Edisi Sabtu 03 November 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SABTU, 3 NOVEMBER 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 197 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Mengarah ke Dugaan Tipikor

Ombudsman Temukan Bukti Transaksi ke PT AK Mataram (Suara NTB) Ombudsman RI Perwakilan NTB menemukan bukti transaksi pembelian buku kurikulum K13. Bukti rekening itu mengarah ke satu rekanan, PT. AK. Kesimpulannya, Ombudsman menemukan indikasi maladministrasi semakin menguat. Bahkan kasus ini diduga mengarah ke tindak pidana korupsi. ten Ombudsman NTB Bidang Penanganan Laporan, Sahabudin, SH Jumat (2/11). Dalam menjalankan modus monopoli pembelian buku ini, oknum di Kemenag Provinsi NTB diduga berkoor-

dinasi dengan para kepala seksi (Kasi) di Kemenag Kabupaten dan Kota se NTB. ‘’Jadi pembelian buku kurikulum oleh madrasah dari Sape sampai Ampenan, itu semuanya ke PT AK,’’ jelasnya.

(APH). ‘’Kalau kami soal maladministrasinya, sudah jelas semua bukti dan keterangan saksi,’’ tandasnya. Apakah perlu klarifikasi PT. AK? Sejauh ini belum ada keinginan pihaknya memanggil perusahaan berkantor di Lombok Timur itu. Karena semua keterangan sudah dianggap lengkap untuk menguatkan dugaan maladministrasi. Sebab poin pihaknya adalah menelusuri khusus

untuk pembelian buku dari 20 persen dana BOS. ‘’Kalau ke rekanan itu nanti mungkin penyidik yang akan memanggil. Kami sudah cukup bukti maladministrasi,’’ pungkasnya. Soal mengarah ke indikasi tindak pidana korupsi, menurut Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB Adhar Hakim, SH.,MH sudah ditemukan. Bukti transaksi, pengakuan kepala madrasah, pengakuan pejabat Kemenag Kabupaten

dan Kota, termasuk pejabat Kemenag NTB jadi bukti kuat. “Soal potensi tindak pidana korupsi kita lihat sudah ada. Tapi itu nanti menjadi ranah Ditreskrimsus Polda NTB. Tidak menutup kemungkinan akan kita koordinasikan lagi (bukti),’’ tandas Adhar Hakim. Kabid Pendidikan Madrasah, Hj.Eka Muftatiah SH,MH juga sudah dimintai keterangan Rabu (31/10) lalu. Bersambung ke hal 11 (Suara NTB/arn)

Bukti transaksi itu berupa rekening bank atasnama PT. AK yang disebar ke 2.000 lebih madrasah semua tingkatan se NTB. ‘’Semua madrasah itu transfer pembelian bukunya ke PT. AK ini,” kata Asis-

Hal ini kemudian didukung dengan keterangan kepala madrasah, keterangan sejumlah kepala seksi dan kepala Kemenag Kabupaten dan Kota. Intinya, kata Sahabudin, bukti soal maladministrasi semakin menguat dan diyakini tidak terbantahkan. Bahkan jika diarahkan ke penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi, diyakininya bisa ditemukan. Namun itu menjadi ranah Aparat Penegak Hukum

DIALOG - Suasana dialog antara pemimpin dengan masyarakat dalam kegiatan bertajuk Jumpa Bang Zul yang digelar di Halaman Kantor Bupati Sumbawa, Jumat (2/11).

Lapangan Kerja Terbatas, Industri Mesti Dihadirkan di Sumbawa

MESKIPUN sudah ada tandatangan kontrak antara masyarakat dengan aplikator untuk pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Pemprov NTB memperbolehkan masyarakat korban gempa beralih membangun rumah konvensional (Riko) maupun rumah kayu (Rika). Pasalnya, produksi panelpanel Risha masih sangat terbatas. Bersambung ke hal 11

Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/nas)

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/nas)

Di Bawah 10 Persen DANA transfer dari pemerintah pusat untuk Pemprov NTB tahun 2019 mendatang tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Meskipun menjadi daerah terdampak bencana, tambahan dana transfer pusat untuk Pemprov berada di bawah 10 persen. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Drs. H. Supran, MM mengatakan bahwa memang terjadi peningkatan dana transfer untuk Pemprov NTB pada APBN 2019. Bersambung ke hal 11

