HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SELASA, 5 DESEMBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 220 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Mataram (Suara NTB) Dua anggota DPRD NTB, masing-masing Drs.Ruslan Turmuzi dan Mori Hanafi, SE.M.Comm masuk dalam agenda pemanggilan Bidang Perdata dan Tuntutan (Datun) Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Pemanggilan dilakukan, karena masih ada tunggakan kerugian negara yang belum diselesaikan. ‘’Panggilan sudah dilayangkan kemarin. Tapi saya tidak tahu persis kapan harus hadirnya,’’ kata Plh.
Kajati NTB, Hendrik Selalau, SH menjawab Suara NTB di ruangannya, Senin (4/12). Dua nama yang diingatnya dalam surat panggilan adalah Mori Hanafi, yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD NTB. Politisi Gerindra ini dalam catatan pihaknya masih ada tunggakan yang belum diselesaikan. ‘’Tapi soal pembayaran, sudah masuk, dia mencicil,’’ sebutnya. Sementara Politisi PDI Perjuangan, Ruslan Turmuzi dipastikannya juga sudah mencicil tunggakan kerugian negara. Namun untuk semakin me-
mastikan pelunasan, dilayangkan panggilan lagi. Hendrik enggan menyebut berapa nilai cicilan dan total tunggakan kerugian negara para politisi Udayana yang harus diselesaikan. Namun yang jelas, tidak hanya Ruslan Turmuzi dan Mori Hanafi, setidaknya ada lima anggota dewan aktif yang sudah dilayangkan panggilan. ‘’Namanya ada di tim, saya tidak ingat. Tapi yang saya ingat dua anggota Dewan itu (Mori Hanafi dan Ruslan Turmuzi, red). Kalau total yang nunggak, ada sekitar
lima anggota Dewan aktif,” jelasnya. Diluar proses panggilan itu, Hendrik yang menjabat Asdatun Kejati NTB mengapresiasi sikap kooperatif para anggota Dewan. Karena setelah dilayangkan surat panggilan sejak awal, mereka mulai membayar meski melalui proses mencicil. Di sisi lain, ada juga anggota Dewan yang sudah purna tugas dan masih proses mencicil. Nilainya relatif sama dengan anggota Dewan aktif. Bersambung ke hal 15 Hendrik Selalau
(Suara NTB/ars)
Kejaksaan Panggil Dua Anggota DPRD NTB
Polda NTB akan Cek Proyek Bawang Putih Sembalun Mataram (Suara NTB) Penyidik Polda NTB mengagendakan turun lapangan untuk mengecek kondisi tanaman bawang putih di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim). Tujuannya untuk mengetahui persis kondisi terbaru bibit bawang putih yang ditebar mencapai 78 ton. Kasubdit I Industri Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Boyke Karel Wattimena, SIK membenarkan soal
rencana timnya akan turun lapangan. ‘’Dalam minggu minggu ini akan turun cek langsung ke lokasi,” kata Boyke. Sedianya timnya akan ke Sembalun Senin (4/12) untuk mendapatkan fakta lapangan sebaran bibit di Desa Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Desa Sajang dan Desa Bawak Nao. Namun karena kendala teknis, sehingga ditunda. “Kami reschedule lagi,” sebutnya. Bersambung ke hal 15
Dugaan Korupsi Dana Investasi
Tiga Direksi PT. LTB Tersangka
Praya (Suara NTB) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah (Loteng) akhirnya menetapkan tiga orang Direksi PT. Lombok Tengah Bersatu (LTB) sebagai tersangka. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat kasus korupsi penggunaan dana investasi pemerintah daerah Loteng. Demikian disampaikan Kajari Loteng, Feri Mupahir, SH.MH, Senin (4/12). Kajari mengungkapkan, ketiga tersangka tersebut adalah, L. Ma, Direktur Utama (Dirut) PT. LTB. Kemudian ZA, Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis serta AK, Direktur Pe-
