HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 7 JUNI 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
Enam Dugaan Korupsi Masuk Jadwal Audit BPKP
Mataram (Suara NTB) Sedikitnya enam kasus dugaan tindak pidana korupsi masuk dalam agenda audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tahapan masih dalam koordinasi, sebelum diterbitkan surat tugas untuk tim audit turun lapangan. Data enam kasus itu berdasarkan permintaan yang diajukan ke Bidang Investigasi BPKP. Masing masing dari Kejari Bima, Polres Bima Kota, Polres Bima Kabupaten, Polres Dompu, Polres Sumbawa dan Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Permintaan audit kebanyakan dari Kepolisian. Satu dari Kejari Bima,” jelas Kepala BPKP NTB, Dr. Ayi Riyanto, AK.,MM kepada Suara NTB, Rabu (6/6) . Tak disebutkan apa saja kasus yang sedang diminta audit itu. Karena masih tahap koordinasi. Penyidik dari Pidsus Kejari Bima dan ke lima Polres itu mendatangi pihaknya untuk koordinasi terkait rencana audit kasus tersebut. ‘’Jadi ini masih dalam tahap ekspose awal. Kami masih harus koordinasi lagi untuk rencana audit,’’ katanya. Dipastikan ada tahapan penelitian berkas yang harus dilakukan pihaknya. Berkas diajukan dari pe-
(Suara NTB/dok)
Ayi Riyanto nyidik masing masing penegak hukum tersebut. ‘’Dari berkas itu akan kita lihat, kita lakukan kajian untuk menentukan auditnya nanti,’’
jelasnya. Seperti diketahui, ada dua proses audit yang akan dilakukan, tergantung dari kelengkapan bahan dari penyidik. Audit Investigasi (AI) dan audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN). Sejauh ini pengajuan audit belum ada satu pun dari Kejari maupun Polres di Pulau Lombok. Termasuk kasus dugaan pungli di Dinas Pendidikan Kota Mataram yang disidik Kejari Mataram, sejauh ini belum diterima permintaan audit. Sementara dari Kejati NTB dan Polda NTB masing masing satu kasus. Paling terang kasus dari Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, terkait dugaan korupsi Dana Desa (DD) Desa Sukamulia Kecamatan Labangka, Sumbawa Besar. ‘’Untuk kasus Desa Mekar Sari juga sudah diekpose. Tapi belum diterbitkan surat tugas audit, masih koordinasi lagi,’’ jelasnya. (ars)
ACT NTB Bersama Bank Muamalat Membagikan Paket Pangan Ramadhan Mataram (Suara NTB) Banyak cara untuk menyambut datangnya waktu buka puasa di bulan suci Ramadhan. Salah satunya ACT NTB bersama Bank Muamalat melakukan kegiatan membagikan ratusan paket Pangan Ramadhan menjelang buka puasa di masjid Nurul Bahri, Pantai Ampenan, pada Rabu (6/6). Penentuan lokasi dilakukan setelah melakukan pendataan daerah yang memang masyarakatnya memerlukan bantuan. Ditemui di sela-sela kegiatan Head of Program ACT NTB, M. Romi Saefudin menjelaskan, kegiatan ini dilakukan selain untuk menunggu waktu berbuka puasa, hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan, khususnya umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Di bulan Ramadhan ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memiliki tagline Beri Ramadhan Terbaik. ACT NTB khususnya dengan semangat memberikan dan menghadirkan kebaikan Ramadhan kepada masyarakat NTB, terkhusus untuk masyarakat yang membutuhkan. ‘’Kami bekerja sama dengan Bank Muamalat menyalurkan 130-an paket Ramadhan kepada para dhuafa dan anak yatim di sekitar pantai Ampenan, yang juga dibantu oleh kepala lingkungan, ketua masjid Nurul Bahri dan tokoh pemuda. Ini juga sebagai starting point program melayarkan kapal Ramadhan di tepian negeri,” paparnya. Sebelum pendistribusian paket pangan Ramadhan,
