Edisi Kamis 2 Mei 2019 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 2 MEI 2019

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 47 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemda Didesak Tentukan Zonasi Pembangunan RTG

Rp2 Triliun Dana Bantuan Nganggur Mataram (Suara NTB) Pemda kabupaten/kota didesak menentukan zonasi pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG). Pasalnya, masyarakat masih berlama-lama menentukan pilihannya soal jenis RTG yang akan dibangun.

(Suara NTB/dok)

Dana bantuan stimulan yang sudah ditansfer pemerintah pusat ke NTB sudah mencapai Rp5,1 triliun. Dari jumlah itu, baru Rp2,9 triliun lebih dana bantuan yang sudah ditransfer ke rekening

’’

H.Mohammad Rum

Pokmas. Artinya, masih ada Rp2 triliun lebih dana bantuan yang masih nganggur alias berada di rekening masyarakat. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. H.Mohammad Rum, MT yang dikonfirmasi Suara NTB mengatakan, percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah kor-

ban gempa sebenarnya sudah luar biasa. Data BPBD NTB, sampai 30 April 2019, rumah yang sudah selesai direhabilitasi dan rekonstruksi sebanyak 27.550 unit. Dengan rincian, rusak berat sebanyak 5.815 unit, rusak sedang 4.832 unit dan rusak ringan 16.903 unit. ‘’Sebenarnya ini sudah percepatan luar biasa. Cuma yang penting sekarang adalah bagaimana masyarakat jangan berlama-lama menentukan jenis RTG yang digunakan,’’ kata Rum. Ia menjelaskan, pemerintah pusat memberikan Pemda dis-

Sebenarnya ini sudah percepatan luar biasa. Cuma yang penting sekarang adalah bagaimana masyarakat jangan berlama-lama menentukan jenis RTG yang digunakan

Kasus Bibit Kedelai Lombok Tengah Diaudit BPK Mataram (Suara NTB) Penyidikan kasus dugaan penyimpangan pengadaan bibit kedelai Lombok Tengah tahun anggaran 2016/2017 masih berkutat pada pendalaman alat bukti. Satu diantaranya hasil penghitungan kerugian keuangan negara. Auditnya masih berjalan di BPK RI Perwakilan NTB. Kasi Intel Kejari Lombok Tengah Febry Rudi, SH mengungkapkan, audit kerugian negara yang cukup ditunggu akhirnya sudah berjalan. “Auditnya sedang berjalan. Bersambung ke hal 15

kresi terkait dengan zonasi jenis RTG yang akan dibangun di daerah terdampak bencana. Jika masyarakat lelet dalam memilih jenis RTG, menurutnya, bupati/walikota dapat melakukan intervensi. Bahwa pada daerah tertentu RTG yang dibangun seragam jenisnya. ‘’Ada 13 jenis RTG, silakan dibagi-bagi zonasinya sesuai dengan kemampuan aplikator,’’ ujarnya. Rum menyebutkan, baru tiga kabupaten/kota yang telah menggunakan diskresi dalam menentukan zonasi pembangunan RTG. Yakni Kota Mataram dan Lombok Tengah untuk jenis RTG Riko dan Risha. Kemudian Lombok Timur dengan jenis RTG Riko, Risha dan Risba. ‘’Sekarang yang belum kita mendengarkan justru di Lom-

bok Utara, Lombok Barat yang memang paling banyak kerusakannya. Ini perlu segera dipercepat untuk memutuskan diskresi terkait RTG per zonasi per desa,’’ tegasnya. Rum berharap Pemda membuat tim untuk menentukan daerah mana saja yang menggunakan RTG jenis tertentu. Termasuk RTG jenis Rumah Instan Kayu (Rika). ‘’Rika ini sudah kita sepakati pada daerah-daerah untuk menyokong destinasi wisata seperti Kerujuk. Itu akan pakai rumah kayu,’’ tambah Rum. Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan rumah beton. Sepanjang strukturnya bagus, kalaupun terjadi gempa tidak akan membahayakan bagi penghuninya. ‘’Tolong segera masyarakat

