Edisi Senin 8 Oktober 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SENIN, 8 OKTOBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 175 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Inspiratif Expo, Ruang Publik yang Menginspirasi

(Suara NTB/ham)

POSE BERSAMA - Kepala Diskominfotik Tri Budiprayitno pose bersama dengan anggota Gerkatin NTB serangkaian memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional di Inspiratif Expo, Minggu (7/10). Kepala Diskominfotik pose dengan penari yang tampil di Inspiratif Expo (kanan).

TO K O H Dipercaya sebagai Dubes Turki LALU Muhammad Iqbal, putra asal NTB dipilih Presiden RI Joko Widodo sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki. Ia akan efektif bertugas Desember 2018 mendatang, setelah melalui pelantikan di Jakarta. Muhammad Iqbal sebelumnya adalah Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia – Bantuan Hukum Indonesia (PWNI - BHI) pada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Selain bergulat di bidang advokasi WNI yang tersandung masalah di luar negeri, ia juga jadi juru bicara Kemlu. Dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI, Iqbal terpilih dari 22 nama calon yang turut diseleksi. Meski terpilih, Lalu Muhammad Iqbal tidak berbesar hati. Bersambung Lalu Muhammad Iqbal ke hal 11

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ist)

18.206 Pelamar CPNS HAMPIR seminggu sejak dibukanya pendaftaran CPNS pada 11 entitas pemerintahan di NTB, jumlah pelamar sudah menembus 18.206 orang. Sebanyak 532 pelamar dinyatakan tak memenuhi syarat (TMS). Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurahman, M. Si yang dikonfirmasi Minggu (7/10) siang mengatakan hingga 6 Oktober 2018, dua kabupaten paling banyak pelamar, jumlahnya di atas 3.000 orang. Yakni Lombok Barat dan Kabupaten Bima. Disebutkan, jumlah pelamar CPNS Pemkab Lobar sudah mencapai 3.311 orang. Sedangkan Kabupaten Bima (Suara NTB/nas) sudah mencapai 3.000 orang. H. Fathurahman Untuk Pemprov NTB sendiri, jumlah pelamar CPNS sudah mencapai 1.699 orang, Bersambung ke hal 11

EVENT Inspiratif Expo yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB setiap ajang Car Free Day (CFD) di Jalan Udayana Mataram selalu memberikan hal dan inspirasi yang baru bagi masyarakat. Artinya, event yang terbuka bagi umum ini tidak hanya menjadi wahana bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD lingkup Pemprov NTB, kabupaten/kota, instansi vertikal juga terbuka bagi organisasi masyarakat atau mahasiswa menyuarakan aspirasinya. Termasuk memberikan informasi yang lengkap pada masyarakat. Bahkan, saat acara yang

sudah diagendakan Diskominfotik sedang berlangsung, ada organisasi masyarakat atau sosial yang sedang melintas dan ingin terlibat di dalamnya, pihak panitia yang dikomandoi langsung Kepala Diskominfotik NTB Drs. Tri Budiprayitno, MSi., memberi waktu dan ruang untuk berekspresi. Seperti pelaksanaan Inspiratif Expo, Minggu (7/10), beberapa organisasi sosial/kemasyarakatan dan instansi memanfaatkan momen Inspiratif Expo untuk menyampaikan informasi terkait kebijakan atau kegiatan yang dilakukan. Misalnya, serangkaian Hari Bahasa Isyarat In-

ternasional yang jatuh tanggal 7 Oktober oleh Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) NTB saat long march di Jalan Udayana Mataram. Meski tidak masuk dalam jadwal yang ditetapkan Diskominfotik NTB, persembahan pantomim ini cukup menarik minat masyarakat untuk menontonnya. Tidak hanya itu, salah satu perwakilan dari Polda NTB juga memberikan informasi terkait penerimaan CPNS di lingkup Mabes Polri kepada masyarakat yang menonton sejumlah atraksi di Inspiratif Expo. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Gedung DPRD Provinsi NTB yang baru dibangun, rusak parah akibat gempa. Timbul tanda tanya, daya tahan gedung tidak sekuat gedung lama. Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) menelisik dokumen proyek yang dibangun dengan anggaran Rp18 miliar itu. ‘’Dokumen itu akan jadi bukti petunjuk APH yang bisa ditindaklanjuti ke proses selanjutnya,’’ kata peneliti hukum Somasi NTB, Johan Rahmatullah, SH.MH, Minggu (7/10). Dalam catatannya, berdirinya Gedung Sekretariat DPRD Provinsi NTB yang baru itu, belum genap dua tahun. ‘’Ini kan berbanding terbalik justru dengan gedung lama DPRD Provinsi NTB yang terlihat masih kokoh walaupun diguncangan gempa. Di sini munculnya tanda tanya itu,’’ katanya. Menurut Johan, kerusakan pada Gedung DPRD NTB itu menambah daftar tanda tanya publik terhadap gedung pemerintah yang rusak di Mataram. Wilayah yang jauh dari radius gempa Lombok Utara. Hal ini akan menjadi ujian bagi Setwan NTB dan penegak hukum. Apakah ditindaklanjuti atau tidak ke proses penegakan hukum dan dorongan dari politisi Udayana yang tugasnya melakukan kontrol eksekutif. Hasil asesmen oleh ahli konstruksi bisa jadi pintu masuk penyelidikan. ‘’Karena itu, APH harus ak-

tif meminta dokumen hasil itu dan kemudian ambil inisiatif melakukan proses lanjutan,’’ sarannya. Patut dicermati ke depan, lanjutnya, sejauh mana koordinasi antara penegak hukum dengan tim asesmen yang telah melakukan pemeriksaan pada gedung-gedung yang rusak tersebut. Khususnya Gedung Setwan. Sebab sejak awal penegak hukum telah berkomitmen untuk melakukan tindakan atas hasil kerja tim asesmen itu. Jauh sebelumnya, saat tim asesmen turun, pihaknya sudah mendorong ada suatu sistem yang perlu dibangun untuk melakukan pengecekan kondisi gedung tersebut. Yaitu, dengan melibatkan banyak unsur yang terdiri dari tim ahli, penegak hukum, masyarakat sipil. Ini dimaksudkan agar tim tersebut dapat bekerja efektif, kemudian mendapatkan hasil yang komprehensif dan detail dari proses perencanaan sampai selesai pembangunan. Dokumen yang dikantongi pun lengkap. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/nas)

RUSAK - Gedung Setwan NTB yang tidak bisa digunakan karena rusak cukup parah akibat gempa. Bagian dalam gedung yang mengalami kerusakan (atas). 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 ( Kejati) NTB. Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 Ketua Komisi III DPRD Johan Rosihan Komisi III Bidang Keuangan dan Perban123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 kan DPRD NTB akan segera melakukan mengatakan, pihaknya belum bisa berko123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 rapat koordinasi dengan Biro Perekonomi- mentar banyak terkait dengan kasus terse123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 an Setda NTB terkait dengan munculnya but mengingat Kejati belum merincikan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 dugaan kasus Tindak Pidana Pencucian BUMD mana yang diduga terlibat dalam 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 Uang (TPPU) di salah satu BUMD di NTB kasus pencucian uang itu. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Bersambung ke hal 11 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678

Dugaan TPPU BUMD

Dewan Segera Rapat Koordinasi dengan Biro Perekonomian

Jelang Akhir Tahun Anggaran

Dua OPD Belum Tuntaskan Pengajuan Lelang Mataram (Suara NTB) Tahun anggaran 2018, kurang dari tiga bulan akan berakhir. Namun, dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum menuntaskan pengajuan lelang ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB. Kepala Biro Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP) Setda NTB, Ir. Swahip, MT mengatakan, masih ada dua OPD yang belum menuntaskan pengajuan lelang ke ULP. Yakni Dinas Pariwisata (Dispar) satu paket proyek dengan pagu Rp1,5 miliar dan Dinas Perdagangan (Disdag) juga satu proyek den-

gan pagu Rp270 juta. ‘’Itu pengadaan barang saja, bukan proyek konstruksi,’’ kata Swahip ketika dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, akhir pekan kemarin. Untuk proyek dengan pagu Rp1,5 miliar yang berada di Dispar, berupa pengadaan mebel dan komputer untuk kampus Poltekpar Lombok. Swahip menjelaskan, Dispar sebenarnya sudah mengajukan dokumen lelang ke ULP. Tetapi, karena pengadaan mebel dan komputer digabung menjadi satu paket, pihaknya menyarankan agar dipecah jadi dua paket. Yakni pengadaan mebel dan pengadaan komputer. Ia mengatakan penggabungan dua pe-

kerjaan itu menjadi satu paket tak diperbolehkan. ‘’Sehingga kita minta itu dipecah.Mudahmudahan di APBD Perubahan sudah selesai,’’ harapnya. Sementara untuk satu paket proyek yang belum diajukan dokumen lelangnya oleh Disdag, Swahip tak merincikannya. Namun, ia menegaskan paket kegiatan senilai Rp270 juta itu merupakan pengadaan barang, bukan konstruksi. Sehingga pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Ia yakin kedua proyek yang belum diajukan lelang tersebut dapat tuntas sebelum tahun anggaran 2018 berakhir, Desember mendatang. Bersambung ke hal 11


SUARA MATARAM

SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

Halaman 2

Pedagang Tak Konsisten PEMERINTAH Kecamatan Sekarbela bersama Satpol PP dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) berulangkali menertibkan lapak PKL di sepanjang jalan Taman Wisata Loang Baloq (TWLB). Penertiban tak kunjung memberi efek jera. Pedagang tak konsisten dengan komitmen mereka. Camat Sekarbela, Cahya Samudra menegaskan, penertiban masif dilakukan dengan melibatkan TNI, Polri dan Satpol PP. Penertiban dilakukan karena pedagang membuat lapak dan meletakkan meja di atas trotorar. Padahal trotoar di sepanjang jalan Loang Baloq baru saja ditata oleh Pemkot Mataram. Hal ini melanggar aturan karena trotoar jadi hak pejalan kaki. ‘’Pedagang juga dalam pengawasan APKLI,” kata Cahya Samudra dikonfirmasi, Sabtu. Penertiban oleh tim gabungan tak mudah. Pedagang tetap berjualan dan tak konsisten terhadap komitmen mereka. Kesadaran pedagang yang jadi masalah selama ini. Sebelumnya, pedagang dijanjikan akan direlokasi ke dalam areal TWLB. Ini dimaksudkan agar PKL tertata rapi dan kendaraan tidak parkir sembarangan. Hanya saja kata mantan Lurah Pagutan Barat ini, lahan bakal dijadikan lokasi relokasi belum jelas, sehingga pedagang tetap berjualan di pinggir jalan. “Lahannya belum jelas,” ucapnya. Peluang usaha ikan bakar dinilai cukup menjanjikan oleh masyarakat. Jumlah PKL diakui Cahya, semakin bertambah. Tidak dijelaskan penambahan jumlah pedagang. Ditegaskan, bertambahnya jumlah PKL dinilai sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah mencapai Rp15.400 per dolar Amerika Serikat. Selain itu, bahan bakar minyak juga turut naik, kebutuhan pokok melonjak dan lapangan pekerjaan sulit. Salah satu alternatif bagi warga dengan pengembangan usaha kecil menengah di Kota Mataram. “Ini jadi alternatif pengembangan UKM,” ucapny a . (cem) Cahya Samudra (Suara NTB/dok)

Tak Berpihak pada Petani SEKRETARIS Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. H.M. Noer Ibrahim, menyayangkan anjloknya harga beberapa komoditi pertanian seperti cabai, tomat dan bawang di pasaran. ‘’Kita sudah panggil Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan Kota Mataram bagaimana agar membantu memasarkan hasil produksi petani. Termasuk harga ayam juga,’’ ungkapnya kepada Suara NTB di Mataram, Minggu (7/10). Untuk itu, Noer Ibrahim meminta Dinas Pertanian menurunkan tim pengawas lapangan untuk memantau harga komoditi pertanian. Dia menuding jajaran Dinas Pertanian dan Perdagangan Kota Mataram hanya duduk manis di belakang meja, tanpa ada upaya konkret yang dapat membantu pemasaran hasil produksi para petani. ‘’Mereka sudah turunkan pengawas-pengawas lapangan katanya. Turun tapi tidak pernah kelihatan di lapangan,’’ sesalnya. Padahal, lanjut politisi Golkar ini, Komisi II yang membidangi masalah pertanian dan perdagangan, siap mendukung kebutuhan anggaran di dua OPD (organisasi perangkat daerah) tersebut. Noer Ibrahim menilai Dinas Pertanian sebagai salah satu OPD berkinerja rendah. ‘’Apalagi mau proaktif kepada petani, untuk meningkatkan harga jual tomat dan cabai, tidak ada itu,’’ imbuhnya. Anggota dewan dari dapil Mataram – Sekarbela ini sependapat kalau harus ada pembinaan kepada petani secara berkelanjutan. Bagaimana mengarahkan petani agar mengolah hasil pertanian mereka ketika produksi berlimpah. Sehingga, harga tidak terlalu terpuruk seperti sekarang ini. ‘’Memang untuk mengolah kembali itu, membutuhkan SDM. SDM ini yang kekurangan,’’ katanya. Seharusnya, sambung Noer Ibrahim, Kepala Dinas Pertanian harus memiliki inovasi yang dapat menggerakkan hasil produksi pertanian. Terlebih saat hasil produksi mereka berlimpah. ‘’Ini tanam setengah hektar, boro-boro mau kembali modal, yang ada, petani rugi,’’ akunya. Menyikapi anjloknya beberapa komoditi pertanian, satu-satu cara menurut dia, Dinas Pertanian Kota Mataram harus mencari terobosan. Dinas Pertanian, idealnya, harus mengetahui apa yang menjadi kesulitan para petani. Komisi II mengkritisi Dinas Pertanian terkesan hanya bagi-bagi bibit lalu tidak ada tindaklanjutnya. ‘’Itu yang kita kritisi waktu pembahasan perubahan APBD Kota Mataram 2018. Tidak ada inovasi supaya dinas ini berpihak kepada masyarakat petani,’’ pungkasH.M. Noer Ibrahim nya. (fit) (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/cem)

TUNGGU JEMPUTAN - Siswa SMPN 6 Mataram menunggu jemputan, Sabtu (6/10). Mereka menunggu di halte yang berada di depan sekolahnya. Halte ini tak pernah digunakan oleh Bus Rapid Transit (BRT), padahal proyek pembuatan halte di beberapa titik di Kota Mataram menelan anggaran miliaran rupiah.

Aset Pemkot Mataram

Diduga Dikuasai Perorangan Mataram (Suara NTB) Penataan aset milik Pemkot Mataram belum beres. Sejumlah aset milik pemerintah diduga dikuasai perorangan. Hingga saat ini stasus aset pusat pertokoan (shopping center) di Jalan Pejanggik, Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram tak jelas statusnya. Aset eks Pasar Karang Sukun ini, diserahkan oleh Pemkab Lombok Barat ke Pemkot Mataram tahun 1994. Faktanya, pemilik ruko di sana diduga mengantongi sertifikat hak milik (SHM). Padahal, status aset hanya hak pengelolaan lahan dan hak guna bangunan (HGB). Juga, aset rumah potong hewan (RPH) di Tanjung Karang. Lahan ini juga diklaim milik perorangan. Kasusnya sama dengan shopping center. Pasca pengalihan seluruh aset ke Pemkot Mataram tahun 1994 lalu. Justru, tanah itu memiliki

sertifikat atas nama perorangan. Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Drs. H.M. Syakirin Hukmi menegaskan, tidak saja aset shopping center dan RPH di Tanjung Karang. Tetapi banyak aset lainnya yang bermasalah di Mataram. Memang tidak dirincikan mana saja aset bermasalah tersebut. Tetapi Pemkot Mataram tetap berpegang pada penyerahan aset oleh Pemkab Lombok Barat tahun 1994 lalu. “Memang banyak, bukan itu saja,” kata Syakirin pekan kemarin. Dokumen terkait aset yang diserahkan ke Pemkot Mataram telah diminta ke Pemkab Lobar. Permintaan sertifikat atau dokumen lain se-

bagai bukti penyerahan aset itu tak kunjung diterima. Pun, kejaksaan memfasilitasi permintaan dokumen untuk menyelesaikan permasalahan aset diapresiasi. Ini akan memperjelas mana posisi dokumen itu. “Kita tidak tahu yang mana sih dokumen aset ini. Kalau ada yang memfasilitasi, kami menyambut baik,” ucapnya. Syakirin menegaskan, lahan di shopping center masih hak pengelolaan lahan. “Tetapi dokumen untuk mengomentari itu tidak ada,” ujarnya. Titik tekan status aset tersebut berada di Pemkab Lobar. Jika dokumennya ada, BKD bisa melihat proses perjalanan pelimpahan pengelolaan. (cem)

Meski di Pengungsian

Anak Korban Gempa Tetap Belajar Mataram (Suara NTB) Anak-anak korban gempa di Lingkungan Pengempel Indah Kelurahan Bertais Kecamatan Sandubaya tetap belajar meski tinggal di pengungsian. Pada pagi hari mereka belajar di sekolah, sementara sore hingga malam hari mereka belajar di posko belajar darurat yang dibuatkan oleh donatur. “Kalau pagi kan ke sekolah, kalau sore sampai malam mereka belajar di posko yang memang dikhususkan untuk anak-anak belajar. Mereka buat PR, ada juga yang belajar mengaji, macam-macam,” kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Nyanyu Ernawati. Terlihat anak-anak korban gempa di lingkungan ini antusias saat menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Gurunya sendiri merupakan warga setempat yang secara sukarela membagi ilmunya kepada mereka. “Gurunya ya orangorang yang tinggal di pengungsian juga. Kalau sore itu ramai sekali mereka belajar. Memang ada yang belajar, ada juga yang bermain. Karena usia mereka kan tidak sama,” ujarnya. Mereka tetap semangat meski harus belajar menggunakan alat seadanya. Tempat belajarnya pun sederhana, menggunakan atap ilalang dan dinding berupa anyaman bambu. Meski demiki-

(Suara NTB/lin)

PONDOK BELAJAR - Anak-anak korban gempa yang tetap ceria belajar di pondok belajar darurat yang dibangunkan oleh donatur dan relawan. an, tak menyurutkan niat mereka untuk tetap belajar. “Mereka semangat sekali belajar. Kita juga ikut dampingi, karena mereka juga perlu trauma healing. Alhamdulillah sekarang kondisi mereka sudah berangsur normal. Sebagian sudah tidak terlalu trauma,” ujarnya. Salah satu anak korban gempa, Indah, mengaku senang dengan adanya posko belajar darurat ini. Selain belajar, ia juga dapat bermain dengan teman-temannya. “Senang, temannya banyak. Bisa belajar juga, terus mainannya juga banyak,” kata Indah. Indah berharap rumahnya

bisa segera diperbaiki. Sehingga ia dan orang tuanya tidak lagi tinggal di tenda pengungsian. Sebab kondisi di tenda pengungsian sangat tidak nyaman. Kalau siang sangat panas, kalau malam juga dingin. “Semoga rumah kami segera diperbaiki, jadi kami bisa pulang. Bisa belajar dengan nyaman di rumah,” ujarnya. Diketahui bahwa saat ini Pemerintah tengah membangun rumah tahan gempa bagi warga. Ini merupakan tahap pertama pembangunan rumah tahan gempa ini. Para korban berharap pembangunannya dapat segera terselesaikan. (lin)

(Suara NTB/cem)

DIKUASAI PERORANGAN – Pusat pertokoan di pusat perbelanjaan atau shopping center di Kelurahan Pejanggik ini masih belum jelas statusnya. Sebagian lahan diduga dikuasai perorangan dengan bukti kepemilikan sertifikat.

Dikes Evaluasi Program Imunisasi Vaksin MR Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan Kota Mataram segera mengevaluasi proyeksi imunisasi vaksin measles rubella (MR). Sebelumnya, capaian baru 16 persen dari target 117.000 jiwa. Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi mengatakan, pihaknya akan mengevalusi dengan mengumpulkan vaksinatornya untuk melihat bagaimana capaian imunisasi vaksin MR di sekolah dan Posyandu. Ia mengakui, data dua pekan sebelumnya capaian baru 16 persen dari target 117.000. “Tapi pelan - pelan kita sosialisasikan lagi,” kata Usman ditemui pekan kemarin. Kementerian Kesehatan memberikan target sampai bulan Desember proyeksi imunisasi MR harus tercapai. Sisa waktu dua bulan akan dimaksimalkan untuk melakukan imunisasi di sekolah dan posyandu. Rendahnya capaian kata dia, tidak bisa disalahkan ke pemerintah. Masalahnya imunisasi vaksin MR ini, banyak penolakan dari masyarakat karena status halal.

Sebelumnya, capaian bagus saat awal. Kembali terganggu oleh gempa. “Bulan Oktober ini kita adakan bulan imunisasi,” ujarnya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa imunisasi MR hukumnya mubah. Dikes kata dia, akan terus melakukan imunisasi di sekolah sekolah dan posyandu. Sebab, Kementerian Kesehatan menargetkan capaian imunisasi MR 90 persen hingga Desember mendatang. “Ada salah satu dinas minta kita untuk lakukan imuninasi rubella dan campak,” ujarnya. Penolakan imunisasi vaksin terus terjadi. Yeyen enggan mau diimunisasi karena dilarang oleh orangtuanya. Siswa kelas VIII SMP di Kota Mataram ini, mengaku mendapat surat dari sekolah untuk ditandatangani oleh orangtuanya. “Di kasih pak guru diminta tanda tangan yang ndak setuju,” ucapnya. Yeyen menyebut, dai 30 siswa di dalam kelasnya hanya 6 orang saja yang mau di vaksin. Sedangkan, siswa lainnya tidak mau karena dilarang orangtuanya. (cem)

Festival Kota Tua Menutup BPLS 2018 Mataram (Suara NTB) Kegiatan Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2018 resmi berakhir pada Jumat (5/ 10) malam. Festival Kota Tua menjadi kegiatan penutup event ini. Bertajuk Mataram Night Run, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi trauma healing bagi warga. Diketahui bahwa sejumlah kegiatan telah dilakukan sejak 18 Agustus lalu di Lombok dan Sumbawa. “Malam ini adalah malam puncak dari rangkaian BPLS 2018, kegiatan BPLS sudah kita mulai sejak 18 Agustus lalu. Harapannya kegiatan ini bisa menjadi trauma healing bagi kita semua yang telah mengalami musibah gempa ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H.L. Moh Faozal, S.Sos.,M.Si.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu proses recovery pariwisata NTB. Sehingga kedepannya pariwisata NTB dapat kembali bangkit setelah sebelumnya dilanda musibah gempa. Selain itu, Faozal juga mengajak semua masyarakat NTB untuk bersama-sama menjadikan sektor pariwisata ini sebagai sektor yang perlu diperhatikan. Sehingga warga NTB bisa mengambil manfaat dengan adanya sektor pariwisata ini. “Dengan adanya kegiatan ini harapannya pariwisata NTB bisa kembali pulih. Sehingga bapak dan ibu semua bisa mengambil manfaat dari sektor pariwisata ini di masa mendatang,” ujarnya. Kegiatan penutupan BPLS

ini juga bekerjasama dengan TNI. Faozal mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran TNI, sebab selama ini sudah banyak membantu dalam menyukseskan kegiatan tahunan ini. Penutupan BPLS ini juga diisi dengan hiburanhiburan bagi warga yang datang. “Malam hari ini merupakan rangkaian dari trauma healing yang sudah kita lakukan,” ujarnya. Ia berharap kegiatan ini mampu menjadi awal promosi pariwisata NTB setelah gempa yang terjadi beberapa waktu lalu. Dengan demikian, wisatawan dapat berkunjung ke NTB tanpa ragu. Sebab NTB saat ini sudah aman untuk dikunjungi. Apalagi terhadap banyak destinasi wisata yang tidak terdampak gempa.

(Suara NTB/ist)

MENUTUP BPLS - Kadispar NTB, H. Lalu Moh Faozal saat menutup BPLS 2018 di Ampenan, Jumat (5/10) malam. “Banyak destinasi wisata yang tidak terdampak gempa, sehingga masih bisa dikunjungi oleh wisatawan. Kegiatan

ini juga merupakan bentuk promosi kita terhadap budaya dan kesenian yang kita miliki di NTB ini,” ujarnya. (lin)


SUARA NTB

Senin, 8 Oktober 2018

Halaman 3

Sosialisasi DP3AKB Desa Tanak Rarang

Nikah Dini Memperburuk Masa Depan Hidup Praya (Suara NTB) Menekan angka kelahiran terus gencar dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) NTB bersama mitra kerja. Puluhan desa disasar untuk sukseskan program Keluarga Berencana (KB) demi menekan pernikahan dini. Sebab menikah dini sama dengan memperburuk masa depan hidup. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena MHS cukup tegas mengingatkan itu. Bahwa pernikahan tidak akan menjamin masa depan hidup. “Kalau dia nikah dini, tentu putus sekolah kan? Kalau putus sekolah, tentu tidak bisa menjamin dapat pekerjaan bagus. Kalau sudah begini, tidak ada jaminan masa depan,” kata Ermalena saat menjadi pemateri dalam acara Program Pengendalian Penduduk bersama mitra kerja diselenggarakan DP3AKB NTB, Sabtu (6/10). Ia tidak ingin penduduk setempat hanya menjadi TKI atau TKW yang gajinya rendah, tapi harus bekerja di tempat berkelas dengan syarat pendidikannya harus berkualitas. “Kalau ke luar negeri, harus jadi bos dong. Jangan mau jadi TKI TKW gaji kecil,” sarannya. Ia prihatin, di NTB rata rata pendidkan masih 6,8 tahun. Kelas I SMP, siswa siswi sudah menikah. Maka dari itu, ia menyarankan agar dalam berkeluarga harus direcanakan. Kades Tanak Rarang Misbahul Haram menyebut, ada 738 KK di desanya dengan pasangan usia subur 649 KK. Dari jumlah itu yang aktif program KB 442 orang atau 6 7,7 persen. Kepala DP3AKB, Dr. Drs. Makripudin M.Si menjelaskan pentingnya Air Susu Ibu (ASI) yang mengandung probiotik, berfungsi mencegah kanker, diabetes, diare serta penyakit berbahaya lainnya. Sangat penting diperhatikan ibu ibu, karena berkaitan dengan kesehatan dan kualitas pertumbuhan sampai kecerdasan. Saat ini IPM NTB naik satu digit, urutan 29 dari sebelumnya urutan 30. Menjadi tugas pihaknya, dibantu masyarakat dalam partisipasi menciptakan penduduk sehat melalui program KB demi terus naiknya IPM. Kepala DP2AKB Kabupaten Lombok Tengah, H. Mulyardi Yunus menjelaskan, untuk pengendalian jumlah penduduk, peran tidak hanya ibu ibu dengan meminum atau memasang kontrasepsi. Laki laki juga berperan dengan berbagai alat kontrasepsi khusus. Sambutan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN pusat, Dra. Hitima Wardhani, MPH memuji IPM NTB yang semakin membaik. Namun tidak boleh berpuas diri. Masyarakat disarankannya terus membantu pemerintah memalui pembangunan yang pesat. Masalah yang dihadapi negara saat ini adalah pengendalian penduduk, dengan menekan kelahiran bayi dalam jumlah banyak di satu keluarga. Sebab dampaknya ke kemiskinan, kurangnya pendidikan, mundurnya pembangunan. (ars/*)

Ratusan masyarakat Desa Tanak Rarang yang jadi peserta Program Pengendalian Penduduk bersama mitra kerja

Sambutan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena MHS

Sambutan Kepala DP3AKB NTB Dr. Drs. Makripudin, M.Si

Sambuan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN pusat, Dra.Hitima Wardhani,MPH.

Sambutan Kepala DP2AKB Kabupaten Lombok Tengah, H. Mulyardi Yunus

Sambutan Kepala Tanak Rarang, Misbahul Haram

Penyerahan doorprize utama Kulkas kepada peserta sosialisasi

Sosialisasi DP3AKB di Desa Marong

Program KB Menjamin Keluarga Sehat Mataram (Suara NTB) Sosialisasi program Keluarga Berencana (KB) oleh tim Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) bersama mitra kerja, berlanjut ke Desa Marong Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Isi kegiatan Minggu (7/10), mendorong warga agar hidup dalam lingkungan keluarga yang sehat. Jaminan itu bisa didapatkan dari menjaga kelahiran melalui program KB. “Maka untuk jaminan kesehatan, harus bayi lahir

sehat, ibu yang melahirkan sehat, bapaknya sehat. Kalau sudah seperti itu, maka jaminan hidup sehat itu akan terus dijalani,” kata Kepala DP3AKB NTB Dr. Drs. Makripudin, M.Si saat membuka acara. Program ini tidak akan sukses tanpa dukungan masyarakat. Penyebabnya beberapa faktor. Pertama, kata dia, kesadaran masyarakat belum sepenuhnya tergugah untuk ikut program. Kebiasaan yang dilihatnya di masyarakat, khususnya perempuan memilih menikah dini. “Alasannya, takut ditinggal kawin sama pacarnya. Sehingga ingin kawin cepat ce-

pat,” ujarnya. Masyarakat kurang memahami tentang pentingnya kesehatan dalam program ini. Selanjutnya, masih banyak gizi buruk. “Masih banyak gizi buruk atau stunting. Tau apa itu stunting?, itu lho anak anak yang tumbuh tapi cebol,” ungkapnya. Kades Marong, Sarmidi, S.Pd mengungkapkan, ada 1.156 kepala keluarga (KK) usia subur di desanya. Dikatakan, masyarakat setempat pada dasarnya sudah menerima program tersebut, bahkan sudah melaksanakannya. “Kami dari warga Desa Marong, mengucapkan teri-

makasih atas program yang diturunkan ini,” ujarnya. Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Dra.Hitima Wardhani,MPH menukil isi Undang Undang Dasar 1945, bahwa tujuan dibentuknya negara Indonesia adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk bisa mengendalikan penduduk, maka paling efektif adalah melalui program KB. “Program ini untuk mengatur jarak dan usia kelahiran. Tujuannya agar semua sehat,” ujarnya. Bentuk partisipasi masyarakat menurutnya jelas

(Suara NTB/ist_kukuh)

Ratusan masyarakat yang jadi peserta Program Pengendalian Penduduk bersama mitra kerja

sebagai subjek dan objek pembangunan. Namun pembangunan bisa sukses bila diawali dengan pengendalian jumlah penduduk. “Artinya untuk bisa mewujudkan masyarakat sejahtera, maka pembangunannya harus maju. Untuk bisa maju, ya masyarakatnya harus sehat dulu,” tandasnya. Kepala DP2AKB Kabupaten Lombok Tengah, H. Mulyardi Yunus menyebut, jumlah penduduk harus dikendalikan. Ia merekomendasikan sejumlah kontrasepsi bisa digunakan untuk mengendalikan kelahiran. Bagi laki laki dan perempuan, pilhannya

(Suara NTB/ist_kukuh)

Sambutan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena MHS

menggunakan pil KB, kondom, implant. Dengan ditetapkannya Desa Marong sebagai kampung KB, akan menjadi contoh pengendalian penduduk. Sementara Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena MHS dengan penuh semangat mengingatkan kepada warga pentingnya pengedalian penduduk. Tujuannya, untuk mengurangi dampak kemiskinan, pernikahan dini, berujung pada pendidikan rendah. Ia mengingatkan kemajuan yang pesat di Lombok Tengah, ditandai hadirnya Bandara Internasional, Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK). Jika tidak mau jadi penonton, maka orang tua harus mengingatkan anak anaknya agar menjauhi pernikahan dini dengan melanjutkan sekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi. Jika ingin ikut bekerja di transportasi udara dan aset wisata nasional itu, maka harus menyiapkan diri melalui pendidikan. Jika tidak, maka penduduk asli akan tetap jadi penonton. “Jangan marah nanti kalau kita hanya jadi penonton. Mau jadi penonton? Tentu kita tidak mau kan?,” tegasnya. (ars/*)

(Suara NTB/ist_kukuh)

Sambutan Kepala DP3AKB NTB Dr. Drs. Makripudin, M.Si

(Suara NTB/ist_kukuh) (Suara NTB/ist_kukuh)

(Suara NTB/ist_kukuh)

Sambuan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN pusat, Dra. Hitima Wardhani, MPH.

Sambutan Kepala DP2AKB Kabupaten Lombok Tengah, H. Mulyardi Yunus

Sambutan ketua panitia Sosialisasi Program Pengendalian Penduduk bersama mitra kerja, Lalu Sten Cantha.

(Suara NTB/ist_kukuh)

Penyerahan doorprize utama kulkas kepada peserta sosialisasi


SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890

Kerjasama DPRD KLU dengan Harian Suara NTB

Lebih Menjanjikan dari Pelabuhan WAKIL Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur, H. Daeng Paelori menyebut pengembangan pariwisata untuk Labuhan Haji ini jauh lebih menjanjikan. Menurutnya dibandingkan dengan pelabuhan, pengembangan pariwisata sebagai alternatif untuk melepas kejenuhan jauh lebih prospektif. Ketua DPD II Partai Golkar Lombok Timur ini mengaku pesimis pengerukan Pelabuhan Labuhan Haji bisa selesai sesuai rencana. Menurutnya, beberapa kali rencana pengerukan ini selalu gagal dilaksanakan. Sehing(Suara NTB/rus) ga, langkah yang paling teH. Daeng Paelori pat menurut Daeng adalah dialihfungsikan menjadi kawasan wisata. “Akhirnya langkah paling bagus jadikan saja kawasan wisata,” ungkapnya. Diakuinya, setiap pekan pantai Labuhan Haji ini selalu penuh disesaki pengunjung. Ribuan orang datang ke Pantai Labuhan Haji semenjak matahari terbit. Jika kawasan Labuhan Haji kembali disentuh dengan konsep destinasi wisata profesional, maka diyakini akan mendatangkan banyak pendapatan buat daerah. Pantai Labuhan Haji, katanya, tidak kalah dengan Pantai Losari Makassar atau Pantai Lamongan di Jawa Timur, bahkan Ancol di Jakarta. “Tinggal sentuhan sendikit, sudah bisa menjadi tempat wisata yang hebat,” ujarnya mencontohkan. Sementara itu, pembangunan pelabuhan sudah menelan biaya besar. Pengerukan saja akan menelan dana Rp 40 miliar. Harapannya, Pelabuhan Labuhan Haji ini bisa mendatangkan kapal-kapal besar bersandar di masa depannya. Hal ini tentu merupakan salah satu upaya mengulang sejarah kemajuan Pelabuhan Labuhan haji tempo dulu yang konon sebagai pelabuhan yang sangat terkenal. Menurut Daeng, cita-cita besar itu diakui sebagai sebuah mimpi. Baginya, yang lebih nyata yang dihadapi saat ini adalah wisata. Satu wilayah seperti di Labuhan Haji ini tidak bisa dibangun parsial. Satu tempat ada wahana wisata, satu tempat lagi ada pelabuhan. Kalau wisata terwujud, dinilai masyarakat Kota Selong pasti akan senang. Dapat uang tiap hari dan rutin dianggapnya lebih baik daripada mimpi sekali semasa akan datang uang besar dari aktivitas kapal yang sandar. Menurutnya, dari wisata ini masyarakat akan bisa lebih banyak yang menikmati manfaatnya. Ditambahkan, pembangunan pariwisata Labuhan Haji ini dianggap lebih prospek dan diyakini akan bisa lebih cepat mengangkat perekonomian masyarakat Lotim, khususnya yang ada di Labuhan Haji. Saat ini saja terlihat berjejer lapak-lapak pedagang di sepanjang Pantai Labuhan Haji. Hal ini sebagai pertanda nyata, Pantai Labuhan Haji ini sangat diminati untuk dikunjungi. Hanya sata diperlukan penataan agar bisa lebih baik. (rus)

Bagi-bagi Ternak

Didominasi Aspirasi Anggota DPRD Selong (Suara NTB) Program bagi-bagi ternak kepada kelompok ternak yang dilaksanakan Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) didominasi keinginan dari para wakil rakyat. Disebut 80 persen dari total ternak yang dibagi-bagikan itu merupakan aspirasi dari para wakil rakyat yang sudah mulai disalurkan beberapa bulan terakhir. Sekretaris yang juga Plt Kepala Dinas Peternakan Munawar pada Suara NTB mengatakan, ternak yang dibagi-bagi tersebut berupa (Suara NTB/rus) sapi eksotik dengan alokasi Munawar anggaran Rp 2,3 miliar, sapi bibit atau pedet sebanyak Rp 370 juta, sapi indukan Rp 1,8 miliar dan bakalan sebanyak Rp 1,6 miliar. “Sudah terdistribusi kepada 50 kelompok tani ternak sesuai Surat Keputusan Bupati tahun 2018,” terangnya. Total kelompok yang menerima tahun 2018 ini disebut ratusan kelompok. Selain sapi ada juga jenis ternak lain seperti kambing sebanyak 300 ekor juga semua merupakan aspirasi. Dominasi aspirasi wakil rakyat ini, kata Munawar, karena sudah menjadi patokan anggaran saat pembahasan APBD induk. “Memang dananya begitu dipatok dari APBD, memang ada dari provinsi juga tapi tidak seberapa,” ungkapnya. Pasca pendistribusian, tugas selanjutnya adalah pengawasan. Setelah masuk kelompok memang harus diawasi pertumbuhannya. “Mudahan tidak sampai terjual,” ucapnya. Setelah diberikan pasti akan diperiksa tidak dilepas begitu saja. Disnak memang tetap akan membina hingga bisa benarbenar berhasil. Semua ternak yang disalurkan ini harus berhasil. Petani bisa menikmati dan tidak habis di tengah jalan. “Alhamdulillah selama ini tidak ada sapi yang sudah disalurkan sampai habis tidak tersisa,” demikian terangnya. (rus)

Diduga Curi Motor Tetangga

Oknum Warga Ditangkap Polisi Selong (Suara NTB) Tim gabungan Buru Sergap (Buser) Polres Lombok Timur (Lotim) dan Polsek Sakra Barat berhasil meringkus satu pelaku pencurian kendaraan bermotor yakni DR (27). Terduga pelaku ditangkap lantaran mencuri motor tetangganya di Desa Sukarara Kecamatan Sakra Barat Sabtu (6/10) akhir pekan lalu. Dari data yang diterima Suara NTB, DR diduga melakukan aksinya pada malam hari dengan cara pelaku berjalan kaki dari rumahnya menuju TKP, karena rumah pelaku dan TKP masih satu desa. Pada saat tiba di TKP, pelaku membuka pintu gerbang korban yang tidak terkunci, selanjutnya pelaku masuk ke dalam garasi dan menghidupkan sepeda motor korban menggunakan kunci palsu. Usai melakukan aksinya, terduga pelaku langsung membawa kabur dan menyembunyikan sepeda motor korban di dekat rumah warga yang berada di perbatasan antara Desa Sukarara Lotim dan Desa Lekor Kabupaten Loteng, yaitu tepatnya di Dusun Repok, Desa Sukarara, Kecamatan Sakra Barat Lotim. Kapolres Lotim, AKBP. M.Eka Fathurahman SH,SIK, mengatakan penangkapan terhadap pelaku awalnya tim gabungan Buser Satreskrim Polres Lotim dan anggota Polsek Sakra Barat mendapatkan informasi tentang keberadaan sepeda motor tersebut. Kemudian tim melakukan penyanggongan dan berhasil menangkap terduga pelaku ketika hendak mengambil sepeda motor tersebut dari tempat disembunyikan sebelumnya. Dalam penangkapan terhadap DR, petugas juga turut mengamankan 1 unit sepeda motor Jupiter Z. Saat ini pelaku dan barang bukti diamankan di Polsek Sakra Barat untuk dilakukan pengembangan dan proses hukum lebih lanjut. “Pelaku kita amankan saat hendak mengambil motor curian itu yang sebelumnya disembunyikan,”terang Kapolres. (yon)

Reses DPRD KLU

Janji Solusi Bencana Gempa dan Air Bersih Musim Kemarau Anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar reses periode 3-8 Oktober 2018. Dari 30 anggota dewan sebelumnya, hanya 24 orang yang terlibat reses dikarenakan 6 orang anggota lainnya memilih mundur, karena pindah partai politik. RANGKUMAN hasil reses di beberapa anggota DPRD daerah pemilihan (dapil) I, Dapil II dan Dapil III, mengemukakan persoalan seragam yang dihadapi masyarakat. Bahwa terkait dengan bencana gempa dan musim kemarau panjang, masyarakat mendesak pemerintah pusat untuk memenuhi janji atas solusi penanganan pascabencana gempa. Anggota DPRD dari Fraksi Hanura Dapil I, Ardianto, SH., mengungkapkan pada masa reses kali ini ia turun di Desa Sokong, Desa Jenggala, Desa Teniga. Dari kunjungan ke warga ia mencatat ada beberapa persoalan yang disampaikan warga, antara lain, keluhan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan yang rusak, karena bencana, janji jaminan hidup (jadup) dari Kementerian Sosial, usulan perbaikan perpipaan, serta usulan perbaikan jalan yang rusak akibat gempa. “Rata-rata masyarakat menunggu dan mendesak supaya bantuan Rp 50 juta segera direalisasikan. Masyarakat masih tidur di bawah tenda, hunian sementara. Mereka juga mempertanyakan mengenai jadul (istilah Ardianto untuk Jadup),” ujarnya, Minggu (7/10). Sementara di Sokong, warga khususnya di Dusun Betumping meminta dilakukan perbaikan jalan. Akibat bencana gempa ak-

ses jalan di Betumping rusak parah. “Air bersih pada saat sekarang ini menjadi persoalan. Warga kebanyakan hanya bergantung dari suplai mobil tangki. Sehingga untuk ke depan, termasuk warga Betumping meminta bantuan perpipaan,” ujar Ardianto. Di wilayah Kecamatan Bayan atau Dapil III, Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat, Kardi, A.Ma., menyatakan hal serupa. Kardi turun ke beberapa dusun antara lain, Batu Rakit, Lendang Lokok Re, Trengilut, Langgem dan Loloan. Persoalan yang dihimpun dari warga hampir sama, yakni dari keluhan akan juknis BNPB yang berbelit-belit mengenai bantuan Rp50 juta, huntara yang tidak merata, serta usulan perpipaan dan sumur bor. Ada pula sekolah yang hingga saat ini belum memperoleh bantuan tenda. “Salah satu SD di Batu Rakit sampai saat ini belum mendapat bantuan terpal dan tenda. SD di sana rusak sedang tapi guru dan murid tidak berani memanfaatkan. Terpaksa mereka hanya menempati 1 lokal yang rusak ringan,” katanya. Di Dusun Trengilut, Kardi mendapati keluhan warga yang akses air perpipaannya putus. Warga setempat berharap bantuan pipa 2 inci sepanjang 1,5 km serta perbaikan jatingan irigasi sepanjang 2 km yang rusak aki-

bat gempa. Kerusakan jaringan irigasi akan mempengaruhi budidaya pertanian warga setempat untuk musim tanam mendatang. Bagi warga di Kecamatan Bayan, janji bantuan rumah senilai Rp 50 juta masih ditunggu saat ini. Mereka bahkan mengeluhkan tidak serempaknya pengisian rekening penerima sebagai syarat pembentukan kelompok. Di Dapil II, penyerapan aspirasi dilakukan Wakil Ketua DPRD KLU, Sudirsah Sujanto, menemukan keinginan serupa dari masyarakat KLU. Pascabencana gempa warga mengeluhkan lambannya pencairan dana bantuan Rp 50 juta untuk korban gempa yang rumahnya rusak berat. Mereka juga mempertanyakan janji jadup, menanyakan solusi atas pembuangan puing-puing bangunan, serta kekhawatiran warga akan tergenangnya air akibat selokan/drainase yang tertutup oleh material bangunan. Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, sebagian besar masyarakat yang ditemui di wilayah Kecamatan Gangga dan Kayangan meminta solusi dari pemerintah daerah untuk membuang puing bangunan. Warga kebingungan karena Pemda nyaris tak bergerak setelah KLU dilanda gempa lebih dari 2 bulan. Sementara itu, Sekretaris DPRD KLU, Drs. H. Akhmad Sujanadi, mengungkapkan masa reses 3 - 8 Oktober akan dimanfaatkan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Masing-masing anggota Dewan dibekali dana sebesar Rp 25 juta. Dana itu akan dipertanggungjawabkan dengan 4 item kegiatan reses antara lain, perjalanan di-

(Suara NTB/ari)

RESES - Reses Wakil Ketua DPRD Sudirsah Sujanto di Dapil II - Gangga dan Kayangan.

