HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 6 AGUSTUS 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 120 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Hari Ini, Anggota DPRD Kota Mataram Periode 2019 - 2024 Dilantik
(Suara NTB/fit)
GLADI BERSIH - Ketua sementara, H. Didi Sumardi, SH., (dua dari kiri) bersama 39 anggota Dewan terpilih mengikuti gladi bersih pelantikan anggota DPRD Kota Mataram periode 2019 – 2024.
Ekonomi NTB Membaik Mataram (Suara NTB) Ekonomi Provinsi NTB mengalami pertumbuhan positif. Sektor konstruksi memberi kontribusi tertinggi. Diantaranya termasuk pembangunan rumah tahan gempa. Demikian diungkapkan, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, I Gusti Lanang Putra, dan Kepala Bidang Statistik Sosial, Arrief Chandra Setiawan dalam rilis yang disampaikan di Kantor BPS Provinsi NTB, Senin (5/8) kemarin. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Sebanyak 40 anggota DPRD Kota Mataram periode 2014 – 2019 dilantik, Selasa (6/8) hari ini. Senin (5/8) kemarin, seluruh anggota Dewan terpilih hasil Pileg 2019, melakukan gladi bersih persiapan pelantikan yang berlangsung Selasa hari ini. Pantauan Suara NTB, anggota Dewan terpilih semangat menjalani gladi bersih yang dipandu oleh Sekretariat DPRD Kota Mataram. Pimpinan sementara berdasarkan perolehan suara tertinggi, yakni berasal dari Partai Golkar dan Partai Gerindra. Ketua sementara DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., dari Partai Golkar dan wakil Ketua Sementara, I Gde Sudiarta dari Partai Gerindra. Sebanyak 40 anggota Dewan yang
dilantik hari ini, Sembilan orang dari Partai Golkar, enam orang dari Partai Gerindra, lima orang dari PDI Perjuangan, lima orang dari PKS, empat orang dari Demokrat, tiga orang dari PPP, tiga orang dari PAN, satu orang dari Nasdem, satu orang dari PKPI, satu orang dari Hanura, satu orang dari PKB dan satu orang dari Partai Berkarya. Gladi tiap tahapan pelantikan diulang dua kali untuk memastikan anggota Dewan sudah memahami tiap tahapan dengan baik. Ketua sementara DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., yang juga Ketua DPRD Kota Mataram periode 2014 – 2019 mengungkapkan meskipun capaian kinerja DPRD telah direalisasikan secara optimal, Bersambung ke hal 15
Komitmen Tingkatkan Kinerja, NTB Jadi Pemda Pertama Adopsi BSC
Mataram (Suara NTB)Pemprov NTB sejak Januari 2019 telah resmi menggunakan metode Balance Score Card (BSC). BSC adalah metode pengukuran hasil kerja yang biasanya digunakan oleh perusahaan multinasional. Presentasi penggunaan BSC dilakukan oleh Wakil Gubernur NTB (Wagub), Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah didampingi Asisten II Setda NTB, Ir.H.Ridwansyah,MTP kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN RB), Drs. Syafruddin, M. Si di ruang pertemuan Bone, Gedung Kemenpan RB pada Senin (5/8).
Wagub menjelaskan, Pemprov NTB adalah daerah pertama yang menggunakan BSC. ‘’Saya di sini mewakili masyarakat NTB bersyukur, Alhamdulillah saya yang jadi daerah pertama yang mengaplikasikan metode BSC. Dengan kata lain NTB jadi Pemda perta-
ma yang mengkombinasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dengan metode BSC ke dalam sebuah sistem aplikasi yang kami beri nama E – Kinerja,’’ tegas Sitti Rohmi. Bersambung ke hal 15
TO K O H Selesaikan Masalah dari Hulu REVITALISASI Posyandu merupakan salah satu program unggulan NTB Gemilang dalam bidang kesehatan yang telah tertuang dalam RPJMD NTB 2019-2023. Untuk memantapkan program Revitalisasi Posyandu ini, Pemprov NTB terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait supaya program ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Senin, (5/8) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Asisten I Setda NTB, Dra.Hj.Eva Nurcahyaningsih M.Si, Bersambung ke hal 15 Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
BERTEMU - Wagub didampingi Asisten II Setda NTB, H.Ridwansyah, Asisten I, Hj.Eva Nurcahyaningsih dan Asisten III Hj.Hartina, saat bertemu Menteri PANRB, Syafruddin, Senin (5/8) kemarin.
