HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 172 TAHUN KE 13
Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantbnews@gmail.com
JUMAT, 6 OKTOBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Ribuan Warga Terancam Kehilangan Hak Pilih
KPU Surati Gubernur, Bupati/Walikota Diminta Turun Tangan Mataram (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB, telah bersurat ke Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengenai 573 ribu warga yang terancam kehilangan hak pilih dalam Pilkada 2018 mendatang akibat belum melakukan perekaman E-KTP. Gubernur diminta membuat surat edaran yang ditujukan kepada bupati/walikota untuk melakukan percepatan perekaman bagi warga yang wajib KTP. ‘’Harus ada upaya-upaya yang kreatif dan proaktif dilakukan Dukcapil. Tidak hanya menunggu di kantor. Kami juga sudah bersurat ke gubernur agar ada surat edaran dalam rangka percepatan ini. Kami minta juga Dukcapil
untuk melaksanakan rakor yang melibatkan KPU,’’ kata Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori, SP ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (5/10) siang kemarin. Pihaknya mendorong Pemda dalam hal ini Dinas Dukcapil
agar lebih optimal lagi dalam menuntaskan perekaman EKTP. Aksar menyatakan, KPU senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil NTB dan kabupaten/kota untuk percepatan perekaman tersebut. Bersambung ke hal 15
Kasus Merger BPR
(Suara NTB/ars)
BPKP akan Ekspose Ulang Bersama Penyidik
TO K O H Peta Politik Sudah Mengerucut SEJUMLAH paket pasangan telah mendeklarasikan diri untuk ikut berkontestasi pada Pilgub 2018 mendatang. Suksesi pengganti Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang dua periode menjabat Gubernur NTB bakal terbuka. Dalam waktu hampir bersamaan akhir pekan lalu, dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur sudah mendeklarasikan diri ikut berkontestasi, yakni pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi, dan Suhaili-Muh. Amin. Dua pasangan itu diprediksi akan bertarung dengan namanama besar lainnya, seperti politisi PKS asal Sumbawa, Dr .H. Zukieflimansyah, Bersambung ke hal 15 TGH. M. Zainul Majdi
Ngatno
Mataram (Suara NTB) – Auditor BPKP Perwakilan NTB dan jaksa penyidik Kejati NTB mengagendakan ekspose bersama kasus dugaan korupsi penggabungan delapan PD BPR menjadi PT. Bank BPR NTB. ‘’Ekspose awal sudah seminggu lagi. Kita agendakan ekspose lagi,” ungkap Korwas Investigasi BPKP Perwakilan NTB, Ngatno, SE kepada Suara NTB Kamis
(5/10). Ekspose bersama jaksa penyidik itu, lanjut dia, untuk menentukan langkah audit mengenai potensi kerugian negara yang diduga timbul dari penyimpangan dana tim konsolidasi. ‘’Dikoordinasikan dalam ekspose awal mengenai aturan apa yang harus dikaji. Dokumen apa yang diperoleh,’’ sebutnya. Bersambung ke hal 15
PPK Asrama Haji Diklarifikasi Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, membuka lagi penyelidikan pengerjaan proyek gedung serbaguna Asrama Haji NTB di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram. Saksi-saksi mulai dipanggil Kamis (5/10) kemarin. Salah satu yang dipanggil itu PPK, H. Abu Arif. Diperoleh informasi, Abu Arif datang ke Kantor Kejati NTB sekitar pukul 09.00 Wita dan beberapa jam lamanya diklarifikasi di ruang intelijen Kejati NTB. Abu Arif mengakui diklarifikasi Kejaksaan saat dikonfirmasi Suara NTB via ponsel Kamis sore usai pemeriksaan. ‘’Ya tadi memang datang
