HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
RABU, 2 MEI 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
Ali BD di Mata Ulama & Sahabat
Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
CALON INDEPENDEN, NON PARTAI DAN NON BLOK Soal Pariwisata
TGH. Hudri Abdullah: Pemimpin Unik
Ali BD: Tidak Boleh Merusak Agama, Adat dan Tradisi
ROIS Syuriah NU Lombok Timur, TGH. Hudri Abdullah,MSi menyebut Ali BD, alias Amaq Asrul alias Papuk Abada ini sebagai sosok pemimpin yang unik. Keunikan Sang Pendobrak itu di mata Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) NU ini adalah pada adanya perpaduan antara kecerdasan, keberanian dan kekayaan. TGH Hudri mengatakan, berani tanpa cerdas itu tidak baik. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
16 HALAMAN NOMOR 50 TAHUN KE 14
PARIWISATA memang menjadi sangat penting dalam memajukan perekonomian. Melalui pariwisata, bisa menggerakan banyak sektor ekonomi. Namun
harus diingat, kemajuan pariwisata tidak boleh sampai merusak agama, adat dan tradisi yang melekat pada jati diri bangsa. Pesan ini disampaikan
Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan pada acara penutupan Teaching English for Tourism Program di Desa Tetebatu, Bersambung ke hal 15
59.351 KK Miskin Belum Terima Rastra di Bima dan Dompu
Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 59.351 Kepala Keluarga (KK) miskin atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) belum mendapatkan bansos beras kesejahteraan (Rastra) di NTB. Puluhan ribu KK miskin yang belum mendapat rastra pada bulan April itu berada di Kabupaten Bima dan Dompu. Demikian disampaikan, Kasi Penanganan Fakir Miskin Daerah Pesisir Dinas Sosial NTB, Armansyah. Ia menyebutkan, hanya tujuh kabupaten/ kota yang mendapatkan Rastra pada April lalu dengan jumlah penerima 387.803 KPM. Yakni Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa dan Kota Bima. ‘’Dua kabupaten, yakni Bima dan Dompu belum menerima bansos Ras-
tra,” kata Armansyah ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (30/4). Ia merincikan, untuk Kabupaten Bima, masyarakat miskin yang belum menerima Rastra sebanyak 39.995 KPM dan Dompu 19.356 KPM. Sehingga, jumlah total masyarakat miskin yang belum mendapatkan Rastra di dua kabupaten tersebut sebanyak 59.351 KPM. Armansyah menjelaskan, masyarakat mendapatkan 10 Kg Rastra tiap bulan tanpa uang tebusan. Tahun sebel-
umnya, masyarakat miskin yang menerima Rastra ini 15 Kg per bulan dengan uang tebusan Rp 1.600 per Kg. Tahun 2017, jumlah penerima Ratsra di NTB sebanyak 447.369 KPM. Sedangkan pada 2018, terjadi penurunan sebanyak 215 KPM sehingga menjadi 447.154 KPM. Sedangkan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) khusus di Kota Mataram sebanyak 20.748 KPM. Ia menyebutkan, sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan terkait dengan dua kabupaten yang belum dilakukan pendistribusian Rastra pada bulan April. Antara lain, kendala geografis. Ada beberapa daerah yang jaraknya jauh, jangkauan sulit seperti seperti di daerah Langgudu Kabupaten Bima. Akibat kondisi geografis
tersebut memerlukan tambahan transportasi. Kemudian menyesuaikan juga dengan kondisi cuaca. ‘’Itu yang memang mempersulit meskipun jumlah penduduk, katakan seperti Lombok Timur relatif besar dibanding Bima dan Dompu. Tetapi topografi wilayahnya di Bima dan Dompu cukup sulit,” jelasnya. Kemudian tenaga yang dibayar oleh Bulog untuk melakukan pengemasan Rastra kurang. Saat ini, masyarakat yang dibayar untuk mengemas Rastra banyak yang bertani dan berladang. Namun, kata Armansyah, pemerintah tidak mau tahu. Karean Bulog sudah diberikan anggaran termasuk untuk operasional seperti itu. “Itu jadi kendala,” tandasnya. (nas)
TO K O H Persilakan Lapor ke KPK
(Suara NTB/ist)
PEMPROV NTB menanggapi santai pelaporan penjualan saham enam persen milik PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) yang dilakukan beberapa elemen masyarakat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelaporan ke aparat penegak hukum dinilai bagus, agar persoalan penjualan saham ini menjadi terang benderang. “Bagi saya bagus supaya bisa membuat semuanya terang benderang. Ndak apa-apa, bagus dan sehat. Biar clear,” kata Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM H. Chairul Mahsul Bersambung ke hal 15
NORMAL - Erupsi Gunung Agung, hingga Selasa (1/5) kemarin belum berdampak pada penerbangan dari dan ke LIA. Tampak para penumpang di ruang tunggu Bandara LIA, kemarin sore.
