SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Senin, 4 Juni 2018
Halaman 7
Kerjasama Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispopar Sumbawa dengan Harian Suara NTB
Gelar Rapat Awal Sail Samota, Bupati Minta Dukungan dan Perhatian Semua Pihak
(Suara NTB/ind)
PENGARAHAN - Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, memberikan pengarahan pada rapat awal Sail Samota. Tampak di depan, Wakil Bupati Sumbawa, H. Mahmud Abdullah, Kajari Sumbawa dan Kadis Pariwisata NTB. Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah melalui proses panjang akhirnya provinsi NTB mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Sail Indonesia tahun 2018 ini. Kegiatan puncak Sail Samota tersebut akan dilaksanakan di Kabuten Sumbawa. Untuk menyukseskan event bergengsi ini, Pemprov NTB dan Pemda Sumbawa menggelar rapat persiapan pertama pada Kamis (31/5) lalu di Kantor Bupati Sumbawa. Perhatian dan dukungan semua pihak sangat dibutuhkan. Hadir dalam kegiatan Bupati
Sumbawa, Wakil Bupati Sumbawa, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Kajari Sumbawa, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Sumbawa, pimpinan OPD terkait dan lainnya. Dalam pertemuan dibahas mengenai persiapan yang akan dan sudah dilakukan. Termasuk peran masing-masing baik pemerintah pusat, pemprov, pemda serta sejumlah instansi terkait dalam kegiatan. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, Lalu Moh Faozal menjelaskan, berkat kerja keras dan dukungan
semua pihak, Sail Indonesia tahun 2018 dilaksanakan di NTB khususnya di Kabupaten Sumbawa dengan branding Sail Samota 2018 (Saleh Moyo Tambora). “Ini bukan datang begitu saja. Tetapi perjalanannya sudah cukup panjang. Ini juga saya pikir berkat doa masyarakat di Kabupaten Sumbawa, kita menjadi tuan rumah di tahun 2018,” ujarnya. Menurutnya, dinamakan Sail Moyo Tambora karena Lombok Sumbawa merupakan satu dari sepuluh wisata prioritas. Kemudian Moyo dan Tambora adalah ikon pariwisata yang telah mendunia. “Sail tahun 2018, warnanya adalah tourism pariwisata,” tegas Faozal. Dalam Rangka Sail, ada event utama ataupun acara puncak di Sumbawa Besar. Untuk Internasional Yacht Rally atau rute yang akan dilalui sekitar 140 yachter bergerak mulai dari Australia menuju Labuhan Bajo, kemudian menuju Komodo, Sape, Teluk Bima dan nantinya akan menuju kawasan Teluk Saleh. Nantinya untuk kegiatan puncaknya diupayakan tanggal 9 atau 10 September di Sumbawa, karena Presiden akan hadir di tanggal tersebut. Kemudian juga ada parade kapal layar di Teluk Saleh dan sekitarnya, Tambora Volcano
Tour di Tambora dan sekitarnya, dan pengibaran bendera merah putih ukuran besar di Pesisir Teluk Saleh, dasar laut Moyo dan puncak Tambora. Terkait lokasi utama dilaksanakan kegiatan puncak Sail pihaknya membuatkan tiga opsi yang pertama di Pelabuhan Badas kemudian di Saliper Ate. Jika dilihat dari segi dekatnya dengan Bandara, maka Saliper Ate yang menjadi pilihan. Namun butuh kerja lebih kuat lagi. Tetapi kalau dilihat dari sisi kelengkapan fasilitas, maka yang menjadi pilihan Pelabuhan Badas. Dimana lokasi ini tidaklah terlalu jauh dijangkau dibandingkan dengan kondisi pelaksanaan Sail sebelumnya. “ Kami sudah hadir di Sabang, Morotai, dan di Bunaken. Kita jauh lebih siap dibandingkan tempat lain,” tandasnya. Selain kegiatan puncak, juga ada event pendukung seperti maritime expo, Festival Budaya, Internasional Tenun Festival, International Culinary Program, Barapan Kebo dan Pacuan Kuda. Dimana Sail Samota akan disinergikan dengan Festival Moyo. Event pendukung lain seperti Lakey Internasional Surfing, Internasional Paragliding Kompetisi, Dialog Budaya Maritim, Parade 1.000 Perahu Internasional, Moyo Tambora Fun
Run, Investment forum. Selanjutnya Seminar Internasional Asia Pasifik Geofark Network, Bersih Pantai, kemah bakti kader konservasi dan pramuka, dan pelepasan tukik dan transplantasi terumbu karang. Untuk peran, lanjut Faozal pemerintah pusat akan menyediakan kegiatan pendukung dari masing-masing kementerian lembaga. Dimana ada 15 kementerian lembaga yang akan melakukan program dalam mendukung Sail. Kemudian pihak provinsi akan menyiapkan event utama dan mendukung event pendukung. Pihak provinsi juga mendukung untuk acara puncak dan penyambutan dengan menyiapkan properti. Kemudian juga menyiapkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan pusat. “Saya kira yang paling penting persiapan di Sumbawa adalah persiapan lokasi, kebersihan, kemudian pengerahan massa dan pelibatan masyarakat. Kemudian kesiapan OPD yang ada di Kabupaten Sumbawa. Kabupaten Sumbawa harus menjadi tuan rumah yang baik. Kita sudah mendeklarasikan Sail Moyo Tambora akan menjadi Sail terbaik dari pelaksanaan sebelumnya. Jangan sampai orang kecewa datang ke sini. Makanya ini sangat penting,” pungkasnya. Bupati Sumbawa, H. M. Hus-