(Suara NTB/ari)

RESES - Reses anggota DPRD KLU, Ardianto di Dapil I Kecamatan Pemenang dan Tanjung. nas, sewa tempat, biaya makan minum dan ATK. “Setelah reses nanti akan diparipurnakan di akhir masa sidang ketiga, selanjutnya dijadikan materi masukan bagi pemerintah dalam penyempurnaan RAPBD 2019 mendatang,” ujarnya. Sujanadi menambahkan, jumlah anggota dewannyang reses berkurang 6 orang. Pasalnya ke enam mantan anggota DPRD lebih memilih mundur. Mereka antara lain, Dra Ni

Wayan Sri Pradianti, Hj. Galuh Nurdiyah (ketiganya dari Demokrat dan pindah ke PKB). Selanjutnya M. Nasahar (dari PBB pindah ke PAN), Arif Usman (dari Hanura pindah ke PAN) dan Zarkasi Haq dari PKPI pindah ke Hanura. “Anggota DPRD yang pindah partai tidak lagi memperoleh hakhaknya di DPRD sejak penetapan DCT. Sehingga hanya ada 24 anggota DPRD yang dibiayai reses kali ini,” pungkasnya. (ari/*)

Jelang Musim Hujan

3.000 KK di Sambelia Masih Tinggal di Tenda Selong (Suara NTB) Sekitar 3.000 lebih kepala keluarga (KK) korban gempa di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur (Lotim) hingga saat ini masih tinggal di bawah tenda yang beratapkan terpal. Sementara sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing serta ada yang mengganti tendanya dengan spandek. Padahal, sebentar lagi musim hujan segera tiba. Dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (7/10), Camat Sambelia, Zaitul Akmal, mengatakan, berdasarkan kebijakan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan H.M. Sukiman Azmy-H. Rumaksi, yakni mengembalikan masyarakat

yang masih berada di tenda pengungsian ke rumahnya masing-masing. Untuk masyarakat yang rumahnya rusak total, saat ini sebagian sudah dibangunkan huntara ataupun tenda, namun atapnya menggunakan spandek. “Kalau ada

yang menggunakan terpal. Itulah yang kita prioritaskan untuk diganti menggunakan spandek,” ujarnya. Untuk menargetkan semua warga tidak lagi berada di tenda pengungsian, terutama yang menggunakan terpal. Bupati

Lotim, mulai Senin (hari ini,red) akan berkantor di wilayah Kecamatan Sambelia usai fokus di Sembalun minggu lalu. Langkah gotong royong dengan melibatkan seluruh OPD lingkup Setdakab Lotim bersama masyarakat sekitar dalam rangka percepatan penanganan dampak gempa yang mengguncang Lotim sejak bulan Juli lalu. “Masih sekitar 3.000 KK yang masih menggunakan terpal. Inilah yang menjadi target kita untuk kembali ke rumahnya atau diganti tenda terpal itu menggunakan spandek,” terangnya lagi. Untuk pembanguan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Zaitul Akmal menyebut jika terdapat dua kelompok masyarakat yang siap untuk dibangunkan. Satu kelompok terdiri dari 10 hingga 20 orang. Saat ini sedang dibuat panelpanel produk Risha. Kebutuhan logistik masyarakat disebutkan-

(Suara NTB/yon)

Zaitul Akmal nya cukup terpenuhi, karena aktivitas perekonomian masyarakat di Kecamatan Sambelia sudah mulai pulih. “Bantuan masyarakat yang memiliki rekening sudah siap untuk dicairkan,” jelasnya. (yon)

Dinas PMD Dorong Pengembangan Literasi Berbasis Desa (Suara NTB/dok)

SAMPAH - Aktivitas pengangkutan sampah di Gili Trawangan. Pemda KLU akan menarik retribusi penarikan sampah di tiga Gili.

Danai Pembersihan Sampah

Pemda KLU Terapkan Retribusi pada Warga Tanjung (Suara NTB) Mengatasi sampah 3 Gili tidak semudah yang direncanakan. Setelah sebelumnya pembersihan sampah di Gili Trawangan berjalan lancar, karena ada kelompok masyarakat yang terlibat, kini partisipasi kelompok lagi-lagi menjadi rencana Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sebagai bentuk “kompensasi” kepada kelompok, maka Pemda kembali akan memberlakukan “pungutan” kepada warga di 3 pulau. Pungutan sebagaimana direncanakan Pemda KLU c.q Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan Permukiman (LH Perkim) disikapi dengan lebih berhati-hati. Sebelum memungut ke warga, Dinas LH mengajukan legalisasi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati), sehingga pungutan tidak mengarah ke pungli dan memakan korban seperti sebelumnya. “Kami menawarkan mekanisme pungutan di antara internal kelompok. Mekanismenya masih dalam proses pelegalan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) agar tidak terjadi pungli,” ujar Kepala Dinas LH Perkim KLU, H. Rusdi, ST., belum lama ini.

Ia mengakui pengajuan legal standing pungutan sampah ke Kejati telah dilakukan sebelum peristiwa gempa menimpa Lombok Utara. “Saya belum dapat laporan dari Kabag Hukum, sudah sampai mana legal itu dibuatkan,” tambahnya. Rusdi menjelaskan, upaya pembersihan sampah 3 Gili dengan melibatkan kelompok masyarakat ditempuh melalui Nota Kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding). Pola kerjasama ini telah banyak dilakukan di beberapa daerah, termasuk di Pulau Bali. Di Bali, kata dia, kelompok masyarakat dengan sukarela mengangkut sampah dan masyarakat juga memberikan upah pada pemungut sampah tersebut. Ia ingin hal serupa juga dicontoh oleh warga di tiga pulau. Melalui mekanisme itu pula, setiap pemilik rumah penghasil sampah akan mengeluarkan upah jasa pembersihan lingkungan kepada kelompok masyarakat. Sehingga kelompok tidak terjerumus pada ancaman pungli, karena memperoleh pelegalan dari aparat penegak hukum. “Sesuai kesepakatan merekalah nanti, mau jadwal pembersihan-

nya kapan, mau gotong royongnya juga kapan,” sebutnya. Perihal jumlah kelompok yang terlibat, Rusdi belum menentukan. Ia berharap di masing-masing Gili terdapat satu kelompok dengan jumlah anggota tergantung kesepakatan kelompok. “Sebenarnya kita sudah bentuk kelompok masyarakat di Gili Trawangan, jadi mereka inilah yang nantinya mengumpulkan sampah di satu tempat, dan diangkut ke darat,” imbuhnya. Keberadaan kelompok itu sendiri diakui atau di SK-kan oleh Desa dan diusulkan oleh Kepala Desa Gili Indah kepada Dinas LH. Dari 3 Gili, kelompok Gili Meno dan Gili Air belum diajukan oleh pihak desa. “Sekarang kita masih menunggu yang dua dusun itu, Gili Air dan Gili Meno yang belum di-SK-kan,” katanya. Pihaknya berharap, keberadaan kelompok tersebut berperan signifikan untuk menurunkan volume penumpukan sampah hingga mencapai 70 persen. Sebab dalam situasi normal volume sampah di 3 Gili per harinya mencapai 10 ton. Volume itu otomatis bertambah karena limbah bangunan dari puing rumah yang roboh akibat gempa. (ari)

Selong (Suara NTB) Dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat serta mewujudkan masyarakat yang mandiri. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lotim mendorong pengembangan literasi berbasis desa. Langkah itu dinilai efektif mengetahui Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa yang terbagi dalam 254 desa dan kelurahan. Khusus untuk desa yang berjumlah 239, merupakan suatu kewajiban bagi Dinas PMD memberikan motivasi pada halhal yang baik dilakukan oleh setiap desa, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya di lapangan. Seperti halnya pengembangan literasi. “Literasi yang dikemas dengan adanya perpustakaan desa merupakan suatu hal yang penting. Di dalam pengembangannya tidak mesti memiliki gedung yang bagus,” terang Kadis PMD Lotim, H. M. Juaini Taofik. Melainkan bagaimana tujuan utamanya yakni penyediaan literasi atau buku-buku bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Misalnya menggunakan pojokpojok kantor desa yang dimungkinkan dapat dimanfaatkan dan memberi kenyamanan terhadap masyarakat untuk menambah wawasan dari ketersediaan perpustakaan desa. “Daripada pojok itu tidak dimanfaatkan. Alangkah baiknya pojok itu digunakan untuk per-

pustakaan desa,” jelasnya. Dalam mewujudkan perpustakaan desa. Desa juga dipersilakan untuk menggunakan sebagian dari dana desa (DD)nya untuk membeli buku-buku yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat, baik itu dibidang pertanian, ekonomi dan lain sebagainya. Pasalnya banyak terdapat desa-desa yang maju dikarenakan pemanfaatan literasi yang dikembangkan oleh desa melalui perpustakaan desa. Juaini Taofik juga mengharapkan kepada seluruh desa yang ada di Kabupaten Lotim untuk meningkatkan kualitas pembangunan perencanaan desa. Salah satu untuk meningkatkan perencanaan pembangunan yakni dengan menggelar bursa inovasi desa sekitar satu atau dua minggu ke depan. “Dalam waktu dekat kita akan menggelar bursa inovasi desa. Dalam kegiatan ini, nantinya kita minta kepada desadesa berkembang untuk menampilkan produk unggulannya dengan harapan desa yang lain terinspirasi,” ujarnya. Dalam pengembangan perpustakaan desa ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lotim terus mendorong agar desadesa di Lotim senantiasa untuk peduli terhadap budaya membaca masyarakat. Disebutkannya, banyak masyarakat yang berhasil mengembangkan lahan pertaniannya dari informasi-informasi yang didapatkan dari membaca di perpustakaan desa. Untuk itu, ia berharap supaya semua desa di Kabupaten Lotim memiliki perpustakaan desa. (yon)


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

Halaman 5

Kasus Kedelai

Praya (Suara NTB) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah (Loteng) terus mengintensifkan penyidikan kasus dugaan korupsi pada program bantuan benih kedelai senilai Rp12,6 miliar tahun 2017. Selain menelusuri dugaan penyimpangan penyediaan benih kedelai, Kejari Loteng saat ini juga tengah menelusuri kemungkinan adanya kelompok tani fiktif sebagai penerima bantuan benih kedelai tersebut. Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Loteng, Hasan Basri, S.H.M.H., kepada Suara NTB, Minggu (7/10), mengatakan, total ada sekitar 316 kelompok tani penerima bantuan benih kedelai dengan total luas lahan penerima manfaat mencapai

sekitar 10 ribu hektar. Di mana sampai saat ini sudah hampir 200 kelompok tani yang sudah dimintai keterangannya oleh tim penyidik Kejari Loteng. “Selain kita mintai keterangan, kelompok tani tersebut juga kita klarifikasi status hukumnya serta

kejelasan luas lahan yang dimiliki,” terangnya. Apakah kelompok tani tersebut jelas dan terdaftar sah secara hukum. Tidak kalah penting, kelompok tani tersebut memang punya lahan pertanian yang bisa dipertanggungjawabkan. “Kalau

hanya terdaftar tapi tidak punya lahan pertanian, bisa saja dikategorikan kelompok tani fiktif,” jelasnya. Mengingat, banyak pihaknya yang mesti dimintai keterangan pihaknya mengaku butuh waktu cukup panjang untuk bisa menuntaskan kasus tersebut. Tidak bisa sebentarnya jika melihat banyaknya pihak yang harus dimintai keterangan dan mau tidak mau harus dimintai keterangan semuanya. Apalagi menyangkut kepastian soal bantuan yang disalurkan. “Kita perkirakan

(Suara NTB/dok)

Dinas Pertanian Gandeng APH DINAS Pertanian Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai tahun ini bakal mengandeng aparat penegak hukum (APH) dalam proses penyaluran alat sistem pertanian (alsintan) di daerah ini. Dengan begitu diharapkan, bantuan alsintan yang ada benar-benara tepat sasaran, karena di bawah pengawasan langsung aparat penegak hukum. Dinas Pertanian Loteng tidak mau lagi bermasalah dengan proses hukum dalam penyaluran bantuan alsintan tersebut. Setelah pada L. Iskandar penyaluran alsintan tahun sebelumnya masuk meja Kejaksaan Negeri (Kejari) Loteng, lantaran penyalurannya diduga bermasalah. “Tahun ini kita tidak mau lagi ada hal-hal seperti itu (proses hukum). Jadi jaksa dan kepolisian kita libatkan saat penyaluran bantuan alsintan,” terang Kepala Dinas Pertanian Loteng, L. Iskandar, Sabtu (7/10). Ia menjelaskan, tahun ini pihaknya menyalurkan cukup banyak alsintan, mulai dari mesin tanam padi sampai mesin panen, termasuk mesin pertanian lainnya. Dan, proses penyalurannya pun sudah dimulai. meski belum seluruhnya disalurkan. Pelibatan aparat penegak hukum dalam proses penyaluran bantuan alsintan, mulai dari proses seleksi penentuan penerima sampai pada saat penyerahan bantuan. Supaya bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan meminilisir terjadinya penyimpangan. Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pidsus Kejari Loteng, Hasan Basri, S,H.M.H., mengaku kalau proses penyaluran bantuan alsintan di Dinas Pertanian Loteng tahun ini memang dikawal TP4D Loteng. Namun demikian, pihaknya memastikan untuk penyelidikan dugaan penyimpangan penyaluran alsintan tahun 2017 tetap berjalan. “Kan beda ranahnya. Kalau yang penyaluran tahun ini tetap dikawal. Begitu juga soal dugaan penyimpangan pada penyaluran tahun sebelumnya, tetap kita tangani,” tegasnya. (kir)

Hasil Verifikasi, Puluhan Rumah Korban Salah Kategori Giri Menang (Suara NTB) Hasil uji publik yang dilakukan Pemkab Lombok Barat (LobaR) ditemukan kesalahan atau kekeliruan data verifikasi kerusakan rumah korban gempa. Dari 379 KK korban gempa yang sudah menerima transfer dana bantuan stimulan, terdapat puluhan di antaranya keliru kategori kerusakan. Ada yang ditemukan kategori rusak sedang, namun masuk rusak berat, sehingga tim pemda melakukan pengecekan lapangan dan validasi untuk memastikan kembali kerusakan tersebut. Tim Pemda akan melakukan perbaikan data dengan pergeseran kategori kerusakan rumah warga tersebut. Kabid perumahan pada Dinas Perumahan dan Permukiman, L Ratnawati mengatakan saat ini pihaknya terus bekerja lembur untuk menuntaskan validasi kerusakan rumah korban gempa. Pihaknya memeriksa dokumen RAB, gambar denah dan syarat-syarat lain sesuai juknis. Pemeriksaan dipercepat agar pengajuan ke PPK BPBD untuk pencairan dana lebih dipercepat, khususnya untuk tahap pertama rumah korban gempa berjumlah 379 rumah yang dananya sudah ada di rekening warga. Pihak Pemda juga menggelar uji publik yang bertujuan untuk mengoreksi kesalahan kategori dan warga yang belum masuk daftar by name by address. Hasil uji publik ini juga menjadi dasar dibuat SK Bupati susulan. “Hasil uji publik ditemukan ada 30 orang yang kemarin hasil validasi ditemukan pergeseran kategori. Dari data 379 ini yang nantinya perlu tim validasi turun lagi cek 30 orang, tapi belum tentu keliru ya cuma harus dicroschek lagi untuk memastikan,”tegas Ratnawati. Dijelaskan terjadinya pergeseran kategori disebabkan dari awal Pemda diminta membuat SK kerusakan sesuai arahan dari BPBD provinsi, yakni kategori berat dan sedang. Namun setelah ditandatangani bupati berubah lagi menjadi 3 kategori yakni berat, sedang dan ringan. Hal ini jelasnya yang membuat perlu dilakukan validasi lagi. Berdasarkan hasil temuan jumlah data yang perlu digeser kategori, karena kekeliruan verifikasi terdapat 20-30 orang dari 379 korban gempa yang telah menerima dana bantuan stimulan. Dijelaskan, data hasil validasi ini akan dicek kembali untuk memastikan di lapangan sebab belum tentu sepenuhnya keliru. Ia menegaskan hasil verifikasi ini dipastikan divalidasi lagi. Saat ini proses validasi tengah dilakukan pihak desa. Nantinya data dari desa itulah sebagai bahan bagi tim validasi Pemda untuk tim validasi turun ke lapangan. Ia sangat berharap pada proses uji publik atas hasil data verifikasi kerusakan ini masyakarat ikut mengecek dan memastikan data tersebut sudah valid atau tidak. Hal ini supaya tidak ada kesalahan. Ratnawi mempersilahkan masyarakat untuk mengecek data verifikasi tersebut. Nantinya apabila terdapat rumah yang belum terdata, masih bisa diusulkan. “Berapa pun itu bisa diusulkan,” ujarnya. (her)

(Suara NTB/her)

TUNJUKKAN - Warga di Gunungsari menunjukkan buku tabungan yang telah ditransfer bantuan dana stimulan. Hasil verifikasi di lapangan menemukan banyak kesalahan kategori kerusakan rumah warga.

(Suara NTB/her)

TERPENCIL - Kondisi daerah terpencil dan blank spot menyulitkan korban gempa mengakses informasi bantuan.

TakAda Jaringan, Korban Gempa Kesulitan Akses Informasi Giri Menang (Suara NTB) Sejumlah wilayah di Lombok Barat (Lobar) yang menjadi lokasi terdampak bencana gempa masuk kategori terpencil di atas bukit. Kondisi terpencil ini juga menjadi salah satu kendala penanganan korban gempa, bahkan hingga dua bulan pascabencana korban gempa di wilayah ini belum juga mendapatkan kepastian bantuan dari pemerintah. Hal ini disebabkan sulitnya memperoleh informasi akibat kondisi daerah yang blank spot alias tak bisa diakses sinyal telekomunikasi. Pemdes setempat kesulitan untuk mengakses dan mengirim data perihal kerusakan korban gempa ke pihak Pemda. Seperti dialami korban gempa di sejumlah dusun terpencil, Dusun Erat Mate dan Ranjok Barat Desa Mekar Sari Kecamatan Gunungsari. Kondisi korban gempa di daerah terisolir ini begitu memprihatinkan. Ribuan korban gempa tinggal ditenda-tenda darurat dengan kondisi seadanya. Minim pasokan air bersih, bantuan logistik dan terpal, sehingga mereka harus berjejal di tenda darurat. Yang paling miris, sanitasi yang buruk menyebabkan mereka terpapar banyak penyakit. Mereka diserang penyakit baik diare, gatal-gatal hingga malaria. “Kondisi ini diperparah akibat akses jalan yang rusak parah, sehingga warga sulit dijangkau bantuan. Tak itu saja, daerah ini pun blank spot atau tidak memiliki sinyal telekomunikasi. Akibat kondisi ini korban begitu sulit diakses terutama melalui telekomunikasi,” kata Jumnah Arrasyid, warga setempat. Ia mengakui, saat ini para pengungsi sangat butuh rumah sementara yang layak, karena mereka tinggal di tenda-tenda akibat rumah mereka hancur. Bahkan ketika hujan turun tenda-tenda warga hanyut, warga terpaksa mencari tempat yang teduh untuk mengungsi. Kondisi warga semakin memilukan akibat kondisi akses jalan yang rusak parah. Akses jalan kabupaten di dusun itu semuanya jalan tanah dengan kondisi yang buruk, sehingga menyulitkan warga untuk diakses bantuan. Warga yang sakit pun cukup kesusahan ketika mau berobat. Ibu yang melahirkan harus digotong ke lokasi puskesmas yang jaraknya begitu jauh dari pemukiman warga. “Ditambah lagi sinyal telepon sangat sulit di sini, kalau mau nele-

pon harus turun bukit baru dapat sinyal,” tuturnya. Kepala Seksi Pemerintahan Desa Mekar Sari Nasrun mengatakan di desa setempat terdapat 7 dusun dengan 1603 KK dan jiwa 6 ribu lebih. Dari tujuh dusun tersebut, 4 dusun di antaranya tergolong terisolir antara lain, Dusun Ranjok Timur, Ranjok Barat, Erat Mate dan Malaka. Korban gempa yang mengungsi mencapai ribuan warga yang tersebar di 120 titik pengungsian lantaran sekitar 1.400 unit rumah warga rusak parah. Sejauh ini ada sebagian dari pengungsi yang pulang dan membuat tenda di tempat tinggal masing-masing. Namun lagi-lagi mereka terkendala terpal dan selimut masih minim. Para korban gempa di wilayahnya juga sangat buruh air. Selain rumah warga, ada 10 masjid dan 5 musala serta 3 pura rusak parah. Selain masalah kebutuhan dasar, warga setempat juga mengeluhkan akses rusak parah sepanjang 7 kilometer. Akses jalan kabupaten ini menjadi penghubung sejumlah desa antara lain Bukittinggi dan Gelangsar. Namun puluhan tahun kondisi jalan ini belum mendapat perhatian dari Pemda. Sebelumnya ada tim Pemda yang turun melakukan pengukuran, warga dijanjikan pembangunan jalan itu sepanjang 1.5 kilometer. Sebelumnya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid mengatakan pasokan bantuan untuk korban gempa terus disalurkan, meski tanggap darurat sudah selesai, bahkan posko utama pun telah ditarik dari kantor Camat Lingsar ke Kantor BPBD Lobar. Pihaknya tetap mengupayakan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban gempa. Bahkan di lokasi-lokasi di wilayah pelosok yang terbilang wilayah sulit dijangkau pun telah disiapkan langkah-langkah penanganan. “Seperti sejumlah dusun di Batulayar di antaranya Dusun Duduk Atas Desa Batulayar Barat, Apit Aik, Paoku Lombok, Penanggak, Pelolat. Untuk droping bantuan ke lokasi-lokasi pelosok ini jelas Bupati langsung ditangani oleh tim kabupaten. Bantuan langsung diantar oleh tim Pemda tidak melalui desa. Ada juga yang langsung melalui masing-masing kadus, hal ini untuk memastikannya bahwa bantuan tersebut nyampai ke warga yang ada di lokasi pelosok tersebut,” jelas Fauzan belum lama ini. (her)

bakal waktu cukup panjang untuk bisa menuntaskan kasus ini. karena bukan hanya kelompok tani, penyuluh dan pihak terkait lainnya juga harus dimintai keterangan,” tegas Hasan. Disinggung nilai kerugian negara dalam kasus tersebut, Hasan mengatakan sampai saat ini masih dalam proses perhitungan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Koordinasi dengan pihak BPK RI juga terus dilakukan. Untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan,

dalam mendukung proses perhitungan kerugian negara terkait kasus tersebut. “Soal kapan proses perhitungan kerugian negara bisa selesai, kita belum bisa pastikan. Karena itu sangat tergantung dari BPK RI sendiri serta kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Tapi yang jelas kita berupaya bisa secepatnya perhitungan kerugian negara bisa selesai,” terangnya. Sehingga kalau ada dokumen yang dibutuhkan oleh BPK RI, secepatnya pihaknya berusaha penuhi. (kir)

Hasan Basri

(Suara NTB/dok)

Kejari Loteng Telusuri Dugaan Kelompok Tani Fiktif


SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345

Kerjasama Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Sumbawa Barat dengan Harian Suara NTB

