HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
RABU, 6 DESEMBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 221 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/ist)
NTB Raih Juara Nasional ’’Predikat Kepatuhan Tinggi dalam Pelayanan Publik’’ PEMPROV NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Dr.TGH. M. Zainul Majdi kembali mengukir prestasi nasional. Kali ini Ombudsman RI menganugerahkan penghargaan nasional berupa Tropi ‘’Predikat Kepatuhan Tinggi’’ kepada Gubernur NTB yang lebih akrab disapa TGB itu atas keberhasilannya menembus zona hijau atas kepatuhan terhadap
pelaksanaan UU tentang Pelayanan Publik dengan nilai 97,58. Score ini jauh mengalami lompatan prestasi jika dibandingkan tahun 2016 lalu yang masih mendapat zona kuning atau predikat kepatuhan sedang dengan nilai 73,96. Predikat tersebut diraih karena berdasarkan hasil assessment dari Ombudsman RI, Bersambung ke hal 15
PENGHARGAAN - Gubernur NTB TGH.M.Zainul Majdi menerima penghargaan diwakili Asisten III, H. Imhal, di Balai Kartini Jakarta, Selasa (5/12). ILEGAL - Areal reklamasi yang diduga ilegal.
Bupati Lobar Perintahkan Reklamasi Dihentikan ’’ Giri Menang (Suara NTB) Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Fauzan Khalid memerintahkan agar reklamasi ilegal di kawasan pesisir Lembar, Lombok Barat (Lobar), dihentikan. Reklamasi yang diduga ilegal terjadi sejak lama. Prosesnya terindikasi direkomendasikan pihak desa, kecamatan dan pihak terkait. ‘’Saya perintahkan Kasatpol PP untuk menghentikan reklamasi itu. Karena itu ndak berizin (ilegal) ,’’ tegas Bupati Lobar, Selasa (5/12). Terkait adanya dugaan pem-
TO K O H Berikan Kesempatan BUPATI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr. Ir. H. Musyafirin, MM angkat bicara menanggapi kisruh karyawan PT MacMahon yang menuntut mundur dari perusahaan aliansi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di proyek tambang Batu Hijau. Khusus kepada para karyawan lokal yang kini menuntut mundur, orang nomor satu di KSB ini mengimbau agar memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada PT MacMahon. Sebab menurut hematnya, sebagai perusahaan baru di tambang Batu Hijau, MacMahon masih dalam proses transisi di seluruh lininya. ‘’Termasuk soal yang diprotes karyawan seperti roster kerja itu belum final. Pasti mereka akan mengevaluasinya jika memang tidak sesuai dengan kondisi karyawan dan perusahaan,’’ katanya, Selasa (5/12). Bupati sendiri menggarisbawahi kepada para karyawan lokal untuk bersabar sementara waktu. Bersambung H. W. Musyafirin ke hal 15
KO M E N TTAA R
biaran oleh Pemkab Lobar, Fauzan Khalid membantahnya. Menurut bupati bahwa SKPD sudah diperintahkan menindak tegas pelanggaran semacam ini. ‘’ SKPD tidak
perlu melapor ke bupati untuk melakukan penertiban,’’ tegasnya. Diakui bupati bahwa terkait pengawasan Pemkab Lobar terhadap aktivitas liar semacam ini, setelah dilimpahkannya sejumlah kewenangan ke pemprov. Baik untuk pengawasan pesisir dan galian C belum ditemukan format yang jelas. ‘’Izin memang dikeluarkan provinsi terkait galian C, namun tentu pengawasan juga di kabupaten.’’ Ia menegaskan, penindakan kasus reklamasi ini tidak pandang bulu. Bersambung ke hal 15
Saya perintahkan Kasatpol PP untuk menghentikan reklamasi itu. Karena itu ndak berizin (ilegal)
Polda NTB Bidik Tersangka Lain Kasus PT. BAL
(Suara NTB/bug)
Tunggakan Sudah Diselesaikan TIGA anggota DPRD NTB dipastikan masih menunggak pengembalian kerugian negara sesuai temuan BPK tahun 2003 - 2014. Jaksa Pengacara Negara (JPN) masih terus melakukan penagihan. Sementara Mori Hanafi, SE.M.Comm yang sebelumnya disebut-sebut masih menunggak, sudah melunasinya (sudah diselesaikan). Tiga anggota Dewan yang masih memiliki tunggakan itu adalah, Drs.Ruslan Turmuzi, H.Ali Ahmad dan Sahafari Ashari. Temuan lainnya terhadap Lalu Tomi Wijaya, Bersambung Hendrik Selalau ke hal 15
H. Fauzan Khalid
(Sura NTB/ist)
PERANGKAT - Perangkat instalasi air bersih milik PT. BAL.
