HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 6 APRIL 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 29 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Gubernur dan Wagub Motivasi Warga Binaan Lapas Mataram Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB, dengan peran dan tugas yang diembannya, terus berupaya mengayomi, melindungi, dan memberikan perhatiannya kepada seluruh warga NTB. Tidak terkecuali warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIa Mataram yang Jumat (5/4) kemarin dikunjungi Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah . Hampir seluruh pimpinan OPD lingkup Pemprov NTB melalui kegiatan ‘’Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi (Jangzulmi)’’ di Lapas itu juga hadir. Bertempat di Lapangan Lapas Mataram, Gubernur, Wagub dan para kepala OPD bersilaturahim dan mendengar langsung aspirasi dan keluh kesah para warga binaan Lapas Mataram. Diawali Lagu “Jangan Menyerah” oleh PRCC Band, warga binaan Lapas Mataram antusias mengikuti acara Jangzulmi. Bahkan terpantau beberapa ada yang menari dan bahkan menangis karena larut dalam lagu yang populer dibawakan D’Masiv ini. Gubernur mengawali Jangzulmi dengan menyapa warga dan memperkenalkan rombongan. Dari Wagub hingga seluruh kepala OPD diperkenalkan satu persatu. ‘’Kami datang lengkap, hampir semua kepala dinas datang. Mudah-mudahan ada perubahan yang bisa kami hadirkan untuk bapak dan ibu semua di sini,’’ ujar Dr.Zul. Gubernur kemudian melanjutkan dengan menceritakan se-
buah kisah inspiratif tentang persahabatan. ‘’Esensinya adalah, dalam hidup tidak ada yang percuma. Semua ada maksud dan tujuannya. Allah lebih mengetahui daripada makhlukNya,’’ ujar gubernur memotivasi. ‘’Kita harus mensyukuri apa yang ada. Apa yang ada pada diri kita, adalah Allah hadirkan yang terbaik untuk kita,’’ tambahnya, diiringi tepuk tangan seluruh warga Lapas. Dalam sesi dialog, warga binaan sangat antusias dan bangga bisa bertemu langsung Gubernur dan Wagub NTB. Dengan penuh harapan mereka menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang mereka hadapi dengan harapan mendapat respons cepat dari pemerintah. Sebagian pertanyaan yang disampaikan dijawab langsung oleh gubernur dan Kepala OPD terkait. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/humasntb)
DIALOG - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah, Wagub NTB, Hj.Sitti Rohmi Djalilah dan Kepala OPD lingkup Pemprov NTB dialog dengan warga binaan Lapas Mataram dalam kegiatan ‘’Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi (Jangzulmi)’’, Jumat kemarin.
Dialog Berkesan Dr.Zul dengan Napi Kasus Pembunuhan di Lapas Mataram TO K O H Larang Atribut Kampanye DANREM 162/WB Kol. CZI Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, kunjungan Wakil Presiden (Wapres) RI, H. M Jusuf Kalla ke Lombok murni agenda negara. Bukan agenda politik untuk kepentigan Pilpres. Imbauan ini menurut Danrem perlu disampaikannya untuk menganulir asumsi bahwa kunjungan Wapres rangkap dengan kegiatan kampanye. ‘’Jadi ini bukan kujungan partai dan lain sebangainya. Ini kunjungan kenegaraan. Murni untuk mengecek kondisi korban gempa,’’ ujar Danrem, Jumat (5/4) kemarin. Karena itu, Danrem mengimbau masyarakat tidak membawa atribut apapun yang berkaitan dengan Pilpres. Bersambung Ahmad Rizal Ramdhani ke hal 11
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ars)
Tunggakan Kerugian Daerah TAGIHAN kerugian daerah sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada APBD NTB 2003 belum maksimal. Angka terakhir masih pada angka Rp500 juta lebih, dari total Rp2,4 miliar temuan. Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejati NTB, Oder Maks Sombu,SH,MH mengakui belum ada progres signifikan karena sejumlah kendala. Seperti anggota dewan aktif maupun yang sudah purna tugas, belum maksimal menyetor pengembalian kerugian. ‘’Karena belum maksimal, kita lakukan evaluasi dan penagihan kembali,’’ kata Oder Maks Sombu kemarin. Bersambung Oder Maks Sombu ke hal 11 (Suara NTB/ars)
ADA sejumlah fragmen berkesan dari edisi spesial Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi (Jangzulmi) di Lapas Kelas IIa Mataram, Jumat (5/4). Salah satunya adalah saat Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Si, berdialog dengan salah seorang narapidana. Sang narapidana, Joni Mardiansyah menjadi pusat perhatian warga binaan dan tamu yang hadir. Joni adalah penghuni Lapas yang membuat lukisan Gubernur NTB dengan sang istri, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah. Lukisan itu tampaknya dibuat dengan baik. Gubernur dan istri tampak padu dan mesra. Duduk berdua, bersila. Keduanya saling berpegangan tangan. Sama-sama mengulas senyum lepas. Di awal acara Jangzulmi, karya Joni inilah yang menjadi cinderamata dari Kepala Lapas Mataram, Tri Saptono Sambudji, Bc.IP, SH, M. Ap, untuk Gubernur NTB. Acara kemudian berlanjut dengan sesi dialog dengan para penghuni Lapas. Selama sekitar satu jam, gubernur yang hadir dengan hampir seluruh pimpinan OPD, mendengarkan keluh kesah Kepala Lapas beserta para penghuni Lapas.