PENYALURAN bantuan tersebut dilaksanakan serentak per-kecamatan. Di kecamatan Taliwang, Sabtu (6/10), penyaluran oleh petugas DPPP KSB dilaksanakan di kantor kecamatan setempat. Para petani dari tiap desa/kelurahan pun dikumpulkan petugas dan menyerahkan langsung bantuan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk mengambil bantuan itu, para petani cukup menunjukkan KTP dan buku tabungan. Dan petugas akan menyesuaikannya dengan data yang ada. “Hari ini kami membagikan benih padi dan jagung sementara untuk pupuk akan segera menyusul,” kata Erni Kusrini salah seorang petugas DPPP KSB yang ditemui saat penyerahan bantuan di Kantor Kelurahan Menala. Varietas jenis benih padi yang disalurkan kepada para petani adalah benih unggu Inpari 32. Dijelaskan Erni, jenis bibit ini hasil kawin silang jenis IR 64 dengan padi Ciliwung. Sementara untuk bibit jagung, DPPP KSB membagikan jenis

varietas BISI 18. “Kedua jenis bibit ini cocok dengan kondisi lahan petani,” papar Erni. Ia mengatakan, untuk petani padi jumlah bibit yang diterima sebanyak 25 kg dan pupuk Urea 100 kg per hektar. Sedangkan bagi petani jagung mendapatkan 15 kg benih dan 85 kg pupuk NPK per hektar. “Penetapan jumlahnya juga menyesuaikan luasan lahan masing-masing petani,” sebutnya. Kepala Distanbunak KSB, drh. Haerul Djibril menjelaskan, pihaknya sengaja menjadwalkan penyaluran bantuan benih dan pupuk menjelang musim tanam pertama yang biasa berlangsung mulai akhir oktober sampai november. Atau bertepatan dengan awal musim penghujan. “Kita menyesuaikan dengan musim tanam,” terangnya. Ia mengatakan, pihaknya memilih masa awal tanam untuk mulai menyalurkan bantuan benih dan pupuk. Pasalnya setiap awal musim, biasanya petani akan kesulitan mendapatkannya mengingat kegiatan tanam akan berlansung serentak di seluruh wilayah. “Petani akan kesulitan dapat benih dan pupuk karena banyak yang butuh. Jadi kita tepatkan di musim tanam Okmar (pertama),” urainya. Pada tahun ini jumlah petani penerima program Bariri Tani ditetapkan sebanyak 4.000 petani. Rinciannya bagi petani jagung berupa bantuan pupuk NPK dan benih jagung sebanyak 1.500 orang petani dengan total lahan seluas 3.000 hektar. “Total

Hadapi Masa Tanam MH 2018/2018

(Suara NTB/arn)

Siapkan Pupuk dan Ketersediaan Benih Unggul Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa mengantisipasi ketersediaan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit, obat-obatan dalam rangka meningkatkan hasil padi, jagung dan palawija serta mendukung kestabilan harga hasil pertanian. Terutama, menghadapi masa tanam Musim Hujan (MH) 2018/2019 ini. Seperti dijelaskan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, dalam lanjutan Paripurna pembahasan APBD Perubahan, Sabtu (6/10), untuk kebutuhan pupuk, Sumbawa telah mendapatkan tambahan alokasi pupuk sebanyak 3.000 ton. Sehingga total alokasi pupuk tahun 2018 sebanyak 30.000 ton. Stok pupuk kini sudah berada di gudang distributor dan siap untuk disalurkan ke pengecer. Serta cukup untuk menghadapi masa tanam MH 2018/2019. Sedangkan untuk tahun 2019, alokasi pupuk dalam tahap verifikasi Renana Detail Kebutuhan Kelompok (RDKK), untuk diajukan ke Kementerian Pertanian RI. Untuk benih, menghadapi masa tanam MH 2018/2019 ketersediaan benih unggul bersertifikat yang dikembangkan oleh penangkar benih dan obat-obatan pertanian di Sumbawa cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Terkait harga beli jagung dan gabah pada saat panen, pemerintah daerah telah mengupayakan hargà jagung dan gabah tidak dibawah harga pembelian pemerintah. Melalui kerja sama dengan pihak Bulog dan dibantu oleh TNI. Sebagai upaya pengendalian dalam hal penjualan hasil pertanian terutama pada masamasa panen raya. Pemerintah daerah telah menyiapkan strategi melalui pemanfaatan dan penyimpanan hasil di lumbung-lumbung pangan. Serta memanfaatkan Gapoktan untuk membeli hasil panen petani. Terutama Gapoktan yang mendapatkan dana Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). (arn/*)

TERIMA BANTUAN - Para petani di Kecamatan Taliwang menerima bantuan pupuk dan benih dari program Bariri Tani. anggaran untuk petani jagung kita siapkan Rp4.575.000.000,” ungkapnya. Sementara bagi petani padi, jumlah penerimanya sebanyak 2.500 or-

ang dan total luas lahan 2.500 hektar. Untuk petani padi ini Pemda KSB melalui DPPP mengalokasikan dana sebesar Rp2.250.000.000. “To-

tal anggaran yang disiapkan untuk Bariri Tani, khusus pupuk dan benih sebesar Rp6,825 miliyar. Selain petani padi dan jagung program Bar-

iri Tani juga menyasar petani hortikultura. Dan terpisah dananya. Bantuannya juga sudah kita mulai salurkan,” imbuhnya. (bug/*)

Sudah Tiga Bulan, UPTD Uji KIR Sepi Pengunjung Taliwang (Suara NTB) Kepala UPTD pengujian kendaraan dan KIR pada Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbawa Barat, Ambo Nurung S. Ap menyebutkan bahwa tingkat kunjungan selama tiga bulan terakhir sangat sepi. Hal tersebut terjadi, karena masyarakat masih enggan untuk memperpanjang izin KIR terhadap kendaraan yang ada. Kondisi tersebut kembali diperparah dengan adanya gempa yang terjadi di wilayah setempat. “Memang setelah terjadi gempa tingkat kunjungan masyarakat melakukan uji kir sangat minim. Bahkan didalam satu hari full, kadangkadang yang datang hanya satu sampai tiga kendaraan saja. Yang kami khawatirkan terjadi, jika masalah ini terus berlarut, maka pendapatan dari retribusi dari uji KIR ini terancam tidak akan bisa terealisasi di tahun 2018,” ungkapnya kepada Suara NTB, Sabtu (6/10) kemarin. Dikatakannya, target

pendapatan dari retribusi KIR di tahun 2018 mencapai angka sekitar Rp200 juta. Padahal jika melihat potensi yang bisa ditarik hanya sekitar 600 unit kendaraan saja dengan taksiran besaran pendapatan sekitar Rp170 juta. Apalagi kondisi saat ini sangat sepi pengunjung, bisa-bisa target Rp200 juta tidak akan terealisasi. Bahkan dari total potensi wajib KIR, hanya 50 persen saja yang rutin, sementara sisanya masih belum ada kejelasan. Pihaknya juga

sudah melakukan segala upaya supaya para pemilik kendaraan wajib KIR datang untuk memperpanjang izinnya. Tetapi faktanya masih tetap saja nihil tanpa kejelasan, hal bisa menjadi acuan bahwa pemilik kendaraan di KSB tidak taat untuk uji KIR. “Segala cara sudah kita lakukan untuk merealisasikan pendapatan dari uji KIR di tahun 2018. Tetapi upaya kami lakukan berbanding terbalik dengan masih minimnya kesadaran masyarakat ,” imbuhnya.

Dia menambahkan, memang setiap tahun target pendapatan selalu sesuai target. Sebut saja di tahun 2016 dari target Rp60 juta bisa tercapai Rp80 juta dan di tahun 2017 dari target Rp100 juta yang terealisasi Rp. 140 juta. Sementara di tahun 2018 diberikan target sekitar Rp200 juta, pihaknya juga masih pesimis target tersebut bisa terealisasi atau tidak. Karena objeknya juga semakin berkurang di Sumbawa Barat, bahkan PT AMNT saat ini sudah memangkas kendaraan operasional yang ada. Sehingga pihaknya sangat kesulitan untuk merealisasikan target tersebut. Meskipun dianggap sudah tidak mungkin untuk memenuhi target tersebut, pihaknya tetap berupaya maksimal. “Kita tetap akan berupaya

(Suara NTB/ils)

Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai menyalurkan bantuan benih dan pupuk program Bariri Tani. Bantuan tersebut dipersiapkan jelang musim tanam pertama tahun 2019 (Oktober - Maret).

Ambo Nurung maksimal, sehingga target yang telah diberikan bisa terealisasi. Tetapi kami belum optimis target ini terealisasi karena tidak ada objek lain yang bisa kita tarik,” tandasnya. (ils)

Pemkab Jelaskan Alasan Relokasi RSUD ke BBU Sering Dinas PUPRPP KSB Masih Data Rumah Terdampak Gempa Penetapan APBD-P 2018 Tunggu Sinkronisasi

Taliwang (Suara NTB) Ketua DPRD Sumbawa Barat, M. Nasir, ST., MM, mengatakan bahwa progres penetapan APBD-P tahun 2018 tinggal menunggu sinkronisasi hasil evaluasi di provinsi. Sinkronisasi usulan di APBD-P ini sengaja dilakukan, pasalnya petunjuk provinsi diharapkan agar anggaran lebih difokuskan pada tahap penanganan pasca gempa. “Kita tinggal melakukan sinkronisasi saja terhadap usulan pembiyaan sesuai hasil petunjuk provinsi. Bahkan hari ini (Senin) kita akan rapatkan kembali di DPRD untuk kita laksanakan. Pokir dari teman-teman anggota juga akan kita arahkan kepada upaya penanganan pasca gempa,” jelasnya kepada Suara NTB, belum lama ini. Menurutnya, berdasarkan hasil evaluasi dari Provinsi tidak ada perubahan yang signifikan terkait usulan pembiayaan di APBD-P. Hanya saja harus ada porsi anggaran lebih untuk pola penanganan pasca gempa yang terjadi. Termasuk juga masalah pelayanan dasar untuk masyarakat tetap menjadi penanganan utama untuk dilaksanakan. Salah satunya yakni pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sektor pendidikan dan kesehatan juga harus tetap dilanjutkan. Sehingga pelaksanaan APBD- P nanti bisa selaras dengan pembangunan yang ada di daerah. Tentu jika masalah singkronisasi dinyatakan telah selesai, akan langsung dilaksanakan sesuai pedoman didalam pembiayaan APBD-P. “Fokus utama kita masih tetap saja untuk pemenuhan layanan dasar bagi masyarakat. Tetapi untuk tahun ini, ada tugas tambahan yang dianggap sangat penting yakni untuk penanganan pasca gempa,” ungkapnya. (ils)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa menjelaskan alasan memilih lahan Balai Benih Unggul (BBU) Sering sebagai lokasi pembangunan RSUD Sumbawa. Alasan itu disampaikan dalam penyampaian jawaban Bupati di Paripurna, Sabtu (6/10). Menanggapi pemandangan umum Fraksi Dewan yang sebagian besar menolak rencana relokasi RSUD ke BBU. Wakil Bupati, Drs. H. Mahmud Abdullah, menyatakan, kajian komprehensif terhadap pemilihan lokasi BBU Sering sebagai lokasi relokasi RSUD Sumbawa pada 2016 saat dilakukan identifikasi terhadap calon lokasi untuk relokasi. Diantaranya kawasan Samota, lahan rencana pembangunan STIP, di Labuan Badas, lahan di belakang bandara, lahan di sekitar workshop Dinas PUPR di jalan bypass, lahan BBU Sering kecamatan Unter Iwes, lahan Unter Ketimis, dan lahan Olat Maras di kecamatan Moyo Hulu. Alternatif lokasi tersebut lebih diutamakan lahan milik pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah tidak perlu mengalokasikan belanja untuk pengadaan lahan karena selain mahal juga membutuhkan proses panjang untuk pengadaannya/pembebasannya. Terhadap lahan-lahan tersebut, pemerintah daerah bersama tim dari Kementerian Kesehatan Ri, telah

melakukan peninjauan dengan mengacu kepada beberapa kriteria standar untuk lokasi rumah sakit yaitu letak, kestabilan lahan, topografi, kesesuaian dengan tata ruang, jenis penggunaan lahan, nilai perolehan lahan dan aksesibilitas. Setelah melakukan analisis dan penilaian terhadap lahan alternatif tersebut dapat disimpulkan, BBU Sering merupakan lahan yang tepat untuk relokasi. Berkaitan dengan penetapan lokasi, maka dibutuhkan pengalihan status penggunaan barang milik daerah berupa lahan BBU menjadi lahan pembangunan RSUD. Sesuai ketentuan Pasal 44 dan pasal 48 Permendagri Nomor 19 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah. Selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sumbawa nomor 1305 tahun 2017 tentang pengalihan status penggunaan barang milik daerah dari Dinas Pertanian Sumbawa kepada RSUD Sumbawa. Pada 2017 melalui APBD telah menganggarkan biaya penyusunan dokumen studi kelayakan (feasibility study) dan master plan RSUD. Kemudian melalui APBD 2018 dianggarkan penyusunan dokumen DED dan AMDAL dari rumah sakit tersebut. Terkait kekhawatiran masyarakat terkait dampak lingkungan dan kesesuaian dengan tata ruang maupun isu-isu lain yang

Optimalisasi PAD, Genjot Sektor Pajak Hiburan dan Retribusi Pasar SumbawaBesar(SuaraNTB)Pemkab Sumbawa akan mengintensifkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di daerah ini. Menggali dan mencari potensi-potensi sebagai sumber PAD baru. Sekaligus, upaya perbaikan tata kelola pengelolaan PAD yang saat ini sedang dilakukan perubahan pada sektor retribusi daerah. Demikian disampaikan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah pada Paripurna APBD Perubahan, Sabtu (6/10). Menurutnya, salah

(Suara NTB/bug)

DPPP KSB Salurkan Bantuan Benih dan Pupuk Program Bariri Tani

satu langkah yang ditempuh, pemberlakuan obyek dan penyesuaian tarif melalui revisi perda retribusi yang sudah ditetapkan A3 Agustus 2018. Melakukan pendataan dan pemutakhiran data wajib pajak dan wajib retribusi. Termasuk perubahan regulasi pada sektor pajak hiburan dan retribusi daerah yang berkaitan dengan pengelolaan destinasi wisata. Serta tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam meningkatkan PAD yang bersumber dari retribusi sektor pariwisata, infrastruktur

menuju obyek wisata dapat terbangun termasuk sarana obyek wisata yang belum lengkap untuk dapat dilengkapi. Termasuk obyek wisata Gili Dangar Ode desa Olat Rawa kecamatan Moyo Hilir, obyek wisata Ai Bling dusun Kuang Amo kecamatan Moyo Hulu beserta obyek wisata lainnya. Terkait optimalisasi penerimaan pasar, terutama pasar Seketeng yang diharapkan dapat diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga dapat disampaikan bahwa untuk saat initidak bisa diserahkan kepada pihak ketiga. Mengingat sistem dan pe-

ngelolaannya dibawah UPT Pasar melalui sistem tagih dan setor setiap hari. Serta adanya perjanjian kontrak antara pedagang dan pemerintah daerah yang masih berlaku hingga saat ini. Upaya meningkatkan PAD dari retribusi pasar dengan melakukan pendataan kembali jumlah pedagang tetap dan tidak tetap serta memberikan kartu pengenal pedagang. “Kedepan akan diterapkan kartu pedagang berbayar elektronik (e-money) sehingga seluruh potensi dapat dihitung secara cermat,” tukas H. Mo. (arn)

berkembang, lanjut Wabup, hal tersebut sudah diperhitungkan dalam dokumen studi kelayakan, terutama pada parameter rawan bencana yang kemudian dipertajam dalam analisis dampak lingkungan melalui dokumen amdal. Pemerintah daerah juga sudah menyiapkan skenario antisipasi melalui rekayasa teknologi penanganan kemungkinan terjadinya genangan air pada kawasan tersebut dengan mendesain polder dan saluran yang akan menampung debit air hujan maupun saluran. Adapun berkaitan dengan kesesuaian dengan tata ruang sebagai prasyarat utama dari kriteria lokasi infrastruktur strategis, saat ini kabupaten sumbawa belum memiliki dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan yang mengatur sampai ke tingkat lokasi rencana pembangunan bangunan gedung. Sementara RTRW Sumbawa mengatur sampai skala kawasan. Oleh karena itu untuk kriteria kesesuaian ruang sudah dipenuhi dengan terbitnya rekomendasi kesesuaian ruang dari Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Nomor 650/084/bkprd/ tahun 2017. Sementara berkaitan dengan kondisi BBU Sring dapat dijelaskan, kinerja balai benih utama tersebut sudah mengalami penurunan fungsi sejak 5 tahun terakhir. Indikasinya adalah produksi bibit yang mengalami penurunan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya sehingga petani lebih memilih bibit dari luar daripada bibit yang dihasilkan oleh bbu sering. “Oleh karenanya pemerintah daerah sudah berencana untuk merelokasinya ke tempat yang lebih layak dalam rangka optimalisasi fungsi dari balai benih tersebut bahkan sebelum ada rencana untuk merelokasi rsud ke lokasi BBUtersebut,” jelas H. Mo, sapaan akrab Wabup. Dalam pemandangan umum fraksi sebelumnya, sebagian besar fraksi di DPRD Sumbawa, menolak rencana pemilihan lokasi relokasi ke BBU Sering. Mereka prinsipnya sepakat relokasi, asalkan tidak ke BBU Sering dengan sejumlah alasan lingkungan, terdampak banjir, fungsi lahan dan lainnya. (arn)

Taliwang (Suara NTB) – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (PUPRPP) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum mengetahui jumlah pasti rumah yang telah bedah melalui Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) namun kembali rusak akibat gempa 19 Agustus lalu. “Rumah yang sudah kita bedah ada yang rusak. Tapi jumlah pastinya kami belum ketahui karena sampai sekarang masih dilakukan pendataan,” jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bedah Rumah PDPGR, Karimuddin kepada wartawan, Jumat lalu. Pada tahun 2018 ini, sebanyak 1.004 unit rumah warga mendapatkan program bedah rumah PDPGR. Dijelaskan Karimuddin, sebelum gempa 19 Agustus lalu progres penyelesaian program tersebut sudah mencapai 80 persen. “Pastinya sekarang berkurang karena ada yang rusak lagi kan diguncang gempa,” timpalnya. Pihaknya sebut Karimuddin, tengah mengupayakan penyelesaian pendataan rumahrumah yang telah dibedah tersebut tetapi kembali mengalami kerusakan akibat gempa. Nantinya data itu akan dijadikan bahan pelaporan realisasi program. “Kan tetap akan dipertanggungjawabkan. Jadi kalau rusak tentu kita beri keterangan jika sudah selesai tetapi rusak lagi karena gempa,” cetusnya. Ditanya apakah rumah yang kembali rusak itu akan dibangun kembali melalui program yang sama? Karimuddin mengaku, belum mengetahuinya. Namun ia memperkirakan rumah-rumah itu kemungkinan besar turut didata dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa yang dananya disalurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Pasti kan mereka tetap didata. Jadi kemungkinan mereka diperbaiki lagi dengan dana dari pusat itu,” ujarnya. Sebelumnya Kepala Dinas PUPRPP KSB, Amar Nurmansyah, MT mengaku, pihaknya masih mendata dan mengevaluasi rumah warga yang telah dibedah pasca terjadinya gempa lalu. Sebab dari laporan awal yang diterima pihaknya, sejumlah rumah yang telah dikerjakan tahun ini turut mengalami kerusakan. “Saya sudah minta bidang perumahan mendata yang rusak-rusak. Kita sekaligus evaluasi juga,” katanya. (bug)


SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

P3M Upayakan Anggaran Desa untuk Pencegahan ”Stunting” Dompu (Suara NTB) Pengelola Pengetahuan Pembangunan Manusia (P3M) Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu tengah menggodok Peraturan Bupati (Perbub) tentang pencegahan stunting. Aturan yang diperkirakan rampung Oktober ini diharap mampu menjadi payung besar pemerintah desa untuk bisa menganggarkan dana desanya bagi pencegahan stunting. Koordinator P3M setempat, Zainal Arifin kepada Suara NTB menjelaskan, stunting ialah pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, baik saat berada dalam kandungan ibunya maupun setelah melahirkan. Hal ini tentu dipengaruhi beberapa faktor tetapi yang paling mendasar yakni kemampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. “Yang dekat ibu hamil, balita dan anak-anak siapa? Kan desa nah sekarang mereka punya uang banyak jadi kenapa uang desa itu untuk pembangunan fisik-fisik saja, perhatikan bangun manusianya. Itu harapan terbesar kita,” ungkapanya, Minggu (7/10). Desa dengan anggaran besar yang dimiliki saat ini sangat mungkin berperan aktif mencegah stunting, diawali dengan proses perencanaan dan memastikan apa saja yang dibutuhkan masyarakat, apakah itu menyangkut keberadaan bidan desa, fasilitas kesehatan atau program pembinaan manusia lainnya. Desa diminta terlibat mengingat kondisi stunting diwilayah ini sudah cukup memperihatinkan dengan porsentase 38,6 persen atau lebih tinggi dari kasus stunting nasional. Dan cukup mendominasi berada di Desa Oo yang notabene wilayahnya berdekatan dengan pusat kota. “Paling banyak kasusnya di Oo, Desa Oo ini kan dekat sekali dengan kabupaten coba bayangkan, itu terjadi ndak bisa diapa-apain lagi, paling bisa ditolong menambah kemampuan otaknya saja,” jelas Zainal Arifin. Menyusul tingginya kasus stunting ini tak heran pemerintah pusat menetapkan Dompu sebagai salah satu daerah lokus pengetasan stunting dengan 10 desa sasarannya. Menurutnya, penanganan stunting di Dompu memang sudah cukup lama dilakukan, tetapi belum terfokus sebagaimana yang tengah diupayakan saat ini. Untuk itu, ia berharap penganggaran untuk mengatasi kasus ini bisa lebih diprioritasnkan terutama dari pemerintah desa. “Harapannya anggaran di desa lebih banyak untuk pencegahan stunting,” pungkasnya. (jun)

Piutang Pajak Usaha Tersisa Rp80 Juta Dompu (Suara NTB) Piutang pajak usaha sejak tahun 2014 lalu tercatat Rp400 juta, baik disektor perhotelan, rumah makan maupun usaha Mineral Bukan Logam dan Bantuan (MBLB). Namun, setelah upaya penagihan bersama tim gabungan dilakukan piutang tersebut berhasil diminimalisir, kini tersisa Rp80 juta. Targetnya, Desember 2018 mendatang sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut nihil. Demikian ungkap Kabid Pajak Bappenda Dompu, Arifudin, SE, Akt di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. “Sekarang setelah kita data dan ambil tindakan tinggal Rp80 juta,” kata dia. Tak diketahui pasti penyebab menumpuknya piutang usaha sebagai sumber PAD ini, namun ditegaskan kedepan potensi-potensi itu tidak akan didiamkan. Bahkan ia berencana untuk penagihan di lapangan nanti TNI akan dilibatkan. Dilibatkannya TNI setelah sebelumnya bersama polisi dan Satuan POL PP, jelas Arifudin, semata-mata untuk membangun kesadaran para pengusahan dalam menunaikan tanggung jawabnya membayar pajak sebagaimana peraturan yang berlaku. Jika menolak maka tim gabungan tak akan segan-segan mengambil tindakan, salah satunya seperti yang akan dilakukan pada hotel Aman Gati sebelumnya berupa penyegelan. “Tapi beruntung sehari sebelum penyegelan itu pemilik hotel Aman Gati datang sendiri untuk membayar piutangnya,” jelas dia. Terhadap piutang usaha yang belum dilunasi hingga saat ini akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat, hingga Desember mendatang dipastikan utang tersebut menjadi nihil. Disamping penagihan, Bappenda bersama tim gabungan juga akan sekaligus mendata potensi-potensi PAD yang ada dan belum terdata di wilayah ini, seperti misalnya usaha sarang burung walet. “Kita sudah data titik mana saja yang belum bayar utang agar besok kita tagih bersama tim gabungan,” pungkasnya. (jun)

