Edisi Senin 8 Oktober 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SENIN, 8 OKTOBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 175 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Inspiratif Expo, Ruang Publik yang Menginspirasi

(Suara NTB/ham)

POSE BERSAMA - Kepala Diskominfotik Tri Budiprayitno pose bersama dengan anggota Gerkatin NTB serangkaian memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional di Inspiratif Expo, Minggu (7/10). Kepala Diskominfotik pose dengan penari yang tampil di Inspiratif Expo (kanan).

TO K O H Dipercaya sebagai Dubes Turki LALU Muhammad Iqbal, putra asal NTB dipilih Presiden RI Joko Widodo sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki. Ia akan efektif bertugas Desember 2018 mendatang, setelah melalui pelantikan di Jakarta. Muhammad Iqbal sebelumnya adalah Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia – Bantuan Hukum Indonesia (PWNI - BHI) pada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Selain bergulat di bidang advokasi WNI yang tersandung masalah di luar negeri, ia juga jadi juru bicara Kemlu. Dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI, Iqbal terpilih dari 22 nama calon yang turut diseleksi. Meski terpilih, Lalu Muhammad Iqbal tidak berbesar hati. Bersambung Lalu Muhammad Iqbal ke hal 11

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ist)

18.206 Pelamar CPNS HAMPIR seminggu sejak dibukanya pendaftaran CPNS pada 11 entitas pemerintahan di NTB, jumlah pelamar sudah menembus 18.206 orang. Sebanyak 532 pelamar dinyatakan tak memenuhi syarat (TMS). Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurahman, M. Si yang dikonfirmasi Minggu (7/10) siang mengatakan hingga 6 Oktober 2018, dua kabupaten paling banyak pelamar, jumlahnya di atas 3.000 orang. Yakni Lombok Barat dan Kabupaten Bima. Disebutkan, jumlah pelamar CPNS Pemkab Lobar sudah mencapai 3.311 orang. Sedangkan Kabupaten Bima (Suara NTB/nas) sudah mencapai 3.000 orang. H. Fathurahman Untuk Pemprov NTB sendiri, jumlah pelamar CPNS sudah mencapai 1.699 orang, Bersambung ke hal 11

EVENT Inspiratif Expo yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB setiap ajang Car Free Day (CFD) di Jalan Udayana Mataram selalu memberikan hal dan inspirasi yang baru bagi masyarakat. Artinya, event yang terbuka bagi umum ini tidak hanya menjadi wahana bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD lingkup Pemprov NTB, kabupaten/kota, instansi vertikal juga terbuka bagi organisasi masyarakat atau mahasiswa menyuarakan aspirasinya. Termasuk memberikan informasi yang lengkap pada masyarakat. Bahkan, saat acara yang

sudah diagendakan Diskominfotik sedang berlangsung, ada organisasi masyarakat atau sosial yang sedang melintas dan ingin terlibat di dalamnya, pihak panitia yang dikomandoi langsung Kepala Diskominfotik NTB Drs. Tri Budiprayitno, MSi., memberi waktu dan ruang untuk berekspresi. Seperti pelaksanaan Inspiratif Expo, Minggu (7/10), beberapa organisasi sosial/kemasyarakatan dan instansi memanfaatkan momen Inspiratif Expo untuk menyampaikan informasi terkait kebijakan atau kegiatan yang dilakukan. Misalnya, serangkaian Hari Bahasa Isyarat In-

ternasional yang jatuh tanggal 7 Oktober oleh Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) NTB saat long march di Jalan Udayana Mataram. Meski tidak masuk dalam jadwal yang ditetapkan Diskominfotik NTB, persembahan pantomim ini cukup menarik minat masyarakat untuk menontonnya. Tidak hanya itu, salah satu perwakilan dari Polda NTB juga memberikan informasi terkait penerimaan CPNS di lingkup Mabes Polri kepada masyarakat yang menonton sejumlah atraksi di Inspiratif Expo. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Gedung DPRD Provinsi NTB yang baru dibangun, rusak parah akibat gempa. Timbul tanda tanya, daya tahan gedung tidak sekuat gedung lama. Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) menelisik dokumen proyek yang dibangun dengan anggaran Rp18 miliar itu. ‘’Dokumen itu akan jadi bukti petunjuk APH yang bisa ditindaklanjuti ke proses selanjutnya,’’ kata peneliti hukum Somasi NTB, Johan Rahmatullah, SH.MH, Minggu (7/10). Dalam catatannya, berdirinya Gedung Sekretariat DPRD Provinsi NTB yang baru itu, belum genap dua tahun. ‘’Ini kan berbanding terbalik justru dengan gedung lama DPRD Provinsi NTB yang terlihat masih kokoh walaupun diguncangan gempa. Di sini munculnya tanda tanya itu,’’ katanya. Menurut Johan, kerusakan pada Gedung DPRD NTB itu menambah daftar tanda tanya publik terhadap gedung pemerintah yang rusak di Mataram. Wilayah yang jauh dari radius gempa Lombok Utara. Hal ini akan menjadi ujian bagi Setwan NTB dan penegak hukum. Apakah ditindaklanjuti atau tidak ke proses penegakan hukum dan dorongan dari politisi Udayana yang tugasnya melakukan kontrol eksekutif. Hasil asesmen oleh ahli konstruksi bisa jadi pintu masuk penyelidikan. ‘’Karena itu, APH harus ak-

