Edisi 09 Mei 2017 | Balipost.com

Page 1

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

selasa wage, 9 mei 2017

Mengenang Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (Alm)

Mengangkat Ekonomi Rakyat Tanpa Abaikan Jati Diri

BERSAMA - Rektor Unud. Prof. Suastika bersama Dekan FIB, istri almarhum Prof. Mantra berserta putra-putrinya, termasuk Wali Kota Denpasar. HINDU dan budaya, dua hal yang selalu menginspirasi Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (alm). Tak hanya ketika menjadi Gubernur Bali, jauh sebelumnya Pak Mantra selalu menjadikan Hindu dan budaya sebagai sumber inspirasi, saling berkaitan dan saling mendukung. Pria yang lahir di era Sumpah Pemuda, persisnya 8 Mei 1928 tersebut beberapa kali membuat tesis tentang Hindu dan budaya. Pun saat mengenyam pendidikan di luar negeri. Pascalulus di HIS Denpasar tahun 1940, dia melanjutkan pendidikan ke Tyagakko Singaraja hingga tahun 1944, untuk mengasah ilmunya I.B. Mantra melanjutkan studi ke AMS Makassar. Dari sana, pria kelahiran Denpasar ini memperdalam masalah masyarakat dan kebudayaan, khususnya tentang budaya ketimuran dan sejarah sastra timur. Salah satu gurunya adalah R. Tagore, peraih Nobel. Dari sanalah menelurkan inspirasi I.B. Mantra untuk mengenyam pendidikan di India. Dengan mengandalkan tesis yang berjudul ‘’Ancient Indian History and Culture’’, ia berhasil meraih gelar magister pada 24 Desember 1954 di Perguruan Tinggi Visva Bharati University Santiniketan, West Bengal. Pada 23 Desember 1957 di universitas yang sama I.B. Mantra meraih gelar doktor dengan tesis ‘’Hindu Literature and Religion In Indonesia’’. Dari sanalah pemikiran Prof. Mantra mulai menggeliat, termasuk menyikapi persoalan yang ada di Bali. Akhirnya muncul pemikiran bahwa umat Hindu agar dapat memelihara kepribadian kehidupan bangsa yang berakar pada kebudayaan, sehingga dapat ikut berperan dalam kehidupan modern. Salah satunya yang monomental adalah pendirian Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Lembaga yang berbasis adat ini digagas untuk mengangkat ekonomi rakyat yang ada di pedesaan. Tak hanya lembaga ekonomi, lembaga pendidikan pun dia dirikan. Sekolah kesenian Kokar (SMKI), ASTI (ISI Denpasar) juga dibangun. Demikian pula tempat-tempat pelestari seni juga diadakan. Art Center salah satunya. Mahakarya ini sampai sekarang menjadi tonggak kebangkitan budaya Bali di era kesejagatan dan tetap eksis di era digital ini. Untuk menyeimbangkan antara ekonomi, adat dan budaya, Prof. Mantra kemudian mendirikan Pura Jagatnatha dan IHD. Atas berbagai karyanya, baik di dunia pendidikan maupun di adat, agama dan budaya, jasa-jasa Prof. Mantra

patut dikenang dan dijadikan literatur untuk membangun bangsa. Unud pun membuat patung untuk mengenang jasa-jasanya. ‘’Ini bentuk apresiasi kami terhadap almarhum Prof. Mantra. Beliau ilmuwan, akademisi sekaligus tokoh yang mendirikan Universitas Udayana. Beliau Rektor Unud pertama,’’ jelas Dekan FIB Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. selaku pemrakarsa pembuatan patung tersebut. Dan peresmian pun dilakukan persis di tanggal kelahiran Prof. Mantra, 8 Mei, kemarin. Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD. mengatakan bahwa ini adalah ide bagus dari FIB, yang merupakan inisiator untuk memberikan sebuah penghargaan kepada Prof. Ida Bagus Mantra. ‘’Ini adalah penghormatan, penghargaan, terutama bagi generasi masa lampau yang telah membangun universitas. Beliau (Prof. Mantra) adalah leader yang sungguh-sungguh, tekun baik untuk Bali maupun Indonesia,’’ tandas Prof. Suastika. Dikatakan, Unud sangat pantas memberikan suatu kerhomatan dalam bentuk apa pun, termasuk dalam pembuatan monumen patung ini. Hadir dalam acara tersebut, istri almarhum Prof. Mantra, I Gusti Ayu Badri, bersama anak-anak termasuk Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, menantu serta cucunya. Prof. Mantra mempunyai lima orang anak -- empat laki-laki satu perempuan. Mereka adalah Ida Ayu Widjayanti, I.B. Diksotama, M.A., Ph.D., I.B. Oka Udayana (alm), Dr. I.B. Gde Wira Wibawa, dan I.B. Rai Dharmawijaya Mantra. Juga hadir mantan Gubernur Bali I Dewa Made Beratha, Asisten I Pemda Badung mewakili Bupati Badung. Dr. I.B. Gde Wira Wibawa, M.T., perwakilan keluarga Prof. Mantra, mengatakan sangat mengapresiasi pembuatan patung ayahnya. Dia mengakui bahwa proses pembuatan patung sangat panjang, termasuk koordinasi dengan pihak keluarga. Dikatakan, patung ini tidaklah dijadikan karya seni semata, namun mampu mengejawantahkan pemikiran almarhum Prof. Mantra. Yakni mengaplikasikan ide-ide cerdas, pemikiran mutiara yang menghasilkan kebijakan pro-rakyat. ‘’Tentunya dengan patung ini juga diajak untuk tidak menghilangkan sejarah,’’ tandasnya. Pada kesempatan tersebut, selain patung ukuran besar, miniatur patung yang sama persis juga diserahkan kepada pihak keluarga. (asa)

