HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 5 NOVEMBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 198 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Terancam Putus, Gubernur Perintahkan Jalan di Pusuk Segera Ditangani Mataram (Suara NTB) Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP menyatakan, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera memperbaiki talud jalan provinsi di Pusuk , Kabupaten Lombok Utara (KLU). Jika dibiarkan berlarut-larut, jalan provinsi yang menghubungkan Lombok Barat (Lobar) dengan KLU tersebut terancam putus. ‘’Saya tak mau berdebat soal administrasi. Yang ingin
saya sampaikan, Pak Gubernur sudah memerintahkan, (perbaikan jalan) ini kewajiban provinsi dan harus diselesaikan,’’ kata Ridwan dikonfirmasi usai memanggil Dinas PUPR NTB di ruang kerjanya, Senin (4/11) siang. Ia mengatakan, jalan Pusuk KLU terancam putus jika tidak segera ditangani. Apalagi sekarang sudah mulai turun hujan. ‘’Kita tak usah berdebat soal tanggal kejadian. Kita cepat selesaikan. Apa yang harus dipenuhi administrasinya supaya tidak salah,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 15
Warga Tolak Proyek Irigasi Tetes Mataram (Suara NTB) Sebagian warga di Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), menolak keberadaan proyek instalasi air senilai Rp19 miliar. Proyek dari Dinas Pertanian Provinsi NTB tersebut dihajatkan untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian, khususnya saat kemarau. Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi NTB bersama Inspektorat Provinsi NTB sedang mengurai masalah ini agar tidak jadi hambatan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
TINJAU - Penjabat Sekda NTB, H. Iswandi saat meninjau lokasi jalan provinsi di Pusuk KLU yang longsor.
(Suara NTB/ist)
JEBOL - Badan jalan provinsi di daerah Pusuk, KLU yang terancam putus karena talud jebol.
Kejaksaan Buka Lowongan 5.023 CPNS dan Jaksa
TO K O H Bahan Evaluasi Serius PROSES pemadaman kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Lombok Barat, resmi ditutup. Hal tersebut ditandai dengan apel penutupan yang dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si, Senin (4/11) tepat di bekas lokasi kebakaran. Dengan berakhirnya proses tersebut, Iswandi sekaligus membubarkan tim cepat tanggap yang dibentuk Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc melalui Keputusan Gubernur Nomor 364/767/2019 tentang pembentukan tim operasi penganggulangan kebakaran pada 18 Oktober yang lalu. Bersambung ke hal 15 H. Iswandi
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/bay)
Dorna Memilih The Mandalika BUPATI Lombok Tengah (Loteng) H.M. Suhaili FT, mengaku kalau banyak daerah di Indonesia yang sangat berminat menggelar event balap dunia MotoGP. Namun pihak Dorna selaku pemegang hak lisensi penyelenggaraan MotoGP sudah menetapkan kawasan The Mandalika sebagai lokasi gelaran MotoGP mulai tahun 2021 mendatang. Keputusan yang tidak bisa diganggu gugat ataupun diubah oleh pihak manapun. Demikian ditegaskan H.M.Suhaili FT, menanggapi isu pemindahan lokasi gelaran MotoGP ke Jawa Timur (Jatim) oleh Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali melalui media online, Senin (4/11) kemarin. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Kejaksaan RI membuka formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan jaksa. Untuk tahun 2019, dibuka lowongan untuk 5.023 orang, menjadi rekor terbanyak di Kejaksaan. Besarnya kebutuhan itu karena terbatasnya jumlah pegawai di Kejaksaan, baik tingkat Kejati sampai Kejari. Formasi yang dibuka untuk kualifikasi pendidikan SMA sederajat, Diploma III sejumlah jurusan, kemudian S1 untuk jurusan fakultas hukum dan jurusan umum. ‘’Ini kesempatan bagi generasi muda NTB untuk berkarir di Kejaksaan. Siapkan diri Anda, untuk mencoba formasi yang sudah disediakan,’’ ujar Kajati NTB Arif, SH.,MM kepada Suara NTB Senin (4/11). Kajati menjamin, proses seleksi pegawai administrasi dan Jaksa ini berlangsung transparan dan tanpa dipungut biaya sepeserpun. Diakui Kajati bahwa sepengetahuannya, ini merupakan lowongan terbesar di jajaran Korps Adhyaksa. Tidak terlepas dari besarnya kebutuhan tenaga pegawai dan Jaksa. Karena setiap jajaran di Kejari sampai
