Edisi 22 Januari 2018 | Ekbis NTB

Page 1

MINGGUAN TERBIT SEJAK 15 AGUSTUS 2016 E-mail: ekbisntb@gmail.com

SENIN, 22 JANUARI 2018

Ekbis NTB

4 HALAMAN NOMOR 20 TAHUN KE 2 TELEPON: Iklan/Redaksi/ Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kekuatan Ekonomi dan Dunia Usaha NTB

‘’BELI mobil hanya tinggal isi bensin’’. Itu slogan Wuling Motors pada konsumennya ketika kehadirannya pertama kali Indonesia, termasuk di NTB. Memang demikian adanya. Selama tiga tahun, konsumen dimanjakan dengan mendapat layanan serba gratis. Halaman 2

Kebun Raya Lemor, Tujuan Wisata Baru di Lotim

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Tiga Tahun Konsumen Wuling Motor Dilayani Gratis

KEBUN Raya Lemor menjadi salah satu tujuan wisata baru di Gumi Selaparang, Lombok Timur (Lotim). Kawasan seluas 124,9 hektar yang terdiri dari 82,9 kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) seluas 42 hektar semakin banyak dikunjungi wisatawan. Halaman 3

’’Panen Raya’’ Usaha Advertising di Tahun Politik Pelaksanaan Pilkada di NTB yang berlangsung serentak tahun 2018 membawa berkah. Suksesi di tahun politik ini, secara langsung berpengaruh terhadap pada perkembangan perekonomian masyarakat, khususnya Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UKM) yang bergerak di usaha advertising dan sablon. Bakal calon kepala daerah yang akan bertarung, jauh-jauh hari sudah mulai menampilkan atribut dan baliho dalam upaya memperkenalkan diri sekaligus mempromosikan diri ke publik. DI NTB, dalam Pilkada serentak 2018, selain akan memilih Gubernur/ Wakil Gubernur. Ada tiga pemilihan kepala daerah, masing-masing di Kabupat-

en Lombok Barat, Lombok Timur dan Kota Bima. Dalam menarik simpati dan dukungan masyarakat, para kandidat pasti menggunakan berbagai sarana

kampanye, baik berupa spanduk, baliho serta alat kampanye lainnya. Sudah bisa dipastikan, permintaan berbagai macam atribut mulai dari baju kaos, slayer, topi, spanduk, baliho, bendera bakal pasangan calon, hingga bendera partai sudah mulai banyak dipesan. Permintaan atribut kampanye tentu akan meningkat, jika KPU sudah menentukan pasangan calon dan nomor urut calon di KPU. Sementara sekarang ini, pasangan bakal calon baru sebatas memesan atribut untuk

Bersambung ke hal 3

Abdul Aziz Bagis L. Azril Sopandi

(Ekbis NTB/uul)

(Ekbis NTB/uul)

LAYANI - Salah satu pengusaha periklanan di Mataram sedang melayani pesanan dari konsumen. Sebagian besar konsumen yang memesan saat sekarang ini berasal dari tim sukses pasangan bakal calon dan penyelenggara pilkada (foto kiri). Atribut partai yang mulai banyak dipesan menjelang pilkada serentak tahun 2018.

(Ekbis NTB/dok)

Ada Aktivitas Ekonomi yang Masif di Pilkada Langsung PADA sejumlah forum diskusi, konsep Pilkada langsung masih sering menuai kritik yang keras lantaran biaya yang dikeluarkan oleh negara sangat besar. Tak jarang juga muncul pendapat dan usulan agar Pilkada itu dikembalikan saja proses pemilihannya kepada DPRD. Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB memiliki argumentasi ekonomi yang ril terkait dengan kelebihan pilkada langsung secara ekonomi. Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori kepada Ekbis NTB mengatakan, Pilkada langsung yang memiliki biaya mahal sering dikritik. Karena belum mampu menjawab persoalan kemiskinan , buruknya infrastruktur, buruknya pelayanan publik dan setumpuk masalah-masalah klasik lainnya. Namun realitas ekonomi selama pelaksanaan Pilkada memiliki aspek matematis yang dapat diketahui secara langsung. Aksar menerangkan pada Pilkada 2018, ada geliat ekonomi di semua desa/kelurahan yang berjumlah sebanyak 1.137 desa/kelurahan, 116 kecamatan dan 10 kabupaten/kota di NTB.

Bersambung ke hal 3

Terdampak di Sektor Perdagangan dan Jasa BADAN Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB memprediksi perputaran uang di musim pilkada tidaklah kecil. Sejumlah sektor yang akan terdampak oleh aktivitas Pilkada mulai dari sektor perdagangan hingga sektor jasa. Namun saat ini, geliat ekonomi dari pelaksanaan event demokrasi itu belum memuncak, karena baru memulai proses tahapan pilkada. Kepala BPS Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih pada Ekbis NTB mengatakan, pada saat penyelenggara Pilkada melakukan sejumlah pengadaan serta para kontestan secara massif memesan kaos, baliho, stiker dan kebutuhan politik lainnya, barulah akan tampak perputaran ekonomi tersebut. Pemesanan baju kaos berskala besar bergambar pasangan calon

menjadi ciri khas pilkada langsung, karena pola sosialisasi semacam ini masih dianggap cukup efektif untuk mengenalkan pasangan calon kepada para pemilih. Namun permintaan baju kaos akan berpengaruh terhadap sektor industri, sementara industri produsen baju kaos di dalam daerah masih sangat terbatas, sehingga konsumen akan memesan di Jawa. “Kadang mereka pesan di Jawa, artinya hanya terdampak sektor perdagangan di sini. Dampak lainnya yaitu bagi penyediaan akomodasi dan konsumsi. Ini masuk dalam sektor perdagangan,” kata Endang. Musim Pilkada serentak sebenarnya menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pelaku industri dalam daerah untuk menyiapkan segala kebutuhan terkait dengan politik. Seperti pengada-

an baliho, umbul-umbul, alat peraga kampanye, penyediaan transportasi dan lain sebagainya.

Bersambung ke hal 3

(Ekbis NTB/dok)

Aktivitas Ekonomi Bergerak Positif KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB akan terdongkrak sebesar 0,12 persen, sebagai dampak dari aktivitas pesat demokrasi yang sedang berlangsung tahun ini. Bank Indonesia telah melakukan pemantauan pergerakan ekonomi masyarakat sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Tahun politik dinilai akan menjadi magnet positif pergerakan ekonomi NTB

kepada trend yang lebih baik. Kepala BI NTB, Prijono, didampingi para Deputi, Wahyu Hidayat, Ocky Ganesia, dan para analisnya mengemukakan, secara keseluruhan, diproyeksikan ekonomi NTB akan tumbuh cukup baik, antara 5 sampai 6 persen di 2018 ini, tanpa memasukkan sektor pertambangan. Semua indikator-indikator pembentuk pertumbuhan ekonomi, dilihat sudah bergerak positif. Share pertumbuhan ekonomi sebesar 0,12 persen tersebut, lumayan besar. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi ini, dengan melihat historis pertumbuhan ekonomi NTB

Bersambung ke hal 3

Harus Ada Efek Ganda TINGGINYA pesanan atribut kampanye pada pengusaha percetakan, konveksi dan lainnya pada pilkada 2018 ini diharapkan memiliki multiplier effect (efek ganda) yang maksimal pada masyarakat. Pengusaha yang mendapatkan banyak pesanan akan mempekerjakan karyawan dalam jumlah banyak, sehingga dampak pilkada bisa dirasakan masyarakat. “Artinya harus memiliki efek ganda yang didorong oleh bergeraknya sektor-sektor tertentu seperti percetakan dan konveksi yang nantinya juga berpengaruh terhadap sektor lainnya,” jelas Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, Dr. Abdul Aziz Bagis, belum lama ini. Aziz menambahkan, secara teori efek tersebut bisa dimungkinkan terjadi. Namun, yang perlu didalami adalah apa yang paling mendominasi dari terjadinya efek ganda tersebut. Jika yang paling mendominasi adalah penyewaan tempat untuk baliho, ia agak meragukan efek tersebut, karena rata-rata baliho besar yang berada di tempat strategis dimiliki oleh pengusaha besar bukan yang berskala kecil.

Bersambung ke hal 3


2

Ekbis NTB Senin, 22 Januari 2018

Gaya

(Ekbis NTB/uul)

MAKE UP - Salah satu konsumen yang menggunakan make up simpel dan minimalis dalam penampilannya. Pada tahun 2018 ini, tren make up cenderung kearah minimalis dan simpel.

Tren ’’Make Up’’ Minimalis di Tahun 2018

(Ekbis NTB/bul)

TUNJUKKAN - Marketing Wuling Motors Mataram, Diyah LS menunjukkan salah satu produk Wuling Motors yang siap menggebrak pasar otomotif NTB.

MEMASUKI tahun 2018 ini, tren make up yang bakalan banyak diminati masyarakat juga ikut berubah. Seperti yang diungkapkan Rika Pratistha, perias dari DewaDewi Salon, jika di tahun ini, tren make up akan beralih ke arah make up minimalis dan simpel. “Trennya sebenarnya dimulai sejak akhir tahun kemarin, terlihat dari makin banyaknya wanita yang memilih riasan yang simpel,” terangnya saat ditemui di salonnya. Ia menjelaskan, tren make up simpel dan minimalis ini lebih menekankan penggunaan bahan make up yang sedikit. “Hanya menekankan pada riasan mata dan alis saja, sedangkan untuk wajah hanya sedikit riasannya,” jelasnya. Apalagi dengan banyaknya wanita yang memilih penambahan bulu mata dan sulam alis, semakin mempermudah riasan. “Hanya tinggal menambahkan highlighter atau pun eye liner itu saja sudah cukup,” kata Rika. Riasan simpel sendiri banyak dipilih terutama untuk acaraacara seperti wisuda atau pun acara formal lainnya. “Juga yang lagi tren sekarang adalah make up glowing, di mana tampilan pemakai terlihat lebih bercahaya,” tukasnya. Rika dalam mengaplikasikan riasan simpel dan minimalis, jarang menggunakan teknik contouring yang bisa membuat pemakainya terlihat lebih tirus. “Mungkin tergantung perias ya, soalnya saya lebih menyukai tampilan konsumen saya dengan pipi yang chubby agar terlihat lebih segar,” jelasnya. Agar terkesan simpel, ia juga biasanya menggunakan highlighter yang tipis dengan pemilihan warna yang cenderung lembut. “Tapi ada juga konsumen yang minta agar lebih wah, sehingga kita pakai warna yang lebih berani,” kata Rika. Untuk riasan pengantin, tambahnya, hampir sama seperti sebelumnya. “Kalau untuk pengantin Bali ada 2 riasan, yaitu riasan Bali pakem dan Bali modif yang lebih modern,” terangnya. Riasan pakem biasanya digunakan saat acara adat, sedangkan Bali modif banyak digunakan terutama saat pemotretan pre-wedding. Untuk harga, Rika menerapkan harga yang masih terjangkau oleh semua kalangan. “Harga untuk riasan pengantin, kita banderol mulai dari Rp 2,5 juta yang termasuk murah dibandingkan dengan yang lain,” jelasnya. Sedangkan untuk make up simpel untuk berbagai acara, ia menerapkan harga mulai Rp 150 ribu saja. (uul)

Keripik Pare dan Ares

Cemilan dengan Rasa Unik

Komariah menunjukkan keripik pare dan ares yang mulai banyak diminati konsumen.

(Ekbis NTB/uul)

BERAWAL dari tingginya permintaan keripik pare dulu, membuat Komariah mulai serius menekuni usaha pembuatan keripik sejak tahun 2007 silam. “Mulanya ada 1 UKM yang menjadikan keripik pare sebagai andalannya, tetapi berhenti, makanya saya mencoba produksi sampai sekarang,” jelas Komariah pada Ekbis NTB belum lama ini. Mengusung brand Fazriella, yang beralamat di Lembar, Lombok Barat, ia kemudian menambah varian produknya dengan membuat keripik ares. “Awalnya di depan rumah banyak pohon pisang dan terpikirkan kenapa saya tidak mengubahnya menjadi keripik saja, selain untuk sayur,” jelas Kokom, panggilan akrabnya. Menurutnya, pembuatan keripik ares dan keripik pare ini membutuhkan proses yang lumayan panjang. “Pengirisan bahan-bahannya harus setipis mungkin, agar bisa renyah saat digoreng,” jelasnya. Sebelum diolah menjadi keripik, batang pohon pisang harus direndam terlebih dahulu untuk menghilangkan getahnya. “Batang pisang yang digunakan harus pisang kepok, karena itu yang paling enak kalau dijadikan ares, kalau yang lain kurang enak dia,” kata Kokom. Setiap harinya, ia mengaku bisa mengolah sampai 20 kg batang pisang untuk diubah menjadi keripik. “Batang pisangnya saya dapat dari petani yang harga per batangnya bisa sampai Rp 150 ribu,” terangnya. Dari 2 batang pisang berukuran 20 kg, ia mengaku bisa mendapatkan sampai 200 ratus bungkus keripik ares. “Sedangkan untuk pare, saya pakai pare yang banyak beredar di pasaran, yang tidak terlalu pahit,” jelasnya. Ia mengambil pare langsung di petani, agar bahan baku yang didapatkan segar. Produk keripik ares dan parenya yang dibuat Kokom dibanderol seharga Rp 10 ribu/bungkus. “Harganya tidak terlalu mahal, karena produk kita ini bisa dibilang unik dan beda dari yang beredar di pasaran,” terangnya. Dari kedua produknya ini, ia mengaku yang paling banyak diminati adalah keripik ares. Pasaran kedua produknya ini sudah menyebar di sekitaran Lombok Barat dan Mataram. “Produk saya juga sudah ada di 5 toko oleh-oleh, lewat sosial media juga banyak yang minta sama di pasar-pasar,” kata Kokom. Bahkan, dari retail modern juga memintanya untuk memasok untuk mereka, tetapi belum bisa disanggupinya. “Kalau dari retail modern mintanya banyak, itu yang belum bisa saya sanggupi,” ujarnya. Ke depannya, ia berencana untuk membuka toko oleh-oleh sendiri agar bisa lebih fokus memasarkan produk-produknya. (uul)

