HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 1 AGUSTUS 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 116 TAHUN KE 15 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Mataram (Suara NTB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyerapan APBN pada 19 Satuan Kerja (Satker) di NTB masih nol. Padahal, tahun anggaran 2019 sudah berjalan enam bulan. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Syarwan, SE, MM meminta Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota mendorong percepatan realisasi anggaran yang sudah diperuntukkan untuk membiayai pembangunan di NTB. Sehingga multiplier effect-nya dapat dirasakan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan,
Syarwan dikonfirmasi usai bertemu Penjabat Sekda NTB, Ir. H. Iswandi, M. Si di ruang kerjanya, Rabu (31/7) siang. Syarwan ditemani sejumlah pejabat Kanwil DJPB menghadap Penjabat Sekda NTB. Ia menjelaskan, tujuan kedatangannya ke Pemprov NTB untuk menyampaikan perkembangan realisasi belanja
APBN di NTB. Termasuk juga mendorong Pemda lebih aktif menyosialisasikan kredit Ultra Mikro (UMi) agar lebih banyak masyarakat mendapatkan fasilitas kredit dengan bunga sangat rendah tersebut. Syarwan membeberkan, 19 Satker yang serapan anggarannya masih nol sampai akhir Juni 2019. Antara lain Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dengan pagu Rp1 miliar, Diskop UKM Lombok Barat Rp500 juta, Disperindag Lombok Barat Rp4 miliar. Kemudian, Diskop UKM Lombok Tengah Rp950 juta, Diskop UKM Lombok Timur Rp950 juta, Diskop UKM Perindag Lombok Utara Rp950 juta, Dinas Perdagangan Kota Mataram Rp5,5 miliar. Selanjutnya, Disnakertrans NTB Rp429 juta lebih, Bersambung ke hal 15
Syarwan
(Suara NTB/nas)
Penyerapan APBN 19 Satker di NTB Nol
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Selain Gunung Sangeang Api, Kabupaten Bima, status 1234567890123456789012345678901212 waspada level II dikeluarkan untuk Gunung Rinjani Lom1234567890123456789012345678901212 bok oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi 1234567890123456789012345678901212 (PVMG). Namun, Gunung Baru Jari di kawah Gunung 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Rinjani belum menunjukkan aktivitas erupsi. Kendati 1234567890123456789012345678901212 demikian, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) 1234567890123456789012345678901212 melarang pendaki naik ke puncak dan Danau Segara Anak. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212
Status Gunung Rinjani Waspada Level II
TO K O H
BARU 80 PERSEN: Pembangunan pelabuhan kapal pesiar Gili Mas di Lombok Barat diharapkan akan menjadi pemancing kunjungan kapal pesiar ke NTB. Pelabuhan ini, ditargetkan akan beroperasi tahun 2019. Sejak proses groundbreaking pada Juli 2018 lalu, sampai saat ini progres pembangunan di Pelabuhan Gili Mas baru mencapai 80 persen.
Pertanyakan Keseriusan Investasi PT. ESL
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Awasi Pembangunan RTG DEMI percepatan proses pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG), Polda NTB bersama Korem 162/WB memperketat pengawasan di lapangan. Jika ditemukan lagi penyimpangan akan langsung diminta pembongkaran dan perbaikan. Namun jika terus terulang, akan dipidanakan. Kabid Humas Polda NTB, AKBP Purnama, SIK menegaskan, personel Polri sudah disebar ke kabupaten dan kota terdampak gempa. Mereka tergabung dalam tim fasilitator untuk melakukan pengawasan ketat agar tidak ada lagi yang bermain pada spek. Purnama Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/ist)
Gubernur Minta Lobar Percepat Miliki Kampus IPDN, Penyelesaian Lahan Bendungan Meninting NTB Tak Dapat Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc meminta Pemkab Lombok Barat (Lobar) mempercepat penyelesaian pembebasan lahan Bendungan Meninting. Gubernur berharap groundbreaking pembangunan Bendungan Meninting dapat dilakukan Agustus ini sesuai permintaan Kementerian PUPR. ‘’Pesan dari PU untuk Ben-
dungan Meninting. Mandeknya masih di kita. Anggaran sudah ada dari pusat, pembebasan tanahnya agak lelet di Lombok Barat,’’ kata gubernur. Ia berharap, pembebasan lahan dapat disegerakan. Sehingga permintaan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I yang berharap Agustus ini mulai dilakukan groundbreaking. ‘’Kalau bisa ketika ajakan
