Edisi 04 Desember 2017 | Ekbis NTB

Page 1

MINGGUAN TERBIT SEJAK 15 AGUSTUS 2016 E-mail: ekbisntb@gmail.com

SENIN, 4 DESEMBER 2017

Ekbis NTB

4 HALAMAN NOMOR 15 TAHUN KE 2 TELEPON: Iklan/Redaksi/ Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kekuatan Ekonomi dan Dunia Usaha NTB

DESA Sesela selama ini dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan kayu di Lombok Barat (Lobar) bahkan di Lombok. Ketenarannya sebagai pusat kerajinan menjadikan pemerintah membuat Pasar Seni Sesela yang menampung perajin kayu dari desa ini untuk memamerkan sekaligus memasarkan produk buatannya. Kerajinan kayu mulai berkembang di Sesela mulai sejak pertengahan 1980-an dan mencapai puncak kejayaan saat tahun 1990-an. Halaman 2

Wagub ’’Launching’’ Gebyar HUT NTB Ke-59

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Kerajinan Sesela, Mulai Kehilangan Generasi Penerus

DI tengah dinamika pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di usia yang akan memasuki angka 59 tahun pada 17 Desember mendatang, begitu banyak perkembangan dan perubahan yang telah dicapai. Lantas hal tersebut tidak menjadikannya untuk cepat berpuas diri. Masih banyak tahapan dan tantangan yang perlu digapai kembali. Pemerintah agar selalu mengevaluasi dan mengintrospeksi diri atas hasil kerja yang telah dicapai atas pengabdiannya kepada bangsa dan rakyat. Halaman 4

Inovasi di Tengah Bencana BENCANA alam seperti erupsi gunung memang tak mampu dicegah. Saat dia datang sering memberi dampak buruk, terlebih bagi dunia usaha pariwisata. Setidaknya pelaku hotel dan restoran, travel agent serta entitas usaha bidang pariwisata lainnya mengalami kerugian dari bencana ini. Namun tak perlu terlalu berkecil hati, para pelaku hanya butuh kreasi dan inovasi untuk membawa pariwisata kembali berjalan normal saat bencana terjadi. Pemerhati Pariwisata NTB I Putu Gede, M.Par kepada Ekbis NTB mengatakan, saat Lombok International Airport (LIA) Lombok lumpuh, akibat terdampak oleh debu vulkanik Gunung Agung, praktis tamu banyak yang membatalkan kunjungannya ke Lombok. Begitu juga dengan wisatawan yang berencana menghabiskan akhir pekan di bulan Desember ini berpikir ulang untuk datang ke Lombok. Namun yang perlu dilakukan oleh para pelaku wisata yaitu berupaya melakukan promosi dan meyakinkan tamu yang akan datang ke NTB agar tak khawatir soal transportasi. Karena mengunjungi NTB tidak hanya melalui penerbangan atau transportasi udara.

Erupsi Gunung Agung dan Pariwisata yang Terganggu

Bersambung ke hal 3

L. Abdul Hadi Faisal

(Ekbis NTB/dok)

Pendapatan Penjual Suvenir Menurun

(Ekbis NTB/dok)

SUVENIR - Seorang pedagang sedang menjajakan suvenir

PARIWISATA NTB dan Bali di akhir tahun 2017 ini terganggu. Di tengah tingginya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Bali dan NTB, Gunung Agung erupsi. Kondisi ini berpengaruh terhadap jalur penerbangan, baik dari dan ke Bandara Ngurah Rai Bali dan juga Lombok International Airport. Pelaku pariwisata termasuk penjual suvenir atau usaha rumah makan terkena dampaknya. Jika di awal pekan kemarin, sejumlah hotel berbintang, mengalami ribuan pembatalan calon tamu yang akan menginap. Kondisi serupa juga dirasakan penjual su-

venir. Pantauan Ekbis NTB di sepanjang Senggigi-Bukit Malimbu yang pada hari libur panjang selalu ramai, kini terlihat sepi. Deretan bus atau kendaraan pribadi yang biasanya terparkir rapi di pinggir jalan sekarang hanya sedikit yang terlihat. Menurut pedagang suvenir di Bukit Malimbu 1, Sikin, libur panjang akhir minggu ini jumlah wisatawan yang datang berkurang. ‘’Biasanya kalau libur , di sini ramai kalau sekarang sepi,’’ akunya akhir pekan kemarin.

Bersambung ke hal 3

Tak Miliki Dana Besar untuk ”Recovery” DUNIA pariwisata sepertinya yang paling terdampak dari bencana erupsi Gunung Agung yang selanjutnya diikuti oleh tidak beroperasinya Lombok International Airport (LIA) secara normal. Belum diketahui secara pasti berapa kerugian sektor pariwisata akibat bencana itu. Namun dampaknya memang sangat dirasakan. Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi SE, M.Comm kepada Ekbis NTB mengatakan, bisnis perusahaan penerbangan, PT Angkasa Pura, hotel dan restoran adalah beberapa dari entitas usaha yang terdampak cukup besar dari bencana erupsi Gunung Agung. Sudah sepekan lebih, LIA menerapkan buka tutup dalam pelayanannya karena debu vulkanik Gunung Agung terkadang mengarah ke timur Mori Hanafi atau ke langit NTB.

Dari laporan yang diterimanya, lebih dari 3000 kamar dibatalkan oleh tamu yang datang ke Lombok hanya dalam beberapa hari saja. Kerugian tidak hanya dari kamar yang dibatalkan, namun dari makanan yang sudah disiapkan oleh hotel dan restoran tersebut. Dampak lebih lanjut dari kondisi ini adalah belum yakinnya wisatawan terhadap pariwisata LombokSumbawa pasca-

Johan Rosihan (Ekbis NTB/dok)

bencana, karena mereka masih khawatir erupsi sewaktu-waktu akan terjadi lagi. “ Seminggu kedepan orang yang mau datang ke Lombok sudah was-was. Ancaman pembatalan terhadap kamar-kamar ini sudah besar,” kata Mori Hanafi. Meski kerugian yang dialami oleh entitas usaha pariwisata di NTB sudah tinggi, namun pemerintah daerah tidak memiliki anggaran yang besar untuk melakukan recovery terhadap kondisi ini. Terlebih anggaran di 2018 memang tidak besar. “ Kita tidak memiliki anggaran yang besar untuk mengatasi hal seperti ini. Kita prihatin. Sangat berharap bencana ini segera berlalu,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Bersambung ke hal 3

(Ekbis/dok)

ERUPSI Gunung Agung di Bali berpengaruh besar terhadap agen tiket perjalanan. Penurunan terjadi, sejak Lombok International Airport (LIA) dan Bandara Ngurah Rai Bali menerapkan sistem buka tutup. Bahkan, sejumlah maskapai asing yang selama ini melayani rute LIA dan Ngurah Rai membatalkan penerbangan ke dua bandara ini. Kondisi ini tentu (Ekbis NTB/dok) saja berpengaruh Awanadi Aswinabawa terhadap agen perjalanan wisata. Pelaku usaha wait and see pada keadaan yang terjadi di Bali. Akibatnya, bisnis ticketing anjlok hingga 30 persen di banding keadaan akhir tahun 2016 lalu. ‘’Tak bisa dilawan, dan tak ada pihak yang harus disalahkan. Ini bencana alam, tetapi stakeholders pelaku pariwisata tak bisa tinggal diam, semua bergerak, melakukan promosi secara masif,’’ kata Ketua Asosiasi Perusahaan Agen penjual Tiket Penerbangan (Astindo), Awanadi Aswinabawa pada Ekbis NTB pekan kemarin.

Bersambung ke hal 3

Berharap Erupsi Gunung Agung Segera Reda ERUPSI Gunung Agung di Karangasem, Bali berdampak besar pada pariwisata NTB. Target kunjungan 3,5 juta wisatawan tahun 2017 dikhawatirkan tidak tercapai. Apalagi, pembatalan pesanan kamar hotel dari wisatawan mancanegara cukup tinggi. Untuk itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB H. L. Moh. Faozal, S.Sos., MSi., berharap erupsi Gunung Agung segera reda. ‘’Jumlahnya hampir 2.800 kamar, padahal kita sekarang sedang mengejar target wisatawan 3,5 juta,’’ sebut Faozal, akhir pekan kemarin. Padahal dengan adanya libur panjang terutama di akhir pekan seperti ini sebenarnya menjadi peluang terbesar untuk menggaet wisatawan.

Bersambung ke hal 3

H. L. Moh. Faozal

(Ekbis NTB/dok)

Ernanda Agung

SEJUMLAH pelaku pariwisata mulai mengeluhkan dampak erupsi Gunung Agung. Sejak erupsi sepekan lalu yang berdampak pada terganggunya penerbangan dari dan ke Lom-

Putu Gede

Anjlok, Pesanan Tiket Pesawat

(Ekbis NTB/dok)

Setelah beberapa minggu tenang, Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi freatik Sabtu (25/11) sekitar pukul 17.30 Wita lalu. Erupsi yang terus terjadi secara beruntun, mengganggu transportasi udara dari dan menuju Bali. Juga mengganggu penerbangan dari dan menuju Lombok (NTB). Erupsi gunung berapi dengan ketinggian 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, mengakibatkan pariwisata NTB terganggu.

bok International Airport (LIA),pembatalan kunjungan dan pemesan kamar di sejumlah hotel di Pulau Lombok. Berdasarkan informasi hingga Jumat ( 1/12) lalu, setidaknya ada 3.185 kamar atau RN (room night) yang dibatalkan oleh calon pelanggan. Jumlah itu bertambah dari dua hari sebelumnya sebanyak 2.814 pembatalan kamar. Pembatalan terjadi di Golden Palace dengan pembatalan sebanyak 375 kamar atau RN. Holiday Resort 438 RN, Kila 458 RN, Fave 130 RN, Qunci 325 RN, Sheraton 270 RN. Kemudian Jayakarta 306 RN, Pratama 93 RN dan POT 57 RN. Ada pula Living Asia 72 R, Aston Inn 66 RN, Puri Saron 164RN, Gili Amor 20 RN, Baleku Senggigi 45 RN,

Bersambung ke hal 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.