Kejati, termasuk Kejati NTB, merasakan kekurangan pegawai bagian administrasi. Asisten Bidang Pembinaan (Asbin) Kejati NTB Prayono, SH.,MH menambahkan, selain transparan, penerimaan ini juga berlangsung terbuka untuk semua kalangan karena bisa diakses secara nasional. ‘’Proses pendaftaran bisa melalui online di situs https:// rekrutmen.kejaksaan.go.id/” jelasnya. Adapun formasi yang dimaksud adalah, Jaksa Ahli pertama S1 Sarjana Hukum 986 orang, pengelola data perkara dan putusan untuk DIII Perkantoran, Komputer, Administrasi, Pemerintahan, Manajemen, Sekretaris, Komunikasi sebanyak 569 orang. Pranata Barang Bukti untuk DIII Administrasi, Komputer, Perkantoran, Manajemen, Sekretaris untuk 720 orang. Kemudian Pengawal Tahanan untuk SLTA/SMA sederajat 1000 orang,
(Suara NTB/ars)
Kajati NTB Arif (kanan) dan Asbin, Prayono Pengemudi Pengawal Tahanan SLTA/ SMA Sederajat 1000 orang. Selanjutnya, Pranata Komputer S1 Komputer, Tehnik Informatika, Sistem Informasi sebanyak 533 orang. Auditor Pertama untuk S1 Ekonomi dan S1 Akutansi 130 orang. Arsiparis Pelaksana untuk DIII Kerasipan sebanyak 137 orang.
Menurut Asbin, selebihnya adalah dokter spesialis berbagai penyakit, termasuk apoteker dan bidan. Sehingga jumlah total kebutuhan pegawai dan jaksa adalah 5.203 orang se Indonesia. Menurut rencana, kran pendaftaran online akan dibuka mulai 11 November mendatang. (ars)
Sayangkan Pernyataan Menpora
Berpeluang Masuk Kalender Event Nasional
Penonton Terkesan Pagelaran Festival Senggigi Sunset Jazz Kombinasi sempurna antara indahnya panorama pantai saat senja sambil menikmati alunan musik jazz, kembali ditawarkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Dipadukan dengan konsep unik yang ditampilkan pada event tahunan Pemkab Lobar ini sukses memukau penonton. MELALUI gelaran Senggigi Sunset Jazz (SSJ) 2019, pengunjung disuguhi penampilan sederet bintang ternama. Ada diva Indonesia Ruth Sahanaya, Tompi dan Raisa serta Youtu-
ber asal Lombok Tami Aulia. Tidak ketinggalan musisi lokal dan penampilan Gendang Beleq juga meriahkan event tahunan Pemkab Lobar. Bersambung ke hal 16
(Suara NTB/dok)
H.M.Suhaili FT
(Suara NTB/Humas Lobar)
FOTO BERSAMA - Ruth Sahanaya, foto bersama Wagub NTB, Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid, Wabup Lobar, Hj.Sumiatun dan yang lainnya dalam Festival Senggigi Sunset Jazz (SSJ) 2019, Minggu (3/11).
Pemprov Pastikan Gelaran MotoGP Mandalika Tak Dipindah Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan gelaran MotoGP 2021 tetap dilaksanakan di Sirkuit Mandalika. ITDC dan Pemprov menyayangkan pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali di media yang menyatakan MotoGP 2021 bisa saja dipindah ke Jawa Timur (Jatim). ‘’Menpora bicara tanpa data dan bicara dengan informasi yang terbatas. Dia juga mengaku belum ke KEK Mandalika. Sebentar lagi paling dia akan luruskan ucapannya dan minta maaf karena disentil Presiden,’’ kata Komisaris ITDC, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Senin (4/ 11) siang. Gita menyayangkan, statemen yang diungkapkan Menpora. Karena berbicara tanpa data dan in-
formasi yang valid. Ia mengatakan, statemen Menpora melukai perasaan dan harapan daerah lain. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB ini menegaskan, jaminan soal pelaksanaan MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika. Dorna, sebagai penyelenggara masih sangat antusias. Begitu juga Presiden Joko Widodo (Jokowi), masih sangat bersemangat penyelenggaraan MotoGP di KEK Mandalika. Hal senada dikatakan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP. Ia menegaskan, MotoGP 2021 tak akan dipindah ke daerah lain. MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika akan digelar sesuai rencana. ‘’Penetapan MotoGP di Lombok ini penetapan Presiden. Dan itu sudah ada MoU antara ITDC, Dorna dan Menpora. Bersambung ke hal 15