Edisi Senin 30 April 2018 | Balipost.com

Page 1

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

Senin Kliwon, 30 April 2018

Mantra-Kerta Optimis Rebut di Atas 75 Persen Suara

Bali Post/kmb

DIALOG - Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (MantraKerta), saat dialog dengan warga Denpasar, Minggu malam.

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Tawarkan Ide Konkret, Pascadebat Suara Koster-Ace Melesat Jauh

Sepuluh Ribuan Massa ’’Kepung’’ Denpasar

SEPULUH ribuan warga Kota Denpasar ‘’mengepung’’ Denpasar, Minggu (29/4) petang kemarin. Mereka memadati kampanye akbar pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), di pusat kota. Puluhan ribu massa yang hadir secara sukarela itu memenuhi sepanjang Jalan Veteran mulai dari depan Kantor Wali Kota Denpasar hingga pertigaan Jalan Nangka Selatan. Mereka yang mengenakan pakaian adat putih itu menampilkan berbagai atraksi budaya seperti gong kebyar dan atraksi budaya lainnya. Selain paslon Rai MantraSudikerta, kampanye akbar yang tak lepas dari peran ‘’jenderal kota’’ Ketut Suwandhi. Hal. 19 Kampanye Akbar

20 HALAMAN

NOMOR 241 TAHUN KE 70

Unggul pada ’’Polling’’ Lima Lembaga Media Online di Bali DEBAT perdana yang diseleggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sukses digelar. Mengambil tempat di Hotel Goodway Nusa Dua, tema debat Pilgub Bali di antaranya membahas masalah perekonomian, pariwisata dan pertanian. Pada kesempatan itu, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), tampil lugas dan menawarkan ide konkret dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi Bali. Secara konten dan substansi persoalan, Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati tampak sangat menguasai. Hal. 19 Nilai Tambah

Bali Post/kmb

KOSTER-ACE - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), saat debat.

Nusa Penida

KEJAR PARIWISATA, RUMPUT LAUT PUN DITINGGALKAN Nusa Penida dikenal sebagai penghasil rumput laut. Bahkan kualitasnya, salah satu yang terbaik di dunia. Tak heran di era 80an, rumput laut Nusa Penida tembus pasar ekspor. Salah satunya Jepang. Kini komoditi rumput laut tak lagi menjadi andalan. Bahkan sudah ditinggalkan. Mereka beralih ke pariwisata. Alasannya, bertani rumput laut tak lagi menguntungkan. Kualitasnya sangat jelek. Bahkan busuk sebelum masa panen. Belum diketahui penyebabnya. Banyak yang menduga karena kualitas air laut tak lagi bagus. Sudah tercemar. Salah satunya akibat sisa pembakaran BBM.

Bali Post/ant

SURABAYA - Megawati Soekarnoputri bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Minggu (29/4) kemarin.

Megawati Suka Lihat Risma Marah-marah

KETUA Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku suka melihat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah-marah saat melihat ada kinerja di pemerintahan yang tidak beres. ‘’Saya suka dan setuju kalau Bu Risma itu cerewet maupun marah-marah. Sebab, jadi pemimpin itu memang harus tegas seperti itu,’’ ujarnya di sela mengunjungi kampung Margorukun Surabaya, Minggu (29/4) kemarin. Pada kesempatan tersebut, turut hadir Tri Rismaharini yang datang bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno. Menurut Mega, gaya kepemimpinan Risma yang disebutnya cerewet merupakan cara untuk mengasuh warganya dan membuat masyarakat menjadi tergerak untuk tidak lemah dalam menjalankan kehidupan. ‘’Apalagi sebagai seorang pemimpin. Harus tegas dan jangan lemas.

Rakyat itu tidak bisa kalau pemimpinnya hanya tengaktenguk (duduk santai),’’ ucap Presiden Ke-5 RI tersebut. Hasil yang didapat, katanya, Kota Surabaya saat ini terlihat sangat asri dan hijau dengan fasilitas taman-tamannya yang berkembang sangat luar biasa, sehingga menjadikan citra positif serta berbagai macam penghargaan maupun prestasi, baik dalam dan luar negeri. Megawati juga mengaku heran dengan isi mobil Risma yang mencerminkan kegiatannya sehari-hari, seperti membawa cangkul, palu, sekrop, hingga sepatu boot yang dibawanya setiap hari. ‘’Jangan-jangan nama Risma ini aslinya Rismo. Soalnya gayanya mirip laki-laki, kuat dan selalu tidak pernah diam mengurusi warganya. Saya sering telepon, tanya sedang di mana, pasti beliau sedang berkegiatan,’’ kata putri kandung Presiden Soekarno tersebut. Hal. 19 Gizi Anak

Tidak Terbit Terkait dengan hari libur nasional pada 1 Mei 2018, Bali Post pada hari itu tidak terbit. Bali Post kembali terbit seperti biasa pada 2 Mei 2018. Untuk itu kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit

Bali Post/dok

RUMPUT LAUT - Petani rumput laut di Nusa Penida. Kini pemandangan serupa tak lagi ada di pulau yang ada di seberang lautan tersebut.

Kabupaten Klungkung sempat terkenal dengan pertanian rumput lautnya. Bahkan, hasil panen tak sebatas untuk memenuhi kebutuhan di daerah. Kualitasnya yang bagus, juga mampu menembus pasa ekspor. Pertanian ini berkembang di sejumlah lokasi. Beberapa di antaranya Desa Ped, Suana, Batununggul dan Lembongan. Setahun belakangan, kondisinya justru berbeda. Pertanian yang dulunya menjadi primadona untuk sebagian besar masyarakat ini menyusut. Sebagian besar yang tersisa hanya petak-petak tempat budi dayanya saja. Menurut keterangan Perbekel Ped Ketut Karya, hal tersebut akibat prospeknya kurang menjanjikan. Selain itu, kualitas pertumbuhan rumput laut juga tak lagi bisa seperti sebelumnya. ‘’Sudah nol yang bertani rumput laut. Sudah ada dari setahun lalu. Saat menanam, sebelum panen sudah busuk. Penyebabnya, secara pasti kurang tahu,’’ terangnya, belum lama ini. Kini, sebagian besar petani beralih bekerja di sektor pariwisata yang beberapa tahun belakangan berkembang semakin pesat. Bagi yang berusia tua, kembali fokus menekuni sektor perternakan dan pertanian tegalan. ‘’Kebetulan untuk SDM, terutama untuk anak muda cukup bagus untuk terjun ke pariwisata. Jadinya banyak yang beralih ke sana,’’ ucap Karya. Bahkan, imbuhnya, beberapa warga sudah mampu membangun akomodasi pariwisata secara mandiri. ‘’Buat penginapan yang kecil-kecil banyak. Sangat membantu mendongkrak perekonomian,’’ tandasnya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung I Wayan Durma menjelaskan, produksi rumput laut di perairan kepulauan the blue paradise island itu pada 2015 mencapai 100 ribu ton. Berbeda jauh dengan data 2017 yang hanya 500 ton. Itu bersumber dari wilayah Desa Semaya. Pihaknya belum berani mengambil kesimpulan terkait penyebab realita itu. ‘’Kalau lihat pertanian rumput laut memang sudah jauh berkurang. Untuk mengetahui itu, akan dibuat demplot di tiga lokasi. Ada Lembongan, Suana dan Sampalan. Budi daya mulai April, Agustus dan Oktober. Dengan demplot itu akan tahu hasilnya. Bagus atau tidak. Dari percobaan itu kami bisa menarik kesimpulan, apa sebenarnya penyebabnya,’’ tandasnya. (sos)

39 Persen Mahasiswa Terpapar Radikalisme Semarang (Bali Post) – Sekitar 39 persen mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi telah terpapar paham radikal. Kondisi tersebut didasarkan atas penelitian BIN yang dilakukan pada 2017. Demikian penegasan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan saat menjadi pembicara kunci dalam Kongres IV BEM PTNU se-Nusantara di Semarang, Sabtu (24/4). Dia menjelaskan, 15 provinsi di Indonesia menjadi perhatian pergerakan radikalisme tersebut. Dari penelitian itu juga diketahui tiga perguruan tinggi di Indonesia mendapat perhatian karena kondisinya bisa menjadi basis penyebaran paham radikal. Namun, Budi tidak mengungkapkan identitas ketiga perguruan tinggi itu. Berdasarkan penelitian tersebut, lanjutnya, juga diketahui

peningkatan paham konservatif keagamaan. Dari survei yang dilakukan diperoleh data 24 persen mahasiswa dan 23,3 persen pelajar SMA setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam. ‘’Kondisi ini mengkhawatirkan karena mengancam keberlangsungan NKRI,’’ katanya. Kondisi itu, lanjutnya, juga diperkuat dengan keterlibatan seorang pemuda lulusan salah satu PTN yang terlibat dalam teror di Jakarta, beberapa waktu lalu. ‘’Ini semakin menegaskan bahwa lingkungan kampus sudah menjadi target bagi kelompok radikal untuk memobilisasi calon teroris baru,’’ katanya. Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Ia menilai fenomena radikalismen di kalangan mahasiswa relatif sangat besar dari aspek

potensi ancaman. Ia menggaribawahi peran strategis mahasiwa untuk mewujudkan masyarakat yang madani. Sejarah, lanjutnya, mencatat gerakan mahasiswa yang menjadi motor perubahan di Indonesia. ‘’Jangan mahasiswa justru diperalat oleh kelompok radikal untuk memecah belah tatanan masyarakat yang kita bangun,’’ katanya. Islam Moderat Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pemerintah menawarkan penerapan kurikulum Islam moderat dan toleran guna menangkal paham radikal. ‘’Kita berharap penerapan kurikulum itu terlebih dahulu dilakukan kajian yang mendalam,’’ kata Puan saat mengunjungi Pusat

Pendidikan Mathla’ul Anwar di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Minggu kemarin. Penerapan kurikulum Islam moderat dan toleran atas usulan Grand Syech Imam Besar Al-Azhar Kairo dan Grand Syeh Mukti Kairo, Mesir setelah melaksanakan ibadah umrah belum lama ini. Namun, sebelum kurikulum itu diterapkan tentu berkaitan agama, sosial dan tokoh-tokoh juga diperlukan masukan-masukan bagaimana kurikulum tersebut. Apakah kurikulum itu bermanfaat untuk menangkal paham radikal sejak dini. Pihaknya juga nanti akan mengundang Mathla’ul Anwar untuk berdiskusi dan masukan-masukan bagaimana penerapan kurikulum tersebut. Sebab, usulan Grand Syech Imam Besar Al-Azhar Kairo dan Grand Syech Mukti

Kairo, Mesir sangat bagus untuk mengedepankan Islam dan toleran guna menangkal paham radikal. Apabila penerapan kurikulum disetujui tentu akan diterapkan jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) hingga universitas. ‘’Kita tentu memiliki tanggung jawab dan melaksanakan secara gotong royong agar kurikulum itu bermanfaat bagi bangsa dan negara,’’ katanya menjelaskan. Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengatakan penerapan kurikulum Islam moderat dan toleran tetap terlebih dahulu dilakukan pengkajian dengan mengundang para pakar, tokoh agama dan masyarakat. ‘’Kita mendukung kurikulum itu karena dapat menangkal paham radikal,’’ katanya. (ant)

’’…Dari survei yang dilakukan diperoleh data 24 persen mahasiswa dan 23,3 persen pelajar SMA setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam. Kondisi ini mengkhawatirkan karena mengancam keberlangsungan NKRI.’’ Budi Gunawan Kepala BIN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.