HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 7 SEPTEMBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 148 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kelola Aset Pemprov
JPN Rekomendasikan Putus Kontrak dengan Swasta
Mataram (Suara NTB) Jaksa Pengacara Negara (JPN) merekomendasikan agar kerjasama pengelolaan aset milik Pemprov NTB di dua titik di Kota Mataram dihentikan. Pihak swasta dianggap wanprestasi karena tidak kunjung mengelola lahan di lokasi strategis tersebut.
Gubernur Bentuk Pansel Jaring Sekda NTB
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) melalui JPN merekomendasikan untuk memutus kerjasama. “Dalam beberapa kali pembahasan, JPN memang selalu menyampaikan itu. Rekomendasinya cabut pengelolaan,” kata Dedi Irawan sesuai informasi dari JPN Datun, Ikhsan Asri, SH kepada Suara NTB, Jumat (6/9) kemarin. Menurutnya, lahan itu terletak di kawasan strategis Kota Mataram. Seharusnya lahan itu dikelola sesuai perjanjian dan bentuk pembangunannya diserahkan kepada pihak ketiga. Selanjutnya
produk dan pendapatan dari pembangunan itu akan menjadi pemasukan bagi daerah. “Karena tidak ada aktivitas ya ini namanya wanprestasi. Harus diputus kontrak kerjasama,” tegasnya. Namun sejauh ini belum ada pembahasan lebih jauh soal teknis pemutusan kontrak pengelolaan lahan. Juga belum ada Surat Kuasa Khusus (SKK) dari Pemprov NTB untuk pendampingan dalam proses penyelesaian kontrak. “Jika surat itu ada, kita akan langsung bantu Pemprov selesaikan urusan lahannya,” tegas Dedi Irawan. (ars)
(Suara NTB/ars)
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc men1234567890123456789012345678901212 yatakan, telah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) un1234567890123456789012345678901212 tuk menjaring Sekda NTB definitif. Nama-nama anggota 1234567890123456789012345678901212 Pansel Sekda atau Jabatan Pimpinan Tinggi Madya ini 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 sedang dikonsultasikan ke Kemendagri dan Komisi Apara1234567890123456789012345678901212 tur Sipil Negara (KASN). 1234567890123456789012345678901212 ‘’Kita sudah siapkan Panselnya. Mudah-mudahan 1234567890123456789012345678901212 segera. Sudah (dibentuk),’’ kata gubernur dikonfirmasi 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 11 1234567890123456789012345678901212
Lahan itu di Jalan Langko Mataram, eks rumah Dinas DPRD NTB, beberapa meter dari SPBU Pajang Mataram. Lahan itu terlihat kosong, sebagian sudah dibangun rumah toko (ruko). Satu titik lagi di sudut simpang empat Jalan Bung Karno Mataram, lahan eks Balai Laboratorium Kesehatan. Menurut juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH.,MH, status lahan di dua titik itu dalam status pengelolaan pihak ketiga. Namun sudah bertahun tahun lahan itu tidak dimanfaatkan sesuai perjanjian pengelolaan. Untuk itu,
Lahan kosong eks perumahan Dinas DPRD NTB di Jalan Langko Mataram yang statusnya masih dikelola pihak ketiga.
TO K O H
Pemanfaatan Aset Daerah Sulit Berlanjut KERJASAMA Pemprov NTB dengan dua investor yang sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) nampaknya akan sulit berlanjut. Pasalnya, sejak penandatangan MoU pada 10 Juni 2013, hingga saat ini belum kelihatan proses pembangunan di lapangan. Pada Juni 2013, Pemprov NTB menandatangani MoU dengan PT. Lombok Plaza untuk rencana pembangunan NTB Convention Center (NCC) di lahan milik Pemprov di Jalan Bung Karno Mataram. Selain itu, Pemprov juga menandatangani MoU dengan PT Varindo Lombok Inti (VLI) untuk rencana pembangunan rumah kantor (Rukan), yang kemudian diganti dengan rencana pembangunan hotel pada lahan eks rumah dinas pimpinan DPRD NTB, di Karang Jangkong Mataram. Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Drs. H. Zainul Islam, MM menjelaskan nasib kerja sama dengan dua investor yang menjadi mitra Pemda tersebut sudah dibahas bersama Tim Penasihat Investasi Daerah. Untuk pembangunan NCC kemungkinan akan dilakukan pemutusan kontrak kerja sama dengan investor. ‘’Karena ini sudah tidak mungkin operasional lagi sepertinya. Kita akan cabut. Karena baru MoU saja yang dulu itu. Jadi, dari kesimpulan Tim Investasi Pemda, itu ada kesepakatan dengan kita tindaklanjuti dengan pencabutan,’’ kata Zainul dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (6/9) siang. Sedangkan kerja sama pemanfaatan aset Pemprov di Karang Jangkong dengan PT. Varindo Lombok Inti, kata Zainul juga sudah dibahas bersama Tim Penasihat Investasi Daerah. Bersambung H. Zainul Islam ke hal 11 (Suara NTB/nas)
20 Atlet NTB Siap Maju di Pepapernas
NTB Diburu Investor PEMPROV NTB kembali membuka pintu bagi investor asing yang tertarik menanamkan investasi. Kali ini, Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) dijadwalkan berkunjung ke Lombok untuk menjajaki potensi dan peluang investasi di provinsi yang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Drs.H.Lalu Gita Ariadi, M.Si menyebutkan, sebanyak 25 orang perwakilan DPIM Bersambung H.Lalu Gita Ariadi ke hal 11
Mataram (Suara NTB) – Atlet terbaik NTB penyandang disabilitas tengah bersiap-siap berlaga pada Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Pepapenas) 2019. Sebanyak 20 orang atlet muda NTB akan mengikuti empat cabang olahraga yaitu bulu-
tangkis, boccia, renang dan catur. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd menyempatkan diri mengikuti sesi latihan atlet Pepapernas untuk memberi dukungan, Jumat
(6/9). “Kita merasa senang anak-anak kita merasa bergembira, dan itulah semangat olahraga,” ujar gubernur yang akrab disapa Dr. Zul, Jumat (6/ 9) seusai mengikuti sesi latihan atlet penyandang disabilitas untuk boccia. Menyampaikan dukungannya un-
tuk para atlet muda yang akan mewakili NTB tersebut Dr. Zul berharap para atlet menikmati proses latihan mereka. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Evaluasi Bank Sampah PEMPROV NTB memperbaiki penyaluran bantuan kepada bank sampah pada tahun 2019. Jika sebelumnya bantuan keuangan dan peralatan kepada bank sampah lewat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Maka, pada 2019 ini penyaluran bantuan keuangan dan peralatan kepada bank sampah akan lewat dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Untuk penyaluran bantuan keuangan atau bansos kepada bank sampah akan lewat BPKAD. Bersambung ke hal 11
LATIHAN - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd menyempatkan diri mengikuti sesi latihan cabang olah raga boccia bersama para atlet penyandang disabilitas, Jumat (6/9) (Suara NTB/bay)
Catatan BNPB, Lima Daerah Belum Validasi Data Anomali Mataram (Suara NTB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi catatan pada sejumlah daerah terdampak gempa karena belum tuntas melakukan validasi data anomali korban gempa. Sementara daerah yang sudah tuntas hanya dua, Lombok Timur (Lotim) dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Hal itu terungkap dalam pertemuan BPBD NTB dengan Sekretaris Utama dan Inspektorat Utama BNPB yang berlangsung di Mataram, Kamis (6/9) lalu. Hadir dalam pertemuan itu, Kepala BPBD NTB H. Ahsanul Khalik didampingi Tim Pengendali Kegiatan (TPK) rehab rekon pascabencana gempa. Hadir juga Karo Keuangan BNPB dan PJOK
Dana Siap Pakai (DSP). H. Ahsanul Khalik menyebut, sesuai hasil pertemuan, disimpulkan beberapa poin sesuai yang dilaporkan pihaknya. Daerah yang sudah tuntas melakukan validasi data anomali adalah KSB dan Lombok Timur. Dua daerah itu sudah tuntas ditindaklanjuti dengan verifikasi oleh BNPB, selanjutnya tinggal pencairan untuk bantuan tambahan sesuai perbaikan data anomali. Sementara lima daerah lainnya belum dilakukan verifikasi, didorong agar dipercepat. ‘’Untuk KLU, Lobar, Loteng, Sumbawa dan Kota Mataram, belum dilakukan verifikasi oleh Irtama. Karena data yang dikirim masih di Pimpinan BNPB,’’ ujar Khalik. Bersambung ke hal 11
Pertemuan Irtama, Sestama, Karo Keuangan BNPB RI bersama Kepala BPBD NTB H. Ahsanul Khalik. (Suara NTB/ist)