Keuntungan Hasil Panen Kedelai Tipis Dompu (Suara NTB) Menanam kedelai saat musim kemarau memang pilihan yang tepat bagi para petani untuk bisa tetap memperoleh hasil dari lahan pertaniannya, dibanding menanan padi yang bisa dipastikan gagal total lantaran terbatasnya air. Tahun ini hasil panen mereka, khususnya di So Jado Kelurahan Bali I tergolong berhasil karena minim diserang hama penyakit. Meski begitu, sejumlah petani kedelai di wilayah ini mengaku keuntungannya sangatlah tipis jika dibanding biaya operasional yang telah dikeluarkan. Untuk bibit misalnya, 1 Kg harus dibeli dengan harga Rp1,2 juta, sedangkan upah tanam, penen, pupuk, penggilingan hingga pengangkutan bisa mencapai Rp1,5 juta. Modal ini, ungkap petani di So Jado, Siti Maryam berbeda tipis dengan keuntungan yang diperoleh dari harga penjualan hasil panen Rp630 ribu/100 Kg. “Dari 1 Kg bibit ini kita bisa dapat 4 atau 6 karung, untuk satu karung itu beratnya bisa 110-120 Kg, memang ada untungnya tapi tipis sekitar Rp500 Ribu-Rp1 juta,” kata dia menjawab Suara NTB, Minggu (7/10). Kendati hasil yang diperoleh untuk jenis tanaman ini tidak begitu mengembirakan namun ia tetap merasa bersyukur, sebab masih bisa memperoleh hasil dari lahan pertanian yang digarapnya. Jika dipaksa menanam padi hanya untuk mendapat keuntungan lebih, menurutnya, resiko kegagalannya akan lebih besar lantaran persediaan air yang menipis dimusim ini. “Masih syukurlah daripada kita tanam padi malah bisa rugi kalau musim panas begeni,” ujarnya. Disinggung apakah harga kedelai saat ini menurun atau sebaliknya, Siti Maryam mengatakan, harga Rp630 ribu/ 100 Kg yang dipatok pengusaha setempat sudah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp610 ribu/100 Kg. Hanya saja kenaikan itu belum bisa jadi alasan petani untuk bisa mendapat keuntungan lebih. “Naik memang tapi kan biaya kita banyak, ongkos angkut dari sawah ke jalan Rp10 ribu/karung kadang sampai Rp30 ribu/karung untuk yang jaraknya jauh, upah tanam Rp700 ribu/10 orang, giling Rp50 ribu/karung belum upah panen, pupuk dan obat-obatan jadi tipis untungnya,” pungkas dia. (jun)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 7

Pemkab Bima Diminta Terbitkan Perda Perlindungan Petani Bima (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Bima dan DPRD Kabupaten Bima diminta menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang standar harga bawang dan perlindungan hukum terhadap para petani, khususnya petani bawang merah. Permintaan itu disampaikan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Imam Suhadi, SH kepada Suara NTB belum lama ini. Imam menilai Perda tersebut akan mampu menjawab persoalan yang dihadapi petani saat ini. Seperti kondisi harga bawang merah yang terus menurun pada masa panen. “Harga bawang merah saat ini terus turun, kondisi ini ber-

dampak langsung kepada petani. Pemerintah dan DPRD harus mampu menjawab kondisi ini,” katanya. Dikatakannya, Perda tentang standar harga akan mengatur harga bawang merah yang dijual dan dibeli ditingkat petani. Misalnya harga yang ditetapkan yakni sebesar Rp 20.000 perkilogram. Tidak ada lagi alasan harganya di bawah

harga yang ditetapkan tersebut karena sudah ada regulasi. “Standar harga ini tidak boleh di bawah harga yang ditetapkan, kalau di atas harga ini tidak masalah,” katanya. Selain perda standar harga, Ia meminta Pemerintah dan DPRD juga menerbitkan Perda perlindungan hukum terhadap Petani bawang merah. Karena menurutnya separuh

masyarakat Kabupaten Bima mengantungkan nasibnya melalui sektor bawang merah. “Saya kira ini langkah yang harus dipikirkan dan harus dijawab secepatnya oleh pemerintah dan DPRD,” katanya. Anggota DPRD Kabupaten Bima, Ir. Ahmad mengatakan pihaknya akan mengatensi pembentukan Perda tersebut. Bahkan Perda perlindungan hukum terhadap petani akan akan menjadi Perda inisiatif DPRD setempat. “Tetap kita atensi. Tapi prosesnya pembentukan hingga penerbitannya ada ketentuan dan

mekanismenya. Kami berharap untuk bersabar,” katanya. Sedangkan Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan M. Noer, M.Pd mengatakan pihaknya tetap berupaya menstabilkan kondisi harga bawang merah yang terus anjlok tersebut. Salah satunya dengan bersurat kepada Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu. “Surat yang kami layangkan tentang permohonan agar tidak mengimpor bawang merah dari luar dan suratnya sudah direspon oleh Pusat. Bahkan menurunkan tim survei,” pungkasnya. (uki)

(Suara NTB/ind)

PAWAI – Para peserta tengah mengikuti pawai kebangsaan yang digelar dalam rangkaian HUT TNI ke-73 tahun 2018, Minggu (7/10).

Budaya Nusantara Warnai Pawai Kebangsaan di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB)Kodim 1607/Sumbawa menggelar pawai kebangsaan dalam rangkaian HUT TNI ke-73 tahun 2018, Minggu (7/ 10). Berbagai macam budaya nusantara dirangkum dalam pawai tersebut. Pawai ini diikuti instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Sumbawa, instansi vertikal, kecamatan seKabupaten Sumbawa, berb-

agai macam ethnis serta para pelajar SMP dan SMA/SMK. Pawai dimulai dari Makodim 1607/Sumbawa, mengelilingi sekitaran kota sumbawa lalu kembali lagi ke Makodim. Dandim 1607/Sumbawa, Letkol. Inf. Samsul Huda menyampaikan, dengan pawai kebangsaan ini pihaknya merangkum seluruh budaya yang ada di Indonesia. Juga untuk mengembalikan inga-

tan kepada pahlawan yang telah memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia. “Dipilihnya Pawai Kebangsaan, bukan berarti kita kurang dari memahami kebangsaan. Tapi dengan modal Kebangsaan inilah negara kita bisa maju, menjadi negara yang modern dengan tidak meninggalkan identitas kebangsaan. Ini harus kita pupuk terus dan kita bangkit-

kan. Sehingga kita menjadi bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang modern. Tentunya generasi muda juga dapat mengetahui bagaimana perjuangan pahlawan kita merebutkan kemerdekaan ini,” imbuhnya. Dengan adanya peragaan pada masa penjajahan yang dipraktikan peserta pawai diharapkan dapat mengenang nuansa perjuangan. Sehingga

generasi muda dapat mempelajari semangat juang pada masa-masa itu. “Harapannya melalui event ini masyarakat Sumbawa terutama generasi muda, kembali tumbuh semangat nasionalismenya dan yang kedua mendekatkan TNI dengan rakyat. Bahwa TNI adalah milik rakyat Indonesia. Rakyat merupakan ibu kandung TNI,” pungkasnya. (ind)

Ratusan Peserta Ikuti Trabas Bersama

(Suara NTB/Uki)

BERSIH SAMPAH - Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi membersihkan sampah, tanda dimulainya Pencanangan Gerakan Bersih Pantai dan Kali, di Pantai Lawata hingga Amahami pada Minggu, (7/10) pagi.

Walikota : Kebersihan Harus Jadi Nilai Jual Kota Bima Kota Bima (Suara NTB) Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE mengatakan kebersihan harus menjadi salah satu nilai jual KotaBima. Karena Kota Bima merupakan Kota Kecil yang indah, jangan sampai keindahannya diciderai dengan sampah. Hal itu disampaikannya dalam pencanangan Gerakan Bersih Pantai dan Kali, yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima tahun 2018 di Pantai Lawata hingga Amahami pada Minggu, (7/10) pagi. Ia berharap pencanangan bersih pantai dan kali bersih tersebut tidak hanya sekedar wacana. Tapi bisa dilaksanakan permanen, sehingga memberikan semangat dan membangun kesadaran seluruh pihak mengenai kebersihan. “Saya meminta Dinas terkait untuk membuat Peraturan Daerah terkait ketentuan dan denda membuang sampah di pantai dan kali atau sungai,” katanya. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Walikota berjanji juga akan mendukung

anggaran terhadap Dinas terkait. Dengan mengupayakan pengadaan mobil penyapu jalan serta akan membenahi sistem persampahan. “Gerakan kebersihan ini jangan hanya jadi suatu slogan NATO, not action talk only. Harus dikerjakan. Jangan hanya jadi gerakan sporadis, melainkan harus jadi rutinitas,” katanya. Sementara Kepala DLH Kota, Ir. H. Fakhrunraji, ME mengaku kegiatan pencanangan sekaligus sosialisasi Gerakan Bersih Pantai dan Kali yang didukung TNI/ Polri dan BUMN/BUMD yang ada di Kota Bima tersebut akan diselenggarakan 10 hari ke depan. “Selama 10 hari kedepan, kita akan menyiapkan 10 mobil pengangkut sampah serta 60 hingga 100 orang tenaga kebersihan untuk mendukung kegiatan ini. Volume angkut setiap mobil adalah 3 meter kubik sampah. Setiap mobil akan dijadwalkan untuk 2 rit pengangkutan sampah, sehingga total volume pengangkutan sampah setiap hari adalah 60 meter kubik,” katanya. (uki*)

Sumbawa Besar (Suara NTB)Ratusan bikers mengikuti kegiatan trabas bersama Kapolres Sumbawa dan Dandim 1607 Sumbawa. Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (6/ 10) lalu ini, dilaksanakan guna memeriahkan HUT Lantas ke-63 dan HUT TNI ke-73. Trabas bersama ini diikuti sekitar 400 peserta dari 42 klub motor trail se-NTB. Para peserta memulai perjalanan dari Lapangan Pahlawan Sumbawa. Kemudian melalui lintasan yang sudah disiapkan. Kegiatan dilanjutkan dengan hiburan dan pembagian doorprize yang dipusatkan di Lapangan Pahlawan. Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumbawa, Dr. H. M. Ikhsan mengatakan, tidak ada habisnya untuk menelusuri belantara wisata di Sumbawa. Salah satu cara menikmatinya adalah dengan menggunakan

konsep petualangan menggunakan motor trail. Biasanya kegiatan ini dikenal dengan trail adventure. “Kebanyakan trail mania menyebutnya dengan kata trabas,” ujarnya. Kegiatan ini hanya bisa diikuti oleh kalangan tertentu, karena memerlukan peralatan dan keahlian khusus. Dimana para peserta beruntung bisa menyaksikan Pesona Sumbawa. “Keistimewaan event ini, para peserta bisa menikmati spot yang indah yang tidak bisa disaksikan semua orang. Mengingat lokasi tersebut hanya bisa dicapai dengan menggunakan sepeda motor trail,” jelasnya. Momen ini, lanjutnya, merupakan sarana untuk mengekspose keindahan tersembunyi di Sumbawa. Untuk itu, para peserta diharapkan dapat membagikan pengalaman ini kepada teman dan kerabatnya. Semua elemen masyarakat juga diharapkan bisa menjaga keamanan dan ketertiban di Sumbawa.

Kapolres Sumbawa, AKBP. Yusuf Sutejo berharap dengan adanya event ini, semua pengendara semakin sadar diri untuk selalu tertib berlalu lintas. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mencari bibit crosser, supaya bisa lebih berprestasi di kancah nasional maupun internasional. “Tentunya ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah. Sehingga dengan kegiatan ini, hobi bisa tersalur dengan baik,” terang Kapolres. Dikatakan, kaum pemuda banyak menggunakan sepeda motor. Dalam event ini diberikan penghargaan dan doorprize bagi peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat dimaknai dengan baik. Sehingga tidak ada pengendara lagi yang kebut-kebutan di jalan raya, serta mematuhi rambu lalu lintas. Selain itu diharapkan bisa meminimalisir kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Karena keselamatan adalah hal yang utama. (ind)

(Suara NTB/ind)

TRABAS - Pelepasan ratusan peserta yang mengikuti kegiatan trabas bersama Kapolres Sumbawa dan Dandim 1607 Sumbawa, Sabtu (6/10).


POLHUKAM

SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

Halaman 8

Ujaran Kebencian Hantui Pemilu 2019 PDIP NTB Targetkan

(Suara NTB/ndi)

(Suara NTB/Penrem)

AMANAT - Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani saat menyampaikan amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Profesionalisme TNI untuk Rakyat Korban Bencana Mataram (Suara NTB) Momentum peringatan HUT ke – 73 TNI tanggal 5 Oktober lalu, sebagai bagian dari upaya menguatkan kapasitas TNI yang manunggal dengan rakyat. Kemanunggalan itu sejalan dengan upaya memantapkan profesionalisme TNI yang semata mata untuk rakyat. Hal ini ditunjukkan dalam penanganan bencana gempa di Lombok dan tsunami di Palu. Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han yang menyampaikan amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., tentang pentingnya profesionalisme. “TNI bersama komponen bangsa telah bekerja bahu membahu, berupaya sekuat tenaga meringankan beban yang diderita saudarasaudara kita yang terkena gempa,” kata Danrem dalam sambutannya saat upacara di halaman Kantor Gubernur NTB, Jumat (5/10). Salah satu bentuk kegiatannya, dengan mengerahkan personel dan alutsista, memberikan pertolongan pertama, melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan serta memulihkan sarana dan prasarana secara bertahap. “Ini sebagai bentuk profesionalisme TNI untuk rakyat,” ungkap Danrem. Dilanjutkannya, tugas lain yang tidak kalah pentingnya yakni membantu pemerintah dalam mengatasi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara serta terlibat dalam even–even strategis nasional dan internasional. “Selain tugas perang, TNI juga terlibat dalam pengamanan Pemilu dengan tetap komitmen menjaga Netralitas TNI dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2019 mendatang dengan memegang tekad menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadi benteng bagi keutuhan NKRI,’’ tegasnya. Mengakhiri amanatnya, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan untuk dijadikan sebagai pedoman bagi Prajurit TNI dalam melaksanakan tugas. Diantaranya mempertahankan dan meningkatkan soliditas TNI serta kemanunggalan TNI dengan rakyat. Selain itu, meningkatkan kewaspadaan dan profesionalisme. Mantapkan netralitas TNI baik secara individu maupun satuan dalam Pemilu 2019 dan laksanakan tugas secara ikhlas. Rangkaian Upacara Peringatan HUT TNI ke 73 tahun 2018 ditutup dengan simulasi pembebasan sandera di Kantor Gubernur NTB oleh personel gabungan TNI dari tiga matra, Parade Defile dari pasukan TNI, Polri, Satpol PP dan masyarakat yang terdiri dari Insan pers, Komoditas Cidomo, sepeda Ontel, Vespa, Mobil tua, Mobil off road, Harley Davidson dan lainnya. (ars/*)

JUMPA PERS - Sekjen DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto, didampingi Ketua DPD PDI-P NTB, H. Rachmat Hidayat dan Sekretaris, Husni Jibril, saat jumpa pers pemenangan Jokowi-Ma’ruf di NTB, Sabtu (6/10).

Mataram (Suara NTB) Kontestasi Pemilu 2019 punya kerawanan konflik sosial. Pemicunya saling hujat lewat media sosial. Penyebaran hoaks. Adu domba dampak ujaran kebencian. Sampai kampanye hitam. Yang kasat mata terpantau satu diantaranya perilaku para pendukung atau simpatisan di media sosial. Meski tak jarang pula ada yang menggunakan media sosial untuk berkampanye kreatif. Kapolres Mataram, AKBP Muhammad memantau sejauh ini eskalasi sejumlah kerawanan sosial tersebut belum beranjak naik. Tapi, pihaknya menolak lengah. “Di NTB khususnya Mataram memang belum ada temuan. Tapi kalau ada pasti akan kita tindak tegas,” ujarnya, Sabtu (6/10). Namun, dalam strategi

pengamanan Pilpres dan Pileg 2019 yang disusun Polri, ancaman konflik sosial masuk agenda kerawanan yang perlu diberi atensi lebih. Dunia maya bukan ruang hampa yang bisa diabaikan begitu saja. “Medsos ini luar biasa, makanya saya minta masyarakat untuk tidak membuat statemen yang ujungnya bisa membuat adu domba, memecah belah,” terang Muhammad. Kerangka hukum untuk menjerat pelakunya sudah ada, termaktub dalam UU RI No 19/ 2016 tentang perubahan atas

(Suara NTB/why)

DEKLARASI - Deklarasi netralitas TNI-Polri dalam Pemilu 2019 dipimpin Kapolres Mataram, Muhammad, Dandim 1506/Lobar, Joko Rahmanto, dan Kapolres Lobar, Heri Wahyudi, Sabtu (6/10).

Maju Jadi Caleg DPR

HBK Pilihan Tepat Prabowo bagi Warga Lombok Giri Menang (Suara NTB) Caleg Partai Gerindra dari daerah pemilihan (Dapil) NTB-2 atau Pulau Lombok, Nomor Urut 1, H. Bambang Kristiono (HBK) mendapat dukungan penuh dari 53 PAC Partai Gerindra se-Pulau Lombok. Ditengah konsolidasi bersama para Ketua PAC Partai Gerindra se Pulau Lombok, perwakilan dari kabupaten/kota memberikan penilaian soal hadirnya HBK. Politisi Gerindra ini juga telah mendapatkan restu dan dukungan Ketum Prabowo Subianto. Bahkan capres nomor urut 2 ini menilai HBK pilihan tepat bagi masyakarat Lombok. Hadirnya HBK sebagai Caleg Nomor Urut 1 memang mengejutkan. Sebagai tangan kanan Prabowo, bisa saja HBK memilih daerahdaerah yang lebih diminati para caleg seperti di Pulau Jawa, Sumatera atau Sulawesi. HBK telah meluncurkan fanpage Facebook dan Instagram resmi yaitu HBK Samurai Prabowo. Mewakili PAC Kabupaten Lombok Timur, Mukminin mengatakan, keberangkatan HBK dari Dapil Lombok ini adalah permintaan semua kader Partai Gerindra. “Yang kami dengar, beliau banyak diperebutkan oleh para Ketua

(Suara NTB/her)

SILATURAHMI - HBK menghadiri silaturahmi dengan pengurus PAC di NTB DPD Partai Gerindra se-Indonesia untuk berangkat dari Dapilnya masing-masing,” katanya, Jumat petang di Rumah Makan Ujung Landasan Giri Menang, Jumat (5/10). Ketua PAC Partai Gerindra dari Kabupaten Lombok Tengah, M. Taufiq Samsuri menyebut, kader tidak pernah mempermasalahkan hadirnya caleg yang berasal dari luar Pulau Lombok seperti HBK. Perwakilan PAC Partai Gerindra dari Lombok Barat Mi’nain menyebut, kader maupun caleg-caleg Partai Gerindra telah sepakat untuk memberikan dukungan

sepenuhnya kepada HBK sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Alfat perwakilan PAC Partai Gerindra dari Lombok Utara mengamini pernyataan dari PAC Lombok Barat. Perwakilan PAC Partai Gerindra dari Kota Mataram, Agus Suharyan yang menjadi penutup menyebut, dalam kesempatan silaturahmi dengan HBK, ia mengucapkan terima kasih kepada Capres Prabowo Subianto yang telah menugaskan salah satu kader terbaik Partai Gerindra untuk berjuang bersama warga Lombok. (her)

Nasdem NTB Pasang Target Tiga Besar Mataram (Suara NTB) Perhelatan pemilu serentak 2019 sudah semakin dekat. Kini tahap pelaksanaan pemilu telah memasuki masa kampanye. Dalam rangka persiapan menghadapi pemilu 2019, Sejumlah partai mulai menyusun strategi dan melaksanakan konsolidasi untuk persiapan pemenangan di kontestasi politik lima tahunan tersebut. DPW Partai Nasdem NTB merupakan salah satu yang sudah mulai melakukan persiapan tersebut, yakni dengan mengelar konsolidasi dan orientasi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi NTB dan DPR RI, Sabtu (6/10). Konsolidasi dan orientasi caleg tersebut digelar bertujuan agar para caleg dalam melaksanakan kegiatan kampanye tidak keluar dari rambu-rambu aturan yang sudah ditetapkan. Nasdem berkomitmen merebut kemenangan dengan cara yang terhormat. Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPW Nasdem NTB, Ardany Zulfikar. “Tujuannya agar para Caleg Nasdem tidak melakukan kesalahan ketika berkampanye,” katanya. Pada pileg 2019 mendatang, Nasdem menargetkan raihan suara tiga besar. “Secara nasional Partai Nasdem menargetkan tiga besar nasional di Pemilu 2019,” kata ketua Badan Pemenangan Pemilu

UU RI No 11/2008 tentang ITE. “Itu bisa masuk tindak pidana. Pelakunya akan kita tindak,” tegas Kapolres. Beberapa hal yang diantisipasi polisi antara lain, ujaran kebencian dan berita hoaks yang menyerang pribadi caleg atau capres. Untuk lebih memantapkan upaya mencegah dan menindak hoaks, Muhammad menyebut pihaknya sudah membentuk tim khusus. “Ada Satgas tersendiri. Itu nanti berpatroli siber dan kalau ada ditemukan pidana ITE akan ditindak,” pungkasnya. (why)

(Suara NTB/ndi)

PIDATO - Ketua DPW Nasdem NTB, H. Muh. Amin saat memberikan pidato sambutan dalam pembukaan konsolidasi dan orientasi caleg Nasdem se-NTB, Sabtu (6/10). (Bappilu) DPP Partai Nasdem, Effendy Khoeri, yang hadir dalam kegiatan orientasi tersebut. Dia meminta agar semua kader Nasdem di NTB untuk menyatukan langkah dan menyamakan persepsi, serta menghindari konflik di internal, karena pesaing sesungguhnya ada di luar partai. “Kita jangan sampai terpecah, dan harus makin memperkuat kekompakan dan saling menguatkan, karena para pesaing kita bukan di internal, tapi di luar rumah,” katanya. Baginya, kemenangan Partai Nasdem dan target tiga besar di Pemilu nasional 2019 akan bisa tercapai dengan kerja keras dan saling menguatkan di antara para caleg Partai Nasdem di semua tingkatan. Baik DPR RI, DPRD

provinsi dan DPRD kabupaten kota. “Semua satu nafas, satu hati. Tujuan untuk menangkan Nasdem,” tegasnya. Senada dengan itu. Ketua DPW Partai NasDem NTB, Muhammad Amin juga meminta para caleg Partai Nasdem berkompetisi secara sehat dan fair. “Caleg Nasdem harus berjuang secara tulus dan ikhlas. Bahu membahu, saling menguatkan, kolaborasi dan jangan saling memperlemah” ungkap mantan Wakil Gubernur NTB. Dalam kesempatan itu, Amin meminta Caleg Partai Nasdem seNTB bekerja memenangkan pasangan Jokowi - KH Ma’ruf Amin di Pemilu Presiden 2019. Bagi Amin, banyak alasan bagi kader Nasdem di NTB untuk memenangkan Jokowi - Ma’ruf Amin di Pilpres. (ndi)

Jokowi-Ma’ruf Raup 80 Persen Suara

Mataram (Suara NTB) DPD PDIP NTB, memasang target kemenangan sebesar 80 persen suara bagi pasangan Capres/Cawapres nomor urut 1, Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf). Target kemenangan telak yang ingin diraih oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf di NTB tersebut, disampaikan langsung oleh Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat, Sabtu (6/10) pekan lalu. “Kami sudah menargetkan 80 persen suara kemenangan untuk Jokowi-Ma’ruf Amin di NTB,” ujar Rachmat dalam keterangan persnya, usai Rakorda PDIP NTB. Target untuk meraup dukungan telak tersebut diucapkan Rachmat bukan tanpa alasan. Diungkapkan alasan untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf di NTB dapat mencapai 80 persen, karena Jokowi telah berhasil membangun hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat NTB. Hal itu ditunjukkan dengan perhatian Jokowi terhadap masyarakat di NTB, yang telah datang berkunjung ke NTB sebanyak 11 kali. “Alasannya, pertama, rakyat sekarang sudah melek politik, sudah pintar membedakan mana pemimpin yang suka mengumbar janji dan yang tidak. Pak Jokowi itu pemimpin yang tidak suka berjanji. Saat bencana gempa Lombok, Pak Jokowi hadir di tengah-tengah masyarakat sampai menginap di tenda bersama rakyat,” jelas anggota DPR RI ini.

Jokowi telah berhasil menggandeng simpul-simpul kekuatan politik di NTB yang terdiri dari tokoh masyarakat berpengaruh yang pmimpin ormas. Salah satunya yakni mantan Gubernur NTB dua periode, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, alias TGB yang juga pemimpin ormas terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW). Dengan dukungan dari TGB tersebut, Rachmat meyakini akan makin memperkuat posisi kemenangan Jokowi di NTB. “Termasuk mantan Gubernur NTB dua Periode, TGB, sudah menyatakan dukungan penuhnya dengan organisasinya untuk memenangkan JokowiMa’ruf Amin di NTB,” tegasnya. Diketahui pada Pilpres tahun 2014 silam, Povinsi NTB ini mejadi daerah tempat Jokowi mengalami kekalahan telak. Dimana rivalnya ketika itu, Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa dapat meraul dukungan dari masyarakat NTB sebesar 72,45 persen. Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang turut hadir pada Rakorda DPD PDI juga menekankan agar seluruh kader PDIP wajib bergerak memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Selain itu, Hasto juga menyinggung dukungan TGB kepada Jokowi-Ma’ruf Amin di NTB. Menurutnya dukungan TGB tersebut dipandang sebagai sesuatu hal yang sangat positif sebagai sesuatu bagian yang menunjukan kepemimpinan Jokowi sangat diterima oleh semua kalangan. (ndi)


SUARA NTB

Senin, 8 Oktober 2018

Halaman 9

Kelurahan Dasan Geres Dinilai Kumuh dan Tak Terurus

Giri Menang (Suara NTB) Meskipun berada dekat dengan komplek pusat pemerintahan kabupaten Lombok Barat (Lobar), tak menjamin sejumlah lingkungan yang ada di kelurahan Dasan Geres kecamatan Gerung mendapatkan perhatian lebih dari Pemda. Buktinya, sejumlah lingkungan yang ada di sekitar kompleks Kantor Pemda ini kondisinya memprihatinkan, kumuh lantaran tak terurus. Kondisi ini menyebabkan warga setempat mendesak Pemda sebaiknya mengembalikan status dari kelurahan menjadi desa. Warga Lingkungan Bawak Gunung, Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung, Haris, mengaku kondisi lingkungan setempat dari sisi kemajuan berbagai sektor tertinggal jauh dibandingkan desa lainnya. Desa lain begitu pesat penataan kawasan, begitupula di bidang pemberdayaan masyakarat banyak dilakukan melalui ADD dan DD yang digelontorkan tiap tahun. Sedangkan kelurahan yang ada masih banyak kondisi kawasannya ku-

muh. Meski berada di pusat pemerintahan Pemkab Lobar, penataan kawasan setempat tak terurus sehingga terkesan tak diperhatikan pemerintah. Kondisi lingkungan setempat kumuh. Tampak bagian luar lingkungan yang bersebelahan dengan kantor bupati tak pernah disentuh penataan, sehingga saluran irigasi pun minim. Bahkan kalau ada kebanyakan mengalami pendangkalan. Di dalam kampong jauh lebih parah lagi. “Sangat miris sekali kondisi wajah kota seperti ini (kumuh). Makanya kebanyakan masyakarat maunya Kelurahan

KUMUH – Salah satu sudut lingkungan Aik Ampat kelurahan Dasan Geres ini dekat dengan kompleks kantor bupati Lobar, tampak kumuh dan kurang diperhatikan. dikembalikan jadi desa lagi agar lebih banyak program yang diperoleh,” katanya. Dengan kondisi masyakarat yang berekonomi menengah ke bawah, di mana di daerah ini kebanyakan sebagai perajin batu bata dan genteng serta buruh tani. Penghasilan yang mereka peroleh pun jauh dari hidup se-

jahtera, sebab per bulan mereka hanya mendapatkan Rp500 ribu - Rp1 juta. Menurutnya dengan kembalinya kelurahan menjadi desa maka banyak progam yang bisa diperoleh dari DD dan ADD. “Itu yang diharapkan oleh masyarakat agar bisa disentuh,” ujarnya. Lurah Dasan Geres, Hu-

kan di daerah. “Ada sih kami dengar itu (ingin kembali jadi desa), tapi itu kan kewenangan ada di pusat,” jelasnya. Malah katanya, pihaknya ingin melakukan pemekaran namun dinilai sulit sebab syarat nya anggaran APBD untuk pegawai harus di bawah 54 persen. Diakui kondisi anggaran yang dikelola kelurahan minim sekali hanya Rp600 juta, terdiri dari belanja operasional, pegawai dan sisanya 30 persen untuk belanja masyarakat. Diakui sebagai kelurahan seharusnya Dasan Geres dan kelurahan lain harus mendapatkan perhatian khusus, ter-

HILANG HILANG STNK R2 HONDA VARIO DR4117HA NOKA/ NOSIN : MH1JF1317AK173124/JF13E-0169686 AN. JAMILAH HILANG DISEKITAR JL. RAYA MAMBALAN GUNUG SARI HILANG STNK R2 YAMAHA DR6990CH NOKA/NOSIN : MH32SV00AEJ094498/2SV094817 AN. IDA BAGUS MURWA BRATHA PIDADA HILANG DISEKITAR JL. PETERNAKAN SELAGALAS CAKRANEGARA KOTA MATARAM

laifi, S.H. mengaku warga setempat memang menyuarakan agar kelurahan sebaiknya kembali menjadi desa dengan alasan ingin mendapatkan anggaran memadai seperti ADD dan DD. Namun katanya, masalah pengembalian status dari kelurahan ke desa itu kewenangan di pusat bu-

HILANG STNK R2 HONDA DR3242CS NOKA/NOSIN : MH1JFX111GK205080/ JFX1E1204178 AN. IRMA RAHMALIDA HILANG DISEKITAR JL. SWADAYA KEKALIK

RUPA-RUPA

SALON

DIJUAL TANAH LOK.KR PULE SEKARBELA MTR LT.335M2 HUB:087755533273

RAA MUSLIMAH.Salon Spa Muslimah hadir lg di Mtrm, kami cab. Baru dr Youfo Mtrm Jl.Panjitilar.Memberikan Pelayanan terbaik u/ wanita muslimah d Lombok.Terdiri dr Ptong Rmbut,Creambth,Facial,Massage,Spa, dll. Nyaman &aman terjaga, jl.Gili Asahan, perum Griya Udayana N0.3. Hub: 087765893848

Toyota Lombok,dptkn program khusus bln Ramadhan:Dis pulhan jt,Dp Ringan, Grts Kaca film,Grts js service smpai 4th/50rb km,Ayo buruan, info&pmesanan hub segera Hery Toyota,081907921999085238359008,beli Toyota ingat hery,Melayani dgn pasti

DIJUAL TOKO ATAU KIOS UKURAN 8 X 4 M DI KOMPLEKS PERTOKOAN LONCENG MAS BERTAIS BERMINAT HUB. 081907815224

TYGIA SALON.Treatment Galvanic Spa(setrika waja h ) : M n g n c a n g k n Kulit,Mngurangi Kriput, flek, Komedo,Mcrhkan Kulit,Mngangkt Klopak Mata,Mulai 100Rb-150Rb, Menerima Treatment k Rmh Anda Min.2org, ,Jl.Lalu Mesir,Gg.Sowela No.1 Abian Tubuh, WA:081339123452

DIJUAL OPER KREDIT TATA SUPER ACE TH2016 TURBO DIESEL PANJANG BAK 260CM HUB. BU ELI 085333587700

q

utama selama kawasan permukiman dan perumahan sebagai jantung kota harus mendapatkan perhatian. Diakui program KotaKu sejauh ini kelurahan Dasan Geres tidak masuk, yang masuk hanya kelurahan Gerung Selatan dan desa Babussalam. (her)

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

SALON

URUS LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PPN, PASPORT, SIUP,NPWPHUB.082146461910

PT.KEUANGAN MENGELUARKAN DANA CEPAT 1 HARI CAIR(BUNGA 0,5%)BPKB MOBIL/SEGALA JENIS MOBIL (TRUK/TRONTON,MINI BUS,PIC UP,DLL)PROSES MUDAH,CEPAT,DAN BISA TAKE OVER/PINDAH BANK, HUB (085100026010)(081999290387)(081239956609)

AGATAR PIZZA, Kami dr Agatar Pizza mengeluarkan Produk pizza yg berkualitas dunia dengan harga yg terjangkau dan kami membuka dan melayani Pemesanan Pizza Via Delivery,Lokasi :Kekeri,Kec.Gunung Sari.WA:081338661783/TLP :087765900233

DE’gustin hair art salon and barbershop, menerima prwtan rmbut&kulit, potong rambut mulai harga 20rb, perawatn rmbut dan kulit terbaik dgn hrga trjangkau,Jl.Ismail Marzuki No.3 Hp (081237564121)

MEMBANTU LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PKP, NPWP, SIUP, PASPORT HUB. 081338344155 Toyota Lombok,dptkn program khusus bln mret dis puluhan jt Rpiah, Free angsuran-12x,grts kaca film,Grts jasa service smpai 4th/ 50rb km,ayo buruan,info pmsanan :081907921999 (HERY),Beli Toyota Ingat Hery,mlyani dgn pasti. LesehanTamanBangket,promo dr tgl 17maret-17april (disc 15% utk semua menu) datang ke lesehan kami JL.Saleh Sungkar 77xx Bintaro,Info pemesanan hubungi : 081917937773/081907815697 DJL TNH KEBUN L.174 LOK.DS.PENGONONGLINGSAR H.30JT/A HUB.082147897778 KRIDA TOYOTA MTR, dptkn Prgram Khusus bln Agsts,Diskon Pluhan Jt Rupiah, Prgrm DP murah,Gratis Jasa Service s/d 3th/ 50rb KM,Ayo Buruan,Info&Pmesanan Hub Hery Toyota 081907921999,Beli Toyota Ingat Hery,Melayani dgn Pasti. DAPUR BU’ANI mnydiakan ayam rumpak,ceker balado,pkt mkan siang mulai 12rb,aneka mcam sambal,u/delivery free ongkir mtrm&sktrnya,Jl.Masjid Al-Muttaqien no.26 Dasan Agung,tlp.087864657127 DIJUAL RUMAH DI BTN LINGKAR PRATAMA BLOK Y NO. 5 BERMINAT SEGERA HUBUNGI: 087865991696

KAMORRY BOUTIQUE&MAKE OVER, hrga mulai dr 70rb,Dis10% Tas&Dompet,MakeUp Wisuda 175RB,blnja datas 300RB free makeup,mjual&myewakan kebaya,buka setiap hari pukul 10.00-21.00,jl.swadaya No.15 Kekalik(Samping electra diamond store)/081916887677 DUJUAL REVO ABSOLUT CW’09 WARNA HITAM/MERAH DR HP7JT 0818543688 TP DIJUAL RUMAHFULLFURNITURELOKASISTRATEGIS,3KAMARTIDUR,2KAMARMANDI,3 AC,DAN GARASI MOBIL, HARGA590JT NEGODIKIT.JL.WARU BLOK.UB NO.15 BTN LINGKAR PRATAMA MATARAM.HUB:081349684919 JAMINKAN BPKB anda diatas tahun 2000, Pick up 2005 bisa hub : Wayan Pardha 082146884888(Telkomsel), 085606884888(indosat), 081903884888 XL (WA), Langsung Proses. PURI MAMA, Menyewakan Toyota Hiace, muat hingga 16 Orang dengan supir,penyewaan bisa disewa terpisah, bisa armadanya saja, Informasi penyewaan, Hub : 082266194177

LOWONGAN MEVITHA SALON & SPA mmbutuhkn karyawati yg brpngalaman,jujur,disiplin, diutamakan yg blum menikah.Alamat : Jl.Kesra Raya No.17 Perumnas, Tanjung Karang Permai,HP 081907004335 DICARI PEGAWAI PEREMPUAN UNTUK JUALAN ROTI Min. 20 TH, TINGGI Min. 155 cm, DISIPLIN, RAJIN, ULET, BERMINAT LANGSUNG KE ALAMAT JL. RA KARTINI NO. 10 DEPAN PASAR CEMARE DIBUTUHKAN TENAGA AHLI UNTUK MENJAHIT SEGALA JENIS TAS (YANG SEKEDAR BISAMENJAHITAKANDIBIMBING LAGI) ALAMAT : JL.JENDRALSUDIRMAN,BTNKOREM, BLOK A NO.1 ,HUB. MOH.GHAZALI, HP : 081 917 267 007 DIBUTUHKAN SEGERA ADMIN, KASIR, WAITERS, KIRIM LAMARAN LANGSUNG KE LUMBUNG RESTO EPICENTRUM MALL LT. 2

SALONMUSLIMAH SYAFIRA Melayani Face Treatmen: Facial Madu, Facial Buah Alami, Facial Detok, Facial Collagen, Facial Oxigen, Facial Bady Shop, Facial Diamon+Oxigen, Facial Beauty Zen + Alat Infra Red DLL. Jl. Pendidikan no. 11 mataram Al Beauty Salon & Spa, promo : pkt full body treatment terlaris ONE DAY SPA(13 trtment) hnya 250rb free fc antiaging 135rb,pkt plangsing (fc strika wajah+akupuntur prut)hanya 175rb,smoothing spa free msker rmbt stlh 3hr, Jl.Pancaka No.5, Kr.Medain, Hp: 081907050543 RINA SALON,melayani : Rias Pngntn,kursus make-up & sanggul,ptng rmbut & kriting, Pnywaan pkaian adat ankank&dwsa, sewa mobil antik,&dekorasi.jl.jndrl sudirman Gg.Jawa No.1,Rembiga-Mtr,087855311441(Hj.Ninik Ridwan) Yanti Salon & Spa menerima : prwtan wajah & rambut, SPA pkt I : body mssage,Body Scrub,Totok wjah =80rb, SPA pkt II : body mssage,body scrub,totok wjah,Ratus Vagina : 105rb, Jl.BungKarno,Kr.genteng, tlp. 081917913809

ALLEA GALERI, galeri fashion menyediakan Kain Tenun, Kain SongketdanmenerimaJahitBusana, Lokasi : Jalan Swasembada , Hp : 081907000477, WA : 08194111079, PIN BBM :d6e340dc

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar, Haris Mahtul Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Ahmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Atanasius Rony Fernandez, Linggauni, Wahyu Widiantoro, Akhmad Hiswandi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi. Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur : Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), I Nengah Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT SUARA NTB PERS. Percetakan PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


PENDIDIKAN

SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

Kepala SMAN Baru Masih Berstatus Kepala SMKN Mataram (Suara NTB) – Dua SMA Negeri (SMAN) baru di Kota Mataram, yaitu SMAN 9 Mataram dan SMAN 10 Mataram sudah menerima siswa baru di tahun ajaran 2018/2019. Namun status dua Kepala SMAN baru itu masih menjabat sebagai Kepala SMKN 8 Mataram dan SMKN 9 Mataram. Belum jelasnya status kepala SMAN sempat menjadi pertanyaan kepala SMAN baru itu. Saat ini selain menjadi kepala SMKN, mereka juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) SMAN. Seperti diketahui, sebelumnya SMAN 9 Mataram menggantikan SMKN 8 Mataram, sementara SMAN 10 Mataram menggantikan SMKN 9 Mataram. Plt. Kepala SMAN 9 Mataram, Rubiyanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan dirinya secara resmi masih menjabat sebagai Kepala SMKN 8 Mataram. Sedangkan jabatan Pelaksana tugas SMAN 9 Mataram belum secara resmi diterimanya. “Belum ada penunjukan Plt., saya kepala SMKN 8 resminya, SMAN 9 kita mengikuti saja, karena di sini kita kelola bersama, kita harapkan tapi sampai sekarang sedang kita tunggu, di atas kertasnya belum ada,” jelasnya. Ia mengaku sudah seringkali datang ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, tapi belum ada kepastian. Dirinya tidak terlalu mempermasalahkan status itu, tapi ada masalah lain yang dihadapinya. SMAN 9 Mataram harus membentuk komite, karena pengesahan kurikulum perlu persetujuan komite. Sedangkan komite yang lama belum mau tanda tangan, karena mereka merasa sebagai pengurus komite SMKN 8 Mataram. Plt. Kepala SMAN 10 Mataram, Ridwan, S.Pd., MMPd., dihubungi pekan kemarin juga mengakui ia masih merangkap jabatan menjadi Kepala SMKN 9 Mataram sekaligus Pelaksana Tugas Kepala SMAN 10 Mataram. “Iya saya masih merangkap,” katanya. Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud NTB, Drs. H. Surya Bahari, dikonfirmasi terkait masalah itu, meNjelaskan status Kepala SMAN baru di Kota Mataram masih berstatus Kepala SMKN. Karena ada dua tingkat yang masih belajar di SMKN, sedangkan pada SMAN, baru satu tingkat. Jika satu atau dua tahun ke depan, lebih banyak siswa SMAN, maka akan resmi menjadi kepala SMAN. “Sekarang itu status mereka masih Kepala SMK, karena ada dua tingkat masih SMK. Mereka pelaksana tugas SMAN 9 dan Pelaksana tugas SMAN 10,” jelas Surya. Diakui Surya, belum ada SK yang menetapkan sebagai Pelaksana Tugas SMAN 9 dan Pelaksana Tugas SMAN 10. Namun sudah ada surat tugas yang disiapkan, sembari menunggu finalisasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Penundaan surat tugas juga ditambah dengan situasi bencana alam yang menimpa Pulau Lombok dan sekitarnya beberapa waktu lalu. (ron)

Halaman 10

Anak Penyandang Disabilitas Harus Dapat Perhatian Mataram (Suara NTB) Dengan keterbatasan yang dimiliki para penyandang disabilitas, mereka sangat rentan menjadi korban ketika terjadi bencana alam. Oleh karena itu, semua pihak harus memberikan perhatian bagi penyandang disabilitas, terutama dalam situasi bencana. Itulah yang mengemuka dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan LombokCare, dengan tajuk Lombok I Love You, Palu dan Donggala We Love You. Kegiatan itu dilaksanakan di Yayasan LombokCare, pada Sabtu (6/10) lalu. Ketua Yayasan LombokCare, Apip Sutardi menjelaskan, pesan terpenting di acara ini adalah agar semua pihak dapat memberikan perhatian terhadap disabilitas terlebih di dalam situai bencana. Acara ini dihadiri sekitar 250 orang “Karena mereka termasuk kaum yang rentan yang harus diperhatikan dari berbagai aspek, aksesibilitas, kesehatan, MCK yang mudah diakses, kehidupan selama di pengungsian dan sebagainya. Terutama pemerintah harus lebih memperhatikan mereka,” ujar Apip. Kegiatan ini antara lain penggalangan dana untuk Lombok, Palu dan Donggala, pembagian paket sembako untuk anak disabilitas dan disabilitas dewasa, Psikososial atau hiburan untuk semua yang hadir agar sejenak dapat bergembira bersama. Serta Diskusi Organisasi Disabilitas yang ada di NTB, di antaranya LombokCare, HWDI, PPDI, Pertuni, Gerkatin, bersama Pemerintah yang diwakili Kabid Rehsos Dinsos NTB. Tema diskusi itu Penanganan disabilitas dalam Bencana. Dalam diskusi itu, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi NTB, Sri Sukarni, mengatakan, bencana gempa bumi sangat memukul para penyandang disabilitas. Pihak pemerintah kurang memberikan pendidikan tentang penanganan bencana bagi penyandang disabilitas. “Dari organisasi bingung

bagaimana cara menyelamatkan diri dari gempa. Harapan ke depan. Bagaimana pemerintah nanti memberikan program penanganan bencana bagi penyandang disabilitas, baik pra, saat bencana, dan pascabencana sehingga masyarakat kita tahu apa yang dilakukan,” harapnya. Hal yang sama disampaikan Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Lombok Tengah, Selamet Riyadi. Ia meminta perhatian pemerintah bagi penyandang disabilitas yang masih bertahan di tenda, karena rumah mereka mengalami

kerusakan. Selain itu ia meminta agar penyandang disabilitas diberikan pelatihan menghadapi bencana. Apip Sutardi dari Yayasan LombokCare juga menyampaikan perlunya perhatian kepada penyandang disabilitas yang masih ada di tenda pengungsian. Pihaknya sudah memberikan bantuan setelah terjadi gempa. Namun, ada juga penyandang disabilitas yang meninnggal ketika berada di tenda. “Anak-anak kita ini sangat rentan. Mungkin kesehatan mereka diperhatikan lagi,” harapnya. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. Hj. Fitriah, M.M., yang hadir mewakili unsur pemerintah, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan dan penyaluran bantuan bagi penyandang disabilitas. Ia menekankan, pen-

yandang disabilitas mempunyai hak yang sama, dan harus diperhatikan oleh negara. Berbagai permasalahan yang disampaikan dalam diskusi itu ditampungnya agar nanti dicarikan solusi. Selain diskusi, dalam acara itu juga diisi dengan hiburan yang bertujuan untuk memotivasi semua yang hadir, termasuk bagi penyandang disabilitas agar dapat bangkit pascabencana. Pihak LombokCare mendatangkan Komunitas Lombok Art Community yang menampilkan pembuatan lukisa, Om Apip, Penyanyi anak yang bernyanyi bersama anak2 disabilitas LombokCare, RKM band, Vee Nhavan, dan puncak acara dimeriahkan oleh AMTENAR band yang menyanyikan lagu andalannya Lombok I Love You. Apip juga menjelaskan, dalam acara itu pihaknya me-

nampilkan final olah raga Boccia yaitu olahraga yang diperuntukan untuk orang-orang yang mengalami Cerebral Palsu. Sekaligus memperkenalkan olahraga ini kepada pengunjung agar mereka bisa melihat bahwa anak-anak disabilitas juga mempunyai kesempatan yang besar untuk menjadi atlit Boccia profesional. “Tak lupa acara ini ditutup dengan doa bersama untuk Lombok, Palu, dan Donggala agar kita semua dapat saling menguatkan dan bahu membahu untuk bersama bangkit kembali,” katanya. Selain itu, paket yang diberikan oleh Yayasan LombokCare disponsori oleh berbagai donatur adalah paket untuk anak disabilitas sebanyak 100 paket dan paket sembako disabilitas dewasa sebanyak 200 paket. Total pembagian paket disabilitas adalah 300 paket. (ron)

(Suara NTB/ron)

DISKUSI - Diskusi organisasi disabilitas bersama pemerintah terkait penanganan bencana bagi penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh Yayasan LombokCare, Sabtu (6/10).