ada sambutan dari pihak ACT, Bank Muamalat, dan tokoh pemuda. Kemudian akan ada dzikir dan doa bersama. “Sebelum acara pembagian paket pangan ini kita melaksanakan doa bersama, setelah itu membagian paket pangan Ramadhan yang telah disiapkan dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama di masjid Nurul Bahri,’’ katanya. Branch Manajer Bank Muamalat cabang Mataram, Nasrulloh mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan dari Bank Muamalat yang diberi nama program berbagi cahaya Ramadhan. Selain bulan Ramadhan, juga ada bulan-bulan lainnya. ‘’Pada kesempatan hari ini kami bekerja sama dengan ACT Cabang NTB untuk pendistribusian paket pangan Ramadhan ini. Kegiatan ini serentak dilakukan oleh Bank Muamalat seluruh Indonesia dan Kuala Lumpur yang dilakukan di hari yang berbeda sepanjang bulan Ramadhan,” ungkpanya. Nasrulloh menyampaikan harapannya dengan kegiatan ini semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar, pada umumnya untuk masyarakat NTB. Di bulan suci Ramadhan ini kita dapat memberikan Ramadhan terbaik seperti tagline ACT tahun ini yang memang bekerjasama dengan Bank Muamalat. “Terbaik dalam arti terbaik memberikan sedekah tidak hanya untuk masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan, tetapi juga masyarakat di sekitar lingkungan kita sendiri,” harapnya. (r)
(Suara NTB/ist)
PAKET RAMADHAN – Pemberian paket Ramadhan kepada kaum dhuafa di penduduk pesisir pantai Ampenan oleh ACT NTB dan Bank Muamalat, Rabu (6/6).
Cegah Tunggakan PKB, Gubernur Instruksikan Gaji PNS Dipotong Mataram (Suara NTB) Untuk mencegah tunggakan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemprov NTB. Bagi PNS yang memiliki kendaraan bermotor, pembayaran PKB langsung dipotong dari gaji mereka yang berada di rekening PT. Bank NTB. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pajak Daerah Bappenda NTB, Muhammad Husni di Kantor Gubernur, Rabu (6/6) siang. Husni menjelaskan, instruksi gubernur tersebut sudah keluar dan akan mulai diterapkan 20 Juni mendatang. “Sudah keluar instruksi gubernur yang sekarang sedang kita sosialisasikan kepada semua PNS. Gaji langsung dipotong sejumlah pajak kendaraan atas nama PNS bersangkutan,’’ kata Husni. Dengan sistem seperti ini maka
tidak ada lagi PNS yang memiliki kendaran bermotor menunggak pembayaran PKB. Husni mengatakan, pihaknya sekarang menyosialisasikan Instruksi Gubernur tersebut ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh PNS Provinsi yang memiliki kendaraan membayar PKB tepat waktu. Gaji PNS yang dipotong itu disesuaikan jumlah kepemilikan kendaraan dan PKB. “Kita (PNS) semua ini gaji dipotong berapa jumlah kendaraannya. Untuk menjamin seluruh PNS lingkup provinsi tak menunggak membayar pajak kendaraan bermotor,” imbuhnya. Ia mengatakan, kebijakan ini akan mulai diterapkan 20 Juni mendatang. Bagi PNS yang yang memiliki kendaraan PKB-nya jatuh tempo pada Agustus. Maka pada Juli mendatang
gajinya otomatis akan dipotong. “Jadi bukan wacana. Sudah kita mulai tanggal 20 Juni 2018,” ucap Husni. Sementara itu mengenai banyaknya kendaraan dinas (Randis) yang menunggak pajak. Husni mengatakan PKB Randis semuanya ditanggung dalam APBD. Bagi OPD yang banyak menunggak pembayaran PKB Randis, maka sekretaris dinas atau sekretaris badan akan langsung dipanggil. Pasalnya, kata Husni, anggaran untuk pembayaran PKB Randis sudah dialokasikan dalam APBD. Husni menyebut, dua tahun terakhir terjadi lonjakan penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD) dari PKB. Pada 2013 ke bawah, PKB yang mampu ditarik sekitar 30 miliar setahun. Mulai 2017 sudah menembus nagka Rp 60 miliar. Menurutnya, naiknya PAD dari PKB ini berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan fiskal daerah. (nas)
16 HALAMAN NOMOR 68 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257