Turun Kelas, Lima Rumah Sakit Investor Korea Butuh Pemda di NTB Ajukan Keberatan Lahan 1.000 Hektare Mataram (Suara NTB) Lima rumah sakit milik Pemda di NTB yang turun kelas dari tipe C ke tipe D, kompak mengajukan keberatan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dengan turunnya kelas rumah sakit menjadi tipe D, maka akan berpengaruh terhadap pelayanan dan pendapatan. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH mengatakan, rumah sakit Pemda yang tidak turun kelasnya menjadi tipe D, hanya RSUD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Sedangkan RSUD Sumbawa, RSU H.L. Manambai Abdul Kadir, RSUD Dompu, RSUD Kota Bima dan RSUD Bima turun kelas menjadi tipe D. ‘’Kabupaten Bima, Kota Bima, Lombok Barat dan Sumbawa dan RSU H.L. Manambai kemarin sudah mengajukan (keberatan) juga,’’ kata Eka dikonfirmasi di Mat-
aram, kemarin. Turunnya kelas rumah sakit milik Pemda tersebut, kata Eka akan berpengaruh terhadap pelayanan dan pendapatan. Dengan status rumah sakit tipe D, maka pelayanan kesehatan yang diberikan ke masyarakat menjadi terbatas.
‘’Kemudian pendapatan rumah sakit turun juga. Karena kualifikasi D, pendapatannya itu hanya 60 persen dari kualifikasi tipe C,’’ jelas Eka. Untuk RSU H. L. Manambai Abdul Kadir yang menjadi milik provinsi, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/arn)
TURUN KELAS - RSU H.L. Manambai Abdul Kadir, salah satu RSUD di NTB yang turun kelas dari tipe C ke D.
di Bandar Kayangan
Mataram (Suara NTB) Investor asal Korea, Sungdong Industry Holding menunjukkan keseriusannya menanamkan investasi di Bandar Kayangan, Lombok Utara dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc dan Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH. Sungdong akan menanamkan investasi sebesar 1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp14 triliun untuk membangun industri kapal di Bandar Kayangan. ‘’Untuk kawasan industri dengan segala kelengkapannya diperlukan tanah 1.000 hektare,’’ sebut Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M. Sc, M.TP yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (5/8) siang. Ridwan yang ikut mendampingi gubernur dalam penandatangan MoU, Minggu (4/8) siang di Jakarta itu menjelaskan, Sungdong Industry Holding bukan hanya akan melakukan transfer teknologi. Tetapi akan memindahkan teknologinya menjadi milik Indonesia dan milik NTB. Di awali dengan pelatihan mengirim 300 orang kita ke Korea dan juga ada pelatihan-pelatihan singkat. Insya Allah pembangunan fisik dimulai awal 2020. ‘’Global Hub mulai bergeliat mengubah takdir,’’ katanya. Dijelaskan, MoU atau kesepakatan bersama ini untuk membangun dan mengoperasionalkan kompleks pembuatan kapal di Bandar Kayangan, Lombok Utara. Bersambung ke hal 15
Rinjani Puluhan Kali Alami Gempa Vulkanik Mataram (Suara NTB) Status Gunung Rinjani masih waspada level II. Petugas pos Pantau Gunung Api (PGA) di Sembalun, Lombok Timur mencatat grafik puluhan kali getaran gempa vulkanik tiga bulan terakhir. Rekomendasi bagi pendaki atau wisatawan dilarang mendekat di radius Gunung Baru Jari. Tim pos pantau merekam getaran sejak tanggal 1 Mei hingga 14 Juli 2019 dan hanya tercatat pada alat perekam seismograph. Terekam, getaran paling banyak terjadi tanggal 18 Mei 2019 lalu mencapai 60 kali. Dari sejumlah jenis gempa vulkanik, terbanyak Tektonik Lokal dengan frekwensi antara 20 sampai 60 kali. Sedangkan gempa Vulkanik Dalam dengan 60 amplitudo, terbanyak 15 kali pada 21 Juli lalu. Sedangkan gempa Low Frequency dengan amplitudo
terbanyak mencapai 11 kali pada 3 Juni. Sesuai data itu, menurut Kepala Pos Pantau Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, pihaknya terus mengamati aktivitas tektonik pada gunung setinggi 3.726 Mdpl tersebut, khususnya pada Gunung Baru Jari dengan ketinggian 2.376 Mdpl. ‘’Pemantauan secara terus menerus dilakukan menggunakan metode visual dan seismik,’’ kata Mutaharlin ditemui usai presentasi kontijensi bencana BPBD Provinsi NTB di Mataram, Senin (5/8). Secara keseluruhan terpasang lima stasiun seismik untuk memantau gempa vulkanik dipicu magma dalam tubuh Rinjani, namun hanya dua yang berfungsi maksimal. Titik pada stasiun Pelawangan dan Tengengean. Selain itu, pemantauan secara periodik juga dilakukan dengan
pengamatan visual dari tepi kaldera atau di dalam kaldera. Termasuk pengamatan geokimia terhadap air Danau Segara Anak dan mata air panas di luar kaldera.
Meski tercatat aktivitas kegempaan, status Gunung Rinjani dipastikannya masih waspada level II sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Di-
anggap masih aman untuk aktivitas pendakian. Hanya saja rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG mengeluarkan sejumlah larangan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/PGA Sembalun)
ERUPSI - Dokumentasi PGA visual erupsi Gunung Baru Jari pada kaldera Gunung Rinjani terpantau dari Pelawangan Senaru.