Tiga Tahun Konsumen Wuling Motor Dilayani Gratis “Beli mobil hanya tinggal isi bensin”. Itu slogan Wuling Motors pada konsumennya ketika kehadirannya pertama kali Indonesia, termasuk di NTB. Memang demikian adanya. Selama tiga tahun, konsumen dimanjakan dengan mendapat layanan serba gratis. WULING Motors menjadi satu-satunya perusahaan otomotif yang berani berspekulasi. Spare part, ganti oli, dan service, selama tiga tahun pemilik kendaraan produk Wuling, tak perlu repot-repot merogoh kantongnya. Cukup isi bahan bakar. “Selama tiga tahun kami akan layani secara gratis,” demikian janji Marketing Wuling Motors Mataram Diyah LS, pada Ekbis NTB belum lama ini. Wuling Motors Mataram beralamat di Jalan Brawijaya Nomor 2 Cakranegara Mataram. Di

sana bisa dijumpai produkproduk perusahaan otomotif asal Cina yang sudah membuka pabrik di Cikarang, Jawa Barat ini. ada dua produk yang sudah tersedia, Confero dan Cortez. Confero menjadi produk pesaing baru bagi kendaraan keluarga sekelas Avanza, Xenia dan Mobilio. Harga jauh lebih murah di bawah Rp 200 juta. Wuling Motors masuk di pasar NTB, karena yakin mampu bersaing dengan produk otomotif kenamaan asal Jepang yang sudah ada sekarang.

Produk Wling Motors menjadi warna baru pasar otomotif Indonesia. Ia sangat bersaing, banderolnya mulai dari harga jauh lebih rendah meskipun , dengan tenaga 1.500 cc, menggunakan penggerak roda belakang. Tampilan interior dan ekterior yang cukup bersaing, dilengkapi dengan fitur-fitur lengkap keamanan dan keselamatan. Produk Wuling Motors terlihat jauh lebih berbeda, tak kalah berkelas. Perbedaan yang paling mencolok dengan produk otomotif lainnya, terutama di desain yang lebih luas, nyaman dan leb-

Bisnis

Membangkitkan Kejayaan Cukli Lendang Re SELAMA ini, Rungkang Jangkuk dikenal sebagai sentra kerajinan cukli utama di kota Mataram. Padahal Lingkungan Lendang Re yang berada dalam wilayah yang sama lebih dahulu menjadi sentra cukli. “Di sini per(Ekbis NTB/uul) tama kali buat KERJAKAN - Seorang perajin di Lendang Re sedang mengerjakan cukli sejak pesanan kerajinan dari pembeli. Kerajinan di tempat ini mulai hidup tahun 1994 set- lagi setelah adanya bantuan dari pemerintah pusat. elah orang-orang sini sebelumnya bekerja di Bali,” jelas perajin di lingkungannya. “Perajin dibagi Sugirman, salah satu pionir cukli di Lendang menjadi 3 kelompok yang mulanya 1 kelRe pada Ekbis NTB belum lama ini. ompok dengan jumlah anggota mencaDulunya hampir 95% penduduk Len- pai 70 anggota,” jelasnya. dang Re berprofesi sebagai perajin cukli. Saat peresmian belum lama ini, perajin Bahkan anak-anak sekolah dulu bisa cari diberi pelatihan terutama untuk desain produk. uang sendiri dari bantu-bantu buat cukli. “Sebenarnya kita ingin pelatihannya agak Sugirman menceritakan kejayaan cukli lama agar perajin mendapatkan ilmu lebih di Lendang Re dimulai di akhir tahun 90- banyak tetapi hanya sebentar,” akunya. an sampai awal 2000-an. “Dulu kan sistem Selain pelatihan, perajin juga diberikan borongan, jadinya harganya bisa 100% showroom yang digunakan untuk menamdari modal awal, makanya orang-orang di pung hasil kerajinan cukli. “Tetapi baru fasini sejahtera,” tuturnya. silitas showroom-nya saja, sedangkan faTetapi setelah insiden bom Bali, kejayaan silitas pendukungnya belum datang samcukli di Lendang Re mulai berkurang. “Pas pai sekarang,” kata Sugirman. bom pertama belum terlalu berdampak, tetaIa mensyukuri dengan adanya showpi setelah bom ke dua barulah berimbas, room ini, nantinya para pengunjung tidak bahkan ada yang 60% barangnya belum hanya akan mendapatkan pengetahuan dibayar. Rugi total,” aku Sudirman. tentang pembuatan cukli tetapi bisa memKarena hal itulah, banyak dari pen- beli karya perajin. duduk Lendang Re yang kemudian bera“Dengan adanya showroom ini, kita lih profesi dan hanya masih sedikit yang berharap bisa langsung berinteraksi denbertahan menjadi perajin. gan turis atau wisatawan yang berkunjung Sugirman mengaku sekarang penda- ke sini,” kata Sugirman. patannya dibandingkan yang dulu bisa Kepala lingkungan Lendang Re, Danu mencapai 100%. “Sekarang yang penting Suryadi, menjelaskan pembinaan yang laku, karena banyak pembeli maunya dilakukan oleh bank tersebut sebagai upnawar saja tanpa memperhatikan kuali- aya tindak lanjut dari kedatangan Menteri tas,” jelasnya. BUMN lalu yang melihat potensi kerajiIa menambahkan segmentasi pasar juga nan di kampungnya. “Kami juga tidak sekarang berubah, beralih ke arah mebel menyangka bakalan dapat karena seladibandingkan yang dulu lebih banyak untuk ma ini yang selalu dapat bantuan adalah oleh-oleh. “Karena modalnya sedikit dan ter- Rungkang Jangkuk,” jelasnya. batas, tidak pernah kita dapat bantuan. KaDanu mengharapkan dengan adanya lau ada bantuan, paling yang di Rungkang bantuan itu, bisa lebih membuat Lendang Jangkuk yang dapat,” terangnya. Re dikenal luas sebagai sentra cukli. “MereTetapi di awal bulan ini. Sugirman bisa ka katanya akan membantu dari semua bernafas lega setelah salah satu bank sisi, mulai dari pembiayaan sampai pememberikan pembinaan bagi kelompok masaran produk,” terangnya. (uul)

ih tinggi. Misalnya di kursi paling belakang bisa dibandingkan leluasanya penumpang. “Karena menggunakan desain Eropa, apalagi Wuling Motors telah bekerjasama dengan General Motor, jadinya mengadopsi mesinnya Chevrolet,” jelas Diyah. Selain itu, yang bisa meyakinkan konsumen, untuk area NTB utamanya, 3S (Sales, Service dan Spare Part) sejak launching di Bulan Agustus 2017 lalu, sudah difasilitasi. Sehingga tak perlu lagi konsumen merasa ragu. Lebih-lebih didukung adanya pabrik Wuling Motors di dalam negeri. Sementara dealernya masih di Mataram, rencananya akan dikembangkan ke wilayah Bima, Dompu, Sumbawa, sam-

pai ke Kupang (NTT). Izin-izinnya telah selesai. Artinya, layanan 3S semakin didekatkan di seluruh wilayah di NTB. Produk Wuling Motors ini telah merebut perhatian. Diyah mengatakan, tidak sedikit dealer di Mataram mendapat kunjungan. Rata-rata, pengunjung ingin memastikan kelebihan produk Wuling Motors yang berkembang di internet. Sejak hadir di Mataram, dalam sebulan, Wuling Motors Mataram sudah mampu menjual hingga 15 unit. karenanya, NTB disebut pasar yang berprospek. Dengan segala kelebihannya itu, Wuling Motors Mataram rasanya tak begitu sulit mengambil porsi pasar otomotif lebih dominan di provinsi ini. (bul)

Adena Griya Manten, Beri Kemudahan bagi Calon Pengantin UNTUK memudahkan calon pengantin menyiapkan pernikahan seperti yang diinginkan, di Mataram sekarang banyak bermunculan Wedding Organizer (WO) yang membantu mereka. Salah satunya adalah Adena Griya Manten (ADM) yang memiliki spesialisasi pada muslimah wedding. “Adena Griya Manten berdiri sejak tahun 2010 silam dan baru melejit di tahun 2012 setelah menspesialisasikan diri ke Muslimah Wedding,” terang Apriani Sulistianingtyas, owner AGM saat ditemui Ekbis NTB belum lama ini. WO yang beralamat di jalan Banda Seraya, Pagutan ini dibentuk Tyas, panggilan akrabnya bersama sang suami, Hasrul Hafizin. “Saya tidak ada basic dalam dunia tata rias, tetapi memang sangat menyukai dunia ini,” terang sarjana pendidikan ini. Nama AGM sendiri diambilnya dari gabungan nama anaknya serta alamat tinggalnya di perumahan Griya. “Di sini kita baru pindah setahun belakangan agar tempatnya lebih luas untuk melayani konsumen,” jelasnya. Di Adena, para klien bisa mendapatkan semua kebutuhan yang dibutuhkan terkait persiapan pernikahan mereka. “Keunggulan kita di banding yang lain, kami memiliki salon sendiri serta ada dekorasi sendiri, selain bekerjasama dengan vendor lainnya,” kata Tyas. Ia menjelaskan, Adena memiliki 7 perias pengantin dengan tambahan 15 asisten perias yang tergabung dalam manajemen make-up artist yang belum ada sebelumnya dan menjadi salah satu keunggulan AGM. Klien bebas menentukan tema pernikahan yang diinginkan, di mana nantinya tim AGM akan membantu mewujudkannya. “Tim Adena lebih banyak memberikan saran untuk klien yang datang berkonsultasi, tetapi banyak juga klien yang langsung cocok dengan konsep yang kami tawarkan,” cerita Tyas. Di tahun ini, konsep yang paling diminati adalah konsep simpel dengan tampilan yang enak dilihat. “Temanya didominasi oleh warna-warna pastel dengan dekorasi yang simpel,” jelasnya. Klien juga bisa memilih paket-paket pernikahan yang ditawarkan Adena yang sudah mencakup segala kebutuhan. “Ada 4 paket yang trsedia yaitu

paket Intan, Berlian, Saphire, dan Zamrud. Ada juga paket Permata, khusus untuk make-up saja yang mencakup acara akad dan resepsi,” terang Tyas. Paket Intan adalah paket yang belum termasuk catering, sedangkan paket Berlian merupakan paket wedding house yang cocok untuk pernikahan yang diadakan di rumah. Untuk paket Saphire, tergolong paket yang komplit dengan standar gedung. “Paket ini yang paling banyak diminati kliennya Adena Griya Manten,” imbuhnya. Sedangkan paket Zamrud, hampir sama dengan paket Saphire tetapi ruangan yang digunakan adalah standard ballroom. “Di setiap paket ini, kami juga memberikan free honeymoon di hotel selama 1 malam kepada klien,”jelas Tyas. Untuk masalah harga, ia mengatakan harganya masih tergolong standar dan masih bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki klien. Tidak heran, klien AGM datang dari seluruh penjuru NTB bahkan ada yang dari Bali. “Di tahun ini, kami akan memperkenalkan paket lamaran yang sekarang banyak diminati,” ceritanya. (uul)

(Ekbis NTB/ist)

Pengelola Adena Griya Manten Apriani Sulistianingtyas bersama sang suami dalam sebuah kesempatan.

Pemimpin Umum: Agus Talino Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Raka Akriyani Redaktur Pelaksana: Marham Koordinator Liputan : Akhmad Bulkaini Redaktur : Marham, Zainudin Syafari, Akhmad Bulkaini Staf Redaksi Mataram : U'ul Efriyanti Prayoba Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Didik Maryadi, Jamaludin, Mandri Wijaya Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 1 kali se-minggu. Penerbit: PT Suara NTB Pers. Percetakan: PT Bali Post.

Ekbis NTB

Wartawan

Ekbis NTB

selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


Ekbis NTB

Ekbis NTB Senin, 22 Januari 2018

3

Kebun Raya Lemor, Tujuan Wisata Baru di Lotim KEBUN Raya Lemor menjadi salah satu tujuan wisata baru di Gumi Selaparang, Lombok Timur (Lotim). Kawasan seluas 124,9 hektar yang terdiri dari 82,9 kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) seluas 42 hektar semakin banyak dikunjungi wisatawan. Kepala Unit Pengelolaan Teknis (UPT) Kebun Raya Lemor, Edi Hamdani kepada Ekbis NTB Jumat (19/1) lalu mencatat jumlah pengunjung dalam sebulan dicatat 400 lima ribu orang. Bahkan bisa tembus enam ribu orang saat musim liburan. Kawasan Kebun Raya Lemor ini memiliki taman tematik. Antara lain taman anggrek dan taman buah lokal. Para pengunjung selain menikmati kesejukan alam kawasan, juga bisa belajar soal

jenis-jenis angrek yang ada dalam kawasan. Melihat definisi luasan kawasan, maka termasuklah kawasan kolam Lemor dalam Kebun Raya Lmor ini. Sejauh ini, diakui Kepala UPT belum bisa ditarik Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari penarikan karcis masuk kawasan. “Kita belum berani narik karena belum launching,” ucapnya. Potensi PAD di kawasan Lemor ini diakui cukup besar. Karenanya UPT dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Lotim siap mengambil hak pengelolaan seluruh kawasan, termasuk yang kini dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lotim. Khusus kawasan kolam renang Lemor yang kini dikuasai Dinas Pariwisata akan diambil alih. Dimana, tanggungjawab pengelolaan kini dibawah wewenang UPT Ke-

bun Raya Lemor sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 22 tahun 2012 tengang KHDTK. “Jadi kita sebenarnya bukan mengambil alih, tapi mengambil hak pengelolaan dari Dispar,” terangnya. Potensi PAD yang bisa diraup dari pengelolaan kawasan Lemor ini diyakni bisa tembus Rp 500 juta per tahun. Diyakini bisa tembus dengan jumlah yang cukup besar karena melihat potensi yang bisa dikembangkan. Ditambahkan, Dinas Pariwisata saat ini sudah tidak memiliki kewenangan untuk mengelola kawasan Lemor. Mengacu pula pada UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, dimana seluruh kewenangan tentang kehutanan menjadi kewenangan pemerintah provinsi sebagai per-

wakilan pemerintah pusat di daerah. Pengecualian bagi kawasan hutan di Lemor. Ada aturan khusus dari Menteri Kehutanan untuk kawasan Kebun Raya Lemor dikelola oleh UPT. Sehingga tidak beralasan jika Dinas Pariwisata menahan untuk tetap mengelola kolam renang Lemor yang sudah satu bagian dengan Kebun Raya Lemor. Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Muhammad Juhad menyebutkan kolam renang Lemor ini sudah memberikan PAD bagi Lotim dengan target setahun sebesar Rp 55 juta. Dinas Pariwisata sendiri sudah melakukan penataan kawasan. Mulai menata bangunan, areal parkir dan rencana akan menata kolam renang tempat pemandian. (rus)

Terdampak di Sektor Perdagangan dan Jasa Dari Hal. 1 “Kita ambil sisi positifnya saja. Maunya kita terciptanya di sini. Ini peluang yang besar untuk industri kecil menengah,” tambahnya. Ia mengatakan, tiga sektor di NTB yang menyumbang share terbesar bagi peningkatan ekonomi masyarakat yaitu sektor pertanian, pertambangan serta perdagangan. Segala kebutuhan politik di musim Pilkada 2018 ini akan banyak menyumbang di sektor perdagangan. Namun berapa share Pilkada terhadap pertumbuhan di sektor perdagangan akan terlihat pada triwulan ke III tahun 2018 nanti. KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pilkada di daerah akan melakukan sejumlah pengadaan barang dan jasa untuk kelancaran pesta demokrasi. Jika pengadaan barang dilakukan di luar daerah, tentu perputaran ekonomi

akan terdampak di luar daerah. Namun jika pengadaan lebih banyak dilakukan di dalam daerah, dampak uang beredar akan dirasakan juga di NTB. Karena itulah BPS NTB mendorong pelaku industri dalam daerah menyiapkan diri untuk meraih kesempatan menjadi rekanan atau mengambil bagian memenuhi kebutuhan pilkada, baik yang dibelanjakan oleh pihak penyelenggara maupun oleh para peserta dan tim pemenangannya. “Pelaku industri tidak hanya akan untung di event politik, namun di sejumlah event yang lain seperti agenda pemerintahan, pariwisata dan lainnya akan terus tumbuh di NTB. Karena itu dengan semakin banyak tercipta industri dalam daerah, peluang meraih keuntungan juga semakin banyak,” terangnya. (ris)

Aktivitas Ekonomi Bergerak Positif Dari Hal. 1 dari beberapa kali pelaksanaan Pilkda yang berlangsung di NTB. Misalnya pada Pilkada 2008 lalu, saat Gubernur NTB saat ini, Dr. TGH. M. Zainul Majdi ikut menjadi kontestan. Pertumbuhan Non Profit Rumah Tangga (NPRT) bergerak naik di kisaran 9-nan persen. Efek ekonominya merata, karena peta kekuatan politik masing-masing calon juga merata. Sementara pada pelaksanaan Pemilu 2014, efek ekonominya cenderung stagnan, karena TGB masih menjadi calon terkuat, sehingga tak perlu biaya besar untuk menarik simpati pemilih. “Nah sekarang, kontestan juga merata. Sehingga pergerakan ekonomi diproyeksikan merata,’’ ujar Prijono. Pertumbuhan ekonomi tahun ini, diproyeksikan lebih segar mencapai angka 5 sampai 6 persen, tanpa tambang. Beberapa indikator, misalnya survei konsumen, kredit juga mengalami peningkatan meskipun belum terlalu sig-

nifikan. Berbagai aktivitas politik diyakini akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi kerakyatan. Manfaat pesta demokrasi, akan jauh lebih baik, bila para pemain-pemain politik dan semua unsur yang bergerak didalamnya, memperhatikan kearifan lokal. Artinya, kebutuhan-kebutuhan logistik sedapat mungkin dapat dibuat di dalam daerah. Sejauh hasil pantauannya, aktivitas politik tentunya akan membutuhkan lebih banyak uang guna memenuhi seluruh kebutuhankebutuhan kampanye. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga telah mempersiapkan tingkat kebutuhan uang masyarakat. “Kita siapkanlah (uang). Jangan sampai saat masyarakat butuh, uangnya tidak ada, bagaimana itu,” ujarnya. Meski demikian, sejauh ini keluar masuk uang di Bank Indonesia relative masih normal. Meski tak disebutkan secara rinci nominal uang keluar masuk setiap harinya. (bul)

Harus Ada Efek Ganda Dari Hal. 1 “Tapi kalau pemesanan kaos baru ada efeknya kepada pengusaha kecil,” kata Aziz. Selain itu harus dipilah dahulu, karena di Mataram baliho-baliho besar memiliki nilai sewa yang sangat besar yang belum tentu berdampak ke pengusaha kecil. Sewa baliho yang mencapai puluhan juta, terutama di tempat strategis, terangnya, hanya berefek pada pengusaha dengan modal yang besar saja. “Tetapi jika para pasangan calon ini lebih berorientasi untuk kegiatan langsung ke masyarakat mungkin baru ada efek gandanya,” jelasnya. Untuk usaha seperti konveksi dan sablon, imbuh Aziz masih bisa diharapkan. Karena usaha tersebut banyak didominasi oleh pengusaha kelas menengah, sehingga bisa diharapkan. Namun, yang perlu dikhawatirkan adalah untuk pembuatan spanduk dan baliho ini yang harganya cukup tinggi. “Kalau buat kaos atau atribut lainnya bisalah pakai pengusaha lokal, karena sekarang semua sudah bisa dibuat di Lombok karena sudah ada fasilitas dan peralatannya,” terangnya. Sementara kondisi di masyarakat, cenderung lebih

memilih memesan konveksi dari luar daerah dikarenakan harga yang murah. Untuk itu, momen Pilkada ini harus dimanfaatkan oleh pasangan calon dan tim suksesnya menggunakan jasa pengusaha lokal agar miliaran rupiah yang dipergunakan membeli alat peraga kampanye dan sosialisasi tidak mengalir ke luar daerah. ‘’Pasangan calon juga harusnya pesan dan buat di sini, karena kalau cari hematnya saja, pengusaha lokal akan mati,’’ terangnya. Ia mengharapkan agar paslon yang bersaing memiliki kepedulian terhadap UKM lokal agar bisa memberikan efek bagi mereka. Kalau mereka memiliki kepedulian yang tinggi, pasti sepenuhnya menggunakan produk lokal untuk mendukung. Dalam hal ini, pasangan calon yang akan bertarung di pilkada tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, tetapi juga harus bisa mementingkan pengusaha lokal agar samasama menguntungkan. “Mereka harus memetakan kemana pengeluarannya, apa akan dipakai ke pengusaha kalangan menengah atau kecil,” jelasnya. (uul)

Sekilas Tentang Hart Hotel

TUJUAN BARU - Kebun Raya Lemor menjadi salah satu tujuan wisata baru yang banyak dikunjungi wisatawan.

Hart Hotel merupakan hotel rekomendasi untuk anda,seorang backpacker yang tak hanya mengutamakan bujet , tapi juga kenyamanan saat beristirahat setelah menempuh petualangan penuh. Bagi anda yang menginginkan kualitas pelayanan oke dengan harga yang ramah di kantong, Hart Hotel adalah pilihan yang tepat. Karena meski murah, akomodasi ini menyediakan fasilitas mema-

dai dan pelayanan yang tepat terjaga mutunya. Hart Hotel memiliki segala fasilitas penunjang bisnis untuk anda dan kolega . Jika anda berniat menginap dalam jangka waktu yang lama , Hart Hotel adalah pilihan tepat. Berbagai Fasilitas yang tersedia dan kualitas pelayanan yang baik akan membuat anda

sedang berada di rumah sendiri. Pelayanan yang memuaskan serta fasilitas hotel yang memadai akan membuat anda nyaman berada di Hart Hotel. Resepsionis siap 24 Jam untuk melayani proses Checkin, Check-out dan kebutuhan anda yang lain. Jangan ragu untuk menghubungi Resepsionis, kami siap melayani anda.

’’Panen Raya’’ Usaha Advertising di Tahun Politik Dari Hal. 1 digunakan saat pendaftaran ke KPU beberapa waktu lalu dan sosialisasi di masyarakat. Seperti disampaikan Hamdani, karyawan Easymedia yang berlokasi di Jalan Pendidikan Mataram. Diakuinya, sejak sebulan terakhir ada peningkatan pemesanan atribut kampanye, baik yang dilakukan instansi pemerintah yang menjadi penyelenggara Pilkada dan dari bakal calon kepala daerah. Untuk sementara pada proses pendaftaran dan verifikasi bakal calon ini, permintaan atribut atau sosialisasi pelaksanaan pilkada meningkat sebesar 20-25 persen dari biasanya. ‘’Memang tidak dari tim kandidat saja. Tetapi lebih banyak dari instansi penyelenggara Pilkada,’’ terangnya saat ditemui beberapa waktu lalu. Menurutnya, pemesanan atribut Pilkada lebih banyak dilakukan di percetakan-percetakan berskala besar, sedangkan percetakan berskala kecil dan sedang tidak terlalu banyak. ‘’Kemarin kita terakhir menerima pesanan dari KPU Provinsi untuk pembuatan pin sebanyak 150 buah untuk kegiatan Pilkada,’’ jelasnya. Dani, panggilan akrabnya, menerangkan saat pemilu tahun 2014 silam barulah banyak pemesanan untuk atribut kampanye. ‘’Misalnya seperti topi-topi berlogo partai atau kaos,’’ terangnya seraya menunjukkan contoh yang dimaksud. Tetapi jika ada pesanan untuk atribut kampanye, ia sudah menyiapkan diri. ‘’Yang penting order minimalnya selusin untuk kaos misalnya,’’ katanya. Untuk harga di Easymedia, Dani menyebut harga tergantung dari desain, bahan serta pemilihan warna yang digunakan untuk atribut. ‘’Harganya tetap seperti biasa, tetapi jika memesan di atas 1.000 buah, maka akan diberikan diskon Rp 500 – 1.000/buah,” imbuhnya. Pesanan biasanya diselesaikan dalam jangka waktu 2 hari untuk orderan 100 buah jika pemesan sudah memiliki desain sendiri. ‘’Kalau belum ada desain, maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan. Jadinya lebih bagus pemesan membawa desain sendiri,’’ katanya. Hal senada disampaikan, H. Firadz Pariska, owner Warna Advertising. Menurutnya, selama 2 bulan terakhir terjadi peningkatan dari sejumlah bakal calon atau figur yang mensosialisasikan diri lewat baliho, spanduk dan atribut kampanye lainnya. Sekarang ini, bakal calon kepala daerah masih leluasa mengekspresikan diri untuk bersosialisasi. Karena belum ada penetapan larangan dari penyelenggara Pilkada. ‘’Seluruh advertising di Lom-

bok mengalami peningkatan sebesar 80-90%, belum 100%,’’ jelasnya. Bisa dikatakan usaha advertising sedang ‘’panen raya’’ di tahun politik ini. Firadz menerangkan, pemesanan yang datang bervariasi tergantung dari pasangan calon. Bakal pasangan calon paling banyak memesan reklame atau billboard beukuran 6x12 meter dan 4x6 meter. ‘’Tapi yang paling diminati ukuran 4x6 meter, karena itu yang paling dominan di sini,’’ terangnya. Pemasangan bilboard di beberapa titik yang strategis, terutama di Kota Mataram, menjadi rebutan para paslon. ‘’Ada pasangan calon yang sudah menawar, tapi pasangan calon lain juga ikut menawar, tetapi kita tetap memilih yang pertama menawar,’’ jelasnya. Selain itu, ujarnya, bakal pasangan calon belum ada yang pernah melakukan pembatalan pesanan. ‘’Malahan menambah pesanan baru ada, volumenya sebanyak mungkin karena setiap paslon pasti memiliki target market mereka sendiri,’’ katanya. Peningkatan pemesanan ini juga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan karena juga terjadi peningkatan harga meski tidak terlalu signifikan. ‘’Kisarannya 10-20% dari harga normal,’’ sebutnya. Banyaknya pesanan tidak berpengaruh terhadap ketersediaan bahan baku, karena pengusaha pasti sudah memperhitungkan semuanya. ‘’Mungkin hanya penambahan jam kerja sekarang yang ditambah untuk memenuhi pesanan,’’ kata Firadz. Dari pihak KPU sendiri, tambahnya, juga dari tahun lalu sudah ada pesanan, terutama untuk baliho perkenalan Pilkada. ‘’Pastinya adanya peningkatan pesanan ini juga berpengaruh terhadap atributatribut lainnya,’’ jelasnya. Pada bagian lain, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi NTB mengaku, momen Pilkada ini, banyak pengusaha lokal yang kecipratan rezeki. Banyak di antara mereka yang menerima pesanan dari bakal pasangan calon di awal pendaftaran hingga penetapan bakal calon. Diakuinya, pengaruh pesta demokrasi saat ini, ada penggunaan uang yang besar yang didapat dari aktivitas politik itu. Misalnya, pihak regulator atau penyelenggara, dalam hal ini KPU, tentu akan membelanjakan uangnya untuk berbagai kegiatan sosialisasi. Demikian juga dengan masing-masing calon, partai politik, membutuhkan logistik yang dampaknya akan menggerakkan ekonomi di daerah. Pergerakan partai sudah mulai turun, bahkan mulai sejak tahun lalu. Pengakuan senada disampaikan Itok, pemilik Dhiva Agency, usaha percetakan dan

konveksi yang berada di Batu Kuta, Narmada ,Lombok Barat juga kecipratan rezeki Pilkada. Usahanya mengalami peningkatan permintaan pesanan di saat musim Pilkada seperti sekarang ini. ‘’Yang jelas waktu Pilkada seperti sekarang ini, merupakan gawe dari bisnis percetakan, sablon, dan konveksi,’’ jelasnya. Ia mengaku kenaikan pesanan mencapai 100% dari hari-hari biasanya. Di mana, kenaikan permintaan pesanan mulai terjadi sejak September 2017. Pesanan yang paling banyak adalah kaos bergambar calon, spanduk/ banner, kalender,stiker dan pin / gantungan kunci. ‘’Kebetulan saya dapat pesanannya dari pasangan calon yang berlaga di tingkat provinsi maupun dari wilayah Lombok Barat ,’’ jelasnya. Meskipun terjadi peningkatan pesanan,Itok mengaku tidak menerapkan sistem kerja lembur bagi para pekerjanya. Dia hanya menambah jumlah karyawan di tempatnya agar pesanan bisa segera diselesaikan. ‘’Kalau terlalu banyak juga kita kerjasama dengan konveksi atau percetakan lainnya biar cepat jadi,’’ imbuhnya. Sekretaris Umum Hipmi Provinsi NTB, L. Azril Sopandi, mewakili Ketua Hipmi NTB, Sultan Kertapati, melihat secara kasat mata, aktivitas politik yang dilakukan oleh masingmasing figur dan para timsesnya sudah mulai nampak. ‘’Kalau kita dari pengusaha lokal mampu mensuplai demand pada pelaku politik ini, bisa kita mengambil peran di sana. Kita berharap sebanyakbanyaknya kawan-kawan mendapatkan manfaat aktivitas politik yang sedang berlangsung,” ujarnya pada Ekbis NTB belum lama ini. Hanya yang memprihatinkan katanya, banyak kebutuhan logistik untuk aktivitas kampanye, misalnya kaos, stiker, pengusaha lokal tak diperhatikan. Persoalannya hanya karena kalah harga dengan pengusaha dari luar. “Mestinya fifty – fifty. Karena lebih baik memberikan keuntungan kepada saudara kita sendiri dari pada yang di luar daerah. Contoh saja, untuk digital printing, ini sudah cukup banyak pelaku usaha digital printing di dalam daerah. Kalau selisih 200 perak sampai 500 perak, kalau bisa jangan sampai ngoper keluarlah,’’ ujarnya. Soal kualitas, pengusaha lokal juga tak kalah saing. Bahkan harga relatif lebih rendah dibandingkan harga luar. Pesta demokrasi ini menurutnya memberikan multiplier effect yang tidak kecil kepada kearifan lokal, bila semua sepemikiran untuk mengangkat derajat kearifan lokal itu sendiri. (uul/bul)

Kamar Hart Hotel yang sangat nyaman Untuk bulan ini kami juga menawarkan discount hingga 5% bagi anda karena mengingat hari jadi Hart Hotel yang ke – 3 Adapun Fasilitas yang dimiliki Hart Hotel adalah : - Fasilitas Terdekat : Mataram mall , Supermarket, Restorant, Toko oleh Oleh , ATM - Servis Hotel : Resepsionis 24 jam, Keamanan 24 jam, Penitipan Barang , Jasa Tur , layanan antar jemput - Fasilitas Kamar : AC , Hot N Cool Water, TV Kabel , Wifi, Meja dan Kursi Alamat Hart Hotel Jln. Arjuna No 14 Cakranegara Mataram . Untuk Reservasi bisa menghubungi : Phone : ( 0370) 636108 WA : 085857100391 (Ibu Miska)

