Edisi Kamis 6 September 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 6 SEPTEMBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 149 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Sail Moyo Tambora 2018

Korelasi antara Event Internasional dengan Kearifan Lokal Mataram (Suara NTB) – Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk kegiatan Sail Moyo Tambora 2018. Tidak saja mempersiapkan infrastruktur, namun juga mempersiapkan berbagai kegiatan atau event dalam Sail Moyo Tambora 2018 ini. Sail Indonesia yang

JOKI CILIK- Pacuan kuda oleh joki-joki cilik. Salah satu atraksi yang akan ditampilkan pada kegiatan Sail Moyo Tambora 2018. (Suara NTB/ula)

diikuti oleh banyak negara ini akan menyajikan berbagai kegiatan berkelas internasional dengan perpaduan kearifan lokal warga setempat. ‘’Ini merupakan kegiatan yang sudah lama kita nantikan. Berbagai kegiatan yang bersifat internasional dan tentu saja dengan melihat kearifan warga sekitar akan dilakukan. Kegiatan ini akan melibatkan semua elemen masyarakat di NTB. Mari kita sukseskan berasama,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H.L.Moh Faozal, S.Sos.,M.Si.

Tagar NTB Bangkit nampaknya menjadi salah satu pemacu masyarakat NTB untuk bersama-sama menyukseskan berbagai event yang akan dilakukan pada Sail Moyo Tambora tahun ini. Beberapa event yang akan dilakukan yaitu International Surfing, International Yacht Rally, Atraksi Budaya, Karnaval Budaya, Fun Color Run, Festival Kuliner, Tenun dan Fashion Street, Maritim Expo hingga perjalanan menuju Puncak Tambora. Bersambung ke hal 15

H. L. Moh Faozal (Suara NTB/dok)

Baru Dibangun

Empat Gedung RSJ Rusak akibat Gempa Mataram (Suara NTB) Proyek Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma termasuk gedung pemerintah yang rusak parah akibat gempa. Proyek ini pengerjaan sempat dikebut agar cepat selesai akhir tahun 2017. Namun, belum genap setahun, empat gedung baru itu sudah rusak parah akibat gempa.

(Suara NTB/ars)

TAK TAHAN GEMPA - Gedung RSJ Mutiara Sukma yang tergolong baru , rusak akibat gempa. Ke depan pemerintah didorong merancang bangunan tahan gempa pada skala tertentu.

Riwayat pengerjaan proyek sempat diduga dipaksakan, akibat progress yang terlambat menjelang akhir tahun 2017. Saat itu, masuk Bulan November, proyek belum mencapai 50 sampai 60 persen. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bahkan harus menegur rekanan pelaksana agar pekerjaan tuntas sesuai kontrak. Dalam catatan Suara NTB, ada empat paket pekerjaan yang sedang berlangsung di rumah sakit yang berlokasi di wilayah Selagalas, Mataram itu. Paket di dekat gedung utama, berupa renovasi dan perluasan pembangunan Gedung Anggrek.

Dikerjakan CV. AK, nilai kontrak Rp 1,7 miliar lebih dengan waktu pekerjaan 120 hari. Pekerjaan ke dua untuk paket gedung VCT dan Nafza, dikerjakan PT. PKJ, nilai paket Rp 3,2 miliar dikerjakan mulai Agustus 2017. Kegiatan ke tiga tergolong paling besar, senilai Rp 4,2 miliar untuk pembangunan bangsal putra – putri. Fisik ini digarap oleh PT. DM. Sedangkan proyek ke empat, pembangunan gedung aset senilai Rp 1,5 miliar dikerjakan CV. AP. Tiga gedung terakhir terletak di bagian paling belakang kompleks RSJ. Bersambung ke hal 15

TO K O H

Satgas Bahan Bangunan PENGUSAHA dan distributor bahan bangunan diingatkan agar tidak menaikkan harga selama beberapa bulan ke depan. Permintaan ini sebagai sikap bijak atas musibah gempa menimpa masyarakat NTB. Ditreskrimsus Polda NTB akan mengawasi khusus harga bahan bangunan. Pascarehabilitasi dan rekonstruksi dipastikan kebutuhan bahan bangunan akan melonjak tinggi. Karena para korban terdampak gempa yang ingin membangun rumah sementara maupun rumah permanen. Spekulan harga dikhawatirkan bermain. ‘’Untuk mengawasi harga agar tidak dinaikkan, kita sudah bentuk Satgas Bahan Bangunan,’’ kata Direktur Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol. Syamsudin Baharudin ditemui di ruangannya, Rabu (5/9). Bersambung ke hal 15 Syamsudin Baharuddin (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Tak Signifikan akibat Gempa KETERLAMBATAN eksekusi atau pelaksanaan proyek fisik akibat gempa bumi dijadikan alasan, tak terlalu signifikan. Hingga akhir Agustus lalu, realisasi fisik APBD NTB 2018 baru mencapai 58,59 persen dari target sebesar 71, 87 persen. Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP) Setda NTB, Ir. Swahip, MT mengatakan, proses lelang proyek di ULP tidak terpengaruh dengan kejadian gempa beberapa waktu lalu. Bersambung ke hal 15