jangan lama-lama menentukan jenis RTG. Ketika masyarakat bingung, perlu diskresi Pemda, membantu masyarakat menentukan pilihannya terkait RTG,’’ pesannya. Terkait dengan pendebetan bantuan stimulan dari rekening masyarakat ke rekening Pokmas diakui masih lamban. Dari Rp5,1 triliun bantuan stimulan yang sudah ditransfer pemerintah pusat, sekitar Rp2 triliun lebih yang belum ditransfer ke rekening Pokmas. ‘’Ini di samping masyarakat belum menentukan sikap jenis RTG. Kami harapkan yang sudah menerima bantuan stimulan segera membentuk Pokmas. Dan segera melakukan pendebetan rekening ke rekening Pokmas,’’ katanya mengingatkan. (nas)

Pelayaran Perdana Kapal Cepat Badas-Moyo Diresmikan

Membuka Konektivitas Daerah Terisolir GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibrl B.Sc, meresmikan pelayaran perdana kapal cepat rute Pelabuhan Badas-Pulau MoyoPulau Medang, Rabu (1/5) kemarin. Langkah ini untuk mendukung transportasi publik yang dibutuhkan untuk pengembangan destinasi wisata Pulau Moyo dan Medang. Selain itu, diharapkan pelayaran ini untuk membuka konektivitas ke wilayah pulau yang masih terisolasi. Sebab bagaimanapun pembangunan itu sangat ditentukan oleh mobilitas masyarakat. Sehingga nantinya wilayah ini akan terbuka untuk berbagai kegiatan ekonomi sosial masyarakat. Kedua pimpinan daerah itu pun ikut berlayar ke Labuan Aji, Pulau Moyo, sekaligus berdialog dengan

masyarakat setempat. Gubernur NTB mengatakan, perjalanan panjang itu selalu dimulai dengan langkah pertama. Tidak mungkin akan tuntas perjalanan panjang kalau kita tidak puya keberanian untuk melangkahkan kaki pertama kali. Dulu ketika gubernur meminta Lion Air, Wings dan Garuda terbang ke Sumbawa, banyak juga yang mencemooh. Nanti akan bubar seperti Merpati. ‘’Tetapi, alhamdulillah sampai hari ini frekuensi penerbangan dari Lombok ke Sumbawa semakin banyak dan baik,’’ terangnya. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/arn)

IZIN - Penandatanganan surat izin pelayaran kapal cepat rute Badas Moyo oleh Syahbandar Pelabuhan Badas, yang disaksikan Gubernur NTB dan Bupati Sumbawa.

TO K O H Semakin Cepat Semakin Baik PENGELOLA Geopark Rinjani bersama dengan stakeholders terkait akan kembali melakukan survei kondisi jalur pendakian Gunung Rinjani. Sejak bencana gempa Agustus 2018 lalu hingga saat ini, jalur pendakian Rinjani lewat Sembalun dan Senaru belum bisa dibuka. Setelah melakukan survei untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Pengelola Geopark Rinjani meminta agar lintasan pendakian Rinjani diperbanyak. Lintasan pendakian Rinjani lewat jalur Sembalun maupun Senaru diminta agar diperbanyak. Sehingga, ketika ada yang rusak akibat gempa atau longsor, masih ada lintasan lainnya yang dapat dilalui oleh para pendaki. Bersambung H. Chairul Mahsul ke hal 15

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/dok)

NTB Butuh Sensor Bencana SEBAGAI daerah jalur bencana, Provinsi NTB butuh alat sensor seismik untuk deteksi pergerakan getaran bumi. Pemasangan alat ini memerlukan anggaran, ketersediaan lahan dan perawatan. Untuk itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berharap Pemprov NTB turun tangan memfasilitasi kebutuhan lahan. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto menyampaikan itu saat bertemu dengan Gubernur NTB Dr.H. Zulkieflimansyah, Selasa (30/4) lalu. (Suara NTB/ist_bmkg) BMKG, katanya, meAgus Riyanto merlukan bantuan Pemprov NTB untuk pembangunan tiga shelter sensor seismik. Fungsi alat ini untuk mengamati aktivitas kegempaan di Lombok dan Sumbawa. Menurut rencana, jika terealisasi, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/arn)

KAPAL CEPAT - Kapal cepat yang melayani rute Pelabuhan Badas-Pulau Moyo-Pulau Medang.