tif meminta dokumen hasil itu dan kemudian ambil inisiatif melakukan proses lanjutan,’’ sarannya. Patut dicermati ke depan, lanjutnya, sejauh mana koordinasi antara penegak hukum dengan tim asesmen yang telah melakukan pemeriksaan pada gedung-gedung yang rusak tersebut. Khususnya Gedung Setwan. Sebab sejak awal penegak hukum telah berkomitmen untuk melakukan tindakan atas hasil kerja tim asesmen itu. Jauh sebelumnya, saat tim asesmen turun, pihaknya sudah mendorong ada suatu sistem yang perlu dibangun untuk melakukan pengecekan kondisi gedung tersebut. Yaitu, dengan melibatkan banyak unsur yang terdiri dari tim ahli, penegak hukum, masyarakat sipil. Ini dimaksudkan agar tim tersebut dapat bekerja efektif, kemudian mendapatkan hasil yang komprehensif dan detail dari proses perencanaan sampai selesai pembangunan. Dokumen yang dikantongi pun lengkap. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/nas)

RUSAK - Gedung Setwan NTB yang tidak bisa digunakan karena rusak cukup parah akibat gempa. Bagian dalam gedung yang mengalami kerusakan (atas). 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 ( Kejati) NTB. Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 Ketua Komisi III DPRD Johan Rosihan Komisi III Bidang Keuangan dan Perban123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 kan DPRD NTB akan segera melakukan mengatakan, pihaknya belum bisa berko123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 rapat koordinasi dengan Biro Perekonomi- mentar banyak terkait dengan kasus terse123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 an Setda NTB terkait dengan munculnya but mengingat Kejati belum merincikan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 dugaan kasus Tindak Pidana Pencucian BUMD mana yang diduga terlibat dalam 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 Uang (TPPU) di salah satu BUMD di NTB kasus pencucian uang itu. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Bersambung ke hal 11 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678

Dugaan TPPU BUMD

Dewan Segera Rapat Koordinasi dengan Biro Perekonomian

Jelang Akhir Tahun Anggaran

Dua OPD Belum Tuntaskan Pengajuan Lelang Mataram (Suara NTB) Tahun anggaran 2018, kurang dari tiga bulan akan berakhir. Namun, dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum menuntaskan pengajuan lelang ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB. Kepala Biro Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP) Setda NTB, Ir. Swahip, MT mengatakan, masih ada dua OPD yang belum menuntaskan pengajuan lelang ke ULP. Yakni Dinas Pariwisata (Dispar) satu paket proyek dengan pagu Rp1,5 miliar dan Dinas Perdagangan (Disdag) juga satu proyek den-

gan pagu Rp270 juta. ‘’Itu pengadaan barang saja, bukan proyek konstruksi,’’ kata Swahip ketika dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, akhir pekan kemarin. Untuk proyek dengan pagu Rp1,5 miliar yang berada di Dispar, berupa pengadaan mebel dan komputer untuk kampus Poltekpar Lombok. Swahip menjelaskan, Dispar sebenarnya sudah mengajukan dokumen lelang ke ULP. Tetapi, karena pengadaan mebel dan komputer digabung menjadi satu paket, pihaknya menyarankan agar dipecah jadi dua paket. Yakni pengadaan mebel dan pengadaan komputer. Ia mengatakan penggabungan dua pe-

kerjaan itu menjadi satu paket tak diperbolehkan. ‘’Sehingga kita minta itu dipecah.Mudahmudahan di APBD Perubahan sudah selesai,’’ harapnya. Sementara untuk satu paket proyek yang belum diajukan dokumen lelangnya oleh Disdag, Swahip tak merincikannya. Namun, ia menegaskan paket kegiatan senilai Rp270 juta itu merupakan pengadaan barang, bukan konstruksi. Sehingga pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Ia yakin kedua proyek yang belum diajukan lelang tersebut dapat tuntas sebelum tahun anggaran 2018 berakhir, Desember mendatang. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.