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Komitmen Gemilang
Konversi Elpiji di Sumbawa
‘’Selepas suami meninggal, saya terpaksa berjualan apa saja untuk menafkahi anak-anak.” “Ibu saya yang menjadi TKW di Malaysia sudah tidak ada kabar sejak enam bulan terakhir.” “Bencana banjir membuat semua yang kami punya hilang, harta, dokumen berharga, bahkan pakaian pun kami tak punya.” KATA-kata tersebut kerap muncul di pemberitaan media atas sejumlah persoalan yang dihadapi warga NTB. Menariknya, hampir semua warga sepakat, bahwa mereka bingung hendak mengadu ke mana. Ke depan warga NTB tidak perlu khawatir. Pasangan
ZULROHMI telah menyiapkan layanan NTB Care guna menjawab persoalan warganya. “Sekarang sudah zamannya teknologi, kita akan manfaatkan teknologi untuk kemudahan masyarakat,” kata Doktor Zul. Layanan NTB Care sangat mudah diakses. Bersambung ke hal 15
Muhammad Husni
(Suara NTB/ist)
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerintahkan Pertamina untuk melaksanakan konversi bahan bakar dari minyak tanah (mitan) ke elpiji 3 Kg tahun ini. Perintah itu sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 18 K/15/ MEM/2018 tentang Penugasan kepada PT. Pertamina (Persero) Dalam Penyediaan dan Pendistribusian Paket Perdana Elpiji Tabung 3 Kg Tahun Anggaran 2018. Bersambung ke hal 15
NTB Care Ala ZULROHMI
Hj.Sitti Rohmi Djalilah saat bersilaturahmi dengan pendukungnya beberapa waktu lalu.
Gunung Agung Erupsi Lagi
Aktivitas Penerbangan di LIA Normal Praya (Suara NTB) Gunung Agung di Bali kembali erupsi sejak Senin (30/4) lalu. Namun demikian, dampak erupsi Gunung Agung tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan di Lombok International Airport (LIA). Hingga Selasa (1/5) kemarin, seluruh aktivitas penerbangan dari dan menuju
LIA, terpantau lancar. ‘’Kalau persoalan delay biasalah. Tapi kalau sampai ada yang tertunda ataupun batal karena erupsi Gunung Agung sejauh ini belum ada. Dan, mudahmudahan tidak sampai terganggu,’’ harap General Manager PT. Angkasa Pura (AP) I LIA, I Gusti Ngurah Ardhita, melalui Humas I Nyoman Siang, kepada Suara
Optimisme Mori Hanafi akan ”Kakeknya Kopi” Dompu (Suara NTB) Calon Wakil Gubernur NTB, H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, meyakini bahwa produk kopi asal NTB, khususnya Kopi Tambora, bisa memiliki nama besar yang mendunia. Pandangan itu disampaikannya saat bertemu dengan beberapa kelompok pengusaha mandiri kopi, di Desa Tambora, Pekat, Dompu, Selasa (24/4) lalu. Para pengusaha tersebut, tergabung dalam Kelompok King Coffee. Kelompok usaha kopi yang sudah dimulai sejak tahun 2014 ini mengembangkan merk Ompu Coffee. Dalam Bahasa Indonesia, Ompu Coffe bisa diartikan sebagai “Kakeknya Kopi”. Kelompok usaha King Coffee ini mengolah, mengemas dan menjual jenis kopi asli Tambora seperti kopi Robusta dan Luwak. “Saya sangat mendukung dan berjanji untuk membantu pengembangan pemasaran kopi Tambora sehingga bisa dikembangkan dan terkenal hingga ke mancanegara,” ujar Mori Hanafi. Optimisme Mori Hanafi terhadap potensi Kopi Tambora, bukannya mengada-ada. Selain memiliki kekhasan, Bersambung ke hal 15
NTB, Selasa (1/5). Ia menjelaskan, aktivitas operasional bandara secara umum juga tetap berjalan normal. Dengan jumlah pergerakan pesawat lebih dari 80 pergerakan. Baik itu pesawat datang maupun pergi. Baik penerbangan internasional maupun domestik. Bersambung ke hal 15