Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771
No. 226 tahun III Senin, 14 Desember 2009 8 Halaman
Free Daily Newspaper
Layanan Antar Rp. 35.000/bulan (Jabodetabek)
BBM Bersubsidi Tetap
Harus Dibatasi
EF Luncurkan Program Ten Five
PEMERINTAH mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, kendati terjadi lonjakan harga minyak mentah di pasar internasional. Demikian Kabiro Hukum dan Humas Departemen ESDM...hal. 1
PEJABAT sementara (Pjs) Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bahwa rencana pembatasan kepemilikan asing di bank nasional masih dalam pembahasan. “Hingga...hal. 2
MEMPERINGATI 15 tahun kiprah English First (EF) diIndonesia dan 45 tahun di dunia, lembaga pendidikan bahasa Inggris ini meluncurkan program Ten Five. Program berskala nasional terbaru ini digelar di...hal. 3
Pengemban Pengamal Pancasila
www.suluhindonesia.com
Suryo Agung
Emasdan Rekor
Suluh Indonesia/ant
EMAS DAN REKOR - Sprinter Suryo Agung Wibowo melakukan selebrasi dengan membentangkan bendera merah putih usai memecahkan rekor nomor paling bergengsi, yaitu lari 100 m putra dan sekaligus meraih medali emas SEA Games 2009 di Vientiane, Laos, kemarin.
VIENTIANE - Sprinter Indonesia Suryo Agung Wibowo kembali membuktikan diri sebagai manusia tercepat Asia Tenggara ketika untuk kedua kalinya secara beruntun memecahkan rekor SEA Games dan merebut medali emas lari 100 m putra di SEA Games 2009 di Komplek Olahraga Nasional Vientiane, Laos, kemarin. Di nomor paling bergengsi tersebut, Suryo mencatat waktu 10,17 detik untuk memecahkan rekor SEA Games 10,25 detik yang diciptakannya di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima. Tim atletik Indonesia bersuka ria pada pertandingan hari pertama cabang atletik tersebut karena sprinter Indonesia lainnya, Fadli meraih perunggu dengan waktu 10,61 detik. Suryo, bapak dengan dua anak tersebut langsung bersujud sambil mencium bendera Merah Putih usai memecahkan rekor yang catatan yang dia sendiri tidak menyangka itu. ‘’13 Desember is my day,” teriak Suryo yang kemudian memeluk rekannya Fadli yang berhasil meraih perunggu dengan catatan 10,61 detik. (ant)
Di Dalam Negeri
Wapres Berkuasa Penuh JAKARTA - Wapres Boediono dilimpahi kuasa penuh untuk menangani kondisi dalam negeri selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Eropa selama delapan hari. Menko Polhukam Djoko Suyanto usai melepas keberangkatan Presiden di Bandara di Jakarta, kemarin mengatakan, Keppres pelimpahan kewenangan tersebut sudah dikeluarkan Presiden Yudhoyono. ‘’Sudah keluar Keppresnya. Itu memang prosedur tetap kalau Presiden keluar negeri cukup lama,” ujarnya.
Presiden yang didampingi oleh Ibu Ani melakukan kunjungan delapan hari ke empat negara Eropa hingga 20 Desember 2009. Kepala Negara dijadwalkan mengunjungi Belgia, Perancis, Jerman, untuk melakukan kunjungan bilateral, serta ke Denmark untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan BangsaBangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim di Copenhagen, Denmark, yang dihadiri oleh lebih dari 100 kepala negara/pemerintahan dunia. Selama Presiden tidak berada di tanah air, Djoko mengata-
kan, Boediono diberi kewenangan untuk meneruskan program 100 hari pemerintah dengan menggelar rapat kabinet paripurna di Kantor Wapres pada 17 Desember 2009. ‘’Tidak ada pesan khusus dari Presiden, hanya memantau keamanan dan ketertiban,” ujar Djoko. Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan Presiden mengamanatkan agar setiap menteri koordinator tetap melakukan koordinasi kepada menterimenteri di bawahnya sesuai dengan bidangnya.
