HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 7 AGUSTUS 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 121 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Hamzan Wahyudi Kembali Nakhodai Ikatan Notaris Indonesia Wilayah NTB Mataram (Suara NTB) Hamzan Wahyudi, SH., M.Kn terpilih kembali untuk periode ke-2 sebagai Ketua Pengurus Wilayah NTB Ikatan Notaris Indonesia (Pengwil NTB INI) pada Konfrensi Wilayah (Konferwil) VI INI NTB di Hotel Lombok Raya Mataram, Senin (5/ 8). Ia akan menakhodai organisasi Notaris tersebut untuk masa kepengurusan 2019 – 2022 mendatang. Ia terpilih setelah mendapatkan dukungan dan suara mayoritas dari para Notaris anggota INI NTB, dalam proses Pemilihan langsung dalam arena Konferwil VI INI yang berakhir Senin malam. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
Penyerahan pelakat penghargaan dan rangkaian kegiatan pelantikan Ketua Pengwil NTB INI, Hamzan Wahyudi, Senin (5/8). Hadir pengurus Pusat INI dan Dewan Kehormatan Pusat INI (foto kiri). Foto bersama Ketua Umum PP INI dan Dewan Pengurus Pusat bersama Ketua Pengurus Wilayah INI NTB.
Dijadwalkan September NTB Defisit Air 3,6 Miliar Meter Kubik Mataram (Suara NTB) NTB mengalami defisit air lebih dari 3,6 miliar meter kubik. Berdasarkan data Bappeda dalam RPJMD NTB 20192023, ketersediaan air di NTB sebesar 4,7 miliar meter kubik. Sedangkan kebutuhan air di NTB mencapai 8,39 meter kubik. Dengan rincian untuk kebutuhan domestik sebesar 190,4 juta meter kubik dan kebutuhan air untuk lahan sebesar 8,2 miliar meter kubik. Sehingga NTB masih defisit air sebanyak 3,65 miliar meter kubik. Bersambung ke hal 15
Investor Korea ’’Groundbreaking’’ Pembangunan Galangan Kapal Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menyatakan investor asal Korea, Sungdong Industry Holding serius berinvestasi di Bandar Kayangan, Lombok Utara. Investor asal negeri ginseng ini akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan industri galangan kapal dan kota baru di Bandar Kayangan, tepat satu tahun pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi), 19 September mendatang. ‘’MoU kemarin itu sekadar menunjukkan kita serius membantu mereka. Saya minta 19 September, mau memulai meletakkan batu pertama galangan kapal itu. Untuk menunjukkan kepada orang ini bukan wacana dan bukan tanda tangan saja,’’ kata gubernur
dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (6/8) siang. Gubernur mengatakan, Sungdong berjanji akan menyikapi Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah ditandatangani dengan gubernur, Bupati Lombok Utara dan PT. Diamar Mitra Kayangan secara serius.
Sehingga, pada momentum satu tahun kepemimpinan Zul Rohmi, Sungdong akan memulai proyeknya di Bandar Kayangan dengan melakukan groundbreaking. ‘’Perjalanan panjang itu dimulai dari langkah pertama. Bangun kecil –kecil dulu
supaya kelihatan ada geliatnya. Jangan langsung heboh. Yang paling penting kita menghidupkan optimisme,’’ ujar gubernur. Menurut Dr.Zul, Lombok Utara baru saja bangkit dari bencana gempa bumi yang melanda daerah tersebut setahun yang lalu. Dengan masuknya Sungdong berinvestasi di Bandar Kayangan, menandakan Lombok Utara dan NTB secara umum sudah pulih pascagempa. Dengan masuknya investor asal Korea tersebut maka memberikan pesan kepada dunia internasional bahwa
32 32 Kecamatan Kecamatan di di NTB NTB Alami Alami Kekeringan Kekeringan Ekstrem Ekstrem
TO K O H
Achris Sarwani
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/ars)
Masih Jadi PR MENGHADIRKAN pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, masih menjadi pekerjaan rumah (PR) dan tantangan tersendiri bagi jajaran Pemprov NTB. Terlebih setelah NTB, Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Barat meraih penghargaan dalam Rakornas Pengendalian Inflasi ke-10 tahun 2019 beberapa waktu lalu. Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB, Achris Sarwani, menerangkan bahwa diraihnya Bersambung ke hal 15
Lombok sudah pulih. Sehingga, investor lain yang masih wait and see, akan segera berinvestasi ke NTB. Dr. Zul menjelaskan, Sungdong akan memindahkan industri galangan kapal ke Bandar Kayangan. Industri galangan kapal secara alamiah akan berpindah ke daerah yang belum maju. Awalnya, industri galangan kapal berada di Inggris. Kemudian seiring berjalannya waktu pindah ke Korea. Tugas pimpinan daerah, kata Dr. Zul memfasilitasi investor dalam mempercepat realisasi investasinya. Bersambung ke hal 15
CEK REHAB REKON - Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi Gubernur NTB, H. Zulkeflimansyah, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dan Kalak BPBD NTB H. Ahsanul Khalik saat mengecek langsung kegiatan rehab rekon di Lingkungan Gontoran Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya.