Ada Aktivitas Ekonomi yang Masif di Pilkada Langsung Dari Hal. 1 ‘’ Ada aktivitas ekonomi dan ada peredaran uang hingga ke RT-RT, kampung dan desa/ kelurahan. Ada payment kepada setiap orang yang karena bekerja maka layaklah mendapatkan upah,’’ katanya. Jumlah penyelenggara di tingkat bawah serta jumlah honor yang mereka terima setiap bulan membuat ekonomi berputar. Ada 8.336 TPS di NTB berarti ada 58.352 orang KPPS, ada 16.672 orang Linmas dan ada 8.336 orang petugas PPDP. Jika di tambah satu anggota polisi setiap TPS, berarti ada 8.336 polisi. Ada 1.137 desa/kelurahan di NTB, berarti ada 6.822 orang tenaga PPS dan sekretariat PPS. Kalau ada dua polisi yang stand by di setiap desa/kelurahan, berarti akan ada 2.274 orang polisi. Jumlah honor anggota PPDP yang berjumlah 8.336 orang di NTB pada Pilkada 2018 ini ditambah dari sebelumnya Rp 150 – 200 ribu per dua bulan, menjadi Rp 800 ribu per dua bulan masa tugas. Meskipun efektif mereka bekerja hanya satu bulan saja. “Bila 100 ribu lebih personil tersebut bekerja selama sembilan bulan, ada berapa ratus milyar rupiah uang dibelanjakan dan dari dompet 100 ribu personel tersebut. Jadi sesungguhnya, Pilkada langsung juga berarti ada ak-

tivitas ekonomi yang masif di seluruh RT, kampung/lingkungan dan desa/kelurahan kita,” kata Aksar. Ia mengatakan, karena banyaknya uang yang dikeluarkan oleh negara selama proses pilkada berlangsung sudah pasti ekonomi bergeliat. Dengan honor yang diterima oleh para penyelenggara pilkada yang berjumlah puluhan ribu itu, mereka bisa membayar uang sekolah anaknya, membayar cicilan kendaraan, membeli kebutuhan rumah tangga, membeli kebutuhan pertanian dan aneka kebutuhan lainnya. “Ditambah lagi sekitar 12.528 orang yang bertugas melakukan pengawasan di setiap TPS, desa/kelurahan (PPL), kecamatan (Panwascam) dan panwaslih di kabupaten/kota beserta staf-stafnya akan menambah uang beradar di masyarakat,” katanya. Pilkada langsung juga menggerakkan sektor jasa. Misalnya untuk mengangkutan logistik dan kebutuhan lainnya membutuhkan alat transportasi berupa 2.274 truk, 2.274 kendaraan bak terbuka, 100 boat/perahu, lebih dari 500 tukang ojek, 100 ekor kuda ke daerah-daerah terpencil dan ratusan tenaga pemikul. “Ditambah sekitar 100 perusahan percetakan. Semuanya pasti akan mendapatkan income. Sekali lagi aktivitas ekonomi sudah pasti bergerak secara massif,” ujarnya. (ris)


Ekbis NTB

Ekbis NTB Senin, 22 Januari 2018

RASANYA kita patut berbangga, NTB masih konsisten mempertahankan statusnya sebagai provinsi lumbung pangan nasional. Selama 2017, produksi komoditas pangan berjalan on the track sesuai target. Provinsi NTB dipecayai oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian RI untuk men-

goptimalkan produksi hasil-hasil alamnya. Baik komoditas pangan, hortikultura, maupun komoditas perkebunan. Di bawah koordinasi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si, target-target yang ter tuang dalam RPJMD, nyaris tak meleset capaian-

nya. Kementerian Pertanian pun mendukung penuh target-target tersebut, bahkan dukungannya melebihi angka-angka yang direncanakan dicapai. Program prioritas pertanian, padi, jagung, kedelai (Pajale) tereksekusi. Dengan mengoptimalkan berbagai strategi, hasilnya pun me-

4

limpah, bahkan sampai di ekspor keluar negeri. NTB bahkan mendapat penghargaan khusus. Tinggal tetap mempertahankan, dan memperkuat koordinasi, mewujudkan target 2 0 1 8 . (bul/*)

Kepala Dinas Tanbun Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi

“MENUJU PRODUKSI 2,4 JUTA TON DENGAN LUAS TANAM 400.000 HA” Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu provinsi lumbung pangan nasional. Potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup luas, baik berupa lahan sawah dan bukan sawah yaitu seluas 256.229 hektar.

PENGHARGAAN

• Keputusan Dirjen TP No. 83/HK.310/C/10/2016 Tentang Penerima Penghargaan Kelompok Tani, Petugas Perbenihan, Produsen/Penangkar Benih, Petugas POPT, Petugas POPT-PHP, Laboraturium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP), Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati (PAH) dan Petani Pengembang Pengendalaian Hama Terpadu (PHT) Berprestasi Tahun 2016. • Komoditi Jagung (Peringkat I) : Sapi’i (Kelompok Tani Renga II Desa Mamben Daye Kec. Wanasaba Kab. Lombok Timur) • Komoditi Kedelai (Peringkat IV) : Kelomok Pade Girang Kota Mataram • Komoditi Cabe (Peringkat I ) : H. Subhan (Kab. Lombok Timur) • Kemoditi Kentang (Peringkat I) : . Minardi (Kelompok Horsela Kec. Sembalun Kab. Lombok Timur)

Luas baku lahan sawah di Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas 256.229 ha, diasumsikan luas pemanfaatannya adalah tiga kali luas lahan sawah baku yaitu sekitar 777.687 ha, yang dimanfaatkan untuk penanaman padi dan palawija, sehingga lahan sawah memiliki pemanfaatan yang sudah maksimum. Fakta tersebut memberikan makna bahwa peluang penambahan areal jagung pada lahan sawah sudah tidak memungkinkan lagi dan sebagai alternatifnya adalah melalui peningkatan pemanfaatan lahan bukan sawah. Rencana pengembangan jagung tahun 2017 seluas 400.000 hektar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan dikembangkan di lahan sawah seluas 215.553 hektar dan lahan bukan sawah seluas 185.000 hektar difokuskan di Pulau Sumbawa. Penambahan lahan jagung di Pulau Sumbawa tersebut berdasarkan asumsi bahwa Pulau Sumbawa memiliki potensi lahan bukan sawah yang cukup luas bila dibandingkan dengan Pulau Lombok yang terdistribusi di 5 kabupaten/Kota di Pulau Sumbawa yaitu Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.

• Olah tanah dilaksanakan Brigade Tanam Provinsi yang dibantu lima unit Traktor Roda 4 • Harga Pembelian ditingkat petani (HPP) yang berlaku saat ini adalah Rp.3.150; yang didasarkan pada PERMENDAG no. 21/M-DAG/PER/3/2016 atas usul Gubernur NTB.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.