ni Djibril, B.Sc menjelaskan, ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah Sail Indonesia tahun 2018 karena perjuangan semua pihak. Dimana perjuangan ini sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu. Untuk itu, Bupati meminta kerjasama semua pihak untuk mensukseskan Sail yang dibranding dengan nama Sail Samota 2018 ini. “Inisangatspektakuler.Apalagi ini sudah diklaim akan menjadi Sail terbaik di Sumbawa ini. Makanya dukungan semua pihak sangat diharapkan. Kita pernah gagal menjadi tuan rumah. Dan saya dua kali kedatangan tim survey yang mengatakan tumpukan sampah Sumbawa sangat luar biasa. Setelah melihat hasil survey tidak ditetapkan di Sumbawa. Sekarang sudah ditetapkan di Sumbawa, maka kepala dinas terkait harus dijadikan ini perhatian karena ini menjadi kendala utama. Maka bersiaplah mulai dari sekarang ini benahi semua. Dinas tekait lainnya juga yang terkait sampah harus menjadi perhatian,” terang Bupati. Kepada panitia lokal Bupati memberikan masukan agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi dalam hal ini melalui Bappeda dan Dispar NTB. Kedua agar dapat melibatkan atau optimalkan peran aktif berbagai pihak terkait dalam pelaksanaannya, serta mengundang
pihak-pihak yang memang benar-benar relevan dengan hajat untuk mempromosikan daerah ini. Ketiga memerintahkan masing-masing perangkat daerah agar segera melakukan koordinasi dengan OPD terkait di tingkat provinsi serta pusat untuk mendapatkan dukungan kegiatan yang dapat mendukung pelaksanaan Sail ini. Kemudian masing-masing OPD secara bersama-sama sesuai dengan fungsinya agar melakukan langlah-langkah strategis untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Sail Moyo Tambora. Antara lain penanganan sampah, penataaan fasilitas pendukung, sarana prasarana transportasi, komunikasi dan lain-lain. Penyadaran masyarakat pembenahan kawasan-kawasan kuliner , penyiapan UMKM dan penyajian produk unggulan, penapan lokasi acara. Selain itu segera melakukan rapat internal panitia yang sudah terbentuk. Terkahir Bupati meminta agar pengalaman Sumbawa sebelumnya menjadi titik singgah Sail 2017 bisa dijadikan catatan dan penglaman berharga. “Kami berharap pelaskaaan Sail Moyo Tambora dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya untuk mempromosikan daerah kita baik secara regional, nasional bahkan internasional,” pungkas Bupati. (ind/arn/*)
Suara RSUD Sumbawa
Jabat Direktur Baru, dr. Dede Upayakan Peningkatan Layanan RSUD Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Posisi direktur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa kini telah berganti. Dari yang sebelumnya diemban oleh dr. Selvi kini dipegang oleh dr. Dede Hasan Basri. Guna mengemban amanah, direktur yang baru akan berupaya meningkatkan pelayanan di rumah sakit setempat. Ditemui wartawan di ruangannya belum lama ini, dr. Dede Hasan Basri akan mencoba melakukan pembenahan terkait pelayanan di rumah sakit.
Sebagai upaya menjawab keluhan masyarakat selama ini. Seperti halnya akan menerapkan sistem elektronik di loket pendaftaran untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat. Nantinya, bagi masyarakat yang berencana berobat ke RSUD Sumbawa, dari malam harinya bisa menghubungi petugas via sms, telepon ataupun WhatsApp. Sehingga status yang dicarikan oleh petugas di loket pendaftaran sudah disediakan pada malam harinya. Besoknya setelah pasien datang, tinggal melihat nomor BPJS dan ketemu langsung
dengan dokternya. “Saya melihat keluh kesah masyarakat selama ini bahkan sampai hari ini di loket pendaftaran. Paling datang jam 8 nanti jam 12 baru mendapat pelayanan. Jadi itu yang saya upayakan supaya tidak terjadi antrean seperti itu. Penerapannya akan kami lakukan dalam waktu dekat ini,” ujarnya. Selain pelayanan loket pendaftaran, pihaknya juga akan proaktif dalam mengingatkan pasien ataupun keluarganya yang sudah memiliki janji dengan dokter untuk melaksanakan operasi. Dimana pihak rumah sakit
harus mengingatkan jadwal operasi kepada pasien dengan cara dihubungi via telepon. Sehingga jika pasien berhalangan hadir, maka dokter bisa langsung menangani pasien lainnya. Kemudian, pihaknya juga akan menertibkan parkir di depan RSUD yang berada di jalan. Nantinya pihaknya akan mengupayakan agar parkir kendaraan semuanya di dalam RSUD. Kondisi lain yang kerap menjadi keluhan yakni persoalan air di kamar pasien. Pihaknya pun langsung mengantidipasi hal itu dan akan mengatasinya. Tentunya selain upaya pen-
ingkatan pelayanan, pihaknya juga akan memikirkan mengenai kesejahteraan pegawai. Hal ini juga menurutnya tidak kalah penting, karena akan berpengaruh terhadap pelayanan yang akan dilakukan. “Walaupun pelayanan prima kita inginkan, tanpa kesejahteraan pegawai tidak mungkin bisa. Paling tidak di dalam rumah sakit saya bukan menaikkan gaji, tetapi menepati janji. Maksudnya untuk penerimaan gaji pegawai saya tetapkan tanggalnya,” tukasnya. Pihaknya mennginginkan di lingkungan rumah sakit ter-
cipta suasana yang bersahabat dan penuh kekeluargaan. Hubungan sahabat dan kekeluargaan itu juga diharapkan tidak hanya di dalam rumah sakit saja terjadi, tetapi juga di luar rumah sakit. (ind/arn/*)
dr. Dede Hasan Basri (Suara NTB/ind)