HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 5 DESEMBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 225 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Nelayan KLU Keluhkan Rumpon Pengusaha Luar Tanjung (Suara NTB) Kelompok nelayan di Kabupaten Lombok Utara (KLU), terutama di Kecamatan Bayan mengeluhkan turunnya hasil tangkapan. Ikan-ikan yang biasanya mereka dapatkan tak jauh dari pesisir sudah tak lagi menepi, setelah banyak rumpon dipasang oleh pemodal dari luar daerah. ‘’Setelah dipasang rumpon, tidak ada lagi ikan-ikan itu menepi. Biasanya kami nangkap ndak jauh dari sini,’’ ujar Sumadi, Ketua Kelompok Nelayan Arosta, Desa Anyar, Kecamatan Bayan. Ia bersama Sumat, Ketua Kelompok Nelayan Genem Gati, Desa Sukadana, dan beberapa nelayan lainnya sedang berkumpul membahas keberadaan rumpon itu. Untuk mendapatkan hasil tangkapan katanya, mereka harus mencuri-curi kesempatan memancing di seputar rumpon-rumpon itu. ‘’Tapi tak sampai seberapa kita dapat pancingan, rumponnya sudah menarik ikannya,’’ kata Sumadi. Keberadaan rumpon-rumpon milik pengusaha luar ini, dianggap sebagai ancaman bagi mata pencaharian nelayan. Karena itu, pemerintah daerah melalui dinas terkait diharapkan bersikap. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/bul)
PROTES - Nelayan di Kecamatan Bayan berkumpul membahas keberadaan rumpon milik pengusaha luar yang di tengarai sangat mempengaruhi hasil tangkapan mereka. Mereka protes agar rumpon-rumpon itu ditertibkan.
Realisasi Pembentukan Pokmas Tak Capai Target
Mataram (Suara NTB) Pembentukan kelompok masyarakat (Pokmas) penerima bantuan sebagai korban gempa masih lamban. Dari target 2.500 Pokmas terbentuk sampai akhir November 2018, memasuki Desember baru terbentuk 1.149 Pokmas. Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D usai rapat pimpinan (Rapim), 26 November lalu mengatakan bahwa pembentukan Pokmas akan dipercepat. Sampai akhir Novem-
ber, sebanyak 2.500 Pokmas ditargetkan dapat terbentuk. Namun, berdasarkan data Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi NTB, per 1 Desember 2018, Pokmas yang terbentuk
baru 1.149 Pokmas dengan jumlah 13.830 KK. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Tri Budiprayitno,SP, M. Si yang dikonfirmasi kemarin mengata-
Kemendag Dorong NTB Tak Lagi Ekspor Komoditas Bahan Mentah TO K O H Jangan hanya Andalkan Bantuan
Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/rus)
WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan warga agar tidak hanya mengandalkan bantuan. Bantuan dari pemerintah katanya hanya bersifat sementara. Setelah bantuan, harus tetap semangat mencari rezeki guna memperbaiki keadaan. Pesan ini disampaikan Wagub saat menghadiri acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Desa Madayin, Kecamatan sambelia, Lombok Timur (Lotim), Selasa (4/ 12) kemarin. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong NTB tak lagi mengekspor komoditas bahan mentah. Untuk memberikan nilai tambah, NTB didorong dapat mengekspor barang olahan atau barang jadi. ‘’Kalau bisa yang kita ekspor dari sini (NTB) jangan berbentuk primer. Kalau bisa yang sudah diolah,’’ kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag, Ari Satria dikonfirmasi Suara NTB usai menjadi pembicara produk halal di Mataram, Selasa (4/12) siang. Ari mengatakan, NTB terkenal menjadi lumbung pangan nasional. Produksi komoditas pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan cukup tinggi. Namun, selama ini yang diekspor ke luar negeri masih dalam bentuk barang mentah, seperti jagung. ‘’Makanya koordinasi dan kolaborasi lintas Kementerian dan sebagai-
