HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
JUMAT, 8 NOVEMBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 201 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/humasntb)
Temuan BPK Capai Terobosan di Lahan Kering Rp14 Miliar
INDUSTRIALISASI: Lahan-lahan kering di KLU kini menghijau dan hasilnya siap dipanen. Pengelolaan lahan kering ini, salah satu bentuk industrialisasi di sektor pertanian yang sudah dimulai di NTB.
Industrialisasi Pertanian Sudah Dimulai
Mataram (Suara NTB) Pengelolaan ABPD NTB selama tiga tahun sejak 2016, 2017 dan 2018, jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Akumulasi temuan kerugian daerah mencapai Rp14 miliar. Namun dari jumlah itu sudah dipulihkan sebesar Rp11 miliar. Tiga tahun temuan BPK itu berkaitan dengan sejumlah item. Seperti kelebihan penggunaan dana perjalanan dinas dan akomodasi. Bersambung ke hal 15
Tanjung (Suara NTB) Industrialisasi pertanian di NTB sudah dimulai. Satu per satu, benih industri berwujud aneka komoditas mulai tumbuh. Di Kabupaten Lombok Utara, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc menyaksikan sendiri bagaimana perkembangan menggembirakan yang berhasil disuguhkan oleh tumbuhnya industrialisasi di sektor pertanian. ‘’Hari ini (kemarin, red) saya menyaksikan di Lombok Utara. Upaya ini mulai menunjukkan bahwa memang ada cahaya di ujung terowongan. Betapa tidak, petanipetani kecil berbinar matanya, bersinar wajahnya melihat tanah yang tadinya gersang dan kering kini hijau dan hasilnya siap dipanen,’’ ujar gubernur, Kamis (7/11). Pernyataan itu disampaikan gubernur usai melihat lahan pertanian jagung yang diairi dengan teknologi irigasi tetes atau drip irrigation. Setelah diterapkan, teknologi ini rupanya berhasil melipatgandakan produktivitas jagung di tanah kering tersebut. ‘’Jagung yang tadinya hanya bisa dipanen sekali setahun, kini bisa minimal tiga kali setahun dengan hadirnya
TO K O H Dukung MotoGP di NTB DEWAN Perwakilan Daerah (DPD) RI menyatakan dukungannya kepada NTB sebagai tuan rumah gelaran MotoGP 2021. Hal tersebut juga menyangkut pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tempat gelaran balap motor internasional tersebut akan dilaksanakan. ‘’Ini satu momentum, satu event yang sangat baik yang harus kita dukung bersama-sama. Kami yakin seluruh anggota DPD sangat mendukung pemerintah pusat untuk menyukseskan dan mendukung program sirkuit yang ada di MotoGP Mandalika,’’ ujar Ketua Rombongan Kunjungan DPD RI ke NTB, Zuhri M. Syazali, Kamis (7/11) di Mataram. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Sandar pertama kapal pesiar atau cruise di dermaga Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, diharapkan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. Terutama untuk peningkatan sektor pariwisata seperti hunian hotel dan toko oleh-oleh, mengingat saat ini fasilitas yang lebih representatif telah diberikan untuk mengakomodir kebutuhan pangsa pasar wisatawan khusus tersebut.
(Suara NTB/bay)
Jajaki Lombok – Melbourne
(Suara NTB/dok)
H. L. Moh. Faozal
(Suara NTB/humasntb)
IRIGASI TETES - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah mengamati perangkat irigasi tetes yang dikembangkan di KLU.
Pelabuhan Baru, Paket Tur Krusial, Penyiapan Infrastruktur Kapal Pesiar Belum Terstruktur Dasar Air Bersih di Kawasan Samota
Zuhri M. Syazali
KO M E N TTAA R
drip irrigation dengan hasil tiga bahkan empat kali lipat.’’ Gubernur meyakini, kesinambungan penanaman akan memungkinkan ketersediaan bahan baku untuk pakan ternak yang kemudian memajukan peternakan dan juga industri makanan di NTB. Terobosan ini sudah dimulai dari KLU. Selanjutnya, gubernur bertekad untuk mereplikasi terobosan serupa di lahan-lahan kering lainnya di seluruh Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Dalam berbagai kesempatan, gubernur selalu menegaskan keyakinannya bahwa pengangguran dan kemiskinan akan bisa dikurangi dengan industrialisasi. Bersambung ke hal 15
PEMPROV NTB menjajaki pembukaan penerbangan langsung Lombok Melbourne Australia dengan maskapai AirAsia. Rute internasional yang akan segera direalisasikan AirAsia adalah penerbangan langsung Lombok Singapura. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S. Sos, M. Si yang dikonfirmasi Suara NTB, kemarin di Kantor Gubernur mengatakan pada 25 November mendatang, CEO AirAsia yang baru akan bertemu Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. Bersambung ke hal 15
Dari 1.988 penumpang dan 862 crew yang dibawa oleh kapal pesiar Sun Princess, sandar pertama di fasilitas milik Pelindo III Cabang Lembar tersebut belum memberikan dampak yang signifikan. Hal itu terjadi karena seluruh wisatawan tesebut hanya sekadar singgah dalam trip yang telah diatur khusus dengan jangka waktu yang tergolong sebentar, yaitu pagi hingga sore hari. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
SANDAR - Sun Princess, kapal pesiar perdana yang sandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Selasa (5/11) lalu.
Mataram (Suara NTB) Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) NTB menilai penyiapan infrastruktur dasar air bersih sangat krusial di Kawasan Teluk Saleh, Moyo dan Tambora (Samota). Sedangkan pembangunan infrastruktur jalan sudah mulai diintervensi oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR. ‘’Yang paling krusial di Samota adalah air bersih. Kalau jalan kan sudah. Air bersih yang krusial. Tapi kita bicarakan dengan kementerian,’’ kata Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M. TP dikonfirmasi Suara NTB, kemarin. Bersambung Wedha Magma Ardhi ke hal 15 (Suara NTB/dok)
50 Kelompok Bank Sampah Diperiksa Inspektorat
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (9/11), SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Senin (11/11). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih
(Suara NTB/ars)
Penerbit
Mataram (Suara NTB) Sedikitnya 50 kelompok bank sampah diperiksa Inspektorat sejak dua pakan lalu. Mereka diklarifiikasi terkait dan hibah yang disalurkan PT. Bank Sampah Bintang Sejahtera dalam program NTB Zero Waste. Dalam proses audit, tim Inspektorat yang turun ke lapangan ditemani langsung manajemen Bank Sampah. Satu per satu kelompok penerima disasar dan dimintai keterangan hingga tuntas ke 50 kelompok penerima. Syawaluddin ‘’Untuk audit lapan-
gan sudah yang 2018. Sudah selesai yang 50 kelompok,’’ sebut Direktur PT Bank Sampah Bintang Sejahtera Syawaluddin menjawab Suara NTB, Kamis (7/11). Diketahui, nilai bantuan tahun anggaran 2018 mencapai Rp 1,5 miliar semua kelompk tersebut. Dalam proses audit ini, rupanya Inspektorat menyasar bantuan tahun 2019. Nilai anggaran yang disalurkan mencapai Rp2,5 miliar. ‘’Untuk program 2019 yang masih sedang berjalan (audit), baru di dua kabupaten, Lobar dan Loteng,’’ tambahnya. Pada kesempatan tersebut Syawaluddin mengklarifikasi tudingan indikasi masalah dengan modus bantuan fiktif, sebagaimana yang dilaporkan ke aparat penegak hukum. Ditegaskannya, item bantuan peralatan,
sarana dan prasana, termasuk dana pembinaan sudah tersalurkan sesuai mekanisme dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB. Program pembinaan ke seluruh kelompok ini masih terus berjalan. “Bank sampah yang 50 (kelompok), Alhamdulillah masih berjalan dan bahkan mengembangkan pelatihan dan pendampingan bagi kelompok dan komunitas lainya untuk mendirikan bank sampah,’’ jelasnya. Dipastikan Syawaluddin, bank sampah bahkan hingga kini berkembang. Dia juga menyarankan agar klarifikasi langsung kepada para ketua kelompok agar mendapatkan informasi detail soal bantuan yang disalurkan. Bersambung ke hal 15