Guru PAI Korban Gempa Lombok Capai 177 Orang Sulap Perpustakaan Jadi Ruang Kelas

SDN 5 Babussalam Gerung Kekurangan RKB Giri Menang (Suara NTB) Sejatinya media pengajaran yang digunakan untuk menunjang peningkatan mutu proses kegiatan belajar-mengajar mestinya dapat dipenuhi secara keseluruhan oleh pemerintah. Sebab ruang akses belajar menjadi sangat krusial sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran. Pada prinsipnya ruang akses belajar dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar. Namun bagaimana jika masih ada sejumlah sekolah yang masih kekurangan mengenai ruang kegiatan belajar mengajar. Seperti kekurangan di SDN 5 Babussalam Gerung Lombok Barat. Pihak sekolah terpaksa mensiasati dengan menyulap ruang perpustakaan menjadi ruang kelas untuk tempat belajar mengajar. Ditemui akhir pekan kemarin Kepala SDN 5 Babussalam Muhibudin menuturkan, sejauh ini sekolahnya masih mengalami kekurangan sejumlah fasilitas pendidikan berupa satu unit Ruang Kegiatan Belajar (RKB) serta tidak adanya ruangan khusus kepala sekolah. Sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), terkesan tidak memenuhi standar kenyamanan. ”Pemerintah harus memperhatikan masalah ini, agar bisa dipenuhi kekurangan kita di sini,” pintanya. Kekurangan sarana RKB, kata dia, membuat pihak sekolah berinisiatif menyulap ruangan perpustakaan sekolah menjadi ruang belajar khusus kelas 2. Sebab kalau tidak, pihak sekolah merasa kesulitan untuk pemenuhan ruang akses belajar siswa. Untuk itu, pihaknya terpaksa mensiasati dengan mengambil alternatif. “Kami terpaksa membuka ruangan perpustakaan untuk dijadikan ruang kegiatan belajar siswa kelas ll,” jelasnya. Diakuinya, meski baru baru ini sekolahnya sudah dibantu satu unit RKB, namun itu belum bisa mencukupi kebutuhan, sebab untuk kelas enam yang berjumlah 46 orang, pihaknya membagi

menjadi dua rombongan belajar. Padahal kebutuhan RKB kita harus dua, sesuai jumlah banyak kelas dan jumlah siswa yang ada. “Kebutuhan RKB SDN 5 Babussalam ini dua kelas, namun yang dibantu hanya satu saja oleh pemerintah,” ungkapnya. Saat pengajuan permohonan bantuan RKB, pihak sekolah meminta dua kelas, namun yang direalisasikan hanya satu, padahal usulannya berdasarkan kebutuhan. Sedangkan terkait ruangan kepala sekolah, lanjutnya, hingga sejauh ini belum ada. Sampai saat ini, harus rela bergabung dengan guru guru kendati terasa terganggu dan tidak nyaman. Terlebih kalau ada tamu dari dinas,

dari kawan kawan guru maupun tamu dari masyarakat, seakan menambah kondisi semakin tidak nyaman.”Ruangan guru dan kepala sekolah terpaksa harus bergabung. Kadang menjadi tidak nyaman ketika pas ada tamu yang datang, apalagi ruangannya sumpek begitu,” bebernya. Harapannya agar pemerintah bisa memberikan bantuan kebutuhan dasar, yakni dapat memprioritaskan kekurangan di sekolah tersebut, terlebih sekolah disini adalah masih dalam jantung kotanya Lombok Barat. “Kami mohon perhatian pemerintah untuk bisa mencukupi RKB dan Ruang Kepala Sekolah,” pungkasnya.(her)

Mataram (Suara NTB) Sebanyak 177 guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seluruh NTB tercatat turut menjadi korban gempa Lombok. Ke 177 orang guru PAI yang jadi korban gempa tersebar di berbagai kabupaten di NTB. Ketua DPW AGPAII NTB (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia) Sulman Haris., M.Pd.I., mengungkapkan guru PAI korban gempa tercatat sebagai korban gempa dengan kriteria mereka jadi korban langsung gempa, seperti alami rumah rusak. Mereka pun dibantu AGPAI mem-

peroleh bantuan melalui berbagai aksi penggalangan bantuan yang dilakukan pengurus AGPAI seluruh Indonesia. Dari aksi kemanusiaan penggalangan dana ini, AGPAI berhasil mengumpulkan Rp500 juta. “DPW AGPAI NTB melakukan penggalangan dana secara nasional dan sasarannya adalah guru PAI jenjang SD, SMP, SMA, SMK baik negeri ataupun swasta,” kata Sulman. Diakui bahwa sejak gempa pertama tanggal 29 Juli lalu dan kemudian seterusnya, pihaknya terus melakukan kegiatan peduli kemanusiaan. Menu-

rutnya, ini juga sebagai satu wujud nyata penerapan pendidikan karakter di tengah lingkungan pendidikan. “Korban tersebar di KSB, Sumbawa, KLU Lotim, Lobar, dan Loteng dengan total jumlahnya GPAI terdampak 177 orang,” ungkapnya. Selain memberi bantuan langsung terhadap korban, juga dilakukan kegiatan trauma healing. Kegiatan ini dilaksanakan untuk 2.000 orang di Lotim tepatnya di SD Obel-Obel dan SMPN 1 Sambelia. Sedang di KLU di SMPN 1 Tanjung dan SMA SMK di SMAN 1 Gunungsari. (dys)

PGRI Jabar Bantu Guru Korban Gempa Mataram (Suara NTB) Sebanyak 115 guru terdampak gempa Lombok mendapat bantuan dari Pengurus PGRI Jawa Barat (Jabar). Pemberian bantuan bagi guru anggota PGRI NTB terdampak gempa Lombok dilakukan di Wisma Guru NTB, Sabtu (6/10). Adapun bantuan yang diserahkan Pengurus PGRI Jabar sebesar Rp600 juta. Bantuan tersebut berasal dari donasi para guru Jabar dan diperuntukkan bagi guru korban gempa Lombok. Ketua PGRI NTB Drs. H. M. Ali H. Arahim, menyebut bantuan itu sebagiannya disalurkan langsung kepada para guru korban gempa Lombok. Sisanya akan diperuntukkan bagi pembinaan guru dan pelatihan trauma healing bagi guru relawan PGRI. “Ada 115 orang guru terdampak gempa. Ada diberi uang tunai. Dimanfaatkan dalam rangka fasilitas perbaikan rumah yang ada sebagai solidaritas kebersamaan. Secara teknis bisa dimanfaatkan ke mereka,” ungkap Ali. Lebih jauh Ali Rahim, menilai bantuan ini didasari bahwa pentingnya membangun kebersamaan antarsesama anggota PGRI seluruh Indonesia.

(Suara NTB/dys)

TERIMA - Ketua PGRI NTB H. Ali H. Arahim menerima bantuan dari pengurus PGRI Jabar bagi guru yang jadi korban gempa di NTB. Ini merupakan bentuk solidaritas bersama terhadap para korban gempa. Selanjutnya, PGRI NTB mengucapkan terima kasih kepada pengurus PGRI Jabar atas bantuan dan perhatian terhadap para korban gempa Lombok. Tentu bantuan ini sangat berarti bagi para guru yang banyak menjadi korban. “Selanjutnya untuk penguatan trauma heal-

ing kepada guru dan membangun gedung TK PGRI,” ujarnya. Di samping itu, pihaknya juga berencana membangun sebanyak tujuh buah TK PGRI di sejumlah tempat di NTB. “Akan segera kami bangun 7 TK PGRI lokasinya di Buer Alas , KLU, Batulayar 2, Dopang. Semua di daerah terdampak gempa,” sambungnya. (dys)

Mitigasi Bencana Jadi Perhatian Sekolah

(Suara NTB/her)

DIBANGUN - RKB yang sudah dibangun di SDN 5 Babussalam.

Mataram (Suara NTB) Pascagempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya, sejumlah sekolah mulai gencar memberikan pemahaman tentang mitigasi bencana bagi siswa. Seperti yang juga dilakukan oleh SMPN 8 Mataram dengan memberikan informasi kepada siswa tentang cara berlindung ketika gempa datang. Kepala SMPN 8 Mataram, H. Ishaka, S.Pd., MM., ditemui di ruang kerjanya pada pekan lalu mengatakan pihaknya sudah memberikan informasi tentang mitigasi gempa bumi. Terutama berkaitan dengan perlindungan diri saat terjadi gempa. “Saya sudah berikan sekadar informasi ke anak-anak, jangan lari terburu, atau ketika gempa, masuk ke kolong

meja, atau taruh tas di kepala. Kalau kepala kita dilindungi, kita tidak kena reruntuhan dari atas,” katanya. Di samping itu, pendekatan keagamaan juga dilakukan pihaknya, seperti kegiatan membaca Al Qur’an serta berbagai penyampaian motivasi kepada siswa. “Saya sampaikan kita harus menguatkan diri dengan mendekatkan diri dengan Tuhan. Mendekatkan diri kepada yang kuasa, supaya bisa bertobat itu yang saya tanamkan ke anak-anak,” katanya. Pembentukan karakter seperti kegiatan literasi dan membaca Al Qur’an bersama juga diperkuat oleh SMPN 8 Mataram. Setelah terjadi gempa juga banyak relawan yang datang memberikan trauma healing kepada siswa.

Di SMPN 8 Mataram sendiri tidak mengalami kerusakan berat. Menurut Ishaka hanya ada tiga ruangan yang cukup rusak, membuat anakanak tidak berani masuk ke ruangan itu. setelah dilakukan assessment, bangunan di SMPN 8 Mataram dikatakan layak. Kerusakan relatif ringan, seperti genteng yang melorot di sejumlah ruangan seperti perpustakaan dan ruang laboratorium. “Di tempat salat anak-anak, tiang retak, anak-anak kita imbau supaya jangan ditempati dulu,” katanya. Saat ini pembelajaran di kelas sudah berjalan normal. Pelaksanaan ujian tengah semester juga sudah dilaksanakan dengan tidak terjadwal. “Sekarang sudah normal,” kata Ishaka. (ron)


RAGAM

SUARA NTB Senin, 8 Oktober 2018

Amman Mineral Kembangkan Wisata Pantai Jelenga Taliwang (Suara NTB) Pascagempa bumi berkekuatan 7.0 SR yang mengguncang beberapa wilayah di NTB seperti Lombok, Sumbawa Barat dan Sumbawa, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (“Amman Mineral”) bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alam Asri Desa Jelenga mengembangkan objek wisata Pantai Jelenga yang berada di Desa Jelenga, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat. Objek tersebut dinilai nyaman sebagai tempat wisata untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Pengembangan objek wisata ini dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas dan pelayanan penunjang wisata di Pantai Jelenga yang akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan. Menurut Head of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Anita Avianty, kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi wisata pantai yang tinggi dan salah satu objek wisata yang potensial untuk dikembangkan adalah Pantai Jelenga. ‘’Melalui kemitraan kami dengan Pokdarwis Alam Asri Pantai Jelenga, kami ingin memberdayakan masyarakat sekitar untuk bersamasama mengembangkan usaha-usaha baru yang dapat menunjang sektor pariwisata di wilayah ini, seperti membangun penginapan, rumah makan, dan aneka usaha kerajinan tangan. Melalui inisiatif ini kami berharap perekonomian masyarakat dapat terus ditingkatkan, membuka peluang kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),” katanya. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbawa Barat, Ir. I Gusti Sumbawanto, M.Si dalam sambutannya pada acara pembukaan destinasi wisata Pantai Jelenga menyampaikan apresiasi kepada Pokdarwis dan Amman Mineral yang telah bersinergi mengembangkan objek wisata tersebut. “Hitam putihnya pariwisata ini tergantung Pokdarwis. Pokdarwis yang maju adalah yang bisa menjalankan Sapta Pesona yaitu tidak ada sampah berserakan, aman, bersih, rapi, indah, tertib, sejuk dan ramah tamah,” katanya. Dalam kesempatan yang sama Ketua Pokdarwis Alam Asri, Jibrata Utama mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada Amman Mineral yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami, Kami berharap Pantai Jelenga dapat menjadi sentral pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat dan mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga objek wisata Pantai Jelenga,” katanya. Sejak awal 2018 Amman Mineral telah memperkenalkan paradigma baru dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada tiga program yaitu, Agribisnis, Pariwisata dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK). Pengembangan Objek Wisata Pantai Jelenga merupakan salah satu bentuk implementasi dari paradigma baru program Tanggung Jawab Sosial Amman Mineral. (r)

Halaman 11

Dr. Zul Pesan Tidak Terkesima dengan Angka Statistik

Langkah HBY akan Dicontoh untuk Kemajuan Daerah di NTB Dompu (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc menginginkan pembangunan NTB kedepan tidak terkesima dengan angka statistik. Karena pembangunan sejatinya merupakan proses besar untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Langkah Bupati Dompu yang sudah memulai membangun sektor riil dan membangun pabrik akan ditiru pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk daerah lain di NTB. Hal itu disampaikan Dr. Zul sapaan akrab Gubernur yang baru dilantik 17 September 2018 lalu dalam kesempatan silaturrahminya dengan jajaran pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di pandopo Bupati, Sabtu (6/10) malam. “Pembangunan NTB kedepan, jangan terkesima dengan angka statistik. Jangan terkesima oleh angka pertumbuhan ekonomi, berhasilnya kita menekan inflasi dan lain – lain. Pembangunan pada sejatinya adalah proses besar untuk mengupgrate kemampuan masyarakat kita,” tegasnya. Jangan sampai pembangunan lima tahunan, pertumbuhan ekonomi menakjubkan, gedung tinggi – tinggi, banyak hotel, tapi anak – anak dan masyarakat NTB hanya menjadi penonton. Miliki tambang emas, tapi untuk mendapat 1 – 2 gram emas harus menjadi TKW ke Saudi. “Pembangunan yang benar adalah pembangunan yang memfungsikan rakyat,

mencerahkan harapan, meningkatkan kemampuan untuk mandiri, bukan sekedar penonton di daerah kita sendiri,” ungkapnya. Untuk menjadikan masyarakat NTB sebagai pelaku pembangunan seperti yang menjadi janji kampanyenya mengirim putra putri NTB kuliah ke luar negeri dengan beasiswa, Dr. Zul mengaku, beberapa waktu lalu sudah mengirim 20 anak belajar ke Cina dan 13 Oktober 2018 mendatang kembali mengirim 20 anak kuliah ke Polandia. Tahun 2019 mendatang direncanakan mengirim 1 ribu anak mendapat beasiswa ke luar negeri. “Saya akan kasih jatah untuk Dompu 100 orang anak muda untuk kita kirim ke luar negeri. Yang cari beasiswanya oleh Provinsi,” katanya. Ia pun mengaku, ada banyak pihak meragukan programnya ini karena sumber pendanaan di APBD dan APBN yang terbatas. Namun dipastikan bisa dan itu sudah diwujudkannya melalui Universitas Teknologi Sumbawa miliknya dan pengalamannya sebagai pimpinan komisi dan fraksi di DPR RI membuatnya bertemu banyak pihak. Ada banyak beasiswa dan selama ini tidak terserap karena terkendala bahasa Inggris. “Kita tidak akan mengajarkan bahasa Inggris, tapi bagaimana mengajarkan TOEFL supaya nilainya bagus. Kalau TOEFLnya di atas 500 ada beasiswanya. Mulai tahun depan, kita akan adakan kursus gratis anak – anak melalui Dikmen Kabu-

(Suara NTB/ula)

PIDATO - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat menyampaikan pidatonya di hadapan jajaran pemda Dompu dan tokoh masyarakat Dompu di pandopo Bupati, Sabtu (6/10) malam. paten/Kota,” katanya. Dr. Zul juga mengingatkan, di era ekonomi yang terbuka, peran pemerintah diibaratkan sebagai pengendali kemudi mobil. Tapi komponen lainnya merupakan peran NGO dan dunia usaha. Maju tidaknya suatu daerah bergantung sejauh apa menariknya daerah agar dunia usaha mau berinvestasi. Karena peran dunia usahalah yang menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran. “Saya bangga dengan Bupati Dompu, punya keberanian meretas jalan. Jalan yang dilalui orang lain. Membangun pabrik. Mungkin belum

Garuda Indonesia Mulai

Layani Penerbangan Makassar - Palu dengan Boeing

Dipercaya sebagai Dubes Turki Dari Hal. 1 Ia mengaku masih menunggu pelantikan, kemudian akan melakukan banyak hal dalam amanah barunya. NTB, daerah kelahirannya, tidak luput dari perhatiannya. ‘’Insya Allah saya akan bantu terus (NTB), dalam kapasitas amanah yang diembankan kepada saya. Sudah kewajiban saya sebagai putra daerah,’’ katanya menjawab Suara NTB, Sabtu (6/10) via pesan instan. Dalam kapasitasnya sebagai pejabat Kemlu, sudah banyak upaya dilakukan. Hubungannya dengan Gubernur NTB terpilih, Dr.H. Zulkieflimansyah sangat baik dan dalam banyak kesempatan mereka melakukan kegiatan bersama. Bahkan sebelum menjadi gubernur, koordinasi dan kerjasama itu sudah terjalin. Ia paham bagaimana gubernur saat ini sedang gencar men-

girim mahasiswa penerima beasiswa ke luar negeri untuk kepentingan peningkatan SDM. Baginya, setelah menjadi Dubes, akan memudahkan upaya membantu gubernur membangun NTB untuk meningkatkan SDM. ‘’Karena saya sepandangan dengan beliau membangun SDM melalui beasiswa ke luar negeri,’’ jawabnya. Sejumlah pertanyaan dilontarkan terkait program dalam menjalin hubungan bilateral dengan negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdoðan itu. Namun tidak dijawabnya. Sebab masih menunggu proses pelantikan. ‘’Ini kan baru disetujui DPR, sedang diusulkan ke Presiden. Prosesnya harus mendapatkan persetujuan Presiden dan Pemerintah Turki,’’ jelasnya. (ars)

Inspiratif Expo, Ruang Publik yang Menginspirasi Dari Hal. 1 Selain itu, relawan PMI yang beranggotakan sejumlah siswa SMK di Kota Mataram dan melakukan aksi penggalangan dana bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah tidak melewatkan ruang yang disediakan Diskominfotik NTB di ajang Inspiratif Expo. Begitu juga dengan mahasiswa Universitas Mataram yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus Baabul Hikmah yang juga melakukan penggalangan dana bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah tidak mau ketinggalan memanfaatkan ruang yang diberikan. Mereka mengharapkan masyarakat di daerah ini memberikan sumbangan seikhlasnya pada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sebagai orang yang yang pernah merasakan dampak gempa dan tinggal di pengungsian, bantuan yang diberikan akan sangat berguna dan bermanfaat bagi korban gempa. Nantinya, dana yang dikumpulkan akan disalurkan bersama sumbangan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Mataram. Sekretaris Diskominfotik NTB Ahmad Fairuz Abadi, menjelaskan, event ini tidak hanya dihajatkan untuk memberi informasi kepada publik khusus pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota lainnya, tapi memberi ru-

ang pada publik memberikan pesan-pesan yang ingin disampaikannya. Diakuinya, terbatasnya ruang publik di media-media menjadikan pihaknya berusaha menyediakan tempat bagi publik untuk menyalurkan aspirasinya. Untuk itu, ujarnya, Inspiratif Expo yang digelar Diskominfotik NTB merupakan salah satu wahananya. ‘’Kita lihat dari tadi ada komunitas Tuna Runggu menyampaikan aspirasi dengan bahasa isyarat. Begitu juga aparat kepolisian yang memberikan informasi terkait penerimaan CPNS di lingkup Mabes Polri,’’ terangnya. Itu artinya, kata dia, Inspiratif Expo memberikan ruang yang seluas-luasnya pada publik, sehingga nanti wujudnya, ada inspirasi yang muncul, baik dari masyarakat pada pemerintah untuk dilaksanakan sebagai sebuah pola kebijakan. ‘’Begitu juga pemerintah bisa memberi informasi pada publik untuk bisa menjalankan program-programnya,’’ terangnya. Di Inspiratif Expo, juga ditampilkan penampilan sejumlah atraksi atlet karate, kemudian persembahan Tari Tuja dari Sumbawa, tips sehat bugar alat atlet ala dr. Suci Nirmala dari Universitas Islam Al Azhar Mataram dan hiburan menarik lainnya. (ham/*)

