SUARA NTB
LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
RABU, 4 SEPTEMBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 145 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/rak)
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004
Wartawan Suara NTB, Raka Akriyani saat berkunjung ke Tembok Raksasa Tiongkok (foto kiri). Kota Terlarang yang dipadati pengunjung.
Catatan dari Tiongkok (1)
China dan Peninggalan Sejarah yang Terawat
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 akhir pekan kemarin masih Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 Setelah melalui proses satu titik dari beberapa 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 pendekatan persuasif, lokasi lain yang sudah di1234567890123456789012345678901212 akhirnya polisi berhasil tutup sebelumnya. 1234567890123456789012345678901212 Proses penutupan oleh menutup lokasi menam1234567890123456789012345678901212 bangan emas liar Gunung tim Unit Tindak Pidana Ter1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Prabu, Desa Prabu Kecama- tentu (Tipidter) Sat Reskrim 1234567890123456789012345678901212 tan Pujut, Kabupaten Lom- Polres Lombok Tengah 1234567890123456789012345678901212 bok Tengah. Penutupan Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212
Polisi Tutup Tambang Liar Gunung Prabu
‘’Tuntutlah Ilmu Hingga Negeri China’’. Makna pepatah atau perumpamaan ini merupakan pendorong atau penyemangat bagi siapa saja untuk mencari ilmu seluas-luasnya. Cari dan tuntutlah ilmu sejauh apa pun ilmu itu berada.Tidak terkecuali ke Tiongkok (China), salah satu negara besar yang menyimpan segudang ilmu. Salah satunya, ilmu Negeri Tirai Bambu menjaga, merawat dan melestarikan warisan sejarahnya. Wartawan Suara NTB, Raka Akriyani yang tergabung dalam Delegasi Jurnalis Bali, NTB dan NTT berkesempatan berkunjung selama 10 hari (23 Agustus-1 September 2019), melihat dari dekat sejumlah warisan sejarah Tiongkok yang fenomenal. Berikut laporannya.
JARUM jam menunjukkan pukul 08.30 waktu Beijing (sama dengan Waktu Indonesia Bagian Tengah/Wita), ketika pesawat China Airlines dengan nomor penerbangan MU 782 mendarat mulus di Beijing Capital International Airport. Di pesawat ini, diantaranya mengangkut 10 delegasi Jurnalis Bali, NTB dan NTT didampingi Staf Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar,
Punya Geopark, NTB Targetkan Peningkatan Ekonomi
Mataram (Suara NTB) – Ditunjuknya Geopark Rinjani sebagai tuan rumah gelaran Asia Pacific Geoparks Network (APGN) ke-6 tahun 2019 diharapkan menjadi awal peningkatan ekonomi dalam bidang tersebut. Hal itu mengikuti prinsip penentuan kawasan geopark sendiri yang mengharuskan adanya proses konservasi, edukasi, serta peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., menerangkan bahwa dipilihnya Lombok menjadi tuan rumah APGN salah satunya memang untuk menghidupkan kembali pariwisata, yang mana se-
cara otomatis dianggap akan meningkatkan ekonomi. “Ini ada banyak tamu yang datang. Hampir 1.000 orang dari berbagai negara,’’ sebut gubernur yang akrab disapa Dr. Zul tersebut, Selasa (3/9) seusai pembu-
kaan Simposium APGN di Mataram. Selain itu, gelaran APGN juga menjadi momentum sosialisasi pemahaman konservasi dan edukasi bagi generasi muda. Bersambung ke hal 15
TO K O H
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/humasntb)
Lombok Tetap Cantik PRESIDEN UNESCO Global Geopark (UGG) Council, Mr. Guy Martini memuji Pulau Lombok sebagai tempat yang sangat indah dan cantik. Pantai yang bersih dan laut yang biru begitu memanjakan mata. ‘’Saat menginap di Gili Trawangan, dari jendela tempat tidur kami dapat menyaksikan indahnya laut yang biru dan bersih. Seolah tak pernah diguncang Gempa”, ungkapnya saat menghadiri makan malam (welcome dinner) di halaman kantor Gubernur NTB, Senin malam (2/9/2019). Di depan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, Bersambung ke hal 15
PEMBUKAAN - Pembukaan Simposium APGN ke 6 di Lombok, ditandai dengan pemukulan gendang beleq, Selasa (3/9) kemarin.