nya yang membina produsen sangat penting. Supaya jangan mengirim bahan baku lagi,’’ katanya. Terkait dengan pemulihan ekspor NTB pascagempa, Ari mengatakan dari sisi permintaan (demand) tak ada pengurangan. Menurutnya, aspek produksi yang perlu segera dilakukan pemulihan agar pengusaha atau UMKM di daerah ini dapat berproduksi kembali. ‘’Dari sisi supply-nya yang harus diperbaiki lagi, infrastrukturnya dan sebagainya. Agar teman-teman eksportir di sini berusaha lagi seperti sediakala. Karena dari sisi demand tak terlalu banyak pengurangan,’’ katanya. Bersambung ke hal 15
Ari Satria
kan sebanyak 1.149 Pokmas yang terbentuk tersebut tersebar di tujuh kabupaten/kota terdampak gempa. Ia menyebutkan untuk Lombok Barat telah terbentuk 127 Pokmas dengan jumlah anggota 1.667 KK, Lombok Tengah 70 Pokmas dengan jumlah anggota 684 KK, Lombok Timur 214 Pokmas dengan
jumlah anggota 2.541 KK. Selanjutnya, Lombok Utara 330 Pokmas dengan jumlah anggota 4.087 KK, Kota Mataram 111 Pokmas dengan jumlah anggota 1.454 KK, Sumbawa 104 Pokmas dengan jumlah anggota 1.316 KK dan Sumbawa Barat 193 Pokmas dengan jumlah anggota 2.081 KK. Bersambung ke hal 15
Kejaksaan Terima Pengembalian Rp600 Juta dari Terpidana Korupsi Mataram (Suara NTB) Menjelang akhir tahun, Seksi Penuntutan Kejati NTB terus menerima setoran pengembalian kerugian negara dari terpidana korupsi. Uang tersebut dititipkan melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk selanjutnya disetor ke kas negara. Setoran dari terpidana Astari Tapun sebesar Rp 200 juta. Uang diantar tim kuasa hukum terpidana kepada JPU Budi Tridadi Wibawa, SH, Senin (3/12). Uang kemudian dihitung
dengan cermat, menghadirkan Bank NTB Syariah sebagai lembaga keuangan penyimpanan uang pengganti kerugian negara. Total kerugian negara yang sudah disetor terpidana Astari Tapun mencapai Rp 600 juta lebih. ‘’Masih tersisa sekitar Rp 150 juta lebih, dari total kerugian negara Rp 700 juta lebih yang dibebankan kepada Astari Tapun,’’ kata juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH.,MH, Selasa (4/12). Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
Salinan Putusan MA Diterima
Tim Pengacara Nuril Bahas PK Mataram (Suara NTB) Setelah ditunggu cukup lama, akhirnya salinan putusan terdakwa kasus UU ITE Baiq Nuril Maknun (26) turun dari
Mahkamah Agung (MA), Selasa (4/12). Selanjutnya, tim pengacara Nuril membahas strategi Peninjauan Kembali (PK). Salinan putusan MA
(Suara NTB/ist)
SALINAN - Anggota tim PH Nuril, Yan Mangandar (kiri) saat serah terima salinan putusan MA dari juru sita PN Mataram.
dikirim melalui Pengadilan Negeri (PN) Mataram dan diteruskan tim juru sita. ‘’Tadi kami terima salinan putusannya sekitar jam 11.00 Wita, diantarkan oleh juru sita PN Mataram Abdul Wahab, SH,’’ kata anggota tim kuasa hukum Nuril, Yan Mangandar Putra, SH, Selasa kemarin. Belum banyak yang bisa dijelaskan Yan Mangandar terkait rencana PK, karena harus melalui pembahasan dari para ahli. Demikian juga dengan pola eksaminasi publik yang jadi pertimbangan pembelaan pada Nuril. Dua hari ke depan, bersama ahli akan dibahas rencana PK dimaksud. Yan Mangandar hanya menggambarkan, amar dan pertimbangan putusan MA akan dikaji secara detail untuk menilai letak kesalahan Hakim Agung dalam memutuskan perkara Nuril. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
SERAHKAN - JPU saat menerima penyerahan uang pengganti kerugian negara dari tim kuasa hukum terdakwa Astari Tapun.