Makassar (Suara NTB) Maskapai Nasional Garuda Indonesia mulai hari ini telah mengoperasikan armada Boeing 737-800 NG pada rute penerbangan Makassar - Palu pp yang sebelumnya dilayani secara berkala sejak 1 Oktober 2018 lalu dengan menggunakan armada ATR 72-600. Pengoperasian armada B737-800 NG tersebut dilaksanakan menyusul semakin kondusifnya kondisi operasional di Bandara Mutiara Sis Al Jufrie Palu. Adapun pengoperasian armada B737-800NG tersebut dilakukan melalui penyesuaian muatan penerbangan secara terbatas. Dioperasikan armada B737800NG tersebut diharapkan dapat semakin mengakomodir pergerakan dan potensi penumpukan penumpang dari Makassar - Palu maupun sebaliknya. Garuda Indonesia akan terus

berkoordinasi secara intensif dengan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan kesiapan operasional seluruh penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Palu dapat segera beroperasi secara normal. Penerbangan Makkasar Palu pp dioperasikan sebanyak 1 kali per hari. Adapun penerbangan Makassar - Palu berangkat pada pukul 13.55 Wita sedangkan Palu - Makassar diberangkatkan pada pukul 16.00 Wita. Sehubungan dengan peristiwa gempa yang terjadi di Palu, Garuda Indonesia bersama jajaran anak usaha terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan kondisi operasional penerbangannya berjalan lancar, tidak hanya dengan memastikan kelancaran arus penumpang tetapi juga aspek operasional lainnya dalam mendukung kelancaran pasokan

logistik bantuan terhadap masyarakat di Palu. Garuda Indonesia juga turut menghimbau kepada para penumpang untuk memastikan kembali jadwal penerbangannya melalui call center Garuda Indonesia di nomor Contact Center 24 jam Garuda Indonesia Makassar - Telp/WhatsApp di nomor 0811 441 4747 atau melalui contact center Garuda Indonesia di 02123519999 dan 0804 1 807 807. Penumpang juga dihimbau untuk memastikan nomor kontak atau alamat e-mail yang tercantum pada tiket agar kami dapat menghubungi apabila terjadi perubahan jadwal penerbangan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai perubahan jadwal penumpang dapat menghubungi Call Center Garuda Indonesia (24 jam) di nomor 021-2351 9999 dan 0804 1 807 807. www.garuda-indonesia.com dan Twitter @IndonesiaGaruda. (*)

Dua OPD Belum Tuntaskan Pengajuan Lelang Dari Hal. 1 Dalam APBD murni 2018, sebanyak 146 paket proyek senilai Rp318 miliar lebih dilelang lewat ULP NTB. Dari jumlah itu sebanyak 126 paket senilai Rp280,7 miliar sudah selesai lelang, 12 paket senilai Rp15,1 miliar sedang proses lelang dan 2 paket senilai Rp9 miliar lebih masih dalam tahap verifikasi dokumen. Selain proyek yang harus dilelang lewat ULP, sebanyak 4.017 paket proyek senilai Rp1,093 triliun yang dilaku-

kan dengan mekanisme penunjukan langsung (PL) atau non lelang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.576 paket senilai Rp684,250 miliar sudah SPK atau Surat Perintah Kerja. Kemudian 784 paket senilai Rp94,265 miliar sedang dalam proses dan 654 paket senilai Rp315,257 miliar belum proses. Mengenai proyek-proyek APBD Perubahan yang akan dilelang lewat ULP, Swahip mengatakan belum kelihatan. Ia menjelaskan OPD sedang melakukan penyisiran. Menu-

rutnya, pengadaan barang dan jasa yang sumber pembiayaannya dari APBD Perubahan kebanyakan terkonsentrasi untuk recovery atau pemulihan pascabencana. Sehingga pengadaan barang dan jasa diperbolehkan PL atau tanpa tender sesuai peraturan yang berlaku. “Pembiayaan APBD Perubahan terkonsentrasi untuk recovery bencana alam. Itu bisa PL di masing-masing OPD. Sesuai Perpres, kalau masih darurat bencana silakan di PL,” katanya. (nas)

18.206 Pelamar CPNS Dari Hal. 1 Kota Mataram 1.648 orang, Lombok Tengah 1.346 orang. Selanjutnya, Lombok Timur 1.805 orang, Lombok Utara 890 orang, Sumbawa Barat 1.315 orang, Sumbawa 1.653 orang, Dompu 1.053 orang dan Kota Bima 486 orang. Pemprov NTB dan 10 Pemda kabupaten/kota secara resmi membuka pendaftaran CPNS 2018 selama dua minggu ke depan, sejak 30 September - 15 Oktober mendatang. Dari 3.186 formasi CPNS, sebagian besar untuk tenaga guru dan tenaga kesehatan. Fathurahman mengatakan, pendaftaran akan ditutup tanggal 15 Oktober mendatang jam 00.00 Wita. Pelaksanaan tes CAT akan dilaksanakan tanggal 26 Oktober 2018. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) telah menetapkan lima lokasi tes CAT. Yakni Mataram, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu dan Kabupaten Bima. Mengenai masih sulitnya calon pelamar mengakses portal pendaftaran CPNS secara online, Fathurahman menyarankan supaya melakukan

pendaftaran di luar jam-jam sibuk. Biasanya, pada pagi atau siang hari, situs pendaftaran CPNS secara online akan sulit diakses. Karena situs tersebut diakses jutaan orang secara nasional. Pemprov NTB dan 10 kabupaten/kota akan membuka pendaftaran penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi jalur umum dan khusus sejak 30 September 2018. Secara keseluruhan, 11 entitas pemerintahan di NTB membuka lowongan 1.331 tenaga guru dan 829 tenaga kesehatan formasi umum. Jumlah kuota CPNS untuk provinsi dan 10 kabupaten/ kota sebanyak 3.186 formasi. Terdiri dari formasi umum sebanyak 2.446 orang dan formasi khusus eks honorer K2 sebanyak 740 orang. Formasi khusus tenaga guru di Kota Mataram sebanyak 1 orang, Lombok Barat 37 orang, Lombok Tengah 250 orang, Lombok Timur 79 orang, Lombok Utara 10 orang, Sumbawa Barat 12 orang, Sumbawa 58 orang, Dompu 42 orang, Bima 143 orang dan Kota Bima 103 orang. Untuk formasi khusus tenaga kesehatan kuotanya cuma 5 orang. Tersebar di Kota Mataram 1 orang, Bima 1 or-

ang dan Kota Bima 3 orang. Untuk formasi umum tenaga guru, Pemprov membuka lowongan 326 formasi, Kota Mataram 130 formasi, Lombok Barat 110 formasi, Lombok Tengah 150 formasi, Lombok Timur 29 formasi, Lombok Utara 108 formasi, Sumbawa Barat148 formasi, Sumbawa 100 formasi, Dompu 81 formasi, Bima 100 formasi dan Kota Bima 49 formasi. Formasi umum tenaga kesehatan, Pemprov NTB 107 formasi, Kota Mataram 100 formasi, Lombok Barat 46 formasi, Lombok Tengah 48 formasi, Lombok Timur 92 formasi, Lombok Utara 113 formasi, Sumbawa Barat 70 formasi, Sumbawa 87 formasi, Dompu 54 formasi, Bima 79 formasi dan Kota Bima 33 formasi. Selain guru dan tenaga kesehatan, 10 Pemda kabupaten/kota juga membuka lowongan tenaga teknis sebanyak 286 formasi. Kota Mataram 30 formasi, Lombok Barat 26 formasi, Lombok Tengah 33 formasi, Lombok Timur 25 formasi, Lombok Utara 43 formasi, Sumbawa Barat 8 formasi, Sumbawa 30 formasi, Dompu 52 formasi, Bima 29 formasi dan Kota Bima 10 formasi. (nas)

sempurna, tapi kami yakin, perjalanan panjang ke mars, tidak akan mungkin kita lakukan tanpa ada keberanian memulai langkah pertama. Dompu sudah melakukannya dan akan kita tiru di NTB,” terangnya. Apa yang dilakukan Dompu dapat ditiru kepala daerah lain di NTB dan ini hanya mungkin kalau pimpinan mengetahui visinya seperti apa. Di zaman sekarang, yang mau menjadi pemimpin adalah mereka yang punya kerendahan hati untuk berkorban lebih banyak. “Jadi Gubernur, jadi Bupati, jadi kepala Dinas tidak boleh lagi feodal. Bukan kita yang dicari – cari dunia usaha. Pimpinan daerah di masa akan datang, dia yang proaktif. Ini daerah saya, ayo berbisnis di sini. Kalau kurang air, saya siapkan bendungan. Kalau kurang jalan, saya sediakan jalan. Tugas pemerintah memfasilitasi dunia usaha. Tidak sebaliknya, dunia usaha datang ke kepala Dinas, datang ke Bupati, ngantrinya dipersusah. Dunia ini sudah

beda,” katanya. Sebelumnya, Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin dalam sambutannya, menyampaikan Dr. Zul bukanlah orang baru bagi masyarakat Dompu dan tahun 2018 ini memulai tugas baru sebagai Gubernur untuk seluruh masyarakat NTB. “Kami ingin katakan, seluruh masyarakat Dompu siap bekerja untuk NTB, siap bekerja untuk Indonesia,” katanya. H. Bambang juga menyampaikan capaian Kabupaten Dompu selama ini termasuk soal keamanan dan ketertiban yang sudah terjaga. Kondisi ini tidak lepas dari kondisi ekonomi masyarakat yang semakin baik. “Kelihatannya, makin sejahtera masyarakat itu, makin mudah diatur,” katanya. Ia pun menyampaikan berdasarkan data statistik, masyakata Dompu merupakan orang terkaya di NTB. Meskipun tambang emasnya belum jalan, tapi hasil jagung bisa memberi harapan untuk kemajuan ekonomi rakyat. (ula/*)

APH Disarankan Telisik Proyek Gedung DPRD NTB yang Baru Dari Hal. 1 Baik untuk kebutuhan asesmen ahli maupun keperluan penyelidikan penegak hukum. ‘’Yang kita khawatirkan, tim asesmen saat ini bekerja setengah hati. Karena hanya untuk kebutuhan penilaian gedung layak atau tidak layak. APH pun kita khawatirkan setengah hati, karena tidak menyambut hasil asesmen yang menemukan kejanggalan,’’ tandasnya. Catatan Suara NTB, pembangunan Gedung Setwan NTB dimulai tahun 2015. Total pagu anggaran pembangunan gedung ini sebesar Rp18 miliar. Tahap pertama dibangun dengan dana Rp9,2 miliar dari pagu awal Rp11,5

miliar. Awalnya gedung ini akan dibangun dengan dana Rp28 miliar. Namun Pemprov NTB mampu menghemat hingga menjadi Rp18 miliar. Gedung baru ini memiliki tiga lantai yang akan digunakan untuk pegawai sekretariat dewan berkantor. Adapun gedung yang sekarang digunakan sepenuhnya untuk anggota DPRD NTB. Untuk rehabilitasi gedung baru tersebut, kata Sekwan NTB, Mahdi Muhammad, SH.MH, sudah dialokasikan anggaran oleh Pemprov dalam APBD Perubahan 2018. Semua anggaran untuk rehabilitasi gedung perkantoran yang rusak berada di bawah Dinas PUPR. (ars)

Dewan Segera Rapat Koordinasi dengan Biro Perekonomian Dari Hal. 1 ‘’Namun kita akan segera melakukan koordinasi dengan Biro Perekonomian selaku ‘’bapak’’ dari BUMD. Segera pokoknya hari Senin atau Selasa ini,’’ kata Johan. Ia mengatakan, dirinya baru mengetahui kasus pencucian uang tersebut. Jika BUMD yang dimaksud adalah PT. DMB, maka momentumnya pas pada saat pembubaran perusahaan ini. Di mana salah satu syarat pembubaran Perusda ini adalah harus adanya audit dari akuntan public. “Nah sekalian saja dikerjakan, namun kita belum tahu. Bisa saja di DMB, Bank NTB atau BUMD yang lain,’’ katanya. Sebagaimana diberitakan Suara NTB sebelumnya, dugaan TPPU masuk meja penyidikan Pidsus Kejati NTB. Indikasi pencucian uang mencapai Rp 6,2 miliar terjadi di salah satu BUMD Provinsi NTB. Dugaan pencucian uang itu diusut berdasarkan laporan transaksi yang direkam Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selama tahun 2018. Berdasarkan laporan PPATK, tercatat ada lima kali transaksi bertahap sehingga terakumulasi pencairan senilai Rp 6,2 miliar diberikan ke pihak swasta. ‘’Laporan PPATK sudah kita dapatkan. Sekarang kami sedang usut dugaan TPPU -nya,’’ tegas Aspidsus Kejati NTB, Ery Ariansyah Harahap, SH kepada Suara NTB Kamis (4/10) lalu. Aspidsus belum bersedia menyebut BUMD yang diduga melakukan TPPU tersebut. Termasuk siapa-siapa saja yang terindikasi tersangkut dugaan TPPU tersebut.

Secara rinci disebutkan nilai transaksi yang terekam PPATK. Tahap pertama pencairan Rp 3 miliar, tahap ke dua Rp 1 miliar, tahap ke tiga Rp 1,5 milar, tahap ke empat dan ke lima masing-masing Rp 200 juta dan Rp 500 juta. Uang itu kata Aspidsus, dicairkan melalui BUMD. Kemudian digunakan untuk kegiatan yang diduga fiktif. Sebab ditemukan dalam proses penyelidikan, dana Rp 6,2 miliar seolaholah dicairkan untuk kegiatan proyek. Namun diduga kegiatannya (proyek) fiktif. Kasus ini menurut Aspidsus masih dalam tahap penyelidikan. Kejaksaan katanya, akan menelusuri aliran uang itu. Apakah digunakan untuk pembelian barang atau transfer ke pihak-pihak lain. Menurut Aspidsus, pihak Kejaksaan sudah bisa melacak aset dan arah transfer dana yang dilakukan oknum tersebut. Penyelidikan yang dilakukan, tidak hanya pada pejabat BUMD dan pihak swasta saja. Namun akan berkembang ke pihak-pihak lain yang ada hubungannya dengan penggunaan uang itu. Dicontohkan Aspidsus, ketika uang itu ditransfer ke pihak swasta kemudian diteruskan ke pihak lain. Ini akan terus dikejar hingga Kejaksaan menemukan objek barang diduga hasil TPPU. Menurut Aspidsus, kasus ini tergolong lebih mudah pembuktiannya, sebab Kejaksaan menggunakan data PPATK yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Dalam waktu dekat, Aspidsus yakin kasus ini bisa naik ke tahap penyidikan dan menetapkan tersangka. (ris)


BERLANGGANAN/PENGADUAN LANGGANAN HUBUNGI : 081917168822 - 081238792598

Senin, 8 Oktober 2018

suarantb.com

@suarantbcom

@suarantbcom

http://facebook.com/suarantbdotcom

http://twitter.com/suarantbcom

http://instagram.com/suarantbcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

BKKBN Perwakilan NTB Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia Kinera BKKBN untuk men- alat untuk menjaga kualitas keMataram (Suara NTB) Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena Memperingati hari kontrasepsi sedunia yang mengapresiasi dengan baik pelaksanaan kegiatan ingkatkan penggunaan kon- luarga akibat perhatian keluarjatuh pada tanggal 26 September lalu, BKKBN aksi simpati KB sebagai peringatan hari kontrasepsi trasepsi di kalangan masya- ga bisa maksimal. “Sehingga dari Perwakilan NTB menyelenggarakan Aksi Simpati sedunia di provinsi NTB. “Target panitia untuk rakat juga sangat bagus terlihat segi ekonomi, pendidikan dan Keluarga Berencana pada Jumat (5/10) bertem- masyarakat yang melakukan selama pelayanan di dari meningkatnya persentase lainnya bisa terpenuhi. Tentunpat di halaman kantor BKKBN. Mengusung tema sini bisa tercapai. Itu menjadi bukti bahwa ada ke- masyarakat pengguna MKJP. ya hal itu bisa berpengaruh ter‘Kesehatan Reproduksi untuk Keluarga Berenca- sungguhan bukan dari pelaksana saja, tetapi Ermalena menerangkan alat hadap IPM daerah,” jelasnya. na Menuju Indonesia Sejahtera’. Acara ini menja- masyarakat juga tinggi kesadarannya,” terangnya. kontrasepsi adalah salah satu (uul/*) di puncak dari rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan. Kepala BKKBN Perwakilan NTB, Drs. L. Makrifudin, M.Si, menerangkan rangkaian kegiatan dimulai dari pekan pelayanan MKJP serentak se-NTB mulai 3 - 30 September, di mana ada 7.144 akseptor bisa terlayani. “Selanjutnya adalah trauma healing dan pelayanan KB di lokasi terutama di Kampung KB,” terangnya. Untuk kegiatan di sini, diselenggarakan juga pelayanan KB, IVA test dan papsmear bekerjasama dengan stakeholder terkait. BKKBN NTB juga mengadakan kegiatan senam poco-poco, di mana dilakukan secara serentak di BKKBN seluruh Indonesia. Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 peserta dari seluruh NTB bersama mitra kerja mulai dari IDI NTB, forum Genre, IBI NTB, dan lainnya. Makrifudin menjelaskan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat sudah mulai meluas dilihat dari tingkat kesadaran masyarakat untuk memakainya. “Jadi mereka tidak terlalu susah untuk diajak menggunakan kontrasepsi, terutama penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang sudah meningkat,” paparnya. Ia menyebutkan data tahun 2018 menunKepala BKKBN Perwakilan NTB dan Hj. Ermalena bersama anggota Forum Genre jukkan bahwa pengguna alat kontrasepsi mencapai 56% dan 27% di antaranya adalah pengguna kontrasepsi MKJP. Dibandingkan tahun 2012, pengguna MKJP di NTB hanya sebanyak 12% saja. “Penggunaan MKJP ini lebih efektif dan efisien karena sekali dipasang pada pasangan usia subur bisa bertahan 3 - 5 tahun, bahkan selamanya,” kata Makrifudin. Pada acara ini juga, BKKBN Perwakilan NTB juga meresmikan sekretariat pengurus daerah AKU (Asosiasi Kelompok UPKKS) NTB serta Forum Genre sekaligus Peresmian Sekretariat AKU NTB Peresmian Sekretariat Forum Genre meresmikan pengurus resminya. Selainitu,pihaknyajugaakanmengaktifkan kembali Saka Kencana melalui gerakan pramuka yang nantinya akan membantu dalam proses sosialisasi KB. Makrifudin berharap di hari kontrasepsi sedunia ini, masyarakat bisa memandang kontrasepsi bukan sebagai alat untuk membatasi kelahiran tetapi untuk mengatur kelahiran demi terciptanya keluarga yang harmonis. “Dengan penggunaan kontrasepsi juga membantu mengurangi resiko kematian ibu dan bayi akibat jarak kelahiran terlaPelayanan pemasangan alat kontrasepsi kepada masyarakat Antrian masyarakat mendapatkan pelayanan KB lu pendek dan lainnya,” tuturnya.

Bela Kepentingan Rakyat Miskin

DPRD Lobar Pangkas Birokrasi Pelayanan Kesehatan Giri Menang (Suara NTB) DPRD Lombok Barat (Lobar) merancang dua buah Raperda insiatif yang pro terhadap rakyat miskin. Dua buah Raperda yang dimaksud Raperda Tentang Bantuan Hukum Bagi Rakyat Miskin, Raperda Tentang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin. Melalui dua aturan ini nantinya masyakarat miskin yang bermasalah hukum bisa dibantu pendampingan, sedangkan Raperda pelayanan kesehatan ini selain menggratiskan warga miskin mendapat pelayanan kesehatan, juga birokrasi pelayanan bagi rakyat miskin dipangkas sehingga tidak lagi prosesnya panjang dan berbelit-belit. Anggota badan pembentukan Perda (Banperda) DPRD Lobar, Munawir Haris yang juga juru bicara pada Paripurna penyampaian laporan hasil pembahasan tiga buah Ranperda insiatif DPRD mengatakan, dengan adanya Perda ini nantinya birokrasi pelayanan kesehatan bagi warga miskin dipangkas sehingga lebih cepat. “Itu maknanya Raperda

ini, Kita tetap bela kepentingan masyakarat miskin,” kata ketua komisi IV ini. Politisi PAN yang maju pada pileg 2019 di dapil I (Gerung - Kuripan) ini mengatakan banyak di antara masyakarat yang berobat ke rumah sakit namun tidak punya kartu BPJS. Yang menjadi kendala hasil serapannya di bawah, ketika warga masuk rumah sakit hari Jumat sore. Lalu Sabtu dan Minggu libur kerja, sedangkan aturan penyelesaian administrasi ini 1 x 24 jam. Kalau tidak segera dipenuhi admistrasi maka warga miskin ini terpaksa jadi pasien umum. Karena mereka harus mengurus kesana kemari, belum ke desa, ke Dinas Sosial dan Dikes. Panjangnya birokrasi ini menjadi kendala bagi masyarakat. Karena itulah melalui Perda ini nantinya proses pengurusan ini dipangkas. Nantinya berbagai administrasi yang diperlukan cukup rekomendasi dari desa dan kecamatan lalu langsung ke rumah sakit bisa melayani. “Biar birokrasi pelayanan ini kita pangkas, biar cepat,” tegasnya.

Beberapa OPD terkait jelasnya tetap matching secara online menyangkut data warga. Selain itu terkait ketersediaan anggaran jaminan kesehatan yang disiapkan pemda. Ia menjelaskan, untuk menjamin akses penduduk terhadap layanan kesehatan, Pemda Lobar telah melaksanakan upaya pemeliharaan melalui program Jamkesmas maupun Jamkesda. Namun dalam perjalanannya masih banyak masyarakat miskin belum masuk data penerima program tersebut. Oleh karenanya, Pemkab memberikan pelayanan Jamkesda. Untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, perlu dibentuk suatu Peraturan Daerah. Selain itu dibuat Raperda bantuan hukum kepada masyakarat miskin. Sesuai putusan MK, misalnya masyarakat mencuri di bawah kerugian Rp2 juta, maka warga tidak boleh ditahan. Contoh kasus misalnya ada warga mencuri hanya Rp500 ribu akan tetap ditahan di Polres atau Polsek. Padahal mengacu aturan itu keliru, karena itu perlu pemer-

Munawir Haris intah memberikan perlindungan hukum. Nanti mekanisme pemerintah menyiapkan lawyer untuk memberikan bantuan hukum. Bantuan hukum yang dibiayai oleh Pemda ini meliputi berbagai kasus kecuali yang bersifat berat. “Dalam hal ini kami juga akan kerjasama dengan polisi dan kejaksaan,”ujarnya. (her/*)

Paripurna penyampaian laporan hasil pembahasan Banperda terhadap tiga buah Raperda insiatif

Hj. Ermalena saat memberikan sambutan

Penyerahan hadiah doorprize kepada pemenang

Kegiatan senam poco-poco


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.