HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 1 DESEMBER 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 222 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kantor KPH Diserang Pelaku ’’Illegal Logging’’ Mataram (Suara NTB) Upaya pemberantasan illegal logging di NTB menemui tantangan yang besar. Terduga pelaku pembalakan liar semakin beringas. Bahkan mereka menggerakkan massa untuk menyerang petugas pengamanan hutan (Pamhut) di Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Timur Resort Sambelia hingga beberapa kali. ‘’Penyerangan Kantor KPH karena ada yang ditangkap. Pos di Sambelia yang diserang itu,’’ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom,
B.Sc.F, M. Si dikonfirmasi Suara NTB usai acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi di Halaman Bumi Gora Kantor Gubernur, Jumat (30/11) . Bukan hanya di Pulau Lom-
bok, para terduga pelaku illegal logging dan perambah hutan juga melakukan hal serupa di Pulau Sumbawa, tepatnya di Bima dan Dompu. Namun massa tak menyerang Kantor KPH,
melainkan memblokir jalan untuk memprotes penangkapan warga yang diduga melakukan pembalakan liar. Madani menjelaskan, Satgas Pemberantasan Illegal Logging yang terdiri dari Polisi Kehutanan, TNI dan Polri terus menggencarkan operasi di Lombok dan Sumbawa. Apalagi pascabencana gempa, banyak masyarakat yang menggergah kayu hutan untuk
membangun rumah kayu. Ia memastikan, upaya pemberantasan illegal logging tak kalah galaknya seperti masa Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Patroli dilakukan siang dan malam. Namun akibat keterbatasan Pamhut, sehingga ada saja yang lolos. ‘’Cuma sekarang musim hujan, mereka ndak bisa ngangkut kayu. Bersambung ke hal 11
Waspadai Potensi Longsor Susulan di Jalur Sembalun
TO K O H
(Suara NTB/BPBD Lotim)
DIBERSIHKAN - Material longsor berupa bebatuan yang menutupi jalan, mulai dibersihkan di sepanjang jalan utama di Desa Sembalun Bumbung, Jumat kemarin.
Pembelaan Terbuka Lebar GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc menyatakan, pembelaan terhadap salah seorang TKI asal Lombok Tengah (Loteng) yang terancam hukuman pancung masih terbuka lebar. Saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah menunjuk pengacara mendampingi Zainul Wathoni (31) di Malaysia. ‘’Memang sudah ada pendampingan. Komunikasi saya waktu itu langsung dengan Kementerian Luar Negeri. Bersambung ke hal 11
KO M E N TTAA R
H.Zulkieflimansyah (Suara NTB/nas)
Klarifikasi Kepala Kemenag KASUS pengadaan buku madrasah tahun 2018 berproses di tahap penyelidikan. Setelah meminta keterangan Kasi Pendidikan Madrasah pada masing-masing 10 Kemenang Kabupaten/Kota, selanjutnya giliran akan diklarifikasi Kepala Kemenag Kabupaten/Kota. Direktur Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol Syamsudin Baharudin mengatakan, rangkaian klarifikasi masih banyak diperlukan. Termasuk pimpinan Kemenag di tiap Kabupaten/Kota soal wewenang. ‘’Semua pihak pasti akan kita mintai keterangan. Ini masih panjang ini rangkaiannya,’’ katanya kemarin. Bersambung ke hal 11 Syamsudin Baharudin (Suara NTB/dok)
Selong (Suara NTB) Masyarakat yang akan melintas di wilayah Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim) maupun sebaliknya diimbau tetap mewaspadai longsor susulan. Pasalnya, pascalongsor, Kamis (29/11) lalu hingga kemarin, potensi bencana serupa berpeluang terjadi mengingat hujan terus mengguyur wilayah kaki Gunung Rinjani ini. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Rusnan, Jumat (30/11), hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir ini tidak hanya berpotensi terjadinya banjir bandang. Namun bencana tanah longsor merupakan hal yang harus diwaspadai terutama di wilayah yang dikelilingi perbukitan seperti di Kecamatan Sembalun. ‘’Ada kemungkinan longsor susulan terjadi karena di Sembalun sudah mulai hujan. Di sana merupakan daerah perbukitan,’’ katanya. Akibat tanah longsor, sempat dilakukan pengalihan arus lalu lintas hingga Jumat siang kemarin. Masyarakat diarahkan menggunakan jalur Suela-Sambelia karena material longsoran berupa bebatuan berukuran besar menimbun badan jalan utama tepatnya di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun. Lamanya proses evakuasi terhadap bebatuan karena alat berat yang diturunkan belum berani difungsikan lantaran hujan deras disertai longsoran masih terjadi. Bersambung ke hal 11
