Edisi 27 Nopember 2017 | Ekbis NTB

Page 1

MINGGUAN TERBIT SEJAK 15 AGUSTUS 2016 E-mail: ekbisntb@gmail.com

SENIN, 27 NOVEMBER 2017

Ekbis NTB

4 HALAMAN NOMOR 14 TAHUN KE 2 TELEPON: Iklan/Redaksi/ Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Jadikan Rumah Lebih Elegan dengan Batu Sikat BEBERAPA tahun belakangan, batu sikat menjadi tren untuk melengkapi tampilan rumah menjadi lebih elegan. Batu sikat yang banyak digunakan untuk mempercantik teras, garasi, atau trotoar ini menjadi pilihan dibandingkan dengan menggunakan keramik. Halaman 2

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Kekuatan Ekonomi dan Dunia Usaha NTB

Tanpa Sektor Pertambangan, Ekonomi NTB Membaik PERTUMBUHAN ekonomi masyarakat NTB dalam kurun waktu lima tahun terakhir dinilai relatif cukup baik, terutama tanpa dipengaruhi oleh sektor pertambangan. Hal tersebut bisa dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi periode 2011-2016 sebesar 5,74 persen. Halaman 3

Halus Mandala

Tiket Promo dan Perbanyak Penerbangan

Tiket Pesawat Mahal dan Pariwisata yang Memikat Tingginya harga tiket pesawat dari dan ke Lombok (NTB) belakangan ini, dikeluhkan masyarakat termasuk wisatawan. Mahalnya harga tiket pesawat seiring tingginya minat masyarakat bepergian menggunakan angkutan udara, bahkan telah mendorong terjadinya inflasi.

PARIWISATA NTB terus bergerak naik. Secara angka, kunjungan wisatawan terus bertumbuh. Destinasi wisata yang bervariasi serta fasilitas pendukung yang memadai, menjadi daya tarik wisatawan melancong ke NTB. Namun di balik tingginya angka kunjungan wisatawan itu, harga

tiket khususnya tiket pesawat menjadi keluhan. Harga tiket mahal. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat inflasi, salah satu komposisi pembentuknya yang digarisbawahi adalah transportasi udara. Inflasi menjadi suatu peristiwa penting dalam fenomena ekonomi.

Meskipun inflasi berarti terdapat kenaikan harga secara umum, akan tetapi inflasi diperlukan juga sebagai salah satu stimulus agar perekonomian bisa berkembang. Di sisi lain, inflasi berdampak pada merosotnya daya beli

PRAKTISI pariwisata NTB Dr. Halus Mandala, M.Hum menilai harga tiket penerbangan yang melayani rute Lombok – Jakarta, Lombok – Surabaya, Lombok – Denpasar pulang pergi dan rute-rute lainnya sudah wajar dan sesuai dengan standar. Perusahaan maskapai penerbangan memberlakukan harga tiket sesuai dengan pasar yang berlaku. Menurut Halus Mandala, bagi masyarakat yang ingin bepergian dan menginginkan tiket murah, mereka bisa melakukan beberapa cara. Misalnya dengan cara mencari tiket promosi di waktu-waktu tertentu yang diberikan oleh perusahaan maskapai penerbangan. “Jika konsumen menginginkan harga tiket yang lebih murah, ya harus dicari di waktu-waktu promosi, di sanalah keahlian seseorang jika ingin lebih murah harganya,” katanya belum lama ini. Halus mengatakan, harga tiket pesawat tergantung dari gampang atau susahnya mencari penerbangan. Misalnya rute penerbangan Jakarta – Denpasar atau Jakarta – Singapura akan lebih murah harga tiketnya daripada Jakarta – Lombok.

Bersambung ke hal 3

Bersambung ke hal 3

Perbanyak Maskapai Penerbangan Masuk HUKUM pasar berlaku, ada permintaan, harga barang akan dinaikkan. Hal ini juga berlaku di bisnis angkutan udara. Meskipun caranya tidak seterbuka pedagang-pedagang pasar. Jika ada yang mempertanyakan tingginya harga tiket pesawat, di tengah menggeliatnya sektor pariwisata NTB, hal ini harus dipengaruhi. Agar tak menjadi pandangan lain bagi para wisatawan yang berlalu lalang dari dan ke NTB. Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia (Atindo) melihat adanya indikasi strategis bisnis sangat halus yang dimainkan oleh maskapai-maskapai penerbangan. Harga tiket sebenarnya tak mengalami kenaikan. Hanya saja, kecenderungannya, maskapai hanya menyiapkan kursi penumpang untuk harga yang paling bagus. Misalnya, kata Ketua Astindo Provinsi NTB, Awanadi Aswiba-

wa, ada beberapa kelas yang disiapkan oleh maskapai. Kelas ekonomi super murah, kelas ekonomi normal. Ketika permintaan tiket pesawat tinggi, maskapai tidak membuka keran tiket dengan harga super murah. ‘’Harga tidak naik sebenarnya.

Maskapai membatasi jumlah seat yang super murah, karena adanya permintaan, itu strategi bisnis,” demikian Awanadi pada Ekbis NTB. Travel agent tidak memiliki kekuatan untuk menurunkan atau menaikkan harga tiket pesawat. Yang didapatkan hanya komisi penjualan dari maskapai. Itupun dibatasi, antara 3 persen sampai 7 persen. Misalnya jika harga tiket pesawat Rp 500.000, yang didapat di kisaran Rp 15.000. Karena itu, menurut Awanadi, penting dilakukan upaya yang lebih massif untuk memancing minat maskapai penerbangan lebih banyak masuk ke NTB atau memperbanyak frekuensi penerbangan dari dan ke Lombok. Caranya, pemerintah daerah dan stakeholder memberikan insentif kepada maskapai penerbangan.

Bersambung ke hal 3

Harga Tiket Tergantung Pertumbuhan Ekonomi PARIWISATA NTB terus bergerak naik. Secara angka, kunjungan wisatawan relatif tumbuh cukup baik. Salah satu faktor yang mempengaruhinya. Karena tersedianya akses dan transportasi pendukung yang memadai, transportasi udara terutamanya. Namun belakangan ini harga tiket pesawat dikeluhkan karena mahal. General Manajer Garuda Indonesia Kantor Perwakilan NTB di Mataram, Yansverio, menilai bahwa harga tiket Garuda Indonesia masih dalam batas yang layak. Artinya, sangat sesuai dengan kondisi dan kekuatan ekonomi masyarakat, di NTB utamanya.

Bersambung ke hal 3

TINGGINYA atau mahalnya harga tiket pesawat ke NTB diakui Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB H. Afan Ahmad. Hal ini, menurutnya, berpengaruh terhadap tingkat minat wisatawan untuk membeli. ‘’Tetapi kalau pada keadaan tertentu, harga tiket yang tinggi tidak menjadi masalah. Seperti ada wisatawan yang memang ingin menghabiskan waktunya terutama di akhir tahun untuk liburan. Harga mahal tidak menjadi masalah,’’ terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu. Apalagi daya tarik Lombok-Sumbawa yang tinggi. Ini menyebabkan orang ingin menikmati keindahan alam, kuliner, dan keramahtamahan masyarakat tidak menyurutkan wisatawan datang ke sini. ‘’Buktinya di saat tertentu, penumpang pesawat penuh dan tingkat hunian hotel juga penuh,’’ jelasnya. Ditambah dengan diresmikannya kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika semakin menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke NTB. Tetapi, ia berharap agar pihak maskapai penerbangan bisa memberikan harga yang relatif menguntungkan bagi calon wisatawan. ‘’Di akhir tahun biasanya jumlah kunjungan semakin meningkat. Karena mereka ingin melihat suasana yang berbeda, apalagi di NTB banyak memiliki daya tarik tersendiri,’’ ujarnya. Menurutnya, ada dua tipe wisatawan yang berkunjung ke NTB. Yaitu wisatawan yang sudah sering ke NTB dan ingin kembali dan wisatawan baru. ‘’Yang wisatawan baru ini tidak berpikir karena dia sudah tahu potensi luar biasa yang ada di NTB. Sehingga mereka tidak berpikir untuk mengeluarkan biaya,’’ jelasnya.

Bersambung ke hal 3

H. Afan Ahmad

(Ekbis NTB/dok)

Dorong Maskapai ’’Pelat Merah’’ Perbanyak Jatah Tiket Promo DPRD Provinsi NTB mendorong agar maskapai penerbangan Garuda Indonesia selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperbanyak tiket promosi dalam setiap penerbangannya ke Lombok. Kebijakan ini akan memberikan dampak yang positif bagi jumlah wisatawan yang akan datang ke Lombok dan Sumbawa sebagai daerah yang sedang mengembangkan diri dalam bidang pariwisata. ‘’Pada hari-hari tertentu diharapkan Garuda semakin banyak memberikan tiket promo kepada masyarakat untuk reterute yang ramai. Ini harus Yek Agil

dimulai oleh Garuda sebagai komitmen mereka selaku perusahaan ‘’plat merah’’,” kata Sekretaris Komisi II Bidang Pariwisata DPRD NTB Yek Agil kepada Ekbis NTB belum lama ini. Untuk memelopori aktivitas bisnis penerbangan yang melayani rute-rute domestik, tentu diharapkan Garuda Indonesia sebagai pionirnya. Selama ini Garuda dipandang sudah cukup bagus melayani NTB. Karena sudah banyak membuka rute baru dan frekuensi penerbangan rute domestik semakin baik. Misalnya rute Jakarta – Lombok sudah ada empat kali penerbangan sehari. Yek Agil mengatakan, pihaknya bisa memaklumi kota-kota yang tingkat pener-

bangannya sangat tinggi seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar cenderung memiliki harga tiket yang lebih rendah. Dalam satu hari, maskapai biasanya melayani beberapa kali penerbangan untuk rute yang sama. “Ini menunjukkan bahwa tingkat keterisian kursi yang tinggi, biasanya maskapai itu perang harga sehingga harganya murah,” jelasnya. Sementara rute dengan tingkat keterisian kursi yang tidak tinggi, biasanya mereka tidak akan berani perang harga, kecuali dalam masa-masa promosi. Namun politisi PKS ini mengamati, tingkat keterisian penerbangan dengan rute Lombok - Jakarta, Lombok- Surabaya, dan Lombok-Denpasar sudah sangat tinggi. Sehingga pada rute ini, maskapai penerban-

gan yang melayani lebih dari satu dan memiliki frekuensi yang lebih banyak. Karena itu maskapai penerbangan diharapkan mampu memberikan harga yang terbaik di rute-rute tersebut, sehingga wisatawan yang datang ke NTB semakin tumbuh. Jika kebijakan ini bisa diambil oleh maskapai penerbangan, tentu hal ini akan berpengaruh juga terhadap bisnis penerbangan karena penumpang akan semakin bergairah. ‘’Jadi ini saran untuk memajukan pariwisata NTB sekaligus untuk pengembangan perusahaan penerbangan. Ayo dipertimbangkan agar rute yang banyak wisatawan seperti dari Jakarta, Surabaya dan Denpasar diberikan tarif yang bersaing,” sarannya.

Bersambung ke hal 3

(Ekbis NTB/uul)

Tak Masalah Bagi Calon Wisatawan Baru


2

Ekbis NTB Senin, 27 November 2017

Gaya

Ringankan Rasa Lelah di Kenko Refleksi BEBAN kerja di wilayah perkotaan yang berat membuat banyak masyarakat menginginkan adanya perawatan yang setidaknya dapat membantu meringankan kelelahan mereka. Perawatan refleksi bisa menjadi pilihan yang patut dicoba karena dapat membantu merilekskan saraf tubuh setelah seharian bekerja. Salah satu tempat refleksi yang patut dicoba adalah Kenko Refleksi yang berlokasi di jalan Yos Sudarso Nomor 25, Ampenan atau sebelum pasar Ampenan. Menurut Abdul Karim, pengelola Kenko Refleksi, usahanya ini telah ada sejak 5 tahun lalu dan sebelumnya merupakan salon.“Tetapi karena saat itu belum terlalu banyak yang fokus untuk refleksi jadinya kami kemudian fokus ke refleksinya saja,” terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu. Ia menambahkan semua terapis yang ada di Kenko semuanya terlatih dan berpengalaman dalam melayani semua konsumennya. “Refleksi ini bisa refleksi kaki maupun refleksi seluruh tubuh, tergantung keinginan konsumen,” kata Abdul. Di Kenko, pelanggan bisa memilih paket refleksi sesuai yang dibutuhkan oleh mereka. “Kami ada paket refleksi kaki dan refleksi full body ditambah totok aura untuk wajah yang waktunya berbeda,” terangnya. Untuk refleksi kaki, waktu yang dibutuhkan sampai 1 jam sedangkan untuk refleksi full body sampai 1,5 jam. “Banyak konsumen yang awalnya mencoba refleksi kaki, tetapi saat datang kembali di sini berganti ke refleksi full body karena waktunya yang terlalu singkat menurut mereka,” kata Abdul. Ia menambahkan jika pelanggan yang datang untuk refleksi akan langsung merasakan manfaatnya setelah 1 kali perawatan. “Mereka yang datang ke sini banyak yang mengeluh capek, tetapi setelah keluar dari sini langsung segar kembali,” terangnya. Refleksi kaki ini bisa membantu konsumen untuk lebih rileks karena dipijat pada kaki yang semuanya berhubungan dengan organ tubuh. Kita juga bisa memilih untuk tingkat kekuatan pijatan yang diberikan oleh terapis. Harga untuk refleksi di Kenko Refleksi ini cukup terjangkau, mulai Rp 100 ribu untuk paket 1 jam refleksi kaki dan Rp 150 ribu untuk paket refleksi full body. Selain refleksi, Kenko juga menyediakan bekam yang dapat mengeluarkan darah kotor di tubuh. “Untuk refleksi, lebih baik dilakukan 2 kali sebulan, tetapi ada juga konsumen kita yang rutin datang kesini karena merasa pelayanannya tidak kalah dengan refleksi yang ada di Senggigi,” kata Abdul. Ia mengatakan bahwa pelanggan Kenko sendiri berasal dari semua kalangan. “Sering juga pejabat datang kesini, tetapi yang paling banyak adalah pekerja kantoran,” tukasnya. (uul)

Jadikan Rumah Lebih Elegan dengan Batu Sikat Beberapa tahun belakangan, batu sikat menjadi tren untuk melengkapi tampilan rumah menjadi lebih elegan. Batu sikat yang banyak digunakan untuk mempercantik teras, garasi, atau trotoar ini menjadi pilihan dibandingkan dengan menggunakan keramik. MENURUT salah satu pengusaha batu sikat, Sutrisno, tren batu sikat mulai marak sejak 3-4 tahun lalu. “Batu sikat ini banyak diminati karena lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan keramik,” terangnya saat ditemui di tempat usahanya yang berlokasi di Jalan Rinjani, Leneng, Praya belum lama ini. Sutrisno menjelaskan jika batu sikat ini juga lebih tahan lama dibandingkan dengan menggunakan keramik, bisa bertahan lama hingga puluhan tahun. Pria yang sudah 11 tahun menekuni usaha batu sikat ini menambahkan jika batu sikat menggunakan batu laut, bukan batu kali atau batu gunung. “Batu laut yang digunakan diperoleh dari NTT atau Sumatra yang kemudian diolah di pabrik di Surabaya dengan grade yang berbedabeda,” jelasnya. Sutrisno mengatakan jika batu laut ini keberadaannya lebih banyak dibandingkan dengan batu kali maupun batu gunung. “Kalau batu kali dan batu gunung, beberapa tahun

ditambang sudah habis, malahan sekarang kan banyak penambangannya dilarang. Beda dengan batu laut yang tiap hari terbawa oleh ombak, tidak ada habisnya,” imbuhnya. Untuk batu sikat, ada beberapa warna yang paling sering digunakan yaitu hitam, abu, coklat,orange, dan putih tulang. “Kalau yang paling mahal itu, batu sikat impor yang warnanya lebih cerah seperti merah dan putih susu,” kata Sutrisno. Ia menambahkan jika tren model batu sikat yang sekarang paling diminati adalah model garis-garis dan motif tradisional seperti motif batik. “Tetapi tergantung dari permintaan konsumennya. Kalau ibu-ibu, sukanya model bunga, remaja sukanya motif kartun atau logo klub sepakbola,” tukasnya. Pemasangan batu sikat sendiri, kata Sutrisno, tidak membutuhkan waktu yang lama. “Sehari saja bisa jadi untuk ukuran 10 m2 dengan dikerjakan 3 tukang,” terangnya. Model batu sikat yang diinginkan konsumen kemudian ditaburi batu-batu, sehingga

(Ekbis NTB/uul)

BATU SIKAT - Sutrisno menunjukkan salah satu produk yang terbuat dari batu sikat. Belakangan ini, batu sikat banyak diminati, karena diklaim lebih baik dari keramik. membentuk motif yang dimau. “Yang paling sulit itu, buat tulisan karena harus dibuat gambarnya dulu. Sedangkan kalau bunga, tukang sudah ahli, jadi tidak membutuhkan gambar,” ujarnya. Batu sikat ini bisa tahan lama karena menggunakan campuran semen. “Jadi kalau hujan, tidak bisa menyerap air,” imbuhnya. Harga batu sikat ini sendiri,

kata Sutrisno, lebih murah dibandingkan dengan menggunakan keramik. “Kalau keramik, per m2 harganya Rp 150 ribu, sedangkan kalau pakai batu sikat harganya hanya Rp 130 ribu/m2,” terangnya. Tidak heran, banyak konsumen yang tertarik menggunakan batu sikat ini, selain karena harga yang terjangkau, juga aman untuk anak-anak. “Kalau hujan, tidak licin, sehingga anak-anak

tidak terpeleset, tidak seperti pakai keramik,” ujarnya. Sutrisno mengaku dirinya sudah pernah melayani pelanggan sampai di Pulau Sumbawa. Sementara di Lombok Tengah puluhan proyek sudah dikerjakan, salah satunya adalah jalan di taman Masjid Agung. Para konsumennya sendiri banyak mengetahui dari mulut ke mulut atau melalui sosial media. (uul)

Bisnis

KAMI Buka Outlet di LEM BRAND Lombok (NTB) sebagai provinsi halal tourism memantik perhatian para pemodal. Outlet KAMI di Lombok Epicentrum Mall (LEM) secara resmi telah hadir sebagai investasi baru yang mengakomodir kebutuhan busana Muslim modern di Indonesia wilayah timur. Outlet KAMI resmi dibuka pada Sabtu (25/11). Menempati sisi timur selatan lantai I mal terbesar di NTB ini. Beragam pilihan busana muslim modern dan berkualitas disediakan. Lengkap dengan diskon. Istri gubernur NTB, Hj. Erica Zainul Majdi secara simbolis meresmikan dibukanya KAMI. Bahkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB ini menjadi orang pertama sebagai member. Hal itu menurut Hj. Erica, sebagai bentuk dukungannya terhadap investasi yang masuk ke NTB dalam rangka mendukung penguatan bran halal NTB. “Potensi pasarnya cukup besar di NTB. Kita memberikan dukungan, dan ucapan selamat kepadanya yang mendukung NTB sebagai provinsi yang religius. Mendukung untuk kepentingan semua kita di NTB,” demikian istri orang nomor satu di NTB ini. KAMI adalah brand modest wear, yang fokus pada gaya hidup urban-modern bagi wanita yang lebih memilih memakai pakaian dengan gaya ‘santun’. Keunikan produknya bukan hanya terletak pada motif yang diaplikasikan pada pakaian dan aksesori, tapi juga cutting dan style kontemporernya. Inilah yang menjadi salah satu nilai jual KAMI, yang menjadikannya sebagai brand busana muslim yang paling dicari di Indonesia. Dikenal sebagai brand modest fashion sejak tahun 2009, KAMI kini mulai melirik pasar Indonesia Timur. Mataram menjadi pilihan petama mengembangkan outlet offline. Animo masyarakat cukup baik menyambut kehadiran outlet KAMI, terbukti sejak soft launching tanggal 1 November 2017 lalu, banyak customer yang datang ke toko ini. Biasanya para pemburu busana mereka hanya bisa memesan melalui CS atau website KAMI di Jakarta. Peluang inilah yang ditangkap oleh Rahmi Ruhul Ma’ani, franchiser KAMI Lombok. “Saya melihat brand KAMI ini semakin berkembang, di Lombok. Itulah yang menjadi salah satu alasan memutusukan membuka KAMI Lombok,” demikian Rahmi. Ekspansi dengan membuka outlet offline sudah dilakukan KAMI dalam dua tahun belakangan ini. Polanya bekerjasama langsung dengan pemodal lokal. “KAMI menyambut baik apabila ada yang ingin membuka outlet KAMI di daerahnya. Tapi tentu saja, KAMI juga memberikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon franchisernya,” demikian penegasan Direktur KAMI, Istafiana Candarini. (bul/*)

(Suara NTB/bul)

RESMIKAN - Hj. Erica Zainul Majdi (paling kiri) didampingi Rahmi Ruhul Ma’ani meresmikan outlet KAMI Lombok, Sabtu (25/11).

Pemimpin Umum: Agus Talino Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Raka Akriyani Redaktur Pelaksana: Marham Koordinator Liputan : Akhmad Bulkaini Redaktur : Marham, Zainudin Syafari, Akhmad Bulkaini Staf Redaksi Mataram : U'ul Efriyanti Prayoba Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Didik Maryadi, Jamaludin, Mandri Wijaya Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 1 kali se-minggu. Penerbit: PT Suara NTB Pers. Percetakan: PT Bali Post.

Ekbis NTB

Wartawan

Ekbis NTB

selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


Ekbis NTB

Ekbis NTB Senin, 27 November 2017

Harga Tiket Tergantung Pertumbuhan Ekonomi Dari Hal. 1 Pemberlakukan harga tiket pesawat, tidak diberlakukan sembarangan oleh maskapai penerbangan. Yansverio menegaskan, ketentuannya telah jelas. Ada batas atas harga dan ada batas bawah harga. ‘’Tidak boleh keluar dari itu. Saya rasa harga tiket saat ini sudah sangat mendukung pariwisata NTB,’’ ujarnya. Ia mengakui bahwa tren peningkatan penggunaan jasa transportasi udara terus meningkat. Garuda Indonesia merasakannya langsung. Karena itulah, Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menambah jadwal penerbangan dari dan ke Lombok, untuk rute-rute potensial. Maskapai ‘’pelat merah’’ inipun berencana menghidupkan kembali, Lombok-Yogyakarta dan membuka rute LombokBandung. Harga tiket pesawat, biasanya disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi, perkembangan inflasi, dan kenaikan daya beli masyarakat. ‘’Sebelumnya harga tiket pesawat Rp 500 ribu sudah dapat. Sekarang tidak bisa. Bandingkan harga barang tahun lalu dengan tahun ini, atau tahun depan. Sekarang ada penyesuaian lagi UMP (Upah Minimum Provinsi), begitu juga harga tiket, disesuaikan,’’ paparnya. Maskapai penerbangan bahkan tidak menutup kemungkinan akan menyesuaikan kembali harga tiket pada tahun depan. Tapi masih harus dilakukan kajian. Catatannya, tetap mengacu pada harga batas atas dan batas bawah yang di tentukan Kementerian Perhubungan.

Sementara Area Manager Lion Air Bali Nusra Fajar Santoso, mengaku, terkait keinginan penyesuaian tarif tiket pesawat yang dilakukan oleh maskapai, ketika situasinya mendukung. Saat permintaan tinggi, hukum pasar tetap berlaku. Menurutnya, saat ini adalah momennya penyesuaian tarif. Menyusul adanya aktivitas long weekend menjelang Natal dan tahun baru. “Sebenarnya harga tiket tidak ada tambah dan tidak ada berkurang, sistem akan mengaturnya, tergantung suplay dan demand,” terangnya. Ada aturan main memberlakukan harga tiket. Jelas batas atas dan batas bawah sudah diatur oleh regulator, Kementerian Perhubungan. Saat ini, tren peningkatan penggunaan jasa transportasi udara dari dan ke Lombok cukup baik. Karena itulah, Lion Group melakukan penambahan jadwal penerbangan dari 15-16 kali penerbangan sehari, menjadi 25 penerbangan sehari. Baik yang dari dan ke Lombok, maupun yang Lombok-Sumbawa. “Pesawat ATR 7 kali, dan boeing 18 kali. Tetapi lonjakan permintaan tidak sampai extra flight (penerbangan tambahan),” imbuhnya. Ada rencana penyesuaian tarif lagi? Menurutnya akan dilihat kemudian hari. Rencana yang saat ini justru sedang dimatangkan yakni membuka penerbangan langsung Lombok-Malaysia dan sebaliknya. Atau membuka penerbangan langsung Lombok-Cina. “Sedang dilakukan kajian,” demikian Fajar.(bul)

Dorong Maskapai ’’Pelat Merah’’ Perbanyak Jatah Tiket Promo Dari Hal. 1 Bagaimana dengan kebijakan marketing fund? Menurut Yek Agil, kebijakan pemberian marketing fund atau bantuan dana promosi pariwisata kepada maskapai penerbangan agar mereka memberikan harga tiket murah pada rute tertentu dipandang tidak tepat

untuk saat ini. Tanpa dana promosi pun, rute asal wisatawan domestik seperti dari Jakarta dan Surabaya sudah sangat ramai ke Lombok. “ Kecuali kalau destinasi-destinasi baru, maka tentu kita akan mendorong pemerintah untuk memberikan dana promosi wisata tersebut,” ujarnya.(ris)

Tak Masalah Bagi Calon Wisatawan Baru Dari Hal. 1 Sedangkan wisatawan yang sudah sering ke sini baru mempertimbangkan harga tiket yang mahal, sehingga beralih ke daerah lain. ‘’Tetapi kalau wisatawan baru, saya rasa harga tiket yang mahal tidak menjadi masalah bagi mereka,’’ imbuhnya. Jumlah wisatawan di NTB sendiri, kata Affan, jumlah wisatawan domestik dan luar negeri seimbang. “Keinginan kita adalah lebih serius dan lebih meningkatkan frekuensi promosi agar tingkat kunjungan wisata meningkat di luar harga tiket yang mahal,’’ jelasnya. Ia mengatakan, jika dalam promosi wisata tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja. “Istilahnya kita sistemnya keroyokan karena se-

muanya saling berkaitan,” tambahnya. Tujuan wisata yang paling ditonjolkan di NTB, kata Affan, tergantung dari keinginan wisatawan. “Apalagi sekarang untuk yang adventure, di mana Rinjani menjadi Geopark Dunia dan Tambora menjadi Geopark Nasional yang menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan,” jelasnya. Ia menambahkan, salah satu faktor yang mendominasi dalam mendatangkan wisatawan adalah aksesbilitas sehingga konektivitas menjadi lebih penting. ‘’Jadi direct flight itu merupakan salah satu tingkat kunjungan wisatawan meningkat karena mereka memperhatikan waktu dan biaya,’’ jelasnya. (uul)

Tiket Promo dan Perbanyak Penerbangan Dari Hal. 1 Hal itu bisa terjadi karena rute-rute dengan harga tiket yang lebih rendah itu memiliki banyak pilihan penerbangan. “ Ada banyak maskapai yang melayani rute tersebut, ada banyak pilihan konsumen,” ujarnya. Ia berpendapat, harga tiket penerbangan yang murah dari dan menuju Lombok bisa terjadi, karena dua faktor saja yaitu promosi yang diberikan oleh maskapai penerbangan serta jumlah maskapai penerbangan yang melayani rute Lombok. “Jadi, kita minta saja perbanyak promosi serta memperbanyak rute penerbangan ke Lombok. Karena semakin banyak penerbangan, akan semakin murah. Itu akan berdampak bagi angka kunjungan pariwisata dalam daerah,” katanya. Sementara itu, upaya memperbanyak pelayanan maskapai menerbangan dengan rute Lombok menuju kota-kota baru akan sangat bergantung dari tingkat keterisian pesawat. Pihak maskapai penerbangan tidak akan mau membuka rute baru atau tidak akan menambah jadwal penerbangan jika dari perhitungan bisnis tidak menguntungkan. Selama ini rute Denpasar – Singapura dan rute penerbangan internasional lainnya di sana memiliki banyak pilihan maskapai. Di samping itu,