Raih Dua Penghargaan Nasional

NTB Berjuang Jadi Tuan Rumah Rakornas Kearsipan 2020 Mataram (Suara NTB) Provinsi NTB meraih dua penghargaan tingkat nasional dalam pengelolaan kearsipan. Penghargaan diperoleh Kabupaten Sumbawa dan Kota Mataram pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini, NTB sedang berjuang agar dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakornas Kearsipan tahun 2020. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi (DPKP) NTB, Dr. Manggaukang Raba, MM mengatakan, NTB patut berbangga karena Kabupaten Sumbawa dan Kota Mataram meraih peringkat I dan II nasional dalam pengelolaan kearsipan.

Manggaukang mengatakan, di sela-sela kegiatan Rakornas di Makassar, seluruh Kepala DPKP se - Indonesia membahas tentang usulan tuan rumah Rakornas Kearsipan 2020. ‘’Dua provinsi yang bersaing menjadi tuan rumah Rakornas Kearsipan 2020. Kita NTB sama Aceh,’’ kata Manggaukang di Mataram, Selasa (30/4). Menurut Manggaukang, NTB mendapatkan banyak dukungan dari provinsi-provinsi lainnya. Seperti Bali, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. ‘’Ada peluang NTB jadi tuan rumah. Karena banyak yang mendukung kita,’’ imbuhnya. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

BERSAMA - Kepala DPKP NTB, H. Manggaukang Raba bersama Kepala ANRI, Mustari Irawan

Jabatan Staf Ahli dan Kepala BPKAD Lowong

Pemprov Rencanakan Mutasi Pejabat Pekan Depan

(Suara NTB/humasntb)

LANTIK - Pelantikan pejabat fungsional widyaiswara Pemprov NTB, Selasa (30/4) siang.

Mataram (Suara NTB) Pascadilantiknya H. Chairul Mahsul, SH, MM dan Drs. H. Supran, MM menjadi widyaiswara, jabatan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB menjadi lowong. Jabatan Kepala BPKAD NTB dinilai cukup mendesak untuk segera diisi. Karena itu, Pemprov NTB berencana akan melakukan mutasi atau pergeseran pejabat struktural pekan depan. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BPKAD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si mengatakan, untuk sementara Kepala BPKAD NTB dijabat Pelaksana Tugas (Plt). Plt Kepala BPKAD NTB dijabat Sekretaris BPKAD NTB, Zainul Islam. ‘’Saya sudah lapor, mungkin pergerakan (mutasi) ada minggu depan, awal-

awal Mei,’’ kata Fathurrahman dikonfirmasi Selasa (30/4). Ia menyebutkan, pengisian dua jabatan eselon II yang lowong kemungkinan bersamaan dengan jabatan eselon III dan IV. Untuk jabatan eselon III hanya ada beberapa yang lowong. Sedangkan jabatan eselon IV sebanyak 74 jabatan yang lowong. ‘’Itu rencananya kita serentak untuk mengisi seluruhnya,’’ katanya. Selain dua pejabat eselon II yang resmi dilantik menjadi widyaiswara, kata Fathurrahman, sejumlah pejabat struktural sedang mengurus persyaratan menjadi pejabat fungsional widyaiswara. Saat ini, ada tiga pejabat eselon III yang sudah lulus tahap pertama. Selanjutnya mereka akan mengikuti tes wawancara di Lembaga Administrasi Negara (LAN). Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.