Edisi 28-11 Mei 2017 | BTN Mage

Page 1

Vol. XI No. 24 | 28 April - 11 Mei 2017

IV

Fire: 113; Police: 110; Ambulance: 118; Indonesian Red Cross: 225-465; Rescue Coordination Office: 751111; Directory Enquiries 108; International Operator: 101; Post Service Information: 161; Time: 103; Immigration Officer: 227828, 7510388; Public Hospital 227-911. TOURIST INFORMATION

10th Purnama Sasih Desta/Buda Kliwon Pegat Uwakan/Buda Kliwon Pahang : Menghaturkan sesaji kepada Ida Sanghyang Widhi dan Bhatara Kawitan, mohon agar diberikan rahmat, keselamatan lahir bathin karena semuanya adalah ciptaan Beliau.

The Department of Tourism (Bali) has six Information Centres where booklets and brochures can be obtained free of charge. Addresses: Ngurah Rai International Airport, Tuban, Phone: (0361) 751011; Bina Wisata Ubud, next to the village head’s in Ubud; Government Tourist Information Centre, Jl. Raya Kuta No. 2, Kuta - Badung, Kuta; Government Tourist Office, Jl. S. Parman Niti Mandala, Denpasar, Phone (0361) 222387, Buleleng Government Tourist Office, Jl. Veteran 23, Singaraja, Phone: (0361) 25141.

Piodalan di:

- - - -

ART, CULTURE AND SOCIAL EVENTS IN BALI To list your event: balievents4u@gmail.com

ONGOING EVENTS

DIRECT TOURISTS ARRIVAL TO BALI 2017

500000

TOTAL : 452,203

400000 300000 200000

28 April - 11 Mei 2017

Repel Calamities

Residents of Sema Agung Do Melasti with Tektekan

melasti procession to the beach, while the face of companion is smeared with char. However, it is rarely done today,” he said. Jro Mangku Purna also recognized that melasti procession by using tektekan is once abolished due to coinciding with Nyepi celebration. As a result, it brought in plague. Many plants belonging

to residents were attacked by pests. So, the use of tektekan in the melasti procession is held back abruptly and then regularly held every year coinciding with the full moon in the Balinese tenth month. “At that time, our residents immediately held a melasti procession by using tektekan. Thus, the ritual lasted till night,” added Jro Mangku Purna. (BTN/kmb)

100000 0

JAN.

THE TOP TEN ARRIVAL BY NATIONALITY JANUARY 2017 TOTAL FOREIGN TOURIST ARRIVALS : 452,203 150000

JAPANESE _______________ 17,038

90000

0

11,233

12,046

12,383

13,944

14,224

14,652

AMERICAN _______________ 14,652

17,038

30000

Bali Travel News Mengucapkan

INDIAN __________________ 17,264

120000

60000

Seluruh Staff danManajemen

CHINESE ________________ 146,512 AUSTRALIAN _____________ 89,753

17,246

Pr. Segara - Lombok, Pr. Dwija Warsa - Malang, Jawa Timur, Pr. Giri Daya Agung - Ds. Bengares, Ketapang, Kalbar, Pr. Penataran Agung - Besakih, Aci-aci ring Palinggih Ida Ratu Manik Kubakal - Besakih, Pr. Pucak Tingguh - Ds. Angseri, Baturiti, Pr. Maspahit - Ds. Gerenceng, Denpasar, Pr. Panyungsungan Pasek Tohjiwa Wana Giri - Selemadeg, Pamerajan Penataran Agung - Sidemen, Karangasem, Pr. Dalam Taman - Ds. Peguyangan, Denpasar, Pr. Kawitan Luhur Bhujangga - Ds. Jatiluwih, Panebel, Tabanan, Pr. Pucak Gunung Beratan - Ds. Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Pr. Panti Arya - Ds. Tumbak Bayuh, Mengwi, Pr. Samuan Tiga - Bedulu, Pejeng, Gianyar, Pr. Kawitan Batur Pande - Ds. Tonja, Denpasar, Pr. Luhur Pucak Padang Dawa - Bangli, Baturiti, Pr. Er Jeruk - Sukawati, Gianyar, Pr. Silayukti - Ds. Padangbai, Karangasem, Pr. Dangin Pasar - Ds. Batuan, Sukawati, Pr. Penataran - Ds. Batuyang, Batubulan, Pr. Desa - Br. Lembeng, Ketewel, Sukawati, Pr. Pasek Bandesa - Ds. Tagtag, Peguyangan, Denpasar, Pr. Pasek Bandesa - Ds. Dukuh, Kediri, Tabanan, Pr. Dalem Kawitan - Sukawati, Pr. Sad Kahyangan Batu Medawu - Ds. Suwana, Nusa Penida, Mr. Geriya Tenten - Br. Pakuwudan, Sukawati, Pr. Keresek Banyuning - Buleleng, Pr. Puseh - Ds. Bebandem, Karangasem, Pr. Pasek Kubayan - Ds. Gaji, Mr. Pasek Gelgel - Jeroan Abang, Songan, Mr. Pasek Suberata - Ds. Tamega, Mr. Pasek - Ds. Bungbungan, Bangli, Pr. Buda Kliwon - Ds. Penatih, Denpasar, Pr. Penataran Dukuh Naga Sari - Ds. Bebandem, Karangasem, Pr. Pulasari/Sentana Dalem Tarukan - Ds. Bantas Kelod, Sibanggede, Badung, Pr. Batu Dii - Ds. Adat Pecatu, Kuta, Badung, Mr. Dalem Tarukan Gumi Sara - Ds. Adat Pecatu, Kuta, Badung, Pr. Pemayun - Br Tegal, Buleleng, Pr. Subak Cengcengan/Taman Beji - Sukawati.

452,203

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

G E N E R A L I N F O R M A T I O N

IMPORTANT TELEPHONE NUMBERS

MEI

89,753

I N F O R M A T I O N

Kalender Kegiatan/Piodalan

146,512

G E N E R A L

General Information

Vol. XI No. 24

BRITISH _________________ 14,224 SOUTH KOREAN ___________ 13,944 RUSSIAN ________________ 12,383 MALAYSIAN ______________ 12,046 TAIWANESE ______________ 11,233

Pameran Pusaka Budaya di Gianyar nik, kreatif dan menjadi daya menarik. Berbagai informasi, potensi dan kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan di Lapangan Astina Gianyar. Pameran JKPI dan UMKM, Pertanian dan Pameran Kesepatan Kerja itu digelar serangkaian kegiatan Hut Kota Gianyar ke-246 dan kegiatan Rapat Kerja Nasional (JKPI) Jaringan Kota Pusaka ke-6 Tahun 2017. Pameran Pusaka Budaya dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 16-20 april, pameran diikuti oleh 25 kabupaten/kota anggota JKPI seluruh Indonesia. Para peserta menampilkan berbagai informasi, potensi dan berbagai produk kerajinan yang ada di daerahnya. Semetara pameran IKM dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 16-25 april. Dalam pameran itu juga digelar job fair yang memberikan informasi dan peluang dan kesempatan kerja bagi para pencari kerja di Kabupaten Gianyar. Kepala Disperindag kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba menyampaikan kegiatan pameran ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi dan untuk lebih memperkenalkan kepada masyarakat tentang pusaka yang ada, sehingga dapat menjaga dan melestarikan pusaka yang dimiliki. Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata saat membuka pameran itu (16/4), menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua peserta yang telah ikut dalam kegiatan pameran. Agung

U

BTN/kmb

BTN/bud

Bharata berharap melalui kegiatan pameran ini ada dapat lebih mengenalkan kepada seluruh masyarakat Gianyar, Bali, Indonesia dan dunia akan berbagai pusaka yang ada di Kabupaten Gianyar. Peserta pameran, Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Drs. Rizha menyampaikan kegiatan pameran ini sebagai ajang untuk memperkenalkan potensi masing-masing daerah di Indonesia. Dirinya berharap kedepan pameran JKPI dapat terus ditingkatkan dan diikuti oleh seluruh peserta JKPI, mengingat menjadi media yang sangat baik dalam memperkenalkan potensi pusaka yang dimiliki masing-masing daerah. (BTN/bud)

Wabup Sanjaya Hadiri Karya Padudusan Agung Lan Mupuk Pedagingan di Pura Gede Ulun Bhuana akil Bupati (Wabup) Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadir dalam acara Karya Padudusan Agung Lan Mupuk Pedagingan di Pura Gede Ulun Bhuana, Banjar Adat Tegal, Desa Pakraman Kukuh, Marga, Tabanan. Pelaksanaan upacara yang berlangsung Senin, (17/4) itu juga dihadiri anggota DPR RI I Made Urip, Anggota DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi, Camat Marga I Gst. Agung Alit Adiatmika, serta tokoh masyarakat setempat. Wabup Sanjaya mengatakan, Pemerintah Daerah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bendesa adat, ketua panitia, dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam karya ini. “Apalagi dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong warga yang begitu kental ini menunjukkan bahwa masyarakat Marga sangat mendukung Pemkab Tabanan dalam mewujudkan Tabanan Serasi, Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” ujarnya. Pemerintah, lanjut Wabup Sanjaya akan selalu mendukung pembangunan masyarakat, oleh karena itu diharapkan agar warga selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah, “Jaga komu-

here are always unique things under the skies of Bali Island. Melasti procession held by residents of Sema Agung customary village, Tusan, Banjarangkan, Klungkung, to Tegal Besar Beach, Negari Village, on Tuesday (Apr. 11), looked different from the usual. It happens because the residents carried tektekan (bamboo split drum) and put on a hat of green coconut leaves with the aim of rejecting calamities. This procession was held in a series of ngusaba desa at local village. While cheering, people hit the bamboo along the road leading to the beach so that generates tektekan sound believed by citizens as the gong of the gods. They also believe that tektekan is used to dismiss calamities or a kind of ritual to dismiss pest and diseases. But in keeping with the passage of time, the use of tektekan is equipped with bamboo fire blower

T

and gamelan. “Historically, this tradition has been indeed inherited from past time. According to our senior figures, in the past the tektekan was trusted to dismiss calamities like in the nangluk merana ritual,” said the priest of Dalem Penyarikan Puseh Bale Agung Temple of Sema Agung, Ketut Purna, not long ago. He told there are 75 pieces of tektekan brought by residents. They are created at people’s home. Once completed, they are collected at Dalem Penyarikan Temple to be ritually activated (pasupati). The making of such bamboo split drum or tektekan is done in turn by customary villagers. Currently, the tektekan is made by residents of Kawan hamlet, while the ritual is organized by Kanginan hamlet. More specifically, Jro Mangku Purna said the melasti procession is started by residents by gathering at the intersection of

W

BTN/bud

nikasi dan koordinasi dengan pemerintah. Pemerintah akan selalu mendukung kegiatan positif yang dilakukan warga. Dan jangan lupa untuk terus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, dengan adanya itu apapun akan dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya. Selain melakukan persembahyangan di pura tersebut Wabup Sanjaya juga memberikan dana punia kepada panitia. (BTN/bud)

BTN/kmb

Sema Agung. After that, the residents venerating the deities head to Ulunsuwi Temple and Dalem Setra. From Dalem Setra, they proceed to Dalem Penyarikan at Puseh Bale Agung Temple. At this temple, devotees say prayers together and invoke purificatory holy water. The procession is done to ward off pests or eliminate calamities or disaster at village such as diseases and epidemics. Residents walk along five kilometers to the beach and resume the melasti procession to Tegal Besar Beach. A few people are in trance from the road to Tegal Besar Beach. After sprinkled with holy water, the devotees in trance then regained their consciousness. Arriving back from melasti procession to the beach, the deities spun clockwise at the boundaries of Sema Agung customary village. Next, the deities were enthroned at Melanting Temple. “After the deities are enthroned at Melanting Temple, the following day, Wednesday (Apr. 12) the deities dance, and the ritual then comes to an end on the Penampahan Kuningan,” said Jro Mangku Purna. According to Jro Mangku Purna, after carrying out melasti the tektekan is put at the temple. It is allowed to be taken home by residents after the closing ceremony at the Dalem Penyarikan. Tektekan can also be used for the next year in the same ceremony. But if broken, it can be replaced with the new one by the residents and activated. “In the 1970s, the deities of Dalem Penyarikan performed

Dirgahayu

Kabupaten Klungkung

Ke - 25

Kini Bali Travel News hadir on iPad dan juga dapat diakses via mobile iPhone, Blackberry dan Nokia Symbian. Ketik : http://m.bali-travelnews.com via browser mobile


VOL. XI NO. 24, 28 April - 11 Mei 2017

II

Badung Belajar BUMDes di Bantul

B

upati Badung Nyoman Giri Prasta melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bantul, Yogyakarta guna mempelajari sistem penglolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di daerah tersebut. Selain maju, BUMDes di Bantul juga berkembang yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakatnya. Apalagi salah satu BUM-Des yang ada yakni BUMDes Pangungharjo merupakan yang terbaik di Indonesia. Bupati Giri Prasta dan rombongan Informasi Pembangunan Kabupatan Badung ini diterima Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bersama jajarannya, Kamis (20/4). “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bantul yang

menerima kunjungan kami dengan baik dalam kegiatan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Pemkab Badung kali ini, sehingga ke depannya dapat menjalin tali silaturahmi antara kedua instansi pemerintah ini,” katanya. Kunjungan ini, lanjut Bupati Giri Prasta bertujuan untuk melakukan studi komparasi berkenaan dengan BUMDes, dimana potensi wilayah Badung adalah pertanian dan pariwisata. Sinergi antara keduanya diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di Badung. Saat ini Badung memiliki 46 desa dan 16 kelurahan ke depan akan membenahi sistem keuangan desa, agar desa menjadi terdepan dalam BUMDes-nya. “Kami ingin adanya kerja sama antar desa dan

BTN/bud

menjadi desa berdikari. Harapan dari kegiatan ini mendapat referensi BUMDes di Bantul untuk dapat dikembangkan di Badung,” tegasnya. Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih menyambut baik kedatangan Bupati Badung beserta rombongan ke daerahnya untuk mempelajari BUMDes. Ia mengatakan Kabupaten Bantul sebagai penyangga produksi ekonomi kreatif terbesar di Yogyakarta yang memiliki potensi sektor pariwisata. Bahkan dalam pengembangan pariwisata desa, Pemkab Bantul telah mencanangkan program desa mandiri seperti yang ada di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon itu. Karenanya, pemerintah sangat mendukung program pengembangan desa sebagai pariwisata berbasis komunitas. Pengembangan desa merupakan suatu keniscayaan dan kewenangan desa sangat besar atau hampir sama seperti pemerintah desa, sehingga desa memungkinkan melakukan kegiatan yang berbasis otonomi desa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang BUMDes. Bupati Giri Prasta bersama rombongan kemudian melihat sistem pengelolaan BUMDes dalam bidang pengelolaan sampah di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. (BTN/bud)

Bupati Badung Kunjungi Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, Kudus *Ingin Kembangkan Teknologi Penyimpanan Hasil Pertanian