Swahip (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ars)

MULAI PULIH - Aktivitas masyarakat di Kabupaten Lombok Utara, secara perlahan mulai pulih. Warga mulai kembali bekerja, seperti beternak dan kegiatan lainnya.

NTB Tertarik Adopsi Rumah Tahan Gempa Yogyakarta Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB berminat untuk mengadopsi rumah tahan gempa yang berada di Yogyakarta. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang pernah diguncang gempa besar beberapa tahun silam yang mengakibatkan ratusan rumah penduduk rusak. ‘’Memang kita mau mengadopsi (rumah tahan gempa) yang di Yogyakarta. Tapi kita belum tahu seperti apa yang di Yogykarta itu,’’ kata Kepala Pelaksana Badan Penanggu-

langan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. Mohammad Rum, MT ketika dikonfirmasi di Mataram, kemarin. Pada Agustus lalu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Sekda dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkunjung secara khusus ke NTB. Dia berbagi pengalaman mengenai penanganan pascabencana gempa yang meluluhlantakkan Yogyakarta 2006 lalu.

Rum mengatakan, NTB tertarik mengadopsi pembangunan rumah tahan gempa seperti yang dilakukan di Yogyakarta. Namun, pihaknya belum mengetahui model rumah tahan gempa yang dibangun di Yogyakarta. Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi seratusan ribu rumah warga di NTB yang rusak akibat gempa, Pemerintah menawarkan pembangunan rumah dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Bersambung ke hal 15

1.193 Proyek PL Belum Dieksekusi OPD Mataram (Suara NTB) Data emonev Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP) Setda NTB, sebanyak 1.193 paket proyek penunjukan langsung (PL) atau proyek non lelang belum dieksekusi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dari 3.749 paket proyek PL pada APBD murni 2018, baru 2.156 paket yang sudah dieksekusi. Sedangkan 400 paket proyek PL sedang dalam proses. Kepala Biro Bina APP dan LPBJP Setda NTB, Ir. Swahip, MT yang dikonfirmasi Suara NTB mengatakan, dalam rapat pimpinan (Rapim) yang dilaksanakan Juli lalu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah diingatkan segera mengeksekusi kegiatan-kegiatan atau proyek PL. Bersambung ke hal 15

Insinyur Pengawal Pembangunan Rumah Tahan Gempa Masih Menganggur Mataram (Suara NTB) Ratusan insinyur muda yang dikirim ke NTB untuk mendampingi atau mengawal masyarakat dalam pembangunan rumah tahan gempa atau rumah instan sederhana sehat (RISHA) masih banyak yang menganggur. Pasalnya, produksi modul RISHA masih sangat terbatas. Sementara itu, Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar rumah warga yang rusak berat harus

tuntas sebelum musim hujan tahun ini. “Sekarang ini karena RISHA belum jalan, mereka (insinyur muda Kementerian PUPR) masih nganggur,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M. TP ketika dikonfirmasi kemarin di Mataram. Kementerian PUPR mengirim 400 insinyur muda untuk membantu dan mendampingi masyarakat membangun ru-

mah tahan gempa. Kementerian PUPR telah menggelar apel siaga pada saat kunjungan Presiden Jokowi, Senin (3/9) lalu. Ratusan insinyur muda Kementerian PUPR tersebut dikumpulkan bersama ribuan relawan lainnya yang akan mendampingi warga pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa NTB. Karena pembanWedha Magma Ardhi gunan RISHA belum berjalan, kata Ardhi,

maka ratusan insinyur muda Kementerian PUPR tersebut akan diminta membantu Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB melakukan verifikasi rumah warga yang rusak akibat gempa. Akibat gempa beruntun yang mengguncang NTB, jumlah rumah rusak yang dilaporkan pemda kabupaten/kota sebanyak 149.706 unit. Tersebar di tujuh kabupaten/kota, yakni Lombok Utara, Lombok Barat, Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Kamis 6 September 2018 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu