - Suasana presentasi manajemen RSUP NTB di hadapan tim TP4D di aula Inspektorat belum lama ini. Permintaan pendampingan itu merupakan salah satu dari enam paket yang diajukan.
Mataram (Suara NTB) Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) gabungan Kejati NTB, Polda NTB dan Inspektorat Provinsi NTB menerima enam paket permintaan pendampingan proyek. Permintaan itu sedang dalam proses telaah. Enam paket itu, dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), terkait pembangunan proyek gedung Imigrasi Bima. Rumah Sakit Umum Provinsi NTB untuk pengadaan alat alat kesehatan (Alkes). Proyek dari Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk paket pembangunan bendung
dan pekerjaan multiyears. Pendampingan proyek Gedung Bea Cukai Mataram untuk Gedung Kepabeanan. Permintaan juga datang dari Dinas Pertanian Provinsi NTB untuk pengadaan hand tractor dan pembangunan irigasi tetes. Terakhir dari Pelindo III untuk pembangunan terminal. Enam instansi itu mengajukan masing-masing paket proyek untuk pendampingan tahun 2019. Saat ini sedang dalam proses telaah oleh tim TP4D gabungan Intelijen Kejati NTB, Ditreskrimsus Polda NTB dan Irbansus Inspektorat NTB. ‘’Surat permintaan sudah
masuk, tinggal dalam proses kajian. Setelah itu, akan dilakukan ekspose untuk menentukan apakah bisa didampingi atau tidak,’’ kata Kepala Seksi (Kasi) TP4D Kejati NTB Erwin Indrapraja, SH., MH melalui juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH., MH, Jumat (8/3). Dalam proses telaah ini, akan dilakukan analisis dokumen yang diajukan. Bersamaan dengan itu akan dilakukan kajian hukum untuk menentukan dapat didampingi atau tidak. ‘’Apakah pekerjaan sesuai mekanisme pendampingan, bagaimana apakah ada berdampak hukum atau tidak.
Baru buat berita acara kesepakatan pendampingan,’’ jelasnya. Setelah ada kesepakatan pendampingan, akan dilanjutkan dengan tahapan pendampingan secara teknis bersama instansi yang mengajukan permintaan. Hal ini juga berlaku pada pendampingan paket-proyek sebelumnya. Menurut Dedi, tidak ada jaminan semua paket proyek itu diberikan pendampingan. Jika tersangkut dengan masalah hukum atau pidana, maka akan ditolak karena prinsip tugas TP4D menghindari potensi masalah pada proyek, sejak perencanaan hingga pelaksanaan. (ars/*)
Kejaksaan Selidiki Penyertaan Modal Rp25 Miliar untuk LCC
(Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB mendalami indikasi masalah penyertaan modal kepada PT. Patuh Patut Patju (Tripat) senilai Rp25 miliar sejak tahun 2010. Penyertaan modal itu bertahap dialirkan ke perusahaan daerah tersebut, peruntukan pembiayaan Kesepakatan Operasional (KSO) dengan PT. Bliss selaku pengelola Lombok City Center (LCC). Materi pernyataan penyidik Kejaksaan diakui Sekda Lobar H. Mochammad Taufiq, mengarah pada penyertaan modal tersebut. ‘’Jadi poinnya pada penyertaan modal. Kenapa tidak berdampak positif pada daerah,’’ kata Sekda Lobar usai pemeriksaan di Kejati NTB, Jumat (8/3). Bersambung ke hal 11 DIPERIKSA - Sekda Lobar H.MTaufiq usai menjalani pemeriksaan di gedung Kejati NTB, Jumat (8/3).
TO K O H Hilangkan Politik Identitas DALAM lawatannya ke Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jumat (8/3), Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah yang didampingi Bupati Sumbawa Barat, Dr. H. W. Musyafirin dan sejumlah Kepala OPD Provinsi NTB, menyempatkan diri menyapa umat Hindu di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Kehadiran orang nomor satu di NTB ke Desa Kokarlian itu disambut meriah dan penuh kehangatan. Tari penyambutan yaitu Tari Panyembrahma menyambut kehadiran gubernur dan rombongan. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ars)
LCC - Pusat perbelanjaan Lombok City Center (LCC) di Kecamatan Narmada Lombok Barat yang didirikan di atas lahan 8,4 hektar, KSO antara PT.Tripat dengan PT. Bliss.