dari PU groundbreaking bulan Agustus, kita sanggupi saja. Yang kita khawatir nanti dananya dialihkan ke bendungan yang lain. Karena banyak yang mau juga ini,’’ ujar gubernur. Gubernur yang akrab disapa Dr. Zul ini menjelaskan apabila Bendungan Meninting bisa terbangun. Maka persoalan kekeringan di Pulau Lombok akan bisa ditangani. Bersambung ke hal 15
Geopark Tambora Terancam
Pemerintah Didesak Moratorium Penebangan Kayu Mataram (Suara NTB) Illegal logging yang masih terjadi di kawasan Gunung Tambora sangat memperihatinkan. Jika dibiarkan, perlahan akan menghancurkan kawasan hutan pada gunung setinggi 2.850 mdpl itu. Kekhawatiran lain, Tambora yang dipersiapkan sebagai kawasan Global Geopark oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bisa terancam. Terungkapnya kasus illegal logging di kawasan hutan di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu itu bagi Direktur World Wildlife Fund (WWF) NTB, Ridha Hakim sangat memprihatinkan, saat Tambora telah ditetapkan menjadi Geopark Nasional menuju Global Geopark. Terlepas dari status itu, pembalakan liar yang terus menerus terjadi di kawasan itu, umumnya hutan di NTB menurutnya harus segera disikapi dengan tindak lanjut dan langkah kongkrit, tegas, terukur. Salah satu langkah itu, hentikan sementara izin penebangan kayu. ‘’Saya berharap Gubernur NTB berani menetapkan Moratorium Logging di NTB ini. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
ILLEGAL LOGGING - Kayu yang sudah dipotong dan siap diangkut pelaku illegal logging di kawasan Pekat, hutan Gunung Tambora, Kabupaten Dompu.
Perlakuan Khusus Kemendagri Mataram (Suara NTB) Meskipun di NTB berdiri kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Namun, NTB tak dapat perlakuan khusus dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Jumlah kuota atau jatah calon praja IPDN untuk NTB masih minim, sama dengan provinsi yang tidak ada kampus IPDN. Namun, Pemprov terus mendorong pemerintah pusat untuk menambah kuota calon praja IPDN untuk NTB. Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemendagri, Dr. Dra. Hj. Endang Tri Setyaningsih, MM mengatakan, hampir semua provinsi di Indonesia menginginkan agar jatah calon praja IPDN ditambah. Seperti Papua yang meminta jatah 10 calon praja IPDN untuk masing-masing kabupaten/kota. ‘’Namun, rekrutmen calon praja IPDN berdasarkan formasi kepegawaian yang dikeluarkan Kementerian PANRB,’’ terang Endang dikonfirmasi Suara NTB usai penyerahan 25 PNS IPDN untuk NTB di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur, Rabu (31/7) sore. Ia menjelaskan, kuota masing-masing daerah berdasarkan formasi CPNS yang diterima dari Kementerian PANRB. Ia mencontohkan pada 2015, kuota CPNS untuk calon praja IPDN sebanyak 1.500 orang. Kemudian tahun 2019 ini kuotanya sebanyak 1.700 orang. Setelah kuota diberikan ke Kemendagri. Kemudian Kemendagri menginventarisir kebutuhan masing-masing provinsi dari kuota yang ada. Dari situlah muncul berapa kuotanya calon praja IPDN untuk masing-masing provinsi. ‘’Tidak ada perlakuan khusus bagi daerah yang memiliki kampus IPDN. Kampus kita itu ada beberapa di daerah. Tempatnya di daerah, tapi yang sekolah lintas provinsi. Tidak ada pengecualian, ada kampusnya kemudian banyak dapat kuota,’’ terangnya. Besarnya kuota yang didapat masing-masing provinsi, lanjut Endang tergantung formasi yang diberikan Kementerian PANRB. Begitu juga mengenai penempatan alumni praja IPDN, Endang mengatakan dilakukan lintas provinsi. ‘’Kenapa lintas provinsi? Karena asal pendaftar NTB tidak dikembalikan ke NTB. Tetapi ke provinsi yang lain,’’ tandasnya. Bersambung H. Fathurrahman ke hal 15
(Suara NTB/dok)
BUPATI Lombok Timur (Lotim), Drs. H. M. Sukiman Azmy, MM mempertanyakan keseriusan PT. Eco Solutions Lombok (ESL) terkait realisasi investasi di Hutan Sekaroh, Kecamatan Jerowaru. Sejak peletakan batu pertama 2014 lalu, belum terlihat action investor tersebut di lapangan untuk merealisasikan investasinya. Sukiman mengungkapkan, bukan hanya PT. ESL yang ‘’hilang’’ setelah meletakkan batu pertama. Ada juga investor Bersambung H. H. M. M. Sukiman Sukiman Azmy Azmy ke hal 15