MINGGUAN TERBIT SEJAK 15 AGUSTUS 2016 E-mail: ekbisntb@gmail.com
SENIN, 2 APRIL 2018
Ekbis NTB
4 HALAMAN NOMOR 26 TAHUN KE 2 TELEPON: Iklan/Redaksi/ Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kekuatan Ekonomi dan Dunia Usaha NTB ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Tas Ketak Raisa
Eksistensi Kerajinan Lokal dengan Tren Terkini BERAWAL dari sebuah unggahan artis nasional, Raisa Andriana, mengenakan sebuah tas anyaman ketak beberapa bulan lalu, pamor tas ketak berbentuk bulat itu naik ke permukaan. Pesanan mulai berdatangan pada para perajin ketak, karena keinginan masyarakat untuk memiliki tas yang sekarang familiar disebut ‘Tas Raisa’ itu. Halaman 2
Pegadaian Mulai Garap Pasar Milenial PT. PEGADAIAN (Persero) Cabang Mataram memiliki produk untuk menggaet nasabah dari generasi milenial yang dikenal sebagai generasi yang menggunakan pendekatan teknologi dalam setiap aktivitas hariannya. Salah satu produk yang dijalankan yaitu Pegadaian Digital Service (PDS). Nasabah tak perlu datang ke Kantor Pegadaian untuk melakukan transaksi, cukup membuka aplikasi PDS di smartphonenya. Halaman 4
Nasabah Harus Ekstra Waspada
Ketika Kejahatan ’’Skimming’’ Hantui Nasabah Bank Kasus pembobolan dana milik nasabah bank atau skimming menjadi momok yang menakutkan. Kejahatan tersebut yang belakangan ini kerap terjadi, membuat nasabah khawatir melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
(Ekbis NTB/bul/uul)
GANTI PIN - Nampak sejumlah nasabah Bank BRI mendatangi Kantor Bank BRI Mataram untuk mengganti PIN ATM.
KEJAHATAN skimming pertama kali terungkap menimpa nasabah Bank BRI pada tahun 2016 silam. Kasus pertama itu, membuat masyarakat khususnya nasabah bank mulai meragukan keamanan bertransaksi melalui ATM. Peristiwa serupa kembali terulang Maret 2018. Tak sedikit warga, khususnya nasabah Bank BRI di beberapa daerah di Indonesia mengalami hal yang sama. Tiba-tiba tanpa melakukan transaksi, dana mereka yang disimpan di bank hilang. Kasus skimming kembali terulang. Setelah polisi memastikan bahwa kasus yang terjadi Maret 2018 lalu adalah kejahatan skimming, pihak perbankan
pun bergerak cepat. Pihak perbankan, khususnya Bank BRI langsung mengirim SMS ke pada ribuan nasabahnya untuk mengganti pin ATM. Nasabah yang sangat tergantung pada transaksi di ATM pun ramai-ramai mendatangi Kantor Bank BRI untuk mengganti nomor pin. Seperti yang terlihat di Kantor Bank BRI Mataram, Kamis (29/3) lalu. Ribuan nasabah rela antre hingga berjam-jam. Selain mengganti nomor pin, mereka juga menunggu penjelasan dari pihak bank mengenai nasib rekening mereka yang tiba-tiba terblokir sejak beberapa hari terakhir.
Bersambung ke hal 3 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 PIMPINAN Cabang BRI Mat- bah sudah diganti PIN ATMnya,’’ sebut sia (Persero) Tbk terus melakukan penggan12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 aram, Harsono tidak memungkiri ter- Harsono pada Ekbis NTB pekan kemarin. tian kartu ATM nasabah yang terindikasi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 jadinya penumpukan nasabah di kanMengenai sistem pengamanan sete- skimming. Para nasabah yang mendapat12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 tor pelayanan Bank BRI. Bank harus lahnya, Harsono menyebut, sebelumnya kan pesan singkat (SMS) dari Bank BRI 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 memanggil nasabah, untuk melaku- ada ada 92 ATM terpasang yang diang- dimohon agar segera mendatangi Kantor 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 kan pergantian PIN. Sebagai antisi- gap berbahaya (terindikasi skimmer),dari Cabang Bank BRI terdekat untuk melaku12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 pasi bank agar nasabah tak menjadi total 118 unit mesin ATM BRI Mataram kan penggantian kartu tanpa dikenakan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 korban. Mengingat adanya indikasi yang tersebar di tiga kota kabupaten. biaya apapun. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 mesin-mesin milik Bank BRI yang BRI Mataram bahkan telah mePemblokiran kartu dilakukan hanya 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 diincar oknum pembobol ATM. masang sistem pengamanan Deep Skim- pada kartu yang terindikasi skimming se12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 BRI Mataram bahkan harus ming untuk mengantisipasi maraknya bagai tindakan preventif untuk melindungi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 melakukan penggantian nomor PIN kejahatan pembobolan dana nasabah dana nasabah. Corporate Secretary Bank BRI, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 ATM kepada 9.900 pemegang kartu, melalui ATM. “Selain itu, ada juga tim Bambang Tribaroto mengungkapkan bah12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 dari total sebanyak 68.000 jumlah yang patroli pagi dan sore,” kata Harsono. wa Bank BRI menonaktifkan sebagi12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 nasabah pemegang kartu ATM di tiga Ia meyakinkan, bahwa dana nasa- an kartu nasabah yang diduga per12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 wilayah yang dibawahi BRI Mataram. bah sudah cukup aman. Tak perlu kha- nah digunakan untuk bertransaksi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 ‘’Kita menyampaikan SMS langsung watir, atau was-was untuk melakukan di lokasi ATM yang diindikasikan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 kepada nasabah. Meminta langsung transaksi di manapun. terkena skimming. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 melakukan penggantian PIN kartu Dalam keterangan resmi BRI yang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 Bersambung ke hal 3 ATM. Semua sudah clear, 9.900 nasa- diteruskannya, PT. Bank Rakyat IndoneM. Harsono 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345
KASUS skimming yang menimpa nasabah Bank BRI di beberapa daerah, termasuk di NTB membuat nasabah was-was. Bank BRI pun bergerak cepat dengan melakukan pemblokiran terhadap rekening para nasabahnya yang dirasa rentan terkena kasus skimming . Akibatnya, masyarakat yang selama ini mengandalkan ATM untuk melakukan transaksi menjadi terganggu. Menurut Pengamat Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram, Dra. Ida Ayu Putri Suprapti, MA, jika sistem pembayaran ini terganggu, maka tidak akan terjadi efisiensi. ‘’Keamanan akan terganggu,semua orang aksesnya terganggu. Itu kan bisa menyebabkan akses ekonomi akan turut terganggu,’’ jelasnya saat ditemui Ekbis NTB belum lama ini. Bank Indonesia (BI), ujarnya, sudah mengatur hal itu dengan memberlakukan aturan chip untuk mengganti sistem magnetik yang akan mempermudah transaksi keuangan dengan mengeluarkan Peraturan BI Nomor 14 tahun 2012. ‘’Jadi tahap pertama, di tahun 2018 sebanyak 30% ATM di seluruh Indonesia sudah harus berubah menjadi chip, di tahun 2019 menjadi 50%, tahun 2020 naik 80% dan 2021 sudah 100% tanpa dikenai biaya,’’ terangnya. Selain itu, tambahnya, sebagai konsumen juga harus sadar, jangan sembarangan tempat untuk mengambil uang di ATM. ‘’Jangan mengambil uang itu malam atau di tempat yang ramai, karena itu termasuk rawan. Paling tepat cari ATM untuk bertransaksi di tempat yang ada penjaga keamanannya,’’ sarannya. Selain dari konsumen, pihak bank serta kepolisian juga harus bekerja sama dalam menjaga keamanan ATM. “Bank yang memiliki ATM itu kalau bisa setiap waktu mengontrol ATMnya. Memang membutuhkan biaya yang besar karena teknologi yang terus berkembang,’’ jelasnya. Pemblokiran yang dilakukan pihak bank kepada nasabah tersebut, menurut Ida Ayu bisa karena rekening nasabah itu sudah terindikasi skimming. ‘’Mungkin kita semua sudah tahu, tetapi yang namanya kecepatan teknologi itu yang harus kita antisipasi,’’ jelasnya.
Bersambung ke hal 3
Bank BRI Ganti 9.900 PIN ATM Nasabah
(Ekbis NTB/bul)
UPAYA pihak perbankan dalam mengantisipasi kasus pembobolan dana nasabah melalui duplikasi kartu debit dengan cara skimming pada mesin ATM diapresiasi aparat penegak hukum. Pihak perbankan, kepolisian, dan nasabah bersama-sama mencegah agar skimming tidak terjadi lagi di NTB. Sepanjang 2017-2018, sebanyak lima warga negara asing yang divonis pidana penjara akibat terbukti bersalah melakukan skimming di wilayah hukum NTB. Para (Ekbis NTB/dok) terpidana itu melakukan Tri Budi Pangastuti skimming di wilayah Gili Trawangan dan Gili Air, Lombok Utara. Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti mengatakan, potensi terjadinya kasus skimming masih tetap ada. Sebab, pembobolan dana nasabah dengan pendekatan teknologi, seperti ini merupakan kejahatan jaringan internasional. “Tidak menutup kemungkinan di wilayah lain ada kejadian serupa juga. Indikasi sebagai sindikat internasional sudah cukup kuat,” ujarnya belum lama ini. Setiap pihak perlu mengambil langkah inisiatif untuk mencegah kasus ini kembali terulang. Seperti perbankan yang mengimbau nasabahnya mengganti PIN. Kepolisian meningkatkan pengamanan. Kemudian nasabah berhati-hati saat menggunakan fasilitas ATM. “Kepolisian pun sudah melakukan penangkapan terhadap para pelaku. Terbukti ada beberapa pelakunya yang merupakan warga negara asing divonis bersalah oleh pengadilan,” terangnya.
Bersambung ke hal 3
Bank dan Nasabah Harus Tingkatkan Kewaspadaan KEPALA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Farid Faletehan mengingatkan kembali perbankan, dan nasabah agar lebih waspada. Menyusul banyaknya kabar aksi kejahatan perbankan di Indonesia, terutama kasus skimming ATM. Farid juga mengamini kekhawatiran Aparat Penegak Hukum (APH)/ Polda NTB terkait ancaman kejahatan perbankan yang menyasar NTB. Wajar menurutnya, NTB menjadi salah satu sasaran karena daerah dengan tujuan pariwisata. Apalagi, belakangan NTB makin tersohor dengan menggeliatnya beberapa destinasi wisatanya dan brand image provinsi halal tourism. ‘’Saya sih belum mendengar ada informasi marak kejahatan perbankan di NTB. Kita berharap mudahmudahan itu tidak terjadi,’’ demikian Farid. Kejahatan perbankan ini, sifatnya sangat situasional. NTB memiliki pengalaman adanya aksi pihakpihak yang tidak bertanggung jawab, dengan melakukan skimming mesin ATM yang salah satunya menimbulkan kerugian cukup besar salah satu bank milik pemerintah. Berkaca dari pengalaman itulah, otoritas di NTB tak henti-hentinya mengingatkan kepada perbankan,
demikian juga nasabah, agar berhati-hati dan lebih teliti saat melakukan transaksi. Terutama di mesin ATM. Perbankan di NTB oleh OJK telah diimbau untuk meningkatkan sistem dan pengawasan mesin-mesin ATMnya. Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, otoritas sekaligus akan menyurati perbankan terkait peringatan lebih waspada ini. ‘’Bank itu kami minta untuk melakukan pengawasan, tidak menggunakan aturan waktu yang biasa. Artinya, lakukan pengawasan pada waktu yang tidak terjadwal. Dan harus lebih sering diawasi mesin-mesinnya,’’ ujarnya. Salah satu jenis kejahatan perbankan adalah skimming ATM. Dalam hal ini, Farid mengatakan, masyarakat dapat lebih meningkatkan ketelitiannya. Apabila, mesin-mesin ATM diketemukan benda-benda yang tidak biasanya ada di mesin ATM, terutama di atas tombol angka, dan lubang kartu. Disarankan lebih baik nasabah tak melakukan transaksi. ‘’Biasanya alat-alat yang terpasang ini tidak kuat, goyang. Lebih baik tidak
lakukan transaksi. Laporkan kepada kami, atau laporkan kepada banknya langsung. Kepada nomor resmi banknya,” imbuhnya. Intinya, perbankan dan nasabah harus tetap waspada. Kejahatan perbankan tidak memandang mesin (ATM) baru atau mesin lama. Melainkan, adanya kesempatan dan peluang. (bul)
(Ekbis NTB/bul)
Libatkan Jaringan Internasional
Farid Faletehan
(Ekbis NTB/uul)
Ida Ayu Putri Suprapti ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
’’Skimming’’ Harus Jadi Perhatian BANK Indonesia (BI) memberi perhatian pada kasus kejahatan perbankan, yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia. Terutama soal kasus skimming yang menimpa salah satu perbankan milik pemerintah. BI mendorong, bank harus tetap responsif untuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada masyarakat. Atas kasus skimming yang terjadi di luar NTB, (Ekbis NTB/bul) Achris Sarwani BI juga melakukan koordinasi dengan perbankan. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani mengatakan telah melakukan koordinasi langsung dengan beberapa pimpinan perbankan. Koordinasi langsung tidak saja dilakukan di Kantor BI di Mataram. Pun dilakukan di Polda NTB. Hadir langsung Direskrimsus Polda NTB, Kepala BI NTB, Kepala OJK NTB, BPD NTB, pimpinan bank. Koordinasi ini dimaksudkan, aparat bersama otoritas dan industri keuangannya, dapat menyampaikan langsung kepada publik terkait apapun itu persoalannya. Kemudian, seperti apa jaminan keamanan yang diberikan kepada nasabah. Apalagi saat itu, para jurnalis juga sedang menunggu informasi terkait keamanan perbankan, di tengah maraknya berkembang isu aksi skimming. Tetapi di satu sisi, BI juga menyambut baik dan sangat mendukung, upaya yang dilakukan oleh BRI di NTB yang dinilai cukup serius memberikan respons. ‘’Tidak di NTB (marak skimming). Bersama-sama dengan perbankan lainnya, tangani pemasalahannya. Karena sistem pembayaran dan sistem perbankan adalah bersifat sistemik. Di mana kejadian di satu bank akan dapat mempengaruhi di bank lain, maka skimming ini sangat prioritas untuk ditangani bersama seluruh bank yang ada di NTB,’’ sarannya.
Bersambung ke hal 3