Cek Rehab Rekon Gempa, Kasad Evaluasi Kinerja Prajurit TNI Mataram (Suara NTB) Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengecek langsung perkembangan pengerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi (re-
hab rekon) Lombok. Ia sekaligus mengevaluasi kinerja ribuan personel TNI AD yang disebar untuk membantu percepatan pembangunan rumah tahan gempa (RTG).
Jenderal bintang empat itu tiba di Lingkungan Gontoran, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram Selasa (6/8) sore, Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Bulan Agustus dipastikan jadi puncak kekeringan meteorologis di Provinsi NTB. sedikitnya 32 kecamatan alami kekeringan ekstrem akibat hujan pada dasarian I (10 hari) pada awal Agustus sangat rendah. BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat mengimbau masyarakat untuk waspada puncak musim kemarau. ‘’Peluang kejadian hujan pada dasarian I Agustus 2019 di seluruh wilayah NTB masih rendah. Hujan dengan kategori kurang dari 20 mm per dasarian pada umumnya memiliki peluang kurang dari 10 persen,’’ kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat I Gede Widi Hariarta Selasa (6/8). Ranking wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem, diantaranya Alas Barat (95 hari), Lape (93 hari), Sape, Raba, Labuhan Pandan (92 hari), Woha, Bolo, Pajo (90 hari), Belo, Wawo, Moyohulu (89 hari), Madapangga (88 hari), Langgudu, Huu, Kilo, Kota Sumbawa (87 hari), Buer, Batulanteh (86 hari), Kempo (85 hari), Saneo Woja (84 hari), Palibelo Panda (83 hari), Orong Telu (82 hari). Rangking berikutnya, Raba Kota Bima (70 hari), Sambik Bangkol (67 hari), Asakota Jatiwangi, Batukliang, Tanjung (64 hari), Donggo Ndano, Manggalewa, Senaru, Alas, Taliwang (63 hari). Dengan masuknya puncak musim kemarau, ditambahkan Forecaster on Duty BMKG, Herni Susanti, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati – hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Seperti potensi kekeringan, kekurangan air bersih dan potensi kebakaran lahan khususnya pada wilayah rawan kekeringan atau wilayah dengan kategori HTH lebih dari 60 Hari. Sementara pada dasarian III Juli 2019 hujan yang terjadi di NTB berada pada kategori rendah, kurang dari 20 mm per dasarian. Di mana pada dasarian III pada umumnya tidak terjadi hujan di seluruh wilayah NTB. Sifat hujan pada umumnya berada pada kategori Bawah Normal (BN). ‘’Dari Monitoring HTH di Provinsi Nusa Tenggara Barat, berada pada kategori menengah atau 11-20 hari tanpa hujan, hingga kekeringan ekstrim lebih dari 60 hari tanpa hujan,’’ paparnya. Bersambung ke hal 15
Gubernur Perintahkan Penggalian Awal Situs Kerajaan Kuno Tertimbun di Loteng Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc memerintahkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penggalian awal situs kerajaan kuno di Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng). Kerajaan kuno yang bernama Pamatan tersebut tertimbun letusan Gunung Samalas yang sekarang jadi Gunung Rinjani. ‘’Saya perintahkan Dinas ESDM hari ini untuk melakukan penggalian awal. Supaya menemukan apa sih yang ada di sana,’’ kata gubernur dikonfirmasi di kantor Gubernur, Selasa (6/8) siang. Gubernur menceritakan pada Selasa (6/8) pagi, ia menemani salah satu Deputi Menko Maritim dan Sumber Daya mengunjungi Desa Tanak Beak Lombok Tengah
dalam rangka menyambut Asia Pacific Geoparks Network (APGN) Symposium ke-6 yang akan dilaksanakan di Lombok, September mendatang. Dikatakan, situs kerajaan kuno Pamatan tersebut sekarang ini tertimbun pasir dengan kedalaman sekitar 15 meter. Lokasi tersebut menjadi tempat orang menambang pasir. Setelah dilakukan penggalian, ternyata di bawahnya ditemukan gerabah atau simbol-simbol peradaban. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/nas)
KUNJUNGI - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah bersama Deputi Menko Maritim dan Sumber Daya mengunjungi Desa Tanak Beak, Lombok Tengah, Selasa kemarin.