TO K O H Tidak Ada Defisit KEPALA Bappeda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M. Sc, M. TP mengatakan, sebenarnya tidak ada defisit anggaran dalam APBD NTB 2018. Defisit anggaran tersebut telah ditutupi dengan pembiayaan sebesar Rp 25,65 miliar. ‘’Ada pembiayaan,’’ katanya ketika dikonfirmasi Suara NTB. Dikatakan APBD NTB 2018 yang mencapai Rp 5,255 triliun akan dibawa ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Senin (4/ 12) untuk dilakukan evaluasi. Diharapkan pada 15 Desember mendatang sudah keluar hasil evaluasi Kemendagri. Bersambung H. Ridwan Syah ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Ribuan Penumpang Terdampak SEBANYAK 25.399 orang calon penumpang terdampak pada buka tutup Lombok International Airport akibat erupsi Gunung Agung dalam sepekan terakhir. Dari jumlah itu, ada yang melakukan pembatalan, ada pula yang menerima penundaan jadwal penerbangan. ‘’Ada 256 jadwal penerbangan yang terdampak dan sebanyak 25.399 orang yang juga terdampak. I Gusti Ngurah Ardita Bersambung ke hal 15
masaran PT. LTB. ‘’Ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam ekspose perkara yang dilakukan tangga 30 November lalu,’’ tegasnya. Ia menjelaskan, ketiga tersangka dijerat dengan 2 ayat 1 jo pasal 18 Undang-undang No. 31 tahun 1999 sebagaim-
an diubah dengan Undang-undang No. 20 tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo. Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP, primer. Dengan ancaman kurungan minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun. Bersambung ke hal 15
‘’
Ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam ekspose perkara yang dilakukan tanggal 30 November lalu Feri Mupahir (Suara NTB/dok)
Pemprov Hentikan Reklamasi Ilegal di Lobar Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB bersama TNI/Polri menghentikan aktivitas reklamasi ilegal di wilayah Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) pekan kemarin. Pemprov menyerahkan persoalan tersebut supaya diproses hukum karena telah mengurug hutan mangrove dan laut di wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, M. Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (3/12). Ia menyebutkan, tim yang turun terdiri dari Dinas LHK, Satpol PP NTB, Polda, Korem, Kodim, Polres Lobar. ‘’Kita menginiasi penertiban di lapangan ada reklamasi ilegal di lapangan pada lima titik. Ini dilakukan perorangan, perusahaan-perusahaan lokal yang ndak ada izin,’’ kata Madani. Bersambung ke hal 15 ILEGAL - Kawasan laut yang direklamasi secara ilegal di Kecamatan Lembar, Lobar.
(Suara NTB/ist)
Fenomena ’’Supermoon’’
Ratusan KK Terdampak Banjir Rob
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/ist)
ROB - Banjir rob yang menerjang pemukiman warga di Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.
Mataram (Suara NTB) Banjir rob melanda Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Minggu (3/12) malam. Warga yang terdampak genangan mencapai 470 kepala keluarga (KK). Banjir yang disebabkan naiknya permukaan air laut ini disebabkan faktor supermoon atau bulan ukurannya lebih besar dari kondisi normal. Hasil identifikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, warga Lombok Timur yang terdamp-
ak tersebar di dua kecamatan yakni Keruak dan Jerowaru. Untuk di Kecamatan Keruak korban banjir rob terdapat di Desa Ketapang Raya, Desa Tanjung Luar. Sedangkan di Kecamatan Jerowaru terdampak Desa Ekas Buana, Desa Batunampar Selatan, Desa Paremas, Desa Serewe, Desa Pemongkong dan Desa Jor. ‘’Hasil idenfikasi awal, ada penambahan korban banjir rob yang sebelumnya sebanyak 50 KK, kini 400 KK di Lotim,’’ sebut Kepala BPBD NTB H. Mo-
hammad Rum, Senin (4/12) Warga sudah evakuasi mandiri, sebagian dibantu dengan evakuasi oleh tim gabungan BPBD, SAR Unit , Tagana dan PMI. Dia mengungkapkan, potensi banjir rob akan masih akan terjadi karena fenomena supermoon masih berlangsung, meski pun puncaknya Senin malam kemarin. Warga pun diminta waspada ancaman banjir rob masuk ke pemukiman khususnya mereka yang ada di kawasan pesisir. Bersambung ke hal 15