P

emerintah Kabupaten Badung akan mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Hal tersebut diungkapkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ketika me-ngunjungi PT. Pura Grop di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung Tahun 2017, Selasa (18/4). Bupati Giri Prasta yang didampingi Sekda I Wayan Adi Arnawa dan sejumlah pejabat terkait melihat langsung alat-alat penyimpanan produk-produk pertanian di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, Kudus tersebut. Di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri menyimpan produksi pertanian mulai dari bawang, cabai, tomat dan berbagai hasil pertanian kultura lainnya. Produk pertanian itu bisa disimpan dalam waktu lama melalui sebuah wadah pendingin atau cold storage dengan suhu 0 derajat celcius. Ukuran cold storage cukup besar yang bisa menyimpan berton-ton hasil pertanian. Satu cold storage bisa menyimpan sedikitnya 25 ton komoditi pertanian. Agung Subani, Vice Plant Manager mengatakan, alat besar itu adalah Controlled Atmosphaer Storage (CAS) sebuah penyimpanan komoditi paling muktahir dengan memadukan teknologi pendingin, pengontrol RH, dan pengontrol atmosphare. CAS memiliki keunggulan mampu menyimpan produk 3-6 bulan. Faktor hilang susut bobot komoditi sangat minimal kurang dari 10%. Kualitas dan kesegaran produksi juga lebih terjaga. “Dengan alat ini kesejahteraan petani akan meningkat. Karena hasil produksi

komoditi mereka bisa diatur sehingga harga-harga bisa dikendalikan,” katanya. Teknologi CAS ini bisa mengatasi problem petani dalam penyimpanan hasil, faktor cuaca, dan distribusi. Komoditi yang disimpan itu bisa dikeluarkan kapan pun, juga sesuai kebutuhan. Dengan begitu stabilitas harga bisa dikendalikan. “Saat produksi petani melimpah, kita simpan di sini. Namun saat tidak memproduksi ini otomatis akan menjadi cadangan. Dengan begitu tidak ada istilah kita kekurangan produk,” papar Agung Subani. Bupati Giri Prasta mengaku sangat tertarik dengan gudang penyimpanan produk pertanian semacam ini. Bahkan berencana mengembangkan model ini di Badung karena sangat memungkinkan dibangun sebab gumi keris juga memiliki beragam hasil pertanian yang melimpah. “Ini sangat bagus, karena akan membantu masyarakat secara utuh. Ini juga salah satu cara melawan tengkulak,” ungkapnya. Konsep yang ada di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri ini, lan-

jutnya harga-harga pertanian bisa dikontrol, sehingga saat produksi melimpah, harga pertanian tidak jeblok. Begitu juga saat produksi “paceklik”, harga komoditi bisa diatur, sehingga tidak naik bebas. “Kita akan lakukan kerjasama dengan PT Pura ini. Kita harus bisa menjadikan petani Badung bangga sebagai petani,” tegasnya. Kerja sama nantinya, tak hanya dalam bidang peralatan dan teknologi, namun juga sumber daya manusia (SDM). “Dengan alat yang namanya CAS ini sudah terbukti bawang bisa diawetkan sampai enam bulan. Di Badung komoditi yang paling mungkin diawetkan adalah cabai, tomat, strowbery, pepaya, pisang dan hasil pertanian kultura lainnya. “Kalau sudah punya alat ini, apa yang dibutuhkan hotel tiap hari akan bisa terpenuhi. Harapannya, hotel bisa menjadi bapak angkat pertanian,” harapnya. Selain melihat gudang penyimpanan, Bupati Giri Prasta bersama rombongan juga mengunjungi Pura Enginering sebagai pabrik pembuatan alat-alat pertanian di Kota Kretek itu. (BTN/bud)

BTN/bud

Badung Belajar Industri Pertanian di Kabupaten Kudus

III

VOL. XI NO. 24, 28 April - 11 Mei 2017

Asisten III Buka Porjar Bangli Tahun 2017

BTN/bud

Serah terima cenderamata dari Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta kepada Pemkab Kudus yang diterima Sekda Kudus.

B

upati Badung I Nyoman Giri Prasta mengunjungi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk mempelajari industri pertanian. Sistem pertanian daerah tersebut dinilai maju dan berkembang. Kunjunga dalam rangka Pekan Iinformasi Pembangunan (PIP) itu, Bupati Giri Prasta didampingi Sekda Badung Wayan Adi Arnawa dan Asisten I IB Yoga Segara, Kadis Pertanian IGAK Sudaratmaja, Kabag Humas Nyoman Sujendra, dan IB Sunarta serta Putu Alit Yandinata mewakili pimpinan DPRD Badung. Rombongan juga melibatkan puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Badung. Kunjungan Pemkab Badung ini diterima oleh Sekda Kudus, Jawa Tengah Drs. H. Noor Yasin, MM. Kabupaten yang dikenal sebagai kota kretek ini dinilai tepat menjadi sasaran objek studi banding karena produksi pertanian khususnya beras surplus dan menjadi penyumbang pangan di Provinsi Jawa Tengah. “Kami dan segenap jajaran Pemkab Badung mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kudus karena menerima kedatangan kami untuk belajar industri pangan yang berkualitas dan aman,” ujar Bupati Giri Prasta di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (18/4). Bupati Badung Nyoman Giri Prasta memaparkan gebrakangebrakan program yang dilakukan meliputi gebrakan di sektor sandang, pangan dan papan. Kedua terobosan di sektor pendidikan dan kesehatan, agama dan adat, serta terakhir di sektor pariwisata. Di bidang papan, katanya, Badung memberikan bantuan bedah rumah bagi keluarga tidak mampu. Nilainya Rp 50 juta. Selain bedah rumah juga memiliki program rehab berat dan rehab ringan. Untuk rehab berat, Pemkab Badung memberikan bantuan Rp 30 juta dan rehab ringan senilai Rp15 juta. Di sektor kesehatan, masyarakat Badung memperoleh layanan kesehatan gratis melalui program Kartu Badung Sehat. Bupati pun sempat memaparkan sejumlah terobosan di sektor lainnya. Khusus di sektor pertanian, Badung terobsesi menjadikan petani tetap bangga jadi petani. Karena itulah, Badung memberikan perhatian penuh kepada petani dan pertanian dari hulu, tengah, hingga hilir. Di hulu, Pemkab Badung membantu menyiapan bibit unggul serta pupuk. Di tengah petani mempe-

roleh bantuan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian serta di hilir pemerintah menyiapkan pasar dengan aneka aplikasi dan lembaga UP2D. Jika harga di bawah harga pasar, pemerintah melalui UP2D akan membeli semua produk petani. Sebaliknya jika harga di atas harga pasar, itu semua menjadi haknya petani. Satu lagi gebrakan untuk membuat petani bangga jadi petani, katanya, Pemkab Badung saat ini merancang pertanian kontemporer. Areal pertanian dan atraksi membajak serta hamparan hijau persawahan akan dijadikan ekowisata. Ini akan dijual kepada sektor pariwisata dan petani bisa memperoleh pendapatan tambahan dari kontribusi sektor pariwisata. Bupati Kudus yang diwakili Sekda Kudus Drs H. Noor Yasin M.M. didampingi Kepala Bappeda, Asisten II B Rakhmat, serta Asisten III Mas’ud, serta Kepala Dinas Pertanian Catur Sulistianto saat menerima rombongan PIP Badung mengakui produksi pertanian Kudus mampu memenuhi kebutuhan pangan warga Kudus. Keberhasilan produksi padi di Kudus didukung sarana penunjang produksi pertanian, seperti ketersediaan benih varietas unggulan, aplikasi sistem jajar legowo (Jarwo), mekanisme sarana, dan prasarana tanam mundur (Tandur) maupun tanam maju (Jadi Taju). Karena itu produksi pertanian Kudus mampu memenuhi kebutuhan pangan warga Kudus. “Kudus berhasil memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat karena mampu meningkatkan produksi beras,” ungkapnya. Mengenai kepemilikan tanah tetap tak bisa mengalih fungsikan lahannya karena telah diatur dalam RTRW. Saat ini Kudus memiliki areal pertanian sebanyak 31.000 hektare lebih. Rinciannya 21.000 hektare untuk lahan sawah, sementara sisanya sekitar 9.000 hektare lebih pertanian non sawah. Jumlah penduduknya sekitar 850.000 jiwa. Di Badung lahan pertanian tercatat hanya 10.000 hektare, dengan jumlah penduduk mencapai 650.000 jiwa. Acara ditutup dengan serah terima cenderamata dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta kepada Pemkab Kudus yang diterima Sekda Kudus. Selanjutnya rombongan PIP Badung meninjau pabrik pembuatan alat-alat maupun teknologi pengolahan hasil pertanian di Pusaka Raya Divisi Engineering. (BTN/bud)

