Edisi 27 Nopember 2017 | Ekbis NTB

Page 1

MINGGUAN TERBIT SEJAK 15 AGUSTUS 2016 E-mail: ekbisntb@gmail.com

SENIN, 27 NOVEMBER 2017

Ekbis NTB

4 HALAMAN NOMOR 14 TAHUN KE 2 TELEPON: Iklan/Redaksi/ Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Jadikan Rumah Lebih Elegan dengan Batu Sikat BEBERAPA tahun belakangan, batu sikat menjadi tren untuk melengkapi tampilan rumah menjadi lebih elegan. Batu sikat yang banyak digunakan untuk mempercantik teras, garasi, atau trotoar ini menjadi pilihan dibandingkan dengan menggunakan keramik. Halaman 2

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Kekuatan Ekonomi dan Dunia Usaha NTB

Tanpa Sektor Pertambangan, Ekonomi NTB Membaik PERTUMBUHAN ekonomi masyarakat NTB dalam kurun waktu lima tahun terakhir dinilai relatif cukup baik, terutama tanpa dipengaruhi oleh sektor pertambangan. Hal tersebut bisa dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi periode 2011-2016 sebesar 5,74 persen. Halaman 3

Halus Mandala

Tiket Promo dan Perbanyak Penerbangan

Tiket Pesawat Mahal dan Pariwisata yang Memikat Tingginya harga tiket pesawat dari dan ke Lombok (NTB) belakangan ini, dikeluhkan masyarakat termasuk wisatawan. Mahalnya harga tiket pesawat seiring tingginya minat masyarakat bepergian menggunakan angkutan udara, bahkan telah mendorong terjadinya inflasi.

PARIWISATA NTB terus bergerak naik. Secara angka, kunjungan wisatawan terus bertumbuh. Destinasi wisata yang bervariasi serta fasilitas pendukung yang memadai, menjadi daya tarik wisatawan melancong ke NTB. Namun di balik tingginya angka kunjungan wisatawan itu, harga

tiket khususnya tiket pesawat menjadi keluhan. Harga tiket mahal. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat inflasi, salah satu komposisi pembentuknya yang digarisbawahi adalah transportasi udara. Inflasi menjadi suatu peristiwa penting dalam fenomena ekonomi.

Meskipun inflasi berarti terdapat kenaikan harga secara umum, akan tetapi inflasi diperlukan juga sebagai salah satu stimulus agar perekonomian bisa berkembang. Di sisi lain, inflasi berdampak pada merosotnya daya beli

PRAKTISI pariwisata NTB Dr. Halus Mandala, M.Hum menilai harga tiket penerbangan yang melayani rute Lombok – Jakarta, Lombok – Surabaya, Lombok – Denpasar pulang pergi dan rute-rute lainnya sudah wajar dan sesuai dengan standar. Perusahaan maskapai penerbangan memberlakukan harga tiket sesuai dengan pasar yang berlaku. Menurut Halus Mandala, bagi masyarakat yang ingin bepergian dan menginginkan tiket murah, mereka bisa melakukan beberapa cara. Misalnya dengan cara mencari tiket promosi di waktu-waktu tertentu yang diberikan oleh perusahaan maskapai penerbangan. “Jika konsumen menginginkan harga tiket yang lebih murah, ya harus dicari di waktu-waktu promosi, di sanalah keahlian seseorang jika ingin lebih murah harganya,” katanya belum lama ini. Halus mengatakan, harga tiket pesawat tergantung dari gampang atau susahnya mencari penerbangan. Misalnya rute penerbangan Jakarta – Denpasar atau Jakarta – Singapura akan lebih murah harga tiketnya daripada Jakarta – Lombok.

Bersambung ke hal 3

Bersambung ke hal 3

Perbanyak Maskapai Penerbangan Masuk HUKUM pasar berlaku, ada permintaan, harga barang akan dinaikkan. Hal ini juga berlaku di bisnis angkutan udara. Meskipun caranya tidak seterbuka pedagang-pedagang pasar. Jika ada yang mempertanyakan tingginya harga tiket pesawat, di tengah menggeliatnya sektor pariwisata NTB, hal ini harus dipengaruhi. Agar tak menjadi pandangan lain bagi para wisatawan yang berlalu lalang dari dan ke NTB. Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia (Atindo) melihat adanya indikasi strategis bisnis sangat halus yang dimainkan oleh maskapai-maskapai penerbangan. Harga tiket sebenarnya tak mengalami kenaikan. Hanya saja, kecenderungannya, maskapai hanya menyiapkan kursi penumpang untuk harga yang paling bagus. Misalnya, kata Ketua Astindo Provinsi NTB, Awanadi Aswiba-

wa, ada beberapa kelas yang disiapkan oleh maskapai. Kelas ekonomi super murah, kelas ekonomi normal. Ketika permintaan tiket pesawat tinggi, maskapai tidak membuka keran tiket dengan harga super murah. ‘’Harga tidak naik sebenarnya.

Maskapai membatasi jumlah seat yang super murah, karena adanya permintaan, itu strategi bisnis,” demikian Awanadi pada Ekbis NTB. Travel agent tidak memiliki kekuatan untuk menurunkan atau menaikkan harga tiket pesawat. Yang didapatkan hanya komisi penjualan dari maskapai. Itupun dibatasi, antara 3 persen sampai 7 persen. Misalnya jika harga tiket pesawat Rp 500.000, yang didapat di kisaran Rp 15.000. Karena itu, menurut Awanadi, penting dilakukan upaya yang lebih massif untuk memancing minat maskapai penerbangan lebih banyak masuk ke NTB atau memperbanyak frekuensi penerbangan dari dan ke Lombok. Caranya, pemerintah daerah dan stakeholder memberikan insentif kepada maskapai penerbangan.

Bersambung ke hal 3

Harga Tiket Tergantung Pertumbuhan Ekonomi PARIWISATA NTB terus bergerak naik. Secara angka, kunjungan wisatawan relatif tumbuh cukup baik. Salah satu faktor yang mempengaruhinya. Karena tersedianya akses dan transportasi pendukung yang memadai, transportasi udara terutamanya. Namun belakangan ini harga tiket pesawat dikeluhkan karena mahal. General Manajer Garuda Indonesia Kantor Perwakilan NTB di Mataram, Yansverio, menilai bahwa harga tiket Garuda Indonesia masih dalam batas yang layak. Artinya, sangat sesuai dengan kondisi dan kekuatan ekonomi masyarakat, di NTB utamanya.

Bersambung ke hal 3

TINGGINYA atau mahalnya harga tiket pesawat ke NTB diakui Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB H. Afan Ahmad. Hal ini, menurutnya, berpengaruh terhadap tingkat minat wisatawan untuk membeli. ‘’Tetapi kalau pada keadaan tertentu, harga tiket yang tinggi tidak menjadi masalah. Seperti ada wisatawan yang memang ingin menghabiskan waktunya terutama di akhir tahun untuk liburan. Harga mahal tidak menjadi masalah,’’ terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu. Apalagi daya tarik Lombok-Sumbawa yang tinggi. Ini menyebabkan orang ingin menikmati keindahan alam, kuliner, dan keramahtamahan masyarakat tidak menyurutkan wisatawan datang ke sini. ‘’Buktinya di saat tertentu, penumpang pesawat penuh dan tingkat hunian hotel juga penuh,’’ jelasnya. Ditambah dengan diresmikannya kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika semakin menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke NTB. Tetapi, ia berharap agar pihak maskapai penerbangan bisa memberikan harga yang relatif menguntungkan bagi calon wisatawan. ‘’Di akhir tahun biasanya jumlah kunjungan semakin meningkat. Karena mereka ingin melihat suasana yang berbeda, apalagi di NTB banyak memiliki daya tarik tersendiri,’’ ujarnya. Menurutnya, ada dua tipe wisatawan yang berkunjung ke NTB. Yaitu wisatawan yang sudah sering ke NTB dan ingin kembali dan wisatawan baru. ‘’Yang wisatawan baru ini tidak berpikir karena dia sudah tahu potensi luar biasa yang ada di NTB. Sehingga mereka tidak berpikir untuk mengeluarkan biaya,’’ jelasnya.

Bersambung ke hal 3

H. Afan Ahmad

(Ekbis NTB/dok)

Dorong Maskapai ’’Pelat Merah’’ Perbanyak Jatah Tiket Promo DPRD Provinsi NTB mendorong agar maskapai penerbangan Garuda Indonesia selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperbanyak tiket promosi dalam setiap penerbangannya ke Lombok. Kebijakan ini akan memberikan dampak yang positif bagi jumlah wisatawan yang akan datang ke Lombok dan Sumbawa sebagai daerah yang sedang mengembangkan diri dalam bidang pariwisata. ‘’Pada hari-hari tertentu diharapkan Garuda semakin banyak memberikan tiket promo kepada masyarakat untuk reterute yang ramai. Ini harus Yek Agil

dimulai oleh Garuda sebagai komitmen mereka selaku perusahaan ‘’plat merah’’,” kata Sekretaris Komisi II Bidang Pariwisata DPRD NTB Yek Agil kepada Ekbis NTB belum lama ini. Untuk memelopori aktivitas bisnis penerbangan yang melayani rute-rute domestik, tentu diharapkan Garuda Indonesia sebagai pionirnya. Selama ini Garuda dipandang sudah cukup bagus melayani NTB. Karena sudah banyak membuka rute baru dan frekuensi penerbangan rute domestik semakin baik. Misalnya rute Jakarta – Lombok sudah ada empat kali penerbangan sehari. Yek Agil mengatakan, pihaknya bisa memaklumi kota-kota yang tingkat pener-

bangannya sangat tinggi seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar cenderung memiliki harga tiket yang lebih rendah. Dalam satu hari, maskapai biasanya melayani beberapa kali penerbangan untuk rute yang sama. “Ini menunjukkan bahwa tingkat keterisian kursi yang tinggi, biasanya maskapai itu perang harga sehingga harganya murah,” jelasnya. Sementara rute dengan tingkat keterisian kursi yang tidak tinggi, biasanya mereka tidak akan berani perang harga, kecuali dalam masa-masa promosi. Namun politisi PKS ini mengamati, tingkat keterisian penerbangan dengan rute Lombok - Jakarta, Lombok- Surabaya, dan Lombok-Denpasar sudah sangat tinggi. Sehingga pada rute ini, maskapai penerban-

gan yang melayani lebih dari satu dan memiliki frekuensi yang lebih banyak. Karena itu maskapai penerbangan diharapkan mampu memberikan harga yang terbaik di rute-rute tersebut, sehingga wisatawan yang datang ke NTB semakin tumbuh. Jika kebijakan ini bisa diambil oleh maskapai penerbangan, tentu hal ini akan berpengaruh juga terhadap bisnis penerbangan karena penumpang akan semakin bergairah. ‘’Jadi ini saran untuk memajukan pariwisata NTB sekaligus untuk pengembangan perusahaan penerbangan. Ayo dipertimbangkan agar rute yang banyak wisatawan seperti dari Jakarta, Surabaya dan Denpasar diberikan tarif yang bersaing,” sarannya.

Bersambung ke hal 3

(Ekbis NTB/uul)

Tak Masalah Bagi Calon Wisatawan Baru


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.