Mataram (Suara NTB) Penyidikan kasus pengeboran air bersih di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara terus dilakukan Polda NTB. Direktur PT Berkah Air Laut (BAL), JM sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun penyidikan tidak sampai di sana, karena polisi sedang membidik tersangka baru. Upaya membidik tersangka baru itu tidak lepas dari petunjuk yang diberikan Kejaksaan Tinggi NTB dalam berkas P19 sebelumnya. ‘’Nanti kita panggil saksi-saksi. Kita lihat kalau memungkinkan ada tersangka baru kita arakan ke sana (penyidikan),’’ kata Kasubdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Darsono Setyo Adjie, SIK kepada Suara NTB, Selasa (5/12) kemarin. Proses mengarah ke tersangka baru diawali dengan pemeriksaan saksi-saksi sesuai dengan petunjuk jaksa peneliti Kejati NTB yang sebelumnya menerima pelimpahan berkas. ‘’Beberapa petunjuk dari jaksa berkaitan dengan saksi, bisa segera tuntas kami periksa,’’ tandasnya. Pada prinsipnya unsur pidana dalam kasus ini diakuinya sudah kuat. Bersambung ke hal 15
Kejari Loteng Jadwalkan Pemeriksaan Tersangka Tiga Direksi PT. LTB
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Hasan Basri
Praya (Suara NTB) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah (Loteng) telah menjadwalkan pemeriksaan kembali tiga Direksi PT. Lombok Tengah Bersatu (LTB), terkait kasus dugaan korupsi penggunaan dana investasi pemerintah daerah, Rabu (6/12) hari ini. Namun tidak lagi dalam kapasitas sebagai saksi, tetapi sebagai tersangka. Demikian disampaikan Kasi Pidsus Kejari Loteng, Hasan Basri, SH.MH, saat dikonfirmasi Suara NTB, Se-
lasa (5/12) kemarin. ‘’Surat panggilan sudah kita layangkan kepada ke tiga tersangka. Untuk datang menjalani pemeriksaan kembali di Kejari Loteng, Rabu besok (hari ini),’’ sebutnya. Sesuai surat panggilan yang dilayangkan kata Hasan, pemeriksaan direncanakan mulai pukul 09.00 Wita. Diharapkan ke tiga tersangka bisa datang memenuhi panggilan. Supaya proses penyidikan kasus ini bisa segera tuntas. ‘’Dari komunikasi terakhir, para tersangka sudah
berjanji akan datang memenuhi panggilan seperti yang kita harapan,’’ imbuhnya. Ia menjelaskan, dalam ekspose perkara yang digelar pada Kamis (30/11) lalu, ketiga Direksi PT. LTB sudah ditetapkan sebagai tersangka. Yakni L.Ma, Direktur Utama (Dirut) PT. LTB, Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis, ZA serta AK, Direktur Pemasaran PT. LTB. Ketiganya dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi penggunaan dana investasi Pemkab Loteng. Den-
gan nilai kerugian negara diduga mencapai Rp 700 juta. Dari total dana investasi pemerintah daerah sebesar Rp 1 miliar pada ditahun 2015 lalu. Pihak Kejari Loteng sendiri menargetkan akhir tahun ini juga proses penyidikan bisa dituntaskan. Sehingga pada awal tahun 2018 mendatang, kasusnya sudah bisa dilimpahkan ke pengadilan untuk proses persidangan. ‘’Kasus PT. LTB ini memang sudah kita targetkan tuntas tahun ini,’’ tegas Hasan. (kir)