Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Rabu, 12 April 2017
No. 71 tahun XI
Pengemban Pengamal Pancasila
Setya Novanto Dicekal JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) dicegah bepergian keluar negeri untuk enam bulan ke depan. ‘’Sudah sejak kemarin malam Dirjen Imigrasi menerima Surat Permintaan Pencegahan untuk tidak bepergian keluar negeri atas nama bapak Setya Novanto dan langsung dimasukkan ke dalam Sistem Informasi dan Manajemen Keimigrasian untuk berlaku selama enam bulan,’’ kata Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie di Jakarta, kemarin. Tapi Ronny tidak menjelaskan apakah permintaan cegah itu juga memuat status Setnov sebagai tersangka atau masih jadi saksi dalam penyidikan kasus di KPK. “Sebaiknya bertanya ke penyidik KPK karena semua kompentensi dari penyidik KPK,” ungkap Ronny.
Dalam dakwaan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) pada Dukcapil Kemendagri Sugiharto untuk kasus dugaan korupsi KTP Elektronik (KTP-E), nama Setnov sering muncul sebagai salah satu pihak yang berperan dalam pengadaan KTP-E dengan total anggaran Rp5,95 triliun itu. Sejumlah peran Setnov antara lain adalah ia menghadiri pertemuan di hotel Gran Melia pada 2010 yang dihadiri Irman, Sugiharto, Andi Agustinus alias Andi Narogong, mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraini dan Setnov. Dalam pertemuan itu Setnov menyatakan dukungannya dalam pembahasan anggaran proyek. (har)
Suluh Indonesia/ant
PEMERIKSAAN DIRUT PT PAL INDONESIA - Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin (tengah) bergegas usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, kemarin.
KPK Diteror
Jokowi Mengutuk JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengutuk keras peristiwa penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan Selasa pagi saat ia pulang dari ibadah shalat subuh. “Itu tindakan brutal, saya mengutuk keras, dan saya perintahkan Kapolri untuk mencari siapa (pelakunya),” kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, kemarin. Presiden juga meminta agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. “Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara-cara yang tidak beradab. Saya kira ini tidak boleh terulang halhal seperti itu,” kata Jokowi. Presiden menilai hal tersebut sebagai peristiwa kriminal. “Ini kriminal, kriminal.
Nanti tugas Kapolri untuk mencari,” tambah Presiden. Ia pun berharap agar setiap penyidik KPK tetap bersemangat bekerja. “Tetap semangat bekerja. Saya kira ini urusan, karena kriminal, urusannya Kapolri untuk cari ya,” ungkap Presiden. Namun ia berharap agar seluruh penyidik KPK sudah waspada pascaperistiwa itu. “Semuanyalah. Semua penyidik harus waspada,” tegas Presiden Jokowi. Sementara itu, Wadah Pegawai (WP) KPK mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang meminta agar Kapolri Jenderal Pol Titto Karnavian mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. “WP mengapresiasi perintah tegas Presiden kepada Kapolri untuk
menangkap pelaku teror kepada Novel Baswedan. Tadi pagi juga saya ketemu Kapolda Metro di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dan beliau juga sudah berjanji menemukan pelaku teror ini agar menemukan motif dan siapa di belakang teror ini,” kata Sekjen WP KPK Aulia Postiera. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo lalu memerintahkan Kapolri untuk mengusut pelaku kekerasan tersebut. “Itu tindakan brutal, saya mengutuk keras, dan saya perintahkan kepada Kapolri untuk dicari siapa (pelakunya). Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara-cara yang tidak beradab. Saya kira ini tidak boleh terulang hal-hal seperti itu,” kata Presiden. Aulia menegaskna, ini ad-
alah upaya teror kepada KPK dan pelakunya adalah teroris. Kita tidak mau berspekulasi, kita serahkan prosesnya kepada Polri. WP juga menuntut Presiden untuk dapat membongkar berbagai teror kepada KPK melalui pembentukan tim pencari fakta secara independen yang melibatkan berbagai pihak dan menunjukan kebijakan yang mendukung pemberantasan korupsi. “Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu melawan berbagai bentuk intervensi dan teror terhadap upaya pemberantasan korupsi. Kami percaya bahwa Allah SWT selalu bersama orang-orang yang memperjuangkan kebenaran,” tegas Aulia seraya menyatakan, pegawai KPKtidak takut atas berbagai teror tersebut. (ant)
Suluh Indonesia/ant
NOVEL BASWEDAN DIRUJUK - Penyidik KPK Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, kemarin. Penyidik senior KPK itu diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan Salat Subuh di masjid dekat rumahnya.