Menkeu Beberkan Hasil Rapat
Hatta membantah tersiarnya isu perpecahan yang melanda Kabinet Indonesia Bewrsatu II akibat polemik kasus Bank Century yang menyeret nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan WapresBoediono. Ia juga membantah tersiarnya isu bahwa ada sejumlah menteri yang mengancam mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu. ‘’Entah dari mana isuisu seperti itu, yang jelas tidak ada. Sangat kompak, sangat solid kita,” ujarnya. Selain menteri terkait, turut serta tujuh gubernur dalam rombongan Presiden. Jubir-
Presiden Dino Patti Djalal mengatakan, kehadiran para gubernur dalam rombongan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam bidang konservasi hutan baik pada tingkat pusat maupun daerah demi mengurangi tingkat pemanasan global. Ia menjelaskan kehadiran Presiden pada KTT PBB Perubahan Iklim di Kopenhagen untuk memastikan bahwa konferensi tersebut melahirkan konsensus global untuk mengurangi emisi karbon serta memastikan implementasi Bali Roadmap. (har)
Suksesi di Tubuh PDIP
Ancam Anggota Pansus Asal Jangan Ketua Umum JAKARTA - Menkeu Sri Mulyani membantah pernyataan Anggota Pansus Angket Bank Century Bambang Soesatyo bahwa dirinya pernah bertemu pemilik Bank Century Robert Tantular. ‘’Saya tidak pernah melakukan komunikasi dalam bentuk apa pun, saya tidak pernah menelepon, tidak pernah ditelepon, saya tidak kenal, saya tidak pernah bertemu dengan seseorang bernama Robert Tantular,” katanyadi Gedung Depkeu Jakarta, kemarin. Sri Mulyani menegaskan keterangan palsu yang diungkapkan Bambang Soesatyo anggota Pansus dari Golkar, dapat diluruskan sehingga menyesatkan masyarakat. ‘’Apa yang dinyatakan itu merupakan fitnah. Yang merupakan fitnah keji dan mengalihkan perhatian kita semua,” katanya. Dikatakannya, seluruh masyarakat menginginkan agar proses investigasi terhadap permasalahan Bank Century dapat berjalan objektif, adil, transparan
dan yang penting kredibel. ‘’Tentu kita berharap tidak dimuati motif politik yang kotor dan sistematis, karena saya merasakan menjurus pada pembunuhan karakter kepada pejabat publik yang, insya Allah, mencoba menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” kata Sri Mulyani. Ditambahkannya, klarifikasi yang dilakukannya bisa menjernihkan polemik yang menyebar di masyarakat terkait persoalan Bank Century. Dalam kesempatan tersebut, Menkeu, memutar rekaman gambar video suasana rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) saat membahas Bank Century. Pemutaran video itu dilakukan menyusul tudingan adanya rekaman Menkeu bertemu mantan komisaris Bank Century Robert Tantular. Selain itu mengenai langkah selanjutnya terhadap tindakan Bambang Soesatyo, Sri Mulyani akan mempertimbangkan langkah hukum. (ind)
SEMARANG - Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait mempersilakan terjadinya regenerasi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, namun tidak untuk jabatan ketua umum. ‘’Taruna Merah Putih menegaskan dukungannya terhadap Megawati Soekarnoputri untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015,” kata Maruarar di Semarang, kemarin. Ia mengungkapkan, dukungan Taruna Merah Putih terhadap Megawati sudah disampaikan secara langsung dihadapan rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sejak dua bulan lalu Menurut dia, terdapat sejumlah alasan yang mendasari dukungan Taruna Merah Putih untuk mengusung kembali Megawati dalam memimpin partai ini. Pertama, kata dia, partai ini memerlukan tokoh yang mampu menyelamatkan Pancasila, sebagai ideologi bang-
sa. Selain itu, lanjut dia, organisasi ini masih memerlukan kepemimpinan Megawati. ‘’Tanpa Mega, partai ini akan pecah,” tegas Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. Ia juga menyatakan, Meg memiliki konsistensi dalam memimpin partai. Hal tersebut, kata dia, terbukti dari keputusan Mega yang menolak jatah menteri pada kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. ‘’Partai harus tetap memiliki harga diri,” katanya. Ia menyatakan, Taruna Merah Putih sebagai organisasi sayap Partai Demokrasi indonesia Perjuangan tidak akan ragu-ragu dan ikut-ikutan dalam mendukung Megawati. Ia menegaskan, kader Taruna Merah Putih di 13 provinsi telah menyatakan dukungannya terhadap Megawati dalam pemilihan ketua umum yang digelar pada kongres tahun 2010 mendatang. (ant)
Citra Presiden Yudhoyono Tak Tergoyahkan DIREKTUR Eksekutif Lembaga Riset Indobarometer, M. Qodari mengatakan, kasus skandal Bank Century dipersepsikan publik belum menggoyahkan citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Indobarometer menyampaikan hasil risetnya terhadap isi berita dari enam media massa itu dalam keterangan persnya di Jakarta, kemarin bahwa selama periode 28 November – 4 Desember 2009 ada sebanyak 106 artikel yang memuat nama SBY dan Wapres Boediono berkaitan dengan kasus Bank
Century. Dari 65 artikel tentang SBY, sentimennya adalah positif (50,8 persen), negatif (13,8 persen), positif-negatif (12,3 persen) dan netral (23,1 persen), sedangkan dari atikel tentang Boediono, sentimen negatifnya adalah positif (34,1 persen), negatif (39,0 persen),
positif-negatif (12,2 persen) dan netral (14,6 persen). ‘’Dari persentase sentimen media tersebut, tergambar jelas bahwa positif SBY masih lebih besar ketimbang negatifnya. Sedangkan Boediono lebih banyak persentase sentimen negatifnya ketimbang positifnya. Ini mungkin akan menjadi bahan kajian dan analisa kenapa sentimen negatif itu lebih banyak ke Boediono ketimbang ke SBY,” kata Qodari. Dia mencontohkan, artikel negatif tentang SBY antara lain terkait sorotan LSM yang memandang bahwa kalangan
Istana atau orang dekat SBY diduga menerima kucuran dana Century. Terkait itu, banyak pengamat menilai pernyataan SBY yang menginginkan kasus ini diusut tuntas belum diketahui hasilnya. Menanggapi pertanyaan soal masih kuatnya citra SBY ketimbang Boediono dalam kasus Bank Century, Qodari mengatakan, ada dua alasan. Pertama, laporan BPK yang menggegerkan karena adanya indikasi pelanggaran pidana itu paling banyak menyebut nama Boediono dan Sri Mulyani sebagai pejabat yang disebut-
sebut diduga paling bertanggungjawab atas pengucuran dana talangan Rp 6,7 triliun ke Bank Century. Sementara, Presiden SBY saat itu tidak disebut-sebut karena sedang berada di luar negeri. Kedua, karena kemampuan komunikasi politik yang dibangun SBY dalam menyikapi kasus tersebut dinilai cukup tepat. Misalnya, dengan mengatakan dukungan terhadap pengungkapan dan penuntasan kasus Bank Century. Hal ini, menurut Qodari, dianggap sebagai ketegasan dan kesungguhan SBY. (ant)