Tak Penuhi Syarat, Ketua PHRI NTB Dicopot Mataram (Suara NTB) Kepengurusan DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB di bawah kepemimpinan H. L. Abdul Hadi Faishal dinyatakan demisioner oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PHRI. Hadi Faishal tak menjabat lagi sebagai Ketua PHRI NTB karena dinyatakan sudah tak memenuhi syarat sesuai AD/ART. Selanjutnya DPP PHRI menunjuk carateker Ketua PHRI NTB yang juga Korwil PHRI Bali, NTB dan NTT, Tjok Oka Artha Ardhana. Hadi Faishal tak lagi menjabat Ketua PHRI NTB karena sudah tak mengelola hotel maupun restoran. Ketua Dewan Pertimbangan DPD PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra saat memberikan keterangan pers di Mataram, Jumat (30/11) siang menjelaskan awal mula ditunjuknya carateker Ketua PHRI NTB. Semula, berawal dari pengaduan beberapa anggota PHRI NTB. Itu berawal dari dijualnya D’Praya Hotel. Di mana, L. Abdul Hadi Faishal selaku pemegang mandat D’Praya Hotel dalam keterwakilan anggotanya PHRI NTB. Dalam Musda beberapa tahun lalu, L Abdul Hadi Faishal terpilih menjadi Ketua PHRI NTB. ‘’Syarat menjadi Ketua PHRI salah satunya pemilik usaha hotel/restoran atau orang yang diberikan mandat atau pemilik usaha. Sehingga Pak Hadi sebagai pemegang mandat Hotel
D’Praya, Musda dua tahun lalu,’’ katanya. Seiring perjalanan waktu, Hotel D’Praya dijual atau berpindah tangan. Sekarang hotel tersebut sudah berubah nama. Sehingga mandat yang dipegang L. Abdul Hadi Faishal dengan sendirinya gugur. Selaku perpanjangan tangan DPP PHRI Pusat. Lanang mengaku sudah berusaha melakukan konfirmasi kepada L. Abdul Hadi Faishal. Apakah benar hotel dimana L. Abdul Hadi mendapat mandat sebagai anggota PHRI telah dijual. Namun, kata Lanang, yang bersangkutan sulit dihubungi. ‘’Dan melalui teman-teman beliau. Setelah itu tak ada respons. Dengan inisiatif sendiri dan teman-teman, kita mendatangi hotel bersangkutan. Setelah ketemu manajemen hotel, General Managernya, Mulyadi. Beliau memberikan penjelasan tentang status hotel. Ternyata sudah dijual,’’ terangnya. Pihaknya juga menanyakan posisi L. Abdul Hadi Faishal. Apakah masih ada keterkaitan dengan hotel tersebut. Mereka memberikan penjelasan, bahwa L. Abdul Hadi Faishal tak dikenal manajemen yang baru. ‘’Dasar itulah kami bersurat ke DPP PHRI. Selang satu minggu, DPP memberikan jawaban tentang surat yang dilayangkan. Bersambung ke hal 11
SK DPP - Ketua Dewan Pertimbangan DPD PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra saat menunjukkan SK DPP PHRI mengenai kepengurusan PHRI NTB di bawah kepemimpinan L. Abdul Hadi Faishal yang sudah demisioner.
Pelaku Ekonomi di Bandara Keluhkan Menurunnya Omzet SERANGKAIAN gempa yang melanda NTB beberapa waktu lalu, masih menyisakan dampak ekonomis yang cukup dirasakan oleh warga NTB. Hal ini dipicu belum pulihnya angka kunjungan wisatawan ke NTB. Akibatnya, mereka yang menggantungkan hidup dari sektor transportasi, pariwisata dan perdagangan menjadi kelompok masyarakat yang paling terpukul oleh kondisi pascagempa. Bandar Udara Internasional Lombok misalnya. Di sini, ada ratusan warga NTB yang menggantungkan mata pencahariannya dari tinggi rendahnya hilir mudik pengguna moda transportasi di bandara. Lalu Setiawan (32) adalah salah seorang di antara warga yang masih merasakan dahsyatnya guncangan ekonomi pascagempa ini. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/aan)
LENGANG - Suasana lengang di LIA, Jumat (30/11) kemarin. Gempa yang melanda NTB beberapa waktu lalu, masih menyisakan dampak ekonomi yang cukup dirasakan oleh warga NTB. Hal ini dipicu belum pulihnya angka kunjungan wisatawan ke NTB.
(Suara NTB/nas)
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Lombok akibat adanya Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Pascagempa yang meng- pengurangan frekuensi pener1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 guncang NTB beberapa bu- bangan beberapa maskapai ke 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 lan lalu, harga tiket pesa- Lombok, seperti Lion Air dan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 wat ke Lombok melam- Garuda Indonesia. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Akibat bencana gempa bung tinggi. Kondisi ini di1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 akui berpengaruh terhadap beberapa bulan lalu, Garu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 minat wisatawan berkun- da Indonesia mengurangi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 frekuensi penerbangan dari jung ke Lombok. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 empat kali sehari menjadi Kepala Dinas Pariwisata 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 (Dispar) NTB, H. L. Moh. dua kali. Kondisi ini terja1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Faozal, S. Sos, M. Si menjelas- di sekitar sebulan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 kan, tingginya harga tiket ke Bersambung ke hal 11 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012
Harga Tiket Mahal
Wisatawan Pertimbangkan Berkunjung ke Lombok