Karpet Merah untuk Investor UBERNUR NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan Pemda memberikan karpet merah bagi investor yang menanamkan investasinya di daeraeh ini. Namun, masuknya investasi bukan berarti membuat masyarakat jadi korban. Hal tersebut dikatakan gubernur menanggapi keluhan dari masyarakat Dompu kaitan dengan kehadiran pabrik gula di Kecamatan Pekat. Gubernur mengatakan, semangat Bupati Dompu dengan berdirinya industri olahan tebu di sana karena ingin masyarakatnya makmur dan sejahtera. ‘’Kalau ada pabrik gula tentu menghadirkan kemanfaatan yang banyak bagi masyarakat kita. Jadi, investasi itu harus dihargai, diberi karpet merah di daerah kita. Kalau kita ingin menyelesaikan pengangguran dan kemiskinan,’’ kata gubernur pada acara Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi di Halaman Kantor Gubernur, Jumat (2/11) pagi. Hadir Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB dan masyarakat. Meskipun Pemda memberikan karpet merah kepada investor yang ingin menanamkan investasi di NTB, kata Dr. Zul, bukan berarti masyarakat menjadi korban. Justru, Pemda ingin memanjakan investasi, tetap kepentingan masyarakat yang paling utama. ‘’Jangan sampai atas nama investasi masyarakat kita menderita. Itu yang keliru,’’ kata Dr. Zul. Oleh karena itu, jika betul masyarakat di sekitar pabrik gula Dompu menjadi korban. Dr. Zul meminta Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) dan Sekda untuk sama-sama bersamanya menemuai Kepala Kanwil BPN NTB. Bersambung ke hal 11

tur regulasi yang tidak memungkinkan seluruh pegawai honorer untuk diangkat. Sementara itu, di sisi lain, mereka butuh pekerjaan. Sekarang ini menjadi pegawai seperti guru juga butuh kompetensi. ‘’Jatah PNS hanya sekitar 3000, tetapi yang tersedia hingga 7000. Sayangnya hanya sekitar 500 yang lulus passing grade. Sementara

sekarang ini kompetensi dibutuhkan,’’ sebutnya. Karena itu, pemerintah mesti berpikir untuk lebih banyak mendatangkan investasi. Menjadi sinyal bagi pemerintah untuk menghadirkan industri. Agar anak muda memiliki pilihan lain dalam bekerja, tidak semata-mata hanya ingin menjadi PNS. Bersambung ke hal 11

Pengangkatan 555 Guru Honorer SMA/SMK Diproses

Ribuan Tak Memenuhi Syarat

H. Muh. Muh. Suruji Suruji H.

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB sedang memproses pengangkatan 555 guru SMA/SMK menjadi honorer daerah. Saat ini, SK pengangkatan sedang berproses untuk ditandatangani Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. Kepala Dinas Dikbud NTB, Drs. H. Muh. Suruji menyebutkan, jumlah guru honorer SMA/SMK di NTB lebih dari 7.000 orang. Hasil uji kompetensi yang dilakukan dengan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hanya 555 orang yang memenuhi passing grade atau memenuhi syarat. Sementara, ribuan lainnya dinyatakan tak memenuhi syarat atau hasil uji kompetensi yang dilakukan ribuan orang passing grade-nya di bawah yang ditetapkan. Suruji menjelaskan, dari 7.000 guru honorer yang dilakukan uji kompetensi, sebanyak 5.993 yang lulus administrasi.

‘’Dari 6.000 kurang yang ikut hanya 555 orang yang memenuhi passing grade, masih jauh, dari uji kompetensi yang dilakukan Kemendikbud,’’ kata Suruji di Kantor Gubernur, Jumat (2/11). Kebutuhan guru honorer SMA/ SMK di NTB, sebut Suruji sekitar 3.000 orang. Namun dari uji kompetensi yang dilakukan, ternyata hanya 555 orang yang memenuhi passing grade. Karena jumlahnya sedikit, masih jauh dari kebutuhan maka dilakukan pembinaan. Suruji menyebutkan, 7.000 guru honorer atau Guru Tidak Tetap (GTT) tersebut dulunya diangkat oleh kepala sekolah ketika pendidikan jenjang SMA/ SMK menjadi kewenangan kabupaten/kota. Pascaberalih menjadi kewenangan provinsi, Pemprov kemudian melakukan pembenahan-pembenahan. Salah satunya dengan melakukan uji kompetensi bagi guru honorer yang ada. Agar pendidikan SMA/SMK dikelola secara profesional, maka guru-guru yang mengajar minimal kualifikasinya S1/D-IV. Bersambung ke hal 11

