HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 97 TAHUN KE 13
Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
JUMAT, 7 JULI 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Dermaga Rusak, Ratusan Kendaraan dan Penumpang Telantar Selong (Suara NTB) – Ratusan kendaraan dan penumpang tampaknya harus bersabar di Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Kondisi itu menyusul akibat rusaknya dermaga dua Pelabuhan Kayangan. Kerusakan pada dermaga dua Kayangan tersebut terjadi pada Rabu (5/7) sekitar pukul 08.00 Wita. Menurut pihak ASDP Kayangan, kerusakan karena terdapat bagian dermaga yang rapuh dan memang sudah waktunya untuk dilakukan perbaikan. Kendati demikian, pihak ASDP optimis perbaikan secepatnya dapat dilakukan yang ditargetkan tuntas paling lambat pada Jumat (7/7) besok (hari ini). Dikonfirmasi Suara NTB di kantornya, Kamis, (6/7), Manager Usaha PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan Lotim, Alvius D. Bago didampingi Manager Usaha dan Umum, Jonggi WL Tambunan menjelaskan, kerusakan pada Dermaga Dua Pelabuhan Kayangan, memang berdampak terhadap kelancaRUSAK - Penumpukan kendaraan dan penumpang terjadi di Pelabuhan Kayangan. Kondisi itu disebabkan dermaga dua Pelabuhan Kayangan rusak dan sedang dalam tahap perbaikan.
(Suara NTB/yon)
ran transportasi dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Poto Tano dan sebaliknya. ‘’Dengan kondisi ini, hanya dermaga satu yang kita fungsikan. Namun kita optimis hari Jumat bisa tuntas perbaikan karena kita targetkan perbaikan tiga hari dari hari Selasa,’’ terangnya. Sementara, Manager SDM dan Umum pada ASDP Kayangan, Jonggi WL Tambunan, meminta kepada para penumpang untuk bersabar atas kondisi tersebut. Kerusakan yang terjadi, tentunya tidak diinginkan karena dapat mengganggu kelancaran penyeberangan para penumpang yang menggunakan transportasi laut. Untuk itu, katanya, perbaikan secara cepat dilakukan agar penyeberangan dapat normal kembali, serta masyarakat maupun kendaraan yang keluar masuk kapal saat hendak menyeberang terjamin keamanannya. Pantauan Suara NTB, penumpukan penumpang maupun kendaraan roda dua dan roda empat terjadi akibat kerusakan ini. Antrean kendaraan mencapai puluhan meter hingga ke luar pelabuhan. Selain itu, kapal-kapal yang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Poto Tano menuju Kayangan masih terlihat mengapung di atas laut menunggu giliran untuk bersandar di Dermaga Satu. “Tersisa masih empat kapal yang menunggu giliran sandar,”ujar salah satu petugas ASDP Kayangan. (yon)
Putusan PTUN
Bupati Dompu Diminta Anulir SK Pencabutan 134 Honorer K2
Mataram (Suara NTB) Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Mataram mengabulkan gugatan perdata ratusan honorer Kategori 2 (K2) Dompu. Gugatan mereka diterima dan hakim meminta Bupati Dompu, Drs.H.Bambang M.Yasin (HBY) menganulir Surat Keputusan (SK) pencabutan pengangkatan 134 honorer K2 sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
TO K O H
SK pengangkatan 134 inilah yang jadi objek penyidikan di Polda NTB hingga menetapkan Bupati Dompu, HBY ditetapkan sebagai tersangka. Dalam sidang maraton sejak dua pekan lalu, Kamis (6/ 7) kemarin menjadi putusan terakhir untuk delapan penggugat. Setelah sebelumnya, secara bertahap para honorer K2 Dompu menggugat di PTUN Mataram. Mendengar putusan hakim, honorer pun meluapkan rasa harunya di dalam ruang sidang. Hakim Ketua Sri Setyowati, SH,MH dalam amar pu-
Usut Dugaan Pungli Prona KASUS dugaan pungli di NTB yang ditangani tim saber mayoritas didominasi program Prona. Oknum pemerintah desa diduga masih menarik uang dari program sertifikasi tanah gratis itu. Satu kasus yang terbukti di Pengadilan yakni pungli Prona Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar). Kades setempat, Nursimah dihukum penjara 1 tahun atas pungutan terhadap 426 sertifikat tahun 2016. Pungli prona juga menjerat Kades Labuhan Bajo, Kecamatan Utan, Sumbawa, berinisial H yang diduga memungut uang tambahan pengurusan 200 sertifikat tahun 2016. Kades ini terjerat OTT. OTT tim saber di KLU menangkap Kades Sambik Elen, Februari 2017 lalu. Kades berinisial AW itu akan dihadapkan ke meja hijau Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram. Ada pula laporan pungli Desa Mambalan tahun 2016. Laporannya masih diselidiki Unit Tipikor Satreskrim Polres Mataram. Terakhir, dugaan pungli Prona dituntut pengungkapannya oleh masyarakat Desa Tembalae, Kecamatan Pajo, Dompu. Bersambung ke hal 15
tusannya menyebut, surat keputusan pembatalan pengangkatan CPNS yang diterbitkan oleh Bupati Dompu Drs.H.Bambang M. Yasin dinyatakan tidak sah secara hukum. ‘’Sehingga meminta tergugat 1 mengembalikan posisi para penggugat seperti semula,’’ kata Sri Setyowati. Hakim membatalkan SK Keputusan Bupati Dompu Tanggal 5 Oktober 2016 tentang pencabutan keputusan Bupati Dompu tanggal 21 September 2015 tentang pengangkatan CPNS. Hakim juga menganulir surat Badan Kepe-
gawaian Negara (BKN) Republik Indonesia Nomor: F.26.30/ V.88-7/60, tanggal 7 september 2016 , tetang permohonan pembatalan NIP ditujukan kepada Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar. Membatalkan surat Kepala Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional X di Denpasar, Nomor: 273/ KR.X.K/IX/2016, tanggal 9 September 2016. Setelah membacakan putusan itu, hakim memberi kesempatan kepada pihak tergugat untuk mengajukan sikap. Apakah menerima atau banding. Bersambung ke hal 15
TGB Sebut Empat Nama Balon Kepala Daerah dari NW Giri Menang (Suara NTB) Organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Whatan (NW), telah mengambil sikap menyambut pesta demokrasi serentak 2018. Dalam Pilgub dan pemilihan kepala daerah di tiga kabupaten/kota di NTB, NW telah mengutus empat kader terbaiknya maju sebagai bakal calon (balon) kepala daerah. Ketua Umum Pengurus Besar NW, Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB) didaulat untuk mengumumkan nama-nama bakal calon kepala daerah tersebut. Bersambung ke hal 15
Firli (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/ndi)
FOTO BERSAMA - Ketua PBNW, TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri, Hj. Erica Zainul Majdi foto bersama kader NW dan kader NW yang diutus untuk bertarung di Pilkada serentak 2018.
(Suara NTB/ars)
HARU - Honorer K2 Yuyun Armi Susanti dan Hayatun Toibah menangis haru dan berpelukan usai gugatannya dikabulkan hakim PTUN Mataram.
Mantan TKW NTB Ditangkap Bawa Senjata di Bandara Soekarno - Hatta Mataram (Suara NTB) – Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Mataram lepas tangan dari kasus yang menimpa mantan TKW asal NTB, Sahariyati yang ditangkap membawa senjata dan sejumlah amunisi di Bandara Soekarno – Hatta beberapa waktu lalu. BP3TKI Mataram tak bisa melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan lantaran statusnya merupakan mantan TKW. ‘’Kalau yang ketangkap kemarin itu mantan TKW, bukan TKW. Yang dulu pernah bekerja di Saudi Arabia beberapa tahun yang lalu. Kemudian dia mungkin sudah punya kegiatan
yang lain di luar kegiatan TKW itu , kemudian tertangkap membawa senjata itu,” kata Kepala BP3TKI Mataram, Mucharom Ashadi ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (6/7) siang kemarin. Mucharom menjelaskan, jika sudah menjadi mantan TKI pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Namun, katanya, BNP2TKI di Jakarta juga memfasilitasi dan memberikan penanganan terhadap mantan TKW tersebut. “Tapi setahu saya difasilitasi juga untuk proses pemulangan. Tapi untuk penegakan hukumnya sekarang sedang ditangani oleh Polda di sana,” ucapnya. Bersambung ke hal 15
Soal Merger BPR NTB
(Suara NTB/dok)
Sepanjang Sesuai Perda, Dewan Tegaskan Dukung Gubernur Mataram (Suara NTB) – Kalangan Pimpinan DPRD NTB menegaskan akan mendukung langkah gubernur terkait dengan konsolidasi atau merger PD. BPR menjadi PT. Bank BPR NTB. Namun, DPRD memberikan catatan sepanjang langkah yang dilakukan gubernur sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Penggabungan dan Perubahan Bentuk Badan Hukum BPR NTB. Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri mengatakan, pihaknya mendukung langkah Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang turun tangan menyelesaikan polemik merger PT. Bank BPR NTB. Di TGH. Mahalli Fikri mana, gubernur akan me-
nemui Bupati Sumbawa dan Sumbawa Barat yang belum mau bergabung dalam merger PD. BPR NTB. ‘’Itu memang otoritas beliau. Kalau kita di DPRD itu mendukung apapun yang dilakukan selama itu dalam tataran aturan yang sudah ada. Kan kita bersama gubernur sudah buat Perda tentang itu. Wajib DPRD mendukung gubernur selama menjalankan kebijakan untuk hal itu tetap dalam aturan, sesuai Perda,” kata Mahalli ketika dikonfirmasi di sela-sela halal bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan (PWNW) NTB, Kamis (6/7) siang kemarin di Narmada, Lombok Barat.
Disinggung mengenai dikembalikannya seluruh berkas permohonan konsolidasi BPR oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mahalli menanggapi, hal itu dilakukan OJK lantaran apa yang pernah diusulkan oleh Pemprov dipandang tak memenuhi persyaratan sesuai dengan Perda yang ada. Artinya, gubernur akan kembali mengajak seluruh pemegang saham untuk membicarakan kembali persyaratan-persyaratan yang masih belum dipenuhi. ‘’Bukan berarti akan memaksakan supaya disetujui apa yang tidak disetujui kemarin. Kan ini ada beberapa orang yang diduga tidak me-
menuhi persyaratan. Kan itu pasti didiskusikan, betul tidak memenuhi persyaratan atau tidak,’’ katanya. Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini menegaskan, akan tetap mendukung apapun langkah yang dilakukan gubernur terkait dengan merger BPR tersebut. Sepanjang memenuhi ketentuan yang ada dalam Perda No. 10 Tahun 2016 tentang Penggabungan dan Perubahan Bentuk Badan Hukum PD. BPR NTB menjadi PT. Bank BPR NTB. Mengenai dua kabupaten yang belum setuju bergabung, yakni Sumbawa dan Sumbawa Barat, Bersambung ke hal 15