BTN/bud

K

eikutsertaan sekolah dalam event Pekan Olah Raga Pelajar (Porjar) tingkat Kabupaten Bangli sudah sewajarnya mendapat perhatian dan dukungan semua pihak, karena dari sinilah akan dapat digali bakat dan potensi anak-anak untuk dikembangkan lebih lanjut agar prestasinya terus bisa meningkat. Hal ini disampaikan Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Drs. Wayan Warta Megantara, MM saat membuka Porjar Kabupaten Bangli di lapangan Kapten Mudita Bangli, Rabu (19/4).

Melalui ajang kompetisi Porjar diharapkan semua atlet bisa menunjukkan kemampuannya semaksimal mungkin, bersaing dalam mengikuti setiap pertandingan secara jujur dan mengutamakan sportivitas. “Kita minta semua atlet bisa bersaing dengan sehat dengan mengutamakan sportivitas. Begitu juga dengan wasit harus memimpin pertandingan dengan baik sehingga pertandingan berjalan tertib dan lanjar” pintanya. Sementara itu panitia pelaksana Porjar Kabupaten Bangli Sang Nyoman Nada, SIP., MM menga-

takan, dasar dari pelaksanaan Porjar adalah Surat Keputusan Bupati Bangli Nomor : 426.05/160/2017 tentang pembentukan panitia pelaksana Pekan Olah Raga Pelajar Kabupaten Bangli Tahun 2017, dengan tema “Melalui Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Bangli Tahun 2017 Kita Satukan Tekad Untuk Meningkatkan Prestasi Menuju Bangli Yang Gita Santi. Nada menjelaskan, ada lima belas cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan pada Porjar tahun ini, yakni Atletik, Pencak Silat, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Voli, Catur, Tenis Lapangan, Bulu Tangkis, Sepak Takraw dan Tenis Meja. Sedangkan lima Cabor lainnya yakni Judo, Karate, Taekwondo, Tarung Derajat dan Wood Ball merupakan seleksi intern yang dilaksanakan di masing-masing pusat pelatihan pembinaan. Sedangkan peserta Porjar Kabupaten Bangli tahun ini diikuti oleh 1.664 orang peserta dari siswa sekolah dasar dan siswa sekolah menegah se Kabupaten Bangli. Untuk mensukseskan event tahunan ini, lanjut dia, pihak penyelenggara juga melibatkan 169 wasit dan panitia. “Kita berharap Porjar tahun ini berjalan dengan baik, sehingga akan melahirkan atlet-atlet handal yang akan mengharumkan nama Bangli melalui bisa olah raga” pungkasnya.

Kontingen KTNA Kota Denpasar Ikuti PENAS di Aceh

S

ebanyak 30 orang peserta Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Denpasar mengikuti Pekan Nasional (PENAS) ke 15 di Banda Aceh. Ajang ini merupakan forum pertemuan belajar mengajar, tukar menukar informasi dan pengalaman antara para petani nelayan, peneliti, penyuluh, pihak suwasta dan pemerintah. Selama ini, KTNA Kota Denpasar telah berhasil meraih juara tingkat nasional selama dua kali berturut-turut. Kontingen KTNA Kota Denpasar dilepas langsung oleh Sekda Kota Denpasar, A.A.N. Rai Iswara didampingi beberapa Kepala OPD terkait dilingkungan Pemkot Denpasar dan Camat Se-Kota Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Selasa (18/4). Rai Iswara mengatakan, kegiatan PENAS tahun 2017 di Provinsi Aceh merupakan kesempatan yang baik untuk mengaplikasikan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pertanian. Dalam

ajang ini para petani KTNA akan memperoleh ilmu dan pengalaman dari daerah lain, serta mengaplikasikan kelebihan-kelebihan yang di dapat selama PENAS. “Saya harapkan PENAS sebagi sebuah motivasi bagi KTNA untuk tetap melestarikan pertanian dan mengajak kaum muda-mudi untuk tetap semangat menggarap pertanian sesuai dengan kondisi daerah perkotaan,” ujarnya. Ketua KTNA Kota Denpasar, I Wayan Jelantik mengatakan, PENAS akan dilaksanakan pata tanggal 6 sampai 11 Mei 2017 mendatang di Desa Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Jumlah peserta kontingen berjumlah 30 orang terdiri dari 12 orang perempuan dan 18 orang laki-laki. Jenis kegiatan yang diikuti meliputi, temu wicara, temu profesi, temu karya, pameran expo, unjuk tangkas, asah terampil, gelar teknologi, festival kesenian, olahraga dan karya agroforestry. (BTN/bud)

Wow..., Manis Penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Gianyar ara wanita ini tak ha- untuk uji kemampuan sebelum duta Kabupaten Gianyar pada PKB berpenampilan tampil diajang Pesta Kesenian Tahun 2016. Sekaa gong ini meP nya cantik, tetapi juga ma- Bali (PKB) XXXIX Tahun 2017 nyajikan Tabuh Pepanggulan “Ngu-

nis dalam memainkan gamelan gong kebyar. Wajahnya yang lembut dan teduh sekan memberi warna pada sajian seni yang biasa dimainkan kaum pria itu. Maka jangan heran, selama memainkan tabuh-tabuh baik yang tradisi maupun kreasi, para penabuh wanita ini mendapat sambutan meriah penonton. Itulah Sekaa Gong Kebyar Wanita Kabupaten Gianyar pada saat tampil memeriahkan peringatan Hari Jadi Kota Gianyar Ke-246 di Open Stage, Balai Budaya, Gianyar, beberapa waktu lalu. Selain itu, penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Pandawa, Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud ini juga

sebagai Duta Gianyar. Mengawali penampilannya, seniman wanita ini menyajikan Tabuh Telu Pepanggulan “Campuhan”. Dilanjutkan dengan pementasan Tari Kelinci dengan Pembina tabuh dan tari, I Nyoman Cerita, SST. MFA, pementasan Tabuh Kreasi “Swandewi” Kemudian diakhiri dengan pementasan Tari Kreasi Janger “Kesuma Dewi” dengan penata tari Ir. Anak Agung Gde Oka Dalem. Saat itu, Sekaa Gong Kebyar Wanita Pandawa, Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud tampil bersanding dengan Sekaa Gong Kebyar Wanita Sanggar S’mara Murti, Desa Celuk, Sukawati yang merupakan

BTN/bud

lit Sari” karya I Nyoman Suryadi, Tari Penyambutan Pujastuti, Tabuh Kreasi “Manuk Anguci” serta Tari Kreasi “Dharma Murti”. Sebelumnya, pementasan Gong Kebyar Wanita juga dimeriahkan oleh penampilan Kesenian Cekepung dari Kabupaten Karangasem sebagai salah satu bentuk partisipasi. (BTN/bud)

BTN/bud


VOL. XI NO. 24, 28 April - 11 Mei 2017

II

Badung Belajar BUMDes di Bantul

B

upati Badung Nyoman Giri Prasta melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bantul, Yogyakarta guna mempelajari sistem penglolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di daerah tersebut. Selain maju, BUMDes di Bantul juga berkembang yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakatnya. Apalagi salah satu BUM-Des yang ada yakni BUMDes Pangungharjo merupakan yang terbaik di Indonesia. Bupati Giri Prasta dan rombongan Informasi Pembangunan Kabupatan Badung ini diterima Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bersama jajarannya, Kamis (20/4). “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bantul yang

menerima kunjungan kami dengan baik dalam kegiatan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Pemkab Badung kali ini, sehingga ke depannya dapat menjalin tali silaturahmi antara kedua instansi pemerintah ini,” katanya. Kunjungan ini, lanjut Bupati Giri Prasta bertujuan untuk melakukan studi komparasi berkenaan dengan BUMDes, dimana potensi wilayah Badung adalah pertanian dan pariwisata. Sinergi antara keduanya diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di Badung. Saat ini Badung memiliki 46 desa dan 16 kelurahan ke depan akan membenahi sistem keuangan desa, agar desa menjadi terdepan dalam BUMDes-nya. “Kami ingin adanya kerja sama antar desa dan

BTN/bud

menjadi desa berdikari. Harapan dari kegiatan ini mendapat referensi BUMDes di Bantul untuk dapat dikembangkan di Badung,” tegasnya. Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih menyambut baik kedatangan Bupati Badung beserta rombongan ke daerahnya untuk mempelajari BUMDes. Ia mengatakan Kabupaten Bantul sebagai penyangga produksi ekonomi kreatif terbesar di Yogyakarta yang memiliki potensi sektor pariwisata. Bahkan dalam pengembangan pariwisata desa, Pemkab Bantul telah mencanangkan program desa mandiri seperti yang ada di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon itu. Karenanya, pemerintah sangat mendukung program pengembangan desa sebagai pariwisata berbasis komunitas. Pengembangan desa merupakan suatu keniscayaan dan kewenangan desa sangat besar atau hampir sama seperti pemerintah desa, sehingga desa memungkinkan melakukan kegiatan yang berbasis otonomi desa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang BUMDes. Bupati Giri Prasta bersama rombongan kemudian melihat sistem pengelolaan BUMDes dalam bidang pengelolaan sampah di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. (BTN/bud)

Bupati Badung Kunjungi Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, Kudus *Ingin Kembangkan Teknologi Penyimpanan Hasil Pertanian

P

emerintah Kabupaten Badung akan mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Hal tersebut diungkapkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ketika me-ngunjungi PT. Pura Grop di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung Tahun 2017, Selasa (18/4). Bupati Giri Prasta yang didampingi Sekda I Wayan Adi Arnawa dan sejumlah pejabat terkait melihat langsung alat-alat penyimpanan produk-produk pertanian di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri, Kudus tersebut. Di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri menyimpan produksi pertanian mulai dari bawang, cabai, tomat dan berbagai hasil pertanian kultura lainnya. Produk pertanian itu bisa disimpan dalam waktu lama melalui sebuah wadah pendingin atau cold storage dengan suhu 0 derajat celcius. Ukuran cold storage cukup besar yang bisa menyimpan berton-ton hasil pertanian. Satu cold storage bisa menyimpan sedikitnya 25 ton komoditi pertanian. Agung Subani, Vice Plant Manager mengatakan, alat besar itu adalah Controlled Atmosphaer Storage (CAS) sebuah penyimpanan komoditi paling muktahir dengan memadukan teknologi pendingin, pengontrol RH, dan pengontrol atmosphare. CAS memiliki keunggulan mampu menyimpan produk 3-6 bulan. Faktor hilang susut bobot komoditi sangat minimal kurang dari 10%. Kualitas dan kesegaran produksi juga lebih terjaga. “Dengan alat ini kesejahteraan petani akan meningkat. Karena hasil produksi

komoditi mereka bisa diatur sehingga harga-harga bisa dikendalikan,” katanya. Teknologi CAS ini bisa mengatasi problem petani dalam penyimpanan hasil, faktor cuaca, dan distribusi. Komoditi yang disimpan itu bisa dikeluarkan kapan pun, juga sesuai kebutuhan. Dengan begitu stabilitas harga bisa dikendalikan. “Saat produksi petani melimpah, kita simpan di sini. Namun saat tidak memproduksi ini otomatis akan menjadi cadangan. Dengan begitu tidak ada istilah kita kekurangan produk,” papar Agung Subani. Bupati Giri Prasta mengaku sangat tertarik dengan gudang penyimpanan produk pertanian semacam ini. Bahkan berencana mengembangkan model ini di Badung karena sangat memungkinkan dibangun sebab gumi keris juga memiliki beragam hasil pertanian yang melimpah. “Ini sangat bagus, karena akan membantu masyarakat secara utuh. Ini juga salah satu cara melawan tengkulak,” ungkapnya. Konsep yang ada di Riset dan Teknologi Pura Agro Mandiri ini, lan-

jutnya harga-harga pertanian bisa dikontrol, sehingga saat produksi melimpah, harga pertanian tidak jeblok. Begitu juga saat produksi “paceklik”, harga komoditi bisa diatur, sehingga tidak naik bebas. “Kita akan lakukan kerjasama dengan PT Pura ini. Kita harus bisa menjadikan petani Badung bangga sebagai petani,” tegasnya. Kerja sama nantinya, tak hanya dalam bidang peralatan dan teknologi, namun juga sumber daya manusia (SDM). “Dengan alat yang namanya CAS ini sudah terbukti bawang bisa diawetkan sampai enam bulan. Di Badung komoditi yang paling mungkin diawetkan adalah cabai, tomat, strowbery, pepaya, pisang dan hasil pertanian kultura lainnya. “Kalau sudah punya alat ini, apa yang dibutuhkan hotel tiap hari akan bisa terpenuhi. Harapannya, hotel bisa menjadi bapak angkat pertanian,” harapnya. Selain melihat gudang penyimpanan, Bupati Giri Prasta bersama rombongan juga mengunjungi Pura Enginering sebagai pabrik pembuatan alat-alat pertanian di Kota Kretek itu. (BTN/bud)

BTN/bud

Badung Belajar Industri Pertanian di Kabupaten Kudus

III

VOL. XI NO. 24, 28 April - 11 Mei 2017

Asisten III Buka Porjar Bangli Tahun 2017

BTN/bud

Serah terima cenderamata dari Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta kepada Pemkab Kudus yang diterima Sekda Kudus.

B

upati Badung I Nyoman Giri Prasta mengunjungi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk mempelajari industri pertanian. Sistem pertanian daerah tersebut dinilai maju dan berkembang. Kunjunga dalam rangka Pekan Iinformasi Pembangunan (PIP) itu, Bupati Giri Prasta didampingi Sekda Badung Wayan Adi Arnawa dan Asisten I IB Yoga Segara, Kadis Pertanian IGAK Sudaratmaja, Kabag Humas Nyoman Sujendra, dan IB Sunarta serta Putu Alit Yandinata mewakili pimpinan DPRD Badung. Rombongan juga melibatkan puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Badung. Kunjungan Pemkab Badung ini diterima oleh Sekda Kudus, Jawa Tengah Drs. H. Noor Yasin, MM. Kabupaten yang dikenal sebagai kota kretek ini dinilai tepat menjadi sasaran objek studi banding karena produksi pertanian khususnya beras surplus dan menjadi penyumbang pangan di Provinsi Jawa Tengah. “Kami dan segenap jajaran Pemkab Badung mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kudus karena menerima kedatangan kami untuk belajar industri pangan yang berkualitas dan aman,” ujar Bupati Giri Prasta di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (18/4). Bupati Badung Nyoman Giri Prasta memaparkan gebrakangebrakan program yang dilakukan meliputi gebrakan di sektor sandang, pangan dan papan. Kedua terobosan di sektor pendidikan dan kesehatan, agama dan adat, serta terakhir di sektor pariwisata. Di bidang papan, katanya, Badung memberikan bantuan bedah rumah bagi keluarga tidak mampu. Nilainya Rp 50 juta. Selain bedah rumah juga memiliki program rehab berat dan rehab ringan. Untuk rehab berat, Pemkab Badung memberikan bantuan Rp 30 juta dan rehab ringan senilai Rp15 juta. Di sektor kesehatan, masyarakat Badung memperoleh layanan kesehatan gratis melalui program Kartu Badung Sehat. Bupati pun sempat memaparkan sejumlah terobosan di sektor lainnya. Khusus di sektor pertanian, Badung terobsesi menjadikan petani tetap bangga jadi petani. Karena itulah, Badung memberikan perhatian penuh kepada petani dan pertanian dari hulu, tengah, hingga hilir. Di hulu, Pemkab Badung membantu menyiapan bibit unggul serta pupuk. Di tengah petani mempe-

roleh bantuan teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian serta di hilir pemerintah menyiapkan pasar dengan aneka aplikasi dan lembaga UP2D. Jika harga di bawah harga pasar, pemerintah melalui UP2D akan membeli semua produk petani. Sebaliknya jika harga di atas harga pasar, itu semua menjadi haknya petani. Satu lagi gebrakan untuk membuat petani bangga jadi petani, katanya, Pemkab Badung saat ini merancang pertanian kontemporer. Areal pertanian dan atraksi membajak serta hamparan hijau persawahan akan dijadikan ekowisata. Ini akan dijual kepada sektor pariwisata dan petani bisa memperoleh pendapatan tambahan dari kontribusi sektor pariwisata. Bupati Kudus yang diwakili Sekda Kudus Drs H. Noor Yasin M.M. didampingi Kepala Bappeda, Asisten II B Rakhmat, serta Asisten III Mas’ud, serta Kepala Dinas Pertanian Catur Sulistianto saat menerima rombongan PIP Badung mengakui produksi pertanian Kudus mampu memenuhi kebutuhan pangan warga Kudus. Keberhasilan produksi padi di Kudus didukung sarana penunjang produksi pertanian, seperti ketersediaan benih varietas unggulan, aplikasi sistem jajar legowo (Jarwo), mekanisme sarana, dan prasarana tanam mundur (Tandur) maupun tanam maju (Jadi Taju). Karena itu produksi pertanian Kudus mampu memenuhi kebutuhan pangan warga Kudus. “Kudus berhasil memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat karena mampu meningkatkan produksi beras,” ungkapnya. Mengenai kepemilikan tanah tetap tak bisa mengalih fungsikan lahannya karena telah diatur dalam RTRW. Saat ini Kudus memiliki areal pertanian sebanyak 31.000 hektare lebih. Rinciannya 21.000 hektare untuk lahan sawah, sementara sisanya sekitar 9.000 hektare lebih pertanian non sawah. Jumlah penduduknya sekitar 850.000 jiwa. Di Badung lahan pertanian tercatat hanya 10.000 hektare, dengan jumlah penduduk mencapai 650.000 jiwa. Acara ditutup dengan serah terima cenderamata dari Bupati Badung Nyoman Giri Prasta kepada Pemkab Kudus yang diterima Sekda Kudus. Selanjutnya rombongan PIP Badung meninjau pabrik pembuatan alat-alat maupun teknologi pengolahan hasil pertanian di Pusaka Raya Divisi Engineering. (BTN/bud)

BTN/bud

K

eikutsertaan sekolah dalam event Pekan Olah Raga Pelajar (Porjar) tingkat Kabupaten Bangli sudah sewajarnya mendapat perhatian dan dukungan semua pihak, karena dari sinilah akan dapat digali bakat dan potensi anak-anak untuk dikembangkan lebih lanjut agar prestasinya terus bisa meningkat. Hal ini disampaikan Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Drs. Wayan Warta Megantara, MM saat membuka Porjar Kabupaten Bangli di lapangan Kapten Mudita Bangli, Rabu (19/4).

Melalui ajang kompetisi Porjar diharapkan semua atlet bisa menunjukkan kemampuannya semaksimal mungkin, bersaing dalam mengikuti setiap pertandingan secara jujur dan mengutamakan sportivitas. “Kita minta semua atlet bisa bersaing dengan sehat dengan mengutamakan sportivitas. Begitu juga dengan wasit harus memimpin pertandingan dengan baik sehingga pertandingan berjalan tertib dan lanjar” pintanya. Sementara itu panitia pelaksana Porjar Kabupaten Bangli Sang Nyoman Nada, SIP., MM menga-

takan, dasar dari pelaksanaan Porjar adalah Surat Keputusan Bupati Bangli Nomor : 426.05/160/2017 tentang pembentukan panitia pelaksana Pekan Olah Raga Pelajar Kabupaten Bangli Tahun 2017, dengan tema “Melalui Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Bangli Tahun 2017 Kita Satukan Tekad Untuk Meningkatkan Prestasi Menuju Bangli Yang Gita Santi. Nada menjelaskan, ada lima belas cabang olahraga (Cabor) yang akan dipertandingkan pada Porjar tahun ini, yakni Atletik, Pencak Silat, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Voli, Catur, Tenis Lapangan, Bulu Tangkis, Sepak Takraw dan Tenis Meja. Sedangkan lima Cabor lainnya yakni Judo, Karate, Taekwondo, Tarung Derajat dan Wood Ball merupakan seleksi intern yang dilaksanakan di masing-masing pusat pelatihan pembinaan. Sedangkan peserta Porjar Kabupaten Bangli tahun ini diikuti oleh 1.664 orang peserta dari siswa sekolah dasar dan siswa sekolah menegah se Kabupaten Bangli. Untuk mensukseskan event tahunan ini, lanjut dia, pihak penyelenggara juga melibatkan 169 wasit dan panitia. “Kita berharap Porjar tahun ini berjalan dengan baik, sehingga akan melahirkan atlet-atlet handal yang akan mengharumkan nama Bangli melalui bisa olah raga” pungkasnya.

Kontingen KTNA Kota Denpasar Ikuti PENAS di Aceh

S

ebanyak 30 orang peserta Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Denpasar mengikuti Pekan Nasional (PENAS) ke 15 di Banda Aceh. Ajang ini merupakan forum pertemuan belajar mengajar, tukar menukar informasi dan pengalaman antara para petani nelayan, peneliti, penyuluh, pihak suwasta dan pemerintah. Selama ini, KTNA Kota Denpasar telah berhasil meraih juara tingkat nasional selama dua kali berturut-turut. Kontingen KTNA Kota Denpasar dilepas langsung oleh Sekda Kota Denpasar, A.A.N. Rai Iswara didampingi beberapa Kepala OPD terkait dilingkungan Pemkot Denpasar dan Camat Se-Kota Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Selasa (18/4). Rai Iswara mengatakan, kegiatan PENAS tahun 2017 di Provinsi Aceh merupakan kesempatan yang baik untuk mengaplikasikan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pertanian. Dalam

ajang ini para petani KTNA akan memperoleh ilmu dan pengalaman dari daerah lain, serta mengaplikasikan kelebihan-kelebihan yang di dapat selama PENAS. “Saya harapkan PENAS sebagi sebuah motivasi bagi KTNA untuk tetap melestarikan pertanian dan mengajak kaum muda-mudi untuk tetap semangat menggarap pertanian sesuai dengan kondisi daerah perkotaan,” ujarnya. Ketua KTNA Kota Denpasar, I Wayan Jelantik mengatakan, PENAS akan dilaksanakan pata tanggal 6 sampai 11 Mei 2017 mendatang di Desa Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Jumlah peserta kontingen berjumlah 30 orang terdiri dari 12 orang perempuan dan 18 orang laki-laki. Jenis kegiatan yang diikuti meliputi, temu wicara, temu profesi, temu karya, pameran expo, unjuk tangkas, asah terampil, gelar teknologi, festival kesenian, olahraga dan karya agroforestry. (BTN/bud)

Wow..., Manis Penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Gianyar ara wanita ini tak ha- untuk uji kemampuan sebelum duta Kabupaten Gianyar pada PKB berpenampilan tampil diajang Pesta Kesenian Tahun 2016. Sekaa gong ini meP nya cantik, tetapi juga ma- Bali (PKB) XXXIX Tahun 2017 nyajikan Tabuh Pepanggulan “Ngu-

nis dalam memainkan gamelan gong kebyar. Wajahnya yang lembut dan teduh sekan memberi warna pada sajian seni yang biasa dimainkan kaum pria itu. Maka jangan heran, selama memainkan tabuh-tabuh baik yang tradisi maupun kreasi, para penabuh wanita ini mendapat sambutan meriah penonton. Itulah Sekaa Gong Kebyar Wanita Kabupaten Gianyar pada saat tampil memeriahkan peringatan Hari Jadi Kota Gianyar Ke-246 di Open Stage, Balai Budaya, Gianyar, beberapa waktu lalu. Selain itu, penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Pandawa, Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud ini juga

sebagai Duta Gianyar. Mengawali penampilannya, seniman wanita ini menyajikan Tabuh Telu Pepanggulan “Campuhan”. Dilanjutkan dengan pementasan Tari Kelinci dengan Pembina tabuh dan tari, I Nyoman Cerita, SST. MFA, pementasan Tabuh Kreasi “Swandewi” Kemudian diakhiri dengan pementasan Tari Kreasi Janger “Kesuma Dewi” dengan penata tari Ir. Anak Agung Gde Oka Dalem. Saat itu, Sekaa Gong Kebyar Wanita Pandawa, Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud tampil bersanding dengan Sekaa Gong Kebyar Wanita Sanggar S’mara Murti, Desa Celuk, Sukawati yang merupakan

BTN/bud

lit Sari” karya I Nyoman Suryadi, Tari Penyambutan Pujastuti, Tabuh Kreasi “Manuk Anguci” serta Tari Kreasi “Dharma Murti”. Sebelumnya, pementasan Gong Kebyar Wanita juga dimeriahkan oleh penampilan Kesenian Cekepung dari Kabupaten Karangasem sebagai salah satu bentuk partisipasi. (BTN/bud)

BTN/bud


Vol. XI No. 24 | 28 April - 11 Mei 2017

IV

Fire: 113; Police: 110; Ambulance: 118; Indonesian Red Cross: 225-465; Rescue Coordination Office: 751111; Directory Enquiries 108; International Operator: 101; Post Service Information: 161; Time: 103; Immigration Officer: 227828, 7510388; Public Hospital 227-911. TOURIST INFORMATION

10th Purnama Sasih Desta/Buda Kliwon Pegat Uwakan/Buda Kliwon Pahang : Menghaturkan sesaji kepada Ida Sanghyang Widhi dan Bhatara Kawitan, mohon agar diberikan rahmat, keselamatan lahir bathin karena semuanya adalah ciptaan Beliau.

The Department of Tourism (Bali) has six Information Centres where booklets and brochures can be obtained free of charge. Addresses: Ngurah Rai International Airport, Tuban, Phone: (0361) 751011; Bina Wisata Ubud, next to the village head’s in Ubud; Government Tourist Information Centre, Jl. Raya Kuta No. 2, Kuta - Badung, Kuta; Government Tourist Office, Jl. S. Parman Niti Mandala, Denpasar, Phone (0361) 222387, Buleleng Government Tourist Office, Jl. Veteran 23, Singaraja, Phone: (0361) 25141.

Piodalan di:

- - - -

ART, CULTURE AND SOCIAL EVENTS IN BALI To list your event: balievents4u@gmail.com

ONGOING EVENTS

DIRECT TOURISTS ARRIVAL TO BALI 2017

500000

TOTAL : 452,203

400000 300000 200000

28 April - 11 Mei 2017

Repel Calamities

Residents of Sema Agung Do Melasti with Tektekan

melasti procession to the beach, while the face of companion is smeared with char. However, it is rarely done today,” he said. Jro Mangku Purna also recognized that melasti procession by using tektekan is once abolished due to coinciding with Nyepi celebration. As a result, it brought in plague. Many plants belonging

to residents were attacked by pests. So, the use of tektekan in the melasti procession is held back abruptly and then regularly held every year coinciding with the full moon in the Balinese tenth month. “At that time, our residents immediately held a melasti procession by using tektekan. Thus, the ritual lasted till night,” added Jro Mangku Purna. (BTN/kmb)

100000 0

JAN.

THE TOP TEN ARRIVAL BY NATIONALITY JANUARY 2017 TOTAL FOREIGN TOURIST ARRIVALS : 452,203 150000

JAPANESE _______________ 17,038

90000

0

11,233

12,046

12,383

13,944

14,224

14,652

AMERICAN _______________ 14,652

17,038

30000

Bali Travel News Mengucapkan

INDIAN __________________ 17,264

120000

60000

Seluruh Staff danManajemen

CHINESE ________________ 146,512 AUSTRALIAN _____________ 89,753

17,246

Pr. Segara - Lombok, Pr. Dwija Warsa - Malang, Jawa Timur, Pr. Giri Daya Agung - Ds. Bengares, Ketapang, Kalbar, Pr. Penataran Agung - Besakih, Aci-aci ring Palinggih Ida Ratu Manik Kubakal - Besakih, Pr. Pucak Tingguh - Ds. Angseri, Baturiti, Pr. Maspahit - Ds. Gerenceng, Denpasar, Pr. Panyungsungan Pasek Tohjiwa Wana Giri - Selemadeg, Pamerajan Penataran Agung - Sidemen, Karangasem, Pr. Dalam Taman - Ds. Peguyangan, Denpasar, Pr. Kawitan Luhur Bhujangga - Ds. Jatiluwih, Panebel, Tabanan, Pr. Pucak Gunung Beratan - Ds. Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Pr. Panti Arya - Ds. Tumbak Bayuh, Mengwi, Pr. Samuan Tiga - Bedulu, Pejeng, Gianyar, Pr. Kawitan Batur Pande - Ds. Tonja, Denpasar, Pr. Luhur Pucak Padang Dawa - Bangli, Baturiti, Pr. Er Jeruk - Sukawati, Gianyar, Pr. Silayukti - Ds. Padangbai, Karangasem, Pr. Dangin Pasar - Ds. Batuan, Sukawati, Pr. Penataran - Ds. Batuyang, Batubulan, Pr. Desa - Br. Lembeng, Ketewel, Sukawati, Pr. Pasek Bandesa - Ds. Tagtag, Peguyangan, Denpasar, Pr. Pasek Bandesa - Ds. Dukuh, Kediri, Tabanan, Pr. Dalem Kawitan - Sukawati, Pr. Sad Kahyangan Batu Medawu - Ds. Suwana, Nusa Penida, Mr. Geriya Tenten - Br. Pakuwudan, Sukawati, Pr. Keresek Banyuning - Buleleng, Pr. Puseh - Ds. Bebandem, Karangasem, Pr. Pasek Kubayan - Ds. Gaji, Mr. Pasek Gelgel - Jeroan Abang, Songan, Mr. Pasek Suberata - Ds. Tamega, Mr. Pasek - Ds. Bungbungan, Bangli, Pr. Buda Kliwon - Ds. Penatih, Denpasar, Pr. Penataran Dukuh Naga Sari - Ds. Bebandem, Karangasem, Pr. Pulasari/Sentana Dalem Tarukan - Ds. Bantas Kelod, Sibanggede, Badung, Pr. Batu Dii - Ds. Adat Pecatu, Kuta, Badung, Mr. Dalem Tarukan Gumi Sara - Ds. Adat Pecatu, Kuta, Badung, Pr. Pemayun - Br Tegal, Buleleng, Pr. Subak Cengcengan/Taman Beji - Sukawati.

452,203

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

G E N E R A L I N F O R M A T I O N

IMPORTANT TELEPHONE NUMBERS

MEI

89,753

I N F O R M A T I O N

Kalender Kegiatan/Piodalan

146,512

G E N E R A L

General Information

Vol. XI No. 24

BRITISH _________________ 14,224 SOUTH KOREAN ___________ 13,944 RUSSIAN ________________ 12,383 MALAYSIAN ______________ 12,046 TAIWANESE ______________ 11,233

Pameran Pusaka Budaya di Gianyar nik, kreatif dan menjadi daya menarik. Berbagai informasi, potensi dan kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan di Lapangan Astina Gianyar. Pameran JKPI dan UMKM, Pertanian dan Pameran Kesepatan Kerja itu digelar serangkaian kegiatan Hut Kota Gianyar ke-246 dan kegiatan Rapat Kerja Nasional (JKPI) Jaringan Kota Pusaka ke-6 Tahun 2017. Pameran Pusaka Budaya dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 16-20 april, pameran diikuti oleh 25 kabupaten/kota anggota JKPI seluruh Indonesia. Para peserta menampilkan berbagai informasi, potensi dan berbagai produk kerajinan yang ada di daerahnya. Semetara pameran IKM dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 16-25 april. Dalam pameran itu juga digelar job fair yang memberikan informasi dan peluang dan kesempatan kerja bagi para pencari kerja di Kabupaten Gianyar. Kepala Disperindag kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba menyampaikan kegiatan pameran ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi dan untuk lebih memperkenalkan kepada masyarakat tentang pusaka yang ada, sehingga dapat menjaga dan melestarikan pusaka yang dimiliki. Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata saat membuka pameran itu (16/4), menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua peserta yang telah ikut dalam kegiatan pameran. Agung

U

BTN/kmb

BTN/bud

Bharata berharap melalui kegiatan pameran ini ada dapat lebih mengenalkan kepada seluruh masyarakat Gianyar, Bali, Indonesia dan dunia akan berbagai pusaka yang ada di Kabupaten Gianyar. Peserta pameran, Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Drs. Rizha menyampaikan kegiatan pameran ini sebagai ajang untuk memperkenalkan potensi masing-masing daerah di Indonesia. Dirinya berharap kedepan pameran JKPI dapat terus ditingkatkan dan diikuti oleh seluruh peserta JKPI, mengingat menjadi media yang sangat baik dalam memperkenalkan potensi pusaka yang dimiliki masing-masing daerah. (BTN/bud)

Wabup Sanjaya Hadiri Karya Padudusan Agung Lan Mupuk Pedagingan di Pura Gede Ulun Bhuana akil Bupati (Wabup) Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadir dalam acara Karya Padudusan Agung Lan Mupuk Pedagingan di Pura Gede Ulun Bhuana, Banjar Adat Tegal, Desa Pakraman Kukuh, Marga, Tabanan. Pelaksanaan upacara yang berlangsung Senin, (17/4) itu juga dihadiri anggota DPR RI I Made Urip, Anggota DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi, Camat Marga I Gst. Agung Alit Adiatmika, serta tokoh masyarakat setempat. Wabup Sanjaya mengatakan, Pemerintah Daerah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bendesa adat, ketua panitia, dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam karya ini. “Apalagi dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong warga yang begitu kental ini menunjukkan bahwa masyarakat Marga sangat mendukung Pemkab Tabanan dalam mewujudkan Tabanan Serasi, Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” ujarnya. Pemerintah, lanjut Wabup Sanjaya akan selalu mendukung pembangunan masyarakat, oleh karena itu diharapkan agar warga selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah, “Jaga komu-

here are always unique things under the skies of Bali Island. Melasti procession held by residents of Sema Agung customary village, Tusan, Banjarangkan, Klungkung, to Tegal Besar Beach, Negari Village, on Tuesday (Apr. 11), looked different from the usual. It happens because the residents carried tektekan (bamboo split drum) and put on a hat of green coconut leaves with the aim of rejecting calamities. This procession was held in a series of ngusaba desa at local village. While cheering, people hit the bamboo along the road leading to the beach so that generates tektekan sound believed by citizens as the gong of the gods. They also believe that tektekan is used to dismiss calamities or a kind of ritual to dismiss pest and diseases. But in keeping with the passage of time, the use of tektekan is equipped with bamboo fire blower

T

and gamelan. “Historically, this tradition has been indeed inherited from past time. According to our senior figures, in the past the tektekan was trusted to dismiss calamities like in the nangluk merana ritual,” said the priest of Dalem Penyarikan Puseh Bale Agung Temple of Sema Agung, Ketut Purna, not long ago. He told there are 75 pieces of tektekan brought by residents. They are created at people’s home. Once completed, they are collected at Dalem Penyarikan Temple to be ritually activated (pasupati). The making of such bamboo split drum or tektekan is done in turn by customary villagers. Currently, the tektekan is made by residents of Kawan hamlet, while the ritual is organized by Kanginan hamlet. More specifically, Jro Mangku Purna said the melasti procession is started by residents by gathering at the intersection of

W

BTN/bud

nikasi dan koordinasi dengan pemerintah. Pemerintah akan selalu mendukung kegiatan positif yang dilakukan warga. Dan jangan lupa untuk terus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, dengan adanya itu apapun akan dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya. Selain melakukan persembahyangan di pura tersebut Wabup Sanjaya juga memberikan dana punia kepada panitia. (BTN/bud)

BTN/kmb

Sema Agung. After that, the residents venerating the deities head to Ulunsuwi Temple and Dalem Setra. From Dalem Setra, they proceed to Dalem Penyarikan at Puseh Bale Agung Temple. At this temple, devotees say prayers together and invoke purificatory holy water. The procession is done to ward off pests or eliminate calamities or disaster at village such as diseases and epidemics. Residents walk along five kilometers to the beach and resume the melasti procession to Tegal Besar Beach. A few people are in trance from the road to Tegal Besar Beach. After sprinkled with holy water, the devotees in trance then regained their consciousness. Arriving back from melasti procession to the beach, the deities spun clockwise at the boundaries of Sema Agung customary village. Next, the deities were enthroned at Melanting Temple. “After the deities are enthroned at Melanting Temple, the following day, Wednesday (Apr. 12) the deities dance, and the ritual then comes to an end on the Penampahan Kuningan,” said Jro Mangku Purna. According to Jro Mangku Purna, after carrying out melasti the tektekan is put at the temple. It is allowed to be taken home by residents after the closing ceremony at the Dalem Penyarikan. Tektekan can also be used for the next year in the same ceremony. But if broken, it can be replaced with the new one by the residents and activated. “In the 1970s, the deities of Dalem Penyarikan performed

Dirgahayu

Kabupaten Klungkung

Ke - 25

Kini Bali Travel News hadir on iPad dan juga dapat diakses via mobile iPhone, Blackberry dan Nokia Symbian. Ketik : http://m.bali-travelnews.com via browser mobile


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.