Presiden UGG Nilai Tambora Layak Diusulkan Jadi Geopark Dunia Mataram (Suara NTB) Presiden UNESCO Global Geopark (UGG), Mr. Guy Martini menilai Tambora layak diusulkan menjadi geopark dunia. Ia melihat secara sepintas dari film tentang Tambora yang diputar saat pembukaan simposium internasional ke - 6 Asia Pacific Geopark Network (APGN) di Mataram, Selasa (3/9). Ia mengatakan, Tambora sebagai tempat yang menarik. Baginya, tayangan tersebut cukup memberikan gambaran awal bahwa Tambora layak untuk diusulkan menjadi geopark dunia atau calon Global Geopark Network (GGN). Meskipun Martin mengakui belum memiliki referensi yang cukup terkait Tambora. Karena belum pernah berkunjung ke kawasan yang sudah menjadi geopark nasional tersebut. Namun dari usulan dan argumentasi delegasi yang mengusung Tambora sebagai global geopark, ia mengaku sangat tertarik dan akan segera mengunjunginya. Selain memiliki universal value (nilai universal) sebagai sebuah geopark. Tambora juga memiliki sejarah panjang yang berpengaruh pada sejarah dunia. Diketahui, saat ini kawasan Teluk Saleh, Moyo dan Tambora (Samota) sudah ditetapkan menjadi cagar biosfer dunia. Kawasan Samota resmi menyandang status sebagai cagar biosfer dunia. Penyerahan sertifikat Samota menjadi cagar biosfer dunia dilakukan dalam acara The International Coordinating Council Of The Man, And The Biosphere Programme, UNESCO di Paris, 17 – 21 Juni 2019. Bersambung ke hal 15
Satelit BMKG Pantau Puluhan Titik Panas di NTB Mataram (Suara NTB) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi puluhan hotspot (titik panas) di NTB. Titik panas terpantau pada satelit, diperkirakan dipicu kebakaran lahan dan hutan. Pantauan terakhir Senin (2/ 9) lalu, sebaran titik panas dominan Pulau Sumbawa. Jumlah titik terpantau mencapai 11 titik. “Terpantau adanya beberapa sebaran titik panas di wilayah NTB berdasarkan citra satelit modis,” kata Prakirawan
BMKG Stasiun Meteorologi BIL, Nanang Bochari, SP. Dijelaskannya, hasil deteksi hotspot menggunakan sensor modis pada satelit Terra dan Aqua itu, memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran lahan dan hutan. Setiap ada kejadian kebakaran, sebutnya, satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilometer persegi. “Pada suatu lokasi di permukaan bumi akan diobservasi 2 sampai 4 kali per hari.