tingkat keterisian penumpang juga cukup tinggi. Penumpang pesawat dari dan menuju Denpasar tak hanya berasal dari kalangan wisatawan, namun para pelaku bisnis. ‘’Pelaku bisnis dari Bali itu yang bepergian ke luar negeri kan banyak. Itu pula yang mempengaruhi harga tiket,’’ katanya. Berbeda halnya dengan rute penerbangan domestik dan penerbangan internasional dari Lombok tidak banyak ditumpangi oleh para pebisnis lokal. Itupula yang mempengaruhi harga tiket penerbangan ke daerah ini. Di Lombok sebenarnya cukup banyak penumpang di penerbangan internasional misalnya untuk rute Lombok – Kuala Lumpur, namun didominasi oleh hilir mudik TKI asal Lombok. “ Sama seperti maskapai penerbangan Jetstar yang pernah melayani rute Lombok – Perth. Mereka memilih menghentikan penerbangan lantaran tingkat keterisian pada saat pulang. Pada saat wisatawan berangkat dari Perth – Lombok, penumpangnya penuh. Namun pada saat balik, sangat kurang karena wisatawan asal Australia tidak langsung pulang. Mereka ke Bali, Jakarta atau ke destinasi lainnya dulu baru kembali ke negaranya,’’ tuturnya. (ris)

3

Periode 2011-2016

Tanpa Sektor Pertambangan, Ekonomi NTB Membaik PERTUMBUHAN ekonomi masyarakat NTB dalam kurun waktu lima tahun terakhir dinilai relatif cukup baik, terutama tanpa dipengaruhi oleh sektor pertambangan. Hal tersebut bisa dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi periode 20112016 sebesar 5,74 persen. “ Meskipun di tahun 2016 mengalami perlambatan, dimana ekonomi NTB tumbuh sebesar 5,72 persen dari target sebesar 5, 75,6 persen, namun pertumbuhan ekonomi tahun 2016 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 5,62 persen,” kata Wakil Gubernur NTB H.Muh. Amin saat menyampaikan Nota Keuangan dan Raperda APBD 2018 dalam rapat paripurna, Jumat (24/11). Amin mengatakan, Pertumbuhan ekonomi provinsi NTB tahun 2016 melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,0 persen tanpa pertambangan. Sementara pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan sektor pertambangan dan bijih logam, mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 5,82 persen jika dibanding dengan pertumbuhan ekonomi di tahun

2015 yang mencapai 21,24 Sektor PAD Belum persen.”Penurunan ini diaki- Optimal Badan Anggaran (Banggar) batkan oleh menurunnya pertumbuhan ekpor barang dan DPRD NTB memberi apresiasi sekaligus kritikan kepada jasa,” kata Amin. Menurut Wagub, secara eksekutif terhadap raperda umum ada empat isu strate- APBD 2018. Juru bicara Banggis pembangunan Provinsi gar DPRD NTB H Muzihir NTB yang akan menjadi saat memberikan pendapat fokus pembangunan 2018 dan saran Banggar DPRD yaitu pengurangan penduduk NTB terhadap Nota Keuangan miskin, masalah infrastruk- dan Raperda APBD 2018 meskipun tur dan investasi, peningka- mengatakan, tan kualitas lingkungan sejumlah komponen pendaphidup, serta perbaikan pelay- aten mengalami kenaikan anan publik dan reformasi pada APBD 2018 seperti pendapatan pajak birokrasi. “ Maka tema pembangunan daerah dan 2018 adalah menanggulangi hasil kemiskinan dan mengurangi retribusi kesenjangan dengan meman- daerah, tapkan infrastruktur dan namun memacu investasi yang ber- persentase kenaikankelanjutan,” katanya. Percepatan pembangunan nya sebeinfrastruktur masih akan di- sar 3,30 lanjutkan terutama terkait persen. dengan pemantapan jalan sesuai dengan amanat perda. “ Peningkatan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat NTB dan meningkatkan investasi sehingga menurunkan angka kemiskinan di NTB,” katanya. H. Moh Amin

Banggar menilai masih belum optimal upaya yang dilakukan oleh eksekutif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Belum optimalnya peningkatan PAD misalnya pada hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang turun sebesar Rp 42 miliar dari APBD Perubahan 2017 sebesar Rp 166 miliar. Dimana hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada APBD 2018 sebesar Rp 127 miliar “ Penurunan ini tidak terlepas dari buruknya pengelolaan kinerja BUMD,” kata. Sementara itu, lainlain PAD yang sah mengalami penurunan sebesar Rp 16 miliar (5,3%). Dimana pada APBD Perubahan 2017 lainlain PAD yang sah sebesar Rp 306 miliar dan turun menjadi Rp 289 miliar di APBD 2018. Muzihir dalam kesempatan itu menegaskan, Banggar pada dasarnya mengapresiasi konsep eplanning, e-budgeting dan e-pokir dalang rangka mendukung transparansi dan konsistensi yang diterap-

kan oleh Pemprov NTB, namun program itu harus diimbangi dengan penyiapan struktur teknologi informasi yang memadai. “ Serta SDM yang mengoperasikannya di semua lingkup OPD, sehingga tidak menjadi kendala dalam pembahasan anggaran,” katanya. Dalam pemaparannya, Banggar DPRD NTB mengatakan, sektor pendapatan pada tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp 5,230 triliun. Naik sebesar Rp 167 miliar (3,30%) dari angka Rp 5,063 triliun pada APBD Perubahan 2017. Pendapatan terdiri dari PAD sebesar Rp 1,719 triliun. Nilai PAD ini naik sebesar Rp 77 miliar dari PAD APBD tahun 2017 sebesar Rp 1,641 triliun. Sementara dana perimbangan di APBD 2018 sebesar Rp 3,283 triliun. Angka ini turun sebesar Rp 61 miliar dari APBD Perubahan 2017 yang berjumlah sebesar Rp 3,342 triliun. “Sedangkan pendapatan lain-lain yang sah pada APBD Perubahan 2017 sebesar Rp 78 miliar, naik Rp 151 miliar sehingga menjadi Rp 229 miliar,” ujarnya. Adapun Belanja NTB di APBD 2018 sebesar Rp 5,255 triliun mengalami penutrunanan sebesar Rp 232 miliar. (ris)

Tiket Pesawat Mahal dan Pariwisata yang Memikat Dari Hal. 1 ketika pendapatan masyarakat tidak meningkat. Oleh karena itu, inflasi perlu dijaga agar tidak sampai mengganggu kehidupan sosial masyarakat secara umum. Pada triwulan I 2017, inflasi NTB sebesar 1,04 persen dengan share kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,31 persen. Triwulan II inflasi tercatat 1,42 dengan share kelompok yang sama sebesar 1,42 persen dan triwulan III 2017 inflasi NTB 0,19 persen dengan share kelompok yang sama -1,00 persen. Pilih Jalur Laut ‘’Saya niat utamanya memang ke Rinjani, setelah itu ke Gili. Kemarin cek-cek harga tiket, itu mahal banget. Lebih dari Rp 1,6 juta. Lebih murah ke Thailand atau ke Malaysia. Makanya saya pakai pesawat sampai Surabaya, dari Surabaya saya naik Legundi (kapal) sampai Lombok,’’ kata wisatawan asal Tangerang Muhammad Ikhya Ulumuddin, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa dulunya harga tiket pesawat ke Lombok tidak semahal saat ini. Sehingga ia terpaksa memilih jalur laut untuk menikmati destinasi wisata di Lombok. Akhirnya ia rela menempuh perjalanan laut selama 23 jam demi menghemat biaya transportasi. Ia mengungkapkan biaya menggunakan jalur laut jauh lebih murah. Hanya Rp 80 ribu perorang. Ia melihat jadwal pelayaran KMP Legundi (Pelni) setiap Selasa dan Sabtu pada pukul 14.00 WIB. Sementara untuk penyeberangan dari Lombok ke Surabaya setiap Senin dan Kamis pada pukul 09.00 Wita. “Lama perjalanan berkisar antara 21-23 jam. Tergantung kapal yang dipakai, kalau cepat bisa 21 jam kalau lama bisa 24 jam,” ujarnya. Ini juga bisa menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin menghemat biaya transportasi saat ingin belibur ke Lombok. Menurutnya, pelayanan yang diberikan di KMP Legundi cukup memuaskan. Sehingga sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok namun dengan biaya yang terbatas. “Karena saya ingin lama di Lombok, jadi saya memilih untuk memangkas biaya transportasi saya menuju Lombok. Biaya itu saya pakai untuk menginap, bisa sampai tiga hari. Kemudian biaya menginap yang saya siapkan juga tiga hari. Jadi bisa semingguan di Lombok,” ujarnya. Ia berharap maskapai penerbangan menuju atau dari Lombok bisa mengurangi biaya tiket pesawat. Sebab hal itu menurutnya menjadi kendala bagi calon wisatawan yang akan berkunjung. Padahal saat ini banyak wisatawan yang sudah memiliki rencana untuk

berlibur ke Lombok. Hanya saja terkendala mahalnya biaya atau tiket pesawat. ‘’Bayangin kalau pergi pulang biayanya Rp 3,5 juta. Itu kalau dipakai nginap bisa di hotel bintang tiga dua atau tiga malam. Jadi mendingan pakai kapal, terus di Lombok nyaman karena bisa menginap di hotel berbintang dan dekat dengan destinasi wisata,” ujarnya. Tidak saja masyarakat penjual tiket pesawat juga mengeluhkan hal senada. Seperti disampaikan Husni dari Husni Tours and Travel. Pelaku pariwisata ini menginginkan agar harga tiket pesawat yang menghubungkan LIA dari berbagai bandara di Indonesia tidak terlalu mahal. Sebagai pelaku pariwisata, pihaknya merasakan bagaimana dampak dari tingginya harga tiket pesawat yang ke NTB. Wisatawan yang harusnya datang dalam jumlah besar, justru datang dalam jumlah lebih kecil. Husni yang juga salah satu agen tiket di NTB ini melihat perbandingan murahnya harga tiket ini sebesar 10 persen dibandingkan daerah lain. Seandainya, harga tiket dari dan menuju NTB disamakan persentasenya, maka jumlah wisatawan yang akan berkunjung lebih banyak dari jumlah sekarang ini. Sebagai pemandu wisata senior di NTB, ia melihat animo kunjungan wisatawan ke NTB cukup besar. Namun, karena terkendala harga tiket yang agak mahal membuat banyak di antara calon wisatawan yang mengurungkan niatnya datang ke NTB. Kalaupun ada yang datang, ujarnya, harus lewat daerah lain. Meski demikian, pihaknya memberikan beberapa pilihan pada konsumen, baik wisatawan atau penumpang lokal memilih harga tiket sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, penumpang memilih harga promo, ekonomi hingga bisnis. ‘’Semuanya kami serahkan ke penumpang untuk memilih harga tiket,’’ ujarnya, Minggu (26/11). Pandangan sama juga disampaikan Fahrurrozie, anggota Asita NTB. Ozie – sapaan akrabnya melihat, mahalnya harga tiket pesawat ke NTB sangat tidak relevan dan belum ada perlakuan khusus. Di satu sisi, dirinya memaklumi sikap maskapai yang masih menerapkan mahalnya harga tiket pesawat, khususnya ke NTB. Menurutnya, NTB belum mampu seperti daerah lain dan belum mandiri. Di mana, pesawat atau maskapai yang melayani rute NTB masih jarang dan harga. Masih mahalnya harga tiket ini menandakan NTB belum mandiri, khusus pariwisatanya. Untuk itu, pihaknya menyarankan pemerintah daerah memperbanyak promosi pariwisata dan membenahi destinasi yang ada, sehingga kunjungan wisatawan ke NTB semakin meningkat. Dalam mengatasi masalah

ini, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan maskapai dan pihak Angkasa Pura, tapi belum ada solusi. Pihaknya sudah beberapa kali menggelar komunikasi dan seminar dengan Dinas Pariwisata dan pelaku pariwisata dan Angkasa Pura, tapi belum ada hasil. ‘’Begitu juga di Munas Asita juga sudah dilakukan pendekatan dengan menteri dan airline. Kami hanya bisa berharap semoga tahun depan lebih baik dari masa sekarang,’’ katanya. Maskapai Jangan Mengambil Kesempatan Sementara, Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Joka, SH., memandang, keluhan calon penumpang akan mahalnya harga tiket menuju Lombok, khususnya peak season merupakan hal yang biasa terjadi. Untuk itu, pihaknya mengharapkan pihak maskapai harus mengerti situasi ini dan tidak mengambil keuntungan di saat yang seperti ini. Umbu menjelaskan para pelaku bisnis pariwisata khususnya, harga tiket yang mahal tidak sampai memberatkan calon wisatawan yang ingin datang ke NTB. “Katakanlah yang ingin datang ke sini ada 10 orang tetapi karena harganya mahal, jadinya hanya 5 yang datang, itu kan mempengaruhi kunjungan wisata ke sini,” terangnya. Terkait hal ini, ia sering berkoordinasi dengan pihak maskapai, agar di saat tertentu terutama di akhir tahun untuk tidak terlalu mengambil keuntungan. “Karena itu mempengaruhi kunjungan wisatawan. Sehingga calon wisatawan akan membandingkan, daripada ke Lombok mending ke Bali atau ke luar negeri yang lebih komplit,” kata Umbu. Untuk itu, harus ada sinergi antara semua pelaku bisnis pariwisata dengan pihak maskapai penerbangan. Pelaku bisnis pariwisata, imbuhnya, memang tidak pernah mengeluh dengan harga tiket yang mahal, karena itu merupakan otoritas dari pihak maskapai sendiri. “Kalau dilihat yang paling berpengaruh adalah dari sisi wisatawannya, kita berharap supaya diterapkan harga yang layak di saat peak atau low season,” kata Umbu. Ia mengatakan jika saat peak season ini, jumlah wisatawan yang berkunjungkeNTBsangatlahtinggi. “Kalau Desember sudah mulai puncaknya sampai awal Januari, sudah mulai turun, karena memang trennya begitu,” ujarnya. Kalau sekarang, ceritanya, tingkat okupansi hotel sudah mencapai 80 persen setelah pihaknya melakukan pengecekan langsung. “Mungkin ini dikarenakan banyak event yang diadakan di sini, selain kita juga aktif berpromosi ke luar,” kata Umbu. Promosi ini harus terus dilakukan karena jika promosi tidak gencar dilakukan maka