Unud Resmikan Patung Prof. Mantra

Perintis Pendidikan di Bali PROF. Dr. I.B. Mantra (alm), tokoh penting di balik berdirinya Fakultas Sastra Universitas Udayana (Unud) cabang dari Universitas Airlangga Surabaya yang diresmikan tanggal 29 September 1958. Peran penting Prof. Mantra juga dapat dilihat dalam persiapan pendirian Universitas Negeri di Bali, dalam panitia persiapan pendirian Unud yang ditetapkan melalui SK Menteri PTIP No.4 Tahun 1962. Dari pendirian Unud, Prof. Mantra juga memiliki ide yaitu umat Hindu agar dapat memelihara kepribadian kehidupan bangsa yang berakar pada kebudayaan dan dapat ikut berperan dalam kehidupan modern, penuh pengertian, saling menghargai serta hidup rukun dalam persaudaraan. Melihat dedikasinya pada dunia pendidikan, serta sebagai sosok budayawan, dan sastrawan, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud membuat patung diri almarhum Prof. Dr. I.B. Mantra yang diresmikan bersama Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha serta disaksikan langsung keluarga besar almarhum Prof. I.B. Mantra, Senin (8/5) kemarin di Aula Widya Sabha Mandala Prof. Dr. I.B. Mantra. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung patung, yang juga tampak dihadiri Ny. Prof. Mantra, Ketua PKK Kota Denpasar Ny. I.A. Selly Mantra, mantan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha, serta instansi terkait lainnya. ‘’Pendirian patung diri Prof. I.B. Mantra tak terlepas dari perjalanan dan dedikasi beliau dalam pendirian Unud menjadi sebuah kebahagiaan dan penghormatan yang nantinya dapat memberikan vibrasi dan motivasi proses

I.B. MANTRA SEKOLAH

HIS Denpasar tahun 1940 Tyagakko Singaraja 1944 AMS Makassar Magister dan Doktor diraih di Visva Bharati University Santiniketan, West Bengal, India

20 HALAMAN

NOMOR 251 TAHUN KE 69

belajar-mengajar bagi kalangan mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unud yang memiliki kepribadian kehidupan berbangsa dan bernegara berakar kebudayaan dan ikut berperan dalam kehidupan modern,’’ ujar Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha yang juga pemrakarsa pendirian patung diri Prof. Mantra. Peresmian patung juga bertepatan dengan hari kelahiran almarhum Prof. Dr. I.B. Mantra sebagai salah satu penghormatan kepada salah satu ilmuwan atau akademisi sekaligus Guru Besar Unud yang sangat berjasa atas lahirnya Unud. Salah satu keluarga almarhum Prof. Mantra, Dr. Ir. I.B. Gede Wira Wibawa Mantra, mengatakan atas nama keluarga besar Prof. Dr. I.B. Mantra mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi pembuatan patung diri almarhum Prof. Mantra yang diprakarsai FIB Unud serta melalui proses yang panjang. ‘’Dengan adanya perwujudan patung ini kita diajak membaca ulang pemikiran beliau dalam menoreh benang-benang merah gagasan, menggelorakan taksu, jengah dan memberi atma perjalanan pemikiran tersebut,’’ kata Gus Wira. Sementara itu, pembuat patung, Dr. Tjokorda Udiana Nindhia Pemayun, mengaku pembuatan patung ini membutuhkan waktu hingga enam bulan dari bahan polikarbonat dan fiberglas. Pembuatan melibatkan enam orang tim terdiri dari I Ketut Adi Putra, Putu Satria Udayana Putra, Cok I. Puspawati Nindhia, I.A. Dwita Krisna Ari, I Wayan Hendra, dan I Wayan Erguna. (ad739)

KARIER

Dekan FS Unud (1962-1964) Rektor Unud (1964-1968) Dirjen Kebudayaan (1968-1978) Gubernur Bali (1978-1988) Duta Besar Indonesia untuk India (1989-1992) Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1993-1995) LAHIR: BADUNG, 8 MEI 1928 28 MENINGGAL: 10 JULI 19955 grafis: tomikcahya

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.