Berbagai aspirasi disampaikan, misalnya kapasitas Lapas yang tidak mencukupi lagi. Tri Saptono mengutarakan, hingga hari itu, jumlah penghuni Lapas Kelas II A Mataram mencapai 960 orang. Sementara, Lapas Perempuan Kelas III Mataram menampung 66 orang. ‘’Dengan kondisi demikian, over kapasitas hampir 350 persen. Karena kapasitas (Lapas) ini 300,’’ sebut Tri Saptono. Tak hanya aspirasi menyangkut kapasitas Lapas yang tingkat kepadatannya sudah sangat jauh melampaui daya tampung. Aspirasi lain juga disampaikan oleh para penghuni Lapas. Diantaranya mengenai kebutuhan sarana olahraga, seperti kebutuhan tambahan satu unit meja untuk tenis meja. Gubernur yang mendengar masukan ini, sontak langsung memerintahkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Ir.Hj. Husnanidiaty Nurdin, MM untuk menyiapkan dua unit meja tenis meja. Keluhan lain adalah menyangkut kebutuhan tenaga ustad atau ustadzah untuk menunjang aktivitas Ponpes yang sedang dibangun di Lapas Mataram. “Pondokannya sudah ada. Makan minum sudah kita siapkan. Bersambung ke hal 11
WWF Desak Evaluasi Alihfungsi Hutan Jadi Lahan Jagung Mataram (Suara NTB) World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Regional Nusa Tenggara mendesak program penanaman jagung di NTB dievaluasi
pemerintah. Jika hasilnya cenderung berdampak alihfungsi lahan dan berujung bencana, maka disarankan moratorium sampai ditemukan solusi pengganti komoditi jagung. Koordinator WWF Region
Nusa Tenggara, Ridha Hakim menegaskan, banjir yang melanda Kabupaten Dompu bisa jadi tolok ukur awal untuk melakukan evaluasi kebijakan penanaman jagung di seluruh daerah di NTB. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ars)
DIEVALUASI - Hamparan tanaman jagung di lahan So Tero Wo’o Kelurahan Lelamase Kecamatan RasanaE Timur Kota Bima, akhir pekan kemarin. Pemerintah mendorong agar program penanaman jagung dievaluasi.
(Suara NTB/aan)
Lukisan karya Joni Mardiansyah
ITDC Negosiasi, Pembangunan Sirkuit MotoGP Tak Terganggu Mataram (Suara NTB) Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika dipastikan tak akan terganggu dengan masalah tanah enclave di KEK Mandalika. Saat ini, PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terus melakukan negosiasi dengan warga yang mengklaim memiliki lahan di dalam KEK Mandalika. ‘’Tanah enclave adalah urusan ITDC untuk terus melakukan pendekatan. Negosiasi dengan para pe-
milik lahan untuk penyelesaian sebaik-baiknya,’’ kata Komisaris PT. ITDC, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si dikonfirmasi di Mataram, Jumat (5/4). Gita mengatakan, penyelesaian lahan bermasalah di KEK Mandalika progresnya positif. Bahkan sudah ada tim appraisal yang telah dibentuk. Saat ini, ITDC sebagai pengelola kawasan terus melakukan negosiasi dengan masyarakat. Bersambung ke hal 11
Banjir Rendam Ratusan Rumah dan Hanyutkan Padi Siap Panen di Sekotong Timur Giri Menang (Suara NTB) – Banjir kembali menerjang sejumlah desa di daerah Sekotong dan Lembar, Jumat (5/4) siang kemarin. Daerah terdampak paling parah yakni Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar. Akibat banjir ratusan rumah warga terendam dan hanyutkan tanaman padi yang sudah siap panen. Kepala Desa Sekotong Timur, H Ahmad mengatakan
bahwa banjir melanda daerahnya sekitar pukul 14.30 Wita. Banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan, diperparah buruknya drainse dan talud sungai di daerah setempat. ‘’Banjir merendam ratusan rumah warga dan lahan pertanian, tanaman padi milik warga hanyut. Bahkan tanaman padi yang sudah disabit ikut hanyut. Warga kami rugi besar,’’ ujar Kades Sekotong
Timur ini. Banjir kata dia mulai naik sekitar pukul 12.00 Wita ketika warga tengah salat Jumat. Akibat hujan tak henti-henti mengguyur daerah setempat, sehingga air pun naik ke pemukiman warga. Air ini berasal pegunungan dan sungai yang meluap. Akibat tak ada penahan, airpun dengan mudah naik ke jalan raya dan pemukiman warga. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/her)
BANJIR - Banjir menerjang Desa Sekotong Timur Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Jumat (5/4) sore kemarin.