Perbanyak Maskapai Penerbangan Masuk Dari Hal. 1 “Bayangkan, di Bali, dalam sehari ada 80 penerbangan dari Jakarta. Kita baru sembilan penerbangan. Masih jauh ketertinggalannya. Tidak kecil sebenarnya yang telah diperbuat pemerintah, tapi memang harus diberikan pengaruh yang lebih ekstra,’’ ujarnya. Dari sudut pandang maskapai, kata Awan, fenomena ini tentunya menjadi potensi yang

menguntungkan. “Jadi dari sudut pandang airline, selama mereka bisa menjual dengan harga mahal, kenapa harus menjual murah,” imbuhnya. Di sisi lain, persoalan ini akan menjadi catatan yang tidak baik bagi pariwisata NTB. Jika ongkos datang dan pergi dari NTB menjadi tinggi tidak akan menarik bagi wisatawan. Karena itulah, dipandang perlu dibuat regulasinya atau kebijakan-kebija-

kan khusus, selagi NTB sedang menjadi primadona. Perlu juga menurutnya dibuat tata niaga yang sehat untuk penjualan tiket. Misalnya mengenai penjualan secara konvensional dan online. Semua orang berhak menjalankan usaha, terutama yang online, dengan didukung kemajuan teknologi. tetapi perlu diatur agar persaingannya menjadi lebih sehat, menyangkut pelayanan.(bul)

pihak kompetitor akan langsung menyalip NTB. “Kita promosi sesuai kemampuan Asita, tetapi Asita NTB di luar sangat dikenal aktif untuk promosi,” jelasnya. Jika promosi gencar, maka diharapkan jumlah wisatawan ke NTB akan meningkat yang seharusnya bisa menjadi perhatian dari maskapai untuk memberikan promo harga tiket. ‘’Biasanya ada promo itu, tetapi biasanya dilakukan saat low season, seharusnya meski low, high atau peak season tetap saja harus ada, jangan saat high season jangan diambil kesempatan,’’ kata Umbu. Memang ini terkait bisnis, tetapi jika menginginkan agar pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar harus semua sektor saling mendukung. ‘’Semua stakeholder pariwisata di NTB pernah duduk bareng, tetapi kalau maskapai itu kan tergantung di pusatnya, sehingga semuanya mesti duduk bersama,’’ ujarnya. Umbu mengatakan adanya direct flight yang langsung ke

Dewantoro Umbu Joka Lombok juga berpengaruh terhadap harga. ‘’Tidak sekadar direct flight saja, tetapi harus diperhatikan juga harganya. Kalau sekadar direct flight tetapi mahal, siapa yang mau datang,’’ tukasnya. Ia mencontohkan jika banyak wisatawan dari Korea dan Tiongkok datang ke Lombok melalui direct flight dari Malaysia. “Jadi kita harus juga menjalin relasi yang bagus dengan di Malaysia, sehingga agak terbuka jalan untuk langsung ke Lombok,” ujarnya. (bul/ham/uul)


Ekbis NTB

Ekbis NTB Senin, 27 November 2017

4

Inspiratif Expo

Kadis LHK Provinsi NTB Madani Mukarom

Masyarakat mengambil pohon yang disediakan Dinas LHK Provinsi NTB untuk ditanam kembali di lingkungan sekitarnya.

Nikah dan Payung Bumi Ketua KPID NTB Sukri Aruman bersama para komisioner dan Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno menyerahkan Dokumen Izin Penyelenggaran Penyiaran (IPP) kepada 2 stasiun radio dan 1 tv lokal di NTB.

Kampanye KPID NTB untuk Cerdas Bermedia KEGELISAHAN publik tentang maraknya acara televisi dan radio yang kurang mendidik menjadi perhatian utama dalam kampanye Komisi Penyiaran Daerah (KPID) NTB. Di Inspiratif Expo Edisi ke 14, Minggu (26/11), para Komisioner Penyiaran tampil mengajak masyarakat untuk memilih dan memilah acara di media elektronik. KPID NTB juga melibatkan sejumlah mahasiswa untuk kampanye ini. Sebanyak 75 mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini mengajak masyarakat mendeklarasikan Anti Hoaks dan Cerdas Bermedia dengan menandatangani spanduk. Cerdas ber-

media ini mengusung tema Sehari Tanpa TV. Menurut Ketua KPID NTB Sukri Aruman, rata-rata orang Indonesia menonton TV sebanyak lima jam sehari. Sementara yang dianjurkan hanya dua jam sehari. Kampanye ini dihajatkan agar masyarakat lebih bijak dalam menonton televisi. “Gerakan sehari tanpa TV ini untuk menggugah dan mengajak kita semua untuk dapat lebih bijak saat menonton TV,” jelas Sukri Muzayen Koordinator Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, sering mengajak masiswa di kampusnya untuk tak menyebarkan hoaks melalui UIN TV dan Sinfoni FM 107.8 MHZ.

Komisioner KPID dan Mahasiswa UIN Mataram dalam Kampanye Cerdas Bermedia di Inspiratif Expo.

“Hari ini kami ajak masyarakat Kota Mataram dan NTB pada umumnya untuk katakan tidak pada berita yang tidak bermutu dan tidak benar,” ajak Muzayen. Mahasiswa itu juga mengalungkan poster berisi seruan untuk menolak hoaks dengan kalimat yang menarik diantaranya, “Hoaks Bikin Otak Jadi Soak”, “Tidak Semua Yang Kamu Baca di Internet Itu Benar”, Mengawasi Media atau Kita diKuasai Media”. Mereka juga membagikan selebaran edukasi dan PIN menggugah masyarakat untuk matikan TV saat jam belajar, tolak tayangan TV yang tidak bermutu dan mendampingi anak-anak menonton TV. (*)

Mahasiswa UIN Mataram dengan poster anti hoaks.

ADA yang menarik yang diungkap Madani Mukaram di Inspiratif Expo Edisi 14, Minggu 26/11. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB ini membuat sebagian masyarakat yang lalu lalang di Car Free Day itu menoleh mendengar ajakannya menjaga kelestarian lingkungan. Kelestarian lingkungan di NTB diakuinya membutuhkan cara berbeda dalam menjaganya. Setiap orang membutuhkan 25 pohon dalam hidupnya. Jika seseorang yang hendak menikah diwajibkan menanam 25 pohon, maka seseorang itu telah turut menciptakan payung bumi selama hidupnya.