Tunggakan Kerugian Negara Terbesar dari Proyek BIL Mataram (Suara NTB) Dari total tunggakan kerugian negara, terbanyak dari kasus korupsi proyek gedung induk Bandara Internasional Lombok (BIL). Kasus diusut tahun 2013. Penyidik gabungan Jampidsus Kejagung RI dan Pidsus Kejati NTB menemukan kerugian negara mencapai Rp39 miliar. Kerugian negara itu menjadi tanggungan terdakwa I Nyoman Suwarjana, dengan kerugian mencapai Rp39.901.925. 278. Perkaranya tercatat degan nomor register 1975 K/Pid.Sus/ 2016 tanggal 30 November tahun 2016. Dalam berkas tercatat dengan judul “Perkara Proyek Airport BIL”. Data pada Seksi Upaya Hukum Eksekusi dan Eksami-

nasi (Hueksi) Pidsus Kejati NTB, di Kejari Lombok Tengah dari sejumlah perkara, penyelamatan kerugian negara mencapai Rp42.014.428.324. Jumlah itu bertambah setelah ada putusan baru dari Pengadilan Tipikor Mataram dengan nilai kerugian Rp 178.953.467. Sehingga total jumlah kerugian negara Rp42.193.381791. Dari jumlah sebesar itu, ada terdakwa yang beritikad menyelesaikan baru mencapai Rp193. 347.000. Sehingga tersisa sebesar Rp42.000.034.791. Kasi Pidsus Kejari Lombok Tengah Hasan Basri, SH. MH menjelaskan, kerugian negara dari kasus dugaan korupsi proyek BIL itu belum ada yang diselesaikan oleh terpidana I Nyoman Suwarjana.

Direktur PT. Slipi Raya Utama ini bahkan melayangkan surat tidak mampu menyelesaikan uang pengganti kerugian negara sesuai putusan pengadilan tersebut. ‘’Surat ketidaksanggupan sudah kami terima. Tapi bagaimana pun, kerugian negara harus diselesaikan, karena itu sudah jadi putusan,’’ kata Hasan Basri kepada Suara NTB Jumat (2/11) siang. Perkara proyek gedung Induk BIL ini sebelumnya limpahan dari Jampidsus Kejaksaan Agung, diusut sejak tahun 2013. Kasus ini sempat stagnan, karena terdakwa sempat kabur dan ditetapkan sebagai DPO. Sampai akhirnya Nyoman Suwarjana ditangkap di Bandara Interna-

sional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Senin 18 Mei 2015. Perkaranya pun berlanjut dan disidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram dengan JPU dari Kejari Lombok Tengah yang menjadi locus tindak pidana korupsi. Menurut Hasan Basri, pemulihan kerugian negara terus diupayakan meski terpidana tidak Hasan Basri mampu. Pihaknya berkoordinasi dengan tim Intelijen untuk melacak keberadaan aset I Nyoman Suwarjana di sejumlah tempat, Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/dok)

Panel Risha Terbatas

industri dan memperbanyak investasi. Agar tersedia pekerjaan bagi masyarakat. Demikian disampaikan Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah, SE.M.Sc dalam acara Jumpa Bang Zul di Kantor Bupati Sumbawa, Jumat (2/11). Terkait aspirasi warga khususnya GTT yang ingin diakomodir, saat ini pemerintah daerah memang terben-

(Suara NTB/dok)

TO K O H

Sumbawa Besar (Suara NTB) Tuntutan tenaga honorer perawat dan Guru Tidak Tetap (GTT)/PTT di Kabupaten Sumbawa untuk diangkat menjadi PNS, menjadi masalah yang juga terjadi secara nasional. Pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota kesulitan mengakomodir mereka karena terkendala aturan. Hal ini menjadi alasan pentingnya kehadiran


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Sabtu 03 November 2018 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu