Edisi 26-08 Juni 2017 | BTN Mage

Page 1

Vol. XII No. 2 | 26 Mei - 8 Juni 2017

IV

Fire: 113; Police: 110; Ambulance: 118; Indonesian Red Cross: 225-465; Rescue Coordination Office: 751111; Directory Enquiries 108; International Operator: 101; Post Service Information: 161; Time: 103; Immigration Officer: 227828, 7510388; Public Hospital 227-911. TOURIST INFORMATION The Department of Tourism (Bali) has six Information Centres where booklets and brochures can be obtained free of charge. Addresses: Ngurah Rai International Airport, Tuban, Phone: (0361) 751011; Bina Wisata Ubud, next to the village head’s in Ubud; Government Tourist Information Centre, Jl. Raya Kuta No. 2, Kuta - Badung, Kuta; Government Tourist Office, Jl. S. Parman Niti Mandala, Denpasar, Phone (0361) 222387, Buleleng Government Tourist Office, Jl. Veteran 23, Singaraja, Phone: (0361) 25141. DIRECT TOURISTS ARRIVAL TO BALI 2017

500000

TOTAL : 867,664

400000 300000

26 Mei - 8 Juni 2017

Unique ritual in a series of Usaba Dangsil

Marriage Before This Ritual Over, Boys and Girls Must Do Maserah

this year. All the dangsil paraphernalia at Penataran Temple are directly dismantled. His party continuously plans the Usaba Dangsil to be held every 10 years. Howev-

er, whether it is confirmed to be held or not, he insisted that it entirely depends on the intention of Ida Bathara Lingsir at Bungaya village. (BTN/kmb)

415,461

200000 100000 0

JAN.

FEB.

MAR.

THE TOP TEN ARRIVAL BY NATIONALITY JANUARY 2017 TOTAL FOREIGN TOURIST ARRIVALS : 452,203 100000

JAPANESE _______________ 23,485 INDIAN __________________ 17,319

60000

10,943

13,688

13,807

15,094

16,312

17,189

17,319

20000

BRITISH _________________ 17,189

23,485

40000

CHINESE ________________ 98,501 AUSTRALIAN _____________ 78,930

80000

78,930

30th Hari Kajeng Kliwon Enyitan/Anggara Kasih Tambir : Piodalan di: - Pr. Dalem Puri - Ds. Batuan, Sukawati, - Pr. Dalem Alas Harum - Ds. Batuan, Sukawati, - Pr. Dalem Kangin - Ds. Sukawati, - Pr. Dalem - Ds. Singakerta, Ubud, - Pr. Dalem - Ds. Bunbunan, Seririt, Buleleng, - Pr. Dalem - Ds. Tampuagan, Tembuku, Bangli, - Pr. Paibon Pasek Tangkas - Ds. Peliatan, Ubud, - Pr. Puseh Ngukuhin - Ds. Keramas, Gianyar, - Pr. Luhur Padengenan Bheda - Bongan, Tabanan, - Pr. Karang Buncing - Ds. Blahbatuh, Gianyar, - Pamerajan Agung Ki Telabah - Ds. Tuakilang, Tabanan, - Pr. Desa Badung - Denpasar, - Pr. Pasek Gobleg - Ds. Kayu Putih, Banjar, Buleleng, - Pr. Pucak Payoghan - Ds. Lungsiakan, Kedewatan, Ubud, - Pr. Pejanji - Br. Bungsu, Batubulan, - Mr. Sebudi - Ds. Sebudi, - Pr. Tanah Kilap/Geriya Anyar - Suwung Kauh, Denpasar, - Pr. Selukat - Ds. Keramas, Gianyar, - Pr. Bhatara Ratu Mas - Ds. Singapadu, Sukawati, Gianyar, - Pr. Dalem/Tri Desa Adat - Banjar, Buleleng, - Pr. Paibon Ki Pasek Gelgel - Ds. Kayuputih, Banyuatis, Buleleng, - Pr. Dalem Panunggekan - Br. Blungbang, Bangli, - Pr. Dalem Kaja - Ds. Sangsit, Dauh Yeh, Buleleng, - Pr. Dalem Pabean - Ds. Ketewel, Sukawati, - Pr. Kahyangan Desa - Br. Tanjungbungkak, Sumertha, Denpasar, - Pr. Dalem - Ds. Bedulu, Gianyar, - Pr. Yeh Lesung - Ds. Bulian, Buleleng, - Pr. Dalem Puri - Ds. Peliatan, Ubud, - Pr. Dalem Bentuyung - Ubud, - Pr. Waturenggong - Ds. Taro, Tegalalang, - Pr. Dalem Kediri - Ds. Silakarang, Singapadu, - Pr. Dalem - Ds. Tampuagan, Tembuku, Bangli, - Pr. Manik Suci - Br. Mawang Kelod, Lodtunduh, Ubud.

AMERICAN _______________ 16,312 MALAYSIAN ______________ 15,094 SINGAPOREAN ___________ 13,807 GERMAN ________________ 13,688

0

TAIWANESE ______________ 10,943

Kabupaten Sleman Belajar di Denpasar

G E N E R A L I N F O R M A T I O N

IMPORTANT TELEPHONE NUMBERS

Mei

452,203

I N F O R M A T I O N

Kalender Kegiatan/Piodalan

98,501

G E N E R A L

General Information

Vol. XII No. 2

BTN/ist

emerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kunjungan kerja di Pemeritah Kota (Pemkot) Denpasar. Rombongan dipimpin Wakil Bupati Sleman Hj. Sri Muslimatum, M.Kes ingen belajar ter-

P

kait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Rombongan diterima Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Rabu (17/5). Hj. Sri Muslimatum mengatakan, pihkanya ingin belajar tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Hal ini mengingat Pemkot Denpasar penghargaan tertinggi katagori “Mentor” untuk Anugrah Parahita Ekapraya (APE) untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “Kami berharap bisa mendapatkan ilmu terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagai tolak ukur kami untuk dapat menerapkannya,”’ ungkapnya. Sekda AAN Rai Iswara mengatakan, keberhasilan Pemkot Denpasar meraih prestasi tingkat nasional karena kepedulian serta rasa kemanusiaan Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara telah mampu memberikan acuan bagi aparatur Pemerintah Daerah dalam strategi pengintergrasian gender yang dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di daerah. (BTN/bud)

Made Gianyar, Launchung Bus Perintis PERUM DAMRI ART, CULTURE AND SOCIAL EVENTS IN BALI To list your event: balievents4u@gmail.com

ONGOING EVENTS

BTN/ist

angli I Made Gianyar, SH.,M.Hum.,M.Kn didampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE, Senin (22/5) melaunching enam armada bus perintis Perum Damri Launching bus perintis yang dipusatkan di depan Kantor Bupati Banglijuga disaksikan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Bangli, GM PT Damri Denpasar Dr. Gede Pasek Suardika, M.Sc, Ka. Balai LLAJ SDP Moh. Malawat dan pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli. Launching bus perintis ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga dan penyiraman tirta (air

B

suci). enam armada bus perintis ini akan melayani rute Kota Bangli-Desa Kedisan-Desa Songan dan Kota Bangli-Desa Bantang-Desa Satra Kinatamni-MadenanTejakula Kabupaten Buleleng, Made Gianyar pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada kementerian Perhubungan dan Direksi Damri karena Bangli sudah dipilih sebagai daerah perintisan mode transportasi publik. Menurutnya, disamping bisa menekan voluasi udara, kehadiran bus perintis Damri di Kabupaten Bangli bisa menjadi alternatif transportasi publik. Oleh karenanya Made Gianyar menghimbau masyarakat untuk mulai beralih menggunakan trasportasi publik, apalagi Bangli sekarang sudah memiliki bus perintis yang pasti bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang memanfaatkannya. Selain aman dan nyaman, tarif yang ditetapkan bus perintis ini juga sangat terjangkau karena masih disubsidi oleh Kementerian Perhubungan. Sementara Wabup Bangli Sedana Arta, mengungkapkan dengan kehadiran angkutan perintis Bus Damri ini dapat memberikan pilihan bagi warga dalam memilih sarana angkutan yang nyaman.karena “Penyediaan sarana transportasi yang aman, nyaman dan memadai serta mudah merupakan salah satu tugas pemerintah yang harus kita lakukan,” (BTN/ery)

BTN/kmb

Peserah and mepamit ritual means that they will no longer ngayah or do devotional work as boys and girls. So, all the tasks of carrying out all the rituals at the village are submitted to the single boys and girls.

mplementation of Usaba Dangsil at Bungaya village, Bebandem, retains many unique stories. Ahead of the ritual at the ancient villages in Karangasem ends, there remains a series of unique rituals rarely found in other villages of Bali. In addition to the Usaba Nindih ritual denoting the closing of a series of Usaba Dangsil ritual, there is also peserah or meserah ritual. Uniquely, this ritual is especially devoted to married men and women before the implementation of Usaba Dangsil is completely finished. This peserah ritual is held two days after Usaba Nindih at Bale Pekenca Temple. This was held at the Bale Agung on Sunday (Apr. 23). One of the boys of Bungaya, Agus Sudarsana, said that it has been a tradition from the past, where 12 days after penyineban ritual of Usaba Gede or Usaba Dangsil, men and women that have got married before the Usaba Dangsil ends, they are obliged to perform mepamit (farewell) ritual at Bale Agung Temple and perform peserah (handover) ritual to all boys and girls. The process of peserah ritual is witnessed by senior figures of Bungaya customary village, namely We Kebayan Wayan, We Kebayan Nyoman, chief of customary village and the secretary and all boys and girls in the community of Bungaya customary village. This year, the peserah ritual

I

at the courtyard of the Bale Agung is implemented by two boys and girls. They are I Kadek Ari Setiawan (boy) from Kecicang Bali hamlet, husband of Ni Komang Apriani from Peselatan Merita village, Abang. Another couple is Ni Komang Ayu Sugiantari, the daughter of Bungaya headman and her husband I Kadek Budi Suryanata. “Other than having to follow the peserah ritual, the boys and girls having to married before the Usaba Dangsil ends are also imposed with a fine,” said one of the boys, Agus Sudarsana. “The fines imposed consist of a sack of rice, 200 pieces of sirikan rice bag (ketupat), respectively 200 pieces of black and white bantal cake, respectively 4 kg of black and white kuskus, two packages of oblation, two package of ayunan, bantal kuskus of respectively 60 pieces, 20 packages of kelanan bayuan, four pieces of sagehan ageng, two pieces of pengulem, two pieces of peras tahenan and two pieces of pemijian. This unique ritual is officiated over by We Penanga, We Mangku Puseh, We Mangku Jawa, We Mangku Bukit and We Mangku Maspahit. This ritual ends all the series of Usaba Gede (Dangsil) ritual having been going on since August 17, 2016,” he said. Peserah and mepamit ritual means that they will no longer ngayah or do devotional work as boys and girls. So, all the tasks of

carrying out all the rituals at the village are submitted to the single boys and girls. Mepamit, according to local residents, also signifies that the marriage of boys and girls before the Usaba Dangsil ends also reinforces that they will no longer perform devotional works as they colleague do. Peserah ritual is also an apology to other girls and boys that they get married first. However, they are still subject to fines as described above. Usaba Nindih Prior to implementing this ritual, the boys and girls and the community at Bungaya village implemented Usaba Nindih on Friday (Apr. 21). This ritual becomes the closing of a series of Usaba Dangsil having been running for more than eight months. The nindih ritual is unique. All the boys and girls gathered at Bale Pekenca and then uttered repetitive poetry or pantun and allusion to invite laughter of all senior figures and other residents who were present there. The rhymes are closely related to the life of adolescent that sound interesting, lively and vibrant. The procession is most eagerly awaited by boys and girls because it is full of jokes and laughter as if they were free from the burden of doing devotional works related to the Usaba Dangsil for long time, and there should be no mistake. The ritual committee said that after the Usaba Nindih, the series of Usaba Dangsil has completed

Kini Bali Travel News hadir on iPad dan juga dapat diakses via mobile iPhone, Blackberry dan Nokia Symbian. Ketik : http://m.bali-travelnews.com via browser mobile


VOL. XII NO. 2, 26 Mei - 8 Juni 2017

II

11 Desa Wisata Siap Bersaing di Badung Utara

D

inas Pariwisata Badung akan membangkitkan 11 desa wisata yang ada di wilayah Badung Utara. Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata Ba-

dung sudah melakukan koordinasi dengan 36 stakeholder desa wisata guna membahas rencana tersebut. Dikonfirmasi tentang hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made

BTN/bud

Badra mengatakan, pertemuan itu melibatkan para stakeholder desa wisata, yakni pengelola desa wisata, PHRI, Badan Promosi Wisata Daerah serta melibatkan

Asita. Dalam pertemuan tersebut, terungkap berbagai kendala yang dihadapi pengelola desa wisata. Selain itu, banyak masukan yang diterima untuk pengembangan desa wisata. ‘’Dalam konsep yang sedang dimatangkan, kami akan membagi desa wisata menjadi tiga kawasan,’’ ujarnya. Tiga kawasan tersebut meliputi kawasan Petang dengan titik poinnya di Puri Carangsari dengan Tugek House-nya, kemudian kawasan Abiansemal yang titik poinnya di Puri Bongkasa dan kawasan Mengwi dengan Pura Taman Ayunnya. ‘’Jumlah desa wisata saat ini tercatat 11 desa wisata, Jumlah ini kemungkinan bisa bertambah, dalam bentuk desa penyangga,’’ ujar Badra. Konsep tersebut, kata Badra, sudah sangat jelas dan sesuai dengan arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta tentang pemerataan kue pariwisata antara Badung Selatan dan Badung Utara. Ditegaskan, Badung selama ini menjadi pusat industri pariwisata. ‘’Untuk Badung Utara, pengembangan desa wisata akan menjadi motor penggerak pariwisata di sana,’’ tegasnya. Badra menambahkan, pihaknya bersama Bappeda Badung saat ini

sedang menyusun rancangan anggaran pembiayaan untuk penataan desa wisata, termasuk penyediaan akomodasi kamar seperti home stay. Bahkan, Kementerian Pariwisata sendiri saat ini memiliki program 1.000 home stay, di mana Bali masuk dalam program ini. ‘’Bupati telah menyatakan komitmennya siap mengalokasikan anggaran untuk pengembangan desa wisata. Saat ini, kami masih menyusun kebutuhan anggarannya,’’ katanya. Badra menegaskan, pihaknya akan memperkenalkan keberadaan desa wisata kepada para wisatawan yang sebagian adalah tour operator. Diharapkan mereka bisa mengarahkan tamunya untuk mengunjungi dan menginap di desa wisata. Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan desa wisata di Badung, tanggal 31 Mei mendatang akan ada sebanyak 400 wisatawan, terdiri dari tour operator yang akan melakukan fun trip ke desa wisata. Sementara Juli mendatang akan ada sebanyak 2.500 wisatawan dari India yang siap mengunjungi desa wisata. ‘’Sedangkan September mendatang, diperkirakan sebanyak 1.200 wisatawan akan berkunjung ke desa wisata,’’ katanya memaparkan. (BTN/kmb)

Banyak Lontar Kuno Ditemukan di Rumah Penduduk Pemkab Badung akan Konservasi yang Rusak

D

inas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung menelusuri keberadaan lontar kuna yang tersebar di masyarakat. Dari kegiatan tersebut, ditemukan 302 lontar kuna. Namun, 63 naskah lontar dalam kondisi rusak. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupate Badung Ida Bagus Anom Bhasma mengatakan

hal itu, Minggu (21/5). Menurut Anom Bhasma, pelestarian naskah kuna ini telah dilakukan sejak April hingga Mei 2017. Pelestarian naskah kuna ini menyasar lontar-lontar yang ada di beberapa desa di Kabupaten Badung. Seperti Desa Angantaka, Desa Blahkiuh, Desa Carangsari, Desa Kerobokan, Kelurahan Ke-

Calon Wisudawan Pascasarjana IHDN Gelar Pengabdian Masyarakat

alon wisudawan Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar pengabdian masyarakat di pura Dalem Bungkeneng, Desa Pakraman Tonja, Denpasar Timur, Sabtu (20/5). Kegiatan ini rutin digelar menjelang pelaksanaan wisuda IHDN. “Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk ngayah kepada umat menjelang pelepasan mahasiswa program pascasarjana,” kata Direktur Pascasarjana IHDN Denpasar, Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par. Pada saat ini, Pascasarjana IHDN Denpasar akan menamatkan 100 orang calon wisudawan. Sebanyak 11 mahasiswa merupakan doktor ilmu agama dan 89 mahasiswa magister (Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Bahasa Bali dan Brahma Widya). “IHDN siap jika dipanggil untuk ngayah. Kita juga berkewajiban untuk menguatkan agama dalam menangkal paham radikalisme di masyarakat,” papar

C

BTN/bud

Sumadi. Dihadapan Bendesa Pakraman Tonja, Sumadi yang didampingi Asisten Direktur I, Dr. Ketut Tanu, M.Si, dan Asisten Direktur II, Dr. Ni Ketut Srie Kusumawardani, M.Pd. itu memperkenalkan juga keberadaan progran studi baru yang telah berjalan setahun yakni Komunikasi Hindu. “Program Studi Komunikasi Hindu ini untuk mencetak pedarma wecana,” ucapnya. Menurut Sumadi, Bendesa Pakraman Tonja, Drs. Made Sudarsana yang menerima saat itu, berharap hubungan baik tetap dijaga, sehingga mahasiswa pascasarjana IHDN Denpasar dapat berperan pada setiap kegiatan yang dilakukan di wilayahnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan persembahyangan bersama yang dilanjutkan dengan mereresik (bersih-bersih), juga diserahkan punia yang diterima langsung Bendesa Pakraman. (BTN/bud)

donganan dan Kelurahan Tuban. “Kami menemukan berbagai jenis lotar di rumah penduduk, seperti wariga, usada, tutur, geguritan, kekawin dan masih banyak lagi lontar yang telah ditemukan,” katanya. Guna melacak keberadaan lontar kuna tersebut, Anom Bhasma mengaku pihaknya bekerja sama dengan para penyuluh Bahasa Bali. Mereka melakukan identifikasi lontar atau pendataan lontar di desa-desa tempat penyuluh bertugas. “Setelah kami mendapatkan data dari penyuluh Bahasa Bali, kami akan melakukan didigitalisasi maupun direproduksi untuk koleksi. Dengan begitu, keberadaan naskah-naskah lontar kuna itu tetap bisa dilestarikan,” tegasnya. Setelah petugas mengidentifikasi keberadaan lontar-lontar kuna tersebut, kata Anom Bhasma pihaknya memberikan pelatihan cara perawatan lontar dan bantuan alat serta bahan perawatan lontar kepada masyarakat yang bersangkutan. Dukungan ini ber-

M

Pantai Jerman Bukan Milik Turis Jerman Kini “Disulap” Jadi Taman Publik

BTN/bud

tujuan agar masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga, melestarikan dan menghindarkan lontar dari kerusakan yang semakin parah. “Masyarakat penerima bantuan pelestarian memberikan tanggapan yang positif dan mengharapkan program seperti ini tetap bisa berlanjut,” ujarnya. Dari kegiatan pelestarian itu,

Dinas kebudayaan dan penyuluh Bahasa Bali mengharapkan peran serta masyarakat. Caranya, memberikan lontarnya untuk didata, baik oleh penyuluh Bahasa Bali yang dapat dihubungi melalui kantor desa atau pihak Disbud yang diterjunkan secara khusus, sehingga naskah lontar dapat terjaga kelestariannya. (BTN/kmb)

Juni hingga 8 Juli 2017 itu terus dimantapkan. “Selain menampilkan tradisi Makotek, kami juga akan menampilkan tari kreasi yakni Tari Surfing pada parade pawai pembukaan PKB,” katanya. Anom Bhasma menyebutkan, penampilan Tari Surfing dari Legian dalam pementasan seni PKB tahun 2017 ini merupakan kesenian spesial. “Tarian ini yang berkaitan dengan air akan ditampilkan dalam pawai pembukaan,” ujarnya. Pada perhelatan tahunan PKB 2017, Pemkab Badung melibatkan sedikitnya ada sekitar 3.000 orang seniman dengan anggaran Rp 3 milyar. Pihaknya juga menampilkan seni rekonstruksi, yakni Arja Cupak Gerantang dari Banjar Blumbang, Desa Penarungan, Mengwi. Menurut Anom Bhasma, kesenian Arja Cupak ini sempat berjaya di masanya, namun seiring perjalanan

waktu arja ini sempat redup. Untuk itu, pihaknya ingin kembali membangkitkan kesenian tersebut. Anom Bhasma berharap, seluruh seniman yang terlibat dapat memberikan hasil yang baik dengan memberikan penampilan yang maksimal. “Kami memberikan apresiasi kepada semua seniman yang akan tampil di ajang PKB, semoga memberikan yang maksimal dan menunjukkan kreativitasnya,” tegasnya. (BTN/kmb)

BTN/bud

Burung Kokokan Desa Petulu, Maskot Porprov Bali 2017

B

N

amanya memang Pantai Jerman, tetapi bukan milik turis Jerman. Entah darimana asal muasal nama itu. Mungkin karena dulunya yang banyak datang ke sini turis Jerman. Siapa tahu, mungkin saja. Terlepas dari hal ini, Pemkab Badung akan “menyulap” Pantai Jerman menjadi taman publik yang representatif. Dulu pantai berpasir putih ini merupakan Pelabuhan Kuta. Di

BTN/bud

pelabuhan ini para pedagang dari luar Bali berlabuh dengan membawa barang-barang dagangan untuk bertransaksi. Namun kini pantai yang terletak di Jalan Wana Segara, Desa Adat Tuban, Kuta, Badung ini sudah tergerus abrasi. Masyarakat setempat mengusulkan kepada Pemkab Badung untuk dilakukan penataan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Pemkab Minahasa Tenggara Belajar di Tabanan abupaten Minahasa belajar serta kagum terhadap presmelakukan tasi yang diraih Tabanan. “PemeK Tenggara kunjungan kerja ke rintahan kami baru berdiri selama

Tradisi “Makotek” Diboyong ke Arena PKB 2017

akotek salah satu tradisi tolak bala dari Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung akan ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017. Makotek merupakan warisan leluhur yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali pada Sabtu Kliwon, Wuku Kuningan atau bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Ida Bagus Anom Bhasma mengatakan, tradisi Makotek atau ngerebek ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda. “Ke depan tradisi makotek akan didaftarkan ke UNESCO. Kali ini kami tampilkan di PKB agar masyarakat tahu kesenian ini ada di Badung,” ujar Anom Bhasma, Senin (22/5). Anom Bhasma menegaskan, persiapan Kabupaten Badung untuk ikut dalam pesta kesenian yang akan digelar pada tanggal 10

III

VOL. XII NO. 2, 26 Mei - 8 Juni 2017

Pemerintah Kabupaten Tabanan. Rombongan ini diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Jumat (19/5) di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan. “Selamat datang kami ucapkan kepada Pemkab Minahasa Tenggara. Kami sangat senang dapat bertukar pikiran serta berbagi ilmu. Semoga pertemuan ini dapat memberikan manfaat,” ungkapnya. Bupati James Sumendap mengatakan, pihaknya ingin banyak

10 tahun. Maka kami perlu banyak belajar ke kabupaten lain. Kami melihat banyak prestasi yang telah diraih oleh Kabupaten Tabanan, salah satunya Anugerah Pangripta Nusantara 2017 yang baru saja diraih April lalu. Oleh karena itu kami ingin belajar tentang penyusunan perencanaan,” jelasnya Setelah melakukan sesi tanya jawab, kegiatan kemudian diakhiri dengan foto bersama serta pemberian cinderamata oleh masingmasing Kabupaten. (BTN/bud)

BTN/bud

Badung I.B. Surya Suamba membenarkan pihaknya tengah melakukan penataan Pantai Jerman, Kuta. Kegiatan penataan ini merupakan usulan dari masyarakat Banjar Segara, Kelurahan Kuta. “Dalam perencanaannya, kawasan yang ditata akan menjadi taman publik yang representatif. Kami akan melakukan secara bertahap sepanjang satu kilometer,” katanya. Surya Suamba mengatakan, pihaknya kini baru melaksanakan panataan rutin, yakni perataan pasir menggunakan alat berat. Terkait Detail Engineering Design (DED), kata dia akan diusulkan pada anggaran perubahan 2017. “Karena usulan penataan Pantai Jerman ini adalah dari masyarakat, maka dalam perencanaannya akan melibatkan masyarakat juga,” ujarnya. Secara umum, kata Surya Suamba penataan Pantai Jerman bertujuan untuk membuat taman publik yang representatif untuk masyarakat dan wisatawan. Dihubungi terpisah, anggota DPRD Badung asal Kuta Ni Luh Gede Sri

upati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata mengajak seluruh komponen turut serta menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan berlangsung di Kabupaten Gianyar tahun ini. Hal ini disampaikan saat me-launching burung kokokan sebagai maskot Porprov Bali 2017 dalam acara yang dihadiri jajaran pengurus KONI se-Bali di Taman Bali Safari dan Marine Park Gianyar, Sabtu (20/5). Bupati Bharata yang hadir dalam acara tersebut berpesan agar pelaksanaan Porprov yang digelar di Bumi Seni ini tetap mengedepankan semangat berolahraga, sehingga mampu melaksanakan catur sukses yang diprogramkan pengurus KONI Gianyar. ‘’Kegiatan Porprov yang dilaksanakan wajib berjalan sukses, karena itu

kami butuh dukungan seluruh komponen sehingga ajang ini berjalan sukses,’’ tegasnya. Tokoh penglingsir Puri Gianyar ini mengapresiasi diangkatnya ikon Kokokan dari Desa Petulu, Ubud sebagai logo pelaksanaan Porprov tahun ini. Dikatakannya, sampai saat ini habitat kokokan di Desa Petulu memang terjaga dengan baik. Semangat kokokan dalam kerja sama tim saat berburu ke daerah lain patut dijadikan contoh demi meraih kesuksesan. ‘’Dengan membangun kerja tim yang bagus kokokan tersebut kerap kali pergi ke wilayah lain mencari makan dan pulang sore hari, mereka pun dapat menjaga kekompakan. Begitu juga sebaliknya, pelaksanaan Porprov di Kabupaten Gianyar agar berjalan sukses dengan kekompakan,’’ ujarnya. (BTN/kmb)

BTN/bud

Mediastuti mengatakan, penataan Pantai Jerman memang salah satu usulan masyarakat Banjar Segara. Usulan itu akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. “Bapak Bupati sudah menyatakan setuju dilakukan penataan Pantai Jerman agar menjadi kawasan publik

yang lebih representatif,” katanya. Politisi Partai Golkar ini menambahkan, masyarakat akan ikut berperan aktif dalam penataan Pantai Jerman. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dengan melaksanakan kegiatan gotong-royong. (BTN/kmb)


VOL. XII NO. 2, 26 Mei - 8 Juni 2017

II

11 Desa Wisata Siap Bersaing di Badung Utara

D

inas Pariwisata Badung akan membangkitkan 11 desa wisata yang ada di wilayah Badung Utara. Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata Ba-

dung sudah melakukan koordinasi dengan 36 stakeholder desa wisata guna membahas rencana tersebut. Dikonfirmasi tentang hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made

BTN/bud

Badra mengatakan, pertemuan itu melibatkan para stakeholder desa wisata, yakni pengelola desa wisata, PHRI, Badan Promosi Wisata Daerah serta melibatkan

Asita. Dalam pertemuan tersebut, terungkap berbagai kendala yang dihadapi pengelola desa wisata. Selain itu, banyak masukan yang diterima untuk pengembangan desa wisata. ‘’Dalam konsep yang sedang dimatangkan, kami akan membagi desa wisata menjadi tiga kawasan,’’ ujarnya. Tiga kawasan tersebut meliputi kawasan Petang dengan titik poinnya di Puri Carangsari dengan Tugek House-nya, kemudian kawasan Abiansemal yang titik poinnya di Puri Bongkasa dan kawasan Mengwi dengan Pura Taman Ayunnya. ‘’Jumlah desa wisata saat ini tercatat 11 desa wisata, Jumlah ini kemungkinan bisa bertambah, dalam bentuk desa penyangga,’’ ujar Badra. Konsep tersebut, kata Badra, sudah sangat jelas dan sesuai dengan arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta tentang pemerataan kue pariwisata antara Badung Selatan dan Badung Utara. Ditegaskan, Badung selama ini menjadi pusat industri pariwisata. ‘’Untuk Badung Utara, pengembangan desa wisata akan menjadi motor penggerak pariwisata di sana,’’ tegasnya. Badra menambahkan, pihaknya bersama Bappeda Badung saat ini

sedang menyusun rancangan anggaran pembiayaan untuk penataan desa wisata, termasuk penyediaan akomodasi kamar seperti home stay. Bahkan, Kementerian Pariwisata sendiri saat ini memiliki program 1.000 home stay, di mana Bali masuk dalam program ini. ‘’Bupati telah menyatakan komitmennya siap mengalokasikan anggaran untuk pengembangan desa wisata. Saat ini, kami masih menyusun kebutuhan anggarannya,’’ katanya. Badra menegaskan, pihaknya akan memperkenalkan keberadaan desa wisata kepada para wisatawan yang sebagian adalah tour operator. Diharapkan mereka bisa mengarahkan tamunya untuk mengunjungi dan menginap di desa wisata. Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan desa wisata di Badung, tanggal 31 Mei mendatang akan ada sebanyak 400 wisatawan, terdiri dari tour operator yang akan melakukan fun trip ke desa wisata. Sementara Juli mendatang akan ada sebanyak 2.500 wisatawan dari India yang siap mengunjungi desa wisata. ‘’Sedangkan September mendatang, diperkirakan sebanyak 1.200 wisatawan akan berkunjung ke desa wisata,’’ katanya memaparkan. (BTN/kmb)

Banyak Lontar Kuno Ditemukan di Rumah Penduduk Pemkab Badung akan Konservasi yang Rusak

D

inas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung menelusuri keberadaan lontar kuna yang tersebar di masyarakat. Dari kegiatan tersebut, ditemukan 302 lontar kuna. Namun, 63 naskah lontar dalam kondisi rusak. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupate Badung Ida Bagus Anom Bhasma mengatakan

hal itu, Minggu (21/5). Menurut Anom Bhasma, pelestarian naskah kuna ini telah dilakukan sejak April hingga Mei 2017. Pelestarian naskah kuna ini menyasar lontar-lontar yang ada di beberapa desa di Kabupaten Badung. Seperti Desa Angantaka, Desa Blahkiuh, Desa Carangsari, Desa Kerobokan, Kelurahan Ke-

Calon Wisudawan Pascasarjana IHDN Gelar Pengabdian Masyarakat

alon wisudawan Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar pengabdian masyarakat di pura Dalem Bungkeneng, Desa Pakraman Tonja, Denpasar Timur, Sabtu (20/5). Kegiatan ini rutin digelar menjelang pelaksanaan wisuda IHDN. “Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk ngayah kepada umat menjelang pelepasan mahasiswa program pascasarjana,” kata Direktur Pascasarjana IHDN Denpasar, Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par. Pada saat ini, Pascasarjana IHDN Denpasar akan menamatkan 100 orang calon wisudawan. Sebanyak 11 mahasiswa merupakan doktor ilmu agama dan 89 mahasiswa magister (Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Bahasa Bali dan Brahma Widya). “IHDN siap jika dipanggil untuk ngayah. Kita juga berkewajiban untuk menguatkan agama dalam menangkal paham radikalisme di masyarakat,” papar

C

BTN/bud

Sumadi. Dihadapan Bendesa Pakraman Tonja, Sumadi yang didampingi Asisten Direktur I, Dr. Ketut Tanu, M.Si, dan Asisten Direktur II, Dr. Ni Ketut Srie Kusumawardani, M.Pd. itu memperkenalkan juga keberadaan progran studi baru yang telah berjalan setahun yakni Komunikasi Hindu. “Program Studi Komunikasi Hindu ini untuk mencetak pedarma wecana,” ucapnya. Menurut Sumadi, Bendesa Pakraman Tonja, Drs. Made Sudarsana yang menerima saat itu, berharap hubungan baik tetap dijaga, sehingga mahasiswa pascasarjana IHDN Denpasar dapat berperan pada setiap kegiatan yang dilakukan di wilayahnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan persembahyangan bersama yang dilanjutkan dengan mereresik (bersih-bersih), juga diserahkan punia yang diterima langsung Bendesa Pakraman. (BTN/bud)

donganan dan Kelurahan Tuban. “Kami menemukan berbagai jenis lotar di rumah penduduk, seperti wariga, usada, tutur, geguritan, kekawin dan masih banyak lagi lontar yang telah ditemukan,” katanya. Guna melacak keberadaan lontar kuna tersebut, Anom Bhasma mengaku pihaknya bekerja sama dengan para penyuluh Bahasa Bali. Mereka melakukan identifikasi lontar atau pendataan lontar di desa-desa tempat penyuluh bertugas. “Setelah kami mendapatkan data dari penyuluh Bahasa Bali, kami akan melakukan didigitalisasi maupun direproduksi untuk koleksi. Dengan begitu, keberadaan naskah-naskah lontar kuna itu tetap bisa dilestarikan,” tegasnya. Setelah petugas mengidentifikasi keberadaan lontar-lontar kuna tersebut, kata Anom Bhasma pihaknya memberikan pelatihan cara perawatan lontar dan bantuan alat serta bahan perawatan lontar kepada masyarakat yang bersangkutan. Dukungan ini ber-

M

Pantai Jerman Bukan Milik Turis Jerman Kini “Disulap” Jadi Taman Publik

BTN/bud

tujuan agar masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga, melestarikan dan menghindarkan lontar dari kerusakan yang semakin parah. “Masyarakat penerima bantuan pelestarian memberikan tanggapan yang positif dan mengharapkan program seperti ini tetap bisa berlanjut,” ujarnya. Dari kegiatan pelestarian itu,

Dinas kebudayaan dan penyuluh Bahasa Bali mengharapkan peran serta masyarakat. Caranya, memberikan lontarnya untuk didata, baik oleh penyuluh Bahasa Bali yang dapat dihubungi melalui kantor desa atau pihak Disbud yang diterjunkan secara khusus, sehingga naskah lontar dapat terjaga kelestariannya. (BTN/kmb)

Juni hingga 8 Juli 2017 itu terus dimantapkan. “Selain menampilkan tradisi Makotek, kami juga akan menampilkan tari kreasi yakni Tari Surfing pada parade pawai pembukaan PKB,” katanya. Anom Bhasma menyebutkan, penampilan Tari Surfing dari Legian dalam pementasan seni PKB tahun 2017 ini merupakan kesenian spesial. “Tarian ini yang berkaitan dengan air akan ditampilkan dalam pawai pembukaan,” ujarnya. Pada perhelatan tahunan PKB 2017, Pemkab Badung melibatkan sedikitnya ada sekitar 3.000 orang seniman dengan anggaran Rp 3 milyar. Pihaknya juga menampilkan seni rekonstruksi, yakni Arja Cupak Gerantang dari Banjar Blumbang, Desa Penarungan, Mengwi. Menurut Anom Bhasma, kesenian Arja Cupak ini sempat berjaya di masanya, namun seiring perjalanan

waktu arja ini sempat redup. Untuk itu, pihaknya ingin kembali membangkitkan kesenian tersebut. Anom Bhasma berharap, seluruh seniman yang terlibat dapat memberikan hasil yang baik dengan memberikan penampilan yang maksimal. “Kami memberikan apresiasi kepada semua seniman yang akan tampil di ajang PKB, semoga memberikan yang maksimal dan menunjukkan kreativitasnya,” tegasnya. (BTN/kmb)

BTN/bud

Burung Kokokan Desa Petulu, Maskot Porprov Bali 2017

B

N

amanya memang Pantai Jerman, tetapi bukan milik turis Jerman. Entah darimana asal muasal nama itu. Mungkin karena dulunya yang banyak datang ke sini turis Jerman. Siapa tahu, mungkin saja. Terlepas dari hal ini, Pemkab Badung akan “menyulap” Pantai Jerman menjadi taman publik yang representatif. Dulu pantai berpasir putih ini merupakan Pelabuhan Kuta. Di

BTN/bud

pelabuhan ini para pedagang dari luar Bali berlabuh dengan membawa barang-barang dagangan untuk bertransaksi. Namun kini pantai yang terletak di Jalan Wana Segara, Desa Adat Tuban, Kuta, Badung ini sudah tergerus abrasi. Masyarakat setempat mengusulkan kepada Pemkab Badung untuk dilakukan penataan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Pemkab Minahasa Tenggara Belajar di Tabanan abupaten Minahasa belajar serta kagum terhadap presmelakukan tasi yang diraih Tabanan. “PemeK Tenggara kunjungan kerja ke rintahan kami baru berdiri selama

Tradisi “Makotek” Diboyong ke Arena PKB 2017

akotek salah satu tradisi tolak bala dari Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung akan ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017. Makotek merupakan warisan leluhur yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali pada Sabtu Kliwon, Wuku Kuningan atau bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Ida Bagus Anom Bhasma mengatakan, tradisi Makotek atau ngerebek ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda. “Ke depan tradisi makotek akan didaftarkan ke UNESCO. Kali ini kami tampilkan di PKB agar masyarakat tahu kesenian ini ada di Badung,” ujar Anom Bhasma, Senin (22/5). Anom Bhasma menegaskan, persiapan Kabupaten Badung untuk ikut dalam pesta kesenian yang akan digelar pada tanggal 10

III

VOL. XII NO. 2, 26 Mei - 8 Juni 2017

Pemerintah Kabupaten Tabanan. Rombongan ini diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Jumat (19/5) di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan. “Selamat datang kami ucapkan kepada Pemkab Minahasa Tenggara. Kami sangat senang dapat bertukar pikiran serta berbagi ilmu. Semoga pertemuan ini dapat memberikan manfaat,” ungkapnya. Bupati James Sumendap mengatakan, pihaknya ingin banyak

10 tahun. Maka kami perlu banyak belajar ke kabupaten lain. Kami melihat banyak prestasi yang telah diraih oleh Kabupaten Tabanan, salah satunya Anugerah Pangripta Nusantara 2017 yang baru saja diraih April lalu. Oleh karena itu kami ingin belajar tentang penyusunan perencanaan,” jelasnya Setelah melakukan sesi tanya jawab, kegiatan kemudian diakhiri dengan foto bersama serta pemberian cinderamata oleh masingmasing Kabupaten. (BTN/bud)

BTN/bud

Badung I.B. Surya Suamba membenarkan pihaknya tengah melakukan penataan Pantai Jerman, Kuta. Kegiatan penataan ini merupakan usulan dari masyarakat Banjar Segara, Kelurahan Kuta. “Dalam perencanaannya, kawasan yang ditata akan menjadi taman publik yang representatif. Kami akan melakukan secara bertahap sepanjang satu kilometer,” katanya. Surya Suamba mengatakan, pihaknya kini baru melaksanakan panataan rutin, yakni perataan pasir menggunakan alat berat. Terkait Detail Engineering Design (DED), kata dia akan diusulkan pada anggaran perubahan 2017. “Karena usulan penataan Pantai Jerman ini adalah dari masyarakat, maka dalam perencanaannya akan melibatkan masyarakat juga,” ujarnya. Secara umum, kata Surya Suamba penataan Pantai Jerman bertujuan untuk membuat taman publik yang representatif untuk masyarakat dan wisatawan. Dihubungi terpisah, anggota DPRD Badung asal Kuta Ni Luh Gede Sri

upati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata mengajak seluruh komponen turut serta menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan berlangsung di Kabupaten Gianyar tahun ini. Hal ini disampaikan saat me-launching burung kokokan sebagai maskot Porprov Bali 2017 dalam acara yang dihadiri jajaran pengurus KONI se-Bali di Taman Bali Safari dan Marine Park Gianyar, Sabtu (20/5). Bupati Bharata yang hadir dalam acara tersebut berpesan agar pelaksanaan Porprov yang digelar di Bumi Seni ini tetap mengedepankan semangat berolahraga, sehingga mampu melaksanakan catur sukses yang diprogramkan pengurus KONI Gianyar. ‘’Kegiatan Porprov yang dilaksanakan wajib berjalan sukses, karena itu

kami butuh dukungan seluruh komponen sehingga ajang ini berjalan sukses,’’ tegasnya. Tokoh penglingsir Puri Gianyar ini mengapresiasi diangkatnya ikon Kokokan dari Desa Petulu, Ubud sebagai logo pelaksanaan Porprov tahun ini. Dikatakannya, sampai saat ini habitat kokokan di Desa Petulu memang terjaga dengan baik. Semangat kokokan dalam kerja sama tim saat berburu ke daerah lain patut dijadikan contoh demi meraih kesuksesan. ‘’Dengan membangun kerja tim yang bagus kokokan tersebut kerap kali pergi ke wilayah lain mencari makan dan pulang sore hari, mereka pun dapat menjaga kekompakan. Begitu juga sebaliknya, pelaksanaan Porprov di Kabupaten Gianyar agar berjalan sukses dengan kekompakan,’’ ujarnya. (BTN/kmb)

BTN/bud

Mediastuti mengatakan, penataan Pantai Jerman memang salah satu usulan masyarakat Banjar Segara. Usulan itu akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. “Bapak Bupati sudah menyatakan setuju dilakukan penataan Pantai Jerman agar menjadi kawasan publik

yang lebih representatif,” katanya. Politisi Partai Golkar ini menambahkan, masyarakat akan ikut berperan aktif dalam penataan Pantai Jerman. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dengan melaksanakan kegiatan gotong-royong. (BTN/kmb)


Vol. XII No. 2 | 26 Mei - 8 Juni 2017

IV

Fire: 113; Police: 110; Ambulance: 118; Indonesian Red Cross: 225-465; Rescue Coordination Office: 751111; Directory Enquiries 108; International Operator: 101; Post Service Information: 161; Time: 103; Immigration Officer: 227828, 7510388; Public Hospital 227-911. TOURIST INFORMATION The Department of Tourism (Bali) has six Information Centres where booklets and brochures can be obtained free of charge. Addresses: Ngurah Rai International Airport, Tuban, Phone: (0361) 751011; Bina Wisata Ubud, next to the village head’s in Ubud; Government Tourist Information Centre, Jl. Raya Kuta No. 2, Kuta - Badung, Kuta; Government Tourist Office, Jl. S. Parman Niti Mandala, Denpasar, Phone (0361) 222387, Buleleng Government Tourist Office, Jl. Veteran 23, Singaraja, Phone: (0361) 25141. DIRECT TOURISTS ARRIVAL TO BALI 2017

500000

TOTAL : 867,664

400000 300000

26 Mei - 8 Juni 2017

Unique ritual in a series of Usaba Dangsil

Marriage Before This Ritual Over, Boys and Girls Must Do Maserah

this year. All the dangsil paraphernalia at Penataran Temple are directly dismantled. His party continuously plans the Usaba Dangsil to be held every 10 years. Howev-

er, whether it is confirmed to be held or not, he insisted that it entirely depends on the intention of Ida Bathara Lingsir at Bungaya village. (BTN/kmb)

415,461

200000 100000 0

JAN.

FEB.

MAR.

THE TOP TEN ARRIVAL BY NATIONALITY JANUARY 2017 TOTAL FOREIGN TOURIST ARRIVALS : 452,203 100000

JAPANESE _______________ 23,485 INDIAN __________________ 17,319

60000

10,943

13,688

13,807

15,094

16,312

17,189

17,319

20000

BRITISH _________________ 17,189

23,485

40000

CHINESE ________________ 98,501 AUSTRALIAN _____________ 78,930

80000

78,930

30th Hari Kajeng Kliwon Enyitan/Anggara Kasih Tambir : Piodalan di: - Pr. Dalem Puri - Ds. Batuan, Sukawati, - Pr. Dalem Alas Harum - Ds. Batuan, Sukawati, - Pr. Dalem Kangin - Ds. Sukawati, - Pr. Dalem - Ds. Singakerta, Ubud, - Pr. Dalem - Ds. Bunbunan, Seririt, Buleleng, - Pr. Dalem - Ds. Tampuagan, Tembuku, Bangli, - Pr. Paibon Pasek Tangkas - Ds. Peliatan, Ubud, - Pr. Puseh Ngukuhin - Ds. Keramas, Gianyar, - Pr. Luhur Padengenan Bheda - Bongan, Tabanan, - Pr. Karang Buncing - Ds. Blahbatuh, Gianyar, - Pamerajan Agung Ki Telabah - Ds. Tuakilang, Tabanan, - Pr. Desa Badung - Denpasar, - Pr. Pasek Gobleg - Ds. Kayu Putih, Banjar, Buleleng, - Pr. Pucak Payoghan - Ds. Lungsiakan, Kedewatan, Ubud, - Pr. Pejanji - Br. Bungsu, Batubulan, - Mr. Sebudi - Ds. Sebudi, - Pr. Tanah Kilap/Geriya Anyar - Suwung Kauh, Denpasar, - Pr. Selukat - Ds. Keramas, Gianyar, - Pr. Bhatara Ratu Mas - Ds. Singapadu, Sukawati, Gianyar, - Pr. Dalem/Tri Desa Adat - Banjar, Buleleng, - Pr. Paibon Ki Pasek Gelgel - Ds. Kayuputih, Banyuatis, Buleleng, - Pr. Dalem Panunggekan - Br. Blungbang, Bangli, - Pr. Dalem Kaja - Ds. Sangsit, Dauh Yeh, Buleleng, - Pr. Dalem Pabean - Ds. Ketewel, Sukawati, - Pr. Kahyangan Desa - Br. Tanjungbungkak, Sumertha, Denpasar, - Pr. Dalem - Ds. Bedulu, Gianyar, - Pr. Yeh Lesung - Ds. Bulian, Buleleng, - Pr. Dalem Puri - Ds. Peliatan, Ubud, - Pr. Dalem Bentuyung - Ubud, - Pr. Waturenggong - Ds. Taro, Tegalalang, - Pr. Dalem Kediri - Ds. Silakarang, Singapadu, - Pr. Dalem - Ds. Tampuagan, Tembuku, Bangli, - Pr. Manik Suci - Br. Mawang Kelod, Lodtunduh, Ubud.

AMERICAN _______________ 16,312 MALAYSIAN ______________ 15,094 SINGAPOREAN ___________ 13,807 GERMAN ________________ 13,688

0

TAIWANESE ______________ 10,943

Kabupaten Sleman Belajar di Denpasar

G E N E R A L I N F O R M A T I O N

IMPORTANT TELEPHONE NUMBERS

Mei

452,203

I N F O R M A T I O N

Kalender Kegiatan/Piodalan

98,501

G E N E R A L

General Information

Vol. XII No. 2

BTN/ist

emerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kunjungan kerja di Pemeritah Kota (Pemkot) Denpasar. Rombongan dipimpin Wakil Bupati Sleman Hj. Sri Muslimatum, M.Kes ingen belajar ter-

P

kait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Rombongan diterima Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Rabu (17/5). Hj. Sri Muslimatum mengatakan, pihkanya ingin belajar tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Hal ini mengingat Pemkot Denpasar penghargaan tertinggi katagori “Mentor” untuk Anugrah Parahita Ekapraya (APE) untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “Kami berharap bisa mendapatkan ilmu terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebagai tolak ukur kami untuk dapat menerapkannya,”’ ungkapnya. Sekda AAN Rai Iswara mengatakan, keberhasilan Pemkot Denpasar meraih prestasi tingkat nasional karena kepedulian serta rasa kemanusiaan Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara telah mampu memberikan acuan bagi aparatur Pemerintah Daerah dalam strategi pengintergrasian gender yang dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di daerah. (BTN/bud)

Made Gianyar, Launchung Bus Perintis PERUM DAMRI ART, CULTURE AND SOCIAL EVENTS IN BALI To list your event: balievents4u@gmail.com

ONGOING EVENTS

BTN/ist

angli I Made Gianyar, SH.,M.Hum.,M.Kn didampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE, Senin (22/5) melaunching enam armada bus perintis Perum Damri Launching bus perintis yang dipusatkan di depan Kantor Bupati Banglijuga disaksikan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Bangli, GM PT Damri Denpasar Dr. Gede Pasek Suardika, M.Sc, Ka. Balai LLAJ SDP Moh. Malawat dan pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Bangli. Launching bus perintis ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga dan penyiraman tirta (air

B

suci). enam armada bus perintis ini akan melayani rute Kota Bangli-Desa Kedisan-Desa Songan dan Kota Bangli-Desa Bantang-Desa Satra Kinatamni-MadenanTejakula Kabupaten Buleleng, Made Gianyar pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada kementerian Perhubungan dan Direksi Damri karena Bangli sudah dipilih sebagai daerah perintisan mode transportasi publik. Menurutnya, disamping bisa menekan voluasi udara, kehadiran bus perintis Damri di Kabupaten Bangli bisa menjadi alternatif transportasi publik. Oleh karenanya Made Gianyar menghimbau masyarakat untuk mulai beralih menggunakan trasportasi publik, apalagi Bangli sekarang sudah memiliki bus perintis yang pasti bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang memanfaatkannya. Selain aman dan nyaman, tarif yang ditetapkan bus perintis ini juga sangat terjangkau karena masih disubsidi oleh Kementerian Perhubungan. Sementara Wabup Bangli Sedana Arta, mengungkapkan dengan kehadiran angkutan perintis Bus Damri ini dapat memberikan pilihan bagi warga dalam memilih sarana angkutan yang nyaman.karena “Penyediaan sarana transportasi yang aman, nyaman dan memadai serta mudah merupakan salah satu tugas pemerintah yang harus kita lakukan,” (BTN/ery)

BTN/kmb

Peserah and mepamit ritual means that they will no longer ngayah or do devotional work as boys and girls. So, all the tasks of carrying out all the rituals at the village are submitted to the single boys and girls.

mplementation of Usaba Dangsil at Bungaya village, Bebandem, retains many unique stories. Ahead of the ritual at the ancient villages in Karangasem ends, there remains a series of unique rituals rarely found in other villages of Bali. In addition to the Usaba Nindih ritual denoting the closing of a series of Usaba Dangsil ritual, there is also peserah or meserah ritual. Uniquely, this ritual is especially devoted to married men and women before the implementation of Usaba Dangsil is completely finished. This peserah ritual is held two days after Usaba Nindih at Bale Pekenca Temple. This was held at the Bale Agung on Sunday (Apr. 23). One of the boys of Bungaya, Agus Sudarsana, said that it has been a tradition from the past, where 12 days after penyineban ritual of Usaba Gede or Usaba Dangsil, men and women that have got married before the Usaba Dangsil ends, they are obliged to perform mepamit (farewell) ritual at Bale Agung Temple and perform peserah (handover) ritual to all boys and girls. The process of peserah ritual is witnessed by senior figures of Bungaya customary village, namely We Kebayan Wayan, We Kebayan Nyoman, chief of customary village and the secretary and all boys and girls in the community of Bungaya customary village. This year, the peserah ritual

I

at the courtyard of the Bale Agung is implemented by two boys and girls. They are I Kadek Ari Setiawan (boy) from Kecicang Bali hamlet, husband of Ni Komang Apriani from Peselatan Merita village, Abang. Another couple is Ni Komang Ayu Sugiantari, the daughter of Bungaya headman and her husband I Kadek Budi Suryanata. “Other than having to follow the peserah ritual, the boys and girls having to married before the Usaba Dangsil ends are also imposed with a fine,” said one of the boys, Agus Sudarsana. “The fines imposed consist of a sack of rice, 200 pieces of sirikan rice bag (ketupat), respectively 200 pieces of black and white bantal cake, respectively 4 kg of black and white kuskus, two packages of oblation, two package of ayunan, bantal kuskus of respectively 60 pieces, 20 packages of kelanan bayuan, four pieces of sagehan ageng, two pieces of pengulem, two pieces of peras tahenan and two pieces of pemijian. This unique ritual is officiated over by We Penanga, We Mangku Puseh, We Mangku Jawa, We Mangku Bukit and We Mangku Maspahit. This ritual ends all the series of Usaba Gede (Dangsil) ritual having been going on since August 17, 2016,” he said. Peserah and mepamit ritual means that they will no longer ngayah or do devotional work as boys and girls. So, all the tasks of

carrying out all the rituals at the village are submitted to the single boys and girls. Mepamit, according to local residents, also signifies that the marriage of boys and girls before the Usaba Dangsil ends also reinforces that they will no longer perform devotional works as they colleague do. Peserah ritual is also an apology to other girls and boys that they get married first. However, they are still subject to fines as described above. Usaba Nindih Prior to implementing this ritual, the boys and girls and the community at Bungaya village implemented Usaba Nindih on Friday (Apr. 21). This ritual becomes the closing of a series of Usaba Dangsil having been running for more than eight months. The nindih ritual is unique. All the boys and girls gathered at Bale Pekenca and then uttered repetitive poetry or pantun and allusion to invite laughter of all senior figures and other residents who were present there. The rhymes are closely related to the life of adolescent that sound interesting, lively and vibrant. The procession is most eagerly awaited by boys and girls because it is full of jokes and laughter as if they were free from the burden of doing devotional works related to the Usaba Dangsil for long time, and there should be no mistake. The ritual committee said that after the Usaba Nindih, the series of Usaba Dangsil has completed

Kini Bali Travel News hadir on iPad dan juga dapat diakses via mobile iPhone, Blackberry dan Nokia Symbian. Ketik : http://m.bali-travelnews.com via browser mobile


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.