“Kami akan bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk mewujudkan ini. Kalau menikah harus menanam pohon,” katanya bersemangat. Madani menggambarkan seseorang dalam fase belajar dari Sekolah Dasar Hingga Perguruan Tinggi menanam 5 pohon pada setiap fasenya dan saat hendak menikah menanam 5 pohon lagi, maka program menanam pohon seumur hidup akan terwujud. Lantas bagaimana kalau terjadi perceraian? Madani menjelaskan pohon yang ditanam akan semakin banyak. “Kalau cerai diminta menanam 1000 pohon,” jelasnya.

Seruan menanam pohon bagi pasanganan yang ingin menikah juga sudah diserukan sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Banjarmasin, Garut Jawa Barat, Lampung dan daerah lainya. Bukan saja itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Agama di beberapa daerah menyerukan untuk mewajibkan pasangan yang ingin menikah untuk menanam pohon. Mari menanam pohon bagi calon pengantin baru dengan tetap merawat dan menjaga pohon hingga tumbuh besar, karena oksigen yang kita hirup dihasilkan dari pohon. (*)

Mukarom (Suara NTB/ Tim Media Diskominfotik NTB)

Senam pagi mengawali Inspiratif Expo di Car Free Day Diskominfotik NTB, Minggu (26/11)

Universitas Hamzanwadi Gelar Wisuda U N I V E R S I TA S Hamzanwadi di tahun 2017 ini kembali mewisuda sebanyak 735 mahasiswanya. Ini merupakan wisuda II sejak perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas. Bertempat di aula Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH-PPD) NW Pancor, Sabtu (25/11), pelaksanaan wisuda berjalan sukses dan lancar. Hadir dalam acara tersebut, Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, anggota DPR RI, Dr. Zulkieflimansyah, Koordinator Kopertis Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, Sekretaris Direktorat Dirjen Dikti, Agus Indardjo serta H.M. Syamsul Luthfi yang juga anggota DPR RI dan Ummi Hj. Sitti Rauhun ZAM, orang tua wisudawan dan sejumlah tamu undangan lainnya. Dalam pidatonya, Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, menyebutkan, manajemen Universitas Hamzanwadi menyampaikan selamat dan sukses kepada 735 wisudawan/ wisudawati yang dilantik pada wisuda kali ini dan seluruh keluarganya. Hingga saat ini sebagian besar orang memaknai wisuda sebagai batas akhir proses pendidikan formal di perguruan tinggi. Akan tetapi

(Suara NTB/yon) (Suara NTB/yon)

BERSAMA - Rektor Universitas Hamzanwadi dengan sejumlah tamu undangan bersama 14 cumlaude terbaik. Universitas Hamzanwadi menawarkan konsep cara berpikir baru bahwa wisuda sesungguhnya merupakan tonggak awal bertambahnya tanggung jawab pada kehidupan nyata yang lebih dinamis dan kompleks. Bekal pengetahuan yang diperoleh selama proses pendidikan di perguruan tinggi menjadi prior knowledge untuk diasimilasikan dengan berbagai pengetahuan baru yang diperoleh langsung melalui integrasi sosial di masyarakat. Pergeseran cara memandang kapasitas kesarjanaan semacam ini strategis dalam mengakomodasi dan mengelo-

la dinamika pembangunan masyarakat dewasa ini dan masa depan yang senantiasa menuntut tanggung jawab dalam pola pikir business unusual. Diungkapkan Sitti Rohmi, masa depan tergantung dari bagaimana menyikapinya saat ini. Apabila suatu persoalan disikapi dengan pola pikir yang positif, maka hasil terbaik akan didapatkan. Sejenak dicermati proses dinamika sosial menuju kemajuan peradaban di daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB), kebijakan umum dan program pembangunan daerah 20132018 dengan berbagai agen-

WISUDA - Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, saat mewisuda salah satu wisudawan dengan predikat cumlaude. da pembangunan yang keseluruhannya merupakan terjemahan inovatif, kreatif, dan kontekstual dari RPJM Nasional dan prioritas nasional telah menempatkan NTB sebagai satu daerah yang dapat berdiri sejajar dengan daerah lain di Indonesia. Sebagai warga NTB, semuanya harus disyukuri dan layak dibanggakan. Tanpa menutup mata dengan beberapa kelemahan dan beberapa agenda yang segera diakselarasi, kondisi saat ini merupakan golden ticket untuk memasuki era selanjutnya, dengan kapasitas kepemimpinan dan manajerial yang baru.

Disampaikannya, Universitas Hamzanwadi secara terus menerus meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk dapat menjadi mitra sejajar masyarakat dan pemerintah dalam memandu dinamika sosial untuk kemajuan. Dengan kemampuan maksimal dan dukungan berbagai pihak, Universitas Hamzanwadi melakukan upaya penyesuaian, perbaikan, peningkatan dan pengembangan sehingga sejajar dengan mitra dari PT lain. Sistem Penjaminan Mutu Internal menjadi instrumen strategis dalam memastikan semua aspek tri dharma perguruan

tinggi berjalan sesuai standar. Ia meminta pihak eksternal untuk mengevaluasi kinerja melalui Akreditasi Program Studi dan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). “Kami bangga dan bersyukur, pada bulan Oktober tahun 2017 ini, TIM asesor BAN PT melakukan visitasi di Universitas Hamzanwadi, tentu saja pemerintah NTB, Lombok Timur dan segenap masyarakat. Dengan visi “berdaya saing dan berbudaya santri”dengan semangat ingin sama dengan yang lain, kami yakin peran-peran stratgis dalam masyarakat dapat kami lakukan dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya. Anggota DPR RI, H. M. Syamsul Luthfi, mengungkapkan kemajuan suatu bangsa tergantung dari pemuda. Sehingga pemuda, termasuk para wisudawan-wisudawati harus terus berbenah serta merubah pola pikir agar dapat mampu bersaing. Ia berpesan untuk tetap menjaga nama baik Hamzanwadi, dengan nama Hamzanwadi diharapkan bisa melakukan pengabdian di tengah-tengah masyarakat. Sementara, Dr. Zulkieflimansyah juga mengingatkan kepada para wisudawan untuk melakukan setiap pekerjaan dengan rasa cinta dan tang-

gung jawab. Termasuk memanfaatkan keberadaan dan perkembangan teknologi dalam menjalankan pekerjaan yang dicintai. “Sekarang ini zaman milenial, sehingga semua pihak harus menyiapkan diri,”pesannya. Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti, Agus Indardjo, menyampaikan seluruh bangsa akan makmur apabila perguruan tingginya bermutu dan memiliki kompetensi yang cukup tinggi. Salah satu PT yang memiliki mutu yang cukup bagus yakni Universitas Hamzanwadi. Ia berharap, Civitas Akademika Universitas Hamzanwadi mencetak sarjana yang unggul, memiliki kompetensi dari masingmasing lulusan. Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali-Nusra, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, juga menyampaikan bahwa Universitas Hamzanwadi merupakan salah satu PT unggulan. Pasalnya, Universitas Hamzanwadi yang baru berusia sekitar satu tahun dua bulan, mampu mengalahkan PT yang sudah berusia puluhan tahun. Ia juga mengapresiasi pengelolaan manajemen di Universitas Hamzanwadi yang cukup bagus. Ia berpesan kepada para wisudawan untuk bekerja keras, kerja cerdas, kerja lugas dan kerja tuntas. (yon/*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.