HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SENIN, 4 DESEMBER 2017
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 219 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Ikhtiar Bersama Cegah Pernikahan Dini Angka pasti pernikahan usia dini di NTB masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebutkan, sesungguhnya pernikahan usia dini di NTB masih relatif tinggi. Ikhtiar mendorong masyarakat untuk tidak menikah dini harus terus dilakukan secara bersama-sama. Sehingga, target usia pernikahan, 21 tahun sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB yang berakhir 2018, bisa tercapai.
DEMIKIAN yang mengemuka dalam Diskusi Terbatas Suara NTB dengan tema ‘’Ikhtiar Mencegah Pernikahan Usia Dini di NTB’’ yang digelar di Ruang Redaksi Suara NTB, Sabtu (2/12). Diskusi dipandu
H. Ridwan Syah
Penanggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino. Hadir sebagai nara sumber dalam diskusi terbatas ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Kelu-
Hj. Hartina
arga Berencana (DP3AP2KB), Ir. Hj. Hartina, MM. Kepala Bappeda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.Sc, M.TP, Akademisi Unram, Oryza Pneumatica Inderasari, S.Sos, M.Sosio. Bersambung ke hal 15
H. Agus Talino
Butuh Data Valid agar Intervensi Tepat Sasaran Mendudukkan Kembali Adat Perkawinan
TO K O H Persaudaraan Pondasi Utama
BANYAK kalangan menganggap, adat budaya lokal cenderung menjadi pemicu pernikahan usia dini. Namun, pandangan ini dinilai tidak sepenuhnya tepat. Pemerhati Budaya, Lalu Ari Irawan mencontohkan, istilah merariq kodeq yang banyak dipakai sebagai padanan kata pernikahan usia dini, justru problematis. Ari menilai, jika tradisi merariq diterapkan secara benar, seseorang justru akan terhindar dari pernikahan TGH. Subki Sasaki usia dini. Bersambung ke hal 15
SALAH satu upaya untuk memperkuat dan mengasah persaudaraan dapat dilakukan melalui dakwah dan tarbiyah (pendidikan). Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi, pada acara silaturahmi bersama para ulama dan ratusan peserta Rapat Kerja Nasional Hidayatullah di Pendopo Gubernur NTB, Sabtu malam (2/12). Sebab melalui dakwah dan tarbiyah, kata gubernur, umat Islam senantiasa diingatkan Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/dok)
Mutasi Bulan Ini
H. Fathurahman
TERKAIT dengan pernikahan di usia anak, saat ini belum ada data valid yang mendukung, sehingga intervensi terhadap permasalahan itu dikhawatirkan tidak tepat sasaran. Diperlukan juga pemecahan masalah pernikahan usia anak secara sistematis. Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi LPA NTB, Joko Jumadi, menyampaikan pernikahan usia anak cenderung
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menurut rencana, akan kembali menggelar mutasi pada bulan Desember ini. Pasalnya, ada empat jabatan eselon II yang masih lowong. Ditambah puluhan jabatan eselon III dan IV yang banyak kosong karena pejabat banyak yang memasuki usia pensiun. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurahman, M. Si yang dikonfirmasi Suara NTB Bersambung ke hal 15
Bersambung ke hal 15
Lalu Ari Irawan
Maksimalkan Fungsi Wajar 12 Tahun
M. Riadhussyah
PERNIKAHAN di usia dini dianggap sebagai salah satu penyebab adanya lingkaran kemiskinan di tengah masyarakat. Bukan itu saja, ini juga menjadi salah satu penyebab banyaknya anak yang mengalami putus sekolah. Bersambung ke hal 15 Rena Aminwara
Oryza Pneumatica Inderasari
Perang Topat
Teladan Perdamaian dari Warga Lingsar untuk Indonesia Giri Menang (Suara NTB) Ribuan pengunjung menyaksikan ritual religi dan budaya perang topat yang digelar begitu meriah dan khidmat Minggu (3/12) sore di Pura Lingsar. Event tahunan yang digelar Pemkab Lombok Barat (Lobar) ini tidak saja disaksikan wisatawan lokal. Namun wisatawan asing ikut berbaur, bahkan beberapa wisatawan asing terlibat dalam event ‘’perang’’ perdamaian tersebut. Bersambung ke hal 10
H.Fauzan Khalid
Joko Jumadi