Tuntutan Ahok Ditunda
Adakah Tekanan Politik ALI Mukartono, Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan tidak ada tekanan politik terkait permintaan ditundanya pembacaan tuntutan. Ia menyatakan bahwa waktu seminggu tidak cukup bagi JPU untuk menyusun tuntutan karena adanya banyak tambahan saksi maupun ahli yang ada di dalam berkas perkara. “Tambahan dari saksi sekitar empat orang, ahli yang panjang-panjang itu ada sekitar enam. Itu belum selesai penyusunannya kan fakta persidangan harus disusun semua. Kan ada yang di luar berkas perkara. Itu perlu waktu, ternyata sampai tadi malam kami belum siap,” tuturnya.
Sementara terkait ditundanya pembacaan tuntutan karena adanya Surat Kapolda Metro Jaya, Ali menyatakan tidak ada hubungannya dengan surat tersebut. “Cuma penentuan waktunya itu kami minta direspons bahwa itu bagian dari pengamanan. Pengamanan itu otoritasnya adalah Polri. Kami minta itu dipertimbangkan saja. Sebetulnya tuntutannya itu tidak ada hubungannya dengan itu,” ucap Ali. Selanjutnya soal JPU yang
menyetujui penetapan pembacaan tuntutan pada 20 April mendatang, Ali menyatakan bahwa itu seusai dengan surat tembusan dari Kapolda Metro Jaya yang diterima pihaknya. “Kami terima tembusannya itu. Tuntutannya bukan karena itu tetapi penentuan waktu berikutnya terkait Surat Kapolda. Saya mohon kepada Majelis Hakim untuk mempertimbangkan. Kalau tidak dipertimbangkan, itu wewenang Majelis Hakim,” kata Ali. Ahok dikenakan dakwaan alternatif yakni Pasal 156a dengan ancaman 5 tahun penjara dan Pasal 156 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara. Menurut Pasal 156 KUHP, barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Perkataan golongan dalam pasal ini dan pasal berikutnya berarti tiap-tiap bagian dari rakyat Indonesia yang berbeda dengan suatu atau beberapa bagian lainnya karena ras, negeri asal, agama, tempat asal, keturunan, kebangsaan atau kedudukan menurut hukum tata negara. Sementara menurut Pasal 156a KUHP, pidana penjara selama-lamanya lima tahun dikenakan kepada siapa saja yang dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan agama. (ant)
Suluh Indonesia/ant
TANGGAPAN PIMPINAN KPK - Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) dan Wakil Ketua Laode Muhammad Syarif memberikan mengenai kasus Novel Baswedan di Gedung KPK Jakarta, kemarin. Pimpinan KPK menegaskan, teror yang menimpa penyidik senior Novel Baswedan tidak akan menyurutkan semangat untuk memberantas dan meneruskan kasus korupsi yang sedang ditangani.
Wakapolri Perintahkan
Investigasi Kasus Novel Secepatnya JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin memerintahan agar Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan segera menginvestigasi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. “Hari ini, saya perintahkan Kapolda Metro untuk mendatangi TKP dan menginvestigasi secepatnya dan mengungkap,” katanya di Istana Negara Jakarta, kemarin. Pada hari ini sekitar pukul 05.10 WIB, penyidik KPK Novel Baswedan disiram air
keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya. “Semua sudah diamankan. Nanti Kapolda yang memimpin investigasi,” katanya. Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan di tempat yang sama juga menyatakan bahwa polisi saat ini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Sedang kita tangani dalam lidik. Olah TKP sudah tadi pagi oleh Kapolres, sekarang Dirkrimum (Direktur Kriminal Umum) saya perintahkan ke sana. Beberapa saksi di TKP kita lakukan pe-
meriksaan awal,” kata Iriawan. Ada dua saksi yang diperiksa hari ini. “Dari Keterangan saksi, ada dua orang pakai kendaraan motor. Pagi-pagi setelah sholat subuh kepada saudara Novel. Itu saja yang dilihat saksi-saksi. Nanti kita akan dalami lagi dari berbagai informasi yang ada di TKP,” tambah Iriawan. Ia juga mengaku akan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk menengok Novel. “Kita sedang dalam penanganan nanti masalah air kerasnya, yang jelas kita selamatkan dulu
yang bersangkutan. Nanti saya ke rumah sakit juga, kita lihat juga keadaan saudara Novel Baswedan, saya minta penanganan maksimal dari pihak rumah sakit untuk menangani secara optimal ya. Kemudian Kapolres dan Dirkrimum sudah olah TKP,” ungkap Iriawan. Air keras itu, menurut Iriawan ditempatkan dalam wadah cangkir. “Alatnya ada cangkir, percikan (air keras) masih ada tapi secara keseluruhan sudah disiramkan,” jelas Iriawan. (ant)