ke sana (Kejaksaan, red),’’ katanya. Namun dia tak menjelaskan materi pemeriksaan. Suara NTB pun berusaha menggali dari sisi tanggungjawabnya sebagai PPK pada pengerjaan proyek senilai Rp 57,4 miliar bersumber dari APBN tahun 2015 itu. ‘’Sebaiknya saya memberikan penjelasan langsung agar lebih lengkap,’’ ujarnya. Terpisah Juru Bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH.,MH mengaku belum mendapat informasi soal pemeriksaan PPK Asrama Haji tersebut. Tapi dengan alasan masih penyelidikan, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan apapun. Bersambung ke hal 15
TNI Kuat Bersama Rakyat Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan bahwa kekuatan TNI tumbuh dan berkembang bersama rakyat. Momentum ulang tahun ke-72 TNI diwujudkan dengan mengokohkan kekompakan. Gubernur bertindak selaku Inspektur dalam upacara peringatan HUT
TNI ke-72 di eks Bandara Selaparang, Mataram, Kamis (5/10). Ratusan peserta dari TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polri, PNS, dan siswa yang turut serta dalam upacara. “Dirgahayu TNI ke-72. Tingkatkan pengabdian, kokohkan kekompakan. TNI kuat bersama rakyat. TNI dan Polri adalah pilar utama kekokohan
Republik Indonesia tercinta,” katanya. Gubernur mengapresiasi peran TNI selama ini di NTB. Dalam menjalankan operasi militer selain perang, TNI khususnya jajaran Korem 162/Wira Bhakti ikut serta mengatasi kerawanan bencana, kekeringan, serta pembalakan hutan. “Khususnya Kodim, itu cukup efek-
tif operasi bersama penyekatan dan berhasil melakukan penindakan yang selanjutnya diserahkan ke polisi,” ungkapnya. “Kita berharap kalau NTB mau makmur, kualitas lingkungan harus kita jaga, dan TNI harus berperan,” imbuh Zainul. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R
Jangan Jadi ”Jualan” Politik (Suara NTB/ars)
CEK PASUKAN - Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi mengecek pasukan saat memimpin Upacara peringatan HUT TNI ke-72 di Bandara Selaparang, Mataram.
Pembangunan Kantor Bupati Sesuai Standar
Penggunaan Tanah Sisa Galian Dimungkinkan Maksimal 30 Persen Pembangunan gedung tiga lantai untuk Kantor Bupati Dompu senilai Rp 38,450 miliar memasuki tahap pengerjaan atap dan pembangunan lantai untuk dudukan kubah. Gedung dengan pondasi 2 meter di atas permukaan tanah, sehingga banyak tanah timbunan yang masuk. Penggunaan tanah timbunan sisa galian tidak lebih dari 30 persen dan itu dimungkinkan selama tanah timbunan tidak mengandung zat berbahaya atau tanah berlumpur yang mudah bergerak. KEKHAWATIRAN penggunaan tanah timbunan hanya dari sisa galian pondasi proyek gedung Kantor Bupati Dompu banyak disuarakan beberapa komponen. Bahkan kekhawatiran ini oleh beberapa pihak disampaikan juga ke Kejaksaan Negeri setempat. Menindaklanjuti pertanyaan publik ini, Tim
Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Dompu yang diketuai M Sulhan, SH didampingi Zulkarnaen, SH serta beberapa anggotanya meninjau langsung pelaksanaan proyek pembangunan gedung Kantor Bupati, Kamis (5/10) kemarin. Bersambung ke hal 15
TUNJUKKAN - KPA proyek pembangunan Kantor Bupati Dompu, M. Amin, S.Sos saat menunjukkan pekerjaan pada TP4D Kejari Dompu, Kamis (5/10) kemarin. (Insert) Tampak depan gedung Kantor Bupati Dompu yang sedang dalam tahap pembangunan.
(Suara NTB/ula)
KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) meminta rencana pembentukan Calon Daerah Otonom Baru (DOB) seperti Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) dan Kabupaten Lombok Selatan (KLS) dikaji ulang. Sesuai UU No. 23 Tahun 2014, persyaratan membentuk DOB 20 kali lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Dr. Sumarsono, MDM dikonfirmasi usai membuka rapat evaluasi 18 DOB yang terbentuk 2012-2014 di Mataram, Kamis (5/10) siang kemarin menyatakan, saat ini (Suara NTB/nas) pemerintah pusat masih Sumarsono mengerem pembentukan DOB, termasuk yang ada di NTB. Ia menjelaskan, syarat untuk pembentukan DOB lebih sulit dari sebelumnya. Bersambung ke hal 15