HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 4 FEBRUARI 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 273 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
TP4D Tolak Dampingi Tiga Proyek Pemerintah Mataram (Suara NTB) Tidak ingin hanya jadi ‘’pemadam kebakaran’’, Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) menolak mendampingi sejumlah proyek pemerintah. Alasannya, dari hasil kajian, sejumlah proyek itu tidak memenuhi syarat didampingi dan jadi bahan evaluasi di 2019 ini. Dari tiga proyek yang ditolak pendampingannya, yang pertama proyek di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Proyek gedung itu awalnya diajukan permintaan pendampingan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Namun setelah
pengajuan, tidak ada kelanjutan perkembangan atau itikad dari PPK menyerahkan dokumen tambahan. ‘’ Setelah ditunggu cukup lama, tidak ada kabar. Kami putuskan tidak bisa melanjutkan komunikasi untuk rencana pendampingan,’’ tegas Kasi
TP4D Kejati NTB Erwin Indrapraja, SH.,MH melalui juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH., MH kepada Suara NTB akhir pekan kemarin. Penolakan kedua untuk proyek Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Lombok Ten-
gah. Proyek ini saat awal pembangunan muncul pihak yang mengklaim sebagai pemilik. Kemudian muncul gugatan perdata dari Suryo yang mengklaim pemilik lahan 41,555 hektar lokasi proyek itu. ‘’Kita tolak karena masih dalam proses sengketa waktu
itu,’’ jelasnya. Kegiatan ketiga adalah permintaan dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dengan nilai miliaran rupiah untuk operasional kegiatan selama 2018 lalu. Namun permintaan ini juga ditolak karena tidak terpenuhi syarat untuk didampingi. ‘’Syarat pendampingan adalah wujudnya kegiatan yang berkaitan dengan proyek strategis nasional. Sehingga kita tolak,’’ jelasnya.
Penolakan itu di luar permintaan yang disetujui TP4D yang mencapai 19 Satker mengajukan permintaan per Desember 2018, dengan jumlah kegiatan 329 item. Nilai total proyek sebesar Rp7 triliun lebih. Ditambahkan Dedi, ke depan akan terus melakukan perbaikan sistem pendampingan. Diupayakan diberi pemahaman kepada OPD agar mengajukan permintaan di awal atau saat perencanaan.
Karena permintaan saat di pertengahan kegiatan rentan muncul persiapan, terutama saat pekerjaan dilaksanakan. Diingatkan Dedi, TP4D tidak ingin jadi ‘’pemadam kebakaran’’ atau dibutuhkan saat ada masalah. ‘’Kalau pun ada permintaan di tengah kegiatan atau setelah kontrak, kita cek dulu, apa kendalanya. Kalau memang berpotensi masalah, maka tidak bisa didampingi,’’ tandasnya. Bersambung ke hal 11
Suara NTB/her)
BERSEPEDA - Wisatawan kapal pesiar yang tiba di Pelabuhan Lembar Minggu (3/2) kemarin. Selanjutnya wisatawan ini berwisata dengan naik sepeda berkeliling ke sejumlah spot wisata di Lombok Barat dan Kota Mataram. Berita selngkapnya di halaman 3.
Tahap Awal, STIP akan Kembangkan Industri Permesinan
TO K O H Prioritas Tenaga Dokter Spesialis KEMENTERIAN Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) akan segera membuka rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Meskipun rencananya gaji P3K akan dibebankan kepada pemerintah daerah. Namun Pemprov akan tetap melakukan rekrutmen P3K sesuai kebutuhan. Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D yang dikonfirmasi di Mataram pekan kemarin mengatakan, saat ini Pemda diminta oleh Kemen PANRB dan BKN untuk mengusulkan formasi P3K ke pemerintah pusat. Bersambung ke hal 11
sar. Tapi IKM (Industri Kecil Menengah) kita bisa masuk industri olahan,’’ kata Direktur Science Technologi Industrialisasi Park (STIP) Banyumulek, M. Khairul Ihwan, MT kepada Suara NTB, Sabtu (2/1). Ikhwan mengatakan, banyak sekali komoditi unggulan NTB. Seperti jagung, kopi, kacang, kedelai, kakao dan hasil laut. Saat ini, produk-produk
Warga Sesaot Kesulitan Air Bersih H. Rosiady H. Sayuti (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Minta Birokrasi Dipangkas BIROKRASI pencairan dana bantuan untuk korban gempa, jadi salah satu pemicu lambannya proses percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) korban gempa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB pun menyurati BRI Cabang Mataram, meminta prosedur dan syarat pencairan disederhanakan. Surat BPBD NTB dengan Nomor 360/144/BPBD.NTB/ II/2019 itu isinya menindaklanjuti petunjuk pelaksana (Juklak) Kepala BNPB dan Keputusan Gubernur NTB Nomor 360-12 Tahun 2019. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Dalam lima tahun ke depan, pasangan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah-Wakil Gubernur, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, akan membangun industri olahan di daerah ini. Untuk mencapai terbangunnya industri olahan, harus tumbuh industri permesinan. ‘’Industri olahan yang disebut itu tak harus industri be-
Giri Menang (Suara NTB) – Desa Sesaot, Narmada, Lombok Barat, merupakan salah satu daerah sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk disuplay ke para pelanggan di Lobar, Kota Mataram dan sekitarnya. Ironisnya, sebagai daerah sumber mata air, faktanya daerah ini tak tersentuh pelayanan air bersih. Akibatnya sekitar 5.860 jiwa lebih penduduk di desa itu selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk bisa memperoleh air bersih, warga secara swadaya memasang pipa. Bahkan mereka rela urunan membeli lahan dan sumber mata air agar bisa mendapatkan air bersih. Ditemui saat gotong royong memasang pipa air bersih, Andi warga Dusun Sambik Baru Desa Sesaot mengaku sejak dulu warga setempat bergantung dari mata air. Warga ber-
swadaya memasang pipa sejak tahun 2002 lalu. Namun banyak kendala yang dihadapi warga, mulai dari mata airnya yang keruh, banyak pipa yang rusak ditimbun tanah longsor. “Kemudian di tahun 2018 lalu, warga bermusyawah membeli tanah dan sumber air di salah satu tempat di dusun kami seluas 1 are dengan harga Rp25 juta dan kami kumpulkan uang sama-sama Rp475.000,’’ katanya. Dikatakan, jarak sumber mata air dengan pemukiman warga sekitar 1.500 meter, sehingga warga butuh pipa sepanjang 1.500 meter. Perpipaan yang dipasang warga sendiri bantuan dari program desa yang dialokasikan dari DD. Kondisi saat ini warga terkendala pipa yang masih kurang. Sehingga warga berencana akan musyawarah lagi untuk urunan membeli pipa. Bersambung ke hal 11
unggulan NTB tersebut masih dikirim atau dijual dalam bentuk bahan mentah ke luar daerah. Sehingga nilai tambah yang didapatkan cuma satu. Ketika produk-produk unggulan tersebut dapat diolah di dalam daerah. Maka nilai tambahnya akan semakin besar. Misalnya jagung, jika diolah menjadi pakan ternak maka nilai tambahnya akan berlipat. ‘’Ketika itu diolah, jagung misalnya menjadi pakan ternak. Dari Rp4.000 per Kg bisa menjadi Rp9.000 per Kg. Kemudian kopi juga sama. Demikian juga yang lainnya,’’ kata Ihwan. Menurutnya, untuk mencapai industri pengolahan, harus tumbuh dulu industri permesinan.
(Suara NTB/ist)
Masterplan STIP Banyumulek Lombok Barat. Karena industri permesinan inilah yang akan membuat alat-alat, mesin-mesin sederhana, mesin-
mesin modern untuk mengolah produk-produk unggulan yang ada di NTB. Bersambung ke hal 11
Mengendap, DPMPD dan Dukcapil NTB Cek Penyaluran DD Tahap III Rp131 Miliar
H. Ashari
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD dan Dukcapil) akan mengecek informasi belum disalurkannya dana desa (DD) tahap III pada tiga kabupaten di NTB. Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB hingga 31 Desember 2018, sebanyak 294 desa yang belum menerima DD tahap III tahun 2018 sebesar Rp131,64 miliar. ‘’Kalau yang tahap terakhir itu karena gempa. Kita akan
lihat, cek desa-desa mana itu. Kita akan cek secara pastinya,’’ kata Kepala DPMPD dan Dukcapil NTB, Dr. H. Ashari, SH, MH dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (3/1) siang. Dikatakan, penyaluran DD tahap III kemungkinan terhambat karena bencana gempa yang melanda tujuh kabupaten/kota di NTB pada akhir Juli lalu. Namun, informasi awal yang diperoleh dari petugas, sekarang penyaluran DD tahap III sudah 100 persen. Bersambung ke hal 11
H. Mohammad Rum
Anggota TPI Diduga Lalai Bertugas
(Suara NTB/dok)
Tidak Terbit Berkaitan dengan Tahun Baru Imlek pada Selasa (5/2) SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Rabu (6/2). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Penerbit Terima Kasih
Penumpang Silk Air Rute Singapura-Lombok Tertahan di LIA Mataram (Suara NTB) – Lebih dari 100 penumpang Silk Air rute Singapura-Lombok, Minggu (3/2) kemarin tertahan di Lombok International Airport (LIA). Pemicunya, diduga kelalaian petugas Tempat Pemerikaan Imigrasi (TPI), Mataram yang belum ada di tempat, sementara penumpang sudah antre menunggu petugas. Informasi yang dihimpun Suara NTB, peristiwa yang terjadi Minggu kemarin, diduga bukan yang pertama kali. Sebuah sumber menyebutkan, pada 26 Januari 2019 hal serupa juga terjadi. Pen-
umpang terpaksa harus menunggu petugas yang belum tiba di tempat. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Kurniadie yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu kemarin membenarkan, adanya keluhan penumpang Silk Air yang sempat tertahan beberapa saat akibat petugas Imigrasi belum ada di tempat. Dugaannya, anggota terlambat tiba di tempat tugas, sehingga memengaruhi pelayanan ke-Imigrasi-an wisatawan mancanegara. “Saya langsung mengevaluasi anak buah yang bertugas di Lombok International Air-
port. Saya tidak ada kompromi untuk sanksi. Besok (hari ini) akan saya periksa semuanya,’’ tegas Kurniadie. Sanksi diberikan kepada petugas Imigrasi yang seharusnya mengisi loket pemeriksaan keImigrasi-an di LIA, Praya, Lombok Tengah pada Minggu (3/2) pagi kemarin. Diakui Kurniadie bahwa akibat petugas terlambat tiba di tempat tugasnya, penumpang pesawat Silk Air penerbangan rute Singapura-Lombok tertahan. ‘’Itu sekitar lima belas menit. Setelah itu layanan sudah seperti biasa,’’ ucapnya. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/Imigrasi Mataram)
SANKSI - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram, Kurniadie, langsung memberi sanksi petugas TPI LIA, Minggu (3/2) kemarin. Sanksi dijatuhkan menyusul terhambatnya pengurusan dokumen ke-Imigrasi-an penumpang di terminal kedatangan internasional.