Anggota Kopa ssus Kopas Asal Bima Gugur di Papua Mataram (Suara NTB) Serda Mirwariyadin, anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) asal Kabupaten Bima gugur di Papua, Kamis (7/3) lalu dalam kontak senjata dengan
H.Zulkieflimansyah (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Jenazah tiba di Bandara Lombok International Airport (LIA) Jumat (8/3) malam dengan penyambutan upacara militer. Bersambung ke hal 11
Dua Terpental PANSEL telah mengumumkan nama-nama pejabat yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dalam seleksi administrasi dalam seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) Pemprov NTB. Dari 19 pejabat yang mendaftar secara online, hasil seleksi administrasi yang dilakukan Pansel, dua orang terpental atau tidak memenuhi syarat. Sedangkan 17 pejabat memenuhi syarat atau berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya. 17 pejabat ini akan memperebutkan dua jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov NTB. Yakni, jabatan Kepala Biro Humas dan Protokol serta Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP dan LPBJP) Setda NTB. Bersambung ke hal 11 H. Iswandi (Suara NTB/nas)
(Suara NTB/Ist) (suara NTB/ist_penrem)
Sertu Anumerta Mirwariyadin.
HISTERIS - Ibu korban, Nurmi menangis histeris sambil melihat foto anaknya dalam bingkai, Jumat (8/3).
Tinggi, Kasus Bayi Kurang Gizi di Sembilan Kabupaten/Kota Mataram (Suara NTB) Kasus gizi buruk dan gizi kurang masih cukup tinggi di NTB. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, bayi di bawah dua tahun (Baduta) yang menderita gizi buruk sebesar 4,44 persen dan kurang gizi atau gizi kurang sebesar 14,41 persen. Kasus Baduta kurang gizi masih cukup tinggi di sembilan kabupaten/kota di NTB. Dari 10 kabupaten/kota, hanya Kota Mataram yang angkanya di bawah 10 persen. Sedangkan sembilan kabupaten/kota lainnya, angka kasus Baduta kurang gizi berada di atas 10 persen. Bersambung ke hal 11 Nurhandini Eka Dewi (Suara NTB/dok)
Kontraktor Pengadaan Kapal SMK Didenda Mataram (Suara NTB) Kontraktor pengadaan kapal latih SMK didenda Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas rekomendasi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D). Denda dijatuhkan lantaran rekanan tidak bisa menyelesaikan izin operasional sampai dengan batas waktu 31 Desember 2018 lalu. Denda diketahui terkait perizinan kapal yang belum tuntas hingga batas akhir kontrak berlaku. Rekanan pengadaan kapal latih sebanyak 11 unit oleh CV. SFM itu belum juga tuntas melaksanakan pekerjaan terkait dengan perizinan. ‘’Karena belum tuntas terkait perizinannya, akhirnya kita rekomendasikan didenda per hari,’’ kata Kasi TP4D Kejati NTB Erwin Indrapra-
ja, SH.,MH melalui juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH.,MH kepada Suara NTB Kamis (7/3). Perizinan itu tertuang dalam kontrak untuk pengerjaan senilai Rp24 miliar tahun 2018. Selain klausul terkait fisik kapal, juga berkaitan dengan dokumen. ‘’Dokumen itu terkait dengan izin layarnya dari Kementerian Perhubungan. Jadi harus ada, karena masuk dalam klausul kontrak,’’ ujar Dedi Irawan. Pihaknya pun menyarankan kepada rekanan untuk segera menyelesaikan dokumen perizinan dari pemerintah pusat tersebut. ‘’Pengecekan kami, perusahaan sedang melakukan proses pengurusan izin di Kemenhub. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/tp4d)
KAPAL LATIH - Kapal latih penangkap ikan untuk SMK yang sudah selesai dikerjakan rekanan namun tinggal menunggu izin layar dari Kemenhub RI.