Pada wilayah yang tertutup awan, maka hotspot tidak dapat terdeteksi,” ujarnya. Sementara pantauan lebih spesifik oleh BMKG Bima untuk wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Berdasarkan pantauan pukul 08.00 - 17.00 Wita, terdapat 21 titik panas di dua wilayah tersebut. Di antaranya, Ambalawi 1 titik panas, Bolo 1 titik panas, Parado 2 titik panas, Kempo 5 titik panas, Sanggar 5 titik panas, Pekat 3 titik panas, Hu’u 1 titik panas,
Kilo 2 titik panas, Wera 2 titik panas. Sementara Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Polda NTB terus memantau titik panas di NTB. Melalui aplikasi yang dipantau operator khusus, jika terdeteksi titik panas, Satgas di masing masing Polres akan bergerak ke lokasi. Jika didapati kebakaran, tim akan langsung melakukan pemadaman menggunakan dengan mobil pemadam kebakaran (Damkar). Jika sulit terjangkau ken-
daraan karena di atas bukit, tim akan melakukan pemadaman manual. “Jadi begitu ada kejadian, langsung turun melakukan pemadaman. Pakai Damkar atau manual, supaya api tidak menjalar,” kata Satgas Karhutla melalui Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Purnama, SIK. Demi memudahkan koordinasi dan penanganan, dalam Satgas itu terlibat juga BMKG, Damkar, TNI, Pemda, termasuk melibatkan komunitas Masyarakat Peduli Api. (ars)
Distribusi Benih Tembakau Terlambat
Petani Minta DBHCHT untuk Bangun Irigasi dan Jalan Usaha Tani Guy Martini (Suara NTB/humasntb)
Mataram (Suara NTB) Para petani yang tergabung dalam Serikat Tani Nasional (STN) NTB meminta pengalokasian bantuan benih tembakau virginia disetop dan dialihkan untuk pembangunan jaringan irigasi, embung dan jalan usaha tani. Pasalnya, pemberian bantuan benih tembakau kadangkadang turun setelah petani selesai melakukan pembibitan atau penanaman. “Bibit yang direkomendasikan pemerintah melalui program DBHCHT realisasinya setelah orang (petani) tanam. Ke depan kami minta supaya pemberian bibit disetop,” kata Pengurus STN Lombok Tengah (Loteng), M. Gazali saat hearing di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Selasa (3/9) siang. Kedatangan sejumlah petani yang dipimpin Ketua STN NTB, Irfan tersebut diterima Kepala Distanbun NTB,
Ir. H. Husnul Fauzi, M. Si di ruang kerjanya. Mereka menyampaikan persoalan terkait banyaknya tembakau virginia yang belum terserap perusahaan. Gazali menilai bantuan benih tembakau belum mampu menyelesaikan persoalan. Sehingga, ke depan pihaknya meminta agar program atau kegiatan yang berasal dari DBHCHT dialokasikan ke program bentuk lainnya. Antara lain pembangunan jaringan irigasi pertanian. Menurutnya, irigasi pertanian di daerah-daerah penghasil tembakau virginia tidak maksimal. Banyak irigasi pertanian yang dangkal. Selain itu, pihaknya meminta agar petani diberikan bantuan tungku untuk pengomprongan. Karena harga tungku omprongan ini dinilai cukup mahal mencapai Rp6,5 juta. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/nas)
H. Zulkieflimansyah
(Suara NTB/humasntb)
Menambah Kekuatan untuk Bangkit GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah,SE.M.Sc mengatakan, ditunjuknya Lombok sebagai lokasi The 6th Asia Pacific Geopark Networks (APGN) Symposium tahun 2019 sangat berarti bagi masyarakat NTB. Agenda ini akan menjadi sejarah bagi masyarakat NTB dan sebagai pendorong untuk terus mengembangkan potensi yang dimiliki daerah. Saat memberi sambutan dalam acara pembukaan acara Simposium APGN 2019, Selasa (3/9), Bersambung ke hal 15
Erika Gunawati. Rombongan tiba di Beijing, setelah delapan jam dan 30 menit terbang dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Kehadiran delegasi jurnalis ini, atas undangan Konjen Tiongkok, Mr.Gou Haodong. Pagi itu, cuaca Beijing cukup panas. Maklum, di bulanbulan ini, Negara Pimpinan Presiden Xi Jinping itu, sedang musim panas. Bersambung ke hal 15
HEARING - Petani tembakau yang tergabung dalam STN NTB hearing dengan Kepala Distanbun NTB, H. Husnul Fauzi di ruang kerjanya, Selasa (3/9) siang.